BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN - UKSW...20 BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Sejarah SOHC...
Transcript of BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN - UKSW...20 BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Sejarah SOHC...
20
BAB IV
GAMBARAN OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Strangle Over Head Crew adalah salah satu Scene musik indie yang ada di
Salatiga, sebelum bernama SOHC ( Strangle Over Head Crew ) dulunya Scene
musik indie ini bernama RPMA ( Republic Punk Melodic Area ) berdiri pada
tahun 2008 dan resmi berganti menjadi SOHC pada 9 Desember 2009. Pada awal
tahun terbentuknya SOHC hanya beranggotakan 10 orang (Aulia, Nanda Febry,
Boby, Irvananda, Aji, Wahyu, Candra, Tri Adi, Prastowo, Rejo). Terbentuknya
SOHC karena memiliki kesamaan selera musik, yaitu sama – sama menggemari
musik underground, tempat awal berkumpul SOHC adalah di jalan kartini, lebih
tepatnya di depan SMP 1 Salatiga. SOHC ini adalah hasil perkembangan dari
RPMA sebelumnya, yang berdiri pada tahun 2008 – 2009, RPMA ini resmi
berganti nama menjadi SOHC pada 9 Desember 20091.
Pada awal terbentuknya Scene musik indie ini nama RPMA ( Republic
Punk Melodic Area ) dipilih, karena dianggap lebih menggambarkan kegemaran
mereka terhadap aliran musik tertentu, yaitu Melodic dan Punk. Pada saat itu
salah satu anggota berinisiatif untuk membentuk sebuah komunitas / Scene musik
indie dan dipilih nama RPMA, pemilihan nama RPMA ini pertama kali di
cetuskan oleh salah satu anggota, dengan dasar kesukaan mereka terhadam musik
beraliran Melodic dan Punk. Pengambilan nama RPMA ini di ambil karena lebih
menggambarkan mereka sebagai sebuah komunitas musik, lebih mudah di ingat
dan cukup simpel jika di singkat. Setelah setahun terbentuk terhitung dari 2008,
di tahun 2009 Scene ini membuat acara musik indie pertama mereka di kota
Salatiga, dengan tema “Salatiga Kembali Bising” pada tanggal 28 Juni 2009.
Namun acara pertama RPMA ini tidak berjalan lancar dan di bubarkan, karena
izin kepolisian tidak turun dari Polres Salatiga. setelah kegagalan tadi, RPMA
1 Wawancara dengan Irvananda pada 25 Mei 2016
21
resmi berganti nama menjadi SOHC ( Strangle Over Head Crew ) pada tanggal 9
Desember 2009, karena aliran musik mereka bertambah tidak hanya Melodic dan
Punk saja namun juga Metal, Hardcore, Rock. Sampai pada tahun ini ( 2016 )
Strangle Over Head Crew sudah berumur 7 tahun pada tanggal 9 Desember 2016
nanti dan telah berkembang dari 10 anggota pertama menjadi 35 anggota aktif
hingga saat ini. Komunitas ini juga bersifat terbuka bagi mereka yang ingin
bergabung, yang paling penting memiliki rasa solidaritas yang tinggi dan bisa
menjaga nama baik Strangle Over Head Crew.
Scene ini memliki jadwal sendiri untuk melakukan pertemuan rutin antar
anggota yang telah di tentukan yaitu setiap sabtu malam pukul 19.00 wib – selesai
di jalan kartini lebih tepatnya di depan SMP 1 Salatiga. pemilihan waktu dan
tempat ini sudah di sepakati oleh semua anggota sebelumnya sehingga setiap
anggota bisa menghadiri pertemuan rutin SOHC, pertemuan yang rutin dilakukan
Scene ini tidak hanya sekedar berkumpul, mereka rutin bertukar informasi
mengenani pergerakan dan perkembangan musik underground yang ada di
Salatiga dan pergerakan musik di luar kota Salatiga. namun seiring dengan
berjalannya waktu mereka mulai berpindah ke depan selasar kartini memang
masih satu lingkup di jalan kartini, pindahnya mereka ke depan selasar kartini ini
karena dianggap lebih strategis dan lebih mudah di akses karena persis di pinggir
jalan utama. Setiap mereka berkumpul mereka juga melakukan iuran rutin setiap
anggota untuk masuk ke kas SOHC, nantinya iuran ini akan di gunakan untuk
membuat sebuah event musik atau lebih sering di sebut dengan Gigs yang setiap
tahun mereka adakan2. Strangle Over Head Crew juga memiliki logo sendiri
sebagai simbol komunitas, mereka juga mencetak beberapa stiker yang
bergambarkan logo mereka dan di sebarkan ke Scene – Scene musik lain dan
masyarakat yang ada di kota Salatiga dengan tujuan agar mereka lebih di kenal
dan di akui keberadaannya oleh masyarakat khususnya di kota Salatiga. Scene ini
tidak hanya menggunakan stiker dan event – event musik yang mereka buat untuk
memperkenalkan diri mereka ke masyarakat, mereka juga menggunakan media
2 Wawancara dengan Irvananda pada 25 Mei 2016
22
sosial seperti Facebook dan Twitterdengan tujuan agar masyarakat bisa
mengetahui info – info terbaru dari Scene musik ini.
Gambar 1 Logo & Sriker
Sumber : Arsip SOHC ( Rabu, 25 Mei 2016 )
Gambar 2 Stiker SOHC
Sumber : Arsip SOHC ( Rabu, 25 Mei 2016 )
23
4.2 Visi dan Misi SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Visi dari SOHC adalah Memajukan perkembangan musik indie di kota
Salatiga, dan mengenalkan musik indie kepada masyarakat kota Salatiga.
Misi dari SOHC adalah sebagai berikut :
- Mengadakan event musik yang berhubungan erat dengan musik indie
- Mengenalkan kepada masyarakat tentang musik indie
- Menjalin hubungan yang baik antara penikmat musik indie di kota Salatiga
- Menjadi sarana untuk menyalurkan bakat dan kemampuan di bidang musik
4.3 Struktur Organisasi SOHC (Strangle Over Head Crew)
SOHC juga memiliki struktur organisasi, namun struktur organisasi di
komunitasini tidak terlalu formal seperti komunitas – komunitas lainnya, namun
juga tetap ada ketua, wakil ketua, bendahara, dan sekertaris. Berikut struktur
organisasi SOHC :
Struktur Organisasi SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Penanggung Jawab : Boby Putra
Ketua : Nanda Febry
Wakil Ketua : Irvananda
Sekretaris : Aulia Rizamora
Bendahara : Reza Saputra
24
Anggota : Fatah Permadi, Aji Andana, Wahyu Andana, Bagas
Kara, Mahaditya Fajar, Rian Candra, Triadi
Prastyo, Bartolo Meusdias, Angga Amrizal, Rizal
Laras, Listyo Rini, Dwina Oktavie, Fanissa,
Armano Rifai, Prastowo, Wahyu Nugroho, Rizky
Rahadito, Andika Putra, Agung Kautsar, Yosua
Deni, Kris, Natan Surya, Tri Bowo, Krisna Dwi
Saga, Riza Fahlefi, Toyib Rahman, Vicky
Sahrial, Endy Rizky, Adila Sukma, Ajex, Rama
Restu.
Sumber : Dokumen SOHC (Strangle Over Head Crew )
4.4 Kegiatan SOHC (Strangle Over Head Crew)
Pada hari – hari biasa selepas pulang kuliah atau sekolah, para anggota
SOHC biasanya berkumpul bersama untuk sekedar sharing dan ngobrol, burjo
kauman dipilih sebagai tempat berkumpul mereka karena dianggap strategis dan
hampir semua anggota tau letak burjo ini, terlepas dari kegiatan berkumpul
mereka yang rutin dilakukan setiap sabtu malam. Kegiatan SOHC tidak hanya
sekedar berkumpul dan sharing tentang perkembangan dan pergerakan musik
underground di Salatiga atau di luar kota, meraka juga ikut berpartisipasi di dalam
perkembangan musik di Salatiga dengan membentuk band indie, seperti Silence
Dead, Vascula, Judas Is Kariot, Serigala, dan Pain. Mereka juga mengadakan
iuran rutin setiap anggota yang nantinya akan di gunakan untuk
menyelenggarakan gigs rutin tahunan SOHC. Selain berkumpul Scene ini juga
memiliki kegiatan rutin tahunan untuk membuat sebuah event musik indie atau
sering di sebut gigs, acara pertama yang di selenggarakan oleh Strangle Over
Head Crewadalah Ancaman Akhir Zaman #1 yang di selenggarakan pada 28
februari 2010, bertempat di Balai Dukuh Warak Salatiga, dengan minimnya
25
pengetahuan untuk menyelenggarakan sebuah event musik karena baru pertama
kali mengadakan event musik dan minimnya akses untuk mendatangkan band dari
luar kota Salatiga, akhirnya mereka masih mengundang band – band lokal
Salatiga saja, namun tidak di sangka respon masyarakat salatiga terutama pada
pecinta musik undergroundsangan baik sehingga acara pertama SOHC ini
berjalan dengan sukses3.
Setelah acara Ancaman Akhir Zaman #1 sukses, mereka mempunyai
semangat dan keinginan serta pengalaman karena sudah pernah
menyelenggarakan event musik sebelumnya sehingga mereka akan
menyelenggarakan event musik lagi lanjutan dari event di tahun sebelumnya yaitu
Ancaman Akhir Zaman #2, yang mereka selenggarakan pada tanggal 9 juli 2011,
bertempat di Gedung Korpri Salatiga, karena mereka sudah memiliki akses dan
informasi yang cukup untuk mendatangkan band dari luar salatiga sehingga di
acara kedua ini, mereka mengundang band – band lokal Salatiga dan luar Salatiga
dan juga mengundang band dari luar jawa tengah, yaitu dari kota Kediri yaitu
“Detested” salah satu band yang sudah cukup terkenal di indonesia, karena
mereka sudah melihat antusias masyarakat Salatiga yang begitu luar biasa dalam
mendukung event music indie. Namun di tahun 2012 SOHC sepakat tidak
menyelenggarakan event musik terlebih dahulu, karena kebanyakan anggota
mereka sedang sibuk dengan pendidikan masing – masing untuk mempersiapkan
ujian nasional, setelah sempat vacum selama setahun tidak menyelenggarakan
event musik, akhirnya pada tahun 2013 mereka hadir kembali dan sepakat
mengadakan event musik lagi4.
Hell In A Cell adalah acara ketiga yang di selenggarakan oleh SOHC setelah
sempat vacum tidak menyelenggarakan acara di tahun 2012, acara ketiga SOHC
ini di selenggarakan pada tanggal 27 desember 2013 bertempat di gedung Korpri
Salatiga. Di acara ini mereka mengundang band – band yang lebih hebat, yang
mereka datangkan dari Bandung jawa barat yaitu “Biside” dan “Rockgod” sebagai
3 Wawancara dengan Aulia Rizamora pada 25 Mei 20164 Wawancara dengan Aulia Rizamora pada 25 Mei 2016
26
guest star, dan kembali antusias masyarakat Salatiga sangat bagus dengan
hadirnya kembali acara yang di selenggarakan oleh SOHC. Tahun 2014 SOHC
hadir kembali dengan membuat acara yang diberi nama Damnationpada tanggal 5
juni 2014, dengan di isi oleh band – band lokal Salatiga dan juga mendatangkan 2
band dari Jakarta yang sudah terkenal di kalangan pecinta music Harcdore
Indonesia sebagai guest star, yaitu “Under18” dan “Finalattack” dalam rangkaian
tour mereka yang bertajuk Brother Keepers Tour. Dan di tahun 2015 mereka
kembali menyelenggarakan acara event musik rutin tahunan mereka yaitu Hell In
A Cell #2 pada tanggal 30 mei 2015 bertempat di Tennis Indoor Kridanggo, acara
kali ini lebih besar dari acara tahun – tahun sebelumnya karena mendapatkan
bantuan dari beberapa seponsor dan di adakan di tempat yang lebih besar, sound
yang lebih mumpuni dan juga mendatangkan gues star yang sedang populer pada
saat itu yaitu “Revange the fate” dan “Viscral”, kembali antusias masyarakat
Salatiga sangat baik untuk kali ini event musik Hell In A Cell #2 tembus hinga
lebih dari 1000 penonton ini membuktikan bahwa sambutan dan minat masyarakat
Salatiga terhadap musik undergroundcukup baik5.
Di tahun 2016 ini pun Strangle Over Head Crew sudah berencana dan
mempersiapkan untuk menyelenggarakan event rutin tahunan mereka di kota
Salatiga, dengan semangat dan loyalitas dari setiap anggota yang menyukseskan
acara dari tahun ke tahun. Dengan di dukung oleh bebrapa seponsor yang juga
bergelut di bidang musik.
5 Wawancara dengan Aulia Rizamora pada 25 Mei 2016
27
Pamflet event musik Strangle Over Head Crew
Gambar 3 Pamflet acara Ancaman Akhir Zaman #1
Sumber : Arsip SOHC ( Rabu, 25 Mei 2016 )
28
Gambar 4 Pamflet acara Ancaman Akhir Zaman #2
Sumber : Arsip SOHC ( Rabu, 25 Mei 2016 )
29
Gambar 5 Pamflet acara Hell In A Cell #1
Sumber : Arsip SOHC ( Rabu, 25 Mei 2016 )
30
Gambar 6 Pamflet acara Damnation
Sumber : Arsip SOHC ( Rabu, 25 Mei 2016 )
31
Gambar 7 Pamflet cara Hell In A Cell #2
Sumber : Arsip SOHC ( Rabu, 25 Mei 2016 )