BAB IV. Flokulasi

10
Diktat Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum BAB IV FLOKULASI 4.1. Umum Penambahan koagulan ke dalam air baku yang akan diolah ditujukan untuk memperoleh terbentuknya flok sebagai akibat gabungan dari koloid koloid yang ada didalam air baku tersebut dengan koagulan. Pembentukan flok ini akan berlangsung dengan baik andaikata saat penambahan bahan koagulan ke dalam air yang dilanjutkan dengan pengadukan lambat (slow mixing). Pengadukan cepat dilakukan didalam bak yang dilengkapi dengan pengaduk (agitator) yang mana agitasi ini berfungsi untuk mendispersikan secara seragam bahan koagulan sehingga terjadi kontak yang cukup antara koagulan dengan partikel partikel tersusupensi, sehingga akan terbentuk flok yang stabil yang mudah mengendap. Peralatan yang digunakan untuk pengaduk cepat dan pengaduk lambat ini berupa: - Pengaduk mekanik seperti paddle; - Pengaduk pneumatik; IV-1

description

tugas kuliahteknik lingkungan

Transcript of BAB IV. Flokulasi

Diktat Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum

BAB IV

FLOKULASI

4.1. UmumPenambahan koagulan ke dalam air baku yang akan diolah ditujukan untuk memperoleh terbentuknya flok sebagai akibat gabungan dari koloid koloid yang ada didalam air baku tersebut dengan koagulan.

Pembentukan flok ini akan berlangsung dengan baik andaikata saat penambahan bahan koagulan ke dalam air yang dilanjutkan dengan pengadukan lambat (slow mixing).

Pengadukan cepat dilakukan didalam bak yang dilengkapi dengan pengaduk (agitator) yang mana agitasi ini berfungsi untuk mendispersikan secara seragam bahan koagulan sehingga terjadi kontak yang cukup antara koagulan dengan partikel partikel tersusupensi, sehingga akan terbentuk flok yang stabil yang mudah mengendap.

Peralatan yang digunakan untuk pengaduk cepat dan pengaduk lambat ini berupa:

Pengaduk mekanik seperti paddle; Pengaduk pneumatik; Kolom baffle =hidraulik.Dari ketiga pengaduk ini yang sekarang sering digunakan adalah pengaduk mekanik. Menurut T.R Camp (1955) dan dengan penelitian yang dilakukannya agar terbentuk flok dengan baik maka diperlukan suatu kriteria perencanaan yang tepat. Kriteria perencanaan ini sangat tergantung dari tingkat pengadukan yang diberikan, dan sangat erat hubungannya dengan tenaga pengadukan yang diberikan yang diukur dengan istilah gradien kecepatan (velocity gradien).

4.2. Gradien Kecepatan adalah kecepatan relatif suatu partikel terhadap partkel yang lain jarak tertentu. Apabila terdapat 2 buah partikel didalam suatu tangki berjarak 0.1ft dan salah satu pertikel tersebut bergerak dengan kecepatan relatif sebesar 1ft/dt, maka gradien kecepatan. Antara keduan partikel tersebut adalah 10/dt.

Menurut Deegreemont didalam bukunya Water Treatment Handbook ukuran flok akan dapat diperbaiki/ditingkatkan dengan cara:

1. peningkatan jumlah flok didalam air dan dapat dilakukan dengan cara membuat kontak antara air yang sedang diolah dengan presipat yang telah terbentuk, mis. dg cara sludge resirculation (resirkulasi lumpur) atau dengan sludge blanket (selimut lumpur) sehingga konsentrasi lumpur (flok) akan menjadi lebih tinggi;2. meningkatkan kesempatan partikel koloid yang bermuatan untuk bertemu dengan partikel flok;3. dengan menggunakan koagulan yang cocok/ menggunakan flocculent agent. 4.3. Jenis-jenis Flokulasi

4.3.1. Flokulasi Perikinetik

Flokulasi yang dihubungkan dengan Brown Diffusion (gerak Brown) yang dikenal dengan istilah Agitasi Thermal, dan biasanya hanya terjadi pada partikel yang berukuran yang sangat kecil dan biasanya berukuran