BAB IV ANALISA PERENCANAAN - … MAHASISWA/bab 4... · baik apabila lokasi yang dipilih jauh dari...
Transcript of BAB IV ANALISA PERENCANAAN - … MAHASISWA/bab 4... · baik apabila lokasi yang dipilih jauh dari...
BAB IV
ANALISA PERENCANAAN
IV.1 PEMILIHAN LOKASI
Untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya maka langkah pertama yang paling tepat adalah
menentukan lokasi dan tapak yang akan digunakan pada
perencanaan sarana sport club ini.
Lokasi untuk bangunan Sport Club ditempatkan di
Kabupaten Tanggerang, dengan pertimbangan:
A. Sesuai dengan topik dan tema yang diambil maka akan lebih
baik apabila lokasi yang dipilih jauh dari keramaian kota atau
berada pada lingkungan alam yang masih asri. Di sini Kota
Tanggerang masih memiliki banyak tanah kosong yang
potensinya alamnya masih dominant.
B. Merupakan Outflow dari kota Jakarta yang sudah sesak. Seperti
kita ketahui bahwa aktivitas yang ada di Kota Jakarta sangatlah
padat, dapat kita lihat dengan sering macetnya lalulintas
dihampir semua bagian kota. Oleh karena itu Kota Tanggerang
diharapkan dapat dijadikan sebagai buffer padatnya Kota
Jakarta.
C. Sejak tahun 1996 di Kota Tanggerang telah dikembangkan 11
perumahan bersekala kota, jumlah ini pun diproyeksikan akan
meningkat dari tahun ke tahun. Keberadaan kawasan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 43
pemukiman ini akan lebih baik dan lebih hidup apabila ditunjang
dengan pengadaan fasilitas umum dan fasilitas sosial. Kini sport
club sebagai fasilitas olahraga bukan lagi sebagai fasilitas
penunjang saja tetapi tetapi dijadikan sebagai andalan bagi para
pengembang untuk menggaet calon pembeli. Jadi seiring
dengan perkembangan sarana hunian di Kota Tanggerang ini
sebaiknya diikuti dengan perencanaan fasilitas-fasilitas
termasuk fasilitas olahraga.
Pertimbangan pemilihan Kecamatan Ciputat (bagain dari
Kabupaten Tanggerang) sebagai daerah perncanaan:
A. Letaknya sangat strategis yaitu sebagai jalan masuk dan keluar
Jakarta dari arah Bogor, Serpong dan daerah lainnya.
B. Ciputat merupakan kecamatan dengan kepadatan dan jumlah
penduduk tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya di
Kota Tanggerang. Disamping itu penduduk Jakarta terutama
para pegawai swasta untuk pemerintahan banyak yang tinggal
di Kota Ciputat. Ini merupakan potensi yang bagus untuk
menggaet calon anggota.
C. Tersedianya jalur regional yang aksesibel sehingga
mempermudah transportasi dari dan ke luar kota.
D. Sesuai dengan RDTRK Ciputat bahwa pengembangan untuk
sarana olah raga dan rekreasi tersebut ke beberapa bagian kota
sesuai dengan potensi wilayahnya.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 44
E. Kemiringan lahan yang relatif datar (5%-8%) sehingga akan
mempermudah pembangunan prasarana dan sarana kota
dengan biaya yang relatif murah karena tidak membutuhkan
proses cut n fill.
F. Tersedianya sumber daya air permukaan yang cukup seperti
sungai dan danau.
G. Adanya sarana dan prasarana yang bersekala regional seperti
supermarket, lapangan udara, stasiun kereta api dan lain-lain.
IV.2 DATA LOKASI TAPAK
• Lokasi : Jl. Pemda Desa Cireundeu Ciputat
• KDB : 20%
• GSB : 5 m
• GSD : (Garis Sepadan Danau) 10 m dari selisih pasang
naik dan pasang surut kearah daratan.
• Ketinggian : Maksimal 3 lantai
• Luas Tapak : ± 60.000 m2
• Land Use : Fasilitas Olahraga
• Permukaan : Tanah berkontur, kemiringan tanah berkisar antara
3%-4%.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 45
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 46
IV.2.1. Batasan Tapak dan Lingkungan Sekitarnya
Tapak berada pada Desa Cirendeu, dengan batasan:
• Sebelah Utara dibatasi oleh Jl. Ir. H. Juanda dengan
kompleks Lake View Town House / Perumahan Dosen
UI.
• Sebelah Barat dibatasi oleh Jl. Pasar Jumat dan
Kompleks pemukiman.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan perumahan
penduduk.
• Sebelah timur tapak adalah Danau Situ Gintung.
Komplek Dosen IAIN
Jalan Pemda
Pemukiman Penduduk
Makro Ciputat Jl. Ir. H. Juanda
Danau Situ Gintung
Lokasi Tapak
IV.2.2 Aksessibilitas
Tapak memiliki kemudahan sirkulasi serta dilalui oleh
jaringan transportasi kota. Pencapaian ke tapak dapat
melalui jalur tol lingkar luar (outer ring road) atau melalui tol
serpong, menuju ke jalan Ciputat Raya lalu Jalan Pasar
Jumat.
IV.2.3 Potensi Tapak
Karena letaknya yang berbatasan dengan Danau Situ
Gintung maka dapat dimanfaatkan untuk perencanaan
fasilitas olahraga air.
IV.3. ANALISA TAPAK (ANALISA FISIK)
IV.3.1 Analisa Orientasi Matahari
Dalam pemanfaatan pencahayaan alami diusahakan
menghindari penyinaran matahari secara langsung yang
menyilaukan. Diharapkan dengan pemanfaatan sinar matahari
dapat meningkatkan kualitas ruang yang ada. Disamping itu
pula pengaruh pencahayaan alami yang baik akan merupakan
penghematan energi.
Usaha-usaha untuk memperkecil akibat sinar matahari
terhadap Kenyamanan adalah:
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 47
• Orientas bangunan sebaiknya mengarah utara-selatan untuk
mengurangi jatuhnya radiasi panas dari sinar matahari pada
posisi yang panjang.
• untuk perencanaan fasilitas olahraga outdoor, untuk
menghindari sinar matahari langsung yang dapat
matamenyilaukan mata pemain maka sebaiknya berorientasi
ke arah utara-selatan.
• Menggunakan bahan yang memantulkan panas.
• Menggunakan tirai, sunscreen atau overstek.
• Menggunakan jenis kaca yang dapat mereduksi silau pada
panas matahari.
• Pengolahan dinding luar, seperti membuat sudut pada
dinding luar, sehingga bagian orientasi jendela berubah
terhadap mengurangi sinar matahari secara tegak lurus.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 48
IV.3.2 Analisa Kebisingan
Sumber kebisingan utama ialah dari sebelah Barat tapak
yaitu pada Jl. Pasar Jumat sampai dengan Jl. Pemda dimana di
jalan ini cukup ramai oleh kendaraan baik kendaraan pribadi
maupun angkutan umum seperti mikrolet dan ojek. Sedangkan
sebelah Timur tapak, kebisingan rendah karena terdapat danau.
Faktor kebisingan dapat ditanggulangi dengan :
• Penggunaan pepohonan (taman) untuk meredam kebisingan
akibat kendaraan.
• Area parkir diletakkan pada posisi yang menimbulkan
kebisingan (Zona Servis).
• Meletakan area komersil dan servis di area yang banyak
menimbulkan kebisingan.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 49
IV.3.3 Analisa View
View terbaik adalah ke arah danau, dimana disana
terdapat pemandangan alam yang masih asri. Ini dapat
dijadikan sebagi orientasi bangunan.
KETERANGAN
++ Baik
+ Sedang
- Kurang
IV.3.3 Analisa Sirkulasi
A. Analisa Sirkulasi di Luar Tapak
Penentuan pencapaian ke dalam tapak, perlu
dipertimbangkan terhadap:
• Kemudahan pencapaian dari jalan utama
• Mudah dilihat dari jalan utama
• Mendukung sirkulasi dalam tapak
• Jauh dari pertigaan / perempatan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 50
Pintu keluar
Pintu masuk
B. Analisa Sirkulasi Dalam Tapak
Untuk mendapatkan pelayanan yang cepat
memerlukan jarak yang singkat, letak entrance mudah
dikenali, bentuk/pola alur pergerakan yang sederhana, jelas,
tidak rumit dan sesuai dengan jenis pemakai. Ha-hal yang
perlu dipertimbangkan :
• Letak fungsi pencapaian
• Hirarki aktivitas dari masing-masing pelaku
• Adanya tuntutan akan keamanan dan kenyamanan, jelas,
singkat dan lancar.
• Adanya perbedaan jenis sirkulasi.
• Letak area parkir umum dengan pintu utama.
Pola sirkulasi dalam tapak / ruang luar dapat dibedakan atas:
a. Pola Linier
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 51
Adalah pola yang sederhana dan mudah
dikembangkan, serta dinamis. Disamping itu
memudahkan pengaliran karena sirkulasinya menerus.
b. Pola Radial
Adalah pola yang ingin mendapatkan vokal point.
Akan sangat membantu untuk mendapatkan akses yang
singkat dan mudah apabila digunakan pada fasilitas yang
mempunyai kegiatan utama yang merupakan pusat dari
kegiatan-kegiatan pendukung yang ada disekitarnya.
c. Pola Spiral
Adalah pola yang dapat digunakan pada site yang
relatif luas dan biasanya pada daerah berkontur.
d. Pola Grid
Adalah pola yang sederhana dan pencapaiannya
relatif mudah serta lebih sesuai untuk daerah datar
sampai sedikit miring. Tetapi pola ini banyak terjadi
pertemuan-pertemuan yang sama, sehingga menyulitkan
untuk menentukan orientasi.
e. Pola Network
Adalah pola yang mempunyai pergerakan yang
bebas, dapat memilih beberapa arah, serta
pengalirannya berubah-ubah. Pola ini tidak sederhana
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 52
dan kompleks sehingga diperlukan elemen-elemen
pengarah.
f. Pola Komposit
Adalah gabungan dari bentuk-bentuk di atas, pola
ini mempunyai pergerakan yang tidak membosankan dan
dapat langsung ke beberapa arah. Ada kemungkinan
pola ini menjadi tidak jelas dan sederhana, sehingga
perlu elemen-elemen pengarah.
Berdasarkan penjelasan pola-pola di atas maka
Pola Sirkulasi yang paling baik untuk Sport Club ini
adalah pola radial, karena diperlukan akses yang singkat
dan mudah dari bangunan utama ke fasilitas-fasilitas
olahraga yang ada serta fasilitas pendukung lainnya.
Namun karena tapak sedikit memanjang ke arah Selatan
maka dapat juga digunakan pola komposit yang
merupakan gabungan antara pola radial dengan pola
linear.
Sirkulasi dalam tapak dapat dibedakan atas:
a. Sirkulasi pejalan kaki / manusia.
Termasuk sirkulasi memasuki tapak, sirkulasi
dari tempat parkir ke fasilitas yang dituju atau ke
bangunan utama, sirkulasi antar kegiatan atau dari
fasilitas yang satu ke fasilitas yang lain, dan
sebagainya. Dalam pengaturan sirkulasi ini perlu
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 53
diperhatikan unsur kenyamanan pengunjung agar
mendapatkan suasana yang akrab dengan
lingkungannya.
Bisa dilakukan dengan memberikan peneduhn
berupa pepohonan dan menggunakan bahan-banan
yang berasal dari alam dengan tekstur kasar seperti
batu atau untuk menimbulkan kesan alam, pada
lantainya.
b. Sirkulasi kendaraan
Perlu diperhatikan disini ialah jarak antara
tempat parkir dengan fasililtas yang dituju, sebaiknya
tidak terlalu jauh mengingat tapaknya memanjang.
Dapat diselesaikan dengan menggunakan pola
linear arah memanjang tapak pada perancangan
tempat parkirnya.
C. Penataan Ruang Luar
Ruang luar yang direncanakan terbagi atas:
a. Ruang luar aktif, seperti:
Fasilitas olahraga ruang terbuka (outdoor), terdiri dari:
• Plaza, sebagai ruang peralihan dan pengikat antar
bangunan.
• Jalur kendaraan dan pejalan kaki.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 54
• Area parkir, diusahakan sedekat mungkin dengan
bangunan agar mudah pencapaiannya.
b. Ruang luar pasif, seperti taman penghijauan.
Berfungsi sebagai daerah penyangga (buffer) untuk
pengendalian bising, polusi udara, pelindung dan
peneduh. Elemen-elemen yang luas terdiri dari:
a) Elemen lunak (soft material)
Berupa tumbuhan seperti halaman rumput,
pohon pelindung dan tanaman perdu. Penataan
tanaman selain berguna untuk menambah dan
meningkatkan kualitas lingkungan tapak, juga sebagai
elemen penambah nilai keindahan.
b) Elemen keras (hard material)
Penggunaan elemen keras pada ruang luar:
• Jalur kendaraan dan area parkir menggunakan
aspal, beton atau paving block.
• Jalur pejalan kaki dan ruang penerima / plaza
menggunakan unsur batuan, paving block dan
sebagainya. Dapat juga dikombinasikan dengar
kolam kecil atau air mancur (water fountain).
• Lampu penerangan direncanakan untuk
memberikan penerangan pada jalur kaki dan area
parkir.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 55
Pemilihan bahan elemen keras didasarkan
pada topik arsitektur organik dimana material yang
digunakan ialah material yang mempunyai tekstur
yang kasar. Tekstur yang kasar memberikan konotasi
daya juang material terserbut terhadap cuaca, hujan,
angin dan matahari.
IV.4 ANALISA NON FISIK
Pada analisa nonfisik ini dibahas analisa kegiatan untuk
pelaku baik pengunjung maupun karyawan/pengelola pada Fasilitas
olah raga dan rekreasi, dimana fasilitas ini memiliki beberapa
kegiatan yang akan di rencanakan.
IV.4.1 Penentuan dan Pengelompokkan Jenis Cabang Olahraga
Untuk menentukan jenis-jenis olah raga yang akan
disediakan pada fasilitas olah raga ini, terdapat beberapa
persyaratan/kriteria-kriteria yang harus dipenuhi seperti
dibawah ini :
• Di gemari masyarakat luas
Dengan disediakannya fasilitas yang dinginkan
oleh masyarakat luas, sehingga memiliki kelebihan agar
masyarakat tersebut berminat untuk berkunjung dan
menjadi anggota (members) pada sport club tersebut.
• Mudah di mainkan dan Aman
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 56
Adanya sarana olah raga yang mudah dimainkan
oleh para pengunjung baik anggota maupun pengunjung
biasa memiliki presentasi yang lebih besar dibandingkan
olah raga yang sulit dimainkan (untuk sebagian orang).
• Dikenal Masyarakat luas
Dengan disediakannya sarana olah raga yang
sudah dikenal oleh masyarakat luas maka memliki
kemungkinan yang besar untuk membuat jenis olah raga
tersebut menjadi berkembang dan juga bangunan sport
club tersebut menjadi ramai didatangi oleh pengunjung.
• Bersifat Komersial
Adanya sarana olah raga di suatu lingkungan
selain untuk menyadarkan masyarakat sekitar akan
pentingnya arti kesehatan, juga memiliki pertimbangan
untuk mencari keuntungan yang bersifat komersial.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan survei
lapangan yang telah dilakukan maka jenis olah raga sebagai
fasilitas pada sport club dapat ditentukan yaitu:
1. Tenis Lapangan.
2. Renang
3. Basket
4. Bulutangkis
5. Squash
6. Bola Sodok / Billiard
7. Senam aerobik
8. Fitness
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 57
9. Futsall/ Mini Soccer
10. Memancing
IV.4.2 Pengelompokkan kegiatan olahraga berdasarkan tempat
berlangsungnya:
1. Di dalam ruangan (indoor)
Cabang olah raga yang ditempatkan didalam ruangan
(indoor) adalah kegiatan yang memerlukan ruangan
khusus dan kegiatan olahraga yang sering
dipertandingkan dengan penonton yang tidak terlalu
banyak.
Kelompok olahraga indoor:
• Squash
• Tennis lapangan
• Tenis meja
• Billiard
• Bulutangkis
• Senam aerobik
• fitness
2. Di luar ruangan (outdoor)
Kelompok kegiatan olahraga outdoor :
• Renang
• Tenis Lapangan
• Basket
• Memancing
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 58
Pada dasarnya sebagian besar kegiatan olahraga
dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan,
kecuali olahraga yang memerlukan ruangan khusus.
Sehingga pada pengelompokkan kegiatan olahraga
(berdasarkan tempat berlangsungnya) ada kegiatan
olahraga yang berlangsung di dalam dan di luar ruangan.
Hal ini, berdasarkan pertimbangan jenis olahraga yang
banyak digemari.
Adapun material lantai yang dapat di gunakan pada
sarana olah raga tertutup maupun terbuka.
CABANG OLAH RAGA
SYARAT LANTAI
BASKET - Tidak licin
- Permukaan lantai keras, rata (tidak
diperkenankan rumput untuk outdoor)
- Lantai outdoor dari beton, aspal
- Lantai Indoor Kayu
TENNIS - Tidak licin
- Permukaan lantai keras, rata Lantai
outdoor dari beton
- Lantai Indoor Kayu
FUTSAL - Tidak licin dan kasar
- Permukaan lantai keras, rata Lantai
outdoor dari beton, rumput
- Lantai Indoor Kayu, karpet,
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 59
IV.4.3 Analisa Pelaku dan Kegiatan
Pihak yang berkepentingan dalam suatu bangunan
Sport Club adalah: pengunjung (pengguna fasilitas) dan
pengelola.
A. Pengunjung
Pengunjung adalah perorangan atau kelompok
yang datang untuk menikmati dan memanfaatkan
pelayanan dan fasilitas Sport Club, dengan tujuan utama
untuk berolahraga sebagai upaya melepaskan diri dari
kegiatan rutinitasnya dan memulihkan serta menjaga
kesegaran dan kebugaran tubuh. Selain berolahraga,
pengunjung juga memanfaatkan fasilitas-fasilitas
penunjang dan perlengkapan yang tersedia pada
bangunan Sport Club seperti :
• mengadakan pesta
• mengadakan pertemuan-pertemuan yang bersifat
bisnis, interaksi sosial bermasyarakat atau pribadi
• menjamu tamu, rekan kerja atau keluarga untuk acara
makan di restoran yang tersedia pada sport club
tersebut.
Pengunjung dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok.
a. Pengunjung tetap
Adalah pengguna fasilitas dan sarana sport
club yang secara rutin memanfaatkan fasilitas dan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 60
sarana sport club, khususnya sarana olahraga.
Disebut juga anggota tetap, karena umumnya sudah
mendaftarkan diri menjadi anggota dengan
kompensasi kemudahan dan keleluasaan
menggunakan fasilitas dan sarana sport club.
b. Pengunjung tidak tetap
Adalah pengguna fasilitas dan sarana sport
club yang tidak secara rutin memanfaatkan fasititas
dan sarana sport club. Selain sarana olahraga,
fasititas yang sering dimanfaatkan adalah restoran,
arena bermain dan ruang serba guna. Pada
umumnya, pengunjung tidak tetap merupakan tamu
dan pengunjung tetap (anggota) dan masyarakat
umum.
B. Pengelola
Adalalah pihak yang bertanggung jawab dalam
bidang tata usaha administrasi penyelenggaraan
kegiatan, mengawasi jalannya kegiatan dan memelihara
sarana dan fasilitas yang ada pada bangunan Sport Club
ini., berikut ini adalah pihak-pihak yang terkait :
• Pimpinan
Memimpin dan mengkoordinasi setiap bagian
kepengurusan. Mengambil keputusan-keputusan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 61
yang menyangkut Kelangsungan penyelenggaraan
kegiatan.
• Bagian Tata Usaha
Mengelola dan mengawasi tata usaha administrasi,
keuangan, arsip dan lain sebagainya.
• Bagian Humas
Menjalin hubungan/komunikasi dengan masyarakat,
termasuk di dalamnya kegiatan pemasaran dan
meperkenalkan keberadaan bangunan Sport Club
dengan segala fasilitas dan sarana yang tersedia.
• Bagian Teknik dan Pemeliharaan
Bertanggungjawab atas kondisi dan kinerja dan
sarana fisik yang ada, termasuk juga pemeliharaan
sarana yang ada seperti atat-alat olahraga, sarana
olahraga, sarana pendukung (genset, tata suara,
mesin AC, dan lain sebagainya.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 62
Tabel Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
PEN
GU
NJU
NG
• Datang
• Mencari informasi
• Konsultasi
• Ganti pakaian
• Simpan pakaiaan, tas
• Pemanasan (warning up)
• Berolahraga
• Berendam
• Mandi uap
• Pijat
• Latihan beban
• Istirahat/pendingin (colling
down)
• Membersihkan badan
• Ganti pakaian
• Beli makanan, minuman
• Beli kebutuhan lainnya
• Menitip anak
• Bermain di arena permainan
• Membeli alat olahraga
• Menunggu
• Menjamu tamu, rekan, keluarga
• Mengadakan acara
• Menonton kegiatan olahraga
• Menelepon
• Ke toilet
• Beribadah
Lobby, hall utama
Ruang informasi
Ruang Konsultasi
Ruang Ganti
Loker
Ruang Pemanasan
Fasilitas Olahraga
Ruang Whirlpool
Ruang Sauna
Ruang Pijat
R. Latihan Beban
Ruang duduk/Tribun
Shower, Kamar mandi
Ruang Ganti
Cafetaria
Minimarket
R. Penitipan Anak
Arena Permainan
Kios alat olahraga
R. Duduk/ R. Tunggu
Restoran
Ruang serbaguna
Ruang rapat
Tribun penonton
R. Telepon umum
Toilet
Mushola
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 63
• Datang
• Ganti Pakaian
• Simpan pakaian, ta
• Memberi konsultasi
• Pemanasan
• Melatih Olahraga
• Istirahat
• Membersihkan badan
• Ganti pakaian
• Makan, minum
• Menyimpan alat
• Beribadah
Lobby samping
Ruang ganti
Loker
R. Konsultasi
R. Pemanasan
Fasilitas Olahraga
R. Istirahat
Shower, kamar mandi
Ruang ganti
R. Kantin
Gudang
Musohalla
PEN
GEL
OLA
• Datang
• Kegiatan administrasi
• Rapat
• Menyimpan data-data, arsip
• Menerima tamu
• Memberi pelayanan kesehatan
• Makan, minum
• Beribadah
• Ganti pakaian kerja
• Simpan pakaian, tas
• Menyimpan alat
• Memperbaiki alat
• Menjaga keamanan
• Ke Toilet
Lobby samping
Ruang-ruang kerja
R. Rapat
R. Arsip
R. Tamu, R. Tunggu
R. P3K
R. Kantin
Mushalla
R. Ganti
Loker
Gudang
R. Reparasi
R. Keamanan
Toilet
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 64
IV.4.4 Alur Kegiatan
A. Sistem Sirkulasi dalam Bangunan
Pemisahan kegiatan yang berbeda, olahraga dan
kegiatan yang bersifat rekreasi, memerlukan penataan
sirkulasi yang tidak saling mengganggu. Perlu adanya
pemisahan sirkulasi. Pola sirkulasi ditentukan oleh pola-
pola ruang yang terbentuk berdasarkan pengelompokkan
kegiatan yang ada.
a. Sirkulasi Horisontal
Berupa selasar atau koridor, bertujuan
untuk menghubungkan ruang yang satu dengan ruang
yang lain dalam lantai yang sama.
b. Sirkulasi Vertikal
• Tangga
Sirkulasi vertikal untuk menghubungkan ruang
yang satu dengan ruang yang lain yang berada pada
lantai yang berbeda, juga sebagai sirkulasi dari dan
ke tribun penonton.
• Ramp
Sirkulasi vertikal untuk barang (alat olahraga,
alat perawatan dan pemeliharaan sarana dan
lainnya).
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 65
B. Alur Sirkulasi Kegiatan dalam Bangunan
Sirkulasi kegiatan dibagi atas pihak pengunjung,
dan pengelola.
a. Pengunjung
b. Pengelola
DATANG PERSIAPAN, GANTI PAKAIAN
SIMPAN PAKAIAN DAN TAS
BEROLAHRAGA
ISTIRAHAT
GANTI PAKAIAN/ BILAS
MAKAN PULANG
ABSEN DATANG
TERIMA TAMU
BEKERJA RAPAT
ISTIRAHAT, MAKAN
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 66
BERIBADAH PULANG
MENYIMPAN DATA
IV.5 ASPEK BANGUNAN
IV.5.1 Tabel Fasilitas dan Luasan Ruang
FASILITAS STANDAR KAPASITAS LUAS (M2)
SUMBER
Gedung Olahraga Indoor
a. Arena 32 x 23 x 9,1 m 1 unit 736 HSRBD • Basket 28,2 x 17,22 m 1 unit 0 NAD • Badminton 16,4 x 8,5 m 4 unit 0 NAD
b. Tribun Penonton 0,4 m2/org 750 org 300 TPBO c. Lobby Penunjang
0,55 m2/org 1 unit 225 TPBO
d. R. Kontrol 9 m2/unit 1 unit 12 SURVEY Tenis Lapangan 1207 m2/ unit 2 unit 2415 NAD Kolam Renang a. Kolam utama 50 x 21 1 unit 1050 NAD b. Kolam pemula 16,66 x 8,5 m 1 unit 141,61 NAD c. Kafetaria 12 m2/unit 1 unit 12 Survey Squash 6,4 x 9,75 m 2 unit 124,8 NAD Tenis Meja 7 x 14 m 2 unit 196 NAD Futsall 26 x 14 m 1 unit 364 Survey R. Pemainan 0 b. Bilyar 8,7 x 7,1 m/2 unit 4 unit 123,54 NAD c. Meja Penerima 4 m2/unit 1 unit 4 Survey Memancing N/A 0 Ruang Ganti 0 a. Pria 42 org 0
• Kamar Ganti 1,75 m2/unit 12 unit 21 TPBO • Loker 0,25 m2/unit 24 unit 6 • Shower 1,2 m2/unit 12 unit 14,4 • WC 2 m2/unit 6 unit 12 • Urinoir 1,26 m2/unit 6 unit 7,56 • Wastafel 0,96 m2/unit 6 unit 5,75 • Bangku 0,2 m2/unit 24 unit 4,8 NAD
b. Wanita 1,75 m2/unit 42 orang 0 • Kamar Ganti 0,25 m2/unit 12 orang 21 TPBO • Loker 1,2 m2/unit 24 orang 6 • Shower 2 m2/unit 12 orang 14,4 • WC 0,96 m2/unit 6 orang 12 • Wastafel 0,2 m2/unit 24 orang 7,56 • Bangku 81 m2 4,8 NAD
R. Pemanasan 81 TPBO R. Fitnes 0 a. Lobby Penunjang 0,8 m2/org 20 orang 16 NAD b. Loker 0,25 m2/org 100 orang 25 c. Toilet Pria 0,5 m2/org 10 orang 5
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 67
d. Toilet Wanita 0,5 m2/org 10 orang 5 e. R. Senam 80 m2 20 orang 67,2 f. R. Latihan Beban
30 m2 80 TPBO
g. R. Istirahat/duduk 30 NAD R. Mandi Sauna 0 a. Pria 0
• Kamar Ganti
1 m2/org 20 orang 20 NAD
• R. Sauna 0,6 m2/org 20 orang 12 NAD • R. Pijat 6 m2/org 4 orang 24 NAD
b. Wanita 0 • Kamar
Ganti 1 m2/org 20 orang 20 NAD
• R. Sanuna 0,6 m2/org 20 orang 12 NAD • R. Pijat 6 m2/org 4 orang 24 NAD
Lobby Utama 2 m2/org 100 orang 200 NAD R. Pengelola 0 NAD a. R. Pimpinan 25 m2/org 1 orang 25 b. R. Sekretaris 10 m2/org 3 orang 30 c. R. Tata Usaha 8 m2/org 6 orang 48 d. R. Humas 8 m2/org 4 orang 32 e. R. Kabag Usaha 8 m2/org 3 orang 24 f. R. Kabag Teknik 8 m2/org 3 orang 24 g. R. Rapat 2 m2/org 10 orang 20 h. R. Arsip 6 m2/org 1 unit 6 i. R. Tunggu 2 m2/org 4 orang 8 J. Toilet 0,5 m2/org 4 orang 2 R. Informasi/ Pendaftaran
10 m2/org 1 unit 10 NAD
R. P3K dan Konsultasi
15 m2/unit 1 unit 15 TPBO
Toilet 0 TPBO a. Pria 0
• WC 2 m2/unit 3 unit 6 • Urinoir 1,26 m2/unit 3 unit 7,56 • Wastafel 0,96 m2/org 3 unit 2,88
b. Wanita 0 • WC 2 m2/unit 2 unit 6 • Wastafel 0,96 m2/org 2 unit 1,92
Restoran 0 NAD a. R. Makan 1,8 m2/org 200 org 360 b. Dapur + Pantry 50% R. Makan 180 R. Serbaguna 0 NAD a. R. Utama 1,8 m2/org 500 0rg 900 b. R. Operasi Tata Suara
12 m2/org 1 unit 12
c. Gudang 0,6 m2/org 10 orang 36 Kios Alat 24 m2/unit 4 unit 96 NAD
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 68
Olahraga R. Keamanan 2 m2/org 4 orang 8 Survey R. Reparasi alat 5 m2/org 4 orang 20 Survey R. Panel 9 m2 9 Survey R. Trafo 100 m2 100 Survey R. Mekanikal 24 m2 24 Survey R. Karyawan 0 TPBO a. R. Ganti 1 m2/org 20 orang 20 b. Loker 0,25 m2/org 20 orang 5 c. Toilet 0,5 m2/org 4 orang 2 d. Kantin 6 m2/org 2 unit 12 e. Pantry 3 m2/org 1 unit 3 f. R. Istirahat 12 m2/org 2 unit 24 Lobby Service 2 m2/org 20 orang 40 NAD Musholla 0 NAD a. R. Shalat 0,8 m2/org 20 orang 16 b. R. Wudhu 0,4 m2/org 8 orang 3,2 Telepon Umum 0,675 m2/unit 4 unit 2,7 TPBO
NAD R. Bilas dan WC (untuk kolam renang)
1 m2/unit 8 unit 8
LUAS RUANGAN 7511,8 SIRKULASI 20% 1502,36 TOTAL LUAS RUANGAN
9014,16
Keterangan:
TPBO = Tata Cara Perencanaan Bangunan Olahraga
NAD = Neufert Arsitek Data
HSRBD = Handbook of Sport and Recreational Building
Design
IV.5.2 Perhitungan Kebutuhan Kapasitas dan Luasan Parkir
A. Kebutuhan Kapasitas Parkir (dengan asumsi jumlah
pengunjung) :
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 69
A. Penonton (termasuk untuk acara pesta) 750 orang
b. Pengunjung
• Fasilitas olahraga
− Tenis lapangan 32 orang
− Basket 30 orang
− Kolam Renang 50 orang
− Squash 4 orang
− Tenis Meja 8 orang
− Bilyar 8 orang
− Fitnes 30 orang
• Fasilitas Pelengkap dan Penunjang 100 orang
c. Pelatih 10 orang
d. Pengelola dan karyawan 30 orang
TOTAL PEMAKAIAN AREA PARKIR 1052 orang
Asumsi pemakaian area parkir adalah 1052 orang,
dibulatkan menjadi 1050 orang.
Perbandingan antara jumlah kendaraan pribadi
dengan Kendaraan umum adalah 50 : 50. Sedangkan
perbandingan jumlah mobil dengan motor adalah 80: 20.
Banyaknya pengunjung yang menggunakan
kendaraan pribadi 50% x 1050 orang = 525 orang.
a. Mobil
Pengunjung yang menggunakan mobil = 80% x 525 org
(Kapasitas 1 mobil = 4 orang) = 420 org
Jumlah kebutuhan parkir mobil = 420
420/4 (4 org/mobil) = 105 mobil
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 70
b. Motor
Pengunjung yang menggunakan motor = 20% x 525 org
= 105 org
(Kapasitas 1 motor = 2 orang) = 52,5 motor
Dibulatkan menjadi = 53 motor
B. Luasan Parkir
A. Mobil
1 mobil membutuhkan 25 m2 :
105 mobil x 25 m2/mobil =
2625 m2
b. Motor
1 motor membutuhkan 2 m2
53 motor x 2 m2/motor
106 m2
TOTAL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PARKIR 2731 m2
IV.5.3 Pola Massa Bangunan
Ada 2 pola massa bangunan, yaitu massa bangunan
tunggal dan massa bangunan majemuk.
Kriteria penetuan pola massa:
a. Optimalisasi pemanfaatan tapak.
Sesuai dengan potensi tapak yang dekat dengan
lingkungan alam yang masih asri, maka perlu
dipertimbangkan apakah pola yang dipilih membuat
pengunjung dapat menikmati potensi tapak tersebut
terutama dengan memanfaatkan sirkulasi antar
kegiatan.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 71
b. Jenis kegiatan yang berlangsung
Kegiatan utama yang berlangsung pada sport club
ini terdiri dari berbagai macam kegiatan olahraga yang
membutuhkan ukuran standar lapangan dan ketinggian
yang berbeda. Disamping itu juga ada beberapa
kegiatan yang mempunyai dimensi standar yang dapat
Dikonversi sehingga dapat dilakukan pada lokasi yang
sama.
c. Hubungan kegiatan
Kedekatan antara suatu kegiatan dengan
kegiatan lainnya perlu dipertimbangkan apakah kegiatan
yang satu mengganggu kegiatan yang lain.
Penentuan pola massa bangunan
Pola massa Kriteria Tunggal Jamemuk
Optimalisasi pemanfaatan tapak + ++ Jenis kegiatan yang berlangsung
+ ++
Hubungan kegiatan + ++ Pencapaian antar ruang ++ +
TOTAL 5 7
Kesimpulan :
Jadi pola massa yang dipilih adalah pola massa
majemuk. Perpindahan manusia antar bangunan dapat
dibantu dengan jalur pedestrian yang mengelilingi tapak
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 72
di luar bangunan sehingga suasana yang akrab dengan
lingkungan dapat tercapai.
V.5.4 Bentuk Dasar Massa Bangunan
Bentuk dasar massa merupakan bentuk yang paling
sederhana dan awal untuk berkembang ke bentuk-bentuk
lain. diantaranya terdiri dari
a. Segi empat / bujungsangkar
Bentuk ini merupakan bentuk yang paling banyak
digunakan, terutama karena efisien dan efektif dalam
penggunaan ruang. Stuktur murah dan lebih dikenal oleh
masyarakat karena sudah banyak digunakan dari
bangunan tradisional sampai bangunan modern.
b. Heksagon
Bentuk heksagon / segi enam merupakan bentuk
yang banyak kita dapati di alam, seperti pada sarang
laba-laba dan sarang lebah. Sedangkan pada tumbuhan
bisa dilihat pada bisa dilihat pada gangang renik atau
pada bentuk bunga.
Gabungan bentuk-bentuk hekson juga lebih kokoh
dibandingkan dengan gangguan bentuk-bentuk polygon
yang lain seperti pentagon atau octagon. Ini disebabkan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 73
karena semua sisi modul ini bersentuhan dengan semua
modul di sekitarnya.
c. Lingkaran
Merupakan bentuk yang paling simetri sebab jika
diputar pada sumbunya bentuknya atan tetap
sama.orientasi pada bentuknya akan tetap sama.
Orientasi pada bentuk ini ialah kesegala arah. Tetapi
bentuk ini mempunyai struktur yang agak sulit.
Kriteria pemilihan bentuk dasar massa :
A. Efisien dan efektif dalam penggunaan ruang
Apakah bentuk yang dipilih nanti dapat
dimanfaatkan secara optimal dan mudah sesuai dengan
bentuk ruang dan standar-standar ruang yang ada ?
B. Fleksibel untuk segala kegiatan
Apakah mayoritas dari kegiatan yang diprogramkan
pada fasilitas ini dapat menyesuaikan dengan bentuk
yang dipilih ?
C. Mengambil bentuk-bentuk dari alam
Bagaimanakah bentuk-bentuk yang ada di dalam
yang dapat dijadikan bentuk tapaknya
D. Menyesuaikan bentuk tapaknya
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 74
V.5.5 Sistem Bangunan
a. Sistem Struktur
1. Substruktur / Pondasi, merupakan struktur yang
berhubungan langsung dengan tanah. Berfungsi
menerima semua beban yang bekerja pada bangunan
kemudian menyalurkan ke dalam tanah.
Dalam pemilihan pondasi ada 3 hal yang perlu
ditentukan yaitu :
• Bahan pondasi, berdasarkan berat bangunan
• Jenis pondasi, berdasarkan kedalaman tanah
keras (MTK)
• System pondasi, berdasarkan muka tanah keras
(MTK)
Dapat dijelaskan dengan diagram berikut ini :
Berat Ringan Sangat ringan
Bangunan Bertingkat
Bangunan tidak bertingkat
Teras
Beton Batu Kali Batu Bata
Batu Kali Batu Bata
Analisa Bahan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 75
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 76
Kriteria pemilihan pondasi
• Kondisi tanah
• Banyaknya galian
• Beban yang dipikul
• Harga bahan
• Pengangkutan
• Peralatan
Analisa Jenis
Dangkal (2-3 m)
Sedang (3-10 m)
Dalam (> 10 m)
Khusus (Floating)
• P.Setempat • P.Menerus • P.Umpak • P Plat
• Semuran • Bored Pile • Tiang pancang
Tiang Raft
ANALISA SISTEM
DANGKAL SEDANG DALAM
Point Bearing (duduk di atas
tanah)
• Point Bearing • Friction
(menggunakan daya gigit tanah)
• Friction • Floating
(mengapung)
Pemilihan jenis Pondasi
Karena bangunan sport club ini terdiri dari massa
majemuk, maka pemilihan pondasinya adalah :
• Untuk pondasi menggunakan pondasi lajur atau
pondasi setempat dengan bahan batu kali atau beton.
Selanjutnya dilakukan perbaikan struktur tanah
dengan cara :
- Mengganti tanah dibawah alas pondasi dengan
bahan yang lebih baik seperti pasir atau koral
- Dengan memasang cerucuk dengan tujuan
sebagai penopang alas ke MTK atau sebagai
usaha untuk memadatkan tanah di bawah alas.
Bahan yang digunakan adalah bambu bila muka
air tanah tinggi dan dolken bila muka air tanah
rendah.
2. Superstruktur, yaitu struktur yang terletak di atas
pondasi. Fungsinya adalah melindungi suatu ruang
tertentu terhadap iklim, gaya-gaya yang dibutuhkan
alam dalam menyalurkan semua beban atau gaya-
gaya yang diterimanya ke pondasi untuk diteruskan
ke tanah.
Komponen superstruktur pada umumnya terdiri dari :
1) Struktur Vertikal
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 77
• Dinding Struktur
Merupakan dinding penyalur beban di
mana mempunyai dimensi yang lebih besar
dibandingkan dengan dinding biasa / partisi.
• Kolom / tiang
Merupakan penyalur beban untuk
diteruskan ke pondasi dimana dimensinya
dihitung berdasarkan area beban
2. Struktur Horizontal
• Balok
Menyalurkan beban menuju strukrur vertikal
disamping memperkaku dan mengikat struktur
vertikal.
• Lantai
- Lantai tanpa balok / slab, menyalurkan beban ke
kolom dengan mempunyai bentang ± 6 m dengan
ketebalan plat + 3%
- Lantai dengan balok, dimana beban disalurkan ke
balok dan diteruskan ke kolom. Lantai ini dapat
terdiri dari 1 arah balok atau 2 arah balok
- Lantai wafel, mempunyai rusuk pada 2 arah,
biasanya digunakan untuk ketinggian antar lantai
yang rendah.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 78
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 79
Pada bangunan sport club ini memerlukan struktur
bentang lebar karena untuk kegiatan olahraga dibutuhkan
ruang bebas kolom.
Ada beberapa jenis system struktur bentang lebar:
a. Struktur kabel (Bentang 25 – 100 m).
Struktur kabel merupakan elemen-elemen tarik yang
mampu memindahkan beban-beban vertikal kearah
horizontal dengan cara mengerahkan suatu dorongan
horizontal melalui lendutannya8.
Adapun klasifikasi struktur kabel adalah9:
• Struktur Kabel Ganda.
Struktur ini menggunakan kabel
berkelengkungan saling berlawanan pada
satu bidang.
• Struktur Berkelengkungan Tunggal.
Struktur ini meletakkan kabel-kabel sejajar
dengan menggunakan permukaan yang di
bentuk oleh balok-balok yang membentang
diantara kabel-kabel.
• Struktur Berkelengkungan Ganda.
Struktur ini menggunakan kabel menyilang dan
berkelengkungan saling berlawanan (Cekung
dan cembung) serta membentuk permukaan
atap utama.
8 Salvadori. Mario, Disain Struktur dalam Arsitektur, hal 196 Edisi Ke-2, Erlangga, Jakarta 1986
9 L.Schodeck, Daniel., Struktur, hal 172 Edisi Ke-2, Erlangga, Jakarta 1986
Keuntungan:
• Efisien untuk bangunan rendah
• Pemeliharaan tidak perlu khusus
• Bentuk bebas
• Konstruksi yang ringan serta memiliki kemampuan
bentang yang lebar
Kerugian:
• Pelaksanaan relatif lebih sulit
• Biaya mahal
• Tidak tahap api
• Drainase air hujan sulit karena sifatnya yang
fleksibel
• Kurang stabil jika mendapat gaya angin, karena
efek angin dapat mengakibatkan atap mudah
mengepak-ngepak (Flutter) dan bergetar (vibration
effect).
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 80
Bahan utama
Baja dan fiber (bahan Teflon)
Penerapan pada bangunan
• Untuk kegiatan yang menampilkan kesan alamiah,
terbuka, sportifitas, rekreasi serta unik dan bebas.
• Memberikan kesan ringan.
b. Struktur Sheel (permukaan kaku)
Prinsip Penyaluran gaya :
Menerima penyaluran beban-beban yang merata,
gaya yang bekerja pada struktur ini adalah gaya
tangential dan radial, sedangkan momen dianggap
tidak ada.
Efektif bentang :
30 m – 40 m
Bahan utama :
Beton
Keuntungan :
• Dapat menutup ruang besar dengan plat shell
yang relatif tipis
• Pemeliharaan yang mudah
• Bentuk yang cukup luas
• Efisien untuk bangunan bertingkat rendah
Kerugian:
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 81
• Memberikan kesan berat
• Struktur sulit ditambah dari bentuk semula
• Kadang tidak homogen
• Bukaan yang relatif terbatas
Penerapan pada bangunan
• Untuk kegiatan yang membutuhkan volume dan
ketinggian yang maksimal
• Kesan formil
c. Sturuktur Lipat (permukaan kaku)
Prinsip penyaluran gaya :
Prinsip penyaluran gayanya adalah kekakuan,
dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk
lipatan tersebut. Dengan memperkecil sudut lipat
akan memperkecil lendutan, karena beban yang
diterima pada setiap titik lebih kecil.
Efektif bentang
20 m
Beban utama :
Beton
Keuntungan
• Dari segi konstruksi disamping berfungsi sebagai
atap, dapat menggantikan kolom dan berfungsi
sebagai bearing wall
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 82
• Dari segi bentuk baik untuk pengaturan cahaya
dan system akustik
Kerugian
• Membutuhkan keahlian dan peralatan khusus
dalam membentukan lipatan
• Kerawanan pada lipatan, dimana dapat terjadi
retak atau korosi
Penerapan pada Bangunan
• Untuk kegiatan yang memperhatikan sistem
akustik dan tara suara
• Kesan formil
d. Struktur rangka batang
Struktur rangka yang terdiri dari bagian batang lurus
baik vertical, horizontal, dan diagonal yang
dihubungkan antar satu sama lain secara sendi dan
biasanya berbentuk unsur segitiga. Prinsip-prinsip
utama yang mendasari penggunaan rangka batang
sebagai struktur pemikul adalah penyusunan elemen
menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan
bentuk stabil. Bahan-bahan yang digunakan adalah
kayu, baja dan beton.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 83
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 84
Kelebihan:
• Dapat digunakan pada bangunan berbentang lebar.
• Biaya relatif murah karena dapat dikerjakan ditempat.
Kerugian:
• Kurang stabil jika mendapat beban pada arah
horizontal.
e. Rangka Ruang.
Struktur rangka ruang merupakan rangka bidang
yang digabungkan dan dikaitkan antara satu sama
lain., hingga dapat menstranslasikan gaya tarik dan
tekan dalam arah 3 dimensi.
Adapun Sambungan yang biasa di gunakan pada
rangka ruang ada beberapa macam, yaitu :
Bentuk umum
rangka batang stabil karena beban
Bentuk segi empat yang
labil karena beban
Bentuk segitiga yang
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 85
Keuntungan:
e. Dapat digunakan pada bangunan berbentang lebar.
f. Lebih stabil jika dibandingkan dengan Rangka Batang.
g. Pekerjaannya relative cepat dan mudah jika
menggunakan system sambungan Mero.
Kerugian:
h. Perhitungan yang rumit.
i. Menggunakan bahan yang relative banyak, karena
gaya yang bekerja pada titik hubung disalurkan ke
beberapa batang.
• System Mero
System yang hanya mempunyai dua elemen dasar
yaitu sebuah batang dan bola yang menpunyai
lubang berulir.
• System Triodetic
System dimana setiap batang pipa dipipihkan
ujungnya, kemudian di masukkan ke dalam celah
bergerigi.
• System oktaplat
System yang mempunyai beberapa yang kemudian
di las listrik pada titik simpul yang berbentuk bola
yang terbuat dari baja.
Penerapan pada bangunan
• Untuk kegiatan yang membutuhkan fleksibilitas tinggi
dalam hal pengembangan dan pengurangan maupun
bongkar pasang
• Kesan yang ditimbulkan bisa fleksibel baik formal
maupun tidak
Penentuan system struktur :
Kriteria a b c d
Ekonomis + ++ +++ +++
Pelaksanaan + +++ + ++
Kesesuaian dengan fungsi bangunan +++ + + ++
Fleksibel dalam bentuk +++ + + ++
Total 8 7 6 9
Kesimpulan :
System struktur yang digunakan adalah system
struktur rangka ruang. Tetapi pada bangunan utama yang
merupakan bangunan bertingkat rendah, untuk lebih
ekonomis maka dapat menggunakan gabungan dengan
struktur rangka batang
V.5.6 System perlengkapan dan Pelayanan Bangunan
Penggunaan sistem utilitas dan perlengkapan
bangunan dipertimbangkan terhadap :
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 86
• Kenyamanan dari keamanan pengguna terhada suhu,
cahaya dan bahaya kebakaran.
• Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan alat-alat dari
kerusakan dan bahaya kebakaran.
• Kemudahan untuk pelaksanaan dan pemeliharaan
peralatan.
a. Sistem Pencahayaan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
merencanakan penerangan :
• Penerangan harus cukup dan merata pada saluran
arena, agar dapat dipenuhi kondisi visual yang baik
bagi pemain maupun penonton.
• Tidak terjadi penyilauan, pembentukan bayangan
yang kuat dan perubahan warna yang besar, yang
dapat menganggu penglihatan.
• Sumber penerangan harus diletakan dalam satu area
pada langit-langit yang pencahayaannya jatuh tegak
lurus pada permukaan arena / hall olahraga.
Sistem penerangan yang mungkin dipergunakan
pada perencanaan sport club :
• Penerangan alami
Penerangan ini dibutuhkan pada kegiatan-
kegiatan olahraga yang berlangsung siang hari,
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 87
dengan syarat kondisi cahaya yang masuk tidak boleh
langsung ke lapangan untuk menghindari silau.
Penyelesaian dapat menggunakan pengaturan
sky light dari bahan transparan.
• Penerangan buatan
Penerangan buatan ini merupakan factor yang
paing penting, karena ada beberapa jenis olahraga
yang mengharuskan penggunaan penerangan jenis
ini dalam kegiatannya, sekalipun siang hari.
b. System Pengkondisian Udara
• Pengkondisian Udara Alami
Pengkondisian di dalam bangunan dilakukan
dengan memanfaatkan aliran angin yang ada dalam
lubang-lubang ventilasi dan ketinggian bangunan
secara ideal serta pengolahan bentuk atap yang
memungkinkan penggantian udara secara alamiah.
Penggunaan jenis kisi-kisi ventilasi yang dapat diatur
mengikuti pergerakan udara silang, sehingga secara
tidak langsung dapat mengatur volume dan kecepatan
udara serta dapat pula mengurangi penyilauan.
• Pengkondisian udara buatan
Pengkondisian udara buatan diadakan
terutama untuk kegiatan olahraga yang memerlukan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 88
kondisi tertentu, seperti billiard, dan kegiatan–
kegiatan olahraga yang menuntut kondisi hawa udara
yang nyaman tetapi tiak terganggu oleh aliran udara
yang tidak terlalu besar. Pengkondisian udara buatan
dapat menggunakan beberapa macam sistem seperti
sistem water chiller dan system VRV ( Variabel
Refrigerant volume).
System water chiller menggunakan air bersuhu
rendah untuk mendinginkan udara, yang dilewatkan
melalui kumparan popa blower dan penyaring udara.
Perlu ruang khusus untuk menempatkan mesin
pendingin, tangki air dan ruang-ruang panel (AHU)
System AVR (Variabel Refrigerant Volume)
menggunakan electronic expansion valve yang akan
mengubah laju refrigeran (Zat pendingin) sebagai
reaksi atas terjadinya perubahan beban.
c. Perlengkapan keamanan
• Pencegahan bahaya kebakaran
• Sistem penanggulangan aktif, berupa penempatan
spinker tiap 25 m2 luas bangunan, pemadam portable
dengan jarak 25 m tiap unit, serta hidran yang
diletakan dengan jarak 25 m – 30 m
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 89
• Sistem penanggulangan pasif, berupa lorong / tangga
kebakaran dengan ukuran lebar minimal 1,2 m yang
dilengkapi dengan blower untuk menekan asap
keluar, serta pintu darurat dengan lebar minimal 1,2 m
dan terbuat dari bahan tahan api
• Penangkal petir
Bangunan dilengkapi dengan penangkal petir
sistem faraday, dimana petir disalurkan pada
tanah/bumi untuk menetralisirnya.
d. System pengadaan air bersih
Pengadaan air bersih pada daerah ini
menggunakan air pipa. Ini sesuai dengan kebijakan
pemerintah yang mempunyai sasaran untuk
meningkatkan penyediaan air pipa dan mengurangi
penggunaan air tanah dalam (sumur bor).
Tapak berada pada jalur pipa induk (jl. H. Ir.
Juanda) dan pipa cabang (Jl. Pasar Jum’at). Ini
memudahkan dalam pengadaan air bersih di lokasi ini.
Kemudian dari pipa-pipa ini ditampung pada
reservoir/tangki penyimpanan untuk kemudian
didistribusikan ke ruang-ruang yang membutuhkan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 90
V.5.7 Materi Struktur
Sebagian besar bahan struktur sudah dapat
diproduksi di dalam negeri. Hal ini akan dapat menekan
biaya, sehingga lebih ekonomis. Bahan struktur utama yang
cocok untuk bentang lebar adalah :
a. Beton tulang
• Sifat bahan plastis
• Tahan terhadap gaya tekan
• Tahap api dan cuaca
• Mudah pemeliharaannya
• Waktu pelaksanaan lama, karena harus memenuhi
persyaratan pengeringan secara alami serta harus
menjaga mutu beton
b. Baja
• Membutuhkan penanganan untuk pemeliharaan dan
ketahanan terhadap api
• Fleksibel ruang tinggi, memungkinkan pemasangan
non struktur dengan mudah
• Waktu pelaksanaan cepat dan tidak tergantung cuaca
• Biaya tinggi
• Kuat terhadap gaya tarik
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 91
c. Beton komposit
• Pemeliharaan mudah dan tahan api
• Tahan terhadap gempa
• Menghemat waktu pelaksanaan dibandingkan dengan
beton murni.
V.5.8 Material Non Struktural
Materi Non Struktural yang dimaksud adalah lantai,
dinding, langit-langit.
a. Lantai
Menurut ketentuan mengenai lantai lapangan
bangunan olahraga tertutup:
• Permukaan lantai harus dapat memberikan pantulan
bola yang konsisten/merata.
• Permukaan tidak boleh ada sambungan (tidak
bergelombang), tidak licin.
• Lantai lapangan harus elastis (pegas) agar tekanan
pada kaki tidak terlalu terasa.
• Warnah cerah, tidak silau dan beragam.
Adapun alternative dari jenis lantai lapangan yaitu
lantai fleksibel dengan bahan jati, lantai fleksibel dengan
bahan multipleks, lantai dengan bahan sintetis, paket
langsung beton.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 92
Mengacu pada ketentuan lantai lapangan olahraga,
lantai yang dapat dipergunakan :
• Lantai sintesis
Keuntungan : awet, tidak bising, pemasangan
cepat, dan sesuai untuk berbagai jenis olahraga.
• Lantai kayu/parket
Keuntungan : harga murah dan cukup empuk.
Kerugian : mudah lapuk, kebisingan tinggi.
b. Langit-langit
Pertimbangan:
• Kemungkinan untuk menempatkan lampu artificial.
• Memberikan pemecahan akan penerangan lama pada
bagian arena utama.
• Pemasangan bukaan untuk cahaya pada atap harus
tetap memperhatikan sudut pandang manusia (dalam
hal ini pemain).
Ada 2 alternatif yang dapat digunakan:
• Langit-langit ditutup
Keuntungan : memperoleh bidang yang rata, dapat
digunakan sebagai penempatan
instalasi penerangan dan penerangan
dapat lebih merata dan berfungsi
sebagai reflector.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 93
Kerugian : tidak mendapat penerangan alami.
• Langit-langit tidak ditutup
Keuntungan : lebih ekonomis, secara langsung dapat
memperhatikan kejujuran arsitektur
(sistem struktur), mendapat
penerangan alami.
Kerugian : penerangan kurang merata.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 94