BAB-IV

31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini adalah skor tes prestasi belajar matematika siswa serta skor quisioner kemandirian belajar matematika siswa yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini disajikan data hasil penelitian tentang prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa baik kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran ….. dan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional. 4.1.1 Prestasi Belajar Matematika Siswa Data prestasi belajar matematika diperoleh dari post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skor post-test yang diperoleh dari dua kelompok tersebut ditunjukkan pada Lampiran. Rangkuman analisis mengenai data prestasi belajar matematika siswa pada kedua kelompok disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Matematika Siswa Variabel Kelompok Eksperimen Kontrol

description

hasil dan pembahsan

Transcript of BAB-IV

Page 1: BAB-IV

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah skor tes prestasi belajar matematika

siswa serta skor quisioner kemandirian belajar matematika siswa yang

diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini

disajikan data hasil penelitian tentang prestasi dan kemandirian belajar

matematika siswa baik kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran

….. dan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional.

4.1.1 Prestasi Belajar Matematika Siswa

Data prestasi belajar matematika diperoleh dari post-test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Skor post-test yang diperoleh dari dua

kelompok tersebut ditunjukkan pada Lampiran. Rangkuman analisis

mengenai data prestasi belajar matematika siswa pada kedua kelompok

disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Matematika Siswa

VariabelKelompok

Eksperimen Kontrol

N 21 20

79,29 72,65

SD 10,738 9,343

Keterangan :

n : banyak siswa

: rata-rata skor prestasi belajar matematika siswa

SD : standar deviasi

Page 2: BAB-IV

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa rata-rata skor prestasi

belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) pada kelompok eksperimen

yaitu dengan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-

rata skor prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol yaitu

dengan .

Berdasarkan hasil analisis deskriptif berdasarkan nilai rata-rata dan

standar deviasi maka dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran Means-

Ends Analysis (MEA) lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar

dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional yang diterapkan

pada mata pelajaran matematika.

4.1.2 Kemandirian Belajar Matematika Siswa

Perolehan data kemandirian belajar matematika siswa yang diperoleh

dengan melakukan standarisasi skor yang didapat melalui pemberian angket

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Lampiran.

Rangkuman hasil analisis deskriftif data kemandirian belajar matematika

siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data Kemandirian Belajar

Matematika Siswa

VariabelKelompok

Eksperimen Kontrol

N 21 20

71,10 66,90

SD 3,081 5,108

Keterangan :

n : banyak siswa setiap kelas

Page 3: BAB-IV

: rata-rata skor kemandirian belajar matematika siswa

SD : standar deviasi

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa rata-rata skor kemandirian

belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) pada kelompok eksperimen

yaitu dengan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-

rata skor kemandirian belajar matematika siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional yaitu

dengan pada kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif berdasarkan nilai rata-rata dan

standar deviasi maka dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran Means-

Ends Analysis (MEA) lebih efektif dalam meningkatkan kemandirian siswa

dalam belajar dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional yang

diterapkan pada mata pelajaran matematika.

4.2 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh

pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)

terhadap prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa, dilakukan uji

hipotesis seperti berikut :

1) Terdapat perbedaan prestasi dan kemandirian belajar matematika

antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional

2) Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang

mengikuti pembelajaran model pembelajaran Means-Ends Analysis

(MEA) dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran konvensional.

Page 4: BAB-IV

3) Terdapat perbedaan kemandirian belajar matematika antara siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends

Analysis (MEA) dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran konvensional.

Sebelum dilakukan uji hipotesis yang menggunakan uji MANOVA,

terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas sebaran

data, uji homogenitas varians, dan uji korelasi variabel terikat.

4.2.1 Hasil Pengujian Normalitas Sebaran Data

Pengujian normalitas sebaran data dilakukan untuk meyakinkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk mengetahui

normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnovpada

signifikan 0,05. Jika maka datanya bedistribusi normal, sebaliknya

jika maka datanya berdistribusi tidak normal. Untuk mengetahui

apakah sebaran data skor kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa

berdistribusi normal, analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS 17.00 for

Windows. Rangkuman hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas Sebaran Data

Kolmogorov-Smirnova

Statistik db Sig.

Y1 X1 0,149 21 0,200

X2 0,135 20 0,200

Y2 X1 0,180 21 0,073

X2 0,173 20 0,121

Keterangan:

Page 5: BAB-IV

Y1 = Prestasi belajar matematika siswa

Y2 = Kemandirian belajar matematika siswa

X1 = Kelompok eksperimen

X2 = Kelompok kontrol

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa untuk semua variabel, signifikan

pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05. Dengan demikian semua

sebaran data berdistribusi normal.

4.2.2 Hasil Pengujian Homogenitas Matriks Varians-Kovarians

Uji Homogenitas matriks varians-kovarians dimaksudkan untuk

memperlihatkan bahwa matriks varians-kovarians variabel terikat sama.

Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji kesamaan matriks varians-

kovarians menggunakan SPSS 17.00 for windowsmelalui uji Box’s M.

Rangkuman hasil uji coba homogenitas disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Box’s M

Box's M 5,663

F 1,783

db1 3

db2 2,984

Sig. 0,148

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa harga Box’s M = 5,663

dengan signifikansi 0,148, jika ditetapkan taraf signifikansi 0,05 maka harga

Box’s M yang diperoleh tidak signifikan. Dengan demikian matriks varians-

Page 6: BAB-IV

kovarians dari variabel terikat sama, sehingga uji MANOVA bisa

dilanjutkan (Candiasa, 2010b).

4.2.3 Hasil Pengujian Kolinearitas Variabel Terikat

Uji kolinearitas variabel terikat dilakukan terhadap data prestasi dan

kemandirian belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)sertadata prestasi dan

kemandirian belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran konvensional. Uji kolinearitas dilakukan menggunakan

korelasi product moment pada taraf signifikansi 5% (0,05) guna menentukan

jenis statistik yang digunakan untuk uji hipotesis. Apabila diantara kedua

data tidak berkorelasi maka uji hipotesis dilanjutkan dengan MANOVA,

namun bila kedua data berkorelasi maka uji hipotesis dilakukan dengan jenis

statistik yang lain. Hasil uji korelasi dengan product moment disajikan pada

Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.

Tabel 4.5Hasil AnalisisUji Kolinearitas Prestasi dan kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelompok Eksperimen

Y1 Y2

Y1 Korelasi Pearson 1 0,264Sig. (2-ekor) 0,248N 21 21

Y2 Korelasi Pearson 0,264 1Sig. (2-ekor) 0,248N 21 21

Keterangan :

Page 7: BAB-IV

Y1= Prestasi belajar matematika di kelompok eksperimen

Y2 = Kemandirian belajar matematika di kelompok eksperimen

Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa untuk Pearson Correlation

sebesar 0,292 dengan taraf signifikansi 0,052 > 0,05, dengan demikian

antara prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa di kelompok

eksperimen tidak berkolerasi.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Kolinearitas Prestasi dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelompok Kontrol

Y1 Y2

Y1 Pearson Correlation 1 0,429Sig. (2-ekor) 0,059N 45 45

Y2 Pearson Correlation 0,429 1Sig. (2-ekor) 0,059N 21 21

21 apa 20

Keterangan :

Y1 = Prestasi belajar matematika di kelompok kontrol

Y2 = Kemandirian belajar matematika di kelompok kontrol

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa uji kolinearitas prestasi dan

kemandirian belajar matematika siswa di kelompok kontrol menunjukkan

bahwa untuk Pearson Correlation sebesar 0,117 dengan taraf signifikansi

0,246 > 0,05, dengaan demikian antara prestasi dan kemandirian belajar

matematika siswa di kelompok kontrol tidak berkolerasi.

Page 8: BAB-IV

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, uji hipotesis

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan MANOVA untuk

hipotesis pertama sedangkan hipotesis kedua dan ketiga menggunakan

ANAVA 1 jalur (Uji F). Adapun hasil pengujian hipotesis tersebut secara

berurutan sebagai berikut.

4.2.4.1 Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

perbedaan prestasi dan kemandirian belajar matematika antara siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis

(MEA) berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian

dapat diuraikan hipotesis-hipotesis statistik sebagai berikut.

melawan

yaitu tidak terdapat perbedaan prestasi dan

kemandirian belajar matematika antara siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dan

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran konvensional.

Page 9: BAB-IV

yaitu terdapat perbedaan prestasi dan kemandirian

belajar matematika antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran Means-

Ends Analysis (MEA) dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran

konvensional.

Pengujian hipotesis menggunakan analisis varians multivariat

(MANOVA). Hasil analisis dengan MANOVA disajikan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji MANOVA

Nilai F db hipotesis db dalam Sig.X Pillai's Trace 0,226 5,561a 2,000 38,000 0,008

Wilks' Lambda 0,774 5,561a 2,000 38,000 0,008Hotelling's Trace 0,293 5,561a 2,000 38,000 0,008Roy's Largest Root 0,293 5,561a 2,000 38,000 0,008

Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh nilai-nilai statistik Pillai’s Trace,

Wilks’Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root masing-masing F

= 5,561a, dan memiliki signifikansi (Sig. = 0,008) kurang dari 0,05 (p <

0,05). Hasil ini dijadikan dasar dalam mengambil keputusan.Adapun

keputusan yang dapat diambil adalah ditolak dan diterima. Hasil ini

menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi dan kemandirian belajar

matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

Page 10: BAB-IV

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video

ekspositori dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran konvensional.

4.2.4.2 Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian yaitu terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)

berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian

dapat diuraikan hipotesis-hipotesis secara statistik sebagai berikut.

melawan

yaitu tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika

antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan

web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.

yaitu terdapat perbedaan prestasi belajar matematika

antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan

web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.

Page 11: BAB-IV

Untuk menguji hipotesis kedua digunakan uji ANAVA 1 Jalur (Uji F).

Analisis data untuk hipotesis pertama ditunjukkan pada Tabel 4.8

Tabel 4.8Hasil Analisis Uji ANAVA Satu Jalur untuk Hipotesis Kedua

Sumber Variasi Jumlah Kuadrat (JK) Db

Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)

F Sig.

X 451,067 1 451,067 4,437 0,042Dalam 3964,836 39 101,662Total 241536,000 41

Hasil pada Tabel 4.8 mendapatkan koefisien F = 4,437 dan memiliki

signifikansi (Sig. = 0,042) kurang dari 0,05 (p < 0,05), sehingga nilai F

signifikan. Adapun keputusan yang dapat diambil adalah ditolak dan

diterima. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan

antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video ekspositori dan

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

konvensioal.

4.2.4.3 Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian yaitu terdapat

perbedaan kemandirian belajar matematika antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)

berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian

dapat diuraikan hipotesis-hipotesis secara statistik sebagai berikut.

Page 12: BAB-IV

melawan

yaitu tidak terdapat perbedaan kemandirian belajar

matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis

(MEA)berbantuan web dengan video ekspositoridan siswa

yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

konvensional.

yaitu terdapat perbedaan kemandirian belajar matematika

antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)berbantuan web

dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan Model pembelajaran konvensional.

Untuk menguji hipotesis kedua digunakan uji ANAVA 1 Jalur (Uji F).

Analisis data untuk hipotesis kedua ditunjukkan pada Tabel 4.9

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji ANAVA Satu Jalur untuk Hipotesis Pertama

Sumber Variasi Jumlah Kuadrat (JK) Db

Rerata jumlahKuadrat (RJK)

F Sig.

X 180,293 1 180,293 10,256 0,003Dalam 685,610 39 17,580Total 196343,000 41

Page 13: BAB-IV

Hasil pada Tabel 4.9 mendapatkan koefisien F = 10,256 dan memiliki

signifikansi (Sig. = 0,003) kurang dari 0,05 (p < 0,05), sehingga nilai F

signifikan. Adapun keputusan yang dapat diambil adalah ditolak dan

diterima. Terdapat perbedaan kemandirian belajar matematika yang

signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video

ekspositori dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran konvensional.

4.3 Pembahasan

Hasil analisis deskriptif mendeskripsikan perbedaan skor rata-rata

prestasi dan kemandirian belajar matematika antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)

berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis

(MEA) berbantuan web dengan video ekspositori, setelah diberikan

perlakuan memiliki skor rata-rata prestasi belajar matematika sebesar 79.29

dengan standar deviasi sebesar ……… dan skor rata-rata kemandirian

belajar matematika sebesar 71,10 dengan standar deviasi sebesar ……….

Kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

konvensional setelah diberikan perlakuan memiliki skor rata-rata

prestasibelajar matematika sebesar 72,65 dengan standar deviasi sebesar

Page 14: BAB-IV

…….. dan skor rata-rata kemandirian belajar matematika sebesar 66,90

dengan standar deviasi sebesar ………..

Kualifikasi skor rata-rata prestasi dan kemandirian belajar matematika

kedua kelompok berbeda, di mana skor rata-rata prestasi dan kemandirian

belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video

ekspositori lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian yang diperoleh memberikan makna bahwa model

pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video

ekspositori cocok diterapkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang

lebih bermakna dan menghasilkan keluaran berupa prestasi dan kemandirian

belajar matematika yang lebih baik. (berikan hasil penelitian yang relevan

yang mendukung hasil penelitian) Adapun pembahasan lengkap untuk

mendukung berpengharuhnya model pembelajaran Means-Ends Analysis

(MEA) berbatuan web dengan video eksporisoti berpengaruh positif sebagai

berikut:

(Bahas juga terkait dengan hasil pengujian hipotesis dan ini jauh penting

dibandingkan dengan hasil analisis deskriftif sekaligus hasil penelitian yang

relevan)

4.3.1 Berdasarkan Penilaian

Page 15: BAB-IV

4.3.1.1 Dilihat Rata-rata Nilai Prestasi dan Kemandirian Belajar

Matematika Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, terlihat bahwa

prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa yang di lihat dari rata-

rata nilai prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa, daya serap

klasikal siswa, dan ketuntasan belajar klasikal siswa telah memenuhi

indikator kerberhasilan.

Berdasarkan proses pembelajaran yang dilaksanakan ternyata rata-rata

prestasi dan kemandirian belajar matematika di kelas eksperimen yaitu

79,29 dan 71,10, sedangkan nilai rata-rata prestasi dan kemandirian di kelas

kontrol yaitu 72,65 dan 66,90. Walaupun rata-rata nila prestasi belajar

matematika dan daya serap siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan,

tetapi ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah mencapai 80%.

4.3.1.2 Dilihat dari Penilaian Lembar Observasi

Berdasarkan hasil observasi kepada siswa bahwa peneliti menemukan

adanya peningkatan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran di kelas

yaitu meningkatnya prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa di

kelas eksperimen, seperti pada diagram batang di bawah.

Page 16: BAB-IV

Sedangkan hasil observasi dikelas kontrol tidak stabil, yaitu kadang-

kadang mengalami kenaikan maupun mengalami penurunan. Terlihat seperti

pada diagram di bawah.

Berdasarkan penilaian tersebut, ternyata pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web

Page 17: BAB-IV

dengan video ekspositori mampu berpengaruh positif terhadap prestasi dan

kemandirian belajar matematika siswa kelas X SMA N 1 Sukasada. Hal

tersebut terjadi karena dengan 4 kegiatan yang diberikan, yaitu: fase

memahami masalah, fase merencanakan penyelesaian, fase menyelesaikan

penyelesaian, dan fase melihat kembali (looking back).Dan diberikannya

video ekspositori sebelum melakukan aktivitas pembelajaran disekolah

dimulai, melaui web guru sehingga siswa lebih awal mendapatkan

pembelajaran dirumah. Selain itu, model pembelajaran Means-Ends

Analysis (MEA) mampu mendorong siswa dalam kelompoknya untuk

berperan aktif dalam argumentasinya, mendengarkan pendapat temennya,

mencermati apa yang disampaikan temannya, bertukar pikiran, memahami

konsep yang masih keliru serta melengkapi pengetahuannya. Pada model

pembelajara Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video

ekspositori, siswa tidak hanya menunggu penjelasan dari guru untuk

melakukan pembelajaran tetapi sudah bisa melakukan pembelajaran

dirumah terlebih dahulu.

4.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Melaksanakan pelajaran merupakan tindak lanjut dari proses

perencanaa. Melaksanakan pembelajaran yang dimaksud ialah guru mampu

menginplementsikan perencanaan pembelajran yang telah disusun dalam

proses belajar mengajar. Proses pembelajaran mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung

Page 18: BAB-IV

dalam situasi edukatif utntuk mencapai tujuan tertentu, di mana dalam

proses tersebut terkandung multi peran dari guru.

Dalam melaksanakan pembelajaran, guru memegang peran yang

sangat penting, karena disinilah proses interaksi pembelajaran dilaksanakan.

Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian guru,

diantaranya adalah kemampuan mengatur waktu berlangsungnya proses

pembelajaran, melatih siswa untuk berargumentasi dan terbiasa menghadapi

dan menghargai perbedaan pendapat, memberikan dorongan atau penguatan

kepada siswa agar tumbuh semangat untuk belajar sehingga minat belajar

tumbuh kondusif dalam diri siswa, melatih siswa untuk menggunakan daya

pikir dan daya nalarnyasecara maksimal dengan cara mengajukan suatu

permasalahan, memberikan respon terhadap pertanyaan yang diajukan

siswa.

Selain itu, guru harus mempertimbangkan sumber serta media

pembelajaran yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.

Kemampuan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat

digambarkan melalui delapan ketrampilan mengajar, yaitu: ketrampilan

bertanya, ketrampilan memberipenguatan, ketrampilan mengadakan variasi,

ketrampilan menjelaskan, ketrampilan membuka dan menutup pelajaran,

ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, ketrampilan mengelola

kelas, dan ketrampilan pembelajaran perseorangan.

Page 19: BAB-IV

4.3.3 Faktor Penyebab Berpengharuhnya Prestasi dan Kemandirian

Belajar Matematika

Faktor yang dapat menyebabkan berpengharuhnya prestasi dan

kemandirian belajar matematika yang dialami siswa dintijau dari adanya

masalah belajar atau karena kemampuan siswa. Peneyebab berpengharuhnya

siswa dalam menyelesaikan soal matematika dari siswa antara lain adalah

cara belajar siswa yangsangat baik, latihan soal yang sangat baik. Faktor

berpengharuhnya prestasi dan kemandirian belajar mtematika siswa antara

lain:

a) Penguasaan bahasa yang baik

Siswa paham terhadap soal, maksudnya siswa tahu apa yang

akan dia kerjakan setelah memperoleh informasi dari soal, sehingga

siswa mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang

dihadapi.

b) Pemahaman siswa terhadap materi prasyarat dan prosedur

pengerjaan

Hal ini disebabkan karena pengalaman belajar siswa sebelumnya

dan gaya belajar siswa. Pada pengalaman belajar sebelumnya siswa

terbiasa untuk menyelesaiakan soal, sehingga siswa memliki

pemahaman yang lebih akan prosedur pengerjaan soal-soal, inilah

yang menyebabkan siswa mampu menuliskan informasi yang

diketahui, apakah informasi tersebut penting atau tidak dalam

menyelesaikan soal.

Page 20: BAB-IV

c) Proses belajar mengajar

Penyebab berpengharuhnya prestasi belajar dan kemandirian

belajar matematika dilihat dari proses belajar mengajar adalah

kegiatan belajar mengajar yang di dominasi oleh siswa, sumber dan

sarana pembelajaran yang tersedia seperti buku, media

pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas

menggunakan alat peraga maupun sebelum pembelajaran guru sudah

menyiapkan media pembelajaran yang di upload di web guru.