BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... -...

17
27 Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi Lokasi merupakan prasarana yang menunjang terlaksananya penelitian ini dengan lancar. Maka dengan itu penulis memilih lokasi di Lab Kebugaran Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, yang penulis anggap sangat menunjang dan juga dekat dengan tempat dimana penulis dan sampel menetap. b. Populasi Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil data-data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan yang terdapat dalam penelitian. Menurut Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Fathoni (2005:103) mengatakan bahwa “populasi ialah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian”. Berdasarkan pernyataan di atas, maka ditetapkan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UPI Bandung yang mengikuti UKM (unit Kegiatan Mahasiswa) Dayung. c. Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber data. Menurut Fathoni (2005:101) menyatakan bahwa: Sampel artinya contoh terpilih untuk dihadapi sebagai objek sasaran penelitian yang hasil atau kesimpulannya dapat mewakili seluruh populasi sasaran representative. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) menyatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini penulis mempergunakan teknik purposive sampling dalam menentukan sampel. Menurut Arikunto (2010:183) menyatakan bahwa:

Transcript of BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... -...

Page 1: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

27

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

a. Lokasi

Lokasi merupakan prasarana yang menunjang terlaksananya penelitian ini

dengan lancar. Maka dengan itu penulis memilih lokasi di Lab Kebugaran

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, yang penulis anggap sangat

menunjang dan juga dekat dengan tempat dimana penulis dan sampel menetap.

b. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum. Dari

populasi dapat diambil data-data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

permasalahan yang terdapat dalam penelitian. Menurut Arikunto (2010:173)

“populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Fathoni

(2005:103) mengatakan bahwa “populasi ialah keseluruhan unit elementer yang

parameternya akan diduga melalui statistika hasil analisis yang dilakukan

terhadap sampel penelitian”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka ditetapkan populasi dalam penelitian

ini adalah mahasiswa UPI Bandung yang mengikuti UKM (unit Kegiatan

Mahasiswa) Dayung.

c. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber data.

Menurut Fathoni (2005:101) menyatakan bahwa: “Sampel artinya contoh terpilih

untuk dihadapi sebagai objek sasaran penelitian yang hasil atau kesimpulannya

dapat mewakili seluruh populasi sasaran representative”. Sedangkan menurut

Arikunto (2010:174) menyatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”.

Dalam penelitian ini penulis mempergunakan teknik purposive sampling

dalam menentukan sampel. Menurut Arikunto (2010:183) menyatakan bahwa:

Page 2: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

28

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan

atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”.

Adapun prosedur pengambilan sampelnya dilakukan dengan langsung memilih

Mahasiswa UPI yang masih aktif mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Dayung dan mereka tergabung dalam nomor cabang rowing sebanyak 10 orang.

Untuk menentukan kelompok yang akan diberikan latihan sistem skewed pyramid

dan flat pyramid. Terlebih dahulu dilakukan tes awal, setelah diperoleh data,

kemudian dilakukan ranking untuk membagi dua kelompok dengan menggunakan

teknik mencocokkan (Matching). Dengan tujuan membentuk sampel yang lebih

homogen secara kualitas dan kuantitas. Seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Pengelompokkan Sampel Menggunakan Teknik Mencocokkan (Matching)

Kelompok A (Skewed Pyramid) Kelompok B (Flat Pyramid)

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan penelitian yang diperlukan.

Desain Penelitian yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Kelompok A : Latihan menggunakan sistem skewed pyramid

Kelompok B : Latihan menggunakan sistem flat pyramid

O1 : Tes awal kekuatan maksimal

O2 : Tes akhir kekuatan maksimal

P1 : Pengukuran massa otot awal

P2 : Pengukuran massa otot akhir

X1 : Kelompok eksperimen 1

X2 : Kelompok eksperimen 2

O1 P1 X1 O2 P2

O1 P1 X2 O2 P2

Kelompok A

Kelompok B

Page 3: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

29

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan populasi.

2. Memilih dan menetapkan sampel.

3. Mengadakan pengukuran massa otot awal.

4. Mengadakan tes awal.

5. Membagi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B.

6. Melaksanakan latihan.

7. Melakukan pengukuran akhir massa otot.

8. Melakukan tes akhir.

9. Mengolah data.

10. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data

11. Mengambil kesimpulan.

Langkah-langkah penelitian yang penulis tempuh digambarkan dalam bagan

sebagai berikut:

Menggunakan purposive sampling

Menggunakan matching Menggunakan matching

Gambar 3.1 Gambar Bagan Desain Penelitian

Populasi

Sampel

Pengukuran Awal Massa Otot Menggunakan : Anthropometric Measures of Girth and Skinfolds

Tes Awal 1 RM

Sampel A Sampel B

Skewed Pyramid Flat Pyramid

Pengukuran Akhir Massa Otot Menggunakan : Anthropometric Measures of Girth and Skinfolds

Tes Akhir1 RM

Pengolahan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Page 4: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

30

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Dalam proses penelitian hendaknya dibutuhkan suatu metode penelitian yang

tepat dan sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Metode penelitian

harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk

kepentingan perolehan dan analisis data. Adapun metode yang diterapkan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen, Fathoni (2005:99) mengungkapkan

bahwa: “Eksperimen artinya percobaan. Metode eksperimen berarti metode

percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel

yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan”.

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode

eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk

menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Cukup jelas bahwa

metode eksperimen menekankan adanya akibat dari suatu variabel. Adapun yang

dimaksud variabel dari penelitian ini yaitu terdiri dari variabel bebas (independent

variabel), yaitu bentuk latihan sistem skewed pyramid dan bentuk latihan flat

pyramid, sedangkan variabel terikat (dependent variabel) yaitu peningkatan

kekuatan dan peningkatan massa otot.

D. Definisi Oprasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga bisa

menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan pengertian penafsiran istilah-istilah

dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai

berikut:

1. Latihan adalah “proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang

dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah

beban latihan atau pekerjaannya” (Harsono, 1988:101).

2. Weight training adalah “latihan-latihan yang sistematis di mana beban hanya

dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna mencapai berbagai

tujuan tertentu” (Harsono, 1998:185)

Page 5: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

31

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kekuatan Maksimal adalah “mengacu kepada kemampuan untuk mengangkat

suatu beban (100%) yang hanya bisa diangkat dalam satu kali angkatan (1

RM)” (Harsono, 2001:27)

4. Dalam kamus bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional, (2008) “Piramida adalah 1bangunan dari batu, berbentuk limas

tempat menyimpan mumi raja-raja Mesir dahulu; 2bentuk yang menyerupai

segitiga sama kaki dengan sudut terbentuk oleh dua kaki itu berada di atas;

limas”. Sedangkan dalam dunia olahraga sistem Piramida adalah suatu konsep

pengembangan menyeluruh untuk membantu mencapai prestasi atlet ke arah

spesialisi. (Dikdik, 2008:35) mengatakan “sistem piramida adalah bentuk

latihan yang dimulai dari intensitas rendah dengan banyak repetisi dan diakhiri

dengan intensitas tinggi dengan sedikit repetisi”.

5. Bompa (1999:54) mengungkapkan “the skewed pyramidis proposed as an

improved variant of the double pyramid. The load is constanly increased

throughout the session, except during the last set, when it is lowered (80-85-

90-95-80 percent)”.

6. Bompa (1999:54) mengungkapkan “the flat pyramid represents the best

loading pattern for achieving maximum MxS benefits.this type of loading

pattern starts with a warm-up lift of, say, 60 percent, followed by an

intermediary set at 80 percent, then stabilizing the load at 90 percent for the

entire workout. If the instructor wishes to add variety at the end of training, a

set of lower load may be used”.

E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data

a. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis melakukan 4 tahap, yaitu:

1. Tahap pertama mengukur massa otot awal subjek penelitian sebelum

diberikan perlakuan penelitian. Adapun yang diukurnya itu adalah massa otot

dengan menggunakan metode anthropometric measures of girth and skinfolds.

2. Tahap kedua adapun kemampuan yang diukur dalam penelitian ini adalah

kekuatan maksimal dengan metode 1 RM. Pengelompokkan subjek penelitian

Page 6: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

32

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan penentuan model latihan untuk kelompok A dan B menggunakan

purposive sampling yang memiliki tujuan agar sampel homogen dengan

merangking data hasil tes.

3. Tahap ketiga mengukur massa otot sebjek penelitian setelah diberikan

perlakuan penelitian, yaitu pengukuran anthropometric measures of girth and

skinfolds.

4. Tahap keempat mengukur kemampuan subjek penelitian setelah diberikan

perlakuan penelitian, dengan mengukur kekuatan maksimal subjek penelitian

menggunakan metode 1 RM.

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang dilakuakn penulis dalam penelitian ini adalah

menggunakan eksperimen yang terdiri dari:

1. Pengukuran Awal dan Tes Awal (Pre-Test)

a. Pengukuran Awal

Sebelum pengukuran awal dilaksanakan, terlebih dahulu penulis

mempersiapkan semua peralatan yang akan dipergunakan, agar pelaksanaan

pengukuran berjalan dengan lancar. Pengukuran dilaksanakan pada hari senin

tanggal 23 September 2013, pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Mengenai

sistematika pelaksanaan pengukuran awal, penulis memberikan penjelasan secara

detail terhadap subjek penelitian tentang petunjuk pelaksanaan pengukuran awal

menggunakan metode anthropometric measures of girth and skinfolds. Menurut

(Martin et al, 1990) mengenai Anthropometric Measures of Girth and Skinfolds,

sebagai berikut:

Aim: to calculate body muscle mass using the simply attained girth and

skinfold measurements.

Equipment required: skinfold calipers, girth measurement tape measure,

marker pen, calculator.

Procedure: The formula for calculating muscle mass requires six

anthropometric measurements. Follow the links for detailed procedures for

recording each of these measurements. Height and girths are measured in cm,

skinfolds in mm. See the procedures for: height, mid-thigh girth, calf girth,

forearm girth, mid-thigh skinfold and calf skinfold. The girth measurements

include subcutaneous fat, which is corrected for using the skinfold measures.

Page 7: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

33

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Results: The equations to use is as follows, where: H = height, FG =

forearm girth, CG = calf girth, CCG = corrected calf girth, TG = mid-thigh

girth, CTG = corrected mid-thigh girth.

CTG = TG - π(mid-thigh skinfold/10)

CCG = CG - π(calf skinfold/10)

Muscle mass (g) = H(0.0553CTG² + 0.0987FG² + 0.0331CCG²) - 2445

Advantages: This calculation of muscle mass requires equipment that is

available in most gyms, compared to many other muscle mass assessment

techniques that require expensive and had to find equipment.

Maksud kutipan diatas adalah tujuannya untuk menghitung massa otot tubuh

menggunakan ketebalan hanya dicapai dengan pengukuran lipatan kulit. Peralatan

yang dibutuhkan: skinfold calipers, lingkar pengukuran meteran, spidol,

kalkulator dan alat tulis.

Dengan prosedurnya rumus untuk menghitung massa otot membutuhkan

enam pengukuran antropometri. Ikuti langkah-langkah untuk prosedur rinci untuk

mencatat setiap pengukuran ini. Tinggi dan girths diukur dalam cm, lipatan kulit

di mm. Lihat prosedur untuk tinggi, pertengahan paha lingkar, betis lingkar,

lengan lingkar, pertengahan paha dan betis lipatan kulit lipatan kulit. Pengukuran

ketebalan termasuk lemak subkuat, yang dikoreksi untuk menggunakan langkah-

langkah ketat.

Hasil: Persamaan untuk digunakan adalah sebagai berikut, di mana: H =

tinggi, FG = lengan lingkar, CG = betis lingkar, CCG = dikoreksi betis lingkar,

TG = pertengahan paha lingkar, CTG = dikoreksi ketebalan pertengahan paha.

CTG = TG - π (pertengahan paha skinfold/10)

CCG = CG - π (betis skinfold/10)

Massa otot (g) = H (0.0553CTG ² + 0.0987FG ² + 0.0331CCG ²) – 2445

Keuntungan dari metode ini adalah perhitungan massa otot memerlukan

peralatan yang tersedia di sebagian besar gedung dan tidak mengeluarkan biaya

yang besar, dibandingkan dengan banyak teknik penilaian massa otot lain yang

memerlukan biaya mahal dan harus menemukan peralatan yang jarang dimiliki

oleh suatu organisasi.

Petunjuk pelaksanaan pengukuran massa otot tersebut adalah seperti yang

tertera pada halaman 34:

Page 8: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

34

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengukur tinggi badan subjek penelitian menggunakan meteran dalam

satuan cm.

Mengukur lipatan kulit pada pertengahan lingkaran paha dan betis dengan

menggunakan skinfold calipers

Mengukur lingkaran betis, lingkaran paha dan lingkaran lengan dengan

menggunakan meteran

b. Tes Awal (Pre-Test)

Sebelum tes awal dilaksanakan, terlebih dahulu penulis mempersiapkan dan

mengecek semua peralatan yang akan dipergunakan, agar pelaksanaan tes berjalan

dengan lancar. tes dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 September 2013, pukul

16.00 WIB sampai dengan selesai. Mengenai sistematika pelaksanaan tes awal,

penulis memberikan penjelasan secara detail terhadap subjek penelitian tentang

petunjuk pelaksanaan tes. Kemudian sebelum tes dilakukan seluruh subjek

penelitian untuk melakuakn pemanasan.

Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan tes 1 RM adalah sebagai

berikut: a) alat tulis, b) alat beban (Squat dan Bench Press), c) calculator.

Adapun prediksi tes 1 RM menurut Sidik (2008:34) yang digambarkan

dengan piramida di bawah ini:

Gambar 3.2

Hubungan antara Intensitas Latihan – Jumlah Ulangan (Repetisi) Set Latihan dan

Istirahat antar Set Latihan Pada Latihan Kekuatan

Page 9: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

35

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100% = 100 x 1RM

95

Rumus yang digunakan untuk menentukan 1RM menurut gambar 3.2 yaitu:

100 x berat beban = 1RM => 95%

berapa%(melihat jumlah rep)

2. Proses Latihan

Pelaksanaan eksperimen berlangsung selama 6 minggu. Dalam 1 minggu

dilakukan 3 kali latihan, sehingga jumlah latihannya sebanyak 18 kali. Lamanya

eksperimen tersebut, ditentukan atas pertimbangan jarak waktu yang memadai

untuk dapat mengukur pengaruh suatu latihan. Pelaksanaan latihan ini

berpedoman pada pendapat Harsono (1988:194) menyatakan bahwa: “weight

training sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi dengan satu

hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan

mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”.

3. Pengukuran Akhir dan Tes Akhir (Post-Test)

a. Pengukuran Akhir

Setelah massa latihan berakhir, maka dilaksanakan pengukuran massa otot

akhir yang bertujuan untuk memperoleh data yang akan dibandingkan hasilnya

dengan data pengukuran awal, sebagai upaya untuk mengetahui pengaruh dari

latihan yang telah diberikan. Prosedur pelaksanaan pengukuran akhir ini sama

pada prinsipnya dengan pelaksanaan pengukuran awal, pelaksanaan pengukuran

akhir dilaksanakan pada hari rabu tanggal 6 november 2013, pukul 16.00 sampai

dengan selesai.

b. Tes Akhir (Post-Test)

Pelaksanaan tes akhir dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 november

2013, pukul 16.00 sampai dengan selesai. Dimana tes akhir ini dilaksanakan

setelah masa latihan berakhir. Tujuan dari tes akhir yaitu sebagai upaya untuk

mengetahui pengaruh dari latihan yang telah diberikan. Data yang diperoleh pada

Page 10: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

36

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes akhir ini dibandingkan hasilnya dengan tes awal. Dalam pelaksanaan tes akhir

menggunakan prosedur yang sama dengan pelaksanaan tes awal.

F. Sistematika Pelaksanaan dan Program Latihan

a. Sistematika Pelaksanaan Latihan

Dalam pelaksanaan latihan terdiri dari tiga kegiatan, antara lain:

1. Warming-up (pemanasan)

Sebelum memasuki latihan inti, subyek diintruksikan untuk melakukan

pemanasan, yaitu melakukan peregangan statis, jogging dan peregangan dinamis

yang lamanya kurang dari 20 menit dengan bimbingan penulis. Latihan

pemanasan yang diberikan berupa peregangan statis, jogging dan dinamis.

Peregangan statis yaitu meregangkan seluruh anggota tubuh secara sistematis

yang dapat dilakukan mulai dari kepala sampai kaki. Sedangkan peregangan

dinamis yaitu suatu bentuk latihan yang meliputi gerakan memantul-mantulkan

anggota tubuh secara berulang-ulang. Penekanan yang diberikan pada seluruh

anggota tubuh karena untuk mempersiapkan tubuh menerima beban latihan yang

akan diberikan.

2. Latihan inti

Sebelum melasanakan latihan inti subjek diukur denyut nadinya untuk

memastikan bahwa ia siap melakukan latihan. Setelah mengetahui denyut nadi

subjek berada pada kondisi latihan yaitu denyut nadinya telah berada pada daerah

latihan, maka latihan dimulai. Mengenai pelaksanaan dapat dilihat pada program

latihan yang terdapat pada lampiran.

3. Cooling-down (penenangan)

Setelah melaksanakan latihan inti, subjek melakukan pendinginan dengan

melakukan pendinginan secara PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation)

yang lamanya kurang dari 20 menit dengan bimbingan penulis. Pendinginan

metode PNF, yaitu subjek melakukan gerakan pendinginan dengan dibantu oleh

orang lain saat kontraksi dan relaksasi. Cara melakukannya adalah subjek

melakukan gerakkan kontraksi isometric yang ditahan oleh orang yang membantu

Page 11: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

37

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beberapa saat ( bisa 6, 8, atau n hitungan), kjemudian dilanjutkan dengan

gerakkan reklaksasi (orang yang membantu mendorong ke arah yang berlawanan

saat kontraksi) dan ditahan beberapa saat ( bisa 8, 10, 12, 15, atau n hitungan)

tergantung kebutuhan dari peregangan yang disesuaikan dengan waktu yang

tersedia.

b. Sarana dan Prasarana Latihan

Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai

makna dan tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Sarana olahraga yang digunakan adalah alat weight training, yaitu :

1. Bench Press

2. Sit Up

3. Leg Press

4. Rowing

5. Back Up

6. Tricep Extension

7. Squat

Bentuk latihan yang diukurnya adalah Bench press dan Squat. Secara rinci

bentuk latihan yang akan digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini

yaitu:

1) Bench Press

a. Bentuk Latihan : Bench Press

b. Tujuan : untuk mengetahui kekuatan otot

c. Otot yang terlatih : triceps brachii, pectoralis mayor, deltoideus anterior part,

serratus anterior, coracobrachialis.

Pelaksanaan :

Subjek tidur terlentang dengan posisi kaki lurus atau di tekuk,

Tangan memegang besi dengan jarak pegangan selebar pundak, angkat bar dari

penahan, dorong kesisi siku lurus di atas dada.

Tarik nafas, pergelangan tangan lurus dan tepat di atas siku, bar

menyentuh dada

Page 12: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

38

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dorong bar ke atas secara terkendali, kedua siku melurus teratur dan kedua pergelangan

tangan langsung di atas siku. Keluarkan nafas.

Ulangi gerakan di atas,bila selesai, bar dibawa oleh penahan jaga

Gambar 3.2

Bench Press dalam Strength Training Anatomy (Frederic Delavier, 42)

Page 13: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

39

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Squat

a. Bentuk Latihan : Squat

b. Tujuan : untuk mengetahui kekuatan otot

c. Otot yang terlatih :Gluteus maximus ,Gluteus medius, M. Quadricepas

Femoris.

Gambar 3.3

Squat dalam Strength Training Anatomy (Frederic Delavier, 80)

Pelaksanaan :

Overhand grip, kedua tangan sedikit lebih lebar daripada pundak; bar diletakkan di

atas pundak di dasar leher;

posisi berdiri tegak, kaki lebih lebar dari pundak.

Page 14: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

40

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jongkok pelan-pelan sampai bagian paha sejajar lantai (sudut lutut maks30o) tarik

nafas saat bergerak ke bawah.

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Prasarana

olahraga yang digunakan adalah Lab Kebugaran FPOK.

G. Prosedur Pengolahan Data

Data variabel yang diperoleh dari hasil pengukuran awal dan pengukuran

akhir massa otot dengan menggunakan anthropometric measures of girth and

skinfolds, serta hasil tes awal dan tes akhir melalui tes 1 RM. Merupakan data

yang diambil untuk diolah melalui analisis statistik. Sesuai dengan taraf nyata dan

hasil pengolahan data analisis melalui penghitungan statistika akan diperoleh

jawaban mengenai hipotesis yang diajukan, sehingga akan dapat menjawab

pernyataan-pernyataan yang telah diajukan dalam masalah penelitian.

Langkah-langkah pengolahan data yang peneliti tempuh disesuaikan dengan

rumus-rumus yang digunakan dalam statistika, yaitu sebagai berikut:

1. Menghitung data hasil pengukuran dan tes

2. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:

Keterangan:

= nilai rata-rata yang dicari

= jumlah dari

X = nilai data mentah

n = jumlah sampel

3. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data, dengan menggunakan

rumus:

Page 15: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

41

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

S = simpangan baku yang dicari

= jumlah dari

Xi = nilai data mentah

= nilai rata-rata

n = jumlah sampel

4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:

Kriteria pengujian: tolak Ho hanya jika F ≥ F ½ ɑ(V1,V2) di dapat dari

distribusi F sesuai dengan dk pembilang V1 = (n1 – 1) dan penyebut V2 =

(n2 – 1). Kedua kelompok homogen Fhitung< Ftabel.

5. Uji normalitas melalui pendekatan uji normalitas liliefors dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, … …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, … …,

Zn dengan menggunakan rumus:

( dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok

butir tes).

b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (Z ≤ Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … …, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Z. jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:

d. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

Page 16: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

42

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar dengan (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo

ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji

liliefors, dengan taraf nyata ɑ (penulis menggunakan ɑ = 0,05).

Menurut Sudjana (1989:466-467) “kriterianya adalah tolak hipotesis

nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari

data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji liliefors. Dalam

hal lain hipotesis nol diterima”.

6. Menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan analisis varians dua

jalan dan uji lanjut.

a. Perhitungan analisis varians dua jalan

Jumlah kuadrat total (SSt)

Dengan rumus :

Jumlah kuadrat variabel A (SSc) antar kolom

Dengan rumus :

Jumlah kuadrat variabel B (SSr) antar baris

Dengan rumus :

Jumlah kuadrat antar sel (SSb)

Dengan rumus :

Page 17: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/6623/6/S_KOR_0900003_Chapter3.pdf · BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi

43

Gilang Ramadhan, 2014 Perbandingan Latihan Sistem Skewed Pyramid Dan Flat Pyramid Terhadap Peningkatan Kekuatan Maksimal Dan Massa Otot Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah kuadrat interaksi A dan B (SSc x r)

Dengan rumus :

SSx c r = SSb - SSc - SSt

Jumlah kuadrat dalam (SSe)

Dengan Rumus :

SSe = SSt – SSc – SSr – SSc x r

b. Perhitungan Uji lanjut menggunakan Uji Tuckey

Dengan menggunakan rumus: