BAB III POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA...
Transcript of BAB III POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA...
49
BAB III
POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI WEDIOMBO
UNTUK OLAHRAGA SURFING
A. Potensi Pantai Wediombo Untuk Olahraga Surfing
1) Analisis 4 A Pantai Wediombo
Analisis 4 A merupakan beberapa komponen wisata yang selalu ada dan
merupakan komponen dasar dari wisata, komponen-komponen tersebut saling
berinteraksi satu sama lain. Menurut apa yang sudah dipaparkan sebelumnya
maka akan didapatkan komponen – komponen 4A sebagai berikut :
a. Attraction (atraksi)
Di pantai Wediombo ini pengunjung bisa menikmati keindahan alam
pantai selayaknya pantai-pantai lain, namun ada satu keunggulan di pantai
Wediombo yaitu laguna. Laguna yang ada di pantai Wediombo seperti kolam
yang dikelilingi oleh bebatuan di pinggir pantai, jadi pengunjung bisa
berenang tanpa khawatir akan ombak. Bagi para pengunjung yang tidak bisa
berenang masih bisa bermain air di laguna tersebut karena di pinggir laguna
tidak terlalu dalam airnya.
1) Laguna
Pantai Wediombo memiliki Laguna yang terletak
disebelah selatan dari bibir Pantai, wisatawan harus berjalan
kaki sejauh 500 meter menyusuri bibir pantai. Laguna yang
terbentuk dari batu karang membentuk sebuah kolam air asin
yang terpisah dengan laut, biasa menjadi tujuan favorit
wisatawan.
2) Ombak
Pantai Wediombo memiliki karakteristik ombak
setinggi 1 – 2 meter dan gulungan ombak yang tidak menutup
secara bersamaan dimanfaatkan menjadi spot olahraga surfing.
3) Sunset
Letak pantai yang berada di sebuah teluk menjadikan
Pantai Wediombo salah satu lokasi yang menarik untuk
menikmati sunset, dikarenakan bibir pantai menghadap
kebarat.
4) Pemandangan Alam
Wisatawan dapat menikmati pemandangan alam pantai
meliputi pasir putih, batu karang, ombak setinggi 1 – 2 meter,
perbukitan, dan aktifitas warga sekitar seperti memancing ikan
di pinggir pantai
5) Surfing
Pantai Wediombo satu-satunya pantai yang menjadi
spot surfing di Gunung Kidul. Karena memiliki ombak setinggi
1 – 2 meter dan ombak yang tidak menutup secara bersamaan.
Oleh sebab itu pantai ini di manfaatkan menjadi spot surfing.
6) Kirab Budaya
50
Tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat dan
nelayan sekitar Jepitu di kabupaten Gunungkidul. Ngalangi
atau lebih dikenal dengan sedekah laut ini, diselenggarakan
setahun sekali di kawasan Pantai Wediombo yang berada di
daerah tersebut. Tradisi ini diselenggarakan sebagai ungkapan
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang
diberikan dan memohon rezeki berlimpah untuk masa
mendatang.
b. Accesbility (Aksesibilitas)
Kemudahan dalam mencapai obyek wisata antara lain: kemudahan
transportasi, jalan yang layak, jenis kendaraan yang dapat melintas, rambu-
rambu lalu lintas yang mengatur kelancaran perjalanan menuju ke obyek
wisata.
1) Transportasi
Untuk menuju Pantai Wediombo bisa menggunakan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika
menggunakan kendaraan umum, bus yang menuju kelokasi
hanya beroperasi sampai pukul 4 sore.
2) Kondisi Jalan dan Petunjuk Arah
Kondisi Jalan menuju Pantai wediombo sudah sangat
baik dan bisa dilewati segala jenis kendaraan, baik kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum. Disetiap persimpangan jalan
51
terdapat petunjuk arah yang disediakan untuk menuju Pantai
Wediombo, sehingga para wisatawan yang akan berkunjung
dipastikan tidak akan tersesat.
Secara geografis obyek wisata Pantai Wediombo terletak kurang lebih
40 km ke arah Tenggara Kota Wonosari. Obyek wisata Pantai Wediombo
hanya dapat dicapai dengan kendaraan pribadi. Dari Kota Solo dapat ditempuh
3 jam dengan kendaraan pribadi. Untuk mencapai obyek wisata Pantai
Wediombo dapat melalui 2 jalur :
1) Jalur 1: Solo / Sukoharjo / Klaten – Ngawen – Semin - Karangmojo –
Semanu – Panggul – Jepitu – Pantai Wediombo.
2) Jalur 2: Wonogiri dan Pacitan – Pracimantoro – Rongkop Jeruk wudel –
Jepitu – Pantai Wediombo. Jalur ini dilalui apabila pangunjung dari arah
Solo. Sedangkan dari arah Wonosari melalui Mulo – Tepus – Jepitu –
Pantai Wediombo. Jalan yang dilalui untuk menuju obyek sangat baik.
Petunjuk arah juga sangat jelas sehingga memudahkan pengunjung menuju
obyek wisata Pantai Wediombo. Dari pertigaan Jepitu, pengunjung akan
melihat petunjuk arah ke selatan untuk menuju Pantai Wediombo. Untuk
transportasi sendiri menggunakan minibus dan ojek motor dari pertigaan
Jepitu untuk menuju Pantai Wediombo. Tetapi transportasi ini hanya
tersedia sampai pukul 4 sore.
52
c. Amenity (fasilitas)
Merupakan sarana dan prasarana yang mendukung kenyamanan
wisatawan pada saat menikmati obyek dan daya tarik wisata yang disajikan
seperti: sarana ibadah, kamar kecil, penerangan, sarana komunikasi, keamanan,
pusat oleh-oleh, dan cinderamata. Ketersediaan fasilitas-fasilitas pendukung
merupakan hal yang harus diperhatikan, agar wisatawan merasa nyaman dan
memperoleh kepuasaan dalam kegiatan wisatanya. Pantai Wediombo adalah
sebuah pantai yang berpotensi sebagai obyek wisata alam unggulan. Hal
tersebut dipengaruhi oleh keadaan Pantai Wediombo yang masih bersifat alami
atau natural dan berpemandangan indah serta memungkinkan untuk
penyediaan fasilitas yang baik untuk wisatawan. Pantai tersebut masih dalam
proses pengembangan dan pengolahan oleh Pemerintah Dinas Pariwisata
Kabupaten Gunung Kidul. Fasilitas yang dapat dinikmati antara lain:
1) Akomodasi / penginapan
Terdapat penginapan kelas melati yaitu Pondok Lembah
Bukit. Di penginapan ini terdapat beberapa kamar dan fasilitas
pendukung lainnya. Di Pondok Lembah Bukit terdapat 1 pondok dan
4 gubug. Untuk saat ini homestay belum dikembangkan di obyek
wisata Pantai Wediombo.
2) Warung makan
Warung makan dapat dijumpai disekitar pantai yang
menyediakan beraneka macam makanan. Terdapat banyak warung
makan yang menyediakan berbagai macam makanan. Paket masakan
53
ikan panjo (Ikan yang panjangnya setara dengan lengan manusia
dewasa, ada dua jenis, silinder dan pipih. Silinder ditemui pada
musim kemarau, sementara pipih ditemui pada musim hujan) juga
tersedia. Nasi, seekor ikan panjo goreng yang telah diiris kecil beserta
sambal mentah dijual dengan harga terjangkau. Nasinya dihidangkan
dalam bakul kecil, sementara sambalnya dalam cobek. Porsinya
cukup banyak, bahkan untuk 2 orang. Tersedia juga landak laut
goreng.
3) Toko kelontong
Apabila membutuhkan perlengkapan mandi dan lain
sebagainya dapat dibeli di toko kelontong yang terdapat di pinggir
pantai. Ada beberapa toko kelontong di pinggir Pantai Wediombo.
4) Jasa Angkutan
Apabila menggunakan kendaraan umum, turun dipertigaan
Jepitu dan dilanjutkan naik ojek motor sekitar 5 meter untuk menuju
Pantai Wediombo. Di pertigaan Jepitu terdapat 5 unit ojek motor
yang beroprasi dari pukul 9 pagi sampai dengan pukul 4 sore.
5) Air bersih ( toilet )
Meskipun air bersih sangat minim di daerah Kabupaten
Gunung Kidul tetapi pengelola menyediakan air bersih untuk
pengunjung. Air yang tersedia bersih dan ditampung di tangki
penampungan air.
6) Tempat Ibadah
54
Di Pantai Wediombo sudah terdapat sarana untuk beribadah
yaitu Mushola yang terletak di samping tempat parkir dan juga di
dekat pantai.
7) Gazebo
Di bibir Pantai Wediombo terdapat gazebo yang disediakan
untuk memfasilitasi wisatawan menikmati keindahan pantai.
8) Posko SAR
Untuk memberikan keamanan bagi wisatawan, pengelola
pantai menyediakan posko tim SAR guna melakukan pertolongan
pertama kepada wisatawan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Para anggota SAR atau life guard juga di rekrut dari warga sekitar
yang sudah dibekali pelatihan dasar.
d. Ancilliary (kelembagaan)
Berkaitan dengan ketersediaan sebuah organisasi atau orang orang
yang mengurus destinasi tersebut. Ini menjadi penting karena walaupun
destinasi sudah mempunyai atraksi, aksesbilitas dan amenitas yang baik, tapi
jika tidak ada yang mengatur dan mengurus maka kedepanya akan
terbengkalai. Organisasi sebuah destinasi akan melakukan tugasnya seperti
sebuah perusahaan. Mengelola destinasi sehingga bisa memberikan
keuntungan kepada pihak terkait seperti pemerintah, masyarakat sekitar,
wisatawan, lingkungan dan para stake holder lainnya. Dalam hal ini Pantai
Wediombo memiliki organisasi yang mengelola pantai tersebut seperti Dinas
Pariwisata dan komunitas WOSS (Wediombo Surf Society).
55
1) Dinas Pariwisata Gunung Kidul
Pengelolaan Pantai Wediombo berada dibawah naungan Dinas
Pariwisata Gunung Kidul sehingga segala aktifitas dan pengembangan
infrastruktur, serta perawatan sarana dan prasarana merupakan
tanggung jawab dari Dinas Pariwisata Gunung Kidul. Selain itu untuk
ikut andil dalam pengembangan pantai harus mendapatkan izin dari
Dinas Pariwisata Gunung Kidul. Berikut Struktur pengelolaan yang
bertugas di Pantai Wediombo :
a) Petugas Retribusi tiket masuk obyek wisata Pantai Wediombo
b) Petugas Kebersihan Pantai
c) Petugas SAR
d) Petugas Parkir
e) Petugas Perawatan Infrastruktur Pantai
2) WOSS (Wediombo Surf Society)
Selain dikelola oleh Dinas Pariwisata, di Pantai Wediombo
terdapat organisasi WOSS (Wediombo Surf Society) yang berdiri
secara independen. Bertugas untuk mengelola pantai yang berkaitan
dengan aktivitas pengunjung khususnya olahraga surfing. Pada
mulanya organisasi ini hanyalah sekumpulan anak-anak muda desa
jepitu yang biasa mengunjungi Pantai Wediombo, karena biasa
melihat wisatawan asing berkebangsaan Jerman bernama Thomas
yang biasa bermain surfing di Pantai Wediombo. Pada akhirnya
pemuda disana tertarik untuk ikut mencoba olahraga surfing. Setelah
56
berinisiatif untuk mencoba olahraga surfing, seiring berjalanya waktu
dan minat mereka akan olahraga air ini semakin tinggi, hingga
akhirnya mereka membentuk komunitas WOSS (Wediombo Surf
Society) untuk dijadikan wadah bagi siapa saja yang mempunyai hobi
surfing. Kini Pantai Wediombo dijadikan spot surfing bagi wisatawan
lokal maupun wisatawan asing yang merupakan kontribusi dari
komunitas WOSS (Wediombo Surf Society). WOSS (Wediombo Surf
Society) selain berkontribusi mengenalkan wisata surfing kepada
wisatawan di Pantai Wediombo, mereka juga mengenalkan wisata
minat khusus snorkelling tetapi mereka lebih terfokus pada kegiatan
surfing. Adapun struktur organisasi dari WOSS sebagai berikut
57
57
Struktur organisasi WOSS:
Sumber: Wawancara Dengan Tugiyanto Ketua WOSS (Wediombo Surf Society)
Ketua
Tugiyanto
Wakil Ketua
Sartono
Anggota
1. Ria Subegti
2. Sularno
3. Ayong
4. Beni Artiyana
5. Sumiyanto
6. Riksa
7. Sutarto
8. Dembo
9. Widodo
10. Waryanto
11. Ardi
12. Febri
13. Soleh
14. Diki
15. Wahyu
16. Tuloh
17. Dais
18. Juni
19. Bayu
20. Sukron
21. Yusup
22. Rang Rang
23. Hendri
24. Sandy
Humas
Kamtiyo
Bendahara
Eko Suryanto
58
Perkembangan kepariwisataan Wediombo semakin berkembang dengan
munculnya aktifitas wisata selancar (surfing). Aktivitas Selancar (surfing) sangat
digemari oleh wisatawan, berdasarkan hasil wawancara di lapangan sebagian
besar wisatawan datang ke pantai Wediombo untuk menikmati keindahan pantai
Wediombo dan tertarik untuk mencoba bermain selancar (surfing). Dari 20
orang wisatawan yang diwawancarai para peselancar ini datang dari berbagai
kota, dan mayoritas dilakoni oleh pemuda sekitar dan wisatawan asal Yogyakarta.
Keberadaan selancar (surfing) di Pantai Wediombo saat ini, mampu
memberikan kontribusi positif terhadap masyarakatnya, khususnya untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan dalam melakukan kegiatan selancar (surfing).
Lapangan pekerjaan baru mulai terbuka, seperti menyewakan papan selancar,
menjadi tutor selancar, membuka sekolah selancar bagi pemula, dll.
Perkembangan usaha selancar saat ini cukup pesat dan tersebar di
sepanjang pesisir pantai. Peminat untuk kegiatan surfing juga banyak dan berasal
dari berbagai kalangan. Peluang usaha ini begitu menjanjikan bagi masyarakat
lokal, karena saat ini harga yang dikenakan bagi pemula minimum Rp150.000
bagi wisatawan asing dan Rp 100.000 bagi wisatawan domestik untuk belajar
surfing selama 1 jam. Peluang usaha ini belum mendapat perhatian yang cukup
serius dari masyarakat lokal. Justru masyarakat lokal memilih membuka warung
makan dan warung sederhana. peluang ini malah hanya dimanfaatkan sebagian
kecil penduduk yang masih muda maupun remaja.
Masyarakat lokal keikutsertaannya dalam pengembangan kegiatan surfing
sejauh ini masih minim, Karena olahraga surfing masih tergolong hal baru bagi
59
warga lokal dan cenderung menolak akan kegiatan tersebut karena dianggap
berbahaya dan melenceng dari tradisi setempat yang mensakralkan kegiatan
bermain di pantai Wediombo. Hal ini terbukti dengan mayoritas kegiatan selancar
(surfing) dilakoni oleh sebagian kecil pemuda pemuda di sekitar pantai
Wediombo dan dari luar kawasan Wediombo, seperti: Solo, Yogyakarta, dan
daerah lainnya. Para tutor mayoritas yang bergelut di bidang selancar (surfing)
belajar surfing secara otodidak di Pantai Wediombo bukan belajar melalui
pendidikan formal.
Kondisi ini menjadi hawa segar perkembangan di Pantai Wediombo. Bagi
wisatawan yang berkunjung ke Wediombo sekarang bisa mencoba aktivitas
selancar (surfing) dengan menaklukkan ombak pantai Wediombo. Disamping itu
perkembangan selancar (surfing) di Pantai Wediombo juga membuka peluang
usaha baru bagi masyarakatnya seperti menjadi tutor selancar (surfing), membuka
usaha penyewaan dan jual beli papan selancar (surfing boards), membuka usaha
sekolah selancar (surfing school), dan usaha lainnya. Kondisi ini juga jika benar-
benar dimanfaatkan masyarakat lokal dapat membuka peluang usaha baru dalam
rangka mendiversifikasikan peluang usaha yang telah berkembang saat ini di
Pantai Wediombo.
Keikutsertaan masyarakat lokal dalam kegiatan selancar (surfing) baru
dilakoni oleh Organisasi WOSS (Wediombo Surf Society) saja. Keberadaan
kelompok WOSS (Wediombo Surf Society) hingga saat ini juga masih eksis
karena keberadaan aktivitas selancar (surfing). Keberadaan kelompok ini pun
60
banyak memberikan kontribusi terhadap pengembangan wisata surfing di
Wediombo.
Sejalan dengan semakin pesatnya penikmat kegiatan selancar di dunia
pada umumnya dan Wediombo pada khususnya, membuat sebagian masyarakat
sekitar mulai tergerak untuk ikut serta dalam kegiatan selancar (surfing).
Didorong oleh terselenggaranya event-event selancar (surfing) yang dilaksanakan
di pantai Wediombo, pada awalnya dan mulai tersebar di daerah lainnya di
Gunung Kidul, Yogyakarta, menjadi peluang baru bagi para masyarakat sekitar
yang tertarik untuk mengasah bakat dalam menaklukkan ombak. Pemuda sekitar
mencoba mengais rejeki dengan mencoba memenangkan setiap kompetisi
selancar (surfing) menjadi sesuatu hal yang wajib dilakukan untuk menjadi atlet
selancar dan mencari sponsor.
Jadi saat ini sudah mulai terjadi perubahan dimana pada masa lalu
penduduk sekitar hanya bermain, mencari ikan, kini mulai beralih menjadi guide
dengan mengantarkan wisatawan penikmat selancar ke spot-spot yang ombaknya
mampu memberikan tantangan luar biasa serta menjadi atlet selancar (surfing)
yang mewakili Yogyakarta atau perusahaan sponsor yang menggaji mereka.
2. Data Pengunjung Pantai Wediombo Tahun 2016
Obyek wisata Pantai Wediombo merupakan pantai yang masih alami dan
berbentuk teluk landai. Pengunjung obyek wisata ini juga cukup banyak,
keindahan pantainnya mampu menarik minat pengunjung. Pengunjung obyek
wisata Pantai Wediombo pada tahun 2016 menempati urutan ketiga setelah Pantai
Baron dan Indrayanti, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:
61
Tabel 1.Data Pengunjung Pantai Wediombo Tahun 2016
Bulan Tepus Baron Wediombo Indrayanti
Januari 5.098 10.900 9.907 10.598
Februari 4.896 10.876 8.976 11.600
Maret 5.907 11.897 7.765 12.500
April 3.978 11.876 6.086 10.987
Mei 3.908 10.800 5.986 10.680
Juni 5.978 9.600 7.085 12.430
Juli 5.972 7.409 8.089 12.345
Agustus 4.907 8.908 6.987 10.459
September 3.979 10.786 9.758 12.786
Oktober 6.987 9.998 9.864 14.400
November 6.080 8.769 10.975 15.569
Desember 7.089 10.653 11.086 15.890
Sumber : Dokumen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul.
Untuk mengetahui potensi wisata yang dimiliki Pantai Wediombo Gunung Kidul
maka akan dilakukan analisis data.
B. Strategi pengembangan Pantai Wediombo Untuk Olahraga Surfing
1. Analisis SWOT
a. S(Strength kekuatan)
1) Pantai Wediombo memiliki ombak yang bagus bila digunakan untuk
spot olahraga surfing karena karakter ombak yang menutup tidak
bersamaan, berbeda dengan karakter pantai pada umumnya.
2) Pantai Wediombo adalah spot surfing point break, yaitu para surfer
tinggal menunggu ombak datang, berbeda dengan spot surfing yang
62
ada di Parang Tritis yaitu beach break
3) Pantai Wediombo merupakan salah satu pantai di Gunung Kidul yang
menghadap kebarat sehingga wisatawan yang mengunjungi Pantai
Wediombo bisa menikmati panorama sunset yang indah dari pantai
ini.
4) Pantai Wediombo memiliki sebuah laguna, yaitu kolam alami yang
berada di bibir pantai Wediombo.
5) Harga masuk ke lokasi pantai yang relatif murah yaitu hanya Rp.
5.000.
6) Komplek obyek wisata Wediombo tidak hanya memiliki 1 pantai
melainkan 3 pantai yang menjadi pilihan bagi para pengunjung.
7) Pantai Wediombo merupakan spot olahraga surfing yang sekaligus
terdapat penyewaan alat surfing di daerah Gunung Kidul maupun di
Yogyakarta.
8) Komunitas WOSS (Wediombo Surf Society) yang melakukan promosi
menggunakan media sosial dapat menarik minat wisatawan yang
berkunjung menjadi lebih banyak.
9) Suasana alam Pantai yang masih sangat alami, masih minim polusi
lingkungan.
b. W (Weakness/kelemahan)
1) Seperti pantai Gunung Kidul pada umumnya, pantai ini memiliki
ombak laut selatan yang terkenal ganas sehingga para pengunjung
harus waspada bila ingin berenang di Pantai Wediombo
63
2) Pantai Wediombo merupakan pantai dengan tekstur berkarang, jadi
untuk belajar surfing terbilang berbahaya.
3) Minimnya aliran listrik di pantai Wediombo.
4) Air bersih masih sangat terbatas.
5) Hanya terdapat satu penginapan di pantai Wediombo dan jumlah
kamar sangat terbatas
6) Minimnya akses jaringan data internet.
7) Belum adanya akses kendaraan umum yang langsung menuju pantai.
8) Pada malam hari pantai Wediombo minim kegiatan untuk wisatawan.
c. (Opportunity/Kesempatan)
1) Banyak pengunjung pantai Wediombo adalah wisatawan dari luar.
2) Olahraga surfing sekarang menjadi salah satu olahraga yang dianggap
keren oleh para anak muda
3) Banyak pengunjung pantai seorang yang awam kegiatan surfing.
4) Mayoritas peselancar yang berkunjung dan menyewa peralatan
selancar dari WOSS (Wediombo Surf Society)
5) Banyak para wisatawan mencari lokasi pantai yang menghadap barat
untuk mendapatkan foto sunset.
6) Gunung Kidul sekarang merupakan destinasi wisata unggulan di
Yogyakarta.
7) Hanya Pantai Wediombo yang menyewakan alat surfing di
Yogyakarta.
64
d. T (Threats/ancaman)
1) Pergesekan budaya dari wisatawan terhadap penduduk setempat
seperti budaya wisatawan asing ang memakai bikini di pantai.
2) Mahalnya harga beli peralatan surfing.
3) Banyaknya pantai yang menjadi kompetitor Pantai Wediombo di
Gunung Kidul.
4) Kurangnya kesadaran para pengunjung pantai untuk menjaga
kebersihan pantai.
5) Akan adanya obyek wisata pantai lain yang ikut menyewakan alat
surfing.
6) Bencana alam yang setiap saat dapat terjadi seperti tsunami
7) Cuaca buruk seperti badai dan gelombang tinggi
65
2. Analisis SWOT Matriks
Internal
Eksternal
S( Strength)
1. Pantai Wediombo memiliki
ombak yang bagus bila
digunakan untuk spot
olahraga surfing karena
karakter ombak yang menutup
tidak bersamaan, berbeda
dengan karakter pantai pada
umumnya.
2. Pantai Wediombo merupakan
salah satu pantai di Gunung
Kidul yang menghadap
kebarat sehingga wisatawan
yang mengunjungi Pantai
Wediombo bisa menikmati
panorama sunset yang indah
dari pantai ini.
3. Pantai Wediombo memiliki
sebuah laguna, yaitu kolam
alami yang berada di sisi kiri
pantai Wediombo.
4. Pantai Wediombo merupakan
spot olahraga surfing yang
sekaligus terdapat penyewaan
alat surfing di daerah Gunung
Kidul maupun di Yogyakarta.
5. Komunitas WOSS
(Wediombo Surf Society)
W(Weakness)
1. Seperti pantai Gunung
Kidul pada umumnya,
pantai ini memiliki
ombak laut selatan yang
terkenal ganas sehingga
para pengunjung harus
waspada bila ingin
berenang di pantai
Wediombo
2. Pantai Wediombo
merupakan pantai dengan
tekstur berkarang, jadi
untuk belajar surfing
terbilang berbahaya.
3. Minimnya aliran listrik di
pantai Wediombo.
4. Air bersih masih sangat
terbatas.
5. hanya ada satu
penginapan di pantai
Wediombo dan jumlah
kamar sangat terbatas
6. Minimnya akses jaringan
data internet.
7. Belum adanya akses
kendaraan umum yang
langsung menuju pantai.
66
yang melakukan promosi
menggunakan media sosial
dapat menarik minat
wisatawan yang berkunjung
menjadi lebih banyak.
8. Pada malam hari pantai
Wediombo minim
kegiatan untuk
wisatawan.
O (Opportunity)
1. Banyak pengunjung
pantai Wediombo adalah
wisatwan dari luar.
2. Olahraga surfing
sekarang menjadi salah
satu olahraga yang
dianggap keren oleh para
anak muda
3. Banyak pengunjung
pantai seorang yang
awam kegiatan surfing.
4. Mayoritas peselancar
yang berkunjung dan
menyewa peralatan
selancar dari WOSS
(Wediombo Surf Society)
5. Banyak para wisatawan
mencari lokasi pantai
yang menghadap barat
untuk mendapatkan foto
sunset.
6. Gunung Kidul sekarang
merupakan destinasi
S.O (Strenght/Opprtunity)
1. Melatih para instruktur
surfing agar bisa berbahasa
inggris.
2. Memperbanyak peralatan
surfing untuk pemula.
3. Membuat paket foto khusus
sunset.
4. Menyediakan paket foto saat
surfing.
5. Menawarkan penyewaan
pelampung dan paket foto di
laguna.
6. Banyaknya kunjungan
wisatawan di Gunung Kidul
memudahkan promosi untuk
menarik wisatawan untuk
berkunjung ke pantai
W.ediombo
W.O (Weakness/
Opportunity)
1. Menawarkan pendirian
resort kepada para
investor
2. Membangun fasilitas
yang menunjang di
malam hari seperti bar
ataupun kafe.
3. Membangun aliran listrik
yang memadai agar dapat
menunjang kegiatan
wisatawwan di malam
hari.
4. Minta kerjasama provider
jaringan internet untuk
menyediakan akses
internet.
5. Menyediakan akses
langsung menuju pantai
Wediombo.
67
wisata unggulan di
Yogyakarta
7. Hanya pantai Wediombo
yang menyewakan alat
surfing di Yogyakarta.
T (Threats}
1. Pergesekan budaya dari
wisatawan terhadap
penduduk setempat
2. Mahalnya harga beli
peralatan surfing.
3. Jarangnya kendaraan
umum yang melintasi
rute menuju Pantai
Wediombo.
4. Kurangnya kesadaran
para pengunjung pantai
untuk men-
jaga kebersihan pantai.
5. Akan adanya obyek
wisata pantai lain yang
yg ikut menyewakan
alat surfing.
S.T (Strenght/Threats)
1. Menyediakan jasa jual beli
papan surfing bekas yang
jauh lebih murah.
2. Menyediakan jasa angkutan
umum dari pasar girisubo ke
pantai Wediombo.
3. Memberi himbauan kepada
wisatawan agar tetap menjaga
kebersihan lingkungan.
4. Memperbanyak lagi promosi
dari berbagai media agar
tidak kalah saing dengan
kompetitor baru.
W.T (Weakness/ Threats)
1. Memperbanyak petugas
khusus kebersian untuk
menjaga kebersihan
pantai.
2. Membatasi pembangunan
yang bersifat budaya
barat agar meminimalisir
pergesekan budaya
3. Menambah lagi kegiatan
atau atraksi baru agar
wisatawan ke pantai
Wediombo berkunjung
kembali.
68
Menurut yang sudah dipaparkan diatas, analisis Matriks S.W.O.T untuk Pantai
Wediombo adalah sebagai berikut :
a. S.O (Strenght/Opprtunity)
1) Melatih para instruktur surfing agar bisa berbahasa inggris. (S4, O1,
O7)
2) Memperbanyak peralatan surfing untuk pemula. (S1, S4, O2, 07)
3) Membuat paket foto khusus sunset. (S2, O5)
4) Menyediakan paket foto saat surfing. (S1, O3,O4)
5) Menawarkan penyewaan pelampung dan paket foto di laguna. (S3,
O6)
6) Banyaknya kunjungan wisatawan di Gunung Kidul memudahkan
promosi untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke pantai
Wediombo. (S5, O6)
b. S.T (Strenght/Threats)
1) Menyediakan jasa jual beli papan surfing bekas yang jauh lebih
murah. (S1, S4, T2, T5)
2) Menyediakan jasa angkutan umum dari pasar girisubo ke pantai
Wediombo. (S3, S4, T3)
3) Memberi himbauan kepada wisatawan agar tetap menjaga kebersihan
lingkungan. (S2, T1, T4)
4) Memperbanyak lagi promosi dari berbagai media agar tidak kalah
saing dengan saingan baru. (S5, T5, T3)
c. W.O (Weakness/ Opportunity)
69
1) Menawarkan pendirian resort kepada para investor. (W3, W4, W5, O1,
O6)
2) Membangun fasilitas yang menunjang di malam hari seperti bar
ataupun kafe. (W8,O6, O1)
3) Membangun aliran listrik yang memadai agar dapat menunjang
kegiatan wisatawwan di malam hari. (W3, W8, O6)
4) Minta kerjasama provider jaringan internet untuk menyediakan akses
internet. (W6, O6)
5) Menyediakan akses langsung menuju pantai Wediombo. (W7, O6)
d. W.T (Weakness/ Threats)
1) Memperbanyak petugas khusus kebersian untuk menjaga kebersihan
pantai. (W5, T4)
2) Membatasi pembangunan yang bersifat budaya barat agar
meminimalisir pergesekan budaya (W5, T1)
3) Menambah lagi kegiatan atau atraksi baru agar wisatawan ke pantai
Wediombo berkunjung kembali. (W8, T5)
C. Kendala-kendala Yang Dihadapi Oleh Pengelola Dalam Mengembangkan
Surfing di Pantai Wediombo
Dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul khususnya
obyek wisata surfing di Pantai Wediombo terdapat beberapa hambatan yang
dihadapi Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul dalam proses
pengembangan, hambatan tersebut antara lain:
70
1. Keterbatasan Sarana dan Prasarana Kawasan obyek wisata Pantai Wediombo.
Hal ini akan berpengaruh kepada minat wisatawan untuk mengunjungi obyek
wisata ini. Sarana dan prasarana yang belum tersedia TIC (Tourism
Information Center), sarana komunikasi seperti jaringan seluler, Internet dan
sarana ibadah belum terdapat di sepanjang di Pantai Wediombo. Fasilitas
toilet, tempat parkir, transportasi, dan jalan akses menuju obyek sudah ada,
tetapi belum dikelola dengan baik.
2. Keterbatasan dana dari pemerintah dalam pengembangan obyek wisata Pantai
Wediombo, maka pembinaan masyarakat sekitar lokasi dan pengembangan
obyek belum maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dari fasilitas obyek,
pembinaan SDM, promosi serta pemasaran kurang optimal. Oleh sebab itu
wisata di obyek wisata Pantai Wediombo kurang begitu dapat dikenal oleh
masyarakat luas. Terbatasnya aksesibilitas Sarana transportasi untuk menuju
ke kawasan obyek wisata Pantai Wediombo sudah mudah, tetapi kurang
maksimal. Hal ini dapat dilihat dari minimnya jam operasi sarana transportasi
menuju ke lokasi obyek wisata Pantai Wediombo. Transportasi ini hanya
beroperasi sampai dengan pukul 4 sore.
3. Terbatasnya SDM masyarakat di sekitar obyek wisata Pantai Wediombo
masih terbatas dalam bidang kepariwisataan, sehingga dapat berakibat
kurangnya kesadaran akan lingkungan sekitar. Dengan begitu lingkungan
alami Pantai Wediombo sedikit luntur dari karakter aslinya. Jika hal tersebut
terjadi terus menerus maka pesona wisata obyek wisata Pantai Wediombo
akan hilang dan ini akan berdampak wisatawan tidak akan lagi berminat
71
mengunjungi obyek wisata tersebut. Orang – orang yang terlibat di dalam
pengembangan obyek wisata Pantai Wediombo hanya beberapa saja, mereka
berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul.
4. Kurang Sadarnya Wisatawan akan Lingkungan Wisatawan yang mengunjungi
obyek wisata Pantai Wediombo berasal dari berbagai kalangan dan dari
berbagai daerah serta memiliki tingkah laku yang berbeda-beda. Sebagian
wisatawan memang sudah memiliki kesadaran akan lingkungan dengan baik,
namun tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian wisatawan lainnya
kurang akan kesadaran terhadap lingkungan.
5. Tidak sejalanya pemerintah Gunung Kidul yaitu Dinas Pariwisata dengan
Pemerintah Provinsi yaitu Dinas Kelautan. Sebenarnya pemerintah ingin
melakukan pembangunan besar besaran di Pantai Wediombo. Mulai dari
menarik para investor swasta membangun penginapan dan fasilitas lain seperti
kafe, restoran, dan bar. Tapi karena tidak mendapat izin oleh Dinas kelautan
karena akan berdampak pada ekosistem sekitar dan mengancam lingkungan
khususnya ekosistem laut oleh bahaya sampah. Dinas kelautan bermaksud
kawasan pantai Wediombo sebagai daerah konservasi karena alamnya yang
masih alami.
6. Masih minimnya akses listrik di daerah Pantai Wediombo, hal itu berakibat
berkurangnya minat wisatawan kepantai Wediombo karena jika sudah malam
hari tidak ada aktifitas apapun yang bisa dilakukan disana kecuali berkemah.
Dan juga belum ada suplai air bersih. disana masih mengandalkan suplai air
bersih terdekat berjarak kurang lebih 2km yang di antar setiap hari
72
menggunakan truk tangki air. Fasilitas seperti toilet, warung makan yang ada
di pantai Wediombo pun ditutup pukul 18.00 WIB.
7. Hobi surfing yang tergolong baru dan belum bisa diterima masyarakat/
penduduk khususnya pulau jawa. Karena mayoritas masyarakat yang
menganut kebudayaan jawa masih menganggap jika bermain air di pantai
adalah hal yang berbahaya dan menyimpang dari kebiasaan.
8. Terbatasnya pemandu kegiatan surfing. Saat melakukan kegiatan surfing di
pantai Wediombo, para wisatawan akan dipandu agar aman dan pemandu
diharuskan berenang tanpa alat bantuan apapun. Karena pantai Wediombo
bertekstur karang maka tak jarang kaki para pemandu tergores dan terluka
akibat batu karang. Jadi hanya pemandu tertentu yang mau memandu
wisatawan untuk belajar surfing.
9. Terjadi gesekan antara pembangunan dan kepercayaan masyarakat, karena
Pantai Wediombo dipercaya sebagai pantai yang sakral dan tidak
diperkenankan untuk melakukan aktivitas di pantai tersebut.
73