BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem Keseluruhan atau...
Transcript of BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem Keseluruhan atau...
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Sistem Keseluruhan atau Diagram Blok
Perancangan sistem alat pengolah pakan unggas itik otomatis secara umum seperti
blok diagram sebagaimana gambar 3.1 :
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
3.2 Perancangan Tabung Bahan
Tabung penampung semua bahan dan mesin menjadi satu kerangka bagian. Tabung
penampung bahan terletak dibagian atas yang berguna untuk menampung bahan, sedangkan
dibagian mesin penggiling terletak dibagian bawah yang digunakan untuk menyalurkan
bahan ke adonan atau campuran semua bahan ke wadah yang disediakan. Tabung ini
berbentuk silinder dengan tinggi 35 cm dan diameternya 20 cm.
Loadcell
Pengkondisi
sinyal HX711
Waterflow Sensor
USB TO TTL
PC
LabVIEW Layer 2-7 0-2
Encoder
Ultrasonic 1
ATMEGA64
Driver Motor DC 1 penuang
bahan dedek jagung
Motor DC 2 penuang
bahan kosentrat
Motor DC 4 Pengaduk
Motor Servo Penakar
Ppenakar
Motor DC 5 Penuang
Driver
Driver
Driver
Pompa Air
Driver
Motor DC 3 penuang
bahan bekatul Driver
Ultrasonic 2
Ultrasonic 3
Gambar 3.2 Perancangan Tabung Penampung Semua Bahan
3.3 Perancangan Mekanik
Adapun perancangan mekanik terdiri dari rangka aluminium, pengulir bahan
penimbang bahan, loadcell, motor DC, pompa dan sensor waterflow serta tabung bahan yang
penempatannya dirancang berdasarkan hasil pengamatan dan survey yang dilakukan untuk
diterapkan pada system. Dengan demikian perancangan mekanik pada alat penakar pakan
unggas adalah ditunjukkan sebagaimana gambar 3.3:
Gambar 3.3 Perancangan Mekanik
3.4 Prinsip Kerja
Berdasarkan rancangan diagram blok, maka mikrokontroller bertugas sebagai
pengendalai utama sistem dalam perancangan ini, dimana pada kondisi awal saat inisialisasi
selesai dilakukan, maka sistem melakukan pembacaan push button dan menampilkan tulisan
pada LabView untuk menunggu proses permintaan user. Pada kondisi ini user melakukan
penginputan data pada LabView berupa umur unggas itik antara lain umur 0-2 minggu, umur
2-7 minggu dan umur layer (itik dewasa) yang akan diproses user lalu melakukan
penginputan data lagi pada LabView jumlah unggas itik oleh sistem selanjutnya saat perintah
dari LabView untuk di eksekusi, mikrokontroller mulai melakukan proses takaran.
80 CM
80 CM
120 CM
Pompa Air
Motor penakar
hasil timbang
Motor
penuangcampuran Wadah pengaduk
Tabung bahan
kosentrat
Tabung bahan
Dedek Jagung
Sensor
waterflow
Motor penuang
Motor Pengaduk
Timbangan dan
sensor Loacell
Wadah
Tabung air
Tabung bahan
bekatul
Pada saat proses penakaran, sistem mengaktifkan motor penuang konsentrat
berdasarkan berat sesuai hitungan kalkulasi permintaan user dari LabView yang telah
diproses oleh sistem. Pada kondisi ini mikrokontroller membaca sensor timbangan loadcell
hingga mencapai batas berat hasil perhitungan program dan kemudian motor penakar hasil
timbangan loadcell digerakkan menjungkir oleh sistem agar bahan dituang didalam wadah
mixer. Proses penakaran pada loadcell akan terus dilakukan hingga berat bahan kosentrat
telah sesuai dengan takaran hasil hitungan software begitu juga proses yang sama dilakukan
untuk bahan bekatul dan dedek jagung. Untuk proses selanjutnya pompa air akan bekerja
sampai waterflow sensor menghitung nilai air hingga volume air yang diinginkan sesuai
dengan takaran maka pompa air akan berhenti bekerja. Saat proses selesai, maka jumlah
masing masing takaran bahan dikalkulasi secara estimasi pada software untuk kadar nutrisi
yang terkandung pada hasil takaran dan ditampilkan pada LabView. Proses selanjutnya adalah
mengaduk campuran bahan pada mixer yang dilakukan oleh mikrokontroller dengan memutar
motor pengaduk. Proses pengadukan dilakukan secara bolak balik dengan memblok polaritas
motor melalaui driver motor pengaduk hingga batas waktu yang ditentukan oleh sistem.
Selanjutnya pada proses akhir adalah menuang adonan hasil mixer pada wadah (penampung
adonan pakan) dengan menggerakkan jendela sliding yang berada dibawah wadah mixer
sehingga hasil adonan dapat disajikan dan pada kondisi ini user diberikan informasi melalui
LabView bahwa proses telah selesai.
3.5 Flowchart (Diagram Alir) Sistem
Adapun perancangan perangkat lunak keseluruhan ditunjukkan pada gambar 3.4 :
Start
Inisialisasi
baca data PC
Umur Dan jumlah=
Data?
Simpan seting
takaran
Baca Umur itik
Y
Baca jumlah itik
T
Berat sesuai
takaran?
Berat sesuai
takaran?
Aktifkan motor penuang
Dedek Jagung
Baca berat via sensor load cell
T
Stop motor penakar Dedek jagung
Tuang bahan ke mixer via motor
penuang takaran loadcell
Y
Aktifan motor penakar kosentrat
Baca berat via sensor load cell
T
Stop motor penakar kosentrat
Y
Tuang bahan ke mixer via motor
penuang takaran loadcell
Air sesuai takaran?
Waktu tercapai ?
Penuang terbuka?
Berat sesuai
takaran?
Baca berat via sensor load cell
Aktifkan motor penuang bekatul
T
Stop motor penakar bekatul
motor penuang takaran loadcell
Y
Pompa air
Cek volume air via waterflow
sensor
T
Hitung Estimasi kandungan nutrisi
berdasarkan takaran yang keluar
kirim data hasil estimasi nutrisi
pada PC
Nyalakan motor pengaduk mixer
Y
T
Nyalakan motor penuang adonan
Y
T
Matikan motor penuang
Matikan motor pengaduk mixer
Y
END
Gambar 3.4 Flowchart Sistem Keseluruhan
3.6 Perangkat Keras
3.6.1 Perancangan Loadcell dan pengkondisi sinyal
Untuk melakukan penakaran bahan adonan bahan pada perancangan maka digunakan
sensor berat. Sensor berat yang digunakan adalah LoadCell yang memiliki kapasitas berat
maksimum 1kg, tetapi dalam perancangan tugas khusus ini dibuat beban pengukuran
maksimal 500gr. Pada rancangan mekanik loadcell digunakan dengan diberi alas di
bawahnya dan tempat di atasnya seperti ditunjukkan pada gambar 3.5:
Gambar 3.5 LoadCell Tampak Samping
Agar sistem dapat mengamati perubahan berat dari setiap jenis pakan, maka diperlukan
sensor berat berupa loadcell. Loadcell merupakan komponen elektronika instrument yang
merubah besaran berat menjadi perubahan resistansi, sementara itu rangkaian resistansi dari
loadcell membentuk jembatan weithstone atau terdiri dari 4 resistor yang membentuk
susunan jembatan dengan 4 terminal keluaran. Agar keluaran Loadcell menjadi perubahan
tegangan, maka 2 terminal loadcell diberikan tegangan DC dengan demikian 2 terminal
lainnya merupakan output dengan tegangan berubah-ubah sesuai perubahan resistansi sensor.
Pada output loadcell tegangan yang dihasilkan belum dapat dibaca langsung melalui ADC
karena 2 output tersebut mempunyai selisih tegangan yang akan berubah saat output lainnya
berubah sehingga diperlukan rakaian pengkondisi sinyal menggunakan modul HX711. Modul
HX711 merupakan modul ADC 24bit yang digunakan untuk melakukan pembacaan presisi
pada 2 input difrensial yang dihasilkkan dari loadcell sehingga dapat hasil kalibrasi data yang
maksimal dalam melakukan pengukuran. Adapun perancangan rangkaian pengkodisi sinyal
HX711 untuk loadcell ditunjukkan sebagaimana gambar 3.6:
Gambar 3.6 Rangkaian Loadcell dan pengkondisi sinyal
Tabel 3.1 Konfigurasi pin LoadCell pada mikrokontroler
Keterangan Pin LoadCell Pin ATMEGA 64
LoadCell DT PC 5
SCK PC 6
3.6.2 Perancangan rangkaian Driver Relay pompa Air
Dalam perancangan alat ini, driver digunakan untuk memutus dan menyambung
hubungan power suplay pada relay. Adapun rangkaian driver yang digunakan menggunakan
IC buatan NEC semiconductor tipe ULN2003 yang diigunakan sebagai pengontrol relay
karena mampu mensuplay arus kolektor hingga 600mA pada setiap drivernya, selain itu
masing masing driver dapat diparalel untuk memperbesar arusnya. Skema diagram dari
driver relay menggunakan IC ULN2003 ditunjukkan sebagaimana gambar 3.7:
Gambar 3.7 IC Driver ULN-2003
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR
ATMEGA128
Vcc
SCL
SDA
GND
+
A
B
-
HX711
Loadcell ADC modul
+
A
B
-
LOADCEL1Kg
5V
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR
ATMEGA64
1B1
1C16
2B2
2C15
3B3
3C14
4B4
4C13
5B5
5C12
6B6
6C11
7B7
7C10
COM9
U1
ULN2003A
RL1
12V
12V
AC 220V
POMPA AIRAC220V
Berdasarkan datasheet, driver ULN2003 mempunyai kemampuan mensuplay arus
sebesar 600mA, selain itu output masing-masing driver dapat diparalel jika arus yang
dibutuhkan kurang mencukupi. Pada perancangan ini, relay mempunyai resistansi coil
sebesar 50Ω, dengan demikian arus yang dibutuhkan relay dapat dicari sebagaimana:
I ernalCoil
R
V
int_
50
12
= 0.24 Ampere = 240 mA
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka suplay arus driver dari IC ULN2003
dinyatakan masih mencukupi kebutuhan arus pada relay.
Tabel 3.2 Konfigurasi pin pompa air pada mikrokontroler
Keterangan Pin ATMEGA 64
Pompa Air PD 0
3.6.3 Perancangan Sensor Waterflow
Pada sistem pengukur aliran air menggunakan sensor rotari enkoder dimana
dihubungkan langsung dengan mekanik degan menggunakan induksi magnet pada baling
baling kemudian mengerakkan optocoupler didalamnya. seperti pada gambar 3.8 berikut :
Gambar 3.8 Mekanik sistem sensor waterflow
(3.1)
Prinsip kerja dari mekanik ini adalah liran air akan memutar blade (fan) yang
terhubung ke magnet permanent sehingga putaran baling baling sensor rotari encoder.
Putaran rotari enkoder tersebut menghasilkan pulsa yang kemudian akan dicounter
menggunakan mikrokontroller pda arduino. rotary enkoder yang digunakan pada rancang
bangun ini dari jenis incremental dengan resolusi 16 pulsa setiap satu kali putaran penuh.
Dan dibangun menggunakan rangkaian optocoupler dan piringan hole disk sebagai penghasil
pulsa. Output dari encoder selanjutnya dihubungkn ke arduino sebagaimana ditunjukkan pada
gambar 3.9:
Gambar 3.9 Rangkaian sensor aliran air
Tabel 3.3 Konfigurasi pin Waterflow pada mikrokontroler
Keterangan Pin ATMEGA 64
Waterflow PE 7
3.6.4 Perancangan Driver Relay Pengontrol Motor
Untuk dapat mengendalikan putaran motor dalam mengeluarkan bahan dari tabung
bahan, pengaduk adonan serta pengucur bahan, maka diperlukan ragkaian driver motor DC.
Driver motor DC pada perancangan ini menggunakan L298N dimana keunggulan dari driver
ini adalah dapat difunngsikan sebagi H-bridge driver untuk mengendalikan putaran motor 2
arah (bolak-balik) serta tanpa unsur mekanik seperti halnya relay, yaitu menggunakan
komponen semiconductor. Selain itu driver L298N dapat diparalel untuk memperbesar
kemampuan arus beban yang disuplaynya. Dengan demikian maka driver motor yang
digunakan adalah driver 2 arah yang mana fungsinya dapat membalik polaritas tegangan
POMPA AIRAC220V
R
5V
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
U3
ATMEGA64
IC
hall effect
WATERFLOW ENCODER
Vcc
Dout
GND
Magnet
motor DC penggerak mekanik pengucur bahan dari wadah pencampur serta driver dengan
mode 1 arah untuk motor pengaduk bahan dan penakar bahan. Adapun perancangan
rangkaian driver L298N ditunjukkan sebagaimana gambar 3.10:
Gambar 3.10 Rangkaian driver motor L298
Dengan mengacu pada prinsip kerja sebagaimana datasheet, maka untuk mengakses
driver L298N ditunjukkan sebagaimana tabel 3.4:
Tabel 3.4 Tabel kebenaran Driver Motor
Input Driver
IN 1
Input Driver
IN 2
Kondisi
Motor
0 0 Stop
0 1 Putar Kanan
1 0 Putar Kiri
1 1 Stop
BA
IN15
IN27
ENA6
OUT12
OUT23
ENB11
OUT313
OUT414
IN310
IN412
SENSA1
SENSB15
GND
8
VS
4
VCC
9 U2
L298
MOTOR BAHAN1
12V
5V 12V
RS2
0.1
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR
ATMEGA64
RS1
0.1
MOTOR BAHAN2
12V
IN15
IN27
ENA6
OUT12
OUT23
ENB11
OUT313
OUT414
IN310
IN412
SENSA1
SENSB15
GND
8
VS
4
VCC
9 U2
L298
MOTOR BAHAN3
12V
5V 12V
RS2
0.1
RS1
0.1
MOTOR PENGADUK
12V
IN15
IN27
ENA6
OUT12
OUT23
ENB11
OUT313
OUT414
IN310
IN412
SENSA1
SENSB15
GND
8
VS
4
VCC
9 U2
L298
MOTOR PENUANG
12V
5V 12V
RS2
0.1
RS1
0.1 D2A2A
D1A2A
D3A2A
D4A2A
D22A
D1
2A
D3
2A
D4DIODE
Tabel 3.5 Konfigurasi Pin Motor L298 pada mikrokontroler
Keterangan Pin ATMEGA 64
Motor Bahan 1 PA 6
Motor Bahan 2 PA 5
Motor Bahan 3 PA 4
Motor Pengaduk PA 2
Motor Tuang B PA 3
Motor Tuang T PD 7
L Switch Tutup PA 1
L Switch Buka PA 0
3.6.5 Perancangan Motor Servo MG996R
Pada perancangan motor servo, bagian ini akan dirancang rangkaian motor
servo dengan ATMEGA 64. Pada perancangan rangkaian motor servo, kaki
output langsung terhubung pada pin PA 7 pada ATMEGA 64. Sedangkan kaki
Vin pada motor servo dihubungkan ke pin tegangan +5V dan kaki ground
dihubungkan dengan pin ground. Berikut gambar skema rangkaian motor servo
dengan ATMEGA 64.
Gambar 3.11 Rangkaian motor servo
3.6.6 Perancangan Rangkaian Sensor Ultrasonik HC-SR04
Rangkaian sensor ini menjelaskan tentang bagaimana merancang rangkaian
untuk mengintegrasikan semua sensor dan mengirimkan data hasil sensor untuk
ditampilkan di layar LabView. Rangkaian tersebut ditunjukan dalam gambar 3.12 :
Gambar 3.12 Sensor Ultrasonik HC-SR04
Tabel 3.6 Konfigurasi Pin HC-SR04 pada mikrokontroler
Keterangan Pin Sensor HC-SR04 Pin ATMEGA 64
Bahan 1 Echo PC 7
Trigger PC 0
Bahan 2 Echo PC 1
Trigger PC 2
Bahan 3 Echo PC 3
Trigger PC 4
3.6.7 Perancangan Rangkaian USB TO TTL
Agar dapat saling berkomunikasi serial antara PC dengan mikrokontroler
ATMEGA 64, maka diperlukan rangkaian converter USB ke serial TTL sehingga
data yang diterima dapat diolah melalui PC. Adapun perancangan dari rangkaian
converter USB to TTL dirancang menggunakan modul USB to TTL CP2102.
Rangkaian tersebut ditunjukan dalam gambar
Gambar 3.13 Rangkaian USB To TTL
Pada perancangan ini modul USB to TTL telah dilengkapi dengan input
output serial interface standart dalam level TTL, sehingga pada level TTL tersebut
data serial dapat langsung dihubungkan ke rangkaian mikrokontroler ATMEGA 6.
Pada input TXD dihubungkan dengan output TXD1 ATMEGA 64, sedangkan
untuk mengaktifkan rangkaian mikrokontroler ATMEGA 64 dari PC, maka
rangkaian mikrokontroler diaktifkan melalui pin DTR (Data Terminal Ready)
yang merupakan output dari modul CP2102 USB to TTL tersebut. Dengan
demikian, PC dapat menyalakan dan menonaktifkan mikrokontroler melalui pin
DTR tersebut.
3.6.8 Perancangan Rangkaian Power Supply
Rangkaian power supply ini berfungsi untuk merubah AC ke DC dan
membagi beberapa tegangan yaitu 5 V dan 12 V. Dalam rangkaian gambar
dibawah ini Buck Converter digunakan sebagai penurun tegangan dari 12 V ke 5
V dan penstabil tegangan. Rangkaian tersebut ditunjukan pada gambar 3.14 :
Gambar 3.14 Rangkaian Power Supply
3.6.9 Perancangan Optocoupler
Sensor optocoupler ini digunakan untuk feedback (umpan balik) dari
putaran motor ke proses variable, optocoupler ini membaca RPM motor dengan
menghasilkan teganan variable. Semakin cepat motor berputar maka semakin
besar pula tegangan yang dihasilkan oleh sensor optocoupler, begitu juga
sebaliknya. Pada sensor ini terdapat transmiter yaitu LED dan receiver yaitu
phototransistor yang terletak pada suatu tempat (dalam satu sensor).
Perancangan desain mekanik dari optocoupler akan di tempatkan di atas
motor pengaduk bahan, cakram yang akan di selipkan di pertengahan antara
photodioda dan infra merah, seperti gambar 3.15 berikut :
Gambar 3.15 Penempatan Optocoupler
3.7 Program Penyusun Ransum Untuk Unggas
Program penyusun ransum untuk unggas adalah program yang dibuat oleh
(Ir.M. Farid Madjdl, MP.) dan dijalankan di Microsoft Excel yang digunakan
untuk menghitung berat pakan unggas dari jenis unggas yang akan digunakan agar
mengetahui kadar zat nutrisi unggas[15].
Gambar 3.16 Program Penyusun Ransum Untuk Unggas
Dari program akan diaplikasikan untuk perancangan dan pembuatan alat
diambil 3 jenis umur ternak, antara lain itik umur 0-2 minggu, 2-7 minggu dan itik
layer (itik dewasa). Dengan kapasitas produksi 10 dan 20 ekor itik. Dan dapat
kita masukan pada tabel 3.7 :
Tabel 3.7 Komposisi Asupan Pakan Unggas Itik
Umur Itik Jumlah
Itik
Dedek Jagung
(Kg)
Kosentrat
(Kg)
Bekatul
(Kg)
Volume Air
30% (Liter)
Itik Layer 10 0,78 0,3 0,22 0,39
Itik Layer 20 1,56 0,6 0,44 0,78
2-7 Minggu 10 0,65 0,32 0,12 0,327
2-7 Minggu 20 1,3 0,63 0,23 0,648
0-2 Minggu 10 0,21 0,21 0 0,126
0-2 Minggu 20 0,41 0,41 0 0,246
Dalam tabel 3.7 kita peroleh jumlah komposisi bahan pakan itik yang
berbeda. Bahan tersebut akan kita jadikan set point untuk penakaran pada load
cell. Adapun jumlah komposisi pakan itik diatas didapatkan dari tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kebutuhan Nutrisi Pakan Itik Pedaging Dan Petelur Pada Berbagai
Umur