BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini...

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu pengetahuan, tehnologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan semakin meningkat. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga professional juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan “back bone” untuk mencapai target-target global, nasional maupun daerah. Hal ini disebabkan karena perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan serta berada pada garis terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar yakni 40 % dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut 65% bekerja di Rumah Sakit, 28 % di Puskesmas dan selebihnya 7 % di sarana kesehatan lainnya Dari aspek kualifikasi tinkat pendidikan terdapat beberapa kategori tenaga perawat yaitu perawat SPK 74 %, DIII 23%, S1 (Ners) 2,75

Transcript of BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini...

Page 1: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

1

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu

pengetahuan, tehnologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan

masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan

semakin meningkat. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga

professional juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan

keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri

maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya.

Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan

penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan

bahwa perawat merupakan “back bone” untuk mencapai target-target global, nasional

maupun daerah. Hal ini disebabkan karena perawat merupakan tenaga kesehatan

dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan

berkesinambungan serta berada pada garis terdepan dalam pemberian pelayanan

kesehatan kepada masyarakat.   

Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar

yakni 40 % dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut 65% bekerja di

Rumah Sakit, 28 % di Puskesmas dan selebihnya 7 % di sarana kesehatan lainnya

Dari aspek kualifikasi tinkat pendidikan terdapat beberapa kategori tenaga perawat

yaitu perawat SPK 74 %, DIII 23%, S1 (Ners) 2,75 %, S-2 (Magister)/Spesialis dan S-

3 (Doktor) Keperawatan 0,25 %. (PPNI, 2005)

Pada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

penghargaan bagi perawat sudah dikembangkan untuk pegawai negeri sipil (PNS)

melalui jabatan fungsional perawat yang ditetapkan berdasarkan SK Menpan No.

94/KEP/M.PAN/11/2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat termasuk Angka

Kreditnya, walaupun belum sepenuhnya berbasis kompetensi. Di samping itu

beberapa Rumah Sakit Swasta/Khusus sudah mengembangkan jenjang karir sesuai

kebutuhannya masing-masing meskipun belum mengarah pada pengembangan

jenjang karir professional. Hal ini disebabkan karena belum ada acuan nasional

tentang pengembangan karir professional bagi perawat.   

Page 2: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

2

Pengembangan jenjang karir profesional yang sudah diprakarsai berbagai

sarana kesehatan, masih kurang memperhatikan tuntutan dan kebutuhan profesi,

serta belum dikaitkan dengan kompetensi atau sistem penghargaan yang tepat.

Namun dengan adanya sistem jenjang karir profesional perawat yang diterapkan di

setiap sarana kesehatan, diharapkan meningkatkan kinerja perawat, sehingga mutu

pelayanan kesehatan juga meningkat. Dampak lain dari sistem jenjang karir

profesional adalah mengarahkan perawat untuk menekuni bidang keahlian di tempat

kerjanya dan meningkatkan profesionalismenya.  

Pengembangan karir pada saat ini lebih menekankan pada posisi/jabatan baik

struktural maupun fungsional, sedangkan jenjang karir profesional berfokus pada

pengembangan jenjang karir profesional yang sifatnya individual. Dengan berlakunya

sistem jenjang karir profesional memacu perawat untuk meningkatkan kualitas

dirinya, sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, sehingga nantinya

diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan untuk memenuhi salah satu tugas mata

ajaran Kecendrungan dan Isu dalam Keperawatan, maka kami tertarik menganalisa

trend dan isu karir perawat di Maryland serta membandingkannya dengan trend dan

isu yang sedang berkembang di Indonesia.

B. TUJUAN

1 Tujuan Umum

Mengetahui jenjang karir perawat di Maryland dan Indonesia  

2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui perkembangan jenjang karir perawat di Maryland

b. Memahami perkembangan jenjang karir perawat di Indonesia

c. Membandingkan trend dan issu keperawatan di Indonesia dan Maryland

d. Mampu memberi saran yang efektif bagi perkembangan sistem jenjang karir

perawat di Indonesia

Page 3: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

3

BAB IITINJAUAN ARTIKEL

A. KARIR PERAWATTulisan ini menceritakan bagaimana seseorang memutuskan karir sebagai

seorang perawat bagi dirinya. Perawat adalah pekerjaan kemanusiaan yang dihargai

secara professional. Jika pilihan kita menjadi seorang perawat maka kita akan

menghabiskan hidup untuk menolong orang lain, menggunakan skill, memadukan

ilmu dengan caring serta tehnologi dan touching.

Perawat merupakan bagian terbanyak dalam profesi kesehatan di seluruh

dunia, yaitu 2,6 juta RN dan banyak dibutuhkan di masa datang. Juga menjadi

populasi terbanyak di rumah sakit dan home care.

Pertumbuhan populasi yang terus menerus, membuat perawat tidak pernah

kekurangan pekerjaan. Di berbagai negara termasuk Maryland, rata-rata usia

perawat meningkat, artinya akan banyak perawat berhenti dan selanjutnya

kekurangan perawat. Seperti di Baby Boomer, saat perawat berhenti, sedikit yang

terlatih yang menggantikannya. Artinya banyak kesempatan kerja bagi perawat

dengan gaji yang tinggi.

Artikel ini juga menjelaskan apa yang dilakukan seseorang bila ia telah

menjadi perawat. Keperawatan merupakan perpaduan ilmu dan tehnologi dengan

seni caring dan kemanusiaan. Setiap hari dalam bekerja perawat menggunakan ilmu

yang telah dipelajarinya di sekolah. Ketika bekerja perawat mengambil kursus

kelanjutan pendidikannya untuk mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dan

medis. Perawat bekerja akrab dengan dokter dan profesi kesehatan lanilla. Perawat

juga memberi advokasi pada pasien dan keluarga.  

Kemajuan tehnologi yang terus menerus, menolong manusia hidup lebih

lama, hidup lebih sehat, membuat perawat lebih dihargai bila dapat mengembangkan

skillnya sesuai area pekerjaannya.

Tulisan ini menggambarkan bagaimana perawat itu melakukan proses

keperawatan dengan melakukan assessment di mana perawat mengumpulkan

informasi tentang kondisi fisik pasien, status emosi, gaya hidup, famili, harapan dan

rasa takut. Perawat juga menetapkan diagnosa di mana  dia akan mengidentifikasi

problem atau kebutuhan pasien, baik  emosional, fisik dan spiritual. Selanjutnya

perawat membuat suatu planning untuk mengatasi problem ini dan mensetting tujuan

Page 4: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

4

spesifik untuk memperbaikinya. Bila memungkinkan perawat mendorong pasien

untuk berpartisipasi dalam perencanaan yang dibuat. Berikutnya perawat

melaksanakan rencananya. Misalnya perawat melakukan treatmen, memberi obat

dan mengajar pasien bagaimana cara merawat dirinya, menunjukkan bagaimana

melakukan latihan untuk pemulihan fleksiibilitas pasca operasi. Setelah

implementasi,  perawat secara reguler melakukan review hasil dari perencanaan dan

membuat penyesuaian pada hal-hal yang penting. Perawatan pasien dilakukan

dengan cara:

1 Perawat menolong melahirkan dan merawat ibu-ibu baru sebelum dan setelah

persalinan

2 Perawat menolong orang yang sakit dan terluka untuk menjadi lebih baik, sehat

dan tetap sehat.

3 Perawat melakukan pemeriksam fisik

4 Perawat memberi obat dan treatmen yang telah diorder dokter

5 Perawat memperhatikan kondisi emosional, sosial dan spiritual pasien

6 Perawat meberi penkes pada pasien dan keluarga, menjelaskan apa yang dapat

mereka lakukan pada saat proses pemulihan.

7 Perawat memberi penkes dan konselling pada komunitas

8 Perawat mengobservasi, mengkaji, mengevaluasi dan mencatat kondisi pasien

dan perkembangannya, kemudian menginformasikan kepada dokter dan tim

kesehatan lainnya.

9 Perawat menolong pasien dan keluarganya untuk menentukan rumah sakit dan

pelayanan kesehatan yang terbaik, home care, rehabilitasi, terapi fisik dan lain-lain

10 Perawat mengatur aktivitas yang sesuai dengan kegiatan keperawatan.

11 Perawat menolong pasien  terminal agar meninggal dengan tenang dan menolong

keluarga menghadapinya.

Artikel ini menggambarkan bagaimana banyaknya peluang yang didapat

karena menjadi perawat. Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan tenaga perawat

sangat besar, oleh karena perkembangan pelayanan kesehatan yang membuat

manusia hidup lebih lama, semakin meningkat populasi lansia yang membutuhkan

perawatan, jumlah orang yang sakit dan kebutuhan akan perawat yang mempunyai

skill lebih banyak, kebutuhan akan tenaga perawat di luar rumah sakit dan banyak

Page 5: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

5

perawat yang pensiun sehingga membutuhkan banyak perawat untuk

menggantikannya.

Artikel ini juga menggambarkan income perawat, yang dikemukakan oleh Joe

Kilmartin direktur Salary.com. Ia menyatakan gaji perawat RN yang baru bekerja $

44,600/tahun. Perbandingan antara rata-rata gaji untuk pekerja baru Accounting: $

43,269, Marketing: $ 33,873, Ekonom: $ 24,667 dan guru : $ 31,704.

Menurut The Bureau of Labor Statistic, perawat RN dibayar rata-rata $52,330

tahun 2004. Sekitar 50 % mereka dibayar antara $43,370 dan $ 63,360 dan yang

paling rendah yakni sekitar 10 % dibayar kurang dari $37,200 dan yang tertinggi

sekitar 10 % dibayar lebih dari $74,760. Peningkatan gaji perawat bertambah sesuai

bertambahnya pengalaman. apabila perawat bekerja shift dengan lembur maka

gajinya bertambah di luar gaji dasar. Sedangkan perawat klinik spesialist sekitar

$41,226, perawat administrator $45,071, perawat anestesi $113,000 dan perawat

praktisioner $71,000.

Pada artikel ini juga diuraikan tentang peluang perawat untuk bekerja pada

banyak tempat, seperti pusat perawatan jangka panjang (Rehabilitasi, Perawatan di

rumah, Hospice), klinik kesehatan komunitas, freestanding pasien dan Surgery

center, Medical office (dokter mata, gigi, kebidanan, bedah), Home care (visiting

nurse, perawat privat), sekolah perawat (sebagai professor), kumpulan health center

(keselamatan okupasional, konsultan, pendidik), perusahaan asuransi dan

manajemen care, perusahaan lain (harmaceutical, tehnologi medical dan biotech),

pusat riset (riset perawatan), sekolah, militer, organisasi perdamaian internasional,

dan regulator rumah sakit (survei kondukting, inspeksi). Sedangkan pada area rumah

sakit, perawat dapat bekerja di unit perawatan pasien, kamar operasi, trauma center

dan kamar emergensi, medical record atau unit X-ray atau bagian diagnostik lain,  di

ICU, surgical dan unit recovery, pediatric, merawat anak, beberapa surgery center,

ruang rawat di rumah sakit atau unit perawatan intensif neonatus, merawat bayi baru

lahir, obstetric, menolong ibu baru melahirkan, psikiatrik dan pusat perawatan pasien

drug, laboratorium, helikopter dan ambulance, merawat pasien dalam perjalanan ke

rumah sakit.

Bila ditinjau dari jadwal kerja perawat perlu sangat fleksibel. Perawat bekerja

siang, sore atau malam. Shift perawat antara 8-12 jam. Beberapa perawat bekerja 36

jam dalam 3 hari atau 40 jam dalam 4 hari (kemudian libur 3-4 hari). Beberapa part

Page 6: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

6

time atau hanya pada weekends. Biasanya perawat bekerja 40 jam perminggu

seperti profesi lain.

Artikel ini juga menceritakan banyak perawat RN menambah pendidikannya

untuk menjadi Perawat klinik spesialis seperti kanker, kesehatan jiwa, bidan

bersertifikat, perawat anestesi, perawat riset, perawat praktisioner dan perawat

psikiatrik. Untuk menjadi perawat profesional, maka diperlukan kepemimpinan dan

skill tentang organisasi, skill atau keahlian, kesabaran, fleksibilitas, rasa kasihan, skill

problem solving, sense humor dan kemampuan untuk bersikap tenang pada saat

kritis.

Bila tertarik pada karir keperawatan harus belajar pada sekolah perawat yang

terakreditasi. Semua sekolah perawat di Maryland telah terakreditasi. Kursusnya

meliputi biologi, kimia, fisika, ilmu sosial, teori keperawatan dan praktek serta

humanistik. Pelajar juga mendapat supervisi dari tenaga klinik berpengalaman di

rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya. Pelajar harus giat belajar, mempunyai

kritikal thingking dan skill problem solving. Konfiden, keteguhan hati, rajin belajar

akan menjadikan seseorang menjadi perawat. Terdapat 1500 program pendidikan

keperawatan di USA dengan 3 tipe program training yaitu:

1 Bachelor of Science in Nursing (BSN), dengan program 4 tahun di Universitas

2 Associate Degree of Nursing (AND), program 2 tahun pada junior college atau

komunitas. Beberapa pendidikan keperawatan di rumah sakit dan Universitas

menyelenggarakan program AND ini.

3 Diploma untuk rumah sakit, program 2-3 tahun berdasarkan setting rumah sakit.

Banyak pendidikan diploma bergabung dengan junior college di mana pelajarnya

mengambil ilmu dasar dan English sesuai kebutuhan. Tidak ada program diploma

di Maryland.

BSN memberi peluang lebih tinggi untuk kemajuan dan lebih fleksibel pada 3

tipe tingkatan dan syarat pada tingkat master keperawatan. Tingkat master diperlukan

untuk oleh perawat yang ingin praktek pada area spesialist yaitu nurse praktisioner,

nurse anestesi, nurse midwive, nurse klinik spesialist dan RN assistant pertama pada

kamar operasi. Perawat yang berminat menjadi perawat riset atau professor

perawatan biasanya harus pada tingkat Doktor.

Pada artikel ini juga dijelaskan tentang biaya kuliah, bervariasi tergantung

pada apakah seseorang kuliah di swasta atau kampus negeri dan apakah seseorang

Page 7: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

7

residen atau tidak dan bagaimana cara mendapatkan beasiswa. Cek petunjuk yang

ada untuk menentukan dari mana sumber bisa diperoleh.

Seorang perawat harus mempunyai lisensi, dengan syarat kelulusan nasional

untuk menjadi RN, ujian dilakukan di mana seseorang tersebut berencana untuk

praktek. Lihat Maryland website untuk informasi lisensi, kadang-kadang dibutuhkan

pendidikan berkelanjutan atau praktek untuk mempertahankan lisensi perawat.

B. TREND DAN ISU PERAWAT 1 Kebutuhan akan tenaga perawat di luar negeri seperti Maryland sangat banyak

karena banyaknya perawat yang akan pensiun tanpa diikuti adanya tenaga

pengganti perawat tersebut. Hal ini memberi peluang bagi perawat Indonesia

untuk bekerja tetapi harus mempunyai skill dan pengetahuan yang mendukung.

Menurut Robiun Munadi (2006) dalam artikelnya mengatakan bahwa ada 100.000

(seratus ribu perawat) yang menganggur di Indonesia. Ironisnya data WHO 2005

menyebutkan dunia membutuhkan 2 juta perawat di AS, Eropa, Australlia dan

Timur Tengah. Ini seharusnya memberi peluang bekerja bagi perawat Indonesia,

namun kenyataannya perawat kita tidak mampu bersaing dengan perawat di

negeri lain. Hal ini disebabkan kesulitan berbahasa Inggris bila dibanding dengan

perawat Filiphina, Bangladesh dan India.(http://www.kompas.com)  

2 Besar gaji perawat di Maryland disesuaikan dengan tingkatan karir perawat,

sesuai skill, waktu kerja dan tingkat pendidikannya. Sebaliknya situasi di Indonesia

sangat berbeda dengan Maryland. Besar gaji perawat di Indonesia masih

berdasarkan golongan  dan masa kerja (PNS). Ini sesuai dengan artikel kompas

tentang perawat yang menyatakan pemerintah sulit membayar perawat karena

defisit anggaran. Jadi diharapkan konsumen penerima manfaat yang membayar

gaji tersebut. Disadari saat ini belum ada koordinasi yang baik antara

perencanaan, pendidikan dan pemanfaatan tenaga perawat. Depkes dan Kessos

sebagai perencana,  institusi pendidikan yang melakukan pendidikan, rumah sakit,

puskesmas atau masyarakat yang menggunakan belum pernah duduk bersama

membicarakan model keperawatan seperti apa yang sebaiknya diterapkan.

(http://www.inna.ppni).  Akibatnya tenaga perawat menjadi surplus tanpa

diimbangi penempatan dan pembayaran yang tepat, tanpa memperhitungkan

tingkat pendidikan, keahlian seseorang dan juga lamanya waktu ia bekerja.

Page 8: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

8

3 Pendapatan seorang perawat di Maryland meningkat ketika ia menjadi perawat

praktisioner, perawat klinik spesialis, atau perawat riset. Di Indonesia hal ini masih

menjadi trend dan issue, umumnya belum berjalan masih dalam tahap sosialisasi.

Pada beberapa rumah sakit swasta di Indonesia ada yang telah menjalankan

sistim jenjang karir seperti di luar negri, yang akan kelompok bahas pada bagian

berikut.

C. PENERAPAN JENJANG KARIR DI INDONESIAUmumnya di Indonesia sistem jenjang karir perawat masih dalam tahap

wacana dan rencana. Belum mempunyai kepastian penjenjangan yang diikuti standar

pendapatan perawat, sesuai dengan kompetensinya. Beberapa rumah sakit di

Indonesia telah mencoba membuat sistem tersebut dengan tujuan agar kinerja

perawat yang dianggap sebagai tenaga mayoritas dalam pelayanan kesehatan dapat

meningkat sehingga mutu pelayanan juga meningkat. Mari kita melihat beberapa

sistem jenjang karir berikut:

1 Jenjang karir perawat oleh DEPKES RI dari sumber PPNI

Bid. Bid. PengembPengemb. . JenjangJenjangKarirKarir Professional Professional perawatperawat

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK V

PM III PP III PR III

PM II

PK I

PK II

PM I

PP II

PP I

PR II

PR I

PK III

PR VPP VPM V

Kesimpulan: Sistem jenjang karir Depkes RI baru dalam tahap draft belum

ditetapkan sebagai suatu sistem. Dan yang kami cermati adalah bahwa setelah

PK V baru menjadi PR I. Sedangkan pada kenyataannya bahwa pada PK I pun

mungkin saja ada perawat yang mampu melakukan penelitian. Karena itu

Page 9: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

9

sebaiknya ada suatu kejelasan yang lebih terperinci mengenai penjenjangan

tersebut.

2 Jenjang karir perawat di RS IMMANUEL Bandung

N.0 Fresh graduated

N.1 Beginner/Novice

N.2 Advanced Beginner

N.3 Competent

N.4 Proficient

N.5 Expert

PK.1

PK.2

PK.3

PK.4

PK.5

PM.1

PM.2

PM.3

PM.4

PP.1

PP.2

PP.3 PR.2

PR.1

PK = Perawat Klinik PM = Perawat ManajerPP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset

Model JK Model JK PerawatPerawatdidi RS. Immanuel RS. Immanuel BandungBandung

..

Kesimpulan: Sistem jenjang karir telah dilaksanakan selama satu tahun di RS

Immanuel Bandung dan setelah dilakukan evaluasi maka disimpulkan bahwa mutu

pelayanan meningkat khususnya pelayanan keperawatan. Kami mencermati

bahwa setelah PK 4 baru menjadi PR 1. Pada kenyataannya PK 1 pun mungkin

juga mampu melakukan penelitian. Karena itu sebaiknya ada suatu kejelasan

yang lebih terperinci mengenai penjenjangan ini.

3 Jenjang karir yang dibuat oleh RS JANTUNG HARAPAN KITA JAKARTA

Page 10: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

10

PK KV0

PK KVI

PK KVII

PK KVIV

PK KVIII

PK KVV

PK KVVI

PreBeginner

Beginner

AdvanceBeginner

Competent

Proficient

Expert I

Expert II

Kesimpulan: Sistem jenjang karir telah dilaksanakan di RS Jantung Harapan Kita

namun tidak disampaikan hasil evaluasi terhadap dampak pelaksanaan sistem

tersebut terhadap pelayanan.

4 Jenjang karir perawat di RS St. Carolus Jakarta

Sistem penjenjangan perawat melalui kompetensi

Disusun menurut dasar pendidikan Masing – masing jenjang memp. peringkat

sbb:- JF I : I.1 – I.3 (Penjenang Kesehatan)- JF II : II.1 – II.6 (SPK)- JF III : III.1 – III.4 (D3)- JF IV : IV.1 – IV.3 (S1)- JF V : V.1 – V.3 (S2)

J ENJ ANG FUNGSI TENAGA J ENJ ANG FUNGSI TENAGA PERAWAT (JFTK)PERAWAT (J FTK)

Kesimpulan: Sistem jenjang karir telah dilaksanakan di RS St. Carolus Jakarta

secara kontiniu, namun tidak disampaikan hasil evaluasi terhadap dampak

pelaksanaan sistem tersebut terhadap pelayanan.

Page 11: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

11

BAB IIIRANGKUMAN DAN USULAN

A. RANGKUMANSistem jenjang karir perawat di luar negeri khususnya Maryland sangat jelas

dan perawat sangat dihargai sebagai pemberi layanan kesehatan kepada manusia.

Pendapatan perawat sangat baik dan telah diatur dengan jelas. Hal ini sangat

membantu seseorang untuk menetapkan pilihan karir dalam hidupnya. Dan hal ini

juga sangat mempengaruhi mutu layanan keperawatan secara khusus dan layanan

kesehatan pada umumnya.

Suatu kenyataan yang kita hadapi di Indonesia yang masih memprihatinkan

adalah belum ada sistem secara nasional untuk menentukan dengan pasti jenjang

karir dan pendapatan perawat. Keadaan ini mempengaruhi kinerja perawat yang juga

berpengaruh terhadap mutu layanan keperawatan maupun layanan kesehatan seperti

yang kita alami.

Beberapa rumah sakit di Indonesia yang telah menyadari pentingnya jenjang

karir dan pendapatan perawat dikelola dengan baik untuk meningkatkan mutu

layanan secara umum di rumah sakit tersebut telah menetapkan dan menerapkan

secara local sistem jenjang karir perawat. Namun yang kita harapkan adalah adanya

suatu sistem secara nasional yang dikelola oleh Depkes dan Organisasi Profesi

Keperawatan. Sistem yang ada juga masih dipertanyakan kejelasan dan

kebenarannya untuk mempengaruhi mutu layanan.

B. USULANSetelah mempelajari sistem jenjang karir di luar negeri khususnya Maryland,

maka kelompok memberikan usulan sebagai berikut:

1 Depkes bersama organisasi profesi keperawatan (PPNI) perlu dengan sungguh-

sungguh untuk duduk bersama membuat jenjang karir perawat yang jelas dan baik

dengan maksud meningkatkan kinerja perawat yang berdampak pada peningkatan

mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

2 Membentuk tim yang terdiri dari Keperawatan Depkes, PPNI dan perwakilan dari

pelayanan keperawatan di rumah sakit, Puskesmas serta pelayanan kesehatan

lainnya untuk meyusun sistem jenjang karir perawat

3 Mensosialisasikan sistem yang telah disusun

Page 12: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

12

4 Melaksanakan dan memonitor sistem dengan konsisten

5 Mengevaluasi dampak pelaksanaan sistem untuk menetapkan hasil dan

melakukan revisi yang diperlukan.

Page 13: BAB III - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/Jenjang karir oleh Gustini M.doc · Web viewPada saat ini, sistem pengembangan karir dalam konteks sistem

13

DAFTAR PUSTAKA

Prayetni (2007), Pola Karir Perawat Profesional, Direktorat Bina Pelayanan

Keperawatan Ditjen Yanmed Depkes, Materi Semiloka di RSKD Jakarta

Sekarsari R., (2007) Pengalaman Penerapan Sistem Remunerasi Berdasarkan Kompetensi di RSJK Harapan Kita Jakarta, Materi Semiloka di RSKD Jakarta

Shea R., (2007), The Canadian Journal of Career Development, volume 5 number 1

Susana A., (2007) Pola Pelatihan Perawat Fungsional di RS Immanuel Bandung,

Materi Semiloka di RSKD Jakarta

Wahyuni T.M.B., (2007) Pengalaman Penerapan Penilaian Kinerja Berdasarkan Kompetensi di PK St. Carolus Jakarta, Materi Semiloka di RSKD Jakarta

http://www.kompas.com., 2007

http://www.inna.ppni., 2007