BAB III PEBKU -...
Transcript of BAB III PEBKU -...
49
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 April 2011 di ruang Mawar (VK)
RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.
A. Biodata
1. Identitas klien
Nama Ny T, umur 42 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa
jawa/WNI, sudah nikah, agama islam, pendidikan akhir SMA,
pekerjaan swasta, alamat Mundu Yosorejo ½ Gringsing, tanggal masuk
18 April 2011 nomor register 66 672, diagnose medis Post SC dengan
indikasi PEB
2. Identitas penanggung jawab
Nama Tn S, umur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan SMA,
pekerjaan swasta, hubungan dengan klien adalah suaminya.
B. Riwayat kesehatan
Keluhan utama yang dirasakan oleh pasien yaitu nyeri berdenyut pada luka
bekas operasi di abdomen bekas operasi SC yang hilang timbul dengan skala
nyeri 6. Sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami tekanan darah tinggi
yaitu 160/100 mmHg, oleh keluarga dibawa ke bidan setempat, tetapi oleh
50
bidan kemudian pasien dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Kendal.
Pada tanggal 18 april 2011 dilakukan tindakan operasi sectio caesaria dengan
indikasi pre eklamsi berat dengan anastesi spinal pada jam 21.40 WIB dan
selesai pada jam 22.50 WIB. Klien tidak punya riwayat penyakit menular dan
saat hamil klien selalu kontrol kehamilannya di bidan setempat. Keluarga
klien tidak mempunyai riwayat penyakit menular.
C. Riwayat obstetri
Klien pada saat ini kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan dan
belum pernah aborsi (G1 P0 A0), klien pertama kali haid pada umur 13 tahun
sirkulasi haid teratur selama 7 hari klien merasakan nyeri pada haid pertama
warna darah merah tua. Haid Pertama dan Haid Terakhir (HPHT) 26 juni 2010
. Umur kehamilan pada waktu datang di RSI Muhammadiyah Kendal adalah
42 minggu dengan berat badan 68kg sebelum hamil 55kg. saat ini klien
melahirkan anak pertamanya yang baru berumur 1 hari dengan kondisi baik
berat badan bayi 3500, panjang 50 cm, lingkar kepala 34cm dan lingkar dada
33cm
D. Pola kesehatan fungsional
1. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
klien menganggap bahwa kesehatan itu penting sehingga klien menjaga
kesehatanya. Klien merasa senang sekali atas kehamilanya ini. Untuk
menjaga kehamilanya, klien kontrol kehamilanya di bidan dan menjaga
pola makannya. Klien tidak minum alkohol, tidak mengkonsumsi jamu,
tidak merokok, klien mengkonsumsi vitamin.
51
2. Pola nutrisi dan metabolik
Pola makan klien sebelum di rawat tidak ada masalah, klien makan 3x
sehari dengan porsi makan habis jenis makanan nasi, sayur lauk pauk dan
buah- buahan. Saat dirawat klien makan 3 x sehari dengan porsi makan
habis jenis makananya bubur. Klien tidak mengalami mual atau muntah.
Pola minum klien sebelum dirawat, klien minum 7-8 gelas per hari dengan
perbandingan 5 gelas air putih, 2 gelas susu dan 1 gelas teh. Saat di rawat
klien minum 5-6 gelas perhari dengan perbandingan 3 gelas air putih, 2
gelas susu dan 1 gelas teh.
3. Pola eliminasi
Klien sebelum di rawat klien BAB 1x per hari pada pagi hari dan BAK 4-5
x sehari warna kuning jernih, bau khas, pada saat dirawat klien belum
BAB setelah operasi SC namun 1 hari setelah SC klien sudah dapat BAB
1x sehari. klien juga di pasang kateter dengan jumlah produksi urine per
hari 2000 ml warna kuning jernih, bau khas
4. Pola aktivitas
Klien sebelum dirawat klien bekerja di salah satu perusahaan swasta, klien
jarang melakukan olah raga karena takut keguguran, saat dirawat kien
tidak banyak bergerak karena perutnya terasa nyeri sekali untuk bergerak.
Dalam perawatan diri klien banyak meminta bantuan keluarganya dan
perawat.
52
5. Pola istirahat
Klien sebelum sakit tidak ada masalah dalam pola istirahatnya. 6-8 jam
perhari mulai tidur sekitar jam 22.00, saat dirawat klien mengalami
kesulitan untuk tidur karena merasakan nyeri di perutnya tidur 5-6 jam per
hari.
6. Pola persepsi dan kognitif
Klien tidak mempunyai keluhan sensori, semua dalam keadaan baik, klien
juga masih ingat kronologis sampai di bawa di rumah sakit. Pola kognitif
klien mengatakan tidak tahu cara melakukan perawatan payudara, klien
juga mengatakan tidak tahu cara merawat tali pusat karena klien baru
pertama kali mempunyai anak. Klien juga bingung ingin menggunakan
KB apa. Selain itu klien juga belum paham kapan anaknya harus di
imunisasi. klien juga mengeluh nyeri dengan karakteristik nyeri Paliatif
(P): yang meningkatkan nyeri adalah jika bergerak, Quality (Q): nyeri
dirasakan kurang lebih 5-10 menit rasanya seperti berdenyut-denyut,
Regio (R): lokasi nyeri di abdomen bekas insisi SC, Scale (S): kien
mengatakan skala nyeri 6, Time (T) : keluhan dirasakan jika bergerak dan
seperti berdenyut denyut.
7. Pola hubungan dengan orang lain
53
Saat pengkajian kien sangat kooperatif, klien dimata keluarga sangat baik.
mudah bergaul dengan tetangga. Hubungan dengan suami sangat
harmonis, hubungan dengan teman sekamar sangat baik. Dengan perawat
pun sangat kooperatif.
8. Pola reproduksi
Klien hamil baru pertama kali dan klien sangat senang mempunyai anak.
Namun klien belum tahu ingin menggunakan KB jenis apa
9. Presepsi diri dan konsep diri
Harga diri : klien mengatakan merasa sangat senang karena telah
dikaruniai seorang anak laki- laki. Identitas diri : klien mengatakan dia
adalah anak pertama dari 3 bersaudara, klien mengakui berjenis kelamin
perempuan, klien tidak mempunyai masalah / menolak dengan jenis
kelaminnya, dia merasa puas sebagai seorang perempuan, klien mampu
menyebutkan nama, alamat dan seterusnya (identitas dirinya). Peran diri :
klien mengatakan merasa senang sekali dan akan berusaha menjadi ibu
yang baik dari anaknya. Ideal diri : Klien mengatakan bahwa harapannya
sekarang adalah agar cepat sembuh sehingga bisa berkumpul dengan
keluarga dan ingin segera merawat anaknya. Gambaran diri : klien
mengatakan merasa puas dengan dirinya.
10. Pola mekanisme koping
54
Klien saat mendapatkan masalah selalu di selesaikan bersama suaminya
jika keduanya tidak dapat menyelesaikan baru meminta pertolongan
keluarga terutama ayah dan ibunya
11. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan
Sumber kekuatan klien adalah Allah SWT dan dirinya. Klien sangat taat
beribadah baik sebelum dirawat maupun saat dirawat. Klien juga
mensyukuri karena telah dipercayai untuk menjadi orang tua.
E. Pengkajian fisik
1. Penampilan atau keadaan umum: Klien tampak lemah
2. Tingkat kesadaran : Composmentis
3. TTV:
TD 110/80 mmHg, nadi 88 x/menit teratur, suhu 36,50C, RR 22 x/menit,
4. Antropometri:
Tinggi badan 150 cm, berat badan sekarang 55 saat hamil 68kg, LILA :
25 cm
5. Kepala : tidak ada luka, bentuk mesosepal
Rambut bersih warna hitam lurus panjang, mata tidak anemis simetris
tidak ada secret. Hidung tidak ada napas cuping hidung tidak ada secret,
telinga simetris bersih tidak ada luka, mulut bau.
6. Leher dan tenggorokan
Tidak ada luka, tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran tonsil.
55
7. Payudara
Kesan umum payudara kenceng, puting menonjol, payudara teraba keras,
ASI keluar sedikit
8. Abdomen
Keadaan elastis TFU 3 jari di bawah pusat, ada nyeri tekan abdomen pada
area luka post SC, kontraksi uterus (+)
9. Genetalia
Tidak ada luka, lochea rubra pembalut penuh darah merah dan lendir,
penggantian sekitar pembalut 3 x sehari. terpasang kateter.
10. Ekstermitas
Ekstremitas atas klien terpasang infuse RL 20 tpm di tangan sebelah kanan
daerah tusukan bersih, tidak bengkak dan tidak merah. Ekstremitas bawah
klien tidak ada luka, kulit warna sawo matang.
F. Pemerisaan penunjang
Laboraturium dilakukan pada tanggal 19 april 2011
Darah rutin hemoglobin 12,6 g/dl ( normal 12,00-16,00), leukosit
15.200/mm3 ( normal 4000-11000), trombosit 333.000/mm3 ( normal 100000-
450000), hematrokit 38 % (normal 35-47), eritrosit 5,28 juta/UL (normal 3,6-
5,8 juta).
G. Therapy
56
Cefadroxyl 1 gram, toramin 1 ampul ( drip ), amoxilin 3 x 500 mg
H. Analisa data
Tanggal Data Problem Etiologi
19.04.2011 DS:
klien mengeluh nyeri pada
luka post op SC, nyeri
seperti berdenyut denyut,
klien juga mengatakan
badan lemah.
DO:
Ada luka post sc di
abdomen klien saat dikaji
tampak meringis kesakitan,
karakteristik nyeri Paliatif
(P): yang meningkatkan
nyeri adalah jika dipakai
bergerak, Quality (Q):
nyeri dirasakan kurang
lebih 5-10 menit rasanya
seperti berdenyut-denyut,
Regio (R): lokasi nyeri di
Gangguan rasa
nyaman: Nyeri
Diskontiunitas
jaringan sekunder
akibat
pembedahan
57
abdomen bekas insisi SC,
Scale S: kien mengatakan
skala nyeri 6, Time T :
keluhan dirasakan jika
bergerak
19.04.2011 DS:
klien mengatakan
payudaranya kenceng dan
ASI nya keluar sedikit.
Klien mengatakan bayinya
minumnya tidak terlalu
sering. Klien juga
mengatakan tidak tahu cara
perawatan payudara
DO:
payudara teraba keras,
kenceng. reflek isap bayi
kurang kuat, ASI keluar
sedikit
Tidak efektifnya
laktasi
Kurang
pengetahuan
tentang
perawatan
payudara
19.04.2011 DS:
klien mengatakan nyeri
pada luka post SC, klien
mengatakan jika bergerak
Intoleransi
aktivitas
insisi
pembedahan
58
timbul rasa nyeri, klien juga
mengatakan badanya masih
lemas belum bisa miring
kanan dan miring kiri. Klien
mengatakan sulit untuk
beraktivitas
DO:
klien masih meminta
bantuan dalam beraktivitas.
klien juga terlihat masih
lemas dan hanya berbaring
ditempat tidur
terpasang infus RL 20 tpm
diekstremitas atas bagian
kanan, terpasang kateter.
19.04.2011 DS:
klien mengeluh nyeri pada
luka post SC dengan
indikasi PEB
DO:
ada luka post SC dengan
luka tertutup, samping-
samping plaster anti air
Resiko infeksi peningkatan
kerentanan tubuh
terhadap bakteri
sekunder
pembedahan
59
agak kotor, terpasang infus
RL di tangan sebelah kanan,
terpasang kateter, TD
110/80, suhu 36,50C, nadi
88x/menit, RR 22x/menit.
leukosit 15.200 mm/3
19.04.2011 DS:
klien mengatakan belum
tahu tentang KB, imunisasi
dan perawatan bayi meliputi
cara memendikan bayi dan
merawat tali pusat.
DO:
klien terihat bingung ketika
ditanya tentang KB,
imunisasi dan perawatan
bayi meliputi cara
memendikan bayi dan
merawat tali pusat.
Kurangnya
pengetahuan
tentang
perawatan bayi,
imunisasi dan KB
Kurang informasi
mengenai
perawatan
bayi,imunisasi
dan KB
I. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan diskontiunitas jaringan
sekunder akibat pembedahan yang ditandai dengan DS: klien mengeluh
60
nyeri pada luka post op SC, nyeri seperti berdenyut denyut, klien juga
mengatakan badan lemah. DO: klien saat dikaji tampak meringis kesakitan,
Paliatif (P): yang meningkatkan nyeri adalah jika bergerak, Quality (Q):
nyeri dirasakan kurang lebih 5-10 menit rasanya seperti berdenyut-denyut,
Regio (R): lokasi nyeri di abdomen bekas insisi SC, Scale (S): kien
mengatakan skala nyeri 6, Time (T) : keluhan dirasakan jika bergerak dan
seperti berdenyut denyut.
2. Tdak efektifnya laktasi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
perawatan payudara ditandai dengan DS: klien mengatakan payudaranya
kenceng dan ASI nya keluar sedikit. Klien tidak tahu cara merawat
paayudara. Klien mengatakan DO: payudara teraba kencang. Isapan bayi
kurang.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan insisi pembedahan di tandai
dengan DS: klien mengatakan nyeri pada luka post SC, klien mengatakan
jika bergerak timbul rasa nyeri, klien juga mengatakan badanya masih
lemas. DO: klien masih meminta bantuan dalam beraktifias, klien juga
terlihat masih lemas dan hanya berdiam ditempat tidur.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap
bakteri sekunder pembedahan yang di tandai dengan DS: klien mengeluh
nyeri pada luka post SC. DO: ada luka post SC dengan luka tertutup,
smping-samping plaster anti air agak kotor, terpasang infus RL di tangan
sebelah kanan, terpasang kateter, TD 110/80, suhu 36,50C, nadi 88x/menit,
RR 22x/menit.
61
5. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi, imunisasi dan KB
berhubungan dengan kurangnya informasi .ditandai dengan DS: klien
mengatakan belum tahi tentang KB, imunisasi dan perawatan bayi meliputi
cara memendikan bayi dan merawat tali pusat.
J. Intervensi
Nama : Ny H
No CM : 66 672
No
DX
WAKTU TUJUAN & KRITERIA
HASIL
INTERVENSI
I 19.04.2011 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam dengan
tujuan nyeri berkurang.
Kriteria Hasil :
a. Klien
mengungkapkan
berkurangnya nyeri
b. Klien tampak rileks,
a. Tentukan karakteristik dan
lokasi ketidaknyaman
b. Anjurkan penggunaan teknik
pernafasan dan relaksasi dan
distraksi
c. Anjurkan ambulasi dini
d. Kolaborasi pemberian
analgesik sesuai indikasi
62
mampu tidur /
istirahat dengan tepat
II 19.04.2011 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam dengan
Tujuan yang ingin dicapai
adalah laktasi efektif
kriteria hasil : klien
mampu
mendemonstrasikan
cara perawatan
payudara, ASI
keluar, mamae tidak
bengkak, bayi mau
menetek, payudara
tidak kenceng
a. Kaji isapan bayi
b. Ajarkan klien untuk
melakukan breast care
c. Anjurkan klien untuk
memberikan asi esklusif
d. Ajarkan bagaimana cara
meremas, menyimpan
mengirim dan memberikan
asi dengan aman
III 19.04.2011 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam klien
dapat meningkatkan dan
melakukan aktifitas
a. Kaji respon klien terhadap
aktifitas
b. Anjurkan klien untuk istirahat
c. Bantu dalam pemenuhan
aktifitas sehari-hari sesuai
63
sesuai kemampuan tanpa
disertai nyeri
Kriteria Hasil : Klien
dapat makan sendiri
tanpa bantuan orang lain,
bangun dari tempat tidur
tanpa bantuan orang lain,
klien mampu mampu
melakukan miring kanan
dan miring kiri diatas
tempat tidur, klien
mampu jalan- jalan tanpa
bantuan orang lain
kebutuhan
d. Tingkatkan aktifitas secara
bertahap
IV 19.04.2011 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x 24 jam dengan
tujuan infeksi tidak
terjadi.
Kriteria Hasil :
Tidak ada tanda-
tanda infeksi (rubor,
kalor, dolor, tumor
dan fungsiolesa)
a. Monitor tanda-tanda vital
b. Kaji luka pada abdomen dan
balutan
c. Menjaga kebersihan sekitar
luka dan lingkungan klien,
rawat luka dengan teknik
aseptik.
d. Kolaborasi pemberian
antibiotik
64
suhu (36-370C)
V 19.04.2011 Setelah dilakukan tidakan
keperawatan selama 3x
20 menit dengan tujuan
yang ingin dicapai pasien
mengerti tentang KB,
imunisasi, dan perawatan
bayi
kriteria hasil : klien
mengerti tentang metode
dan macam-macam KB,
klien mampu
memandikan bayi dan
merawat tali pusat. klien
mampu menjelaskan
tentang pentingnya
imunisasi.
a. mengkaji pengetahuan
tentang hal-hal yang
berhubungan dengan KB,
Imunisasi dan perawatan bayi,
b. memberikan penyuluhan dan
mendemonstrasikan tentang
memandikan bayi dan
merawat tali pusat,
memberikan penyuluhan
tentang KB dan imunisasi.
K. Impementasi
Nama : Ny H
No CM : 66 672
65
No
DX
Tanggal /
jam
Imlementasi Respon kilen TT
1 19.04.2011
j. 15.00
Mengkaji karakteristik
nyeri klien
Subyektif:
klien mengatakan nyeri
di daerah abdomen bekas
luka post SC
Obyektif:
Klien terlihat meringis
kesakitan, P: yang
meningkatkan nyeri
adalah jika bergerak, Q:
nyeri dirasakan kurang
lebih 5-10 menit rasanya
seperti berdenyut-denyut,
R: lokasi nyeri di
abdomen bekas insisi SC,
S: kien mengatakan skala
nyeri 6, T : keluhan
dirasakan jika bergerak
19.04.2011
Jam 15.30
Mengajarkan relaksasi “
tarik nafas dalam”
Subyektif:
Klien mengatakan
nyerinya sudah berkurang
Obyektif:
66
klien terlihat sudah rileks,
wajah tidak meringis lagi
19.04.2011
Jam.16.00
Memberikan obat sesuai
terapi injeksi cefadroxyl
1gram
Subyektif:
klien mengatakan
sekarang sudah tidak
kesakitan saat di injeksi
Obyektif:
Obat masuk, tidak ada
keluhan gatal-gatal, klien
terlihat lebih nyaman
IV 19.04.2011 Mengkaji kondisi umum
dan TTV
Subyektif:
klien mengatakan
badanya masih lemas
Obyektif:
klien terlihat masih
lemas dengan TD 110/80
mmHg, suhu 36,50C, nadi
90x/menit, RR 22x/menit.
19.04.2011
J 17.00
Mengkaji luka post SC Subyektif:
klien mengatakan masih
nyeri pada luka post SC
Obyektif:
67
balutan luka post SC
tidak kotor, warna kulit
sekitar luka tidak merah
19.04.11
Jam 17.30
Mengkaji daerah tusukan
infus dan selang pada
kateter
Subyektif:
klien mengatakan daerah
tusukan infuse tidak nyeri
dan tidak gatal
Obyektif:
daerah tusukan infuse
bersih dan warna kulit
tidak merah, selang
kateter agak kotor
19.04.11
jam 17.00
Membersihkan selang
kateter
Subyektif:
klien menagatakan lebih
nyaman
Obyektif:
selang sudah bersih, dan
terlihat lebih nyaman
lagi.
19.04.11
J 18.00
Memberikan terapi
amoxilin 1 x 500 mg
Subyektif:
klien mengatakan tidak
ada keluhan lagi selain
nyeri
68
Obyektif:
Obat sudah masuk, tidak
ada tanda-tanda alergi.
klien terlihat nyaman
III 19.04.11
J.18.00
Memotivasi dan melatih
klien untuk mobilisasi
bertahap (miring kanan
kiri)
Subyektif:
klien mengatakan mau
untuk melakukanya
Obyektif:
klien sudah terihat
mencoba untuk miring
kanan dan kiri
19.04.11
J18.30
Menganjurkan klien untuk
istirahat setelah latihan
Subyektif:
klien mengatakan senang
sekali
Obyekttif:
klien terlihat rileks
19.04.11
J 17.00
Membantu klien dalam
pemenuhan personal
hiygne yaitu gosok gigi
Subyektif:
klien mengatakan
mulutnya lebih segar lagi
Obyektif:
klien terlihat lebih
nyaman dan tidak bau
19.04.11 Menyiapkan air hangat Subyektif:
69
J 17.00 untuk sibinan/ mandi klien mengatakan “nanti
biar suami saya yang
melakukan”
Obyektif:
klien terlihat lebih
nyaman
II
III
20.04.2011
Jam 10.00
20.04.2011
Mengkaji pengetahuan
klien tentang cara
perawatan payudara
Mengkaji kembali pola
aktifitas klien
Subyektif:
Klien mengatakan belum
tahu cara perawatan
payudara
Obyektif:
Klien terlihat malu saat
menjawab
Subyektif :
Klien mengatakan sudah
bisa melakukan aktifitas
sendiri seperti makan,
miring kanan atau kiri,
duduk, bisa jalan-jalan
sampai kamar mandi
21.04.2011
Jam 10.00
Memberi pendidikan
kesehatan tentang breast
Subyektif:
klien mengatakan mau
70
care untuk di beri pendidikan
kesehatan tentang breast
care
Obyektif:
klien dan suaminya
terliat semanagat untuk
mendengarkan
21.04.2011
Jam 11.00
Memotivasi klien untuk
mempraktekan perawatan
payudara
Subyektif:
klien mengatakan bisa
untuk melakukanya
Obyektif:
klien terlihat semanagat
21.04.11
Jam 11.10
Menganjurkan klien untuk
menyusui bayinya dengan
ASI
Subyektif:
klien mengatakan “ya”
obyektif:
klien terlihat semangat
V 20.04.11
Jam 11.00
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang KB dan
penkes Imunisasi pada
bayi
Subyektif:
klien mengatakan sudah
paham
Obyektif:
klien terlihat semangat
I 21.04.11
Jam 09.00
Mengkaji kembali
karakteristik nyeri
Subyektif:
klien mengatakan
71
nyerinya sudah berkurang
Obyektif:
klien terlihat sudah
rileks, skala nyeri 2
21.04.11
Jam 09.20
Memotivasi klien untuk
melakukan tehnik relaksasi
jika nyerinya masih
muncul
Subyektif:
klien mengatakan “ nanti
saya akan
menggunakanya jika
masih terasa nyeri”Ya
Obyektif:
klien terihat lebih rileks
lagi
IV 21.04.11
Jam 08.00
Mengganti balutan post op
SC hari ke 3
Subyektif:
klien mengatakan agak
sakit
Obyektif:
luka tidak ada puss, luka
bersih, warna tidak merah
21.04.11
Jam 08.30
Menganjurkan klien untuk
kontol luka post SC di
bidan
Subyektif:
klien mengatakan “Ya”
Obyektif:
klien terlihat semangat
III 20.04.11 Memotivasi dan melatih Subyektif:
72
Jam 13.00 klien untuk mobilisasi
bertahap (jalan- jalan)
Klien mengatakan ya
nanti saya coba
Obyektif:
Klien sudah terlihat
mencoba untuk jalan ke
kamar mandi
V 21.04.11
J 08.30
Memotivasi klien untuk
melakukan breast care di
rumah
Subyektif:
klien mengatakan “Ya”
Obyektif:
klien terlihat semangat
L. Catatan perkembangan
Nama : Ny H
No CM : 66 672
No
DX
Tanggal/
jam
Evaluasi (SOAP) TT
I 21.04.11
J 14.00
S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang
O: klien terlihat rileks dan skala nyeri 2
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
II 21.04.11
J 14.00
S: klien mengatakan ASI nya sudah keluar banyak
O: klien mampu mendemonstrasikan cara perawatan
73
payudara, ASI keluar, mamae tidak bengkak,
payudara tidak kenceng, klien terlihat menyusui
bayinya, isapan bayi kuat
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
III 20.04.11
J 14.00
S: klien mengatakan sudah bisa melakukan aktifitas
sendiri dan nyeri berkurang
O: Klien dapat makan sendiri, klien mampu bangun
dan duduk dari tempat tidur, klien mampu
mampu melakukan miring kanan, miring kiri
diatas tempat tidur, klien mampu jalan- jalan
tanpa bantuan orang lain
O: masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
IV 21.04.11
J 14.00
S: -
O: klien terlihat rileks dan tidak ada tanda-tanda
infeksi, luka belum kering
A: masalah teratasi sebagian
P: Lnjutkan intervensi
Klien: memotivasi klien untuk minum obat secara
teratur dan menganjurkan control tepat waktu
V 21.04.11
J 14.00
S: klien sudah paham tentang perawatan bayi dan KB
O: klien mengerti tentang metode dan macam-macam
74
KB, klien mampu memandikan bayi dan merawat
tali pusat. klien mampu menjelaskan tentang
pentingnya imunisasi
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi