BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Pertanyaan dan...
Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Pertanyaan dan...
20
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
III.1 Pertanyaan dan Tujuan Penelitian
Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi alumni akuntansi terhadap pengetahuan profesional
menurut masing-masing universitasnya?
2. Pengetahuan profesional apa saja yang menjadi kekuatan di Universitas Bina
Nusantara, Tarumanagara dan Atmajaya?
3. Apakah benar lulusan akuntansi Ubinus merasa lebih memiliki pengetahuan
profesional terkait teknologi informasi?
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui persepsi dari para alumni akuntansi terhadap pengetahuan
profesional di Universitas Bina Nusantara, Tarumanagara dan Atmajaya.
2. Mengidentifikasi pengetahuan profesional yang menjadi kekuatan di
Universitas Bina Nusantara, Tarumanagara dan Atmajaya.
3. Mengungkap persepsi yang mengatakan bahwa lulusan Ubinus merasa lebih
memiliki pengetahuan profesional dalam bidang teknologi informasi.
III.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2009 sampai bulan juni 2009, dan
penelitian akan di laksanakan di kantor-kantor akuntan publik dan perusahaan yang
21
menggunakan jasa akuntan yang berasal dari lulusan Universitas Bina Nusantara,
Universitas Tarumanagara dan Universitas Atma Jaya.
III.3 Metodelogi Penelitian
III.3.1 Sumber Data
Data dalam penelitian ini bersumber dari:
- Data primer, adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan survey
lapangan menggunakan metode pengumpulan data original. Data primer
dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner dari para alumni akuntansi
Ubinus, Universitas Atmajaya dan Universitas Tarumanagara yang menjalani
profesi sebagai akuntan mengenai penerapan kompetensi akuntan dalam
kurikulum universitasnya masing-masing.
- Data sekunder, adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul
data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder
dalam penelitian ini adalah modul visi dan misi jurusan akuntansi masing-
masing universitas yang bersangkutan.
III.3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara dan Visi Misi Program Studi
Jurusan Akuntansinya
Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan
komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama
Modern Computer Course. Lembaga pendidikan ini merupakan milik dari keluarga
Bapak Joseph Wibowo (almarhum, nama beliau diabadikan sebagai nama kampus JWC
22
– The Joseph Wibowo Center for Advance Learning – di Jalan Hang Lekir). Berkat
landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan,
lembaga ini terus berkembang.
Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan,
lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer
(ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun
kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan
berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta.
Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada
tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK Bina
Nusantara.
Dalam usia jangka waktu yang cukup singkat, sebuah prestasi emas berhasil
dicapai oleh AMIK Bina Nusantara dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik
oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986.
Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal
dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Nusantara didirikan dengan Program Strata-1
(S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu
juga dibuka jurusan Teknik Komputer (S1).
Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara dilebur ke dalam STMIK
Bina Nusantara sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program
Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK Bina Nusantara berhasil memperoleh
status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan
23
pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister
Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di
bidang tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh
pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam Binus University pada
tanggal 20 Desember 1998, sehingga Binus University memiliki : Fakultas Ilmu
Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan
Program Pascasarjana.
Fakultas ekonomi jurusan akuntansi di Universitas Bina Nusantara menawarkan
program sarjana S1 yang unik dengan kompetensi yang jelas. Kurikulum Jurusan
Akuntansi menitikberatkan pada penggunaan Teknologi Informasi agar mahasiswa
mendapatkan keahlian yang memadai untuk dapat memanfaatkan teknologi ketika
mereka bekerja, selain tentunya memiliki landasan pengetahuan kuat dibidang akuntansi.
Tujuan umum dari jurusan akuntansi Universitas Bina Nusantara adalah
memberikan pendidikan akuntansi yang berkualitas serta memenuhi tuntutan kerja
profesional. Kurikulumnya disusun sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
lingkungan bisnis serta perkembangan Teknologi Informasi. Dengan demikian, para
lulusannya akan dapat menjadi calon-calon pemimpin dan profesional yang andal dan
mandiri, serta mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Sedangkan
tujuan khusus dari jurusan akuntansi Universitas Bina Nusantara adalah sebagai berikut:
1. Mampu membuat dan menganalisa laporan keuangan. Keahlian ini didapat dari
serangkaian mata kuliah akuntansi keuangan
24
2. Mampu membuat dan menganalisa sistem pengendalian akuntansi. Keahlian ini
didapatkan dari rangkaian mata kulian Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen,
Sistem Pengendalian Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi
3. Keahlian dibidang Perpajakan dan Pemeriksaan Akuntansi (Auditing). Keahlian
ini didapatkan dari serangkaian mata kulian auditing dan perpajakan. Keahlian
lanjutan mengenai perpajakan dan Auditing dapat diperdalam di peminatan yang
tersedia.
4. Pengetahuan mengenai manajemen keuangan dan Pasar Modal. Semua
mahasiswa mendapatkan pengetahuan di bidang pasar modal. Pengetahuan dan
keahlian lanjutan mengenai Pasar Modal tersebut dapat dipelajari di peminatan
khusus
5. Aplikasi Teknologi Informasi di Bidang Akuntansi. Semua mahasiswa Jurusan
Akuntansi sedikitnya memiliki 5 mata kuliah yang diselenggarakan di
Laboratorium Komputer memakai aplikasi yang mutakhir. Mata kuliah berbasis
Laboratorium komputer meliputi Pengantar Aplikasi Komputer, Lab MS.Access,
Accounting Software Package, Lab Modelling Keuangan, dan Lab Sistem
Informasi Akuntansi. Di beberapa peminatan khusus juga terdapat mata kuliah
berbasis lab komputer seperti Lab Audit Laporan Keuangan berbasis komputer,
Simulasi Perdagangan di Bursa Efek.
Kurikulum program Studi Akuntansi terbagi atas kurikulum utama dan
kurikulum pilihan dimana kurikulum tersebut senantiasa diperbaharui dan disesuaikan
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan perkembangan praktik akuntansi yang ada.
Mulai tahun 2008 misalnya Jurusan Akuntansi memasukkan IFRS (International
25
Financial Reporting Standards) ke dalam kurikulum dan juga memutakhirkan software
akuntansi yang dipakai. Kurikulum senantiasa dirancang dan disempurnakan untuk
memberi ilmu dan keahlian tepat guna yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk menjadi
seorang akuntan yang berkompeten.
Tujuan dari mata kuliah-mata kuliah utama adalah untuk membentuk
pengetahuan dan keahlian dasar akuntansi melalui praktik dan teori yang akan
dibutuhkan oleh industri baik pada masa ini maupun pada masa yang akan datang. Mata
kuliah-mata kuliah utama termasuk di dalamnya adalah serangkaian mata kuliah
akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, pemeriksaan akuntansi,
perpajakan, sistem informasi akuntansi, manajemen keuangan, manajemen kontrol
system (sistem pengendalian manajemen) dan teori akuntansi.
Tujuan dari mata kuliah-mata kuliah pilihan adalah untuk memberikan peluang
kepada mahasiswa untuk mendalami mata kuliah diluar peminatannya. Apabila
mahasiswa tertarik mengambil mata kuliah pilihan, hal tersebut sebaiknya
dikomunikasikan dengan pembimbing akademik atau dengan Ketua Jurusan Akuntansi.
Visi dari dari jurusan studi akuntansi di Universitas Bina Nusantara adalah
menjadi program studi yang diperhitungkan di Indonesia maupun secara global dengan
memadukan pengetahuan akuntansi dengan teknologi informasi sehingga dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi profesi dan masyarakat. Sedangkan misi
program studi akuntansi di Universitas Bina Nusantara adalah menghasilkan lulusan
yang berkualitas dan dapat diperhitungkan dalam dunia akuntansi dan informasi
teknologi dengan mengembangkan sikap profesional dan kompetensi sesuai dengan
etika profesi yang berlaku. Disamping itu Program studi akuntansi di Universitas Bina
26
Nusantara ingin menghasilkan tenaga kerja akuntan yang dapat diandalkan dalam
profesinya untuk sekarang dan masa yang akan datang.
III.3.1.2 Sejarah Universitas Tarumanagara dan Visi Misi Program Studi
Jurusan Akuntansinya
Pemikiran pertama untuk mendirikan suatu perguruan tinggi dicetuskan pada
tahun 1957 oleh sekelompok sosiawan di lingkungan Perhimpunan Sosial Candra Naya
yang pada waktu itu masih bernama Sin Ming Hui.Atas prakarsa Drs. Kwee Hwat Djien,
pada tanggal 18 Juni 1959, mereka menyepakati untuk mendirikan suatu yayasan yang
diberi nama Yayasan Tarumanagara yang kemudian dikukuhkan berdirinya melalui Akte
Notaris E. Pondaag nomor 54 tanggal 11 September 1959.
Tarumanagara sebagai nama yayasan dan kemudian nama universitas diusulkan
oleh P.K. Ojong, SH pada rapat yayasan tanggal 3 Juli 1959. Usul itu didukung oleh
Moh. Said.Nama Tarumanagara diambil dari nama kerajaan yang pernah berdiri di
daerah yang kini menjadi Jawa Barat. Pada abad VI, di bawah pemerintahan Raja
Purnawarman, kerajaan Tarumanagara mengalami masa jayanya. Kerajaan ini
meninggalkan beberapa prasasti yang tersebar di daerah Jawa Barat sekarang termasuk
di Jakarta, diantaranya, prasasti Ciaruteun yang terletak di lokasi pertemuan sungai
Ciaruteun dan sungai Cisadane di daerah Bogor.Di samping badan hukum Sin Ming
Hui, beberapa nama berikut termasuk pula sebagai pendiri yayasan ini. Mereka adalah
Drs. Kwee Hwat Djien (H.K. Santoso), Mr. Auw Jong Peng Koen (P.K. Ojong), Drs.
Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan), Lim Toan Lok (Johannes Soewandi),Khoe Woen
Sioe, Mr. Drs. Go Tie Siem, Dr. Liem Tjien Kiat ( Eddy L. Waworuntu), Drs. Lo Kiem
27
Tjing, Drs.Lim Tjoeng Sen (Lutiarso Senoaji), Drs. Tjhio Jan Seng (Hadi Suryanto),
R.Supangat Prawirokoesoemo,SH, Lim Tjong Tong, Oey Kim Sen, Go King Liong,
Tjioe Bok San, dan Gan Hok Lin,SH (Ganis Suryahudaya). Setelah Yayasan
Tarumanagara berdiri maka disusunlah pengurus yayasan yang pertama dengan formasi
sebagai berikut : Ketua Drs. Kwee Hwat Djien (H.K. Santoso) Wakil ketua R. Supangat
Prawirokoesoemo,SH Drs. Lo Kiem Tjing Penulis Drs. Domingus Sakarias Matakupan
Wakil penulis Drs. Kho Han Tiong (A. Kahono) Bendahara Hazil Tanzil Wakil
bendahara Drs. Tjhio Jan Seng (Hadi Suryanto) Para pembantu Mr. Auw Jong Peng
Koen (P.K.Ojong) Mr.Drs. Go Tie Siem Go King Liong Oey Kim Sen R.M. Padmo
Sumasto,SH Lie Beng Giok (L.B.G. Surjadinata) Maksud dan dan tujuan pendirian
yayasan ini adalah " Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, pengajaran,
dan kebudayaan dalam masyarakat, dengan berpedoman pada pembentukan manusia
Indonesia yang pandai dan berbudi luhur ".
Sebagai usaha pertama pada tanggal 15 Oktober 1959 bertempat di gedung
Candra Naya, Jalan Gajah Mada nomor 188, yayasan mendirikan Perguruan Tinggi
Ekonomi Tarumanagara, Jurusan Ekonomi Perusahaan. Perguruan Tinggi ini dipimpin
oleh Drs. Kho Oen Bik sebagai Dekan dan Drs. Lo Kiem Tjing sebagai Wakil Dekan.
Kemudian pada tanggal 3 Februari 1960 rapat dilanjutkan dengan membahas rencana
pendidikan sekolah kejuruan teknik. Sebagai tindak lanjut dari pembahasan ini, pada
tanggal 24 Oktober 1960, Ir. Ong Tjing Jong ditunjuk untuk membentuk sebuah panitia
persiapan pendirian sekolah teknik. Hasil kerja panitia ini dibahas dalam rapat yayasan
tanggal 7 September 1962, dan rapat memutuskan untuk mendirikan Sekolah Kejuruan
Teknik Arsitektur dengan pimpinan Ir. Hadmadi sebagai ketua dan Ir. W. Pragantha
28
sebagai sekretaris. Pada saat peresmian tanggal 1 Oktober 1962, sekolah ini dijadikan
Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur. Fakultas ini merupakan salah satu Jurusan Teknik
Arsitektur swasta yang tertua di IndonesiaSebagai konsekuensi perjuangan mahasiswa
untuk menumbangkan Orde Lama dan untuk menegakkan Orde Baru, perkuliahan-
perkuliahan tidak berjalan menurut rencana dan jadwal, bahkan Fakultas Bahasa-bahasa
Modern, Jurusan Bahasa Inggris terpaksa ditutup dan mahasiswanya dengan rasa berat
disalurkan ke Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Bagi Universitas Tarumanagara,
tahun 1967 merupakan tahun awal kebangkitannya kembali. Pada tahun itu diresmikan
penggunaan kampus Jalan S. Parman dan Patut dicatat bahwa yang mewakili Gubernur
DKI adalah Wakil Gubernur Bapak Dr. R. Soewondo, yang kemudian pada tahun 1974
menjabat sebagai Ketua Yayasan Tarumanagara. Pada tahun akademik 1994/1995,
dibuka pula dua fakultas baru di lingkungan Universitas Tarumanagara. Fakultas
tersebut adalah Fakultas Psikologi dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Disusul
kemudian Fakultas Teknologi Informasi yang telah dibuka sebelumnya sebagai Program
Studi Teknik Informatika pada tahun akademik 1992/1993. Dengan demikian pada saat
ini Universitas Tarumanagara mengelola tujuh fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi,
Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas
Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknologi Informasi; serta tiga Program Magister yaitu
Program Magister Ilmu Hukum, Program Magister Teknik Sipil, dan Program Magister
Manajemen.
Tujuan utama khusus untuk Fakultas ekonomi jurusan akuntansi Universitas
Tarumanagara adalah Menghasilkan Sarjana Ekonomi akuntansi yang unggul dalam
menjawab tantangan dunia usaha yang mengglobalisasi terutama ahli dalam hal analisis
29
masalah keuangan perusahaan.Visi dari program studi akuntansi di Universitas
Tarumanagara adalah menjadi unggul dalam bidang akuntansi di dalam negeri dan
diperhitungkan dalam kancah regional. Sedangkan misi dari program studi akuntansi di
Universitas Tarumanagara adalah menghasilkan sarjana ekonomi akuntansi yang unggul
dalam menjawab tantangan dunia.
III.3.1.3 Sejarah Universitas Atma Jaya dan Visi Misi Program Studi Jurusan
Akuntansinya
Unika Atma Jaya merupakan buah gagasan yang dibahas pada rapat para
Uskup se-Jawa pada Juni 1952. Dalam pertemuan itu diutarakan kemungkinan
pembentukan suatu perguruan tinggi Katolik di Indonesia. Di Jakarta gagasan itu
terwujud sejak didirikannya Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan muda
Katolik pada tanggal 1 Juni 1960. Yayasan inilah yang kemudian mendirikan sebuah
perguruan tinggi Katolik dengan nama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Mereka antara lain: Ir. J.P. Cho, Ir. Lo Siang Hien-Ginting, Drs. Goei Tjong Tik, I.J.
Kasimo, J.B. Legiman, S.H., Drs. F.X. Seda, Pang Lay Kim, Tan Bian Seng, Anton M.
Moeliono, St. Munadjat Danusaputro, J.E. Tan, Ben Mang-Reng Say.
Pada tahun-tahun awal, Unika Atma Jaya dibantu oleh para suster Ursulin,
dengan menyediakan ruang kuliah di kompleks persekolahan Ursulin, di Jalan Lapangan
Banteng Utara dan kompleks Santa Theresia, Menteng. Sejak tahun 1967, Atma Jaya
berangsur-angsur menempati kampus di Jalan Sudirman yang terkenal dengan nama
kampus Semanggi. Selanjutnya menempati kampus Pluit, di Jakarta Utara untuk
30
Fakultas Kedokteran (FK), Rumah Sakit Atma Jaya (RSA), dan Rumah Duka Atma
Jaya.
Atma Jaya berarti Rohlah yang jaya. Roh yang jaya memberi semangat untuk
selalu meningkatkan mutu pendidikan. Keunggulan akademis dan lulusan professional
adalah orientasi utama. Kini, Unika Atma Jaya telah memiliki delapan fakultas dengan
15 program studi untuk program sarjana (S1) dan Program Pasca Sarjana dengan 2
program magister: Magister Manajemen (MM) dan Magister Linguistik Terapan Bahasa
Inggris(LTBI)pada tahun 1992 dan satu program doktor Linguistik Terapan Bahasa
Inggris (LTBI)pada tahun 2002/2003. Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu
Administrasi (FIA) berdiri pada tahun 1960, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) tahun 1961, Fakultas Hukum (FH) tahun 1965,
Fakultas Kedokteran (FK) tahun 1967, Fakultas Psikologi (FP) tahun 1992 dan Program
Magister Profesi Psikologi tahun 2005, serta Fakultas Teknobiologi (FTb) tahun 2002.
Sejarah dari Fakultas Ekonomi adalah berawal dari Menanggapi gagasan
pendirian Universitas Katolik di Jakarta yang tercetus pada rapat para uskup di Jakarta
pada Juni 1952, didirikan Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan Katolik
pada 1 Juni 1960, dan Yayasan inilah yang mendirikan Universitas Katolik
Indonesia(Unika) Atma Jaya, Jakarta.
Fakultas Ekonomi, didirikan pada 11 Juli 1960, merupakan fakultas tertua di
lingkungan Unika Atma Jaya, dan memulai perkuliahannya dalam bulan Oktober 1960.
Pada mulanya fakultas ini hanya mempunyai satu jurusan, yaitu jurusan Manajemen,
dengan program studi Ekonomi Perusahaan; tahun 1974 dibuka jurusan lagi, jurusan
Akuntansi, dan tahun 1992 dibuka satu jurusan lagi Ilmu Ekonomi dan Studi
31
Pembangunan (IESP), sehingga program studi yang ada hingga saat ini adalah Program
Studi Manajemen, Program Studi Akuntansi, dan Program Studi IESP.
Fakultas lain yang berdiri setelah Fakultas Ekonomi adalah Fakultas Ilmu
Administrasi (1960), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1961), Fakultas Teknik
(1961), Fakultas Hukum (1965), Fakultas Kedokteran (1967), Fakultas Psikologi (1992),
dan Fakultas Bioteknologi (2002).
Dalam upaya pemenuhan eksistensinya sebagai universitas, Unika Atma Jaya
mulai 16 Oktober 1992 membuka Program Magister dalam bidang studi Linguistik
Terapan dengan fokus Bahasa Inggris (LTBI). Bidang studi ini kemudian diikuti oleh
bidang studi Manajemen (MM) sejak 4 Oktober 1993. Dan terakhir dibuka Program
Doktoral dengan bidang studi Linguistik Terapan Bahasa Inggris pada tahun 2002.
Kurikulum Periode Akuntansi sejak tahun 2003 berubah dari kurikulum berbasis
isi menjadi berbasis kompetensi dengan memunculkan beberapa peminatan: Sistem
Informasi Akuntansi, Pemeriksaan Akuntansi, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi
keuangan dan perpajakan. Tahun 2006 menambah satu peminatan baru yaitu Analisis
Keuangan Untuk Pasar Modal.
Mata kuliah yang ada adalah mata kuliah yang bernuansa praktek seperti
pemeriksaan akuntansi berbasis IT, perancangan sistem manajemen biaya, perancangan
sistem, perpajakan untuk specialize industries, dll. yang khusus diadakan untuk
menjawab kebutuhan dunia usaha.
Mahasiswa juga dilengkapi dengan matakuliah-matakuliah praktek/laboratorium,
yaitu praktek pemeriksaan akuntansi, praktek sistem informasi akuntansi dan praktek
perpajakan dengan tujuan menghasilkan auditor yunior, perancang sistem informasi
32
akuntansi yunior dan konsultan pajak yunior. Lulusan Prodi Akuntansi dikenal oleh
industri sebagai seorang pribadi yang tangguh, ulet, tekun, setia pada perusahaan dan
berintegrasi tinggi, sehingga permintaan tenaga kerja lulusan dari industri ke Prodi
Akuntansi terus meningkat dari tahun ke tahun.
Visi dari program studi akuntansi di Universitas Atmajaya adalah menjadi
program studi yang unggul dalam kajian pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi
yang secara konsisten mewujudkan perpaduan antara iman kristian, teknologi dan
budaya Indonesia serta mampu menghadapi perubahan tuntutan, kemajuan dan evolusi
baru dalam akuntansi baik secara nasional maupun global. Sedangkan misi dari program
studi akuntansi di Universitas Atma Jaya terbagi atas empat misi, yaitu pertama,
mengembangkan pendidikan profesi akuntansi yang berkiprah aktif dalam memberikan
sumbangsih berupa analisa, uraian, kajian penelitian dan pembaharuan ilmu akuntansi
yang berbasis kompetensi. Kedua, meningkatkan ilmu pengetahuan akuntansi melalui
program strata satu (S1) yang menekankan pada penelitian yang berbasis kompetensi,
teknologi, etika dan tanggung jawab sosial. Ketiga, membangun dan mengembangkan
kegiatan akademik agar tercipta komunitas ilmiah. Dan yang terakhir adalah
mengimplementasikan ilmu akuntansi sebagai wujud dan pengabdian kepada dunia
profesi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
III.3.2 Jenis Data
Jenis skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Skala ordinal
adalah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi
33
sampai jenjang terendah atau sebaliknya. (Riduwan, 2006: 82) Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala linkert.
Menurut Sugiyono (2008), “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tenaga atau fenomena sosial”
(p132). Sugiyono juga berpendapat bahwa, Kebaikan tipe likert adalah variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang didapat berupa
pernyataan – pertanyaan. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban –
jawaban diberi angka atau nilai, sebagai berikut:
Untuk Jawaban Pertanyaan Positif:
A. Sangat Setuju diberi skor 5
B. Setuju diberi skor 4
C. Netral diberi skor 3
D. Tidak Setuju diberi skor 2
E. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
34
III.3.3 Metode Penentuan Responden
Populasi merupakan keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran
yang menjadi objek penelitian. (Riduwan, 2002:3) Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. (Riduwan,
2006:56) dalam penelitian ini peneliti menentukan responden dengan kategori sebagai
berikut:
1. Responden merupakan lulusan S1 akuntansi universitas Bina Nusantara,
Tarumanagara dan Atmajaya.
2. Responden merupakan lulusan akuntansi yang memiliki pekerjaan dalam
ruang lingkup akuntansi.
3. Responden harus memiliki pengalaman bekerja sebagai akuntan selama
minimal 3 bulan dan maksimal 3 tahun. Atau setidaknya tidak lebih dari 3
tahun meninggalkan banku perkuliahan.
III.3.4 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan statistik inferensial dengan uji rata-rata dalam
menganalisis data. Menurut Sugiyono (2007), “Statistik inferensial adalah teknik
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi”. Perumusan analisis data akan dilakukan per pertanyaan mengenai
tujuan penelitian.
1. Pertanyaan 1 : Bagaimana persepsi alumni akuntansi terhadap pengetahuan
profesional menurut masing-masing universitasnya?
35
2. Pertanyaan 2 : Pengetahuan profesional apa saja yang menjadi kekuatan di
universitas masing-masing?
3. Pertanyaan 3 : Apakah benar lulusan akuntansi Ubinus merasa lebih memiliki
keahlian teknologi informasi?
Metode analisis yang digunakan untuk pertanyaan 1 dan 2 adalah dengan
menggunakan metode analisis deskriptif dengan menghitung modus, mean, median, min
dan max. Modus sering juga disebut dengan mode, modus adalah nilai pertanyaan
(atribut) yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dapat dipakai terhadap data
kuantitatif dan data kualitatif. (Soegyarto, 2003:82) Mean atau rata-rata hitung
merupakan suatu bilangan tunggal yang dipergunakan untuk mewakili nilai sentral dari
sebuah distribusi. Dalam pemakaian sehari-hari orang awam lebih mempergunakan
istilah rata-rata dari istilah dari rata-rata hitung. Bagi kelompok data, rata-rata adalah
nilai rata-rata dari data itu. Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari
sekelompok pertanyaan adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan banyaknya
pengamatan. (Soegyarto, 2003:57) Median merupakan nilai yang membagi serangkaian
nilai pertanyaan (data) sedemikian rupa sehingga setengah dari rangkaian itu
mempunyai nilai yang lebih kecil dari atau sama dengan nilai media. Sedangkan
setengahnya lagi memiliki nilai yang sama dengan atau lebih besar dari nilai median.
Median dapat juga disebut rata-rata letak karena yang menjadi dasar adalah letak
pertanyaan bukan nilainya. (Soegyarto, 2003:74)
Metode analisis yang digunakan untuk pertanyaan 3 adalah metode analisis
ragam satu arah (one-way ANOVA). Menurut Riduwan (2006), “Anava atau analysis of
variance (anova) adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih
36
dari dua rata-rata”. Anova lebih dikenal dengan uji-F (Fisher Test), sedangkan arti
variansi atau varians itu asal usulnya dari pengertian konsep “ Mean Square” atau
Kuadrat Rerata (KR) rumus sistematisnya:
KR= JK dk
Menghitung nilai anova atau Fhitung dengan rumus:
Fhitung = VA = KRA = JKA : dkA = Varians Antar Group
VD KRD JKD : dkD Varians Dalam Group
Dimana:
JK = Jumlah kuadrat (Some of Square)
dk = derajad kebebasan (degree of freedom)
Varians dalam group dapat juga disebut Varians kesalahan (Varians Galat). Lebih lanjut
dapat dirumuskan:
JKA= ∑ (∑XAi)2
- (∑XT)2 Untuk dkA = A - 1
nAi N
37
JKD= ∑X 2t ‐ ∑ (∑XAi)2 Untuk dkD = N - 1
nAi
(∑XT)2 = Sebagai faktor koreksi N
Keterangan :
N = Jumlah keseluruhan sampel (jumlah kasus dalam penelitian)
A = Jumlah group sampel
Jika F hitung ≥ F tabel maka tolak Ho artinya signifikan
Jika F hitung ≤ F tabel maka terima Ho artinya tidak signifikan
III.3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Survei
Dalam penelitian survey, informasi dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner melalui responden yang merupakan lulusan akuntansi Universitas Bina
Nusantara, Tarumanagara dan Atmajaya yang menjalankan profesinya sebagai
akuntan.
Kuesioner yang akan didistribusikan terlebih dahulu kepada 30 mahasiswa
tingkat akhir universitas Bina Nusantara untuk dilakukan uji validitas dan uji
38
reliabilitas agar teruji ketepatannya dan kehandalannya. Jumlah pertanyaan
kuesioner terdiri dari 31 pertanyaan yang dibagi atas 3 variabel tentang
pengetahuan profesional. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari dua bagian, yaitu:
Bagian pertama : Biodata responden
Bagian kedua : Pernyataan mengenai persepsi alumni akuntansi
terhadap kompetensi akuntan di dalam kurikulum universitasnya masing-masing.
Konsep validitas dan reliabilitas adalah hasil penelitian yang valid, bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
para obyek yang diteliti. Sedangkan hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. (Sugiyono, 2006:267).
a) Uji validitas
Menurut Riduwan (2006), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Uji validitas digunakan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pernyataan dalam
mendefinisikan suatu variabel. Daftar pernyataan ini pada umum nya mendukung
suatu kelompok variabel tertentu.
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pernyataan. Hasil r hitung dibandingkan
dengan r tabel = 0.133 (lihat tabel r) dimana df = n – 2 (sig 5%, n = jumlah
sampel)
39
• Jika r tabel < r hitung maka valid
• Jika r tabel > r hitung maka tidak valid
Tabel III.1
Uji Validitas Pertanyaan 1-16 (Akuntansi dan Keuangan)
Item-total Statistics
Sumber: Data kuesioner diolah oleh peneliti dengan SPSS 16.0
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, pernyataan 1 sampai 16 dapat dikatakan
valid karena r hitung dari setiap pertanyaan ( corrected item-total correlation) > r
tabel (0.133).
40
Tabel III.2
Uji Validitas Pertanyaan 17-27 (Organisasi dan Bisnis)
Item-total Stastistics
Sumber: Data kuesioner diolah oleh peneliti dengan SPSS 16.0
Berdasarkan uji validitas diatas, pertanyaan 17 sampai dengan 27 dapat
dikatakan valid karena r hitung dari setiap pertanyaan > daripada r tabel (0.133)
41
Tabel III.3
Uji Validitas Pertanyaan 28-31 (Teknologi Informasi)
Item-total Statistics
Sumber: Data kuesioner diolah oleh peneliti dengan SPSS 16.0
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, pertanyaan 28 sampai dengan 31 dapat
dikatakan valid karena r hitung dari setiap pertanyaan ( corrected item-total
statistics) > r tabel (0.133).
b) Uji reliabilitas
Pengujian atas reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan metode
Alpha, karena rumus Alpha ini dapat diterapkan bagi mahasiswa yang
menyusun skripsi atau tesis dan menguji reliabilitas angket yang digunakan
untuk mengumpulkan data. (Riduwan, 2006:128) Menurut Arikunto (2006),
kesalahan fatal yang paling sering ditemui dalam menguji dan menghitung
reliabilitas kuesioner adalah dimana peneliti menggunakan teknik belah dua.
Dalam penggunaan teknik belah dua, peneliti harus selalu ingat
persyaratannya antara lain bahwa belahan pertama dengan belahan kedua
yang dicari harus seimbang.
- Jika nilai Alpha > 0.70 maka reliabel
42
- Jika nilai Alpha < 0.70 maka tidak reliable
Tabel III.4
Uji Reliabilitas Pertanyaan 1-16 (Akuntansi dan Keuangan)
Sumber: Data kuesioner diolah oleh peneliti dengan SPSS 16.0
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, pertanyaan 1 sampai dengan 16 dapat
dikatakan reliabel karena nilai Alpha 0.833 > 0.70.
Tabel III.5
Uji Reliabilitas Pertanyaan 17-27 (Organisasi dan Bisnis)
Sumber: Data kuesioner diolah oleh peneliti dengan SPSS 16.0
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, pertanyaan 17 sampai dengan 27 dapat
dikatakan reliabel karena nilai Alpha 0.868 > 0.70.
43
Tabel III.6
Uji Reliabilitas Pertanyaan 28-31 (Teknologi Informasi)
Sumber: Data kuesioner diolah oleh peneliti dengan SPSS 16.0
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diatas, pertanyaan 28 sampai dengan 31
dapat dikatakan reliabel karena nilai Alpha 0.874 > 0.70