BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa mengenai dimensi Cultural Value yang
meliputi Intellectual Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy,
Harmony, dan Mastery pada suatu daya tarik wisata Tanah Lot Bali yang
mempengaruhi terhadap keputusan berkunjung. Menurut Sugiyono (2013: 38)
“variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dan verikatif. Menurut Sofyan Siregar (2013:7)
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.” Adapun objek
penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variabel adalah Cultural
Value (X) dan untuk variabel dependent adalah keputusan berkunjung yang
meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran, waktu pembelian,
dan jumlah pembelian. Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah
wisatawan mancanegara di daya tarik wisata Pura Tanah Lot di Bali. Berdasarkan
variabel-variabel tersebut maka akan diteliti mengenai Cultural Value yang
berpengaruh terhadap keputusan berkunjung di daya tarik wisata Pura Tanah Lot
di Bali.
3.2 Metode Penelitian
Metode merupakan cara kerja untuk mencapai suatu tujuan atau pendekatan
yang dilakukan untuk mencapai suatu hal. Menurut Sugiyono (2013:3) yang dimaksud
dengan metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu”.
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah
Anastasia (2014:4) adn karakteristik dari variabel di dalam suatu situasi”. Tujuan dari
penelitian ini adalah menyajikan suatu profil atau menjelaskan aspek-aspek yang
relevan dengan suatu fenomena yang diteliti dari perspektif individual, organisasi,
industri dan perspectif lainnya. Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat
diperoleh gambaran mengenai Cultural Value pada daya tarik wisata Tanah Lot
terhadap Keputusan Berkunjung. Sedangkan penelitian verifikatif menurut Maholtra
(2009:104) “penelitian verifikatif adalah penelitian untuk menguji kebenaran kausal,
yaitu hubungan antara variabel dependen dan independen”. Penelitian verifikatif
bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari sebuah hipotesis yang dilaksanakan
melalui pengumpulan data dilapangan. Hal ini penelitian veritifikatif bertujuan untuk
mengetahui pembentukan keputusan berkunjung dari adanya Cultural Value.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan veritifikatif
maka metode yang digunakan adalah explanatory survey. Menurut Ker Linger dalam
Sofyan siregar (2013:8) metode penelitian survei adalah “penelitian yang
mengumpulkan informasi dari sekelompok responden yang dianggap sebagai
respresentatif dari sebuah populasi mengenai karakteristik, tindakan dan pendapat.”
Penelitian survei disebut juga sebagai penelitian deskriptif yang berupaya
mendeskripsikan suatu keadaan atau kejadian tertentu. Dalam penelitian ini akan
diambil sampel dari sebuah populasi dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah kuesioner.
3.2.2 Operasional Variabel
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua
variabel utama yakni dimensi Cultural Value yang terdiri dari Intellectual Autonomy
(X1), Affective Autonomy (X2), Embeddedness (X3), Hierarchy (X4), Harmony (X5),
Mastery (X6) adalah sebagai variabel independent (bebas), sedangkan variabel
dependent (terikat) yaitu keputusan berkunjung wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke daya tarik wisata Tanah Lot dimana terdiri dari pemilihan produk,
pemilihan merek, pemilihan saluran, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
Operasianalisasi setiap variabel independent dan variabel dependent dapat dijelaskan
sebagai berikut:
TABEL 3.1
OPERASIONAL VARIABEL Variabel Sub
Variabel
Konsep
variabel dan
Sub Variabel
Indikator
Ukuran
Skala
No.
Item
Cultural
Value
(X)
Nilai budaya adalah keyakinan dasar yang orang berpendapat apa yang benar dan salah, baik
dan buruk, yang penting dan tidak penting dan nilai-nilai ini diadaptasi dari budaya di mana
individu dipelihara, dan budaya membantu untuk mengarahkan perilaku seseorang (Fred
Luthans dan Jonathan P, 2012:106)
Intellectual
Autonomy
(X1)
Affective
Autonomy
(X2)
Dorongan
setiap individu
untuk
membuat
suatu gagasan
ide dari setiap
individu guna
untuk
membuat
rancangan
kegiatan
kehidupan
secara
intelektual dan
mandiri dalam
suatu
kelompok.
Shalom H.
Schwartz
(2007:140)
Suatu
dorongan
setiap individu
untuk
membuat
suatu kegiatan
sehari-hari
berdasarkan
pengalaman
Keunikan
konsep
atraksi
seni dan
tradisi
budaya
Bali pada
daya tarik
wisata
Tanah Lot
Keunikan
konsep
banguan
pura di
tengah
laut pada
daya tarik
wisata
Tanah Lot
Keunikan
upacara
keagaama
n pada
daya tarik
wisata
Tanah Lot
Sejauhma
na anda
suka pada
seni
budaya
bali yang
ada pada
daya tarik
Tingkat
keunikan
konsep
atraksi seni
dan tradisi
budaya Bali
pada daya
tarik wisata
Tanah Lot
Tingkat
keunikan
konsep
bangunan
pura di
tengah laut
pada daya
tarik wiata
Tanah Lot
Tingkat
keunikan
upacara
keagamaan
pada daya
tarik wisata
Tanah Lot
Tingkat
sejauhmana
anda suka
seni budaya
bali yang ada
pada daya
tarik wisata
Tanah Lot
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
III.A.1
III.A.2
III.A.3
III.B.1
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Embeddedne
ss
(X3)
Hierarchy
yang sudah
didapat oleh
setiap individu
untuk
membuat
ketertarikan
pada indiviu
lain. Shalom
H. Schwartz
(2007:140)
Penekanan
pada
penanaman
kehidupan
sosial dalam
masyarakat
tertanam
secara
kolektivitas
sehingga
menciptakaka
n kehidupan
sosial secara
berkelompok
untuk
mencapai
tujuan hidup
dimana
disebut
dengan
tradisi.Shalom
H. Schwartz
(2007-140)
Suatu
wisata
tanah Lot
Sejauh
mana
anda suka
konsep
bagunan
pura di
kawasan
Tanah Lot
Sejauh
mana
anda suka
upacara
relidi di
kawasan
Tanah Lot
Keunikan
masyarak
at Bali
terhadap
kehidupan
dalam
mematuhi
peraturan
tradisi
budaya
yang
Anda
rasakan di
Tanah Lot
Keunikan
masyarak
at Bali
untuk
menjaga
tradisi
budaya
Bali di
Tanah Lot
Keunikan
masyarak
at Bali
menghor
mati
tradisi di
kawasan
Tanah Lot
Kemenari
Tingkat
sejauh mana
anda konsep
bangunan
pura di
kawasan
Tanah Lot
Tingkat
sejauh mana
anda suka
pelaksanaan
upacara religi
di kawasan
Tanah Lot
Tingkat
Keunikan
masyarakat
Bali terhadap
kehidupan
dalam
mematuhi
peraturan
tradisi
budaya yang
Anda rasakan
di Tanah Lot
Tingkat
Keunikan
masyarakat
Bali untuk
menjaga
tradisi
budaya Bali
di Tanah Lot
Tingkat
Keunikan
masyarakat
Bali
menghormati
tradisi di
kawasan
Tanah Lot
Tingkat
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
III.B.2
III.B.3
III.C.1
III.C.2
III.C.3
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
(X4)
Harmony
(X5)
dorongan
individu untuk
bergantung
pada peran-
peran yang
bertanggung
jawab dan
berperilaku
secara
produktif.
Dalam hal ini
hirarki
didefinisikan
sebagai
distribusi
kekuasaan,
peran penting,
dan sumber
daya. Shalom
H. Schwartz
(2007:141)
Suatu
dorongan dari
individu
kepada
khalayak luas
untuk
memahami
tradisi budaya
mereka,
menghargai
setiap tradisi
budaya yang
dijalankan dan
untuk
mengekploitas
i peran penting
tradisi budaya
yang mereka
percayai
dimana tradisi
budaya
meliputi
perdamaian,
kesatuan, dan
melindungi
kan
sistem
hierarki/k
asta pada
masyarak
at Bali
yang ada
di Tanah
Lot
Keunikan
sistem
hierarki/k
asta pada
masyarak
at Bali
yang ada
di Tanah
Lot
Keragama
n
hirarki/ka
sta pada
masyarak
at Bali di
kawasan
Tanah Lo
keharmon
isan
kehidupan
masyarak
at Bali
dengan
wisatawa
n yang
berkunjun
g ke
Tanah Lot
Keharmo
nisan
kehidupan
masyarak
at Bali
dengan
alam di
kawasan
Tanah Lot
Keharmo
nisan
kehidupan
antar
sesama
Kemenarikan
sistem
hierarki/kasta
pada
masyarakat
Bali yang ada
di Tanah Lot
Tingkat
Keunikan
sistem
hierarki/kasta
pada
masyarakat
Bali yang ada
di Tanah Lot
Tingkat
keragaman
hierarki/kasta
pada
masyarakat
Bali yang ada
di Tanah Lot
Tingkat
keharmonisan
kehidupan
masyarakat
Bali dengan
wisatawan
yang
berkunjung
ke Tanah Lot
Tingkat
Keharmonisa
n kehidupan
masyarakat
Bali dengan
alam di
kawasan
Tanah Lot
Tingkat
keharmonisan
antar sesama
masyarakat
Bali
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
III.D.1
III.D.2
III.D.3
III.E.1
III.E.2
III.E.3
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Mastery (X6)
alam. Shalom
H. Schwartz
(2007:141)
Sebuah respon
dari setiap
individu
kepada
khayalak luas
dalam
penguasaan
secara hakiki
mengenai
perubahan
lingkungan
alam maupun
sosial untuk
tujuan
individu atau
kelompok
masyarakat
dalam
menjalankan
tradisi budaya.
Shalom H.
Schwartz
(2007:141)
masyarak
at Bali
Kemampu
an
masyarak
at Bali
mengenal
kan tradisi
budaya
pada daya
tarik
wisata
Tanah Lot
Keberhasi
lan
masyarak
at bali
mengenal
kan tradisi
budaya
pada daya
tarik
wisata
tanah Lot
Keambisi
an
wisatawa
n pada
tradisi
budaya
yang
dikenalka
n oleh
masyarak
at Bai
Tingkat
Kemampuan
masyarakat
Bali
mengenalkan
tradisi
budaya pada
daya tarik
wisata Tanah
Lot
Tingkat
Keberhasilan
masyarakat
bali
mengenalkan
tradisi
budaya pada
daya tarik
wisata tanah
Lot
Tingkat
keambisian
wisatawan
pada tradisi
budaya yang
dikenalkan
oleh
masyarakat
Bali
Ordinal
Ordinal
Ordinal
III.F.1
III.F.2
III.F.3
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
Keputusan
Berkunjung
(Y)
Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli untuk menentukan merek,
barang, atau jasa mana untuk dibeli. Kotler & Amstrong (Principal of
marketing, 2013:154) Pemilihan Prduk
Pemilihan
Merek
Pemilihan
Penyalur
Tingkkat
daya tarik
atraksi
wisata yang
ditawarkan
Tingkat
aksesbilitas
jalan
Tingkat
lokasi yang
dikunjungi
Tingkat
fasilitas
tempat
wisata
Kepopulera
n Tanah Lot
sebagai
tujuan
wisata
berbasis
alam yang
unik
dengan
konsep
“Nature &
Culture”
Tingkat
Kemudahan
wisatawan
mendapat
informasi
wisata Pura
Tanah Lot
Tingkat
keputusan
berkunjung
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
IV.A.1
IV.A.2
IV.A.3
IV.A.4
IV.B.1
IV.B.2
IV.C.1
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
Waktu
Pembelian
Jumlah
Pembelian
daya tarik
wisata pura
tanah lot
melalui
travel agent
Tingkat
keputusan
berkunjung
daya tarik
wisata
tanah lot
melalui
loket
pembelian
Tingkat
melakukan
kunjungan
pada saat
weekdays
Tingkat
melakukan
kunjugan
pada saat
weekend
Tingkat
melakukan
kunjungan
pada saat
liburan
Tingkat
frekuensi
kunjungan
ke daya
tarik wisata
Tanah lot
dalam 1
tahun
Tingkat
pemilihan
jumlah
kunjungan
ke daya
tarik wisata
tanah lot
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
IV.C.2
I
V.D.1
IV.D.2
IV.D.3
IV.E.1
IV.E.2
Sumber: diolah dari berbagai literature 2015
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang diperlukan, dikelompokkan ke
dalam dua golongan yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sofyan Siregar
(2013:16) data primer adalah “data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung
dari sumber pertama atau tempat obyek penelitian dilakukan.” Sedangkan data
sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan
pengolahannya. Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian terhadap daya tarik wisata Tanah Lot, Bali, maka peneliti ini
mengumpulkan dan menyajikannya dalam tabel 3.2 berikut ini:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No
Jenis Data
Jenis
Data
Sumber Data
Digunakan Untuk
Tujuan Penelitian
T-1 T-2 T3
1 Profil tanah Lot Bali
Sekunder
Marketing
Tanah Lot Bali
√
-
-
2 Jumlah Wisatawan
Sekunder
Marketing
Tanah Lot Bali
-
-
3 Tanggapan
wisatawan terhadap
keunikan dan
keunggulan Tanah
Lot Bali
Primer
Wisatawan yang
berkunjung ke
Tanah Lot Bali
-
4 Tanggapan
wisatawan mengenai
keputusan
berkunjung
Primer
Wisatawan yang
berkunjung ke
Tanah Lot Bali
√
Sumber : Hasil Pengelolaan Data 2015
Keterangan :
T-1 : Untuk mengetahui Tanggapan Cultural Value yang terdiri dari Intellectual
Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy, , Harmony,
Mastery
T-2 : Untuk mengetahui tanggapan keputusan berkunjung
T-3 : Menjelaskan pengaruh Cultural Value terhadap keputusan berkunjung
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Populasi menurut Bungin dalam Sofyan siregar (2013:30) berasal dari bahasa
inggris yaitu population yang bearti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata
populasi dipakai untuk menyebutkan sekelompok obyek yang menjadi sasaran
penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari obyek penelitian yang
dapat berupa manusia dan sebagainya, sehingga obyek-obyek tersebut menjadi sumber
data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali. Populasi dalam penelitian ini
adalah wisatawan mancanegara pada daya tarik wisata Tanah Lot sebanyak 772.870
wisatawan mancanegara
3.2.4.2 Sampel
Suatu penelitian tidak mungkin keseluruhan populasi diteliti. Hal ini
disebabkan adanya beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya, keterbatasan
tenaga, dan keterbatasan waktu. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan
mengambil sebagian dari populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang
diambil tersebut mewakili yang tidak diteliti (representative). Menurut sofyan siregar
(2013:34) sampel adalah “sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti.
Sampel yang baik dimana kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi adalah
sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik
populasi.” Dalam menentukan ukuran sampel, dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik solvin dengan rumus:
n = N
_________________
1 + Ne2
Keterangan :
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir (e=0,01)
n = 772.870
_________________
1 + (772.870) . 0,12
= 99,98, diulatkan menjadi 100
Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel minimal yang digunakan adalah 100
orang responden.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilam sampel untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh nilai
karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut sofyan siregar (2013:30) teknik
sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dikelompokkan menjadi dua
yaitu Probability sampling yang meliputi simple random, strata sampel,
disproposional sample, cluster sampel, dan double sample, kemudian yang kedua
adalah Nonprobability sampling yang meliputi convenience sampling, purposive
sampling, quota sampling, snowball sampling.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Simple Random Sampling yang
bearti memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam
suatu populasi untuk dijadikan sampel. Syarat pengambilan teknik ini anggota
populasi tidak memiliki strata sehingga relative homogen dan adanya kerangka sampel
yaitu merupakan daftar elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan
sampel.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pendadaan data untuk
kepentingan penelitian. Data yang telah terkumpul digunakan untuk menguji hipotesis
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
yang telah dirumuskan. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar
dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang telah diperlukan, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
dilakukan dengan meninjau serta mengamati perilaku wisatawan mancanegara
pada daya tarik wisata Pura Tanah Lot, bali.
2. Wawancara
sebagai teknik komunakasi langsung dengan pihak Marketing Operational
Tanah Lot Bali untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan dan jumlah
wisatawan
3. Kuisioner
Merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar
pertanyaan tertulis. Kuisioner berisi pertanyaan dan pertanyaan mengenai
karakterisitik responden, pengalaman rsponden pada daya tarik wisata Pura
Tanah lot Bali.
TABEL 3.3
TEKNIK PENGUMPULAN DAN SUMBER DATA
No
Jenis Data
Sumber Data
Digunakan Untuk Tujuan
Penelitian
T-1 T-2 T3
1 wawancara Marketing Tanah Lot
Bali
V
-
-
2 kuisioner Wisatawan
mancanegara Tanah Lot
V
V
V
3 Observasi Cultural Value yang
dimiliki daya tarik
wisata Tanah Lot
-
V
-
Keterangan:
T-1: untuk mengetahui tanggapan Cultutral Value yang terdiri dari Intelectual
Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy, Harmony Mastery
T-2: untuk mengetahui tanggapan wisatawan terhadap keputusan berkunjung
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
T-3: untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh Cultural Value terhadap keputusan
berkunjung.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reabilitas
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, yang
selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat
dilihat apakah antara variabel Cultural Value (X) ada pengaruhnya atau tidak terhadap
variabel keputusan berkunjung (Y). Sebelum melakukan analisis data, dan juga untuk
menguji layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden, terlebih
dahulu dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas untuk melihat tingkat kebenaran
serta kualitas data.
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Pada suatu penelitian, data adalah hal yang terpenting karena data merupakan
gambaran dari variabel yang diteliti juga fungsinya sebagai pembentuan hipotesis.
Benar tidaknya data akan menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar
tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen
yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Penelitian
ini menggunakan data Ordinal Scale.
Menurut Sugiyono (dalam Riskawati 2013:2) validitas adalah Suatu ukuran
yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen
yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang
kurang berarti memiliki validitas yang rendah. Jenis validitas yang digunakan adalah
validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor
yang diperoleh dari masing- masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya.
Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item.
Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran
statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut
mempunyai validitas.
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas dari persamaan
regresi dan kontribusi yang disumbang variabel X terhadap variabel Y menurut (Ir.
Sofyan Siregar (2013:289) adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataandengan skor
total memakai rumus teknik korelasi yang rumusnya seperti berikut:
r = n (∑xy) – (∑x ) (∑y )
{n∑x2 – (∑x
2)}{n∑y
2 – (∑y
2)} (Ir. Sofyan Siregar (2013: 290)
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Banyaknya responden
5. Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesis dengan kriteria, sebagai
berikut:
Jika r hitung positif dan r tabel ≥ 0,3 maka butir soal valid.
Jika r hitung negatif dan r tabel < 0,3 maka butir soal tidak valid.
Menurut Ir. Sofyan Siregar (2012:290) item yang dipilih (valid) adalah yang
memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang
seharusnya diukur.
TABEL 3.4
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
Cultural Value
Intellectual Autonomy
1 The uniqueness of cultural tradition
attraction concept of Bali at Tanah
Lot 0,888 0,30 Valid
2 The uniqueness of temple building
concept in the middle of sea at Tanah
Lot 0,681 0,30 Valid
3 The uniqueness of religion ceremony
at Tanah Lot 0,488 0,30 Valid
Affective Autonomy
1 How much you like the Balinese
culture and art that exist at Tanah Lot 0,514 0,30 Valid
2 How much you like the temple
building concept in the middle of sea
at Tanah Lot 0,574 0,30 Valid
3 How much you like the religion
ceremony at Tanah Lot 0,521 0,30 Valid
Embeddedness
1 The uniqueness of Balinese in life to
abide the cultural tradition rules at
Tanah Lot 0,537 0,30 Valid
2 The uniqueness of Balinese to keep
the cultural traditions of Bali at
Tanah Lot 0,462 0,30 Valid
3 The uniqueness of Balinese to respect
the cultural traditions of Bali at
Tanah Lot 0,850 0,30 Valid
Hierarchy
1 The attractiveness of the hierarchy /
caste system in the society life of
Balinese at Tanah Lot 0,535 0,30 Valid
2 The uniqueness of hierarchy / caste
system in the society life of Balinese
at Tanah Lot 0,440 0,30 Valid
3 The diversity of hierarchy / caste
system in the society life of Balinese
at Tanah Lot 0,644 0,30 Valid
Harmony
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 The harmony of Balinese life with
tourists who visit to Tanah Lot 0,480 0,30 Valid
2 The Harmony of Balinese life with
nature at Tanah Lot 0,667 0,30 Valid
3 The Harmony of Balinese life each
other at Tanah Lot 0,733 0,30 Valid
Mastery
1 The ability of Balinese to introduce
the cultural traditions of Bali to
tourist at Tanah Lot 0,703 0,30 Valid
2 The success of Balinese to introduce
the cultural traditions of Bali to
tourist at Tanah Lot 0,725 0,30 Valid
3 How much ambition of tourist to
cultural tradition that presented by
balinese at Tanah Lot 0,574 0,30 Valid
Keputusan Berkunjung
Product Choice
1 The attractiveness of tourism
attraction at Tanah Lot than other
tourism attractions 0,531 0,30 Valid
2 The easiness of accessibility to Tanah
Lot than other tourism attrations 0,712 0,30 Valid
3 The attractiveness of Tanah Lot
location than other tourism
destination places 0,492 0,30 Valid
4 The attractiveness of Tanah Lot
facilities than other tourism
destination place 0,557 0,30 Valid
Brand Choice
1 The popularity of Tanah Lot as a
destiantion based an uniquely nature
with culture concept 0,310 0,30 Valid
2 The easiness to get information about
Tanah Lot as as a tourism destination 0,768 0,30 Valid
Dealer Choice
1 The easiness to buy entry ticket of
Tanah Lot by travel agent 0,495 0,30 Valid
2 The easiness to buy entry ticket of
Tanah Lot at counter purchase 0,471 0,30 Valid
Purchase Timing
1 Willing to visit Tanah Lot on
Weekdays 0,510 0,30 Valid
2 Willing to visit Tanah Lot on
Weekend 0,612 0,30 Valid
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
3 Willig to visit Tanah Lot on Public
Holiday 0,789 0,30 Valid
Purchase Amount
1 Willng to visit Tanah Lot in within
one year 0,636 0,30 Valid
2 The number of tourists who
participate when they want to visit to
Tanah Lot 0,546 0,30 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan. Menurut Sugiono (dalam Riskawati 2013:2)
Reliabilitas adalah pengukuran yang berkali-kali menghasilkan data yang sama atau
konsisten. Dalam pandangan positifistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua
atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti
sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila
dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Pengujian reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
n = Jumlah butir pertanyaan
∑σ t2 = jumlah varians butir tiap pertanyaan
σ t2 = Varian total
Untuk mengetahui nilai varians rumus yang digunakan:
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Keterangan :
n = Jumlah sampel
σ = Nilai varian
x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes
secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Cronbach alpha
adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu
kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung
dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat
Cronbach alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal. Perhitungan
validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS
Adapun langkah-langkah menggunakan SPSS 20 for Windows sebagai berikut:
a. Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas nomor
item pada data view.
b. Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian
(misalnya X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variabel
penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom measure
(skala ordinal).
c. Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability Analyze
d. Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.
e. Akan dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak dengan
membandingkan data hitung dengan data tabel.
TABEL 3.5
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
(ΣX)2
ΣX2
-
n σ
2 =
n
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
No VARIABEL Chitung C
minimal Keterangan
1 Cultural Value 0,902 0,70 Reliabel
2 Keputusan
Berkunjung
0,831 0,70 Reliabel
Sumber :Hasil Pengolahan Data 2015
Tabel 3.5 menunjukkan nilai daripada variabel terikat dan variabel bebasnya,
dimana nilai tertinggi terdapat pada cultural value dengan Chitung sebesar 0,902 dan
keputusan berkunjung dengan perolehan Chitung sebesar 0,841 yang menunjukkan
bahwa instrumen penelitian pada variabel tersebut reliabel.
3.2.7 Rancangan Analisis Data Deskriptif dan Pengujian Hipotesis
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Pada penelitian ini digunakan dua jenis analisis, yaitu deskriptif khususnya
bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor
penyebab, sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan
perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut
dapat diperoleh generelisasi yang bersifat komperehensif.
Sofyan Siregar (2013:100) mengemukakan bahwa analisis deskriptif
merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian
berdasarkan satu sampel. Analisis ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif.
Hasil analisisnya adalah apakah hipetesis penelitian dapat digereralisasikan atau tidak,
apabila hipotesis diterima, bila diterima bearti hasil penelitian dapat digeneralisasikan.
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel
penelitian sebagai berikut:
a. Cultural Value yang dilakukan di daya tark wisata Tanah Lot yang terdiri dari
Intellectual Autonomy, Affective Autonomy, Embeddedness, Hierarchy,
Harmony, Mastery.
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
b. Keputusan berkunjung ke daya tarik wisata alam Tanah Lot yang terdiri dari
pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan penyalur, waktu berkunjung,
dan jumlah pembelian.
3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif
Setelah dilakukannya analisis deskriptif dan keseluruhan data yang diperoleh
dari responden telah terkumpul, maka dilakukan analisis berikutnya yaitu analisis data
verifikatif. Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu
teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau
menggugurkan teori atau hasil penelitian tersebut. Langkahnya sebagai berikut:
1. Menyusun data, penyusunan data dilakukan dengan cara memeriksa
kelengkapan data mulai dari identitas responden hingga pengisian data yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian.
2. Memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul
3. Tabulasi data
a. Memberikan skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Mengubah jenis data
d. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian
4. Menganalisis data, dimulai dengan melakukan pengolahan data-data yang
diperoleh untuk dianalisis dengan menginterpretasi data berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan rumus-rumus statistik
5. Pengujian
Proses pengujian hopitesis pada penelitian ini adalah metode eksplanatif, maka
analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Analisis verifikatif merupakan analisis data yang dilakukan setelah data
seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda. Regresi berganda digunakan untuk melihat
hubungan atau pengaruh fungsional ataupun kausal ( ),( ),( ),( ),( ),( )
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
terhadap keputusan wisman untuk berkunjung pada Pura Tanah Lot. Adapun langkah-
langkah analisis verifikatif adalah sebagai berikut:
1. Method of Successive Internal (MSI), skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ordinal scale (skala ordinal) yaitu skala yang berbentuk peringkat yang
menunjukkan suatu urutan preferensi atau penilaian. Skala ordinal ini perlu
ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive
internal. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil
jawaban respoden pada setiap pertanyaan.
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan
perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuesi
dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi
kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap
pilihan jawaban.
e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan sebagai berikut:
Scale Value = (Dencity at Lower Limit)-(Dencity at Upper Limit)
(Are Below Upper Limit)-(Are Below Lower Limit)
f. Hitungan skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban
persamaan berikut : Score = Score Value + Scale Value minimum (perkecil
dibawah) 1=1.
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
Selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel bebas dengan variabel
terikat serta akan dilakukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan
tersebut.
3.2.7.3 Analisis Korelasi
Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan
bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain”. Sedangkan menurut
Silalahi (2009, hlm. 375) mengungkapkan bahwa:
Jika koefesien korelasi sama dengan atau mendekati +1, ini
mengindikasikan satu korelasi positif atau searah (direct) sempurna (perfect
positive correlation) yang didalamnya perubahan skor tinggi dalam satu
variabel disertai oleh perubahan ekuivalen dalam arah yang sama (same
diretion) dalam variabel lain, tanpa terkecuali.
Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang
diteliti. Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat.
Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi adalah korelasi antara dua variabel yang
tidak mempunyai hubungan kasual atau sebab akibat atau hubungan fungsional.
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi yang
dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ { ∑ ∑
Keterangan:
= Koefisien korelasi
X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
N = Jumlah sampel
∑ = Kuadrat faktor variabel X
∑ = Kuadrat faktor variabel Y
∑ = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
Adapun tabel yang digunakan sebagai pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
TABEL 3.5
INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 165)
Setelah menghitung korelasi sederhana, langkah selanjutnya yaitu
menghitung korelasi ganda menggunakan rumus berikut ini:
∑ ∑ ∑
∑
Keterangan :
= Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor sub variabel
Y = Skor variabel terikat
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
3.2.7.4 Analisis Koefisien Determinasi
Analisis determinasi dalam regresi berganda digunakan untuk mengetahui
presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel
dependen. Koefesien determinasi adalah kuadrat koefesien korelasi. Dalam
menggunakan koefesien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus
dikalikan 100%. Adapun rumus koefisien determinasi menurut Buchari Alma (2009,
hlm. 81) adalah sebagai berikut:
KP =
Keterangan :
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
KP = Nilai koefisien determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
3.2.8 Teknik Analisis Data
3.2.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut ir. Sofyan Siregar (2013:301) analisis regresi linear berganda adalah
suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas Cultural
Value (X) terhadap variabel terikat upaya meningkatkan keputusan berkunjung (Y)
untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau
lebih. Menurut ir. Sofyan Siregar (2013:301) dalam suatu penelitian saat tahap
menganilisa data, bila topik permasalahannya terdiri dari satu variabel tak bebas
(dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent) maka digunakan uji
statistik dengan metode regresi linear dengan dua atau lebih variabel bebas, berikut
gambarnya:
GAMBAR 3.1
REGRESI BERGANDA
Keterangan:
X1 : Intellectual Autonomy
X2 : Affective Autonomy
X3 : Embeddedness
X1
1
Y
X2
X5
X4
X3
X6
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
X4 : Hierarchy
X5 : Harmony
X6 : Mastery
Y : Keputusan Berkunjung
Menurut Sofyan Siregar (2013:301) Tujuan dilakukan uji hipotesis terhadap
penerapan metode regresi linear berganda adalah untuk mengetahui sejauh mana
silmutan antara kelompok variabel X terhadap variabel Y. Berikut adalah rumus
regresi linear berganda:
Keterengan:
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi (keputusan berkunjung)
a = Harga Y bila X = 0
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan secara simultan dan parsial dengan
rumus sebagai berikut:
1. Pengujian Secara Simultan
Uji ini merupakan pengujian terhadap koofisien regresi secara bersama-sama
yaitu melihat dari semua pengaruh dari seluruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y). menurut Ir. Sofyan Siregar (2013:18) uji secara simultan ini adalah uji
statistik bagi koefisien regresi yang bersama-sama mempengaruhi Y, uji ini
menggunakan uji F. berikut rumusnya:
F = R2
(n–m–1)
m (1 – R2)
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + e
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
Keterangan
R = Nilai korelasi
K = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah subjek (sampel)
2. Pengujuan Secara Parsial
Uji secara parsial yaitu uji statistik bagi koefisien regresi dengan hanya satu
koefisien regresi yang mempengaruhi Y, uji ini menggunakan uji t :
t0 = bi – Bi , i= 1,2,3
Sbi
Sebelum uji hipotesis dilakukan dengan pengujian secara simultan dan parsial,
maka dapat dilakukan dengan prosedur kerja uji asumsi regresi sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual
terdistribusi normal. Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah
normalitas, yaitu data sampel memenuhi persyaratan distribusi normal. Untuk
mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, dapat
menggunakan normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan uji
normalitas:
a. Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal
b. Jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal
c. Dilihat berdasarkan bentuk kurva, jika bentuk kurva tidak miring atau
cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun sisi kanan dan kurva berbentuk
lonceng yang hampir sempurna (bell-shapped-curve) maka data tersebut
berdistribusi normal
Pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for
Windows adalah sebagai berikut:
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
a. Buka file Analyze - regresi - linear
b. Masukan variabel Y pada kotak dependent dan variabel X pada kotak
independent, kemudian klik save
c. Pada pada bagian Residul, centang (V) Unstandardized (abaikan kolom yang
lain) - klik Continue - klik OK (maka akan muncul variabel baru dengan nama
RES_1)
d. Pilih menu Analyze, lalu pilih Non- parametric Test, Legacy Dialogs - pilih
submenu 1-Sample K-S
e. Masukkan variabel unstandardized residual ke kotak Test Variable List
f. Pada Test Distribution centang (V) normal
g. Abaikan pilikan lain – OK
2. Uji Asumsi Multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang
tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda.
Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan
antara variabel bebas terhadap veriabel terikat menjadi terganggu. Parameter yang
sering digunakan untuk mendeteksi multikorlinieritas adalah nilai VIF (variance
inflation factor). Suatu regresi dikatakan terdeteksi multikolinieritas apabila nilai
VIF menjauhi 1 dan kurang dari 10. Dasar keputusan pada uji multikolineritas
adalah Melihat nilai Tolerance:
a. Jika nilai tolerance > 0,10, maka tidak terjadi multikolineritas
b. Jika nilai tolerance ≤ 0,10, maka terjadi multikolineritas
Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
c. Jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi multikolineritas
d. Jika nilai VIF ≥ 10,00 maka terjadi multikolineritas
Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas antar variabel bebas
dilihat melalui nilai variance inflation factor (VIP) dengan bantuan SPSS 20 for
Windows yang dilakukan sebagai berikut:
a. Buka file Analisis regresi, Analyze - regression - linear
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
b. Masukan variabel Y pada kotak dependent dan variabel X pada kotak
independent
c. Beri contreng pada Collinearity Diagnostics. Kemudian klik tombol Continue.
Pada kotak dialog sebelumnya klik tombol OK.
3. Uji Asumsi Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidak
samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau
disebut homoskedastisitas. Suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi
heteroskedastisitas apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola
tertentu. Dasar pengambilan keputusan uji heterokedastisitas adalah :
Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel dan
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05
Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan bantuan
SPSS 20 for Windows sebagai berikut:
a. Klik Menu - Analyze - Regression - Linear. Setelah terbuka jendela,
Masukkan Variabel X ke kotak Variabel Independent dan masukkan Variabel
Y ke kotak Variabel Dependent.
b. Cari tombol "SAVE" lalu klik, cari "Unstandardized" lalu centang, OK dan OK
lagi.
c. Abaikan Output dan Lihat ada sebuah variabel baru dengan nama "RES_1"
d. Klik Transform - Compute Variabel. Pada Kotak "Target Variabel" isi dengan
RES2. Pada kotak "Numeric Expression" ketikkan rumus: "ABS_RES
(RES_1)“
e. Abaikan output dan lihat ada variabel baru dengan nama "RES2"
f. Klik Menu - Analyze - Regression - Linear: Keluarkan Variabel Y dari kotak
Variabel dependent dan masukkan variabel RES2 ke kotak Variabel dependent.
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
g. Cari tombol "SAVE" lalu klik maka akan muncul jendela baru, cari
"Unstandardized" dan hilangkan centang, OK dan OK lagi
h. Lihat Output pada kolom "Sig.". Apabila nilai signifikansi (Sig.)> 0,05 maka
tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas.
4. Uji Asumsi Autokolerasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan
asumsi klasik autokolerasi, yaitu kolerasi yang terjadi antara resudial pada satu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Untuk mengetahui
adanya autokolerasi dapat dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for Windows
sebagai berikut:
a. Pilih menu Analyze - Regression – Linear
b. Masukkan variabel Y pada Dependent dan masukkan variabel X1, X2 dan X3
dan seterusnya pada Independent (s)
c. Pilih Statistics – Centang (v) Durbin-Watson (abaikan centangan yang lain).
d. Klik Continue – Ok
5. Uji Asumsi Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel yang
mempunyai hubungan linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah:
Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y
adalah linear.
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y
adalah tidak linear.
Uji Linearitas adalah bentuk hubungan antara variabel bebas X dan variabel
terikat Y adalah Linear. Untuk mengetahui adanya signifikasi dapat dilakukan
dengan bantuan SPSS 20 for Windows sebagai berikut:
a. Klik variabel view pada SPSS data Editor
b. Pada kolom Name, ketik X pada baris pertama dan ketik Y pada baris kedua
c. Pada colom decimals, ganti 0
d. Klik data view pada SPSS data Editor
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
e. Klik menu Analayze - Compare Means
f. Masukkan Variabel Y pada Dependent dan masukkan beberapa Variabel pada
Independent
g. Klik Options beri tanda centang pada pilihan Test for linearity, klik Continue
dan untuk mengakhiri klik OK, maka akan muncul outputnya
3.2.9 Rancangan Pengujian Hipotesis
Menurut Ir. Sofyan Siregar (2013:38) hipotesis adalah pernyataan sementara
yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya atau dugaan terhadap
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Cara merumuskan hipotesis
terdapat 3 jenis hipotesis yaitu Hipotesis Penelitian yaitu hipotesis yang dibuat dan
dinyatakan dalam bentuk kalimat, Hipotesis Operasional yaitu mendefinisikan
hipotesis secara operasional variabel yang ada di dalamnya agar dioperasionalisasikan.
Hipotesis operasional ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Hipotesis alternative (Ha) merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu
masalah yang sedang dikaji bersifat tidak netral, sehingga berbunyi Ha = adanya
hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.
b. Hipotesis null (Ho) yang bersifat netral atau juga dapat didefinisikan suatu
pernyataan tentang parameter yang bertentangan dengan keyakinan peneliti atau
kebalikan Ha. Ho = tidak ada hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.
Kemudian yang terakhir adalah hipotesis statistik dimana hipotesis operasional
yang diterjemahkan ke dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur
yang dipilih oleh peneliti. Dalam melakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji statistik dapat digunakan dengan beberapa metode tergantung dari
perumusan masalah dan jenis data yang digunakan sebagi berikut (Ir. Sofyan Siregar
2013:41):
1. Jika thitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Jika thitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dedy Eka Erlandhi, 2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
Maka, kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini
secara uji parsial dapat ditulis sebagai berikut
1. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri dari
Intellectual Autonomy terhadap keputusan berkunjung.
2. tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri
dari Affective Autonomy terhadap keputusan berkunjung.
3. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri dari
Embeddedness terhadap keputusan berkunjung.
4. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri dari
Hierarchy terhadap keputusan berkunjung.
5. tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri
dari Harmony terhadap keputusan berkunjung.
6. tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Cultural Value yang terdiri
dari Mastery terhadap keputusan berkunjung.