BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/17102/6/S_BHS...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/17102/6/S_BHS...
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dikarenakan bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari
hasil pengamatan, hasil pemotretan, dan analisis dokumen, catatan
lapangan disusun di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk
angka-angka.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
model PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Menurut McNiff (dalam Jalil,
2014, hlm. 5) yaitu “sebuah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan
pendidik (guru) itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah,
meningkatkan hasil belajar, pengembangan keahlian mengajar dan
sebagainya”. Sedangkan pengertian PTK menurut Yusnandar & Nur’aeni
(2014, hlm. 7) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih
professional”.
Model PTK menggambarkan adanya empat yakni sebagai berikut : (a)
Menyusun rancangan tindakan. (b) Pelaksanaan tindakan. (c) Pengamatan.
(d) Refleksi.
Bentuk penelitian ini berusaha merefleksikan secara kritis dan
kolaboratif suatu implementasi rancangan pembelajaran. Refleksi tersebut
dilakukan pada kinerja guru dan peserta didik serta interaksi antara guru
dan peserta didik dalam konteks kealamiahan situasi dan kondisi kelas.
Penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada problema yang diangkat
dan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Jadi
20
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian tindakan kelas akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal
memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan
produk pembelajaran yang dihadapi di kelas. Kemudian dari persoalan
yang dihadapi, guru menyadari pentingnya pemecahan persoalan tersebut
secara professional.
Secara umum, PTK dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berikut ini 5 tujuan
dilaksanakannya PTK menurut Jalil (2014, hlm. 8).
1) Memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
2) Memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas
maupun di luar kelas.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan profesional guru dalam
pembelajaran.
4) Mengembangkan keterampilan guru untuk berfikir kritis dalam
memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
5) Mendorong budaya meneliti di kalangan guru.
Dari pengertian di atas jelas bahwa dasar utama penelitian tindakan
kelas adalah untuk perbaikan. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan
berbagai tindakan alternatif dalam mecahkan berbagai masalah yang ada di
kelas.
B. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Drangong 1 Kecamatan
Taktakan Kota Serang. SD tersebut dipilih karena masih jauhnya KKM
pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam membuat karangan deskripsi.
Hal ini selaras dengan apa yang dikemukakan oleh guru kelas V yang
diperoleh dari hasil wawancara sebelum kegiatan pra siklus. Dari 39
peserta didik di kelas tersebut, hanya 7 peserta didik yang mencapai KKM
dan sebanyak 32 peserta didik masih belum mencapai KKM yang
21
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditentukan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di
tempat tesebut.
Sementara itu subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V
sejumlah 39 orang dengan rincian 18 peserta didik laki-laki dan 21 peserta
didik perempuan. Dengan beberapa pertimbangan bahwa kelas tersebut
belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
picture and picture pada pembelajaran menulis karangan deskripsi, bahkan
cenderung bersifat konvensional, penugasan, ceramah, dan tanya jawab.
Waktu penelitian dilakukan yaitu pada tanggal 5 Februari 2015 sampai
dengan tanggal 25 Mei 2015.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan sebuah rencana atau garis besar tentang
bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan variabel yang
diteliti. Dalam penelitian ini, mengembangkan penelitian tindakan yang
menggunakan siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan ke
arah peningkatan serta perbaikan proses pembelajaran.
Desain Penelitian tindakan kelas ini yaitu model Kemmis dan Mc.
Taggart (dalam Yusnandar & Nur’aeni, 2014, hlm. 24) dilaksanakan
melalui proses pengkajian yang terdiri dari 4 tahap, berfokus pada kegiatan
pokok, yaitu: Planning, acting, observing, reflecting yang disajikan dalam
bagan berikut:
22
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Bagan Siklus Pelaksanaan Model Kemmis dan Taggart
(dalam Jalil, 2014, hlm. 11)
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas
seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:
1. Planning (Perencanaan)
Planning mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan
masalah dan analisis penyebab masalah. Dalam pengidentifikasian
masalah ada beberapa langkah-langkah yang perlu diikuti dengan
seksama sebagai cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan
SIKLUS 2 Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
PRA SIKLUS
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan SIKLUS 1
Dan seterusnya…
23
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan PTK. masalah tersebut dibawah kewenangan seorang guru
untuk memecahkan. Masalah harus problematik (artinya, masalah
tersebut perlu dipecahkan). Masalah harus memberi manfaat yang
jelas, artinya pemecahan masalah tersebut akan memberi manfaat yang
jelas atau nyata.
2. Acting (Pelaksanaan)
Acting dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah, guru
harus megambil peran dalam pemberdayaan siswa sehingga mereka
menjadi agent of change bagi diri dan kelas. Untuk mengurangi
kemungkinan tejadinya kelemahan dalam pelaksanaan perlu dilakukan
secara maksimal, adar pelaksanaan tindakan tidak mengalami
kesulitan. Untuk itu, perubahan/perbaikan yang muncul dan
kekurangan atau kelemahan yang dilakukan guru pelaksana tindakan
harus disikapi secara positif tentang apa yang akan disampaikan oleh
teman sejawat demi perbaikan pembelajaran yang dilakukan
3. Observing (Pengamatan)
Kegiatan observasi atau kegiatan pengamatan (pengambilan data)
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai reflektif.
Dalam fase ini guru mengolah data yang didapatkan untuk kemudian
direfleksikan pada siklus terakhir PTK.
4. Reflecting (Refleksi)
Reflecting adalah tahapan terahir pada jenis penelitian tindakan
kelas sebagai perenungan dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan
sebelumnya. Dalam setiap siklus pelaksanaan kegiatan tindakan
difokuskan pada interaksi guru dengan peserta didik.
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini mengkaji mengenai model picture and picture
sebagai variabel dan keterampilan menulis karangan deskripsi peserta
24
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik kelas V SDN Drangong 1 kota serang. Kedua variabel tersebut
dioprasionalkan untuk pengumpulan data. Definisi operasionalnya adalah
sebagai berikut :
1. Model Picture and picture
Suprijono (dalam Huda, 2014, hlm. 236) picture and picture
merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai
media pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas model picture and picture dalam
penelitian ini didefiisikan sebagai model pembelajaran yang dalam
pengajarannya mengguanakan media gambar sebagai penunjang
ketercapaian indikator pembelajaran.
2. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
Menurut Tompkins (dalam Zainurrahman 2013, hlm. 45)
menyebutkan bahwa tulisan deskriptif adalah tulisan yang seolah-
seolah “melukis sebuah gambar dengan menggunakan kata-kata”.
Dengan kata lain, tulisan deskripsi digunakan oleh penulis untuk
menggambarkan sebuah keadaan atau situasi, karakter objek secara
komperhensif, dengan mengandalkan kosa kata.
Jadi, menulis karangan deskripsi dalam penelitian ini
diidentifikasikan sebagai karangan yang bertujuan menggambarkan
sesuatu secara mendetail sehingga membuat seakan-akan pembaca
melihat, merasakan, mendengar, dan menghayati seperti yang
dilihatnya.
E. Teknik Pengumpul Data
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai
berikut:
1. Observasi
25
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan
pembelajaran yang dicapai oleh guru maupun peserta didik. Observasi
yang dilakukan termasuk ke dalam observasi langsung. Dengan
menggunakan pencatatan data berupa skala nilai (Rating scale). Zuriah
(2013, hal. 123) Rating scale yaitu pencatatan data yang dilakukan
hampir sama dengan checklist, perbedaannya terletak pada kategorisasi
gejala yang dicatat. Di dalam rating scale tidak sekedar terdapat nama
objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki, namun juga
tercantum kolom-kolom yang menunjukan tingkatan atau jenjang
setiap gejala tersebut. Penjenjangan dapat dengan skala 3,5,7 misalnya
: baik, sedang, buruk (skala 3), sangat baik, baik, sedang, buruk, dan
sangat buruk (skala 5), dan luar biasa, sangat baik, baik, sedang, buruk,
sangat buruk, luar biasa buruk (skala 7). Karena itu kecermatan atau
sikap kritis observer, dalam hal ini sangat diperlukan.
Sementara itu jenis observasi yang dilakukan termasuk dalam
observasi partisipan yakni observasi di mana observer berperan serta
ikut ambil bagian dalam kehidupan subjek yang diobservasi.
2. Wawancara
Zuriah (2013, hlm. 129) wawancara merupakan metode
pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara
peneliti dengan subjek atau responden.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses
mendapatkan keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dan yang diwawancara. Wawancara
dilakukan kepada guru terkait masalah yang sedang diteliti, data yang
berhasil dikumpulkan berguna sebagai penunjang penelitian
selanjutnya.
26
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tes
Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu
“seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi
penetapan skor angka”. Tes merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengukur sesuatu. Adapun tes dalam penelitian ini dilaksanakan
setiap akhir pembelajaran atau pada saat pemberian evaluasi. Tes
dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri Drangong 1. Tes yang
diberikan kepada peserta didik kelas V SD Negeri Drangong 1 berupa
tes uraian dalam bentuk tulisan atau karangan deskripsi yang harus
diselesaikan oleh peserta didik. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk
mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh peserta didik setelah
kegiatan pemberian tindakan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif, seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2013, hlm. 305) “ yang menjadi instrument atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri”. Dalam penelitian ini ada beberapa instrumen
yang di gunakan yaitu lembar observasi kegiatan pembelajaran guru,
lembar observasi aktivitas pembelajaran peserta didik dan tes keterampilan
menulis karangan deskripsi. Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu untuk
mendapatkan peserta didik dengan memperhatikan peningkatan
keterampilan menulis karangan deskripsi.
1. Observasi
Observasi diperlukan untuk mengamati kegiatan belajar mengajar
peserta didik secara keseluruhan. Alat yang digunakan dalam
27
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengamatan ini yaitu lembar observasi dengan alat bantu dalam
menganalisis setiap siklus guna perbaikan dalam siklus selanjutnya.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Guru dalam
Menulis Karangan Deskripsi Kelas V dengan Model Picture and
picture
No ASPEK INDIKATOR NOMOR
ITEM
1
Persiapan guru
memulai
kegiatan
pembelajaran
1. Kemampuan menyiapkan rencana
pembelajaran
2. Kemampuan menyampaikan garis besar
materi pelajaran
3. Kemampuan menyampaikan ruang lingkup
materi
4. Kemampuan menyampaikan lama
pembelajaran
1
2
3
4
2
Kemampuan
guru
mengelola
kelas
1. Mengkondisikan peserta didik
2. Mengabsen peserta didik
3. Menyiapkan media picture and picture
4. Membimbing peserta didik
5
6
7
8
3
Kemampuan
mengelola
waktu
pelajaran
1. Memulai pelajaran tepat waktu
2. Memberikan batas waktu dalam
pembelajaran
3. Menggunakan waktu secara efisien
9
10
11
28
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Melakukan pembelajaran sesuai rencana
12
4 Memberikan
apersepsi
1. Kemampuan memotivasi peserta didik untuk
mengemukakan pengetahuan awalnya
tentang konsep yang akan dibahas
2. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan konsep
3. Mendorong peserta didik untuk
mengkomunikasikan
4. Mengilustrasikan pemahaman tentang konsep
yang akan dibahas
13
14
15
16
5 Menyampaikan
materi
1. Menyampaikan materi dengan baik
2. Menjelaskan karangan deskripsi dengan
media picture and picture
3. Membimbing peserta didik
4. Mengamati dan membantu peserta didik
yang mengalami kesulitan
17
18
19
20
6
Perhatian guru
terhadap
peserta didik
1. Memusatkan perhatian pada peserta didik
secara menyeluruh
2. Menghargai perbedaan pendapat peserta
didik
3. Menghargai perbedaan untuk memberi
penjelasan
4. Menumbuhkan motivasi peserta didik
21
22
23
24
29
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Pengembangan
aplikasi
1. Memberikan tugas menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan picture and
picture
2. Membimbing peserta didik dalam membuat
karangan deskripsi
3. Memberikan penguatan pemahaman konsep
4. Memberi motivasi pada peserta didik untuk
giat belajar
25
26
27
28
8
Kemampuan
guru menutup
pelajaran
1. Bersama peserta didik membuat kesimpulan
2. Bersama peserta didik membuat rangkuman
3. Memberikan motivasi peserta didik untuk
belajar
4. Berpesan pada peserta didik untuk
mengulang pelajaran dirumah yang telah
disampaikan di kelas
29
30
31
32
Kategori penilaian setiap aspek :
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat Baik
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Peserta Didik
Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Kelas V Dengan
Model Picture and picture
No Tahap Aspek Indikator Nomor
Item
1 Mengurutkan gambar 1. Partisipasi
2. Keterlibatan
1. Siswa berani maju ke
depan kelas
1
30
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Keaktifan 2. siswa mengamati gambar
dengan seksama
3. siswa mengurutkan
gambar yang disajikan
guru sesuai dengan
urutan cerita
2
3
2 Melakukan diskusi 1. Partisipasi
2. Keterlibatan
3. Keaktifan
1. Siswa mengikuti diskusi
dengan baik
2. Siswa mampu
menganalisis gambar
3. Siswa mampu
mengemukakan
pendapatnya masing-
masing
4
5
6
3 Mempresentasikan
hasil diskusi
1. Partisipasi
2. Keterlibatan
3. Keaktifan
1. Siswa mampu
mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
2. Siswa membacakan hasil
diskusi terkait gambar
yang telah didiskusikan
3. Setiap kelompok
memberikan tanggapan
terkait hasil diskusi
kelompok lain yang telah
dipaparkan
7
8
9
4 Membuat karangan
deskripsi berdasarkan
gambar yang telah
didiskusikan
1. Partisipasi
2. Keterlibatan
3. Keaktifan
1. Siswa Mempersiapkan
alat tulis untuk menulis
karangan
2. Siswa mampu
menentukan tema dan
ide pokok karangan
3. Siswa mampu membuat
karangan secara
sistematis berdasarkan
gambar dengan
memperhatikan tanda
baca, huruf kapital, dan
EYD
10
11
12
Kategori penilaian setiap aspek :
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
31
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Sangat Baik
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data terkait masalah
yang akan diteliti. Adapun pedoman wawancara dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara Guru
Pelaksanan wawancara
Hari :
Waktu :
Data narasumber
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Status :
Pekerjaan :
Golongan :
Agama :
Alamat :
No Pertanyaan Jawaban
32
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden
1 Apakah materi menulis karangan deskripsi merupakan
materi yang sulit diajarkan kepada peserta didik?
2 Ketika pembelajaran berlangsung, apakah peserta didik
mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi?
3 Apa factor yang menyebabkan peserta didik sulit dalam
menulis karangan deskripsi?
4 Media seperti apa yang ditetapkan pada saat
menyampaikan materi menulis karangan deskripsi?
5 Bagaimana hasil yang diperoleh peserta didik dalam
menulis karangan deskripsi?
3. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis peserta didik.
Bentuk tes yang dilakukan adalah tes menulis karangan deskripsi dengan
kriteria penilaian berdasarkan unsur keterampilan. Adapun lembar
penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4
Format Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media
Picture and picture
No Aspek yang dinilai Indikator Nomor
Item
1. kesesuaian isi karangan
dengan gambar
1. Ketepatan memberi
judul pada karangan
2. Membuat ide yang ada
dalam gambar
3. Keruntutan gambar
yang satu dengan
1
2
3
33
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gambar yang lainnya.
2. ketepatan penggunaan
EYD
1. Penggunaan kata ganti
–ku, kau-, -mu, dan
nya-
2. Penulisan kata dasar
3. Penggunaan kata depan
di, ke, dan dari
4
5
6
3. Ketepatan penggunaan
diksi atau pemilihan
kata
1. penggunaan kata umum
dan kata khusus
2. penggunaan kata baku
dan non baku
3. penghematan kata
7
8
9
4. Penggunaan tanda baca 1. penggunaan tanda titik
(.)
2. Penggunaan tanda
koma (,)
3. Penggunaan tanda seru
(!), dan tanda Tanya (?)
10
11
12
5. Penulisan huruf kapital 1. penulisan huruf kapital
pada awal kalimat,
setelah tanda titik
2. penulisan huruf apital
pada nama orang dan
singkatan
3. penulisan huruf kapital
pada nama unsur-unsur
diri geografi
13
14
15
Kategori penilaian setiap aspek :
1. Sesuai ( nilai 20 )
34
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kurang Sesuai ( nilai 15 )
3. Tidak Sesuai ( nilai 10 )
G. Analisis Data
a. Observasi
Untuk mengetahui proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan keterampilan
menulis karangan deskrispsi peserta didik yang dilakukan oleh
guru/peneliti, observer menuliskan hasil temuan dari pengamatannya
pada lembar observasi yang telah disediakan dan hasilnya akan
dideskripsikan ulang peneliti.
Analisis data hasil observasi menggunakan gejala pusat (Sudjana,
1996:47). Tahapan teknik analisis data menggunakan ukuran gejala
pusat adalah sebagai berikut :
a. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel dengan
rumus : skor maksimal ideal = jumlah skor x skor tertinggi
b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel dengan
rumus : skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah
c. Mencari rentang skor ideal yang dieproleh sampel dengan rumus :
rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
d. Mencari interval skor dengan rumus : interval skor = rentang skor
Dari langkah-langkah di atas kemudian didaptkan kategorisasi
sebagai berikut.
Tabel 3.5
Kategorisasi Rentang Skor
Tingkatan Kategori Rentang
Kurang Kurang resilien x < skor minimal ideal +
1.interval
Cukup Cukup resilien Skor minimal ideal + 1.interval
35
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
< x < skor minimal ideal +
2.interval
Baik Resilien x > skor minimal ideal
+2.interval
Keterangan rentang skor pedoman observasi guru:
X ≤ 16 = Kurang
16 ≤ X ≤ 24 = Cukup
X > 24 = Baik
Keterangan rentang skor pedoman observasi peserta didik:
X ≤ 24 = Kurang
24 ≤ X ≤ 36 = Cukup
X > 48 = Baik
b. Tes
Pada pengolahan data hasil tes yang dipakai yaitu berupa data nilai.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis nilai, yaitu nilai
masing-masing peserta didik dan nilai rata-rata kelas. Pada nilai
masing-masing peserta didik jika jumlah aspek yang dinilai 5, maka
setiap aspek yang dinilai dan sesuai mempunyai jumlah skor maksimal
20. Jika aspek yang dinilai kurang sesuai maka mempunyai skor
maksimal 15. Dan jika aspek yang dinilai tidak sesuai maka mempunyai
skor maksimal 10. Maka jumlah skor dapat dihitung dengan
menjumlahkan semua aspek yang dinilai, dan dirumuskan sebagai
berikut :
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
36
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai rata-rata kelas dapat diperoleh dari nilai seluruh peserta didik
di bagi jumlah seluruh peserta didik. Secara singkat nilai rata-rata siklus
1 dan 2 dapat dihitung dengan rumus :
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
Presentase ketuntasan klasikal pada masing-masing siklus dapat
diperoleh dari jumlah peserta didik yang tuntas dibagi jumlah seluruh
peserta didik. Secara singkat ketuntasan klsikal pra siklus, siklus 1, dan
2 dapat dihitung dengan rumus :
𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑥 100%
Kriteria penilaian :
85 - 100% : sangat baik
65 - 84% : baik
55 - 64% : cukup
0 - 54% : kurang
H. Indikator Keberhasilan
Penerapan model picture and picture untuk meningkatkan
keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik kelas V SDN
Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun Ajaran 2014/2015
dikatakan berhasil jika memenuhi indikator sebagai berikut :
1. Aktivitas guru dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan
model picture and picture mendapatkan kriteria minimal “baik”.
2. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan model picture and picture mendapatkan kriteria minimal
“baik”.
3. 80% dari seluruh peserta didik mengalami ketuntasan belajar
individual.
37
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut: (1)
Perencanaan (planning), (b) Tindakan (action), (c) Observasi dan (d)
melakukan refleksi (reflecting). Dan seterusnya sampai perbaikan atau
peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Prosedur
yang diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Pra siklus
a. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran (aktivitas guru dan peserta didik). Observasi
diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan
peneliti
b. Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tindakan pra siklus melalui
pengamatan dan hasil kemampuan menulis deskripsi peserta didik
kemudian dianalisis. siswa belum mampu membuat karangan
deskripsi secara maksimal. langkah perbaikan dari proses
pembelajaran pada siklus 1.
2. Siklus 1
Siklus 1 dalam PTK ini terdiri atas rencana, tindakan, observasi,
dan refleksi sebagai berikut.
a. Rencana
Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahuin
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa
berdasarkan langkah-langkah model picture and picture.
1) Membuat rencana pembelajaran menulis karangan deskripsi
berdasarkan langkah-langkah model picture and picture.
2) Menyiapkan media gambar
38
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Membuat instrument yang digunakan dalam PTK siklus 1
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Tindakan
1) Mengajak semua siswa berdo’a.
2) Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.
3) Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk izin ke kamar kecil.
5) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang apa itu
karangan?
6) Guru menjelaskan pengertian karangan dan macam-macam
karangan.
7) Guru menjelaskan karangan deskripsi.
8) Guru memberikan contoh karangan deskripsi.
9) Guru membagi siswa kedalam 8 kelompok.
10) Guru menyiapkan media picture and picture.
11) Siswa berdiskusi tentang gambar yang terdapat di papan tulis
dengan tema kecelakaan.
12) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang gambar di
papan tulis.
13) Guru dan siswa menyimpulkan isi gambar.
14) Guru memberikan evaluasi berupa tes menulis karangan
deskripsi sesuai dengan isi gambar yang telah didiskusikan.
15) Guru membimbing siswa untuk selalu memperhatikan aspek
penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan EYD yang baik dan
benar.
16) Guru meminta tiga orang siswa untuk membaca karangan yang
telah dibuatnya.
17) Guru member umpan balik terhadap karangan ketiga orang
tersebut.
39
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18) Guru dan siswa bersama-sama mengidentifikasikan kesulitan
dan hambatan yang ditemui ketika menulis karangan deskripsi.
19) Guru memaparkan cara-cara mengatasi kesulitan ketika dan
hambatan tersebut.
20) Guru memotivasi siswa untuk berlatih menulis karangan
deskripsi.
21) Guru menutup kegiatan belajar mengajar.
c. Observasi
1) Menilai aktivitas guru.
2) Menilai aktivitas peserta didik.
3) Menilai keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik.
d. Refleksi
Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil apabila
memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.
1) Aktivitas guru dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan model picture and picture mendapatkan kriteria minimal
“baik”.
2) Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi dengan model picture and picture mendapatkan
kriteria minimal “baik”.
3) 80% dari seluruh peserta didik mengalami ketuntasan belajar
individual.
3. Siklus 2
Seperti halnya siklus 1, siklus 2 pun terdiri atas, rencana, tindakan,
observasi, dan, refleksi.
a. Rencana
40
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran untuk siklus 2
berdasarkan refleksi siklus 1. Selain itu menyusun instrumen yang
digunakan dalam siklus 2.
b. Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran menulis karangan deskripsi
berdasarkan langkah-langkah model picture and picture sesuai
rencana yang telah disusun berdasarkan hasil refleksi siklus 1.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Mengajak semua siswa berdo’a.
2) Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.
3) Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk izin ke kamar kecil.
5) Guru bersama siswa membaca surat an-nas, al-falaq, al-ikhlas.
6) Guru melakukan simulasi kata bos.
7) Guru menjelaskan kembali penggunaan huruf kapital, tanda
baca, dan EYD yang baik dan benar.
8) Guru dan siswa melakukan Tanya jawab terkait penggunaan
huruf capital, tanda baca, dan EYD.
9) Guru membagi siswa kedalam 10 kelompok.
10) Guru menyiapkan media picture and picture.
11) Siswa mengurutkan gambar berseri.
12) Siswa berdiskusi tentang gambar berseri yang terdapat di papan
tulis dengan tema pencopetan.
13) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
14) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang gambar di
papan tulis.
15) Guru dan siswa menyimpulkan isi gambar.
16) Guru memberikan evaluasi berupa tes menulis karangan
deskripsi sesuai dengan isi gambar yang telah didiskusikan.
41
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17) Guru membimbing siswa untuk selalu memperhatikan aspek
penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan EYD yang baik dan
benar.
18) Guru meminta tiga orang siswa untuk membaca karangan yang
telah dibuatnya.
19) Guru memberi umpan balik terhadap karangan ketiga orang
tersebut.
20) Guru dan siswa bersama-sama mengidentifikasikan kesulitan
dan hambatan yang ditemui ketika menulis karangan deskripsi.
21) Guru memaparkan cara-cara mengatasi kesulitan ketika dan
hambatan tersebut.
22) Guru memotivasi siswa untuk berlatih menulis karangan
deskripsi.
23) Guru menutup kegiatan belajar mengajar.
c. Observasi
Tim peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan
terhadap aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi berdasarkan langkah-langkah model
picture and picture.
d. Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus 2
dan menyusun rencana siklus 2.
4. Siklus 3
Siklus 3 merupakan putaran ketiga dalam pembelajaran menulis
karangan deskripsi dengan model picture and picture yang menempuh
tahapa sama dengan siklus 1 dan siklus 2, yakni sebagai berikut.
a. Rencana
42
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran menulis karangan
deskripsi berdasarkan langkah-langkah model picture and picture.
Selain itu juga membuat instrument yang digunakan pada siklus 3.
b. Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran menulis karangan deskripsi
berdasarkan langkah-langkah model picture and picture dengan
rencana pembelajaran hasil refleksi siklus 2.
c. Observasi
Tim peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan
terhadap aktivitas guru dan siswa berdasarkan langkah-langkah
model picture and picture.
d. Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus 3
dan menganalisis hasilnya untuk membuat kesimpulan atas
pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi berdasarkan
langkah-langkah model picture and picture.
J. Validitas dan Reabilitas Penelitian
Validitas dan reabilitas bertujuan untuk mengetahui keabsahan data
penelitian yang telah diperoleh. Adapun uji keabsahan data yang dilakukan
dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013) adalah :
1. Validitas
a. Meningkatkan ketekunan berati melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka
43
Dayu Ibnu Kardono, 2015
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti
dan sistematis.
b. Member check yaitu proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data yang mempunyai tujuan untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data.
2. Reabilitas
Reabilitas dalam penelitian yaitu dengan cara melakukan audit oleh
pembimbing selama proses penelitian terhadap aktivitas peneliti.