BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional...

13
DEWI KARMILA ISMYANTI, 2015 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMES BERBASIS MODEL MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN (MID) PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR DI SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) atau metode penelitian dan pengembangan. Hal ini sesuai dengan latar belakang dan tujuan dari penelitian yang berkaitan dengan pembuatan multimedia pembelajaran interaktif games berbasis model Meaningful Instructional Design (MID). 3.1.1. Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D) Riset dan pengembangan adalah suatu proses dalam mengembangkan dan memvalidasi perangkat tertentu yang menjadi produknya (Ali, 2010, hlm. 119). Lebih lanjut Putra (2011, hlm. 67) menjelaskan definisi R&D sebagai “metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna”. Metode penelitian dan pengembangan terdiri dari beberapa tahap dalam pembuatan produk dimulai dengan merumuskan kebutuhan, mengembangkan produk, sampai pada tahap uji coba untuk memvalidasi produk yang dihasilkan. 3.1.2. Prosedur Pengembangan Menurut Borg&Gall yang dirangkum oleh Tim Pusat Penelitian dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional (2008) prosedur pengembangan dilakukan melalui 10 langkah, diantaranya: 1) melakukan penelitian pendahuluan; 2) melakukan perencanaan; 3) mengembangkan jenis/ bentuk produk awal; 4) melakukan uji coba lapangan tahap awal; 5) melakukan revisi terhadap produk utama; 6) melakukan uji coba

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

DEWI KARMILA ISMYANTI, 2015 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMES BERBASIS MODEL MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN (MID) PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR DI SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Research and Development (R&D) atau metode penelitian dan

pengembangan. Hal ini sesuai dengan latar belakang dan tujuan dari

penelitian yang berkaitan dengan pembuatan multimedia pembelajaran

interaktif games berbasis model Meaningful Instructional Design (MID).

3.1.1. Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Riset dan pengembangan adalah suatu proses dalam

mengembangkan dan memvalidasi perangkat tertentu yang menjadi

produknya (Ali, 2010, hlm. 119).

Lebih lanjut Putra (2011, hlm. 67) menjelaskan definisi R&D

sebagai “metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,

bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan,

memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan

produk, model, metode/strategi/cara, prosedur tertentu yang lebih

unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna”.

Metode penelitian dan pengembangan terdiri dari beberapa

tahap dalam pembuatan produk dimulai dengan merumuskan

kebutuhan, mengembangkan produk, sampai pada tahap uji coba

untuk memvalidasi produk yang dihasilkan.

3.1.2. Prosedur Pengembangan

Menurut Borg&Gall yang dirangkum oleh Tim Pusat Penelitian

dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional (2008) prosedur pengembangan

dilakukan melalui 10 langkah, diantaranya: 1) melakukan penelitian

pendahuluan; 2) melakukan perencanaan; 3) mengembangkan jenis/

bentuk produk awal; 4) melakukan uji coba lapangan tahap awal; 5)

melakukan revisi terhadap produk utama; 6) melakukan uji coba

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

26

lapangan utama; 7) melakukan revisi terhadap produk operasional; 8)

melakukan uji lapangan operasional; 9) melakukan revisi terhadap

produk akhir; 10) mendesiminasikan dan mengimplementasikan

produk.

Sementara menurut Ali (2010, hlm. 120) menyebutkan bahwa,

tahapan-tahapan R&D biasanya dalam suatu siklus, yang

dimulai dari: 1) mempelajari berbagai temuan riset yang

berkaitan dengan perangkat yang akan dijadikan produk yang

dikembangkan, 2) mengembangkan bentuk awal perangkat

berdasarkan temuan-temuan riset itu, 3) melakukan serangkaian

pengujian lapangan (tiga kali eksperimentasi atau lebih) pada

tempat digunakannya produk itu dan, 4) merevisi produk untuk

memperbaiki berbagai kelemahan atau kekeliruan yang

ditemukan dari hasil setiap pengujian lapangan.

Menurut Munir (2013, hlm. 106-107), pengembangan software

multimedia meliputi lima fase yaitu: analisis, desain, pengembangan,

implementasi, dan penilaian. Kelima fase tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3.1. Model Siklus Hidup Menyeluruh (SHM): Pengembangan

Software Multimedia dalam Pendidikan Munir

Model pengembangan software multimedia Munir

dikembangkan untuk keperluan pendidikan. Dalam penelitian dan

pengembangan multimedia yang akan dilakukan, peneliti

menggunakan model pengembangan Munir karena tujuan dari

penelitian yaitu membangun multimedia untuk keperluan

pembelajaran. Selain itu model pengembangan multimedia Munir

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

27

memiliki fase yang lebih sederhana namun dapat mewakili setiap

tahapan pada prosedur penelitian lain.

Dengan mengadaptasi model pengembangan multimedia Munir

yang terdiri dari lima tahap, antara lain tahap analisis, desain,

pengembangan, implementasi dan penilaian. Adapun rincian dari

tahapan pengembangan multimedia Munir, yaitu:

1. Tahap Analisis

Munir (2013, hlm.107) mengungkapkan, pada fase ini

menetapkan keperluan pengembangan software dengan

melibatkan tujuan pengajaran dan pembelajaran, peserta didik,

standar kompetensi dan kompetensi dasar, sarana dan prasarana,

pendidik dan lingkungan.

Tahap analisis ini dilakukan melalui dua cara yaitu studi

lapangan dan studi literatur, dengan tujuan untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian dalam hal ini

pengembangan multimedia interaktif games berbasis model MID

pada mata pelajaran jaringan dasar. Studi lapangan dilakukan

melalui wawancara dengan guru mata pelajaran Jaringan Dasar

dan angket atau kuisioner pada peserta didik. Hal ini dilakukan

agar produk yang dibuat atau multimedia dapat tetap sesuai

dengan kebutuhan dan kurikulum yang berlaku di sekolah.

Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan data-data

berupa teori pendukung yang berkaitan dengan penelitian yang

akan dilakukan. Sehingga peneliti memiliki pemahaman yang

lebih luas terkait masalah yang akan diteliti. Data-data yang

dikumpulkan pada studi literatur diperoleh dari beberapa macam

sumber baik secara online maupun offline, diantaranya jurnal,

hasil laporan penelitian, buku dan artikel.

Pada tahap analisis ini, kegiatan diarahkan pada hal-hal

sebagai berikut:

1) Mengumpulkan informasi berkaitan dengan masalah-masalah

yang ada pada pembelajaran jaringan dasar, terutama dalam

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

28

pemanfaatan media pembelajaran. Untuk dijadikan sebagai

acuan dalam bentuk multimedia yang akan dibangun.

2) Menentukan sasaran yang dapat memanfaatkan multimedia

yang dibangun.

3) Merumuskan cakupan materi yang akan dimuat pada

multimedia disesuaikan dengan silabus dan kurikulum yang

berlaku di sekolah.

4) Mengumpulkan informasi tentang penggunaan model MID

dalam pembelajaran.

5) Menentukan spesifikasi dari perangkat lunak maupun

perangkat keras yang dibutuhkan untuk mendukung

pembangunan multimedia.

2. Tahap Desain

Munir (2013, hlm. 107) mengungkapkan fase ini meliputi

unsur-unsur yang perlu dimuat dalam software yang akan

dikembangkan berdasarkan suatu model pengajaran dan

pembelajaran ID (Instructional Design).

Berdasarkan hal tersebut, pada tahap desain ini data-data

yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya yaitu tahap analisis

melalui studi lapangan dan studi literatur digunakan untuk

membuat perancangan produk yang akan dibuat dan disesuaikan

dengan kurikulum yang digunakan. Tahap ini dilakukan melalui

beberapa bentuk, diantaranya:

a. Flowchart

Perancangan flowchart atau diagram alir multimedia

pembelajaran interaktif games berbasis model MID. Hal ini

agar arah proses dan aliran data yang dimiliki program mudah

dipahami.

b. Storyboard

Perancangan storyboard multimedia pembelajaran interaktif

games berbasis model MID merupakan penjabaran dari

flowchart. Tujuan dari perancangan storyboard yaitu agar

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

29

gambaran multimedia yang akan dibuat lebih jelas dan saat

dibuat ke dalam bentuk program lebih mudah.

c. Materi dan Evaluasi

Merancang penyampaian materi yang disesuaikan dengan

model pembelajaran MID. Selain itu juga dilakukan

perancangan evaluasi yang akan diberikan berupa pertanyaan

beberapa soal berkaitan dengan materi yang telah dipelajari

pada multimedia.

Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan perancangan

struktur data dan arsitektur perangkat lunak seperti Data Flow

Diagram (DFD), kamus data, dan Spesifikasi Proses (P-Spec).

3. Tahap Pengembangan

Pada tahap pengembangan ini mulai dilakukan pembuatan

produk multimedia pembelajaran interaktif games berbasis model

MID sesuai dengan rancangan yang telah dibuat pada tahap

sebelumnya. Pada tahap ini merupakan pengintegrasian seluruh

komponen yang dibutuhkan seperti teks, gambar, suara, animasi,

video, dan materi menjadi multimedia.

Setelah pembuatan produk selesai dilakukan validasi oleh

ahli media dan materi untuk menguji kelayakan multimedia yang

dibuat. Pengujian multimedia dilakukan sesuai dengan kriteria

penilaian dalam berbagai aspek. Selanjutnya merupakan

perbaikan multimedia sesuai dengan saran dari pengujian yang

telah dilakukan. Perbaikan dilakukan sampai menghasilkan

multimedia yang menurut ahli media dan materi layak untuk

diimplementasikan.

4. Tahap Implementasi

Tahap ini dilakukan setelah produk yang dihasilkan layak

untuk diimplementasikan melalui uji coba secara terbatas kepada

sampel yang ditentukan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap multimedia yang dikembangkan setelah

melakukan pembelajaran melalui penggunaan multimedia.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

30

5. Tahap Penilaian

Tahap penilaian dilakukan untuk melihat kembali

kelayakan multimedia yang dibuat, kekurangan, dan kelebihan

multimedia serta rekomendasi untuk pengembangan multimedia

selanjutnya berdasarkan data atau penilaian yang diperoleh dari

validasi ahli dan respon siswa saat uji coba.

Pelaksanaan penelitian pengembangan multimedia digambarkan

pada Gambar 3.2. berikut ini:

Studi Lapangan

Studi Literatur

Studi Pendahuluan

Isi KurikulumMultimedia Pembelajaran Interaktif Games

Berbasis Model MID

Flowchart Storyboard Materi

Rancang Bangun Multimedia

Antarmuka Kode Multimedia

Validasi Ahli

Uji Coba Multimedia

Pengolahan Data Hasil Uji

Coba

Kesimpulan Laporan

Penyempurnaan /

Perbaikan

Revisi

Tidak Revisi

Evaluasi

Model MID

ANALISIS

DESAIN

PENGEMBANGAN

IMPLEMENTASI

PENILAIAN

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Pengembangan

Multimedia

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

31

3.2. Lokasi dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian menurut Sukardi (2004, hlm. 53) adalah tempat

dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah

penelitian berlangsung. Menentukan tempat penelitian bergantung dengan

bidang yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan. Selain itu, dalam

penelitian dikenal adanya populasi dan sampel. Arikunto (2006, hlm.

130,131) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

dan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam

menentukan jumlah subjek penelitian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti menurut Sukardi (2004, hlm. 55), diantaranya: waktu yang terbatas,

kemampuan menganalisis terbatas, dan keterbatasan biaya dalam proses

penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih lokasi dari penelitian ini

yaitu SMK Negeri 11 Bandung. Kemudian populasinya adalah siswa SMK

Negeri 11 Bandung Program Studi Teknik Komputer dan Informatika (TKI).

Hal tersebut berdasarkan ketersediaan mata pelajaran yang akan diteliti. Lalu

diambil sampel dari populasi sebagai subjek penelitian adalah siswa yang

telah mempelajari jaringan dasar.

3.3. Instrumen Penelitian

Arikunto (2006, hlm. 160) menjelaskan bahwa instrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun

instrumen yang digunakan antara lain:

1. Instrumen Studi Pendahuluan

Instrumen ini diberikan kepada guru mata pelajaran jaringan dasar dan

siswa yang mempelajari jaringan dasar. Instrumen ini berupa wawancara

dan angket yang terdiri dari beberapa pertanyaan untuk mengetahui

informasi terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dan kebutuhan

pembelajaran di sekolah dengan konsep multimedia yang akan dibuat.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

32

2. Instrumen Validasi Ahli

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui penilaian ahli terhadap

kelayakan multimedia pembelajaran interaktif games berbasis model

MID yang dibangun, baik dari segi konten maupun tampilan multimedia.

Instrumen berupa angket atau kuisioner yang diberikan kepada ahli yaitu

ahli media atau perangkat lunak dan ahli materi. Penilaian tersebut

dilakukan berdasarkan kriteria tertentu dan menggunakan jenis

pengukuran Rating Scale.

Kriteria yang digunakan dalam penilaian multimedia

memperhatikan beberapa aspek pada Learning Object Review Instrument

(LORI) versi 1.5 menurut Nesbit, J., Belfer, K., & Leacock, T,

diantaranya: content quality, learning goal alignment, feedback and

adaptation, motivation, presentation design, interaction usability,

accessibility, reusability, standard compliance. Sebagaimana dijabarkan

sebagai berikut:

Tabel 3.1. Aspek Instrumen Penilaian Multimedia LORI versi 1.5

No Aspek Indikator

1. Content Quality Veracity (Kebenaran)

Accuracy (Ketelitian)

Balanced presentation of ideas

(Keseimbangan presentasi ide-ide)

Appropriate (Tepat guna/

sesuai/cocok)

Level of detail (Sesuai tingkatan)

2. Learning Goal Alignment Alignment among learning goals

(Kejelasan tujuan pembelajaran)

Activities (Kegiatan)

Assessments (Penilaian)

Learner Characteristics (Karakteristik

peserta didik)

3. Feedback and

Adaptation

Adaptive content of feedback driven

by differential learner input or

modeling (Umpan balik yang

diberikan sesuai dengan input dan

model yang berbeda-beda dari peserta

didik)

4. Motivation Ability to motivate and interest an

identified population of learners

(Kemampuan untuk memotivasi dan

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

33

menarik banyak peserta didik)

5. Presentation Design Design of visual (Desain visual)

Auditory information for enhanced

learning (Audio untuk meningkatkan

pembelajaran)

Efficient mental processing (Proses

mental efisien)

6. Interaction Usability Ease of navigation (Navigasi mudah)

Predictability of the user interface

(Kemungkinan antarmuka pengguna)

Quality of the interface help features

(Kualitas antarmuka bantuan)

7. Accessibility Design of controls (Desain kontrol)

Presentation formats to accommodate

mobile learners (Multimedia

mengakomodasi pembelajaran

mobile)

8. Reusability Ability to use in varying learning

contexts and with learners from

differing backgrounds (Kemampuan

untuk digunakan pada konteks

pembelajaran yang bervariasi dan latar

belakang peserta didik yang berbeda)

9. Standard Compliance Adherence to international standards

and specifications (Kepatuhan

terhadap standar dan spesifikasi

internasional)

Menurut Wahono (2006), “karena media pembelajaran termasuk

jenis perangkat lunak yang melingkupi berbagai disiplin ilmu

(pembelajaran, desain, komunikasi, dan sebagainya), maka pendapat dari

berbagai domain expert menjadi wacana yang menyegarkan.”

Berdasarkan hal tersebut maka validasi ahli terhadap multimedia yang

dibangun dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Lebih lanjut

Wahono juga menyebutkan bahwa “kriteria penilaian dipisah dan tiap

aspek dinilai oleh orang yang kompeten diaspek tersebut”. Sehingga

aspek penilaian yang digunakan, dalam hal ini aspek penilaian LORI

versi 1.5 dipisahkan dan dibedakan untuk penilaian ahli materi dan ahli

media.

Aspek untuk mengukur kualitas konten atau isi yang dimuat dalam

multimedia pembelajaran yang dibangun, berdasarkan penilaian ahli

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

34

materi mengadaptasi aspek content quality, learning goal alignment,

feedback and adaptation, motivation. Kemudian aspek untuk mengukur

kualitas multimedia pembelajaran sebagai sebuah perangkat lunak

berdasarkan penilaian ahli media mengadaptasi aspek presentation

design, interaction usability, accessibility, reusability, standard

compliance.

3. Instrumen Respon Siswa

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui penilaian pengguna

dalam hal ini siswa terhadap multimedia pembelajaran interaktif games

berbasis model MID menggunakan skala Likert. Bentuk instrumen yang

digunakan yaitu angket atau kuisioner dengan lima pilihan jawaban.

Kriteria penilaian yang digunakan sama seperti pada instrumen validasi

ahli dengan mengadaptasi aspek penilaian LORI yaitu aspek learning

goal alignment, feedback and adaptation, motivation, presentation

design, interaction usability, dan accessibility. Indikator dari setiap aspek

penilaian dijabarkan dengan konteks yang dapat lebih dipahami

responden.

4. Instrumen Tes

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa

terhadap materi yang ada pada multimedia yang diberikan dalam bentuk

tes pilihan ganda pada multimedia. Dimana tes diberikan setelah siswa

mempelajari suatu materi dalam multimedia. Instrumen ini

dikembangkan dengan mengacu pada indikator dari setiap pokok bahasan

materi.

3.4. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data hasil penelitian, langkah selanjutnya yaitu

melakukan pengolahan terhadap data yang diperoleh. Secara umum data yang

diperoleh dibedakan menjadi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Sudjana (2005, hlm. 4) yang dimaksud “data kuantitatif adalah data

yang berbentuk bilangan, sedangkan data kualitatif adalah data yang

dikategorikan menurut kualitas suatu objek yang dipelajari”. Pengolahan data

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

35

tersebut disesuaikan dengan bentuk instrumen yang digunakan untuk

selanjutnya diuraikan dan dianalisis.

1. Analisis Data Studi Pendahuluan

Data yang diperoleh berdasarkan hasil studi lapangan dan studi

literatur melalui wawancara semi terstruktur dan angket semi tertutup

dianalisis dan dideskripsikan.

2. Analisis Data Validasi Ahli

Analisis data berupa angka yang diperoleh dari validasi ahli

dilakukan dengan menggunakan teknik pengukuran skala rating atau

Rating Scale. Pengolahan dengan skala rating menggunakan rumus

sebagai berikut (Sugiyono, 2014, hlm. 143-144):

Keterangan:

P = angka persentase

Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat validasi multimedia,

presentase data hasil pengolahan dikategorikan dengan menggunakan

skala kriteria berikut (Riduwan dan Sunarto, 2012, hlm.30):

Keterangan: Kriteria interpretasi skor

Angka Keterangan

0% - 20% Sangat Kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat Baik

Data yang berupa kesimpulan terkait kelayakan produk yang terdiri

dari layak digunakan, layak digunakan dengan perbaikan atau tidak layak

digunakan, dijadikan dasar dalam melakukan perbaikan dari multimedia

yang dibangun.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

36

3. Analisis Data Respon Siswa

Data yang diperoleh dari respon siswa menggunakan skala Likert

berupa data kualitatif, sehingga perlu diubah menjadi angka agar

mempermudah perhitungan. Perubahan dilakukan dengan pemberian skor

pada setiap jawaban, seperti berikut (Riduwan dan Sunarto, 2012, hlm.

21):

Tabel 3.2. Konversi Pernyataan Terhadap Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4

Kurang Setuju 3 Kurang Setuju 3

Setuju (S) 4 Setuju (S) 2

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1

Selanjutnya, data yang telah diubah dalam bentuk angka dihitung

dengan rumus (Sugiyono, 2014, hlm. 137):

Keterangan:

P = angka persentase

Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir

Setelah itu, seperti pada analisis data validasi ahli, angka presentase

yang diperoleh dikategorikan berdasarkan skala sebagai berikut

(Riduwan dan Sunarto, 2012, hlm.30):

Keterangan: Kriteria interpretasi skor

Angka Keterangan

0% - 20% Sangat Kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat Baik

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. - UPI | Institutional ...repository.upi.edu/21552/6/S_KOM_1100863_Chapter3.pdf · menggunakan model pengembangan Munir karena ... Tahap analisis

37

4. Analisis Data Tes

Data hasil tes berupa skor atau nilai yang diperoleh setiap peserta

didik setelah menjawab soal pada tes dalam multimedia. Ainur Rofieq

(Arifin, 2012, hlm. 277) menyebutkan rumus yang dapat digunakan

untuk pemberian skor adalah sebagai berikut: