BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode...
Transcript of BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode...
30
BAB. III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti
menerapkan desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yang dikembangkan
dari pemikiran Kurt Lewin (penggagas awal penelitian tindakan). Model proses yang
digunakan dalam PTK mengacu pada model putaran/spiral dari siklus ke siklus
dengan target kualitas pembelajaran semakin baik sehingga belajar peserta didik
semakin meningkat. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari
empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Skema 3.1. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Siklus 1
Siklus 2
Kondisi Akhir
Perencanaan 1
Refleksi 1
Tindakan 2
Observasi 2 Refleksi 2
Perencanaan 2
Observasi 1
Tindakan 1 Kondisi
Awal
31
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Pelita Salatiga yang beralamat di
Jalan Hasanudin, Gang Mangga, Salatiga.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012.
c. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan rencana jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Jadwal Penelitian Tindakan Terhadap 15 Peserta Didik
Kelas XI Akuntansi Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012
Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga
SIKLUS 1
Pertemuan Hari Tanggal Jam Pelajaran Ke
1 Kamis 17 Mei 2012 8 - 10
2 Jum'at 18 Mei 2012 4 - 6
3 Sabtu 19 Mei 2012 5 - 7
SIKLUS 2
Pertemuan Hari Tanggal Jam Pelajaran Ke
4 Selasa 22 Mei 2012 8 - 10
5 Rabu 23 Mei 2012 4 - 6
6 Jum'at 25 Mei 2012 4 - 6
3.3. Kondisi Awal Subyek Yang Diteliti
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI Program Keahlian Akuntansi
Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga. Peserta didik kelas ini berjumlah 15
yang terdiri dari 11 peserta didik berjenis kelamin perempuan dan empat peserta didik
32
berjenis kelamin laki-laki, yang memiliki perbedaan kondisi ekonomi, hasil belajar,
dan latar belakang keluarga.
Kondisi awal subyek digunakan untuk memperoleh informasi tentang
kondisi peserta didik dan proses belajar mengajar. Hasil observasi pembelajaran di
kelas XI Program Keahlian Akuntansi pada hari Kamis jam pelajaran ke delapan
sampai kesepuluh dengan kompetensi dasar menyiapkan pengelolaan administrasi
dana kas kecil menunjukkan peserta didik pada saat awal pelajaran masih
bersemangat namun hal ini tidak berlangsung lama karena peserta didik merasa bosan
dan ada 11 peserta didik yang melakukan kegiatan seperti bercerita dengan teman
sebangku, tidur dengan menundukkan kepala, mencorat-coret buku, bermain laptop
dan bercermin.
Guru mencoba mengatasi keadaan kelas yang gaduh dengan memberikan
beberapa pertanyaan tentang materi yang diterangkan. Guru meminta peserta didik
untuk mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan. Ada empat peserta didik yang
mencoba menjawab benar saat diminta menjelaskan tentang pengertian kas kecil dan
menyebutkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pengelolaan kas kecil. Peserta
didik lain yang tidak mau menjawab pertanyaan hanya diam dan tidak
memperhatikan teman yang sedang menjawab pertanyaan dari guru.
Tiga dari empat peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan guru
mempunyai tempat duduk yang berdekatan. Peserta didik tersebut memiliki nilai dari
hasil ulangan pada kompetensi dasar menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas
33
kecil di atas KKM yaitu: 85, 90, 85 dan 80. Hasil pengamatan di kelas XI Program
Keahlian Akuntansi adalah peserta didik yang pandai duduk berdekatan dengan
peserta didik yang pandai saja. Posisi yang demikian mengakibatkan kegiatan
pembelajaran menjadi aktif namun pada kelompok peserta didik yang pandai.
Hasil observasi lain menunjukkan bahwa hasil belajar pada standar
kompetensi mengelola administrasi dana kas kecil dengan kompetensi dasar
menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil tahun ajaran 2011/2012 di SMK
Pelita Salatiga sebanyak sepuluh dari 15 peserta didik berada di bawah nilai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu sebesar 75.21
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1 Siklus 1
A. Perencanaan
Pemecahan permasalahan dengan menggunakan metode
kooperatif GI adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Rencana dan Perbaikan dengan menggunakan
Metode Group Investigation pada kompetensi dasar
menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil.
Perencanaan dilakukan dengan guru mata pelajaran akuntansi
kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah
Kejuruan Pelita Salatiga
21
Tim MGMP Akuntansi SMK Pelita Salatiga, loc. cit, hal.8.
34
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan kompetensi yang dicapai.
Tahap perencanaan tindakan setelah mengetahui informasi
tentang peserta didik adalah menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (lampiran 5, halaman 87). RPP disusun sesuai
dengan menggunakan metode pembelajaran Group
Investigation (GI) pada kompetensi dasar Menyiapkan
Pengelolaan Administrasi Dana Kas Kecil.
3. Membuat lembar observasi yang terdiri dari:
- Lembar kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran yang
diamati dari jumlah peserta didik yang membawa buku paket,
buku catatan, dan perlengkapan tulis (lampiran 7, halamam
108).
- Lembar pengamatan aktivitas peserta didik yang menunjang
pelaksanaan pembelajaran dengan metode kooperatif GI dibuat
untuk mengetahui sejauh mana interaksi peserta didik selama
kegiatan belajar mengajar (lampiran 9, halaman 110).
- Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk
mengetahui aktivitas guru selama menggunakan metode
kooperatif tipe GI (lampiran 10, halaman 112).
4. Menyiapkan daftar kelompok.
35
Peserta didik di kelas XI Program Keahlian Akuntansi dibagi
menjadi tiga kelompok (lampiran 6, halaman 107), masing-
masing kelompok terdiri dari lima peserta didik. Setiap
kelompok terdiri dari peserta didik yang memiliki hasil belajar,
latar belakang keluarga, dan etnis yang berbeda.
5. Menyusun dan mempersiapkan soal-soal untuk masing-masing
kelompok, tes individu, kunci jawaban dan format penilaian.
Soal kelompok (lampiran 13, halaman 116) terdiri dari empat
soal kasus yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok, soal
tes individu (lampiran 16, halaman 119) terdiri dari lima soal
yang akan dikerjakan oleh masing-masing peserta didik secara
mandiri.
6. Menyiapkan media pembelajaran dan penghargaan kelompok.
Media pembelajaran berupa spidol, penghapus, laptop serta
LCD yang digunakan oleh guru dan peserta didik pada proses
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif GI.
Penghargaan kelompok diberikan kepada peserta didik dalam
kelompok yang dapat menjawab soal kasus dengan skor
tertinggi.
7. Menyiapkan kisi-kisi wawancara (lampiran 11, halaman 114).
36
8. Menyiapkan lembar angket motivasi peserta didik (lampiran
19, halaman 123).
9. Menyiapkan angket tanggapan peserta didik terhadap metode
pembelajaran kooperatif GI (lampiran 12, halaman 115).
B. Tindakan
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1
dengan metode pembelajaran kooperatif tipe GI. Tahap pelaksanaan
dalam pembelajaran kooperatif metode GI meliputi:
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal (10 menit)
- Mengkondisikan peserta didik siap belajar dengan cara berdoa
dan mengabsen peserta didik.
- Membuka pelajaran dan melakukan apersepsi dengan cara
menggali informasi dan pengalaman peserta didik.
- Membangun motivasi belajar peserta didik tentang pentingnya
pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti (115 menit)
a. Eksplorasi, dengan cara menggali pengalaman dan informasi
peserta didik tentang materi yang akan diajarkan dengan
menerapkan contoh-contoh.
37
b. Elaborasi, dengan cara :
- Menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran GI.
- Penjelasan materi berdasarkan metode pembelajaran GI.
- Membagi kelompok dan menjelaskan cara kerja kelompok
berdasarkan metode pembelajaran GI.
c. Konfirmasi, dengan cara:
- Mengecek kembali kegiatan pembelajaran berdasarkan
tujuan pembelajaran.
- Memberikan masukan terhadap hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
- Penutup, dengan cara memberikan kesimpulan terhadap
materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Tindak lanjut, dengan cara penginformasikan bahwa hasil
dari diskusi pada pertemuan berikutnya akan dilakukan
wawancara dengan narasumber.
Pertemuan 2
1. Kegiatan awal (10 menit)
Dilakukan dengan cara membuka pelajaran, melakukan apersepsi
dan memberikan motivasi.
2. Kegiatan Inti (115 menit)
38
a. Eksplorasi, dengan cara menggali pengalaman dan informasi
peserta didik tentang materi yang akan dipelajari.
b. Elaborasi, dengan cara penjelasan cara kerja kelompok dalam
melakukan wawancara terhadap narasumber dan cara kerja
kelompok dalam menyusun laporan hasil wawancara.
c. Konfirmasi, dengan cara :
- Penyampaian secara singkat kesimpulan hasil wawancara
(investigasi).
- Pemberian tanggapan dan masukan terhadap hasil
investigasi.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
- Penutup, dengan cara membuat kesimpulan bersama berdasarkan
tujuan pembelajaran.
- Tindak lanjut, dengan cara penginformasian bahwa hasil
wawancara akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 3
1. Kegiatan awal (10 menit)
- Dengan cara membuka pelajaran, memberikan apersepsi dan
motivasi.
2. Kegiatan inti (115 menit)
39
a. Eksplorasi, dengan cara menggali informasi peserta didik
tentang materi yang akan dipelajari.
b. Elaborasi, dengan cara :
- Penjelasan cara kerja kelompok dalam melakukan presentasi
dari hasil investigasi.
c. Konfirmasi, dengan cara:
- Pemberian tanggapan dan masukan terhadap hasil presentasi
kelompok.
- Pemberian tugas kelompok dan tes individu
3. Kegiatan akhir (10 menit)
- Penutup, dengan cara membuka sesi tanya jawab tentang
kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengerjakan tes
individu dan membuat kesimpulan bersama sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
- Tindak lanjut, dengan cara pemberian penghargaan bagi
kelompok yang mengerjakan soal kasus dengan benar dan
memiliki nilai tertinggi.
C. Observasi
Observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung
merupakan upaya untuk mengamati kesiapan peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar dan perubahan tingkah laku atau aktifitas
40
guru dan peserta didik. Perubahan tingkah laku ini menunjukkan
reaksi terhadap tindakan yang diberikan dengan menggunakan
pembelajaran model group investigation. Pengamatan dilakukan
untuk mengetahui apakah selama proses belajar mengajar sesuai
dengan skenario dalam RPP. Penelitian ini melibatkan tiga observer
yaitu peneliti sendiri, dan dua guru akuntansi SMK Pelita Salatiga
yaitu Sri Purwaningsih, S.Pd dan Drs. Sutikno, M.Pd.
Aspek-aspek yang diamati melalui lembar observasi pada guru
dan peserta didik meliputi aktivitas yang didalamnya terdapat unsur
motivasi meliputi adanya perhatian, kegiatan dan rasa senang
terhadap proses pembelajaran.
Tahap observasi tidak hanya untuk melakukan pengamatan
terhadap kesiapan dan aktivitas dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar saja namun juga mengamati hasil belajar peserta didik yang
dilakukan dengan memberikan tes individu.
D. Refleksi
Pada tahap ini berisi kegiatan menganalisis sejauhmana tindakan
yang telah dilakukan. Hasil pengamatan dan hasil tes dianalisis untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan tindakan dan
hasil yang dicapai yang terjadi pada siklus I dan merencanakan
tindakan berikutnya pada siklus II.
41
Refleksi dilakukan untuk:
1. Mengetahui keberhasilan pembelajaran.
2. Ketepatan pemilihan materi dengan metode pembelajaran.
3. Mengetahui kekuarangan-kekurangan sehingga dapat sebagai
masukan pada siklus berikutnya.
3.4.2 Siklus 2
A. Perencanaan
Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki refleksi siklus pertama
karena pada siklus pertama masih belum dapat menjawab kerisauan
guru. Informasi yang diperoleh dari refleksi siklus pertama merupakan
data yang digunakan untuk membuat perencanaan siklus kedua.
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II sama seperti perencanaan
yang digunakan pada siklus I.
B. Tindakan
Guru kembali melakukan tindakan seperti siklus I sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan sesuai RPP dengan model
pembelajaran group investigation (GI) yang terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir dengan menekankan pada perbaikan
di tahap-tahap yang masih kurang optimal.
C. Observasi
42
Observer harus mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah
sesuai dengan skenario RPP, sama halnya dengan siklus I. Aspek-
aspek yang diamati melalui lembar observasi pada guru dan peserta
didik meliputi aktivitas yang didalamnya terdapat unsur motivasi yang
meliputi adanya perhatian, kegiatan dan rasa senang terhadap materi
pembelajaran. Observasi juga dilakukan terhadap hasil belajar peserta
didik dengan cara memberikan tes.
D. Refleksi
Tahap ini dilakukan dengan menganalisis kembali hasil
pengamatan dan hasil tes pada siklus II. Jika tujuan pembelajaran
mengalami peningkatan yang signifikan dan sesuai dengan target maka
penelitian dianggap berhasil. Refleksi pada siklus II dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar keberhasilan pembelajaran dengan model
group investigation (GI) dengan kompetensi dasar menyiapkan
pengelolaan administrasi dana kas kecil di kelas XI Program Keahlian
Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data penelitian tindakan adalah hasil pengamatan terhadap peserta
didik kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita
Salatiga, angket motivasi, lembar wawancara dan hasil dokumentasi berupa foto
kegiatan belajar mengajar dengan metode pembelajaran kooperatif tipe GI. Data-data
43
tersebut akan dipergunakan guru dan observer untuk memperoleh kesempatan
melakukan refleksi mengenai penguasaan konsep, hasil belajar dan motivasi peserta
didik.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan merupakan langkah yang
paling utama di dalam penelitian tindakan, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data yang akurat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis
adalah sebagai berikut :
1. Teknik observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran apakah
telah sesuai dengan skenario atau tidak dan mengetahui hambatan-hambatan
dalam pembelajaran di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah
Menengah Kejuruan Pelita Salatiga pada kompetensi dasar menyiapkan
pengelolaan administrasi dana kas kecil dengan metode GI. Observasi
dilakukan oleh guru dan peneliti. Observasi terhadap guru yang mengajar
berfungsi sebagai alat kontrol, apakah guru tersebut telah melakukan tindakan
sesuai dengan perencanaan, sedangkan observasi peserta didik dapat berfungsi
untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas dan kemajuan peserta didik.
Lembar observasi terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Lembar observasi terhadap peserta didik dengan metode group
investigation (GI).
44
b. Lembar observasi terhadap guru dengan metode group investigation
(GI).
2. Teknik tes
Tes adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar peserta didik di kelas XI Program Keahlian
Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga pada kompetensi dasar
menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe GI. Tes dilakukan setiap akhir siklus
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik di akhir
pembelajaran melalui metode GI.
Teknik tes yang digunakan penulis adalah tes tertulis. Tes tertulis berupa
pertanyaan-pertanyaan yang harus dikerjakan peserta didik secara tertulis dan
individual. Melalui tes tertulis ini, penulis dapat:
a. Mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran
b. Keberhasilan atau kekurang berhasilan perbaikan pembelajaran yang
telah dilaksanakan penulis.
3. Wawancara
Penelitian tindakan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi kompetensi
dasar menyiapkan pengelolaan administrasi dana kas kecil mata pelajaran
akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga menggunakan lembar
wawancara. Lembar wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data
45
terhadap motivasi peserta didik dengan menggunakan metode GI. Lembar
wawancara berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap
peserta didik. Pertanyaan di dalam lembar wawancara bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar peserta didik yang menyukai mata pelajaran
akuntansi dengan menggunakan metode GI di kelas XI Program Keahlian
Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga.
4. Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian tindakan di kelas XI Program
Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga adalah
angket tertutup. Angket berisi tentang pernyataan-pernyataan yang
berhubungan dengan masalah penelitian, yaitu motivasi belajar peserta didik.
Indikator motivasi peserta didik adalah adanya perhatian, kegiatan dan rasa
senang peserta didik di dalam mengikuti pelajaran. Indikator adanya perhatian
dijabarkan menjadi dua bagian, yaitu perhatian terhadap bahan ajar, dan
memahami materi pelajaran. Indikator kegiatan dijabarkan menjadi dua
bagian yaitu, pelaksanaan aktivitas kegiatan terhadap bahan ajar dan secara
aktif untuk menyelesaikan tugas-tugas di dalam proses pembelajaran.
Indikator rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan pelajaran,
senang mengikuti proses pembelajaran, dan antusias di dalam menyelesaikan
tugas belajar.
5. Catatan lapangan
46
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data yang tidak bisa masuk
ke dalam lembar observasi.
6. Teknik dokumentasi
Dokumentasi berupa foto digunakan untuk memperkuat data yang
diperoleh dari observasi. Dokumentasi foto dapat memberikan gambaran
secara lebih nyata mengenai kegiatan kelompok peserta didik dan
menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung.
3.6. Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar peserta didik)
Data kuantitatif dapat dianalisis secara diskriptif misalnya mencari
persentase keberhasilan belajar.
a. Data hasil observasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
% Pencapaian = Σ Skor yang diperoleh X100%
Skor maksimum
b. Data hasil tes dapat dihitung dengan mengguanakan rumus sebagai
berikut:
Nilai = Σ Skor yang dijawab benar X 100%
Skor maksimum
47
c. Nilai yang diperoleh dari hasil observasi merupakan hasil belajar
psikomotorik dan afektif.
d. Hasil observasi dapat dihitung dengan keberhasilan kelas yaitu
persentase peserta didik yang tuntas sesuai dengan indikator
keberhasilan dihitung dengan rumus:
% ketuntasan belajar siswa = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100 %
Banyaknya siswa dalam satu kelas
2. Data kualitatif
Data kualitatif digunakan untuk menganalisis data-data non tes, yaitu
data observasi, data angket dan data wawancara. Data observasi dan data
angket digunakan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
wawancara. Sedangkan data wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk
mengatasi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses belajar
mengajar. Data kualitatif dapat dianalisis dengan reduksi data, penyajian teks
dan penarikan kesimpulan.
a. Reduksi data (data reduction)
Reduksi data merupakan penyederhanaan data yang telah diperoleh
dari observasi, angket dan wawancara. Data yang didapat dirangkum dan
dipilih sesuai dengan tema yang ada. Data reduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah dalam pengumpulan data.
b. Penyajian data (data display)
48
Setelah dilakukan penyederhanaan (direduksi) maka langkah
selanjutnya yaitu mendisplay data. Data display dilakukan dengan cara
menyajikan hasil data dalam bentuk kalimat dan tabel.
c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)
Tahap terakhir yaitu kesimpulan dari data yang telah disederhanakan
dan disajikan.
Catatan lapangan
yaitu semua data yang telah diperoleh di kelas berupa
observasi, angket dan wawancara
Skema 3.2. Reduksi Data, Display Data dan Verifikasi
Reduksi data
yaitu meringkas dan memilih data yang diperoleh
Display data
Yaitu data disajikan dalam bentuk uraian singkat dan tabel
Conclusion drawing
Yaitu penarikan kesimpulan
49
3.7. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan siklus di dalam penelitian tindakan, apabila
peserta didik yang mempunyai motivasi terhadap proses pembelajaran dengan
metode Group Investigation dan peserta didik tuntas belajar sudah lebih dari
atau sama dengan 75%. “Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
pada taraf atau tingkat keberhasilan proses belajar mengajar, apabila 75%
dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai
taraf keberhasilan minimal.”22
Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila :
a. Rata-rata aktivitas belajar peserta didik dan guru sudah mencapai skor
lebih dari atau sama dengan 75%.
b. Skor motivasi belajar peserta didik mencapai lebih dari atau sama dengan
75% dari jumlah peserta didik berada dalam skala 25-32 dan 33-40 dengan
kategori termotivasi dan sangat termotivasi. Indikator motivasi terdiri dari:
Adanya perhatian dijabarkan menjadi menjadi dua bagian, yaitu
perhatian terhadap bahan ajar dan memahami materi pelajaran.
Adanya kegiatan dijabarkan menjadi dua bagian, yaitu pelaksanaan
aktivitas kegiatan terhadap bahan ajar dan secara aktif menyelesaikan
tugas-tugas di dalam proses pembelajaran.
22 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaun, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta, 2002, hal.122.
50
Adanya rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan pelajaran,
senang mengikuti proses pembelajaran, dan antusias di dalam
menyelesaikan tugas belajar.
Indikator motivasi dituangkan di dalam angket penilaian motivasi
peserta didik. Angket dikategorikan menjadi empat kategori
pengukuran motivasi di dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode GI. Skala pengukuran 10-16 dapat dikategorikan
peserta didik tidak termotivasi, 17-24 dapat dikategorikan peserta didik
kurang termotivasi, 25-32 dapat dikategorikan peserta didik
termotivasi, dan 33-40 dapat dikategorikan peserta didik sangat
termotivasi.
Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah apabila peserta didik yang nilainya tuntas belajar sudah lebih dari atau
sama dengan 75%.
Peserta didik dikatakan mencapai tuntas belajar kognitif apabila
peserta didik mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang
mengacu pada KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu untuk ketuntasan
individu 75, sedangkan batas ketuntasan klasikal adalah 75% dari jumlah
peserta didik yang mengikuti tes.