BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri
Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen. Sebagian besar
wilayahnya adalah pegunungan, hanya sebagian kecil dataran berupa sawah tadah
hujan. Perumahan penduduk kebanyakan di dataran tinggi. Lokasi Sekolah Dasar
Negeri Tirtomoyo di samping persimpangan jalan dan merupakan jantung Desa
Tirtomoyo.
Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas 4 Sekolah Dasar
Negeri Tirtomoyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah
siswa 19 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Ini
merupakan jumlah siswa terkecil kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo
dibanding tahun-tahun yang telah lalu, yang jumlahnya di atas 25, bahkan pernah
mencapai 30 lebih. Karakteristik siswa kelas 4 berumur antara 9 sampai 11 tahun
yang berada pada tahap berpikir kongkret. Tingkat ekonomi orang tua siswa
termasuk dalam kategori ekonomi menengah kebawah. Sebagian besar wali murid
mempercayakan sekolah sebagai tempat satu-satunya menuntut ilmu. Jarang
sekali kunjungan wali murid untuk berkonsultasi masalah pendidikan anaknya
dengan pihak sekolah.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah "gejala yang akan diteliti dalam suatu penelitian (Hadi,
2003:134). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:93), variabel adalah
obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dari ke 2
pendapat di atas, variabel adalah gejala atau objek penelitian yang akan menjadi
fokus penelitian ini.
27
Ada dua jenis variabel yaitu : a) Variabel bebas (Independent Variabel) yaitu
variabel yang secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain (variabel terikat).
Variabel ini biasanya dilambangkan dengan variabel X.
b) Variabel terikat (Denpendent Variabel) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain (variabel terikat) sehingga seringkali juga disebut dengan dependent
variabel. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan variabel Y. (Arikunto
2006:93).
Dalam penelitian ini variabel X adalah penerapan metode bermain peran,
sedangkan variabel Y adalah hasil belajar siswa.
3.2.2 Definisi Operasional Variabel
Untuk memberikan makna terhadap variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, maka secara operasional diartikan sebagai berikut:
1) Metode Bermain Peran
Bermain peran adalah suatu cara menerangkan materi pelajaran yang
disesuaikan dengan pokok bahasan dengan bahasanya sendiri sehingga
mampu menyerap materi dengan baik.
2) Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar PKn sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau
variabel Y yang merupakan bentuk perwujudan dari hasil belajar pada proses
kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar PKn ini diperoleh dari skor atau nilai
tes formatif yang didapatkan siswa setelah dilakukan pembelajaran baik pada
siklus 1 dan siklus 2 dengan metode pembelajaran yang digunakan.
3.3 Prosedur Penelitian
Perbaikan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari dua siklus masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Secara lebih rinci diuraikan dalam bagan sebagai
berikut:
28
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan skema di atas penelitian akan dilaksanakan melalui 2 siklus,
sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu dibuat perencanaan mengenai apa
yang ingin dilaksanakan dan diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah
melakukan kegiatan pembelajaran juga akan dilakukan refleksi, hasil refleksi ini
digunakan untuk mengetahui kekurangan yang terdapat pada kegiatan di siklus I.
setelah menemukan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I akan di
perbaiki pada siklus II yang langkah pelaksanaannya sama dengan siklus I.
Pelaksanaan &PengamatanRefleksi
Refleksi Pelaksanaan &Pengamatan
Perencanaan
Siklus I
Perencanaan
Siklus II
?
29
Rencana Siklus I
a. Perencanaan
Yang meliputi: Menyusun RPP metode bermain peran, membuat LKS,
dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media pembelajaran,
menyusun soal ulangan evaluasi, menyiapkan instrumen observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Dan Observasi.
1. Tindakan.
Yang meliputi langkah-langkah (a) membuat kelompok belajar yang
terdiri 4 siswa, (b) melaksanakan proses pembelajaran dengan metode bermain
peran, (c) mengerjakan ulangan harian.
2. Pengamatan/observasi
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data hasil
pembelajaran, baik data pembelajaran guru maupun data pembelajaran siswa.
c. Refleksi.
Refleksi dilakukan setelah akhir tatap muka pelaksanaan tindakan.
Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan/kelebihan dari tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil
refleksi berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada
siklus 2. Kelebihan akan dipertahankan dan kekurangan akan diperbaiki pada
siklus 2.
Rencana Siklus II
a. Perencanaan
Yang meliputi : (a) identifikasi permasalahan siklus I dan rencana
perbaikan, (b) menyusun RPP, LKS pembelajaran metode bermain peran (c)
identifikasi masalah untuk diskusi dilaksanakan sama dengan siklus I, namun
perlu upaya yang lebih meningkatkan hasil belajar siswa dan menggali masalah
dengan diri siswa maupun guru, (d) menyusun ulangan.
30
b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi
1) Tindakan
Proses pembelajaran siklus II sama dengan siklus I dan merupakan
perbaikkan dari siklus I dan semua kekurangan-kekurangan yang muncul selama
pelaksanaan tindakan siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Perbaikan ini ditujukan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, pada awal siklus II
siswa masih perlu dijelaskan tentang pembelajaran bermain peran.
2) Observasi
Pada tahap ini sama dengan siklus I data yang dipandang penting seperti
data kemajuan hasil belajar siswa yang dipantau lewat lembar observasi kelas dan
wawancara, guru memeriksa hasil catatan siswa, hasil pengamatan siswa dan hasil
pekerjaan siswa.
c. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini difokuskan pada pengalaman yang diperoleh
dari siklus I, menilai kembali sasaran perbaikan yang ditetapkan. Refleksi
dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif yaitu dengan
membandingkan hasil observasi siklus I dengan hasil observasi pada siklus II.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan
memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan
data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.
2) Non Tes
Non tes digunakan untuk mengetahui kualitas proses dan produk dari satu
pekerjaan serta hal-hal yang berkenaan dengan domain ranah afektif seperti
sikap, minat, bakat, dan motivasi. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan
teoritis keterampilan dan sikap. Pada penelitian ini teknik non tes dengan
menggunakan skala sikap.
31
3) Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan
keaktifan belajar siswa dan kegiatan guru dalam mengajar pada proses
pembelajaran. Observasi dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Kecamatan
Poncowarno Kabupaten Kebumen pada pelajaran PKn dengan menggunakan
metode bermain peran.
4) Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk memperoleh data awal
tentang nama siswa, no induk, nilai hasil ulangan siswa kelas 4 di SD Negeri
Tirtomoyo.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
berupa lembar observasi pada praktik pembelajaran terhadap implementasi
metode pembelajaran pada setiap kegiatan pembelajaran. Untuk mendapatkan data
observasi yang valid digunakan kisi-kisi observasi dan lembar observasi.
32
Tabel 2
Kisi-kisi instrumen observasi untuk guru dalam menggunakanmetode bermain peran pada mata pelajaran PKn.
No Aspek Indikator Nomor Item
1 Kegiatan sebelummelakukanpembelajaran
a. Mempersiapkan RPPb. Mempersiapkan alat dan media
pembelajaran
1, 2, 3
2 Mengkondisikan kelas a. Mengawali pembelajaran denganmengucap salam
b. Menyiapkan keadaan fisik dan psikissiswa
c. Menggali pengetahuan awal siswamengenahi materi pembelajaran
d. Menjelaskan tujuan yang akan dicapaidalam pembelajaran
1, 2, 3, 4, 5
3 Pelaksanaanpembelajaranmenggunakan metodebermain peran
a. Menjelaskan materi pembelajaranb. Menetapkan topik atau masalah serta
tujuan yang hendak dicapai dalambermain peran yaitu mengenai dampakglobalisasi.
c. Memberikan gambaran masalah dalamsituasi yang akan diperankan dalambidang makanan, permainan, dankebudayaan.
d. Membagi siswa dalam kelompok yangterdiri 4 anak.
e. Memanggil kelompok untuk melakukanbermain peran sesuai dengan peran yangdidapatkan.
f. Membimbing kelompok lain untukmengamati kelompok yang maju.
g. Memberikan lembar kerja danmembahasnya.
h. Melakukan diskusi setelah bermainperan selesai.
i. Memberikan kesempatan siswa untukbertanya.
j. Memberikan kesimpulan secarakeseluruhan.
1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11
4 Akhir Pembelajaran a. Menyimpulkan hasil pembelajaran.b. Membuat rangkuman dengan melibatkan
siswa.c. Melakukan refleksi pembelajaran.d. menyampaikan rencana pada pertemuan
selanjutnya.e. Mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap salam
1, 2, 3, 4, 5
33
Untuk lembar kisi-kisi observasi aktivitas siswa ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran PKn digambarkan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3Kisi-kisi instrumen observasi untuk mengetahui aktivitas siswa
ketika mengikuti pelajaran PKn.
No Aspek Indikator Nomor Item1 Kegiatan pra
pembelajarana. Kesiapan fisik siswab. Kesiapan alat tulis dan
buku pelajaran sebelummengikuti pelajaran
1, 2, 3
2 Kegiatan pembelajaran a. Ketertarikan siswa saatdiberikan motivasi
b. Partisipasi saat dilakukanapersepsi
c. Memperhatikan saatdijelaskan tujuanpembelajaran
d. Memperhatikan saatmendapatkan penjelasanmateri pembelajaran
e. Keseriusan siswa yangmendapat tugas bermainperan
f. Perhatian siswa yang tidakterlibat bermain perandalam pembelajaran
g. Partisipasi siswa ketikadiskusi kelompok
h. Keberanian siswamenanyakan materi yangbelum jelas
1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11,12, 13
3 Kegiatan akhirpembelajaran
a. Menyimpulkan hasilpembelajaran
b. Membuat rangkuman
1, 2
Keterangan :
1. Skor 1 jika pernyatan tersebut dilakukan oleh guru
2. Skor 0 jika pernyataan tersebut tidak dilakukan
34
Kriteria Penilaian :
P = ∑ nilai perolehan × 100%
∑ nilai maksimal
Keterangan :
P : persentase nilai
∑ : jumlah
Jumlah nilai yang diperoleh
No Skor Kategori
1 75 – 100 Sangat Baik
2 55 – 75 Baik
3 26 – 50 Cukup
4 ≤ 25 Kurang
2) Soal tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran. Test ini diberikan setelah akhir pembelajaran pada pertemuan
ketiga dalam tiap siklus. Berikut kisi-kisi soal yang digunakan dalam
pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Untuk lebih jelasnya digambarkan dalam
tabel 3 dibawah ini :
35
Tabel 4Kisi-kisi soal Siklus I
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No soal
1 4. Menunjukkan sikapterhadap globalisasidi lingkunganya.
4.1Memberikancontohsederhanapengaruhglobalisasi dilingkunganya
4.1.1 Menjelaskanmakna globalisasi
4.1.2Memberikancontoh sederhanaglobalisasi.
4.1.3Menyebutkanbukti globalisasidi lingkungannya.
4.1.4Menceritakansikap perubahanpola tingkah lakuakibatglobalisasi.
1, 3
2, 10, 13,15, 20
4, 5, 6, 9,11, 12,17
7, 8, 14,16, 18,19
Pada siklus II dengan materi pokok jenis-jenis kebudayaan Indonesia kisi-kisi soal untuk evaluasi pembelajaran PKn adalah sebagai berikut.
Tabel 5Kisi-kisi soal Siklus II
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No soal
2 4. Menunjukkan sikapterhadap globalisasidi lingkunganya.
4.2Mengidentifikasijenis budayaIndonesia yangpernahditampil-kandalam misikebudayaanInternasional.
4.2.1Menyebutkanjenis budayaIndonesia.
4.2.1Mengidentifikasijenis budaya yangpernah ditampilkandalam misikebudayaaninternasional.
4.2.3Menunjukan sikapmencintai budayaIndonesia.
4.2.4Menjelaskan sikapterhadap pengaruhglobalisasi yangterjadi.
4.2.5Menunjukan contohsikap terhadappengaruhglobalisasi.
4.2.6Mengaplikasikansikap terhadappengaruh globalisasi.
2, 4, 5, 8, 9,10, 21, 23,25.1, 7, 11.
3, 6, 22.
12, 14, 15,19.
18, 24
13, 16, 17,20.
36
3) Skala Sikap
Skala sikap adalah alat ukur ranah afektif yang dipergunakan untuk
mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek. Skala yang digunakan untuk
mengukur adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap materi atau
pelajaran yang akan diajarkan. Sikap mengacu pada kecenderungan merespons
secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu obyek. Instrumen sikap
ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap suatu materi globalisasi dan
budaya Indonesia. Sikap ini bisa positif ataupun negatif. Sikap adalah perasaan
positif atau negatif terhadap suatu obyek. Obyek tersebut adalah materi pelajaran
mengenai globalisasi dan budaya Indonesia.
Skala Sikap Siklus 1
Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara
memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Tabel 6Skala Sikap Siklus 1
No Indikator Jmlbutir Pernyataan Skala
SS S TS STS1. Makna globalisasi 2 1. Surat kabar merupakan salah satu
sarana komunikasi2. Mengolah tanah pertanian
menggunakan tenaga hewan2. Pengaruh
globalisasi4 3. Siswa pergi kesekolah harus
membawa HP4. Sekolah mengadakan pelajaran
tambahan dansa modern5. Jalan-jalan memakai pakaian santai6. Sekolah memberikan pelajaran seni
daerah3. Dampak globalisasi 4 7. Sebagai pelajar wajib belajar
komputer8. Anak-anak kelas 4 saat istrahat
banyak membeli makanan diluarhalaman sekolah
9. Memakai pakaian seragam sekolahsaat olahraga
10. Komputer merupakan kebutuhanpokok bagi setiap pelajar
37
Skala Sikap Siklus 2
Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara
memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Tabel 7Skala Sikap Siklus II
No Indikator Jmlbutir Pernyataan
SkalaSS S TS STS
1. Adat kebiasaansuatumasyrakat
4 1. Setiap hari senin pagidiadakan upacara bendera.
2. Saling menyapa dan memberisalam setiap bertemu temandijalan.
3. Ikut serta bergotong royongdalam acara kebersihanlingkungan
4. Datang ke lingkungan sekolahmemakai kaos oblong dancelana jean
2. Pengaruhglobalisasiterhadapkebudayaan
4 5. Merayakan hari ulang tahunkelahiran secara besar-besaran
6. Berkomunikasi dengansaudara di luar kotamenggunakan HP
7. Main ke warnet sampai larutmalam
8. Membolos sekolah untukbermain PS
3. Kebudayaanbangsa
2 9. Mengikuti ekstra kurikuler taritradisional di sekolah
10. Mengenakan kebaya padaperayaan hari kartini
38
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis
ketuntasan dan analisis komparatif. Analisis ketuntasan diperoleh pada pra siklus
untuk skor nilai memenuhi KKM ada 7 anak dengan presentase 36,84%, pada
siklus 1 terdapat 11 anak yang sudah memenuhi KKM dengan presentase 57,89%
pada siklus 2 terdapat 19 anak yang sudah memenuhi KKM dengan presentase
100%. Analisis komparatif dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang
tuntas dalam mata pelajaran PKn terbukti untuk klasifikasi Tuntas, sebelum
diadakan tindakan yang tuntas hanya 7 siswa. Sedangkan setelah siklus I dan
siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 11 siswa pada siklus I dan 19 siswa pada
siklus II. Dan terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar setelah diterapkan
metode bermain peran, dengan nilai rata-rata 57,89 sebelum diadakan penelitian
dan setelah diadakan penelitian pada siklus I ini mengalami peningkatan menjadi
65,26 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Hasil dari siklus II, siswa
mengalami peningkatan ketuntasan pada mata pelajaran PKn mencapai 100% dan
nilai sudah ≥ 65. Pada siklus II rata-rata kelas menjadi 75,26 dengan nilai tertinggi
95 dan nilai terrendah 65.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. (Sudjana,
2012:12). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mengetahui tingkat validitas
dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan
total skor (corrected item total correlation) dapat dilihat melalui analisis SPSS
16.0 for windows.
r < 0.20 : Tidak ada validitas
0.20 ≤ r < 0.40 : Validitas rendah
0.40 ≤ r < 0.60 : Validitas sedang
0.60 ≤ r < 0.80 : Validitas tinggi
0.80≤ r <1.00 : Validitas sempurna
39
Dari hasil penghitungan validitas item pada soal siklus I dengan
menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi maka
nomor item 12, 13, dan 16 dinyatakan tidak valid karena hanya mempunyai
koefisien korelasi < 0,413. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil
pengujian validitas dari 25 item yang diuji ada 22 item yang valid dan 3 item yang
tidak valid (terlampir). Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid
diuji tingkat reliabilitasnya.
Sedangkan dari hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal
siklus II dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan
koefisien korelasi dinyatakan valid karena hanya mempunyai koefisien korelasi >
0,413 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari
25 item yang diuji valid (terlampir).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
penngumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliabel. Kualitas alat penilaian dapat dilihat dari vaiditas atau kesahihan dalam
menilai apa yang seharusnya dinilaidan dari reliabilitas atau keajegan laat
penilaian yakni ketepatan alat manakala alat penilaian tersebut diberikan beberapa
kali kepada obyek yang sama.
Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen tes siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
40
Tabel 8Kisi-kisi soal Siklus I setelah di uji Validitas dan Reliabilitas
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No soal
1 4. Menunjukkan sikapterhadap globalisasidi lingkunganya.
4.1Memberikancontohsederhanapengaruhglobalisasi dilingkunganya
4.1.1 Menjelaskanmakna globalisasi
4.1.2Memberikancontoh sederhanaglobalisasi.
4.1.3Menyebutkanbukti globalisasidi lingkungannya.
4.1.4Menceritakansikap perubahanpola tingkah lakuakibatglobalisasi.
1, 3
2, 10, 13,15, 20
4, 5, 6, 9,11, 12,17
7, 8, 14,16, 18,19
Tabel 9Kisi-kisi soal Siklus II setelah di uji Validitas dan Reliabilitas
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No soal
2 4. Menunjukkan sikapterhadap globalisasidi lingkunganya.
4.2Mengidentifikasijenis budayaIndonesia yangpernahditampil-kandalam misikebudayaanInternasional.
4.2.1Menyebutkanjenis budayaIndonesia.
4.2.1Mengidentifikasijenis budaya yangpernah ditampilkandalam misikebudayaaninternasional.
4.2.3Menunjukan sikapmencintai budayaIndonesia.
4.2.4Menjelaskan sikapterhadap pengaruhglobalisasi yangterjadi.
4.2.5Menunjukan contohsikap terhadappengaruhglobalisasi.
4.2.6Mengaplikasikansikap terhadappengaruh globalisasi.
2, 4, 5, 8, 9,10, 21, 23,25.1, 7, 11.
3, 6, 22.
12, 14, 15,19.
18, 24
13, 16, 17,20.
41
3.7 Indikator Kinerja
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini, tolak ukurnya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian nilai KKM ≥
65. Dengan kriteria peserta didik tuntas belajar jika telah mencapai tingkat
penguasaan materi 70% keatas. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan
kelas dilaksanakan melalui tahapan-tahapan, dari tahapan tersebut adalah
perencanaan, tindakan pengamatan, dan refleksi. Untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P = ∑ siswa yang tuntas belajar × 100%
∑ siswa
Keterangan :
P : persentase ketuntasan belajar
∑ : jumlah