BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

10
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Berdasarkan kerangka pemikiran, variabel yang menghubungkan variabel satu dengan variabel lainnya dalam penelitian ini dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Variabel independen (bebas) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage. 2. Variabel dependen (terikat) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah income smoothing. Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan variabel penelitian tersebut, maka dapat diuraikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan periode pengamatan tahun 2012-2014. Nilai saham merupakan cerminan dari

description

metode yang digunakan dalam penelitian perataan laba atau income smoothing terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI

Transcript of BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

Page 1: BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka pemikiran, variabel yang menghubungkan variabel satu

dengan variabel lainnya dalam penelitian ini dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Variabel independen (bebas) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah harga saham, ukuran perusahaan, profitabilitas,

dan leverage.

2. Variabel dependen (terikat) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah income smoothing.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan variabel penelitian tersebut,

maka dapat diuraikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham

perusahaan periode pengamatan tahun 2012-2014. Nilai saham merupakan

cerminan dari nilai perusahan. Nilai saham yang tinggi akan mencerminkan

nilai perusahaan yang tinggi. Harga saham dapat dilihat di

www.yahoofinancial.co.id atau dapat dilihat melalui ICMD (Indonesian

Capital Market Directory). Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini

adalah harga saham per 31 Desember atau tanggal pelaporan laporan

keuangan.

2. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan perusahaan dengan periode pengamatan tahun 2012-2014.

Berdasarkan laporan keuangan dapat dilakukan analisa terhadap ukuran

Page 2: BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

perusahaan, profitablitas, dan leverage dikarenakan ketiganya memiliki kaitan

dengan assets perusahaan.

3. Income smoothing yang digunakan dalam penelitian berdasarkan perhitungan

indeks Eckel yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan real estate

dan property yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan 2012-2014.

3.2 Model Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitis kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun

suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur atau menguji data

sehingga menghasilkan jawaban identifikasi masalah yang harus diukur atau diuji

dengan alat uji kuantitatif, dengan metode statistik untuk menguji hipotesis.

3.3 Teknik Sampling

Populasi yang diteliti adalah perusahaan real estate dan property yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 hingga 2014. Pemilihan penggunaan

populasi hanya satu kelompok perusahaan, yaitu perusahaan real estate dan property,

dengan alasan mempertimbangkan homogenitas dalam aktivitas penghasilan

pendapatan utama.

Selanjutnya sampel dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu pemilihan

sampel tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria-kriteria yang ditetapkan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang masuk sebagai sampel dipilih dari perusahaan yang

termasuk dalam perusahaan real estate dan property.

2. Merupakan perusahaan yang telah go public, yang sahamnya masih tercatat

dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2014.

Page 3: BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

3. Laporan keuangan perusahaan yang digunakan sebagai data berakhir pada

tanggal 31 Desember dan laporan keuangan yang telah diaudit.

4. Selama periode pengamatan, perusahaan yang bersangkutan secara berturut-

turut tidak mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan tujuan dari penelitian ini

berkaitan dengan praktik income smoothing dengan menggunakan laba

sebagai elemen utama penelitian ini.

5. Perusahaan yang masuk sebagai sampel dipilih dari perusahaan yang

memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan oleh penulis.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini dilakukan secara nonparticipant observation

dengan menggunakan data sekunder. Peneliti mengumpulkan data observasi tanpa

menjadi bagian integral dari suatu sistem, yaitu dengan cara studi pustaka

berdasarkan hasil data yang diperoleh, selanjutnya dikaji dengan teori atau sumber

literatur kepustakaan yang berkaitan dengan akuntansi keuangan dan pasar modal.

Metode ini dilakukan dengan cara mencatat variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian, yaitu informasi harga saham pada ICMD (Indonesian Capital Market

Directory) dan informasi ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan income

smoothing pada laporan keuangan perusahaan real estate dan property yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari http://www.idx.co.id dan sesuai

dengan kriteria pemilihan sampel.

Penelitian ini termasuk penelitian penjelasan atau explanatory yaitu pene-litian yang

menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis

(Kuncoro, 2009:5). Dalam pene-litian ini yang dijelaskan adalah tentang pengaruh

variabel-variabel terhadap tinda-kan praktik perataan laba. Kemudian de-ngan

berdasarkan analisa yang akan dila-kukan maka akan ditentukan apakah va-riabel-

variabel tersebut berpengaruh terha-dap perataan laba. Penelitian ini menggu-nakan

pendekatan kuantitatif yaitu meng-gunakan rumus-rumus statistik dalam

Page 4: BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

mengidentifikasi dan mengolah variabel yang muncul dari problema yang akan

dijawab (Harahap, 2001:476).

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur, pertam-bangan,

dan keuangan yang terdaftar (go public) dan menerbitkan laporan keuangan tahunan

yang telah diaudit dan di pub-likasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

tahun 2007-2011.

Sampel

Teknik pengambilan sampel di-la-kukan dalam penelitian ini adalah metode

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menetapkan beberapa per-

timbangan dan kriteria.

Ada 3 (tiga) kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu

a. Perusahaan manufaktur, keuangan, dan pertambangan yang terdaftar dan aktiv di

BEI sejak tahun 2007 dan tetap terdaftar di BEI hingga tahun 2011. Hal ini

dimaksudkan untuk data yang berkesinambungan.

b. Perusahaan manufaktur, keuangan, dan pertambangan yang memperoleh laba

setiap tahunnya dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011.

c. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan da-lam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

dari media elektronik. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa laporan

tahunan (annual report) perusa-haan-perusahaan tercatat periode 2007-2011 dan

melalui ICMD (Indonesian Ca-pital Market Directory). Data-data tersebut diperoleh

dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu http://www.idx.co.id.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam pe-nelitian ini dilakukan melalui studi doku-

mentasi berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang di-

publikasikan untuk mendapat gambaran masalah yang akan diteliti serta melalui data

sekunder berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia

(BEI).

Page 5: BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

Variabel Dependen

Indeks perataan laba (income smoo-thing) merupakan variabel dependen da-lam

penelitian ini dan skala pengukuran yang digunakan adalah variabel dummy.

Kelompok perusahaan yang melakukan praktik perataan laba diberi nilai 1 (satu),

sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba di-beri

nilai 0 (nol). Untuk mengelompokkan perusahaan sebagai perata laba atau bukan

perata laba digunakan indeks yang dikem-bangkan oleh Eckel (1981):

2.3.3.3. Pengukuran income smoothing

Praktik income smoothing dapat diketahui dengan menggunakan indek Eckel

(1981) yang hasilnya bisa membedakan perusahaan yang melakukan praktik income

smoothing dan perusahaan yang tidak melakukan praktik income smoothing. Eckel

menggunakan Coefficient Variation (CV) variabel penghasilan dan variable

penghasilan bersih. Untuk menentukan kelompok perusahaan yang melakukan

tindakan perataan laba dan yang tidak melakukan perataan laba. Adapun perhitungan

indeks eckel dirumuskan sebagai berikut :

Indeks Eckel=CV ∆ ICV ∆ S

Keterangan :

∆I : Perubahan Laba dalam satu periode

∆S : Perubahan Pendapatan dalam satu periode

CV : Koefisien Variasi dari variable yaitu standar deviasi deibagi dengan nilai yang

diharapkan.

Page 6: BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

Jadi, CV ∆I = Koefisien Variasi untuk perubahan Laba

CV ∆S = Koefisien Variasi untuk perubahan pendapatan

CV ∆I atau CV ∆S dapat dihitung sebagai berikut:

CV ∆ I atau CV ∆ S=√∑ ¿¿¿¿

Keterangan :

∆X : Perubahan Laba (I) atau Pendapatan (S)

∆X : Rata-rata Perubahan Laba (I) atau Pendapatan (S)

n : Banyaknya tahun yang diamati

Mengacu pada pendapat Syahriana (2006) dalam Rahmawati dkk (2012),

apabila CV ΔS > CV ΔI, maka perusahaan digolongkan sebagai perusahaan yang

melakukan tindakan perataan laba atau dengan kata lain perusahaan tersebut

memiliki indeks perataan laba lebih dari 1 (IPL > 1).

Hal ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan I Komang Gede

Ginantra (2015) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

positif. Alasan untuk melibatkan ukuran perusahaan sebagai salah satu faktor yang

diduga berpengaruh terhadap praktik income smoothing memiliki hasil penelitian

berbeda-beda. Menurut Ashari, dkk (1994) dalam Noor (2004) perusahaan yang

berukuran kecil akan lebih cenderung untuk melakukan praktik perataan laba

dibandingkan dengan perusahaan besar, karena perusahaan besar cenderung

mendapatkan perhatian yang lebih besar dari analisis dan investor dibandingkan

perusahaan kecil.

Page 7: BAB III Metode Penelitian Perataan Laba

Hal ini didukung oleh beberapa pernyataan para peneliti mengenai besaran

perusahaan, yaitu Healy (1985), Moses (1987) mengemukakan bahwa perataan laba

dapat dihubungkan dengan ukuran perusahaan. Albretch dan Richardson (1990),

bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan

perataan laba dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena

perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para

investor. Jadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar

akan melakukan praktik perataan laba oleh manajemen.

Financial leverage diduga berpengaruh terhadap praktik perataan laba

(income smoothing). Narsa, dkk., (2003) menyimpulkan bahwa rasio leverage yang

besar menyebabkan turunnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut, sehingga dapat memicu adanya tindakan perataan laba.

Financial leverage merupakan hal penting dalam penentuan struktur modal

perusahaan. Oleh Fadhli Azhari (2009) disebutkan bahwa financial leverage

merupakan salah satu faktor manajemen melakukan tindakan perataan laba.