BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu Quasi
Experimental Design Sugiyono(2010:114) menjelaskan bahwa eksperimen semu
merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design),
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian desain eksperimen dilakukan dengan menggunakan
sebagaimana akan dibahas pada Tabel 3.1.
Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan, maka dapat
digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1Desain Eksperimen Two-groups posttest only
RX1 OX1
X2 OX2
Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89)
Berdasarkan desain eksperimen Two Group Posttes Only, dalam penelitian
ini dijelaskan sebagai berikut:
R = Menguji kemampuan awal dan kesetaraan pada kelas
Eksperimen dan kelas Kontrol
X1 = Menggunakan perlakuan kelas eksperimen Pendekatan Contextual
Teaching and Learning melalui model pembelajaran kooperatif
tipe STAD
X2 = Menggunakan perlakuan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional
44
OX1 = Hasil belajar dari postes kelas eksperimen setelah melakukan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
OX2 = Hasil belajar dari postes kelas kontrol setelah mengikuti
pembelajaran dengan pembelajaran konvensional.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu:
variabel Bebas yaitu unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel
bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x1) yaitu menerapkan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan variabel bebas (x2) yaitu pembelajaran menggunakan metode
konvensional. Variabel terikat yaitu unsur yang diikat oleh adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini variabel terikat (y) adalah efektivitas pembelajaran IPA kelas
IV.
3.2.2 Definisi Operasional
Operasional atau batasan masalah dalam penelitian berguna untuk
menentuan variabel penelitian. Adapun batasan masalah pada variabel bebas
dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x1) yaitu menerapkan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning melalui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and
Learning yang mengutamakan pembelajaran menggunakan benda nyata atau
konkrit sebagai medianya, metode STAD mengutamakan kerjasama kelompok
secara hetorogen dan variabel bebas (x2) yaitu pembelajaran menggunakan
metode konvensional. Sedangkan batasan untuk variabel terikat (y) yaitu
efektivitas pembelajaran IPA kelas IV. Efektivitas pembelajaran yang dimaksud
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang
ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa setelah melakukan pembelajaran
dalam penelitian untuk menentukan tercapainya KKM. Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi yang ditetapkan yaitu Memahami
45
berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan
Kompetensi Dasar yaitu menjelasakan perubahan energi bunyi melalui
pengamatan alat musik, pada pokok bahasan sumber energi bunyi.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di Gugus Pangeran
Diponegoro yaitu SDN 3 Randulawang sebagai kelas eksperimen dan SDN 2
Pelem sebagai kelas kontrol, kedua kelas penelitian terletak di Kecamatan Jati
Kabupaten Blora. Rincian subjek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2Subjek Penelitian
NOSubyek
Penelitian Nama sekolah
Jumlah Kelamin Jumlah siswaLaki-laki Perempuan
1 Kelas eksperimen
SDN 3 Randulawang10 12
22
2 Kelas kontrol SDN 2 Pelem 11 7 18Jumlah 40
Sesuai dengan desain yang dipilih, maka peneliti melakukan uji kesetaraan
untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Uji kesetaraan ini guna mengetahui kemampuan awal siswa. Dua kelas
penelitian ini sebelumnya diberikan tes hasil belajar. Analisis uji kesetaraan ini
dilakukan dengan menggunakan uji t dengan bantuan software SPSS for windows
version 16.0 .
Syarat sebelum melakukan uji t yaitu Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Menurut Priyatno (2010:73) yaitu jika signifikansi
> 0,05 maka data berdistribusi normal.
Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Berikut
merupakan hasil uji normalitas yang disajikan dalam Tabel 3.3.
46
Tabel 3.3Hasil Uji Normalitas Data Kesetaraan
Tahap uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari
populasi yang homogen. Pada Tabel 3.3 dilihat pada kolom Kolmogorov-
Smirnov, diketahui bahwa nilai signifikansi untuk uji kesetaraan pada kelas pra
eksperimen dan kelas pra kontrol lebih besar dari 0,05 yaitu masing-masing kelas
memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200. Maka, dapat disimpulkan bahwa
populasi data antara kelas pra eksperimen dan kelas pra kontrol untuk uji
kesetaraan berdistribusi normal.
Uji homogenitas varian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama
atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk
pengujian hipotesis. Menurut Priyatno (2010:76) mengemukakan bahwa suatu
data dikatakan mempunyai varian yang sama apabila signifikansi > 0,05. Untuk
analisis uji homogenistas ini menggunakan data hasil belajar siswa dengan pokok
bahasan yang telah diajarkan yaitu gaya. Untuk hasil homogenitas data kesetaraan
pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4Uji Homogenitas Data Kesetaraan
47
Dari Tabel 3.4 Test of Homogeneity of Variances, dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,483. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,483 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas pra penelitian
mempunyai varian yang sama.
Setelah mengetahui kedua kelas penelitian mempunyai varian yang sama,
maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed. Penggunaan teknik statistik
uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan
komparasi terhadap dua kelas penelitian. Untuk mengetahui data yang didapat
mempunyai perbedaan atau tidak adanya perbedaan rata-rata nilai awal antara dua
kelas penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Tabel Uji T Independent Samples Test
Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui t hitung pada kolom Equal Variances
Assumed.
t-test sebesar 1,158 dengan nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,254 dengan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,254>0,05). Berdasarkan nilai signifikansi
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara
kelas ekperimen dengan kelas kontrol.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data berupa nilai atau hasil belajar IPA siswa maka
ditentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan
48
yang diteliti. Pada penelitian ini untuk pengumpulan data penulis menggunakan
tes dan observasi.
Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama
hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Observasi dilakukan pengenalan kepada guru kelas mengenai penggunaan
pembelajaran menerapkan pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and
Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis observasi yang
digunakan yaitu observasi nonpartisipan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi bias
pada hasil penelitian.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1 Tes Hasil Belajar
Dalam upaya mendapatkan data yang akurat maka instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini haruslah memenuhi kriteria instrumen yang sesuai
dengan peneliti. Instrumen pengumpulan data untuk mengungkap hasil belajar
IPA kelas IV, instrumen yang digunakan adalah tes. Tes dilakukan untuk
mengungkapkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.
Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan ganda. Untuk menjamin
bahwa instrument berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan
instrument yang akurat, maka tes disususun untuk menjamin bahwa instrument
berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrument yang baik,
maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan proposal. Langkah yang
dimaksud adalah: 1). Penyususnan kisi-kisi, 2). Uji coba instrument, 3). Uji
validitas dan reliabilitas.
Kisi-kisi disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Standar Kompetensi yang ditetapkan yaitu Memahami berbagai bentuk energi dan
cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan Kompetensi Dasar yaitu
menjelasakan perubahan energi bunyi melalui pengamatan alat musik, pada pokok
bahasan sumber energi bunyi, kisi-kisi yang telah disusun disajikan pada tabel.
49
Tabel 3.6Kisi-kisi Instrumen Soal IPA
NoIndikator Item Soal Jumlah
Soal
1Menjelaskan pengertian energi bunyi
1,2,3 3
2 Menghasilkan sumber energi bunyi 4,5,6,7,8,9 6
3Memahami istilah frekuensi , amplitudo, dan nada.
10,11,12,13,14, 5
4Memahami bunyi audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik .
15,16 2
5Menyebutkan sifat energi bunyi, melalui benda pandat, cair, gas, udara
17,18,19,20 4
6Membedakan pemantulan bunyi, gaung gema.
21 1
7 Memahami penyerapan bunyi 22 1
8Menyebutkan contoh benda yang dapat menyerap bunyi.
23,24 2
9Memainkan alat-alat music(tiup, petik,pukul,dan tekan)
25,26,27,28,29,30 6
Jumlah soal 30 30
Berdasarkan kisi-kisi pada Tabel 3.6 maka tersusunlah item intrumen soal
sebanyak 30 butir. Item instrumen soal yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Untuk pengujian validitas dan reliabel
dalam penelitian ini dilakukan di SD uji coba yaitu SDN 1 Temuireng dengan
jumlah siswa 34 anak.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual
setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Untuk mengetahui
validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV
SD Negeri 1 Temuireng kecamatan Jati Kabupaten Blora.
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected
Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid
50
atau tidak digunakan pedoman Ali dalam Setyaningsih (2011:33) dapat digunakan
pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
0,0 0– 0,20 = dianggap tidak ada validitas
0,21 – 0,40 = validitas rendah
0,41 – 0,60 = validitas sedang
0,61 – 0,80 = validitas tinggi
0,81 – 1,00 = validitas sempurna
Tabel 3.7Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA
No Indikator Item SoalHasil Uji Validitas
ValidTidak valid
1. Menjelaskan pengertian energi bunyi
1,2,3 2,3 1
2. Menghasilkan sumber energi bunyi
4,5,6,7,8,9 4,5,6,7,9 8
3. Memahami istilah frekuensi , amplitudo, dan nada.
10,11,12,13,14, 12,13,14 10,11
4. Memahami bunyi audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik .
15,16 15,16
5. Menyebutkan sifat energi bunyi, melalui benda pandat, cair, gas, udara
17,18,19,20 18,19 17,20
6. Membedakan pemantulan bunyi, gaung gema.
21 21 -
7. Memahami penyerapan bunyi 22 22 -8. Menyebutkan contoh benda yang
dapat menyerap bunyi.23,24
9. Memainkan alat-alat music(tiup, petik,pukul,dan tekan)
25,26,27,28,29,30 26,27,29,30 25,28
Jumlah soal 30 22 8
Berdasarkan kisi-kisi pada Tabel 3.7 maka tersusunlah item intrumen soal
sebanyak 30 butir. Item instrumen soal yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel dari tabel tersebut yang valid 22 butir
soal dan 8 soal tidak valid. Untuk pengujian validitas dan reliabel dalam penelitian
51
ini dilakukan di SD uji coba yaitu SDN 1 Temuireng dengan jumlah siswa 34
anak.
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery dalam Setyaningsih (2011:33) untuk
menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian selain uji validitas juga
terdapatuji reliabilitas. Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai realibilitas yang
dapat diterima harus lebih dari 0,7. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji
reliabilitas instrument penelitian.
Tabel 3.8Uji Realibilitas
Dari hasil uji reliabilitas pada Tabel 3.8 Diatas menunjukan pada
Cronbach's menunujukan 0,926. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan maka
instrument sudah dapat digunakan dalam penelitian.
3.4.2.2 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan pada saat guru kelas melakukan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen
dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Kemudian lembar observasi diisi
oleh pengamat yaitu peneliti sendiri untuk mengetahui apakah pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional ini
benar-benar telah terlaksana dengan baik. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar
52
observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA pada Kelas Eksperimen
NO ASPEK YANG DIAMATI NOMOR JUMLAHI PRA PEMBELAJARAN 1,2 2II MEMBUKA PEMBELAJARAN 3,4 2II KEGIATAN INTI
PEMBELAJARANA. Penyajian kelas 5,6,7,8 4B. Pengelolaan kelas 9,10,11, 3C. Pelaksanaan pendekatan CTL
melalui metode STAD12,13,14,15,16 5
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
17,18,19,20 4
E. Penilaian proses dan hasil belajar
21,22,23 3
IV PENUTUP 24,25,26 3
Jumlah 26 26
Dari Tabel 3.8 diketahui bahwa kisi-kisi lembar observasi pembelajaran
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 26 butir dengan indikator
observasi yang terdiri dari empat kriteria observasi yaitu pra pembelajaran,
membuka pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, penutup. Sedangkan untuk
kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran
konvensional disajikan pada Tabel 3.10 berikut ini.
53
Tabel 3.10Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran IPA Kelas Kontrol
NO ASPEK YANG DIAMATI NOMOR JUMLAHI PRA PEMBELAJARAN 1,2 2II MEMBUKA PEMBELAJARAN 3,4 2II KEGIATAN INTI
PEMBELAJARANA. Penguasaan materi 5,6,7 3B. Pengelolaan kelas 8,9,10,11 4C. Tanya jawab 12,13,14,15 4D. Pembelajaran yang
memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16,17,18,19,20 5
E. Penilaian proses dan hasil belajar
21,22 2
IV PENUTUP 23,24,25 3
Jumlah 25 25
Dari Tabel 3.10 diketahui bahwa kisi-kisi lembar observasi pembelajaran
konvensional terdiri dari 25 butir indikator observasi dengan terdiri dari empat
kriteria observasi yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti
pembelajaran, penutup.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan cara 1) menghitung
rata-rata masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol, 2) uji perbedaannya
menggunakan uji t yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPPS 16. Uji t
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD denga pembelajaran konvensional.
Menurut Priyatno (2010:71) suatu data dikatakan berdistribusi normal
apabila signifikansi > 0,05. Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas pada SPSS 16 dengan
menggunakan uji one sample Kolmogrov-Smirnov pada taraf signifikansi 0,05.
Sebagai prasyarat maka perlu melakukan uji homogenitas dan uji normalitas.
54
a. Tahap uji normalitas
Dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya persebaran data yang
akan dianalisis. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan > 0,05
berarti berdistribusi normal dengan menggunakan komputer SPSS 16 for
windows.
b. Tahap uji homogenitas
Tahap uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi
yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levenet, kriterianya adalah
signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan > 0,05 berarti variansi pada tiap
kelompok sama (homogen) dengan menggunakan SPSS 16 for windows
3.6 Uji Hipotesis
Menurut Priyatno (2008) mengemukakan, uji ini digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara 2 kelompok sampel yang
tidak berhubungan. Jika ada perbedaan rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data
yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
Ho : kedua varian adalah sama (varian kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah sama)
Ha : kedua varian adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah berbeda)
b. Kriteria pengujian (berdasarkan probabilitas /signifikansi)
Ho diterima jika P value > 0,05
Ha ditolak jika P value < 0,05
c. Membandingkan probabilitas / signifikansi
Nilai P value > 0,05 maka Ho diterima
Langkah-langkah uji Independent Sample T Test adalah sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan antara nilai rata-rata evaluasi kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol
55
Ha : ada perbedaan antara rata-rata nilai evaluasi kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol
b. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5 %.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah
dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar
sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5 % atau 0,05 adalah ukuran standar
yang sering digunakan dalam penelitian)
d. Menentukan t hitung
T hitung dapat diketahui dari hasil out put dengan program SPSS
e. Menentukan t tabel
Tabel distribusi T dicari pada a = 5 % : 2 = 2,5 % (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-2 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada
sel kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter
f. Kriteria pengujian
Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ha ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
g. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung > t tabel dan P value < 0,05 maka Ho ditolak
Pengujian hipotesis merupakan pedoman untuk menentukan keefektifan
pembelajaran apabila hipotesis kelas pembanding diterima, hal ini terjadi jika rata-
rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Pada
pembelajaran IPA dikatakan efektif apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen. Sesuai penjelasan tersebut penggunaan pendekatan
contextual teaching and learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam pelajaran IPA lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional