BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
���
�
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1. Setting penelitian
1) Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Gandon 1 Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. SD Negeri
Gandon 1 berada di wilayah desa Gandon Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung. Jarak tempuh dari pusat kota ke SD Negeri Gandon 1 ± 10 km.
Suasana SD Negeri Gandon 1 masih asri dengan suasana pedesaan dengan
keakraban masyarakatnya. Depan SD Negeri Gandon 1 adalah jalan raya yang
menghubungkan desa Gandon dengan pusat kota Temanggung, SD Negeri
Gandon 1 terletak di tengah-tengah desa, sebelah utara terdapat kantor balai desa
Gandon.
SD Negeri Gandon 1 merupakan SD inti, sebenarnya di desa Gandon
terdapat 3 SD tetapi SD Negeri Gandon 2 sudah tidak diaktifkan bahkan sudah
dibongkar karena letaknya berdekatan dengan SD Negeri gandon 1 dan
kebanyakan dari anak-anak bersekolah di SD Negeri Gandon 1, sedangkan SD
Negeri Gandon 3 terletak jauh dari desa Gandon maupun pusat kota Temanggung.
SD Negeri Gandon 1 mempunyai 9 ruangan yang terdiri dari 6 ruang kelas 1
sampai dengan 6, 1 ruang guru dan kepala sekolah, 1 ruang tenis meja dan 1 ruang
perpustakaan. Tepat di depan ruang perpustakaan terdapat TK Mardi Rahayu dan
di belakang TK terdapat Mushola.
Fasilitas belajar yang ada di SD Negeri Gondon 1 masih sangat terbatas.
Komputer yang digunakan untuk mengerjakan semua administrasi sekolah hanya
ada satu di pojok ruang guru. Alat peraga yang digunakan juga terbatas. Akan
tetapi penunjang sarana belajar siswa sudah cukup baik seperti buku paket siswa
yang tersimpan rapi di almari setiap selesai digunakan. Buku-buku cerita dan
buku-buku lain yang menunjang siswa belajar ada di ruang perpustakaan.
���
�
Tenaga dan guru yang dimiliki SD Negeri Gandon 1 terdiri dari 1 kepala
sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru olah raga dan 1 guru bahasa Inggris
yang sekaligus sebagai tenaga administrasi dan 1 penjaga sekolah. Dari jumlah
guru dan tenaga tersebut 2 diantaranya masih wiyata bhakti. Pendidikan terakhir
dari keseluruhan guru adalah s1.
2) Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diawali dari tahap persiapan sampai pelaporan,
penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan April 2013 yang
dilaksanakan di SD Negeri Gandon 1. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari
observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrument diantaranya (RPP,
lembar observasi, lembar kerja kelompok, lembar kerja siswa, alat peraga maupun
media pembelajaran yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran), uji coba
instrument, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan hasil
penelitian dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2 Alokasi Waktu Penelitian
No Pelaksanaan Penelitian
Januari Februari Maret April Mei
1 Proposal PTK 2 Uji Coba Instrumen 3 Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4 Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 5 Analisis Data 6 Pelaporan
Keterangan : pelaksanaan kegiatan 3.1.2. Karakteristik subjek penelitian
Subjek penelitiannya adalah siswa kelas 4 SD Negeri Gandon 1 Kecamatan
kaloran Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 26 siswa yang terdiri dari
���
�
17 siswa putra dan 9 siswa putri. Karakteristik siswa kelas 4 SD rata-rata berumur
9-10 tahun yang pola pemikirannya masih dalam tahap operasional kongkrit.
Siswa sekolah dasar tidak terlepas dari bermain, senang melakukan kegiatan
berdasarkan pengalaman dan imajinasi siswa.
Siswa kelas 4 di SD Negeri gandon 1 pada mata pelajaran matematika hasil
belajarnya rendah, hal tersebut ditunjukkan dari siswa yang memenuhi keuntasan
minimal dari jumlah 26 siswa baru 10 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM=70) sedangkan siswa yang belum atau tidak tuntas sebanyak 16
siswa. Siswa kelas 4 sebagai subyek penelitian karena dianggap mengalami
permasalahan dalam mata pelajaran matematika dan dari hasil observasi yang
telah dilakukan dan diskusi dengan guru kelas, maka pada kelas tersebut akan
diberikan perlakuan sebagai subyek penelitian dengan menggunakan model
Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Karakteristik siswa kelas 4 antara umur 8 tahun sampai 10 tahun yang
merupakan tahap berpikir operasional kongkrit. Sebagian besar orang tua siswa
bekerja sebagai pedagang.
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah PTK
dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), dikatakan PTK
karena penelitian ini dilakukan di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
terbentuk dari tiga kata yang mengandung pengertian dari setiap katanya yaitu:
1) Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memeperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
2) Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, dalam penelitian rangkaian siklus kegiatan untuk
siswa.
3) Kelas, merupakan sekelompok siswa yang dalam yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama (Prof. Suharsimi Arikunto, 2009:2).
���
�
Dalam PTK ada empat tahapan yang dilalui dalam penelitian, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Adapun masing-
masing tahap sebagai berikut:
Gambar 2 bagan tahapan PTK menurut Prof. Suharsimi Arikunto
Dari gambar di atas dijelaskan bahwa dalam PTK pada tahap (1) peneliti
menyusun rancangan tindakan. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
(2) pelaksanaan tindakan, merupakan implementasi atau perencanaan isi
rancanagan, yaitu mengenakan tindakan kelas. (3) pengamatan, dalam hal ini
pengamatan dilakukan oleh pengamat atau observer. (4) refleksi, pada tahap ini
merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan
oleh peneliti untuk dicari informasinya dengan tujuan untuk ditarik kesimpulan.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel input dan variabel output.
Unsur-unsur dalam variabel ini meliputi model pembelajaran yang
digunakan yaitu PMRI dan peningkatan hasil belajar. Namun hal tersebut tidak
lepas dari peran guru, lingkungan belajar maupun tempat tinggal peserta didik
serta kondisi anak sangat berpengaruh pada penelitian ini.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
���
�
Untuk membatasi penelitian, maka dibatasi dua variabel dalam penelitian
ini. Variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penlitian
ini yang merupakan variabel bebas adalah model PMRI dan variabel terikatnya
adalah hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negri Gandon 1 Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
3.4 Prosedur Penelitian Pembelajaran matematika menjadi fokus dalam penelitian ini dan dari
pengamatan yang dilakukan serta hasil diskusi dengan guru kelas tersebut.
Penelitian dilakukan mulai dari persiapan hingga observasi dilakukan dan berjalan
terus sampai diselesaikannya pembelajaran terhadap kelas yang menjadi subjek
penelitian.
Pertama peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pelaksanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi terhadap pembelajaran yang
dilakukan. Adapun langkah-langkah dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran meliputi pemahaman khusus terhadap karakteristik peserta didik,
lingkungan sekitar, menyesuaikan materi dengan permasalahan yang disesuaikan
dengan pendekatan yang dijadikan sebagai sarana penyampaian materi.
Menyiapkan dan membuat alat peraga sebagai media belajar yang diperlukan
dengan memperhatikan peserta didik, menyusun rencana kegiatan belajar
mengajar sebelum benar-benar melaksanakan penelitian dan RPP yang sudah
disusun sedemikian rupa diaplikasikan dengan memperhatikan kesesuaian antara
peserta didik, materi, sarana prasarana serta alokasi waktu saat mengajar.
Proses memberikan perlakuan dengan melakukan proses kegiatan belajar
mengajar tidak hanya dilakukan satu atau dua kali akan tetapi dalam beberapa
tahapan. Tahap pertama akan melihat adakah perubahan atau peningkatan sampai
masuk ke tahap selanjutnya untuk melihat perubahan atau peningkatan hasil
belajar matematika siswa.
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan akan dibuat evaluasi, untuk
mengukur perubahan yang terjadi apakah ada peningkatan atau tidak. Evaluasi
yang dilakukan diterapkan secara berkala, yaitu adanya kesinambungan antara
evaluasi yang pertama dengan evaluasi selanjutnya agar dapat dijadikan
���
�
perbandingan. Hal ini dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi sekaligus
sebagai bukti dari pembelajaran yang dilakukan telah memberikan perubahan
kepada peserta didik baik berupa motivasi, hasil belajar, minat dan kratifitas siswa
dalam pembelajaran. Setelah dilakukan evaluasi dan pembelajaran telah
dilaksanakan dengan model pembelajaran yang dipakai maka akan diperoleh data
dan akan dianalisis untuk melihat perubahan yang terjadi.
3.5 Perencanaan Penelitian dalam siklus Setiap siklus terdiri dari 3 tahapan kegiatan yaitu, perencanaan,
implementasi tindakan dan observasi serta analisis hasil dan refleksi. Pada siklus 1
yang dilakukan peneliti adalah :
a. Meminta izin dari kepala sekolah yang hendak dijadikan tempat untuk
melakukan observasi.
b. Wawancara dengan guru kelas yang akan dijadikan lokasi observasi dan
mengidentifikasi masalah.
c. Membuat rencana pelaksanaan pmbelajaran (RPP).
d. Menyiapkan dan membuat alat peraga serta media yang mendukung dengan
materi ajar dan kesesuaian dengan model yang digunakan.
e. Pembuatan lembar evaluasi / tes akhir.
f. Pembuatan lembar observasi.
Tindakan dan observasi
a. Tindakan
1) Guru memberi apersepsi pada siswa dengan memberikan masalah yang
kontekstual.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dipelajari.
3) Siswa diberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan dengan model PMRI.
4) Siswa diberi kesempatan untuk berfikir dengn imajinasinya.
5) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok.
6) Guru memberikan penjelasan terkait tugas yang akan dikerjakan dalam
kelompok.
7) Guru memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
���
�
8) Mengarahkan siswa untuk menemukan penyelesaian dari masalah kontekstual
yang diberikan guru.
9) Melakukan pemantapan pada materi yang melibatkan siswa.
10) Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran yang
dilakukan.
11) Memberikan PR.
12) Memberikan tes akhir.
13) Melakukan penilaian akhir sesuai tujuan pembelajaran.
b. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung.
Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah mengenai pelaksanaan tindakan
kelas yang telah disiapkan. Penelitian tindakan kelas yang berkolaborasi dengan
guru kelas memberikan ruang yang cukup bagi peneliti untuk melakukan
observasi. Observasi yang dilakukan peneliti tidak lepas dari bantuan guru kelas.
Hal itu dimaksudkan agar murid merasa nyaman terhadap pembelajaran yang
diberikan dengan metode baru yaitu dengan pendekatan PMRI. Data dari
observasi selanjutnya dimasukkan dalam lembar observasi yang selanjutnya
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses
pembelajaran selanjutnya.
c. Refleksi
Kegiatan refleksi ditujukan untuk mngevaluasi hasil kegiatan
pembelajaran dari siklus 1. Dalam tahap ini dilakukan analisis dari hasil KBM
yang telah dilakukan pada siklus 1 yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai
acuan dalam pengembangan penelitian berikutnya. Hasil yang diperoleh dalam
siklus 1 apabila masih terdapat kekurangan akan diperbaiki pada siklus 2 dan
hasil yang menunjukkan tingkat perkembangan akan dipertahankan dan
dikembangkan lebih lanjut untuk pedoman dalam menuju materi berikutnya.
Apabila dalam siklus 2 belum juga menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar maka akan dilaksanakan siklus selanjutnya sampai dicapai hasil belajar
yang maksimal dan telah memenuhi KKM yang ditentukan.
��
�
Pada siklus selanjutnya perencanaan dan pelaksanaan penelitian sama
dengan pelaksanaan siklus 1. Hanya saja tidak disertai ijin dari kepala sekolah
dan wawancara dengan guru kelas karena sudah dilaksanakan pada siklus 1.
Selain itu alat peraga dan media pembelajaran disajikan dengan lebih menarik.
Apabila dalam kegiatan belajar mengajar dari awal siklus sampai siklus
akhir menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar terhadap pokok bahasan
atau materi, maka pembelajaran dikatakan berhasil.
3.6 Teknik Analisis Data Untuk mendapatkan data yang diinginkan serta keterangan-keterangan
yang dibutuhkan, peneliti terlebih dulu menentukan teknik dan alat
pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian. Peneliti memerlukan
instrument yang sejalan dengan prosedur dan langkah-langkah dalam PTK.
Untuk mendukung penelitian ini, penulis menggunakan cara pengumpulan data
dengan teknik tes, observasi dan dokumentasi.
1. Teknik tes
Peneliti menggunakan beberapa kali tes untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar peserta didik. Tes awal digunakan sebagai pengumpulan data,
melalui hasil tes awal dapat dilihat sejauh mana perkembangan peserta didik
dalam memahami pembelajaran. Sehingga dari data tersebut peneliti akan
dengan mudah memberikan perlakuan terhadap kelas tersebut dan tentunya
dengan model yang telah dipilih.
2. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru
mengajar dan siswa belajar. Lembar observasi berfungsi sebagai alat untuk
mencatat semua pengamatan yang dilakukan saat observasi yang meliputi
kegiatan belajar mengajar.
a. Lembar Observasi Guru
Pada lembar observasi guru berisi tentang kegiatan yang dilakukan guru
selama kegiatan berlangsung dalam menerapkan Model Pembelajaran PMRI dan
��
�
diisi oleh observer yang merupakan guru kelas 4. Berikut adalah kisi-kisi
observasi guru dalam penerapan pembelajaran Model PMRI :
Tabel 3 Kisi-Kisi Observasi Guru
pada Penerapan Pembelajaran Model PMRI
Indikator No Item Jumlah Item
Pendahuluan 1, 2 2
Menyampaikan Apersepsi 3, 4, 5 3
Menyampaikan Materi Pelajaran 6, 7 2
Teknik Pembelajaran 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 8
Penguasaan Kelas 16, 17 2
Kesimpulan 18 1
Pemantapan 19 1
Melakukan tindak lanjut 20 1
Evaluasi dan Refkeksi 21 1 Jumlah 21
b. Lembar Observasi Siswa
Pada lembar observasi siswa berisi tentang aktifitas yang dilakukan siswa
selama pembelajaran berlangsung. Tindakan observasi dilakukan oleh guru
kelas 4 sebagai observer. Adapun kisi-kisi observasi siswa sebagai berikut :
Tabel 4 Kisi-Kisi Observasi Siswa dalam kegiatan pembelajaran
Indikator No Item Jumlah Item
Persiapan Belajar 1, 2 2
a. Apersepsi 3, 4, 5, 6 4
b. Ketertarikan terhadap materi ajar 7, 8, 9 3
c. Keakifan siswa dalam Pembelajaran dan Kegiatan Kelompok
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18 9
d. Kesimpulan 20 1 e. Evaluasi 19, 21 2
Jumlah 21
���
�
c. Soal Tes
Tes ini merupakan alat untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran matematika. Berdasarkan rancangan RPP dengan tahapan kegiatan
pembelajaran dengan model PMRI, maka dibuat kisi-kisi soal tes silus I dan
siklus II dan soal yang diberikan merupakan soal pilihan ganda. Adapun kisi-
kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Tes Matematika Pilihan Ganda Siklus I
Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator No Item
Pilihan Ganda
Jumlah Item
6.Menggunakan pecahan
6.3. Penjumlahan Pecahan
- Menentukan nilai pecahan berpenyebut sama berdasarkan
gambar pecahan.
1, 6, 7, 15
4
- Menentukan nilai pecahan berpenyebut tidak sama berdasarkan
gambar pecahan.
16, 17, 19
3
- Menentukan hasil penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
2, 8, 23, 24, 28, 29
6
- Menentukan hasil penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.
3, 5, 9, 26
4
- Menjumlahkan pecahan berpenyebut sama.
13, 21, 22, 30
4
- Menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama
4, 10, 11, 27
4
- Melengkapi pecahan berpenyebut sama.
14, 20
2
- Melengkapi pecahan berpenyebut
tidak sama. 12, 18, 25 3
Jumlah 30
���
�
Tabel 6
Kisi-Kisi Soal Tes Matematika Pilihan Ganda Siklus II
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator No Item Jumlah Item
6. Menggunakan pecahan
6.4. Pengurangan Pecahan
- mengurangkan pecahan berpenyebut sama
1, 4, 14, 15, 19, 20, 24, 25
8
- mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama
7, 8, 9, 12, 13, 17, 22, 26, 27, 28
10
- Menentukan nilai pecahan
berpenyebut sama berdasarkan
gambar
2, 5,10,18
4
- Menentukan nilai pecahan
berpenyebut tidak sama berdasarkan
gambar pecahan.
6,16,21
3
- Melengkapi pecahan berpenyebut sama.
3,11, 30
3
- Melengkapi pecahan berpenyebut tidak sama.
23, 29
2
Jumlah 30
Instrument yang berupa butir-butir soal tes diujicobakan dan dihitung
menggunakan program SPSS 16.0 yang bertujuan untuk mengukur validitas dan
reliabilitas instrument. Instrumen yang digunakan harus memenuhi syarat
validitas, reliabilitas dan pada soal tes juga diuji tingkat kesukaran untuk
mengetahui tingkat kesetaraan soal.
1) Validitas
Sebelum soal tes dibagikan kepada siswa, soal tes telah diuji cobakan
sehingga diperolah butir soal yang valid. Menurut Sugiyono (2009: 121)
instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) juga valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu
mengukur apa yang diukur. Menurut Priyono (2010 : 97) tingkat validitas dapat
dilihat pada output Item-Total Statistik pada kolom Corrected Item-Total
Correlation. rhitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation dibandingkan
���
�
dengan rtabel. r
tabel dicari pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data
(N) 30 maka didapat rtabel sebesar 0,361. Instrumen dikatakan valid jika r
hitung > rtabel.
Dari 30 soal pilihan ganda yang diuji cobakan pada soal pretes terdapat 20
soal valid dan 10 soal tidak valid. Maka soal yang disajikan kepada siswa adalah
20 soal. Pada soal siklus I terdapat 24 valid dan 6 soal tidak valid. Dari 24 soal
tersebut hanya 20 soal yang digunakan, dengan demikian soal yang dibagikan
kepada siswa berjumlah 20 dan data hasil validitas soal (terlampir). Adapun soal
yang tidak dipakai yaitu soal nomor 10, 11, 13 dan 17. Sedangkan hasil uji
validitas soal pada siklus II dari 30 soal diperoleh 21 soal valid dan 9 soal tidak
valid. Tetapi soal yang disajikan kepada siswa hanya 20 soal. Soal yang tidak
dipakai pada siklus II adalah soal nomor 30.
2) Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten apabila
pengukuran tersebut diulang. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan
analisis alpha dari Cronbach. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrument dignakan pedoman yang dikemukakan olah Sekaran dalam Priyatno
(2010:98) dengan menggunaka metode Cronbach’s Alpha. Pengujian reliabilitas
menggunakan batasan tertentu, dari 0,6 kurang baik, 0,7 dapat diterima dan 0,8
baik.
Uji reliabilitas soal pretes dari 20 soal menunjukkan reliabilitas baik,
karena pada Cronbac’s Alpha menunjukkan 0,923. Dari 24 soal postes siklus I
dengan Cronbac’s Alpha 0,930 dan hasil uji reliabilitas soal siklus II dari 21 soal
semua itemnya reliable karena pada Cronbach’s Alpha menunjukkan 0,918.
Oleh karena itu reliabilitas soal baik karena uji reliabilitas di atas 0,8.
���
�
3) Tingkat Kesukaran
Dari soal yang diujikan ditentukan tingkat kesukaran, sedang dan mudah
dengan rentang nilai yang telah diadopsi dari Slameto (2001) dalam Wardani
(2012: 338). Indeks tingkat kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P=��
Keterangan :
P = Indeks Tingkat Kesukaran
B = Jumlah peserta didik yang menjawab BETUL
N = Jumlah peserta didik
Sedangkan rentang nilai tingkat kesukaran butir soal menggunakan tingkat
kesukaran sebagai berikut :
Tabel 7 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 1. 0,76-1,00 Mudah 2. 0,26-0,75 Sedang 3. 0.00-0,25 Sukar
Hasil uji tingkat kesukaran dari 20 soal pra siklus diperoleh 4 soal mudah
dan 4 soal sulit dan 12 soal sedang. Dari soal postes siklus I ada 5 soal mudah, 3
soal sulit dan 12 soal sedang. Hasil uji tingkat kesukaran soal siklus II terdapat
5 soal mudah, 4 soal sulit dan 11 soal sedang. Adapun hasil uji tingkat
kesukaran soal pretes, postes tindakan siklus I dan postes siklus II (terlampir).
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen- dokumen baik dokumen tertulis, gambar (foto),
nilai rata-rata matematika dari SDN Gandon 1 dan SDN Kaloran 4. Selain itu
dokumentasi digunakan untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar
matematika siswa dengan mendokumentasikannya melalui foto-foto.
���
�
3.7 Indikator Kinerja Melihat permasalahan yang terjadi, untuk menemukan keberhasilan dalam
penelitian ini maka dibuat indikator kinerja. Adapun indikator kinerja dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1) Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian
dalam proses pembelajaran terhadap penerapan Model Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yang diperoleh dari hasil lembar
obsevasi. Pada indikator proses kegiatan pembelajaran dengan Model
Pebelajaran Matematika Realistik dikatakan berhasil apabila dari jumlah
keseluruhan kegiatan mencapai 75%.
2) Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketercapaian KKM pada hasil
belajar siswa. Pada indikator hasil dikatakan berhasil apabila dari 75%
keseluruhan jumlah siswa hasil belajarnya meningkat dengan mencapai nilai �
70 dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70).
3.8 Analisis Data Penelitian Analisis data adalah penetapan kebenaran suatu hal atau perumusan umum
mengenai suatu gejala dengan cara mempelajari kasus atas kejadian khusus yang
berhubungan dengan hal tersebut melalui penelaahan data dan penguraian data
hingga menghasilkan kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini melalui analisis data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data
kualitatif yaitu menganalisis data lembar hasil observasi dengan cara redukdi data,
paparan data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan analisis data kuantitatif
digunakan untuk menganalisis hasil tes Milesdan Huberman (1984) dalam
Sugiyono (2008: 246)���
. Dari hasil analisis data kualitatif data kuantitatif kemudian dilakukan
analisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai awal,
hasil nilai tes persiklus maupun dengan indikator kinerja.
�