BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
102 Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian survei menurut Soehardi Sigit (2001:179) merupakan
upaya pengumpulan informasi secara sistematik dari para responden dengan
maksud untuk memahami dan/atau meramal beberapa aspek perilaku dari
populasi yang diminati. Penelitian kualitatif menurut Satori (2010:25) tidak
hanya sebagai upaya mendeskripsikan data tetapi deskripsi tersebut merupakan
hasil dari pengumpulan data yang sahih yang dipersyaratkan secara kualitatif
melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi, studi dokumen, dan
triangulasi. Deskripsinya juga berdasarkan analisis data yang sahih yang dimulai
dari display data, reduksi data, refleksi data, kajian emik dan etik terhadap data
sampai pada pengambilan kesimpulan yang harus memiliki tingkat kepercayaan
tinggi berdasarkan ukuran dendability, credibility, transferability, dan
confirmability.
Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi eksplorasi kualitatif dan
konfirmatif di Telkom Corporate University. Metodologi ini digunakan untuk
mendapatkan informasi guna memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian pada Bab I yaitu:
(1) Melalui transformasi dari LC menjadi CU, tujuan perubahan sistem
pembelajaran seperti apa yang diharapkan terjadi di lingkungan PT. Telkom
Tbk?
(2) Bagaimana pengelolaan proses-proses perubahan pada transformasi LC
menjadi CU?
(3) Bagaimana strategi pengelolaan organisasi pembelajar Telkom Corporate
University?
(4) Bagaimana strategi pengembangan organisasi pembelajar TCU ke depan?
Kegiatan penelitian dengan pertanyaan tersebut dalam pelaksanaannya
meliputi beberapa langkah antara lain fokus penelitian, menentukan unit analisis
103
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atas kategori fokus masalah, serta unit analisis subkategori, sehingga peta
lingkup penelitian yang akan ditempuh secara tentatif dapat ditentukan arahnya.
Pembahasan dimulai dengan sebuah pembenaran atas paradigma
pemetaan ruang lingkup penelitian dan metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini. Kemudian dibahas tentang pendekatan studi kasus dan metoda
pengumpulan data melalui teknik triangulasi yang meliputi wawancara,
observasi dan studi dokumentasi selama penelitian berlangsung.
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat berlangsungnya aktivitas
manajemen yang dilakukan oleh subyek penelitian. Adapun justifikasi
penentuan lokasi dan subyek penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai evaluasi manajemen strategik ini dilakukan di
kampus Telkom Corporate University di Jalan Geger Kalong Hilir 49 Bandung.
Alasan pemilihan lokasi penelitian antara lain:
a. Telkom Corporate University merupakan reinkarnasi dari Telkom Learning
Center yang semula bernama Divisi Pendidikan dan Pelatihan (Divlat)
Telkom, kemudian berubah menjadi Telkom Training Center dan
selanjutnya berubah menjadi Telkom Learning Center, dan sejak 2012
berubah menjadi Telkom Corporate University (TCU). Transformasi
perubahan menjadi TCU inilah yang merupakan alasan utama dilakukan
penelitian ini.
b. Lokasi kampus TCU ini berada di pusat kota Bandung sehingga mudah
dijangkau. Peneliti sepuluh tahun lalu pernah bekerja di Divlat Telkom.
Dengan demikian pemilihan lokasi ini diharapkan bisa mempermudah
pencarian dan pengumpulan informasi yang diperlukan. Kemudahan dalam
pengumpulan data merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam
sebuah penelitian. Sebagai tambahan, peneliti juga mengamati persiapan
Telkom Corporate University yang dipersiapkan oleh Yayasan Pendidikan
104
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Telkom (YPT) untuk menggabungkan seluruh pendidikan tinggi di
lingkungan YPT yaitu Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen
Telkom, dan Sekolah Tinggi Ilmu Desain dan Seni.
2. Subyek Penelitian
Pelaku yang menjadi subyek dalam penelitian ini meliputi sumber daya
manusia dalam organisasi Telkom Corporate University. Mereka adalah para
informan yang meliputi unsur-unsur pimpinan pelaksana principal TCU, para
manager sampai dengan para staf administrasi TCU. Mengingat banyaknya dan
luasnya unsur-unsur tersebut, maka dalam penelitian ini digunakan teknik
penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini
digunakan terkait dengan kompetensi pelaku organisasi mengenai
pengungkapan data dan informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan
masalah penelitian.
Aktivitas subyek yang diteliti adalah aktivitas manajerial yang
melibatkan seluruh unsur-unsur pelaksana TCU. Aktitvitas tersebut meliputi
perumusan, penerapan dan evaluasi strategis. Aktivitas tersebut dianalisis
dengan teknik balance scorecards yang meliputi empat perspektif, yaitu
pespektif pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, dan perspektif keuangan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini terkait dengan paradigma naturalistik yang digunakan
peneliti, yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Ia baru diketahui setelah
peneliti selesai melakukan proses penelitian (Nasution, 1996:28). Perihal
tersebut terkait dengan sifat penelitian kualitatif yang fleksibel, emergent serta
berkembang (Satori dan Komariah, 2010), antara lain mengenai tujuan, subyek,
sampel dan sumber datanya.
Proses penelitian diawali dengan mengidentifikasikan kasus, membatasi
sistem, dan unit analisis untuk diselidiki. Dalam setiap kasus, peneliti memilih
peristiwa atau kegiatan yang akan diamati, orang-orang yang akan
105
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diwawancarai, dan dokumen yang akan dibaca. Sampling yang digunakan
adalah nonprobability sampling (purposeful sampling), dan snowball sampling
yang dipandang lebih cocok untuk penelitian ini. Dalam purposeful sampling,
peneliti memilih subjek penelitian dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk
mempelajari atau untuk memahami permasalahan pokok yang akan diteliti
(Herdiansyah, 2010:107). Sedang menurut Crosswell dalam Herdiansyah
(2010:76), snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel data yang
awalnya sedikit, dan lama kelamaan menjadi banyak untuk memberikan data
yang diperlukan secara lengkap.
C. Metode dan Pendekatan Penelitian
1. Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan
paradigma, strategi dan model yang dikembangkan sangat beragam. Oleh sebab
itu tidak mengherankan bila terdapat anggapan bahwa, qualitative research is
many thing to many people (Denzin dan Lincoln, 1994:4 dalam Bashrowi 2010).
Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Menurut Bodgan dan Taylor (1975:5) dalam Bashrowi (2010),
pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistik. Oleh
karena itu, dalam hal ini, peneliti tidak boleh mengisolasikan individu atau
organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi memandangnya sebagai
bagian dari suatu kebutuhan. Kirk dan Miller (1986:9) dalam Bashrowi (2010),
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya. Pengkajian atas penelitian
kualitatif atau inkuiri alamiah telah dilakukan oleh Willem dan Rausch (1969),
kemudian hasilnya diulas kembali oleh Guba (Sutan Zanti Arbi, 1987:11-17),
dan akhirnya disimpulkan atas dasar tersebut beberapa hal sebagai berikut:
106
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(1) Penelitian kualitatif adalah penelitian inkuiri naturalistik (alamiah).
(2) Sejauh mana kenaturalistikannya merupakan kemampuan yang ditunjukkan
oleh peneliti.
(3) Peneliti harus mampu memberikan stimulus atau kondisi anteseden yang
mampu direspons oleh informan.
(4) Peneliti harus mampu membatasi respons dari subjek (informan) sehingga
hanya respons yang sesuai dengan tema saja yang disampaikan informan.
(5) Inkuiri naturalistik, peneliti tidak perlu membentuk konsepsi-konsepsi atau
pemahaman teoretik tertentu mengenai lapangan, sebaliknya ia dapat
mendekati lapangan perhatiannya dengan pikiran yang murni (grounded)
dan memperkenankan interpretasi-interpretasi untuk muncul dari dan
dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa nyata, dan bukan sebaliknya.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berfungsi
memberikan makna secara mendalam atas data atau fakta yang ditemukan.
Penelitian yang berpendekatan kualitatif merupakan skema atau program
penelitian yang berisi outline mengenai apa yang harus dilakukan peneliti dari
pernyataan sebagai informasi penelitian sampai pada analisis data finalnya
(Lincoln dan Guba, 1994). Pendekatan tersebut dipilih karena penelitian ini
tidak bertujuan menguji hipotesis, tetapi mendeskripsikan data, fakta, dan
keadaan atau kencenderungan yang ada, serta melakukan analisis dan prediksi
tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai keadaan yang diinginkan di
waktu yang akan datang.
Dilihat dari tujuan analisis, ada dua hal yang ingin dicapai dalam analisis
data kualitatif (Bungin, 2008:153) yaitu: (1) mengalisis proses berlangsungnya
suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap
proses tersebut; dan (2) menganalisis makna yang ada di balik informasi, data
dan proses suatu fenomena sosial itu.
Penelitian ini bersifat deskriptif, yakni memusatkan diri pada pemecahan
masalah-masalah aktual melalui pengumpulan dan penyusunan data yang
akhirnya dijelaskan dan dianalisis. Syarat-syarat umum penelitian deskriptif,
menurut Surahmad (1989) sebagai berikut: (1) memusatkan diri pada
pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang (masalah-masalah aktual);
107
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisis, oleh karenanya metode ini disebut pula sebagai metode analitik.
Sesuai dengan kedalaman informasi yang ingin diperoleh dari lapangan,
penelitian ini memilih rancangan studi kasus. Studi kasus berupaya mencari
kebenaran ilmiah dengan cara mempelajari secara mendalam dan dalam jangka
waktu yang lama. Di dalam studi kasus bukan banyaknya individu dan juga
bukan rerata yang menjadi dasar penarikan kesimpulan, melainkan didasarkan
ketajaman peneliti melihat kecenderungan, pola, arah, interaksi banyak faktor
dan hal lain yang memacu atau menghambat perubahan. Harton dan Hunt
sebagaimana dikutip Muhadjir (2000) dalam Kusairi (2007), membedakan studi
kasus sebagai studi longitudinal yang terbagi dalam dua tipe yaitu retrospektif
dan prospektif. Rancangan penelitian ini lebih merupakan tipe studi kasus yang
kedua, yang (a) megambil obyek perkembangan normal baik individu,
kelompok, atau satuan sosial lain, (b) digunakan untuk keperluan penelitian,
mencari kesimpulan, dan diharapkan dapat ditemukan pola, kecenderungan,
arah, dan lainnya; dan yang dapat digunakan untuk membuat perkiraan-
perkiraan perkembangan masa depan; (c) jumlah subjeknya biasanya cukup
banyak, apalagi kalau unit analisisnya bukan orang, melainkan satuan tertentu.
3. Langkah-langkah penelitian
Langkah penelitian yang ditempuh peneliti bisa diskemakan sebagai berikut:
108
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Langkah penelitian kualitatif transformasi LC-CU
D. Instrumen Penelitian
Konsep dasar penelitian menyatakan bahwa pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan tindakan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Untuk
melakukan penelitian tersebut harus ada alat ukur yang baik dan sesuai untuk
mengukur variable-variabel yang ada dalam fenomena-fenomena tersebut secara
valid dan reliable, dan ini sangat bergantung pada kualitas data yang diperoleh
dari sumber data yang tepat melalui pengungkapan (instrument) yang
1. Telaah paradigma baru: Corporate University , Learning Organization,
manajemen kompetensi, talent dan spiritual serta isu-isu empirik:
perubahan lingkungan bisnis, konvergensi infocom, reformasi
telekomunikasi, era hipercompetition, era baru pasar telekomunikasi.
2. Penetapan topik penelitian: Tranformasi dari Learning
Center menjadi Corporate University
3. Penetapan Fokus Kajian dan Fokus Masalah (indikasi
masalah dan perumusan masalah)
5 Penetapan dan verifikasi lokasi: Telkom Corporate
University dan Yayasan Pendidikan Telkom yang mendirikan
Telkom University sebagai pembanding .
4.a Prasurvey
di Kampus
TCU dan YPT
6. Pengembangan kategori, subkategori (unit analisis, sub-unit
analisis).
7. Pengembangan kategori, subkategori (unit analisis, sub-unit
analisis)
8. Pengumpulan data lapangan
9. Pengelolahan data:
Reduksi, Display, Analysis
10. Deskripsi, Pembahasan dan
Kesimpulan
11. Periksa Keabsahan Data
12. Laporan Penelitian
4.b Kaji
Pustaka
Berada di
Lapangan
-Triangulasi
- Catatan Lapangan
- Focus Discussion Group
Kaji Literatur
109
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkualitas (Satori dan Komariah (2010:61). Instrumen dalam penelitian
kualitatif adalah peneliti yang melakukan penelitian itu sendiri, yang merupakan
pembuka kunci, menelaah dan mengeksplorasi seluruh ruang secara cermat,
tertib, dan leluasa.
Konsep human instrument dalam konteks ini dipahami sebagai alat yang
dapat mengungkap fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat yang paling elastis
dan tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri.
Semenarik apapun masalah yang dihadapi atau ada di tengah masyarakat tentu
tidak akan ada artinya jika peneliti tidak mampu mengungkap apa yang terjadi
dalam fenomena itu. Instrumen penelitian merupakan tumpahan teori dan
pengetahuan yang dimiliki peneliti mengenai fenomena yang diharapkan
mampu mengungkapkan informasi penting dari fenomena yang diteliti.
Sedangkan efektifitas proses penggunaan instrumen akan sangat tergantung
pada proses pengumpulan data yang sejatinya menggunakan instrumen yang
dibuat sendiri oleh peneliti.
Kategori instrumen yang baik dalam penelitian kualitatif adalah instrumen
yang memiliki pemahaman yang baik tentang metodologi penelitian,
penguasaan wawasan bidang yang diteliti, kesiapan untuk memasuki obyek
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya (Satori, 2007:10). Hal
tersebut harus dipenuhi agar instrumen mampu menetapkan fokus penelitian,
memilih partisipan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, manafsirkan data, dan membuatkan kesimpulan atas
temuannya. Dalam hal ini, peran peneliti merupakan key instrument dalam
proses penelitian kualitatif (Sugiyono, 2008:251). Oleh karenanya dalam hal ini
peneliti berupaya seoptimal mungkin membekali diri dengan teori dan wawasan
yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret serta
mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti untuk memperoleh kejelasan dan
kebermaknaannya.
110
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Penggunaan multi–metode dalam suatu fokus yang dikenal dengan
triangulasi (triangulations) mencerminkan suatu upaya untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai fenomena yang sedang diteliti.
Triangulasi bukanlah alat atau strategi untuk pembuktian, melainkan hanyalah
suatu alternatif terhadap pembuktian. Kombinasi yang dilakukan dengan multi-
metoda, bahan-bahan empiris, sudut pandang dan pengamatan yang teratur
menjadi strategi yang lebih baik untuk menambah kekuatan, keluasan dan
kedalaman suatu penelitian.
Dalam hal pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan baik
triangulasi sumber maupun triangulasi teknik. Menurut Sugiyono (2008:330),
triangulasi sumber berarti penggunaan teknik yang sama untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda, sedangkan triangulasi teknik menunjuk pada
penggunakan teknik yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup wawancara, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk menggali informasi dari responden secara
mendalam menyangkut persepsi, perasaan, dan reaksi psikologis lainnya yang
dapat diungkapkan. Wawancara dilakukan dengan para responden (informan)
yang menurut peneliti akan memberikan data/informasi yang bermanfaat
sebanyak-banyaknya.
2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati secara langsung tentang suasana
kerja, kinerja PT dan berbagai aspek upaya pengembangnnya. Untuk
kepentingan ini, peneliti berupaya berada di latar penelitian selama jangka
waktu tertentu agar dapat melakukan pengamatan secara lebih mendalam.
111
Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Obyek yang diobservasi meliputi situasi lingkungan internal kampus, proses
penataan bagian-bagian, proses pengambilan keputusan, proses penyeleng-
garaan pembelajaran, proses manajemen learning, proses pembinaan SDM,
proses manajemen kualitas TCU, interaksi antar civitas akademika, keunikan
posisi bersaing TCU, kegiatan pembelajaran dan link and match, dan kegiatan
knowledge management.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dari
berbagai dokumen yang diperlukan. Untuk melengkapi teknik tersebut, dalam
penelitian ini digunakan pula teknik prediksi atau studi kecenderungan (trend),
yaitu teknik yang digunakan untuk memaknai data atau informasi yang
diperoleh selama penelitian serta implikasinya lebih lanjut sesuai dengan
kecenderungan yang ada.
4. Kisi-kisi Penelitian
Sebagai panduan agar penelitian ini berjalan secara terarah, maka
dibangunlah kisi-kisi penelitian agar antara fokus penelitian, fokus masalah dan
unit analisis kategori dan subkategori menjadi jelas. tabel berikut adalah kisi-
kisi yang dimaksud.
102 Mochamad Surjani, 2013 Transformasi Learning Center Menjadi Corporate University Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Table 3:1 Kisi-kisi Penelitian:”Transformasi Learning Center menjadi Corporate University” Fokus Masalah Fokus Penelitian/
Kode Kajian
Unit Analisis
Kategori
Unit Analisis
Subkategori
Informan/Sumber Data
Instrumen Pengumpulan Data
W O D A
1. Melalui transformasi
LC menjadi CU,
tujuan perubahan sistem Pembelajaran
seperti apa yang
diharapkan terjadi di Telkom?
TP.1.
Transformasi Perubahan
Sistem Pembelajaran
1.1 Manajemen Perubahan
1.1.1 Perubahan Struktur SM Plan& Controlling TCU
SM General Support TCU
Staf Bidang General Support
Para Expertis TCU
v
v
v
v
v v -
1.1.2 Perubahan SDM
1.1.3 Perubahan Teknologi
1.1.4 Perubahan Budaya Organisasi
1.2 Sistem Pembelajaran 1.2.1Sistem Pembelajaran di LC Rektor /Wakil Rektor TCU
SM General Support TCU
Koordinator Dacum TCU
v
v
v v -
1.2.2 Sistem Pembelajaran di CU
2. Bagaimana
pengelolaan proses
transformasi menjadi TCU ?
PP.2
Pengelolaan Proses
Transformasi
2.1 Proses Transformasi
Organisasi
2.1.1 Proses Transformasi Organisasi Rektor /Wakil RektorTCU
SM General Support TCU
Koordinator Dacum TCU
Koordinator Expertis TCU
v
v
v v -
2.1.2 Mekanisme Proses Transformasi
2.2 Manajemen Proses
Transformasi
2.2.1 Model dan Respon Transformasi
2.2.2 Manajemen Proses Transformasi
3. Bagaimana sistem
pengelolaan Learning
Organization- Corporate University
3
Sistem Pengelolaan
Organisasi Pembelajar CU.
3.1 Manajemen Pengetahuan
pada Organisasi
Pembelajar
3.1.1 Transformasi menjadi Organisasi
Pembelajar Rektor /wakil Rektor TCU
SM General Support TCU
Koordinator Dacum TCU
Koordinator Expert TCU
v
v
v v -
3.1.2 Manajemen Pengetahuan
Organisasi Pembelajar CU
3.2 Manajemen Strategik –
BalanceScorcard, dan Kinerja Ekselen CU
3.2.1 Manajemen Strategik-Balance
Scorecard CU SM Plan & Controlling & SM General
Support TCU dan Koordinator Expertis TCU
v
v
v v -
3.2.2 Manajemen Kinerja Ekselen CU
3.2.3 Contoh penelitian CU terdahulu Informan di Perpustakaan/Knowledge
Management
v v v
4. Bagaimana Peran
Budaya Korporat
dalam pengembangan Corporate University
ke depan
4.
Peran Budaya Korporat
dalam Pengembangan Corporate University
4.1 Manajemen Kompetensi ,
Manajemen Talenta , dan
manajemen spiritual
4.1.1 Manajemen Kompetensi SM Plan & Controlling, SM General
Support TCU, Koordinator Expertis TCU, para expert senior, para expert TCU
v
v
v v -
4.1.2 Manajemen Talenta
4.13 Manajemen Spiritual
4.2 Peran Budaya Korporat
Corporate University
4.2.1 Budaya Korporat TCU SGM Spiritual PT Telkom, Wakil Rektor
TCU, SM General Support TCU dan para pimpinan Academy TCU
v
v
v
v v -
4.2.2 Manajemen BudayaKorporat
4.2.3 Peran Budaya Korporat dalam
pengembangan TCU
Catatan : W: Wawancara, O : Observasi, Pengamatan, D : Studi Dokumen, A: Angket
113
F. Pemeriksaan Kesahihan Data
Kriteria kesahihan data penelitian ini meliputi aspek-aspek derajat
kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan
(dependability), dan kepastian (confirmability). derajat kepercayaan (credibility)
sebagai pengganti konsep validitas internal. Dalam penelitian ini, setiap kriteria
tersebut diperiksa dengan cara: (a) memperpanjang keikutsertaan, (b) ketekunan
dalam observasi, (c) memanfaatkan referensi yang ada, (d) pengecekan sejawat
melalui diskusi dengan para pakar sistem perencanaan strategik dan
pengembangan learning serta praktisi di lapangan, (e) kajian kasus negatif, (f)
pengecekan anggota karena dalam pengumpulan data dilakukan secara tim, (g)
triangulasi berkenaan dengan data maupun metoda.
Keteralihan merupakan kata lain dari konsep validitas eksternal. Dalam hal
ini peneliti hanya melihat masalah transferabilitas sebagai sebuah kemungkinan.
Untuk situasi yang serasi hasil penelitian mungkin transferabel meskipun disadari
bahwa tidak ada situasi yang sama sehingga masih perlu penyesuaian menurut
keadaan masing-masing.
Kebergantungan berkaitan dengan pernyataan apakah penelitian yang
dilakukan dapat direplikasikan oleh peneliti lain dengan konsistensi yang tinggi,
apabila menggunakan metode yang sama (Nasution, 1996). Kriteria ini merupakan
substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Atas dasar itu, penulis
memeriksa dependabilitas dengan cara: (a) memberikan uraian deskriptif yang
kongkrit, (b) meminta pendapat dan kritik dari para pembimbing dan teman
sejawat, dan (c) pencatatan informasi dengan alat mekanis seperti rekaman,
kamera dan sebagainya.
Ketiga cara tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan
pemeriksaan kebergantungan, mulai dari pertemuan dengan anggota peneliti yang
ada, penetapan data yang akan diaudit sampai pada kesepakatan formal tentang
data yang dianggap valid. Dalam penelitian kualitatif, hasilnya dianggap memiliki
kepastian apabila memenuhi kriteria obyektif. Agar menjadi obyektif, maka hasil
penelitian tersebut harus dibenarkan atau dikonfirmasi oleh peneliti lain
(Nasution, 1996). Guna memperoleh tingkat kepastian yang tinggi maka dalam
114
penelitian ini peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bersikap netral
dalam memaknai data sesuai dengan kondisi di lapangan sehingga diharapkan
dapat mengurangi subjektivitas. Di samping itu, untuk mempertajam tingkat
kepastian peneliti juga menggunakan audit kepastian yaitu memastikan bahwa
hasil temuan itu benar-benar berasal dari data, mengambil keputusan bahwa
kesimpulan yang diambil benar-benar logis, dan menelaah kegiatan para peneliti
saat mengambil data di lapangan.
G. Analisa dan Penafsiran Data
Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pangaturan
transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah
dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman sendiri mengenai materi-materi
tersebut dan untuk memungkinkan penyajian hasil yang sudah ditemukan kepada
orang lain. Analisis melibatkan pekerjaan dengan data, penyusunan, dan
pemecahannya ke dalam unit-unit yang ditangani, perangkumannya, pencarian
pola-pola, dan penemuan apa yang penting dan apa yang perlu dipelajari, dan
pembuatan keputusan apa yang dikatakan kepada orang lain (Emzir, 2010:85-87).
Selanjutnya, peneliti mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu
pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data
kualitatif adalah proses menyusun data (menggolongkannya dalam tema atau
kategori) agar dapat ditafsirkan dan diinterpretasikan. Dengan demikian dalam
proses analisis diperlukan daya kreatif dari peneliti untuk mengolah data tersebut
menjadi bermakna.
Pekerjaan analisis data dimaksudkan sebagai pekerjaan yang mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan mengkategorikan data
sehingga data yang berkumpul dapat diorganisasi dan mudah diolah. Tujuannya
antara lain untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang pada akhirnya dapat
diangkat menjadi teori substantif. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan
dengan melalui langkah sebagaimana disebutkan di atas.
115
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan, untuk dapat menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikannya sehingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan
Huberman, 1994 dalam Kusairi, 2007). Dengan demikian, laporan yang diperoleh
dari kerja lapangan dapat dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan dalam hal-
hal yang penting, dicari tema atau polanya dalam suatu susunan yang sistematik
(Nasusiton,1996). Manfaat dari hasil reduksi data adalah memberikan gambaran
yang lebih matang dari hasil pengamatan, mempermudah dalam pencarian
kembali, serta membantu dalam memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
2. Display Data
Display data merupakan usaha untuk membuat tata hubungan antardata yang
telah terkumpul melalui bagan, matriks, jaringan atau grafik (Nasution,1996).
Dalam hal tersebut, peneliti melakukan penyusunan informasi yang memberi
kemungkinan untuk dapat menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Semua
bagan, matriks, jaringan, dan grafik tersebut dirancang guna menggabungkan
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih.
Manfaat dari analisis ini membuat peneliti mampu menarik kesimpulan yang tepat
dan pemahaman secara total atas keseluruhan data yang terkumpul.
3. Penyimpulan dan Verifikasi
Menarik kesimpulan dilakukan sejak dini pada saat peneliti di lapangan guna
menemukan pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang penting, hal-hal yang
sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Kesimpulan tersebut bersifat terbuka
dalam arti harus selalu siap untuk diperbaharui karena adanya data-data baru yang
ditemukan (Nasution,1966). Bersamaan dengan upaya menarik kesimpulan,
peneliti juga melakukan verifikasi guna menguji kebenaran, kekokohan, dan
kecocokan data yang ditemukan di lapangan sehingga diperoleh kesimpulan yang
116
dapat dipercaya. Ada tiga cara yang peneliti lakukan dalam hal tersebut yaitu: (a)
menguji kesimpulan dengan membandingkan dengan teori-teori yang relevan; (b)
melakukan proses pengecekan ulang dari data yang telah dikumpulkan mulai data
yang diperoleh dari prasurvei, wawancara, maupun pengamatan; dan (c) membuat
kesimpulan yang menggambarkan hasil penelitian secara keseluruhan.
Dalam praktiknya, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan
dan verifikasi merupakan sesuatu yang kait-mengait pada saat sebelum, selama,
dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membentuk
wawasan umum yang disebut analisis. Ketiga jenis kegiatan analisis tersebut
merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti senantiasa bergerak di antara
empat sumbu kumparan selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-
balik di antara kegiatan reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan
dan verifikasi.