BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe...

16
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan (menggambarkan) data yang telah terkumpul secara sederhana sehingga dapat dibaca dan dianalisa secara sederhana juga (Riwidikdo, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi aspek yang akan dipaparkan dan dijelaskan adalah gangguan tidur pada perawat pekerja shift. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur (Riyanto, 2011). Adapun variabel penelitian dalam penelitian ini adalah gangguan tidur dan perawat pekerja shift. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Gangguan Tidur Gangguan tidur adalah ketidakmampuan tidur secara baik yang disebabkan karena tidur yang kurang dan tidak teratur,

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif kualitatif

yang bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan

(menggambarkan) data yang telah terkumpul secara sederhana

sehingga dapat dibaca dan dianalisa secara sederhana juga

(Riwidikdo, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi aspek yang

akan dipaparkan dan dijelaskan adalah gangguan tidur pada

perawat pekerja shift.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu sifat yang akan diukur atau

diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya

dan terukur (Riyanto, 2011). Adapun variabel penelitian dalam

penelitian ini adalah gangguan tidur dan perawat pekerja shift.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Gangguan Tidur

Gangguan tidur adalah ketidakmampuan tidur secara baik

yang disebabkan karena tidur yang kurang dan tidak teratur,

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

28

penyakit dan keadaan psikologis yang tidak stabil, serta kondisi

lingkungan yang bising.

Variabel ini diungkap dengan melihat jumlah terbanyak ada

keluhan tidur dan tidak ada keluhan tidur, dan menganalisa

faktor-faktor predisposisi terjadinya gangguan tidur pada

responden.

2. Perawat

Perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki tugas dan

fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien

secara profesional.

3. Shift Kerja

Shift kerja adalah jadwal kerja yag dilakukan secara bergilir

untuk memenuhi jadwal 24 jam/hari. Penggunaan sistem shift

berbeda antara instansi yang satu dengan yang lainnya. Ada

yang menerapkan sistem shift rotasi dan adapula yang

menerapkan sistem permanen atau menetap. Panjang dan lama

waktu shift juga berbeda-beda pada setiap tempat kerja.

D. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lingkup Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan november 2011 sampai

september 2012.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

29

2. Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di ruang-ruang rawat inap RS

DKT Dr. Asmir Salatiga, RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga,

RS Panti Wilasa Citarum-Semarang dan Poliklinik RS Panti

Wilasa Citarum-Semarang.

3. Lingkup Materi

Materi dalam penelitian ini dibatasi pada tidur dan gangguan

tidur, shift kerja dan dampak dari shift kerja, dan karakteristik

perawat.

E. Karakteristik Responden Penelitian

1. Perawat pelaksana RS yang bekerja shift dengan masa

kerja minimal 0- 2 tahun ke atas, 10 tahun dan yang sudah

pensiun.

2. Tidak pernah bekerja di manajemen rumah sakit. Karena

orang-orang bekerja di manajemen biasanya tidak bekerja

shift tapi reguler.

3. Bersedia menjadi Responden

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

30

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Sedangkan menurut

Riyanto (2011), populasi adalah selur subjek (manusia,

binatang, percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti

dan memenuhi karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bekerja

shift di rumah sakit.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karenanya sampel yang

dipalajari, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif atau mewakili (Sugiyono, 2011). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik total

sampling sehingga semua perawat pelaksana yang bekerja shift

dijadikan sebagai responden.

Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal di setiap

rumah sakit adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2: Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal pada setiap rumah sakit

No. Rumah

Sakit Bangsal Populasi Sampel

1. RS DKT Dr. Utama 17 orang 16 orang

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

31

Asmir

Salatiga

Dahlia 12 orang 11 orang

Operasi 7 orang 7 orang

IGD 9 orang 9 orang

2

RS Paru dr.

Ario Wirawan

Salatiga

Flamboyan Atas 12 orang 10 orang

Flamboyan Bawah 12 orang 10 orang

Mawar 14 orang 12 orang

Dahlia Bawah 18 orang 16 orang

Dahlia Atas 13 orang 11 orang

Kepodang 11 orang 9 orang

IGD 13 orang 11 orang

ICU Dalam 13 orang 11 orang

3

RS Panti

Wilasa

Citarum-

Semarang

Anggrek 18 orang 17 orang

Operasi 14 orang 13 orang

IGD 12 orang 11 orang

Dahlia 13 orang 12 orang

HCU 14 orang 13 orang

Bougenvil 15 orang 14 orang

Peristi 6 orang 5 orang

ICU 12 orang 11 orang

Cempaka 18 orang 17 orang

Poliklinik 14 orang 13 orang

Jumlah 287 orang 259 orang

Pada rumah sakit DKT Dr. Asmir Salatiga Untuk bangsal

Operasi dan IGD diambil total populasinya karena kepala ruang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

32

kedua ruangan tersebut juga mengikuti shift kerja secara bergilir.

Sedangkan untuk RS Panti Wilasa Citarum Semarang, peneliti

mengambil poliklinik sebagai tempat meneliti karena poliklinik RS ini

juga melaksanakan shift kerja. RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

memiliki dua koordinator dalam setiap bangsal perawatan yaitu

kepala ruang dan wakil kepala ruang sedangkan untuk RS DKT Dr.

Asmir Salatiga dan RS Panti Wilasa Citarum-Semarang hanya

memiliki koordinator ruangan atau kepala ruang tanpa wakil kepala

ruang.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh lewat

data primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui

pengisian kuesioner gangguan tidur pada perawat pekerja shift.

Kuesioner dirancang sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada

teori-teori tentang gangguan tidur dan shift kerja. Berdasarkan

acuan tersebut maka peneliti dapat menyusun kuesioner menjadi

dua kuesioner, yaitu: kuesioner untuk perawat aktif dan perawat

pensiun.

Peneliti membuat dua jenis kuesioner karena item pertanyaan

yang akan ditanyakan kepada perawat yang masih kerja berbeda

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

33

dengan yang ditanyakan kepada perawat pensiun. Pada perawat

yang masih bekerja menanyakan tentang pola kerja shift saat

sekarang dan pada perawat pensiun menanyakan tentang pola

kerja shift di masa lalu. Ini semua untuk mengetahui efek jangka

panjang dari kerja shift.

Jumlah item pertanyaan untuk perawat pelaksana berjumlah 44

item soal yang terdiri dari no. 1-4 adalah pertanyaan informasi diri,

no. 5-9 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan, no. 10-22

ada pertanyaan tentang shift kerja, no. 23-33 adalah pertanyaan

tentang kualitas tidur, no. 34-40 adalah pertanyaan tentang

gangguan tidur dan no. 41-44 adalah pertanyaan tentang gangguan

kesehatan, serta tersedia 1 lembar pendapat bebas tentang shift

kerja.

Jumlah item pertanyaan untuk pensiunan perawat pelaksana

berjumlah 45 item soal yang terdiri dari no. 1-4 pertanyaan tentang

data diri, no. 5-13 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan,

no. 14-24 adalah pertanyaan tentang shift kerja saat kerja, no. 25-

35 adalah pertanyaan tentang kualitas tidur, no. 36-41 adalah

pertanyaan tentang gangguan tidur dan no. 42-45 adalah

pertanyaan tentang ganggaun kesehatan. Dan tersedia 1 lembar

pendapat bebas mengenai kerja shift. Adapun konstruk alat ukur

kuesioner ini sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

34

Tabel 1.3. Konstruk Alat Kuesioner

Subjek Aspek Indikator Item

Perawat Pelaksana RS

Shift Kerja

1. Jadwal shift 2. Pergantian jadwal 3. Jadwal shift

terbanyak 4. Lama libur 5. Panjang shift 6. Perilaku tidur

sebelum shift malam

7. Perilaku tidur saat shift malam

8. Perilaku tidur setelah shift malam

10 11

12

13 14 15

16

17, 18, 19, 20,21,22

Kualitas tidur

1. Kualitas tidur secara umum

2. Kualitas tidur setelah shift malam

23,24,25,26,27

28,29,30,31,32,33, 40

Gangguan Tidur

1. Keluhan tidur 2. Perasaan saat

beraktivitas 3. Kedalaman tidur 4. Perasaan saat

mulai tidur 5. Usaha untuk dapat

tidur

34 35

36

37,38

39

Gangguan Kesehatan

1. Keluhan Kesehatan

2. Pemeriksaan kesehatan

3. Gangguan pencernaan

4. kelelahan

41

42

43

44

Pensiunan Perawat

Pelaksana

Shift Kerja

1. Jadwal shift 2. Pergantian jadwal 3. Lama libur 4. Panjang shift 5. Jadwal shift yang

disenangi 6. Perilaku tidur

sebelum shift malam

7. Perilaku tidur saat shift malam

8. Perilaku tidur setelah shift malam

14 15

16 17 18

19

20

21,22,23,24

Kualitas Tidur

1. Kualitas tidur secara umum

2. Kualitas tidur sebelum pensiun

25,26,27,28,29, 30

31,32,33,34,35

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

35

Gangguan Tidur

1. Keluhan tidur 2. Perasaan saat

beraktivitas 3. Kedalaman tidur 4. Perasaan saat

mulai tidur 5. Usaha untuk

dapat tidur

36 37

38

39

40,41

Gangguan Kesehatan

1. Keluhan Kesehatan

2. Pemeriksaan kesehatan

3. Gangguan pencernaan

4. kelelahan

42

43

44

45

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung melalui wawancara kepala ruang, data-data keperawatan,

jadwal kerja dan gambaran umum mengenai rumah sakit yang

diteliti.

H. Teknik pegolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan

Teknik pengolahan data kuantitatif dapat dilakukan dengan

beberapa tahapan, yaitu:

a. Editing: dalam tahap pertama setelah data terkumpul akan

dilakukan editing dengan memeriksa kelengkapan ceklis

dan pengisis jawaban lain pada pilihan jawaban lainnya

untuk mempermudah dalam proses melengkapi data yang

kurang atau yang tidak sesuai.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

36

b. Koding: adalah suatu proses penyusunan secara sistimatis

data mentah (yang ada dalam kuesioner) ke dalam bentuk

yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data.

c. Entri data: adalah memindahkan data yang telah di ubah

menjadi kode ke dalam alat bantu pengolah data yaitu

komputer.

d. Pembersihan data: adalah untuk memastikan bahwa

seluruh data yang telah dimasukan ke dalam alat bantu

pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya atau

tidak ada yang salah.

2. Analisa Data

Analisa dilakukan untuk data kualitatif dan kuantitatif.

a. Data kualitatif dalam penelitian ini analisis kualitatif yang

bersifat terbuka (open ended) dengan pola berfikir induksi

yaitu pengujian yang bertitik tolak dari data yang telah

terkumpul kemudian dilakukan kesimpulan. Data kualitatif

diolah sesuai dengan karakteristik penelitian dengan

metode pengolahan analisis diskripsi isi (conten analisis)

(Sudrajat, (1985) dalam Martini (2007)).

b. Data kuantitatif dianalisa dengan membuat tabel frekuensi

dan mencari keterkaitan antar setiap variabel untuk

membuktikan adanya gangguan tidur pada perawat pekerja

shift. Data yang sudah tersedia dalam tabel distribusi

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

37

frekuensi kemudian akan dideskripsikan sesuai dengan data

yang ada.

I. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data

Untuk menguji validitas dan reliabilitas maka dilaksankan uji

coba terhadap 50 responden di Rumah Sakit Umum Daerah

Salatiga dengan alasan RS ini juga menerapkan shift kerja dan juga

kemudahan akses. Responden dalam uji coba ini tidak termasuk

responden pada penelitian.

1. Validitas

Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran

(Riyanto, 2011). Pengujian validitas instrumen terdiri dari 3 bagian

yaitu pengujian validitas konstruk, pengujian validitas isi dan

pengujian validitas eksternal (Sugiyono, 2011).

Pengujian validitas konstruk dapat digunakan pendapat para

ahli. Dalam hal ini setelah instrumen penelitian disiapkan, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta

pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Pendapat para

ahli ini mungkin saja akan memberi keputusan; instrumen dapat

digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak

total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang

(Sugiyono, 2011).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

38

Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Secara

teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu

dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik

pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang

diteliti, indikator sebagi tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan

atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator (Sugiyono,

2011).

Pengujian validitas eksternal dilakukan dengan cara

membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang

ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di

lapangan. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas eksternal

yang tinggi maka akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai

validitas eksternal yang tinggi pula (Sugiyono, 2011).

Pengujian validitas pada penelitian ini, peneliti melakukan uji

coba dengan cara uji konstruk yaitu mengkonsultasikan kepada

para ahli yang mengetahui tentang shift kerja. Hasil yang didapat

setelah berkonsultasi dengan para ahli dan 50 responden di RS

yaitu adanya penambahan dan perbaikan pada beberapa

pertanyaan instrumen, yaitu:

a. Menambahkan petunjuk soal

b. Variabel data diri tidak ada perbaikan

c. Variabel informasi pekerjaan tidak ada perbaikan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

39

d. Variabel pola kerja, ada perbaikan yaitu pertanyaan nomor 1:

Pada minggu ini Anda bekerja pada shift apa saja? Diubah

menjadi bagaimana jadwal shift Anda dalam seminggu terakhir.

Dan pilihan jawabannya juga diubah menjadi a. Shift pagi; b.

Shift siang; c shift malam. Selain itu juga ditambahkan

pertanyaan: Dalam seminggu terakhir, Anda paling banyak

bekerja pada shift? Hal ini untuk melihat pengaruhnya terhadap

gangguan tidur.

e. Variabel shift kerja, untuk pertanyan nomor 2 dihapus,

pertanyaan nomor 3 untuk pertanyaan lanjutannya diperbaiki

agar tidak membingunkan responden, dan ada tambahan

pertanyaan, yaitu yang pertama: apakah ketika sampai rumah

langsung beristirahat tidur setelah shift malam, yang kedua:

alasan yang membuat tidak langsung tidur, yang ketiga: baru

istirahat tidur setelah shift malam pada jam berapa, yang

keempat: tanyakan tentang lama waktu tidur siang setelah shift

malam, dan yang kelima: tanyakan tentang apakah bisa tidur

siang dengan nyenyak setelah shift malam.

f. Variabel kualitas tidur, ada perbaikan pada pertanyaan nomor 4

untuk pilihan jawabannya diganti dengan perasaan yang dialami

ketika tidak bisa tidur dan bisa tidur. Dan untuk pertanyaan

nomor 9 digabungkan dengan nomor 10,11,12,13 agar bisa

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

40

menjadi satu pertanyaan saja sehingga mudah dipahami

responden.

g. Variabel gangguan tidur, ada perbaikan pada semua

pertanyaannya dengan menyusun kalimat lebih baik lagi. Awal

pertanyaan sebaiknya diawali dengan keluhan gangguan tidur,

perasaan yang dialami saat beraktivitas dan adakah usaha

yang dilakukan untuk membantu mendapatkan tidur. Hal ini

semua agar peneliti lebih mudah dalam mengkategorikan

gangguan tidur yang dialami respoden. Untuk pertanyaan

mengenai tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah

sebaiknya dihapus atau kalimatnya diganti dengan bahasa yang

mudah di mengerti. Karena untuk mengetahui nilai dari tekanan

darah, suhu tubuh, dan kadar gula darah harus dilakukan

dengan alat ukur baru bisa didapatkan hasilnya. Dan untuk kaki

gelisah diganti dengan kaki terasa pegal atau kaku.

h. Variabel gangguan kesehatan, ada perbaikan pada semua

pertanyaannya yaitu kalimat pertanyaannya harus kalimat yang

mudah dimengerti dan disesuaikan dengan efek dari shift kerja.

Pertanyaan yang dibuat sebaiknya tidak langsung pada

pertanyaan bentuk gangguan kesehatan tetapi bisa diawali

dengan apakah ada gangguan kesehatan, baru kemudian

ditanyakan spesifik gangguan kesehatan yang dialami

responden.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

41

i. Untuk jawaban sering dan selalu memiliki arti yang hampir

sama, ada baiknya menggunakan interval waktu misalnya hari,

minggu atau bulan.

j. Penomoran yang salah diperbaiki dan lengkapi kotak-kotak cek

yang belum ada.

k. Tambahkan mengenai perasaan dan kesan setelah pensiun.

Melalui hasil konsultasi inilah kemudian peneliti mencoba untuk

memperbaiki instrumen penelitian sebelum disebarkan kepada

responden untuk penelitian.

2. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas artinya kestabilan pengukuran, instrumen

dikatakan reliabel jika digunakan berulang-ulang nilainya sama.

Sedangkan pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Riyanto, 2011).

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara

eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan

dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.

Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen

dengan teknik tertentu. Pada penelitian ini tidak dapat dilakukan uji

reliabilitas dikarenakan peneliti hanya melakukan uji validitas

secara konstruk.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2741/4/T1_462007045_BAB III... · fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara

42

J. Etika Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif

kuantitatif yang tidak dilakukan dengan perlakuan terhadap

responden/subjek penelitian sehingga tidak ada kemungkinan

resiko yang dapat membahayakan/merugikan responden. Namun

untuk memperhatikan etika profesional dalam penelitian, maka

yang harus dipertimbangkan adalah menyangkut privasi responden

yang meliputi hasil dan identitas yang diperoleh dari responden

akan dijaga kerahasiaannya.