BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis...
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk
menggambarkan hubungan antara variabel bebas (pelaksanaan fungsi
perawatan kesehatan keluarga) dengan variabel terikat (kekambuhan anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.
Amino Gondohutomo Semarang).
Rancangan yang digunakan adalah cross sectional dimana peneliti
mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel
tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Sastroasmoro dan
Ismael, 2008).
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari
benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan
sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama (Sukandarrumidi,
2002).
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang
anggota keluarganya sedang menjalani perawatan di unit rawat jalan
26
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Populasi
dalam penelitian ini adalah keluarga yang sedang menemani pasien yang
rajin berobat jalan setiap bulannya pada bulan April 2009 yaitu berjumlah
401.
2. Sampel
Menurut Sukandarrumidi (2002), sampel adalah bagian dari
populasi yang memiliki sifat – sifat yang sama dari obyek yang merupakan
sumber data.
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003).
Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah :
1) Keluarga dari anggota keluarga yang sedang menjalani perawatan
di unit rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino
Gondohutomo Semarang dan mengalami kekambuhan sebanyak 2
kali atau lebih.
2) Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar.
3) Dapat membaca dan menulis.
4) Bersedia menjadi responden.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi tidak diikutsertakan dalam penelitian
27
(Nursalam, 2003). Kriteria eksklusinya adalah sebagai berikut:
Anggota keluarga yang sedang menjalani perawatan di unit rawat inap
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
Menurut Arikunto (2006), penentuan besarnya sampel yang
akan diambil dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Issac & Michael berdasarkan proporsi sebagai berikut :
S = χ2 . N . P . (1-P)
d2 . (N-1) + χ2. P . (1-P)
= (1,96) . 401 . 0,5 . 0,5
(0,05)2. (401-1) + (1,96)2 . 0,5 . (1-0,5)
= 3,8416 . 401 . 0,5 . 0,5
0,0025 . 400 + 3,8416 . 0,5 . 0,5
= 385,1204
1 + 0,9604
= 385,1204
1,9604
= 196,44 = 196 (dibulatkan)
Keterangan :
S = ukuran sampel
N = ukuran populasi
P = proporsi populasi 50% atau 0,05
d = ketelitian (error) 0,05
χ2 = harga tabel chi kuadrat untuk 95% = 1,96
28
Jadi, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 196
responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, bahwa
responden tersebut data memberikan informasi yang memadahi untuk
menjawab tertanyaan penulis (Sastroasmoro dan Ismael, 2008).
C. Definisi operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara normal terhadap suatu obyek
atau fenomena (Hidayat, 2003).
Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah pelaksanaan fungsi
perawatan kesehatan keluarga dan kekambuhan anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino
Gondohutomo Semarang.
29
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala1. Variabel
bebas:Pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga
Tindakan yang dilakukan keluarga inti dalam mencegah kekambuhan atau menjaga status kesehatan keluarga inti, meliputi :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan masalah kesehatan keluarga
3. Merawat anggota yang sakit
4. Memodifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
Kuesioner dengan 18 pertanyaan terdiri dari 12 soal favourabel dan 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor jawaban soal favourabel :1. Selalu = skor 42. Sering = skor 33. Kadang – kadang
=skor 24. Tidak pernah = skor
1Kriteria skor jawaban soal unfavourabel:1. Selalu = skor 12. Sering = skor 23. Kadang – kadang =
skor 34. Tidak pernah = skor 4
Nilai jawaban terendah adalah 18 dan nilai jawaban tertinggi adalah 72. Untuk kepentingan deskriptif maka di kategorikan menjadi :1. Pelaksanaan baik jika skor 46-72.2. Pelaksanaan kurang jika skor 18-45.
1.
Interval
2. Variabel terikat :Kekambuhan
Kembalinya tanda dan gejala setelah mendapatkan pengobatan.
Kuesioner dengan 15 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Pernyataan positif :1. Ya = 22. Tidak = 1Pernyataan negatif :1. Ya = 12. Tidak = 2
Menunjukkan kekambuhan nilai tertinggi = 30.Nilai terendah = 15. Untuk kepentingan deskriptif maka di kategorikan menjadi :1. Kambuh jika
skor 23-30.2. Tidak kambuh
jika skor 15-22.
Interval
Tabel 3.1 : Definisi Operasional
30
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara
mengajukan ijin penelitian kepada kepala program studi S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) dan juga kepada Direktur
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Setelah
mendapat ijin, diperoleh lokasi penelitian yaitu di unit rawat jalan RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
dan asisten peneliti yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan kepada
kedua belah pihak untuk menjalin kerjasama. Setelah keluarga dan pasien
selesai menjalani pemeriksaan dan memperoleh obat, keluarga sebagai
responden dikumpulkan di ruang tunggu unit rawat jalan.
Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta meminta
kepada responden untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed
consent) apabila bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Sebelum
kuesioner dibagikan, peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner, kemudian
memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi, peneliti mendampingi
calon responden selama pengisian kuesioner. Bagi responden yang karena
keterbatasan (pendidikan) kurang mampu memahami dan mengisi kuesioner,
maka dibantu dengan wawancara sesuai isi kuesioner dengan diberikan
penjelasan seperlunya dan diminta memilih jawaban sesuai item dan ditulis
menurut pilihan responden. Kuesioner yang telah diisi, kemudian
dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya, data yang belum lengkap
dikembalikan untuk dilengkapi.
31
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
kuesioner tentang pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga
dengan kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Menurut Arikunto (2006)
kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal – hal yang ia ketahui.
1. Kuesioner A
Kuesioner ini berisi identitas responden yang meliputi umur,
tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, alamat dan hubungan
dengan penderita.
2. Kuesioner B
Kuesioner terkait dengan pelaksanaan fungsi perawatan
kesehatan keluarga yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan
menggunakan skala Likert 1-4 dengan kategori jawaban selalu, sering,
kadang – kadang, dan tidak pernah. Terdiri dari pertanyaan favourabel
dan pertanyaan unfavourabel (Sugiono, 2007).
Pertanyaan favourabel, penilaiannya sebagai berikut :
a. Selalu, nilainya 4
b. Sering, nilainya 3
c. Kadang – kadang, nilainya 2
d. Tidak pernah, nilainya 1
32
Terdiri dari nomor 1, 2, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13,15, 16, 17.
Pertanyaan unfavourabel, penilaiannya sebagai berikut :
a. Selalu, nilainya 1
b. Sering, nilainya 2
c. Kadang – kadang, nilainya 3
d. Tidak pernah, nilainya 4
Terdiri dari nomor 3, 5, 7, 9, 14, 18.
3. Kuesioner C
Kuesioner terkait dengan kekambuhan yang terdiri dari 15
pernyataan, masing – masing item bernilai jawaban “ya” dan jawaban
“tidak”. Terdiri dari pernyataan favourabel dan unfavourabel dengan
skala guttman. Pernyataan favourabel, penilaiannya sebagai berikut :
1. Ya, nilainya 2.
2. Tidak, nilainya 1.
Terdiri dari nomor 1, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15.
Pernyataan unfavourabel, penilaiannya sebagai berikut :
1. Tidak, nilainya 2.
2. Ya, nilainya 1.
Terdiri dari nomor 2, 5, 6, 9, 12.
33
2. Uji Validias dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Suatu uji yang digunakan untuk mengukur apakah sebuah
instrumen penelitian tersebut valid atau sahih. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh instrumen tersebut (Riyanto, 2009). Uji validitas ini akan
dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo
Semarang dengan responden yang berbeda. Uji validitas dapat dilihat
dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment.
Suatu pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan α 5%
(Riwidikdo, 2007).
Uji validitas dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino
Gondohutomo Semarang pada tanggal 13 Agustus 2009 dengan 20
responden.
1) Hasil uji validitas untuk kuesioner pelaksanaan fungsi perawatan
kesehatan keluarga adalah r hitung (0,390 - 0,749). Dari hasil tersebut
, r hitung untuk pertanyaan nomor 1 (0,390) dan nomor 17 (0,306)
lebih kecil dari koefisien nilai kritis 0,444 yaitu pada tingkat
kepercayaan 0,05 sehingga instrumen yang diuji cobakan tidak
valid. Dan untuk pertanyaan selain nomor 1 dan 17 dinyatakan
valid karena lebih besar dari nilai kritis 0,444.
2) Hasil uji validitas untuk kuesioner kekambuhan adalah r hitung
(-0,100 – 0,803). Dari hasil tersebut, r hitung untuk pertanyaan nomor
34
1 (-0,100), nomor 2 (-0,159), nomor 3 (0,310), nomor 16 (0,246),
nomor 17 (0,431) lebih kecil dari koefisien nilai kritis aitu 0,444
pada taraf signifikan 0,05 sehingga instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid. Dan untuk pertanyaan selain nomor 1, 2, 3, 16 dan 17
dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari nilai kritis 0,444.
b. Uji Reliabilitas
Suatu uji terhadap instrumen penelitian yang menunjukkan
bahwa suatu instrument tersebut dapat dipercaya dan diandalkan.
(Arikunto, 2006) Bila r alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.
Uji realiabilitas dilakukan dengan uji alpha > 0,60. Instrument
dinyatakan reliabel bila nilai alpha > 0,60 atau sama dengan 1
(Riyanto, 2009).
Uji reliabilitas yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.
Amino Gondohutomo Semarang pada tanggal 13 Agustus 2009 dengan
20 responden. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner pelaksanaan fungsi
perawatan kesehatan keluarga adalah (0,924). Sedangkan hasil uji
reliabilitas untuk kuesioner kekambuhan adalah (0,920). Dari hasil
diatas, kuesioner tersebut dikatakan reliabel karena indeks reliabilitas
yang diperoleh mencapai lebih dari 0,6.
35
E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Prosedur pengolahan data
a. Editing (mengedit data)
Adalah pemeriksaan kembali data hasil penelitian yang tercantum pada
kuesioner untuk mengetahui kelengkapan dan kejelasan isi jawaban,
kesesuaian antara jawaban yang satu dengan jawaban yang lain, hal ini
dilakukan untuk menghindari kekeliruan dalam proses analisis data.
b. Coding (mengkode data)
Kegiatan pengkodean data yang diperoleh dari hasil penelitian yang
tercantum pada kuesioner dalam arti isian atau jawaban yang
maksudnya sama walaupun kalimatnya berbeda, diberi kode atau sandi
– sandi tertentu yang sama.
1) Data demografi
a) Jenis kelamin
Responden diberi kode 1 bila berjenis kelamin laki – laki dan
kode 2 bila berjenis kelamin perempuan.
b) Pendidikan
Pendidikan responden diberi kode 1 jika pendidikan SD, kode
2 bila pendidikan SMP, kode 3 bila pendidikan SMA dan kode
4 bila pendidikan PT.
c) Pekerjaan
Responden diberi kode 1 bila tidak bekerja atausebagai ibu
rumah tangga, kode 2 bila bekerja sebagai
36
petani/buruh/pedagang, kode 3 bila bekerja sebagai karyawan
swasta, kode 4 bila bekerja sebagai wiraswsta, kode 5 bila
bekerja sebagai PNS dan kode 6 jika pensiunan.
c. Entry data
Menyusun data yang telah diedit dan diberi sandi – sandi dalam suatu
himpunan data yang tersusun secara sistematik (Fathoni, 2006).
d. Tabulating (tabulasi data)
usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data yang ada
menjurus ke analisis kuntitatif. Biasanya pengolahan data seperti ini
menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang
(Wasis, 2008).
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisa yang digunakan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil
penelitian (Notoatmodjo, 2002). Analisa univariat digunakan untuk
mendiskripsikan pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dan
kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam
bentuk distribusi frekuensi.
b. Analisa Bivariat
Analisa yang digunakan untuk menganalisis dua variabel yang diduga
berhubungan (Notoatmodjo, 2002). Hasil dari uji kenormalan data
37
dengan uji kolmogorof smirnov pada penelitian ini berdistribusi tidak
normal maka menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji
korelasi Rank Spearman (Sugiono, 2007) dengan keputusan uji ρ hitung
> ρ tabel artinya Ho ditolak, artinya tidak ada kesesuaian yang
nyata/signifikan antara pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan
keluarga dengan kekambuhan, dan Ha diterima, artinya terdapat
kesesuaian (ditunjukkan hubungan yang positif dan signifikan)
pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan
kekambuhan, atau jika Ho : ρ = 0 berarti tidak ada kesesuaian dan jika
Ho : ρ ≠ 0 berarti ada kesesuaian/hubungan.
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang
dan mengajukan permohonan kepada Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.
Amino Gondohutomo Semarang untuk mendapat persetujuan. Setelah
mendapat persetujuan, selanjutnya kuesioner disampaikan kepada responden
dengan menekankan etika penelitian, yaitu (Hidayat, 2003) :
1. Informed consent (lembar persetujuan)
Yaitu lembar persetujuan untuk menjadi responden yang diedarkan
sebelum penelitian dilaksanakan pada seluruh responden yang bersedia
diteliti. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden harus
mencantumkan tanda tangan pada lembar persetujuan menjadi responden,
38