BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas,
penelitian dilakukan pada proses pembelajaran sedang berlangsung di dalam
kelas. Menurut Uno dkk (2011: 41) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelasnya
memalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru,
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa
meningkat.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan pada
peserta didik kelas 5 mata pelajaran IPA. Penelitian dilakukan untuk memberikan
pengalaman langsung kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan
mengningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagai upaya
untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan alasan itulah dilakukan
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS)
dipadukan dengan Eksperimen untuk SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan
agar hasil belajar peserta didik meningkat.
Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 SD Negeri Tolokan
Kecamatan Getasan yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan
18 siswa perempuan. SD Negeri Tolokan beralamat di Dusun Kali Kembang,
Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, 50774. Penelitian ini
dilaksanakan melalui kerja sama dengan guru kelas dalam pemilihan materi dan
observasi tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share
(TPS) dipadukan dengan eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I
tahun pelajaran 2017/2018 yaitu pada bulan Oktober 2017. Rincian jadwal
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
24
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Pelaksanaan
Penelitian
Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
2 Proposal PTK
3
Uji Validitas
Soal Siklus 1
dan siklus 2
Siklus 1
3
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Siklus 2
4
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
5 Pelaporan
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel yang diselidiki,
yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas disebut juga variabel independent adalah variabel yang
diduga dan sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain
(Slameto, 2015: 198). Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah
model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan Eksperimen.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat disebut juga variabel dependent adalah variabel yang
timbul akibat dampak dan pengaruh langsung dari variabel bebas (Slameto, 2015:
198). Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5
SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan desain penelitian yang
dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi perencanaan, tindakan,
25
pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini tindakan dan obervasi dilakukan
secara bersamaan. Model yang dikemukaan oleh Kemmis dan MC Taggart dalam
Uno dkk (2011: 87) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-
untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian
tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian dari siklus
adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah bagan model siklus penelitian tindakan
yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Tanggart.
Gambar 3.1
Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam minimal 2 siklus dimana tiap
siklus melalui 3 tahap yaitu, perencanaan, tindakan dan observasi, dan rerleksi.
Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap kegiatan perencanaan, yang pertama dilakukan adalah
melakukan observasi dalam proses pembelajaran di kelas untuk mengetahu
masalah yang ada. Selanjutnya, setelah masalah diketahui ditentukan cara untuk
mengatasi masalah tersebut, dimana dalam penelitian ini cara untuk mengatasi
masalah berupa rendahnya hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model
26
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan degan eksperimen. Setelah itu,
pemecahan masalah ditindak lanjuti dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
dipadukan dengan eksperimen dengan materi cara tumbuhan hijau membuat
makanannya.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Dalam tahap kedua, dilakukan implementasi RPP yang telah dipersiapkan
sebagai tindakan yang direncanakan untuk proses pembelajaran di dalam kelas.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengawasi kesesuaian implementasi RPP
dengan pelaksanaan tindakan penelitian.
3. Refleksi
Pada tahap akhir di siklus I dilakukan refleksi untuk mengetahui hasil dari
tindakan yang telah dilakukan, juga untuk mengetahui kelemahan, hambatan dan
kesulitan yang terjadi. Dari hasil refleksi ini dapat diketahui tingkat hasil belajar
siswa dari tindakan pembelajaran pada siklus I serta kelemahan, hambatan, dan
kesulitan yang terjadi. Selanjutnya hasil dari refleksi pada siklus I dijadikan acuan
untuk menyusun rencana pembelajaran pada siklus 2.
Siklus 2
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan pada siklus 2 diawali dengan penyusunan RPP
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Dalam RPP siklus 2 diberikan
penambahan/penyesuaian kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan dalam tahap ini berupa implementasi RPP yang telah dirancang.
Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti yang bertindak sebagai observer untuk
mengawasi kesesuaian tindakan dengan RPP yang telah dirancang.
3. Refleksi
Tahap refleksi pada siklus 2 ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
upaya peningkatan hasil belajar siswa yang menjadi tujuan penelitian. Kegiatan
refleksi dilakukan oleh guru pengajar, guru observer dan perwakilan beberapa
siswa. Apabila dalam refleksi siklus II ini hasil belajar yang diharapkan sudah
27
mencapai Indikator kinerja maka tidak perlu diadakan siklus selanjutnya, namun
apabila indikator kinerja yang diharapkan belum tercapai maka perlu diadakan
siklus selanjutnya.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Data
3.4.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa
angka yang didapatkan dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang berhubungan
dengan hasil belajar IPA pada peserta didikkels 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan
Getasan yaitu:
1. Teknik Non Tes
Teknik non tes yang digunakan dalam peneltian ini berupa observasi.
Menurut Slameto (2015: 232) observasi atau pengamatan merupakan kegiatan
pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Dalam penelitian ini,
obervasi dilakukan untuk mengawasi kesesuai tindakan guru dalam kelas dengan
RPP yang telah dirancang dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II di SD Negeri
Tolokan Kecamatan Getasan.
2. Teknik Tes
Tes adalah langkah pengukuran yang sengaja dibuat secara sistematis
untuk mengukur suatu indikator/kompetensi tertentu berhasil dicapai atau tidak,
pengukuran tersebut dilakukan dengan proses administratif dan pemberian angka
yang jelas dan spesifik, sehingga hasil yang didapat relatif ajeg bila dilakukan
pada kondisi yang sama (Slameto, 2015: 233).
Dalam penelitian ini teknik tes yang digunakan berupa tes formatif yang
dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II sebagai upaya untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkat atau tidak.
3.4.3 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua macam instrumen yaitu:
28
1. Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian berupa pernyataan yang digunakan
sebagai laporan kesesuaian tindakan guru dalam proses pembelajaran dengan
RPP yang telah dirancang. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi observasi
tindakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS). Kisi-kisi tindakan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran secara jelas dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel
3.3 berikut.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru dengan
Menggunakan Model Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen
Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati
Kegiatan awal Guru melaksanakan kegiatan apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Guru membimbing siswa dalam membuat kelompok
Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesa awal
Guru membimbing siswa dalam menyiapkan alat percobaan
Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan
Guru membimbing siswa dalam menuliskan hasil percobaan sesuai
percobaan yang dilakukan
Guru membimbing diskusi antara kelompok presentasi dengan seluruh
kelas
Kegiatan penutup Guru melakukan refleksi dengan meluruskan kesalahpahaman dan
memberikan penguatan kepada siswa
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dengan Menggunakan Model
Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen
Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati
Kegiatan awal Siswa aktif dalam menanggapi apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Siswa aktif dalam membuat hipotesa awal
Siswa aktif dalam melakukan percobaan
Siswa berinterkasi dan aktif dalam berdiskusi dengan anggota
kelompoknya
Siswa berhasil membuat kesimpulan dengan kelompoknya
Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan pasangannya di depan
kelas
Siswa menanggapi hasil presentasi dengan memberikan pertanyaan
Kegiatan penutup Siswa ikut serta dalam melakukan refleksi dan tindak lanjut
pembelajaran
29
2. Soal
Instrumen soal dalam penelitian ini berupa butir-butir pertanyaan yang
akan digunakan sebagai tes formatif. Instrumen soal disusun berdasarkan kisi-kisi
butir soal belajar IPA yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Jumlah
Soal
Nomor
Soal
2. Memahami
cara
tumbuhan
hijau
membuat
makanannya
.
2.1 Mengidentifikasi cara
tumbuhan hijau
membuat makanan.
1. Menjelaskan manfaat
fotosintesis
2 1, 15
2. Menyebutkan
pengertian
fotosintesis
1 30
3. Menyebutkan hasil
dari proses
fotosintesis
1 27
4. Menyebutkan waktu
terjadi fotosintesis
1 2
5. Menjelaskan bagian
tumbuhan yang
berperan dalam
proses fotosintesis
9 3,6,7,8,1
6, 18,23,
28, 29
6. Menyebutkan jenis-
jenis tumbuhan
3 4,10,22
7. Menyebutkan bahan-
bahan dalam proses
fotosintesis
4 5,11,24,
26
8. Menyebutkan tempat
terjadinya proses
fotosintesis
1 17
9. Mengidentifikasi
tempat tumbuhan
menyimpan
cadangan
makanannya
6 9,12,13,
14,19,
21
10. Menyebutkan contoh
tumbuhan sesuai
tempat menyimpan
cadangan makanan
2 20,25
Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa kisi-kisi instrumen soal siklus I
berjumlah 30 soal dengan standar kompetensi Memahami cara tumbuhan hijau
membuat makanannaya dan kompetensi dasar Mengidentifikasi cara timbuhan
hijau membuat makanan. Selanjutnya kisi-kisi instrumen kognitif untuk siklus II
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
30
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Jumlah
Soal
Nomor
Soal
2. Memahami
cara
tumbuhan
hijau
membuat
makanannya
.
2.2 Mendeskripsikan
ketergantungan
manusia dan hewan
pada tumbuhan
hijau sebagai
sumber makanan.
1. Mengidentifikasi
bagian tumbuhan
yang digunakan oleh
manusia dan hewan
untuk makanan.
7 1, 3, 10,
11, 18,
23, 27
2. Menyebutkan
tumbuhan yang
dimanfaatkan oleh
manusia dan hewan
menurut
kegunaannya
9 14, 15,
19, 22,
24, 25,
26,
28,29
3. Menyebutkan
kandungan tumbuhan
yang dimanfaatkan
manusia dan hewan
untuk makanan
3 2, 7, 20
4. Menjelaskan
keistemewaan
tumbuhan hijau
diabndingkan dengan
makhluk hidup lain
2 5, 13
5. Mengidentifikasi
fungsi bagian
tumbuhan yang
digunakan oleh
manusia dan hewan
1 21
6. Menjelaskan
pentingnya
tumbuhan hijau bagi
manusia dan hewan
sebagai sumber
energi.
4 6, 8,
17,30
7. Memprediksi yang
akan terjadi bila di
dunia ini tidak ada
tumbuhan hijau.
2 4, 12
8. Menyebutkan cara
melestarikan
tumbuhan hijau.
2 9, 16
Dari tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kisi-kisi instrumen kognitif untuk siklus
II juga berjumlah 30 soal dengan standar kompetensi yang sama dengan siklus I
yaitu memahami cara tumbuhan hijau membuat makanannya namun dengan
kompetensi dasar yang berbeda. Kompetensi dasar pada kisi-kisi instrumen
31
kognitif siklus II adalah mendeskeripsikan ketergantungan manusia dan hewan
pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.
Dari instrumen soal siklus I dan siklus II terdapat butir soal yang akan
digunakan untuk menunjukkan indikator pembelajaran yang berada pada
instrumen soal untuk siklus I dan siklus II.
Selain aspek kognitif, penelitian ini juga melakukan penilaian dalam aspek
psikomotor yang ditunjukkan peserta didik dalam prose pembelajaran yang
berlangsung. Kisi-kisi instrumen psikomotor siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada tabel dibawah.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Psikomotor Siklus I dan II
Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Telibat secara aktif
dalam melakukan
percobaan
Aktif dalam
menjalankan
semua kegiatan
percobaan
Aktif dalam
menjalankan
sebagian besar
kegiatan
percobaan
Aktif dalam
menjalankan
beberapa
kegiatan
percobaan
Tidak terlibat
sama sekali dalam
menjalankan
kegiatan
percobaan
2. Mengoperasikan alat dan
bahan dalam percobaan
dengan benar
Mengoperasikan
alat dan bahan
dalam percobaan
dengan benar
sesuai langkah-
langkah
Terdapat 2
kesalahan saat
mengoperasikan
alat dan bahan
dalam percobaan
Terdapat
kesalahan saat
mengoperasikan
alat dan bahan
dalam
percobaan
Mengoperasikan
alat dan bahan
dalam percobaan
tidak sesuai
langkah-langkah
3. Ketelitian dalam
menuliskan jawaban dari
hasil percobaan
Teliti dalam
menuliskan
jawaban dari hasil
percobaan
Kurang teliti
dalam menuliskan
jawaban dari hasil
percobaan
Tidak teliti
dalam
menuliskan
jawaban dari
hasil percobaan
Banyak kesalahan
dalam menuliskan
jawaban dari hasil
percobaan
4. Mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
Dapat
menjelaskan
percobaan dan
hasil diskusi
dengan baik
Menjelaskan hasil
diskusi kurang
baik
Terdapat
kesalahan saat
menjelaskan
hasil diskusi
Tidak dapat
menjelaskan
percobaan dan
hasil diskusi
dengan baik
Kisi-kisi instrumen psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan
kisi-kisi yang sama karena proses pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan
siklus II menggunakan model pembelajaran yang sama. Hal yang berbeda pada
siklus I dan siklus II adalah percobaan yang dilakukakn. Pada siklus I
menggunakan percobaan untuk mengetahui peran cahaya dalam proses
fotosintesis, sedangkan pada siklus II percobaan yang dilakukan adalah
32
mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian
aspek psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk
menilai ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran.
Skor 1 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik
masih kurang, skor 2 menunjukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan
peserta didik cukup, nilai 3 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang
ditunjukkan peseerta didik baik, dan nilai 4 menunjukkan bahwa aspek
ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik baik sekali.
Selain aspek kognitif dan psikomotor, penelitian ini juga melakukan
penilaian afektif pada sikap yang ditunjukkan peserta didik pada proses
pembelajaran. Kisi-kisi instrumen aspek afektif siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada tabel di bawah.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Afektif Siklus I dan II
Kriteria Sikap Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Mendengarkan
pendapat/ gagasan
orang lain
Menghormati Memperhatikan
pendapat/
gagasan orang
lain saat
berbicara.
Berbicara
dengan teman
saat orang lain
sedang
mengemukakan
pendapat
Bermain sendiri
saat orang lain
sedang
mengemukakan
pendapat
Berbicara dan
bermain saat
orang lain
sedang
mengemukaka
n pendapat
2. Dapat
berpartisipasi
aktif dalam
pembelajaran
Partisipasi Ikut
berpartisipasi
aktif saat
melakukan
percobaan
dengan teman
satu kelompok
Kadang-kadang
ikut
berpartisipasi
saat melakukan
percobaan
dengan teman
satu kelompok
Kurang ikut
berpartisipasi
saat melakukan
percobaan
dengan teman
satu kelompok
Tidak ikut
berpartisipasi
saat
melakukan
percobaan
dengan teman
satu kelompok
3. Dapat
memadukan
berbagai pendapat
kelompok untuk
tercapainya suatu
kesimpulan
Bekerjasama Saling
bekerjasama
memadukan
berbagai
pendapat
kelompok untuk
tercapainya suatu
kesimpulan
Bekerjasama
dengan teman
tertentu dalam
memadukan
pendapat untuk
tercapainya
suatu
kesimpulan
Pendapat sendiri
yang harus
digunakan oleh
teman satu
kelompok
Menolak
pendapat yang
dikemukakan
oleh teman
satu kelompok
4. Dapat menjawab
pertanyaan dari
guru maupun
kelompok lain
Tanggung jawab Menjawab
pertanyaan dari
guru maupun
kelompok lain
dengan tepat
Menjawab
pertanyaan
guru maupun
kelompok lain
tetapi kurang
tepat
Menjawab
pertanyaan guru
maupun
kelompok lain
dengan tidak
tepat
Tidak
menjawab
pertanyaan
dari guru
maupun
kelompok lain
33
Kisi-kisi instrumen psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan
kisi-kisi yang sama karena proses pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan
siklus II menggunakan model pembelajaran yang sama. Hal yang berbeda pada
siklus I dan siklus II adalah percobaan yang dilakukakn. Pada siklus I
menggunakan percobaan untuk mengetahui peran cahaya dalam proses
fotosintesis, sedangkan pada siklus II percobaan yang dilakukan adalah
mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian aspek
afektif pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk menilai
ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran. Skor 1
menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik masih kurang,
skor 2 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik cukup,
nilai 3 menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peseerta didik baik, dan
nilai 4 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik baik
sekali.
3.4.4 Validitas, Reliabilitas dan Uji Kesukaran
3.4.4.1 Uji Validitas
Validitas adalah ukuran tingkat ketetapan atau kesahihan suatu instrumen,
suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut mampu memberikan
kesahihan terhadap apa yang akan diukur (Sugiyono, 2015: 348). Dalam
penelitian ini uji validitas soal perlu dilakukan untuk mengetahui instrumen soal
tersebut valid atau tidak. Menurut Azwar (2011: 158) butir soal dikatakan valid
apabila nilai koefisien korelasi setiap skor dan skor total lebih besar dari 0.30.
Uji validitas dilakukan dengan cara Analyze-Scale_Reliability Analysis
menggunakan software SPSS 16.00. Uji validitas soal siklus I dan II dilakukan
pada siswa kelas 5 di sekolah lain yaitu SD Negeri Wates 02 Kecamatan Getasan
yang berjumlah 31 siswa. Jumlah butir soal yang diuji tingkat validitasnya
sebanyak 30 soal pilihan ganda pada siklus I dan II. Uji validitas dinyatakan valid
apabila Corrected Item Total Correlation lebih besar dari 0.30 (≥0.30).
34
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I
Indikator Nomor
Item Soal
Valid Tidak Valid Butir Instrumen
yang digunakan
dalam Instrumen
Evaluasi
1. Menjelaskan manfaat
fotosintesis
2,15 2 15 2
2. Menyebutkan
pengertian fotosintesis
30 30 30
3. Menyebutkan hasil
dari proses fotosintesis
27 27 27
4. Menyebutkan waktu
terjadi fotosintesis
2 2 2
5. Menjelaskan bagian
tumbuhan yang
berperan dalam proses
fotosintesis
3,6,7,8,16,
18,23,28,2
9
6, 8, 23, 29 3, 7, 16, 18,
28
6, 8, 23, 29
6. Menyebutkan jenis-
jenis tumbuhan
4,10,22 10 4, 22 10
7. Menyebutkan bahan-
bahan dalam proses
fotosintesis
5,11,24,26 5, 11, 24, 26 5, 11, 24, 26
8. Menyebutkan tempat
terjadinya proses
fotosintesis
17 17 17
9. Mengidentifikasi
tempat tumbuhan
menyimpan cadangan
makanannya
9,12,13,14,
19,21
9, 12, 13, 14,
19, 21
9, 12, 13, 19, 21
10. Menyebutkan contoh
tumbuhan sesuai
tempat menyimpan
cadangan makanan
20,25 25 20 20
Jumlah 30 21 9 20
Sumber: Lampiran Uji Validitas
Hasil pada validitas soal evalusi siklus I dari 30 soal terdapat 21 soal yang
valid, namun yang akan digunakan untuk soal evaluasi 20 soal. Soal no 14 dengan
indikator mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya
tidak digunakan karena jumlah soal yang valid pada indikator tersebut cukup
banyak apabila dikurang 1 masih bisa mewakili sehingga dikurangi untuk
membulatkan soal evaluasi yang akan digunakan pada siklus I berjumlah 20 soal.
Soal dengan indikator menjelaskan bagian tumbuhan yang berperan dalam proses
fotosintesis, menyebutkan bahan-bahan dalam proses fotosintesis, dan
mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya dibuat
35
banyak karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut
cukup banyak.
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II
Indikator Nomor
Item Soal
Valid Tidak Valid Butir Instrumen
yang digunakan
dalam Instrimen
Evaluasi
1. Mengidentifikasi
bagian tumbuhan
yang digunakan oleh
manusia dan hewan
untuk makanan.
1, 3, 10,
11, 18, 23
,27
1,3,10, 18, 23,
27
11 1, 10, 18, 27
2. Menyebutkan
tumbuhan yang
dimanfaatkan oleh
manusia dan hewan
menurut
kegunaannya.
14, 15, 19,
22, 24, 25,
26, 28, 29
14, 19, 22, 24,
26, 28, 29
15, 25 14, 19, 22, 26, 28
3. Menyebutkan
kandungan tumbuhan
yang dimanfaatkan
manusia dan hewan
untuk makanannya.
2, 7, 20 7, 20 2 7, 20
4. Menjelaskan
keistemewaan
tumbuhan hijau
dibandingkan dengan
makhluk hidup lain
5, 13 5, 13 5, 13
5. Mengidentifikasi
fungsi bagian
tumbuhan yang
digunakan oleh
manusia dan hewan.
21 21 21
6. Menjelaskan
pentingnya
tumbuhan hijau bagi
manusia dan hewan
sebagai sumber
enenrgi
6, 8, 17, 30 6, 17 8,30 6, 17
7. Memprediksi yang
akan terjadi bila
didunia ini tidak ada
tumbuhan hijau.
4, 12 4, 12 4, 12
8. Menyebutkan cara
melestarikan
tumbuhan hijau
9, 16 9, 16 9, 16
Sumber: Lampiran Uji Validitas
Hasil validitas soal evaluasi siklus II terdapat 24 soal yang valid, yang
akan digunakan untuk soal evaluasi 20 soal. Soal nomor 3, 23, 24, dan 29 tidak
36
digunakan karena jumlah soal yang valid untuk indikator dari soal-soal tersebut
cukup banyak apabila dikurangi masih bisa mewakili indikator tersebut sehinga
dikurangi untuk membuat soal evalusi yang digunakan pada siklus II berjumlah
20 soal. Soal dengan indikator mengidentifikasi bagian tumbuhan yang digunakan
oleh manusia dan hewan untuk makanan dan indikator menyebutkan tumbuhan
yang dimanfaatkan oleh manusia dan hewan menurut kegunaannya dibuat banyak
karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut cukup
banyak.
3.4.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas atau keajegan tes merupakan kemampuan alat ukur dalam
memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani, 2012: 344).
Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan skor tes. Dalam penelitian ini,
uji realibitas dilaksanakan pada siswa kelas 5 di SD Negeri Tolokan Kecamatan
Getasan. Uji reliabilitas menggunakn software SPSS 16.00. Untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman pendapat dari Wardani (2012:
346) pada tabel berikut ini.
Tabel 3.10
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2 < 0, 80 – 0,60 Reliabel
3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
5 < 0,20 Kurang reliabel
Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada
tabel 3.13 berikut ini :
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan II
Siklus Cronbach’s
Alpha
N of item Interpretasi
1 .905 20 Sangat Reliabel
2 .893 20 Sangat Reliabel Sumber: Lampiran Uji Reliabilitas
37
3.4.4.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Slameto (dalam Wardani, 202: 38) menyatakan bahwa tingkat kesukaran
adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul
suatu butir soal. Uji kesukaran ini dilakukan untuk mengetahui soal tersebut
masuk dalam kategori sukar, sedang, atau mudah.
Indeks tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus seperti berikut
ini.
B
P = ----
N
Keterangan:
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah peserta didik yang menjawab betul
N = jumlah peserta didik
Tabel 3.12
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00- 0,25
0,26- 0,75
0,76-1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Tingkat kesukaran soal evalasi siklus1 dan siklus 2 disajikan pada tabel
3.15 sebagai berikut:
Tabel 3.13
Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi Siklus 1 dan 2
Kriteria Siklus 1 Siklus 2
Sukar 1, 9, 13 9, 20, 26
Sedang 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16,
17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26,
27, 28, 29, 30
2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 18, 19, 21,
22, 23, 24, 25, 27, 29, 30
Mudah 5,6, 10, 24 1, 5, 17, 28 Sumber: Lampiran Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran soal evaluasi dilakukan setelah peserta didik
mengerjakan evaluasi yang diberikan. Dari uji tingkat kesukaran yang dilakukan
pada siklus I dan siklus II soal evaluasi cenderang berkriteria sedang.
38
3.5 Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Think
Pair Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen ini dilakukan dengan harapan
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tolokan
kecamatan Getasan. Penelitian ini diharapkan dapat mencapai angka 90% dari
total siswa kelas 5 yang mampu memenuhi KKM.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu untuk
membandingkan nilai tes sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah siklus II.
Perbandingan hasil belajar pada siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui
peningkatan yang terjadi setelah menggunakan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen yang dilaksanakan pada siklus I dan
siklus II.