BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan...

31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan suatu kegiatan deskriptif meliputi pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada penganalisa data tersebut.Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini. Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan dari permasalahan atau gambaran umum tentang suatu fenomena atau gejala yang dilandasi pada teori, asumsi atau andaian, dalam hal ini dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel- variabel yang akan diteliti, sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan adalah untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang hendak digunakan (Iskandar, 2008 : 17). 3.2 Jenis Penelitian Menurut tingkat eksplanasinya penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian.Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara variabel (Singarimbun, 1981). Penelitian eksplanatif memerlukan perencanaan. Perencanaan sangat diperlukan agar uraian tersebut benar- benar sudah mencakup seluruh persoalan dalam setiap fasenya. Perumusan persoalan yang tepat akan menunjukkan informasi macam apa yang sebenarnya diperlukan (Usman & Akbar, 2008). Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut.Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian kuantitatif merupakan suatu kegiatan deskriptif meliputi

pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, serta diakhiri dengan

kesimpulan yang didasarkan pada penganalisa data tersebut.Penulis

menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini. Pendekatan

kuantitatif ialah pendekatan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan

dari permasalahan atau gambaran umum tentang suatu fenomena atau

gejala yang dilandasi pada teori, asumsi atau andaian, dalam hal ini dapat

diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel-

variabel yang akan diteliti, sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah

rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang

digunakan adalah untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik

yang hendak digunakan (Iskandar, 2008 : 17).

3.2 Jenis Penelitian

Menurut tingkat eksplanasinya penelitian ini merupakan penelitian

eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan

untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel

penelitian.Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara

variabel (Singarimbun, 1981). Penelitian eksplanatif memerlukan

perencanaan. Perencanaan sangat diperlukan agar uraian tersebut benar-

benar sudah mencakup seluruh persoalan dalam setiap fasenya. Perumusan

persoalan yang tepat akan menunjukkan informasi macam apa yang

sebenarnya diperlukan (Usman & Akbar, 2008).

Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk

memberikan penjelasan tentang hubungan antar suatu fenomena untuk

variabel. Penelitian eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar

hal tersebut.Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel terhadap

variabel lainnya.

3.3. Jenis Data

“Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian”

(Bungin, 2001 : 123). Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini, antara lain :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian (Kartono 1990).Dengan mengajukan kuesioner kepada anggota

Keluarga Mahasiswa Islam Satya Wacana UKSW, Salatiga sebagai

responden.Pemilihan anggota KMIS dikarenakan mereka mempelajari

lebih mendalam tentang ajaran & kaidah agama Islam, sesuai dengan

keyakinan dan kepercayaan yang dianut.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diambil dengan cara menyalin data

baik dari buku, internet maupun hasil pemikiran orang lain (Santoso

2005). Data sekunder diperoleh melalui internet, sumber-sumber

kepustakaan, serta berbagai jenis bacaan lain seperti surat kabar dan

majalah yang digunakan sebagai sumber informasi dalam penelitian ini.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh periset untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006 : 63).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

menggunakan kuesioner. Metode ini berbentuk rangkaian atau kumpulan

pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan,

lalu kemudian dikirim kepada responden untuk diisi (Bungin, 2001 :

130).Dengan demikian, maka akan diperoleh hasil tentang motif serta

kepuasan dalam menonton program acara Islam Itu Indah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

3.5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan (universum) obyek penelitian yang

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa,

sikap hidup dan sebagainya sehingga obyek-obyek ini dapat menjadi

sumber data penelitian (Bungin, 2001 : 101). Populasi adalah kelompok

elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi, atau

kejadian dimana seorang peneliti tertarik untuk mempelajarinya atau

menjadikannya sebagai obyek peneltian (Kuncoro, 2003 : 23). Populasi

untuk penelitian ini adalah anggota KMIS (Keluarga Mahasiswa Islam

Satya Wacana) yang menonton Islam Itu Indah.Berdasarkan data anggota

KMIS, jumlah anggota yang termasuk anggota aktif adalah 75 orang.

Sampel menurut Nazir (1985 : 325), merupakan bagian dari

populasi.Survei sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari

populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta

sampel yang dikehendaki dari populasi.

Jumlah anggota populasi adalah 75 orang. Dalam penelitian ini

seluruh populasi akan diobservasi, karena populasi penelitian adalah

terbatas (limit) dan cenderung heterogen. Peneliti menggunakan seluruh

elemen populasi menjadi data penelitian.

3.6. Teknik Pengambilan Sampling

Penelitian ini menggunakan metode sensus atau complete

enumeration, atau penelitian ini tidak menggunakan sampel sehingga

teknik pengambilan sampel tidak diperlukan. Sensus adalah cara

pengumpulan data bila seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu

sehingga sensus sering disebut pencatatan/perhitungan yang lengkap dari

seluruh elemen populasi dan sensus memberikan hasil data dengan nilai

sebenarnya (true value / parameter).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

3.7. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu

variabel diukur dan batasan dari beberapa kata istilah-istilah yang dipakai

dalam penelitian (Masyuri dan Zaenuddin, 2008 : 131). Pada teori Uses

and Gratifications yang digunakan oleh peneliti, terdapat dua kata penting

yaitu, motif dan kepuasan. Motif berarti dorongan, dan menurut Dennis

McQuail (1972) yang termasuk didalamnya adalah :

1. Informasi

Motif ini berkaitan dengan usaha untuk :

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia

b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat,

dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan

c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum

d. Belajar, pendidikan diri sendiri

2. Integrasi dan interaksi sosial

Motif ini berkaitan dengan usaha untuk :

a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial

b. Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa

memiliki

c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

d. Memperoleh teman selain dari manusia

e. Membantu menjalankan peran sosial

f. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga,

teman, dan masyarakat

3. Hiburan

Motif ini berkaitan dengan usaha untuk :

a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan

b. Bersantai

c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis

d. Mengisi waktu

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

e. Penyaluran emosi

f. Membangkitkan gairah seks

3.8. Teknik Analisis Data

A. Aras Pengukuran Konsep

1. Prinsip-prinsip Pengukuran

Menurut Sofian Efendi dalam Singarimbun (1995 : 95)

menjelaskan, “Konsep adalah abstraksi tentang obyek dan kegiatan

(event) yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena

yang menarik perhatiannya. Fungsi konsep sebagai alat untuk

mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya. Dalam penelitian

berbagai konsep tersebut, harus dihubungkan dengan cara memberikan

angka pada obyek atau pengukuran dengan cara memberikan angka

pada obyek atau kejadian yang sedang diamati menurut aturan tertentu”.

2. Skala Pengukuran

Jenis ukuran yang digunakan untuk mengukur data yaitu skala

interval Likert.Skala interval adalah skala suatu variabel yang selain

dibedakan dan memiliki tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarka

yang pasti antara satu kategori dengan yang lainnya dalam suatu

variabel (Umar, 2002).

Karena metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dimana proses pengolahan

data dapat dilakukan dengan memberikan skala atau skor dari jawaban-

jawaban kuesioner, maka skala pengukuran yang digunakan adalah

skala Likert. Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk

mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti sikap,

pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang. Skala

Likert sangat cocok untuk menganalisa data-data yang penulis perlukan

(Hasan, 2002 : 72).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Di dalam skala, skala Likert hanya menggunakan item yang secara

pasti baik dan secara pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak baik,

yang agak kurang, yang netral dan ranking lain di antara dua sikap yang

pasti di atas. Dengan skala Likert, variabel dapat diukur dan dijabarkan

menjadi indikator dan indikator inilah yang nantinya akan diukur.

Indikator yang nantinya akan diukur adalah item instrumen yang berupa

susunan pertanyaan yang diajukan kepada responden. Dengan skala

Likert inilah jawaban dari setiap item instrumenakan dijelaskan, dimana

jawaban dari setiap pertanyaan untuk responden mempunyai kriteria

dari yang sangat positif sampai dengan sangat negatif dengan diberi

bobot (score) sebagai berikut (Rangkuti, 1997) :

a. Sangat setuju, skor ………………… 4

b. Setuju, skor ………………………... 3

c. Tidak setuju, skor …………………...2

d. Sangat tidak setuju, skor …………....1

3. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran

Dalam penyusunan skala dilakukan dalam urutan ordinal dan

rasio.Skala urutan ordinal untuk menunjukkan jenjang ukuran dari

indikator empiris yang digunakan.Semakin banyak karakteristik yang

dimiliki ukuran dari suatu indikator empiris, semakin tinggi

skalanya.Sebaliknya semakin sedikit karakteristik yang dimiliki ukuran

dari suatu indikator empiris, semakin rendah skalanya.Skala ukuran

rasio untuk menunjukkan besarnya skala menggunakan angka.

4. Indikator Empirik

Menurut Northop (Ihalauw, 1996), mengatakan bahwa perlu

adanya sesuatu yang mentautkan secara kausal antara konsep dan

indikator empirik yaitu epistemic correlation.Epistemic correlation

tersebut diwujudkan dalam bentuk empirik tertentu, yang secara nalar

diduga mampu mengukur nalar secara tepat.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Konsep-konsep yang akan diatur dalam penelitian ini adalah motif

grafikasi informasi, motif grafikasi identitas pribadi, motif gratifikasi

integrasi dan interaksi sosial, motif gratifikasi hiburan, tingkat

penggunaan media dan tingkat perhatian media.

Daftar konsep, definisi konsep, aras konsep, epistemic correlation,

dan indikator-indikator empirik yang digunakan dalam penelitian,

disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :

Tabel 3.1.

Konsep Motif Gratifikasi Informasi

Definisi Konsep Epistemic

Correlation Indikator Empirik

Aras

Pengukuran

Konsep

Motif gratifikasi

informasi

meruakan motif

untuk mencari

informasi,

pengetahuan dan

dorongan rasa

ingin tahu.

Motif individu

untuk

mendapatkan

informasi.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

anda ingin

mendapatkan

berbagai informasi

mengenai konsep

kehidupan Islami.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda ingin

memperoleh

informasi yang

berkaitan dengan

peristiwa dan kondisi

tentang dunia Islam di

Indonesia.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

anda ingin

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

mengetahui hal-hal

tertentu untuk

kehidupan sehari-hari

(misal : pekerjaan

dalam perspektif

Islam).

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

anda ingin

memperoleh

pengetahuan tentang

cerita Nabi-nabi yang

pernah terjadi di masa

lampau dan berperan

dalam perkembang

Islam.

Ordinal

Tabel 3.2

Konsep Motif Gratifikasi Integrasi dan interaksi sosial

Definisi Konsep Epistemic

Correlation Indikator Empirik

Aras

Pengukuran

Konsep

Motif gratifikasi

integrasi dan

interaksi sosial

merupakan motif

yang berkaitan

dengan peneguhan

kontak diri dengan

keluarga, teman

dan dunia.

Motif individu

untuk berinteraksi

dengan orang lain.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

anda ingin

mendapatkan

pengetahuan dan

berguna untuk orang

lain (misalnya :

pengetahuan tentang

pemecahan satu

Ordinal

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

masalah dalam

perspektif Islam).

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

anda ingin

memperoleh bahan

pembicaraan dalam

percakapan dengan

orang lain.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

anda ingin mengikuti

kebiasaan menonton

acara ini seperti orang

lain.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah, anda

ingin dihargai oleh

orang lain (karena

tidak ketinggalan

pembicaraan hal-hal

menarik tentang

program acara ini).

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Tabel 3.3

Konsep Motif Gratifikasi Hiburan

Definisi Konsep Epistemic

Correlation Indikator Empirik

Aras

Pengukuran

Konsep

Motif gratifikasi

hiburan

Motif individu

untuk mencari

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

Ordinal

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

merupakan upaya

untuk menghindari

tekanan dan

kejenuhan dengan

mencari hiburan.

hiburan, dan

melepaskan diri

dari kejenuhan.

Anda ingin

melupakan sejenak

atas kepenatan dan

rasa jenuh atas

kegiatan seharian atau

permasalahan yang

sedang dipikirkan).

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda ingin bersantai

dirumah bersama

keluarga.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda ingin mengisi

waktu luang saja.

- Dengan menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda ingin

memperoleh

kesenangan atas gelak

tawa yang dibawakan

pembawa acara,

narasumber, maupun

bintang tamu.

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Tabel 3.4

Konsep Kepuasan Gratifikasi Informasi

Definisi Konsep Epistemic

Correlation Indikator Empirik

Aras

Pengukuran

Konsep

Kepuasan

gratifikasi

informasi

merupakan

tentang kepuasan,

kesenangan,

kelegaan yang

diperoleh

seseorang setelah

mendapatkan

informasi dan

pengetahuan.

Kepuasan individu

yang didapat atas

informasi yang

diperoleh.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda mendapatkan

berbagai informasi

menarik mengenai

konsep kehidupan

Islami.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda memperoleh

informasi yang

berkaitan dengan

peristiwa dan kondisi

tentang dunia Islam.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

anda mengetahi hal-

hal tertentu untuk

kehidupan sehari-hari

(misal : pekerjaan

dalam perspektif

Islam).

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda memperoleh

pengetahuan tentang

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

cerita Nabi-nabi yang

pernah terjadi di masa

lampau dan berperan

dalam perkembangan

Islam.

Tabel 3.5

Konsep Kepuasan Gratifikasi Integrasi dan interaksi sosial

Definisi Konsep Epistemic

Correlation Indikator Empirik

Aras

Pengukuran

Konsep

Kepuasan

gratifikasi

integrasi dan

interaksi sosial

merupakan

kepuasan,

kesenangan,

kelegaan yang

diperoleh

seseorang setelah

menemukan

integrasi dan

interaksi sosial.

Kepuasan individu

yang diperoleh

atas kemampuan

interaksi dengan

orang lain.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda mendapatkan

pengetahuan dan

beguna untuk orang

lain (misal :

pengetahuan tentang

pemecahan atau

permasalahan dalam

perspektif Islam).

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda memperoleh

bahan pembicaraan

konsep Islam dalam

percakapan dengan

orang lain.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda dapat mengikuti

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

kebiasaan menonton

acara ini seperti orang

lain.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda dapat dihargai

oleh orang lain

(karena tidak

ketinggalan

pembicaraan hal-hal

menarik tentang

program acara ini).

Ordinal

Tabel 3.6

Konsep Kepuasan Gratifikasi Hiburan

Definisi Konsep Epistemic

Correlation Indikator Empirik

Aras

Pengukuran

Konsep

Kepuasan

gratifikasi hiburan

merupakan puas,

kesenangan,

kelegaan yang

diperoleh

seseorang setelah

mendapatkan

hiburan.

Kepuasan individu

yang diperoleh

atas pencarian

hiburan, dan

melepaskan diri

dari kejenuhan.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda dapat

melupakan sejenak

atas kepenatan dan

rasa jenuh atas

kegiatan seharian atau

permasalahan yang

sedang dipikirkan.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda dapat bersantai

dirumah bersama

Ordinal

Ordinal

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

keluarga.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda dapat mengisi

waktu luang.

- Setelah menonton

“Islam Itu Indah”,

Anda memperoleh

kesenangan saat

menonton acara yang

dibawakan para

pembawa acara,

narasumber, maupun

bintang tamu .

Ordinal

Ordinal

Tabel 3.7

Konsep Tingkat Perhatian Media

Definisi Konsep Epistemic

Correlation Indikator Empirik

Aras

Pengukuran

Konsep

Tingkat perhatian

media merupakan

besarnya perhatian

audiens dalam

menggunakan

media.

Tingkat perhatian

audiens saat

menonton “Islam

Itu Indah”.

- Apakah anda selalu

memperhatikan pada

saat menonton “Islam

Itu Indah”?

- Apakah disaat anda

menonton “Islam Itu

Indah” sembari

melakukan kegiatan

yang lain?

- Apakah anda paham

setiap detail adegan

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

dalam “Islam Itu

Indah?

- Apakah anda paham

ciri khas yang

dimiliki oleh pengisi

acara dalam acara

“Islam Itu Indah”?

Ordinal

5. Variabel Penelitian

Variabel – variabel dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Motif gratifikasi sebagai variabel bebas (X)

Diukur dari :

- Motif

a. Motif gratifikasi informasi (X1)

Motif gratifikasi informasi merupakan motif untuk mencari

informasi, pengetahuan dan dorongan rasa ingin tahu.

b. Motif gratifikasi integrasi dan interaksi sosial (X2)

Motif gratifikasi integrasi dan interaksi sosial merupakan

motif yang berkaitan dengan peneguhan kontak diri dengan

keluarga, teman dan dunia.

c. Motif gratifikasi hiburan (X3)

Motif gratifikasi hiburan merupakan upaya untuk

menghindari tekanan dan kejenuhan dengan mencari hiburan.

Skor dalam pilihan jawaban dengan menggunakan skala Likert,

sebagai berikut :

a. Sangat setuju, dengan nilai 4

b. Setuju, dengan nilai 3

c. Tidak setuju, dengan nilai 2

d. Sangat tidak setuju, dengan nilai 1

2. Kepuasan gratifikasi sebagai variabel terikat (Y)

Diukur dari :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

- Kepuasan

a. Kepuasan gratifikasi informasi (Y1)

Kepuasan gratifikasi informasi merupakan tentang kepuasan,

kesenangan, kelegaan yang diperoleh seseorang setelah

mendapatkan informasi dan pengetahuan.

b. Kepuasan gratitifikasi integrasi dan interaksi sosial (Y2)

Kepuasan gratifikasi integrasi dan interaksi sosial merupakan

tentang kepuasan, kesenangan, kelegaan yang diperoleh seseorang

setelah mendapatkan integrasi dan interaksi sosial.

c. Kepuasan gratifikasi hiburan (Y3)

Kepuasan gratifikasi integrasi dan interaksi sosial merupakan

tentang kepuasan, kesenangan, kelegaan yang diperoleh seseorang

setelah mendapatkannya.

3. Tingkat penggunaan dan perhatian media.

Di ukur dari :

Tingkat penggunaan media

Frekuensi menonton “Islam Itu Indah” dalam satu

bulan terakhir (April 2012)

a) Jika 21 – 28 kali, dengan nilai 4

b) Jika 13 – 20 kali, dengan nilai 3

c) Jika 5 – 12 kali, dengan nilai 2

d) Jika 1 – 4 kali, dengan nilai 1

Frekuensi lama menghabiskan waktu dalam

menonton “Islam Itu Indah” dalam satu bulan terakhir (April 2012)

a) Jika menghabiskan waktu selama 60 menit (selesai),

dengan nilai 4

b) Jika menghabiskan waktu selama 30 – 45 menit, dengan

nilai 3

c) Jika menghabiskan waktu selama 15 – 30 menit, dengan

nilai 2

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

d) Jika menghabiskan waktu selama kurang dari 15 menit,

dengan nilai 1

Tingkat Perhatian

Menonton dengan selalu fokus/ tidak fokus

a) Sangat fokus, jika saat menonton fokus, tidak beralih pada

program acara lain walaupun sedang iklan dengan nilai 4

b) Fokus, jika saat menonton selalu fokus, dengan nilai 3

c) Kadang-kadang fokus, jika saat menonton fokus hanya

kadang-kadang, dengan nilai 2

d) Tidak fokus, jika saat menonton tidak fokus, dengan nilai 1

Menonton dengan/ tidak melakukan pekerjaan lain

a) Tidak pernah. Jika dalam menonton tidak sambil

melakukan pekerjaan lain, nilai 4

b) Kadang-kadang. Tidak pernah. Jika dalam menonton

kadang-kadang sambil melakukan pekerjaan lain, nilai 3

c) Sering. Jika dalam menonton sering sambil melakukan

pekerjaan lain, nilai 2

d) Sangat sering. Jika dalam menonton sangat sering sambil

melakukan pekerjaan lain, nilai 1

Menonton dengan paham setiap detail adegannya

a) Sangat paham. Jika dalam menonton sangat paham detail

adegannya, dengan nilai 4

b) Paham. Jika dalam menonton paham detail adegannya,

dengan nilai 3

c) Agak paham. Jika dalam menonton agak paham detail

adegannya, dengan nilai 2

d) Tidak paham. Jika dalam menonton tidak paham detail

adegannya, dengan nilai 1

Menonton dengan paham ciri khas yang dimiliki

oleh pengisi acaranya

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

a) Sangat paham. Jika dalam menonton sangat paham ciri khas

pengisi acaranya, dengan nilai 4

b) Paham. Jika dalam menonton paham ciri khas pengisi

acaranya, dengan nilai 3

c) Agak paham. Jika dalam menonton agak paham ciri khas

pengisi acara, dengan nilai 2

d) Tidak paham. Jika dalam menonton tidak paham ciri khas

pengisi acaranya, dengan nilai 1

Bagan 3.4.1

Paradigma Penelitian

X = Motif Gratifikasi, terdiri dari :

X1= Motif Gratifikasi Informasi

X2= Motif Gratifikasi Integrasi dan interaksi sosial

X3= Motif Gratifikasi Hiburan

Y = Kepuasan Gratifikasi, terdiri dari :

Y1= Kepuasan Gratifikasi Informasi

Y2= Kepuasan Gratifikasi Integrasi dan interaksi sosial

Y3= Kepuasan Gratifikasi Hiburan

B. Uji Coba Instrumen Penelitian

Dalam penelitian data mempunyai kedudukan paling penting,

karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis.Oleh sebab itu, akurat tidaknya data

sangat menentukan kualitas penelitian.Kualitas dan akurasi data ditentukan

oleh baik atau tidaknya instrumen pengambilan data.Oleh karena itu,

sebelum instrumen digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data,

X

Y

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

maka perlu diuji coba terlebih dahulu validitas dan reliabilitas instrumen

tersebut.

1. Uji Validitas

Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling penting,

karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis.Oleh sebab itu akurat-tidaknya data

sangat menentukan kualitas penelitian.Kualitas dan akurasi data

ditentukan oleh baik atau tidaknya instrumen pengambilan data.Oleh

karena itu sebelum instrumen digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data, maka perlu di uji coba terlebih dahulu validitas

dan reliabilitas instrumen tersebut.

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah suatu proses untuk

menguji butir-butir atau item pertanyaan yang ada dalam sebuah angket,

apakah isi dari butir pertanayan tersebut sudah valid dan reliabel. Suatu

angket dikatkaan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut.

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat alat ukur tes

melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997 : 120).

Cara menyelesaikan item sering dilakukan dalam berbagai bentuk

pengukuran yaitu dengan menguji antara skor item dengan skor total

item. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan kesesuaian antara

fungsi item dengan fungsi tes secara keseluruhan, prosedur ini disebut

validitas item dengan menggunakan kriteria internal yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor tiap-tiap item dengan skor total item. Koefisien

korelasi yang tinggi menunjukkan kesesuaian antara fungsi item dengan

fungsi tes secara keseluruhan, prosedur ini disebut validitas yaitu

dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap item dengan skor total item.

Validitas skala motif gratifikasi menonton program acara Islam Itu

Indah, diuji menggunakan validitas item dengan menggunakan korelasi

Product Moment dari Pearson.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuritu

mengukur apa yang diukur (Umar, 2002 : 99). Langkah dalam

mengukur validitas butir pertanyaan pada kuesioner yaitu mencari r

hitung (angka korelasi Pearson) dengan rumus sebagai berikut (Umar,

2002 : 105) :

Dimana :

r: Pearson product moment correlation

n : Jumlah sampel (responden peneliti)

X : Skor tiap item

Y : Skor total

Persamaan ini bisa diubah :

Mengenai koefisien korelasi Jalaludin Rakhmat mengambil contoh :

rmenunjukkan bilangan antara +1,00 dan -1,00. Bila tidak ada

hubungan diantara variabel sama sekali, nilai r sama dengan nol. Bila

hubungan diantara variabel bertambah, nilai r bertambah dari nol ke

plus atau minus satu, bila tanda r positif, variabel-variabel dikatakan

berkorelasi secara positif (Jalaluddin, 1991 : 27).

Untuk menguji apakah korelasi yang telah dikemukakan itu

signifikan atau tidak, diuji dengan test signifikansi dengan menggunakan

rumus :

F = 𝑟2(𝑁−2)

1−𝑟2

Dimana :

F :Test signifikansi

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

N :Banyaknya sampel

r :Kuadrat dari korelasi product moment (Kerlinger, 1987 : 201)

Mengenai taraf signifikansi Sutrisno Hadi berpendapat :

Pada umumnya yang dipakai sebagai taraf signifikan adalah

5% atau 0,05. Sekiranya telah ditetapkan taraf signifikansi 0,05 untuk

mengetes hipotesa yang benar adalah 5 diantara 100 dengan kata lain

kita percaya bahwa keputusan kita adalah 5% (Sutrisno, 1987 : 47).

Untuk menaksirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan

adalah:

- Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

- Jika nilai r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan

tidak valid dan tidak dapat digunakan

- Nilai tabel r dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2. Karena item soal

pada angket skripsi ini adalah 30 maka db = 28 dan α = 5% jadi r tabel

adalah 0,361.

Berdasarkan hasil pengujian validitas dengan program SPSS pada

tabel item-total statistics,rekapitulasinya hasil pengujian validitas dapat

dibuat seperti tampak pada tabel berikut:

Tabel 3.1.1

Uji Validitas

No.

Item Nilai Hitung r Nilai Tabel r Keterangan

1 0,678 0,361 Valid

2 0,662 0,361 Valid

3 0,618 0,361 Valid

4 0,528 0,361 Valid

5 0,548 0,361 Valid

6 0,576 0,361 Valid

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

7 0,406 0,361 Valid

8 0,454 0,361 Valid

9 0,388 0,361 Valid

10 0,559 0,361 Valid

11 0,551 0,361 Valid

12 0,425 0,361 Valid

13 0,520 0,361 Valid

14 0,425 0,361 Valid

15 0,574 0,361 Valid

16 0,569 0,361 Valid

17 0,502 0,361 Valid

18 0,443 0,361 Valid

19 0,498 0,361 Valid

20 0,460 0,361 Valid

21 0,493 0,361 Valid

22 0,484 0,361 Valid

23 0,590 0,361 Valid

24 0,490 0,361 Valid

25 0,440 0,361 Valid

26 0,552 0,361 Valid

27 0,442 0,361 Valid

28 0,505 0,361 Valid

29 0,565 0,361 Valid

30 0,500 0,361 Valid

Sumber : Analisis Data Primer 2011

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa semua item soal

adalah valid, karena nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu variabel.Suatu kuesioner dikatakan

reliabel apabila jawaban seorang sampel terhadap pernyataan bersifat

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan demikian reliabel

adalah suatu keadaan dimana instrumen peneliti tersebut akan tetap

menghasilkan data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang

berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas akan dilakukan

dengan menggunakan uji statistikcronbach’s alpha (a) dengan

ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel, apabila nilai

cronbach’s alpha (a) adalah diatas 0,6.

Menurut Suryabrata (1990 : 46), reliabilitas alat ukur menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran denganalat ukur tersebut dapat

dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor

yang diperoleh oleh para subyek yang diukur dengan alat ukur yang

sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda.

Pada koefisien reliabilitas skala dihitung dengan menggunakan teknik

Formula Alpha. Menurut Anzwar (1997 : 67), alasan menggunakan

teknik tersebut adalah :

a. Koefisien alpha akan memberikan harga yang lebih kecil atau sama

besar dengan realibitas sebenarnya jadi ada kemungkinan

reliabilitas tes lebih tinggi daripada koefisien alpha.

b. Koefisien alpha bersifat fleksibel karena dapat digunakan untuk

mengukur dikotomi maupun non dikotomi.

c. Hasil yang diperoleh akan lebih murni.

d. Hasil reliabilitas dengan menggunakan teknik ini lebih cermat

karena dapat mendekati hasil sebenarnya.

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas ini maka akan diketahui

apakah butir-butir pertanyaan pada angket sudah valid dan reliabel atau

belum. Jika butir-butir sudah valid dan reliabel, berarti butir-butir

tersebut sudah bisa untuk mengukur variabel penelitian.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Dalam penelitian ini pengukuran validitas dan reliabilitas

dilakukan terhadap semua variabel penelitian, yang meliputi variabel

dependen (tingkah perhatian media) dan variabel independen (motif

gratifikasi kognitif, afektif, integrasi sosial dan motif gratifikasi

hiburan). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program komputer

SPSS (Statistical Packages for Social Science) for Window Relase 12.0

Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan caraone shot measure atau satu kali pengukuran, yaitu bahwa

pengukuran hanya dilakukan sekali, kemudian hasilnya dibandingkan

dengan pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan.

Adapun rumus reliabilitas adalah (Umar, 2002 : 120).

∝𝑘

𝑘 − 1. 1 − 𝑠𝑗2

𝑆𝑥2

Dimana :

: Koefisien reliabilitas alpha

K : Banyaknya item

Sf2 :Varians skor item

Sx2 :Varians skor total

Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengikuti standar reliabilitas

yang dikemukakan Azwar (1997:62), yaitu:

Dari hasil perhitungan dengan bantuan program komputer SPSS

(Statistical Packages for Social Science) for Windows Relase 12.0,

maka ditentukan terlebih dahulu dasar pengambilan keputusan untuk

menentukan apakah alat ukur itu reliable atau tidak, yaitu:

Jika nilai hitung alpha lebih besar (>) dari nilai tabel r maka angket

dinyataakan reliable, atau

Jika nilai hitung alpha lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka angket

dinyatakan tidak reliable.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Nilai tabel r dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2. Karena item

soal pada angket skripsi ini adalah 30 maka db = 28 dan α = 5% jadi

r tabel adalah 0,361.

Secara keseluruhan hasil hasil pengujian reliabilitas dengan

program SPSS yaitu pada tabel r, reliability statistics dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 3.2.1

Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pada tabel diatas terlihat nilai koefisien alpha sebesar 0,923, dan

nilai tabel r adalah 0,361.Dengan demikian, nilai hitung alpha lebih

besar dari nilai tabel r atau 0,923 > 0,361.Artinya instrumen angket

dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan

data pada program acara “Islam Itu Indah TRANSTV”.

3. Koefisien Korelasi Parsial

Merupakan teknik untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat terdapat hubungan yang murni dengan

dikontrol oleh variabel kontrol.

Rumusnya adalah sebagai berikut :

𝑟𝑖𝑗 .𝑘 =𝑟𝑖𝑗 − 𝑟𝑖𝑘 (𝑟𝑗𝑘 )

1− 𝑟𝑖𝑘 (1− 𝑟𝑗𝑘2 )

Dimana :

rij.k : korelasi antara variabel pengaruh (Y) dan variabel terpengaruh (X)

yang dikontrol oleh variabel kontrol (K)

i : variabel tergantung (Y)

Reliability Statistics

.923 30

Cronbach's

Alpha N of Items

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

j : variabel bebas (X)

k : variabel kontrol

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi digunakan F test dengan

rumus sebagai berikut :

𝐹 =𝑟2𝑖𝑗𝑘𝑛−(𝑘+1)

1− 𝑟2𝑖𝑗𝑘

Dimana :

F : tes signifikansi

N : banyaknya sampel

𝑟2: kuadrat dari korelasi parsial

K : jumlah variabel bebas

Jika F test lebih besar dari pada F tabel maka korelasi persial

tersebut signifikan, jika F test lebih kecil dari pada f tabel maka korelasi

parsial tersebut tidak signifikan.

4. Uji Persyaratan Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan, sebelum data diperoleh

berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji normalitas

data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel

yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak

untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data

yang memiliki distribusi normal.Untuk menguji normalitas data

dalam penelitian ini, menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov.Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 12 for

Windows.

Konsep dari uji normalitas Kolmogorov – Smirnov adalah

dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji

normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal

buku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-

Score dan diasumsikan normal. Jadi, sebenarnya uji Kolmogorov –

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan

data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi

dibawah 0,05 maka terjadi perbedaan yang signifikan, dan jika

signifikasi diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.

Penerapan pada uji Kolmogorov – Smirnov adalah bahwa jika

signifikasi dibawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai

perbedaan yang signifikan dengan data normal baki, berarti data

tersebut tidak normal.

Tabel 3.4.1

Rangkuman Uji Normalitas Instrumen Penelitian Untuk GO

Berdasarkan hasil perhitungan dengan Program SPSS

diatas, tampak nilai Sig. lebih kecil dari pada tingkat α yang

digunakan (yaitu 0,05) atau 0,035 < 0,05, sehingga Ho ditolak.

Artinya Gratification Obtained (GO) yang diteliti mengikuti

distribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

75

27.93

4.633

.164

.083

-.164

1.423

.035

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

GO

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

b. Uji Homogenitas

Tabel 3.4.2

Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value)

lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat α yang ditentukan

maka skor-skor pada variabel GS dan skor-skor GO menyebar

secara homogeny. Dalam haal lainya, skor-skor menyebar

berbeda.Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di

atas, tampak nilai r atau nilai sig. lebih kecvil dari pada tingkat α

yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05, sehingga skor-skor

pada variabel GS dan skor-skor pada variabel GO menyebar secara

homogen.

c. Uji Linieritas

Uji t digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan

dua rata-rata. Uji ini disebut dengan namaanalysis of variance

(anova). Uji tdigunakan dengan rumus :

n(n− 1)

2

Keterangan :

n : rata-rata (Usman, 2003 : 150)

Dalam penelitian ini, pengujian linieritas dilakukan

terhadap dua variabel, yaitu gratification sought dan gratification

obtained. Dengan menetapkan taraf signifikansi sebesar 0,05, dasar

pengambilan keputusannya adalah :

Test of Homogeneity of Variances

GS

4.107 14 54 .000

Levene

Stat ist ic df 1 df 2 Sig.

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

a. Probabilitas Sig. > 0,05, maka Ho diterima. Berarti gratification

sought dan gratification obtained linier.

b. Probabilitas Sig. < 0,05, maka Ho ditolak. Berarti gratification

soughtdan gratification obtained tidak linier.

Tabel 3.4.3

Uji linearitas GS terhadap GO

Dari data di atas kriteria uji, apabila nilai r (probability value/criticalvalue)

atau nilai sig. lebih kecil atau sama dengan (=)dari tingkat α yang

ditentukan maka ditribusi berpola linier. Dalam hal lainnya, distribusi

tidak berpola linier. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS

di atas, tampak nilai r atau nilai sig. lebih kecil dari pada tingkat α yang

digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05 sehingga variabel GS atas variabel

GO berpola linier.

5. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan

informasi yang bagus. Dengan statistik deskriptif data mentah dibuah ke

dalam bentuk yang dapat menyediakan informasi untuk menggambarkan

serangkaian faktor dalam suatu keadaan yang meliputi frekuensi,

pengukuran tendensi sentral (mean, median, modus), pengukuran

disperse (range, varians, standar deviasi) dan tren. Dalam statistik ini,

terkait penyajian berupa bentuk-bentuk distribusi, tabel dan grafik

(Umar, 2002).

ANOVAb

700.780 1 700.780 70.235 .000a

728.366 73 9.978

1429.147 74

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), GOa.

Dependent Variable: GSb.

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

Adapun tahap analisis datanya adalah sebagai berikut :

1. Masing-masing pertanyaan dari variabel yang telah ada, baik dari

Gratifications Sought maupun Gratifications Obtained diberi skor dan

dijumlahkan sehingga diperoleh hasil yang berupa skor Gratifications

Sought dan Skor Gratifications Obtained dari program acara religi Islam

Itu Indah, di TRANSTV”.

2. Kemudian setelah itu melakukan deskripsi atau penggambaran

sekumpulan data secara visual dapat dilakukan dalam dua bagian yaitu

dalam bentuk gambar atau grafik dan dalam bentuk tulisan. Dalam

program SPSS for Windows version 12.0, metode statistik deskriptif

digunakan untk menghasilkan gambaran data berupa tabel frkuensi.

Tabel frekuensi digunakan untuk menampilkan data untuk satu variasi

saja.

3. Setelah diketahui hasil dari uji signifikasi, jika didapati bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara pasangan skor GS dan GO, langkah

selanjutnya adalah membandingkan kedua mean skor tersebut. Jika mean

skor GS lebih besar dari mean skor GO dapat dikatakan kebutuhan yang

ada tidak terpuaskan. Sedangkan jika mean skor GS lebih kecil atau

sama dengan mean skor GO, maka dapat dinyatakan bahwa kebutuhan

yang ada terpenuhi. Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS

= GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah

kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi.

3.9. Uji Analysis Of Varian (Anova)

Peneliti menggunakan uji anova dengan Analisis Varian Klasifikasi

Tunggal (Single Clasification) untuk menjelaskan tingkat kepuasan dari

anggota KMIS setelah menonton program acara “Islam Itu Indah

TRANSTV”, sehingga tujuan dari penelitian dapat terjawab.Peneliti

menggunakan uji hipotesis komparatif, dengan menguji kemampuan

generalisasi (signifikansi hasil penelitian), yaitu perbandingan kedua

variabel (Gratification Sought dan Gratification Obtained). Kedua

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2731/4/TI_362008057_BAB III... · pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok

variabel ini berada pada populasi dan sampel yang sama, tetapi pada waktu

yang berbeda.

Sehingga, pada akhirnya, penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh data mengenai ada dan tidaknya perbedaan sebelum

menonton program acara “Islam Itu Indah TRANSTV” (Gratification

Sought), serta sesudah menonton program acara “Islam Itu Indah

TRANSTV” (Gratification Obtained). Kemudian, peneliti akan menguji

hipotesis komparatif untuk sampel dengan satu kategori dengan

melakukan pengujian normalitas data dan homogenitas varian data terlebih

dahulu sebelum dilakukan penrhitungan Anova.