Rental mobil matic garut [aceng 085219185949][rizky muhammad faisal] Rental mobil matic garut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi...
26 Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berada di Provinsi Jawa Barat,
Jalan Suherman No.90, Jati, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Waktu pelaksanaan
penelitian ini direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2018-2019 dengan
membutuhkan waktu 5 bulan, terhitung sejak Februari hingga Juni 2019. (Tabel
jadwal pelaksanaan penelitian terlampir).
Gambar 3. 2 Peta Kabupaten Garut
(Sumber: google.maps)
Gambar 3. 3 Peta Lokasi SMKN 2 Garut
(Sumber: google.maps)
Gambar 3. 1 Peta Jawa Barat
(Sumber: google.maps)
27
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini membahas tentang Implementasi Building Information
Modelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk
memenuhi Kebutuhan Dunia Industri Konstruksi, dengan menggunakan metode
penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini ingin mengamati dan menganalisis
peningkatan penguasaan revit siswa setelah diberi tindakan. Pada penelitian
tindakan kelas ini dimana peneliti sebagai guru, guru mata pelajaran, dan pembina
ekstrakurikuler sebagai observer berkolaborasi dalam merencanakan tindakan
kelas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral
oleh Kemmis & Mc Tanggart.
(Sumber: diadaptasi dari (Mulyasa, 2009)
3.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 3 siklus, setiap
siklus terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya:
3.2.1 Siklus 1
1. Plan, yaitu perencanaan penelitian.
Rencana
Tindakan
Observasi
Refleksi
Rencana
Tindakan
Observasi
Refleksi
Rencana
Tindakan
Observasi
Refleksi
Diagram 3. 1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 3
28
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan agar proses
pembelajaran ekstrakurikuler Revit berjalan dengan optimal. Pada tahap siklus I ini
direncanakan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan jumlah jam 9 × 45 menit atau
9 jam pelajaran. Berikut adalah beberapa rencana-rencana yang dipersiapkan pa
pembelajaran ekstrakurikuler Revit, diantaranya;
a. Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang
akan diajarkan yaitu mengenai aplikasi perangkat lunak Revit dengan materi
yang akan diajarkan yaitu cara membuat denah dimulai dari membuat grid,
kolom, dinding, lantai, plafond, jendela, pintu, tangga, massing & site dan
penutup atap dengan menerapkan strategi yaitu Portfolio Base Learning
(Portofolio);
b. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.
c. Menyiapkan materi pembelajaran sebagai sumber belajar;
d. Menyiapkan jobsheet untuk lembar kerja siswa;
e. Dan menyiapkan lembar observasi untuk menilai ketuntasan skenario
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan kegiatan siswa.
2. Action, yaitu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Pada tahap tindakan ini terdapat tiga unsur yang menjadi poin penting dalam
melakukan suatu tindakan yaitu, the improvement of practice (peningkatan praktik),
the improvement of understanding individually and collaboratively (peningkatan
pemahaman individual dan kolaboratif), dan improvement of the situation in which
the action takes place (peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaku utama (guru) melakukan
beberapa tindakan diantaranya:
a. Melakukan proses pembelajaran menggunakan aplikasi Revit sesuai dengan
RPP, dan modul pembelajaran yang telah dibuat;
b. Membagikan format tugas yang diberikan kepada siswa yaitu berupa jobsheet
membuat Denah Rumah 2 Lantai;
29
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 4 Denah Rumah 2 Lantai
(Sumber: data penelitian, 2019)
Gambar 3. 5 Tampak Rumah 2 Lantai
(Sumber: data penelitian, 2019)
c. Kegiatan yang dilakukan siswa berupa praktik dengan menggunakan aplikasi
perangkat lunak Revit,
d. Jenis data yang dikumpulkan berupa portofolio, dan hasil softfile tugas yang
telah dikerjakan dalam format .rvt serta lembar observasi pada setiap siklusnya;
e. Performa peneliti dinilai oleh dua orang observer yaitu teman sejawat dan
pembina ekstrakurikuler;
30
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Observation, yaitu pengamatan terhadap pemberian tindakan dan implikasinya
terhadap subjek penelitian.
Pada tahap observasi siklus I ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan pada siklus I. Observasi dilakukan berdasarkan format penilaian yang
telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap observasi siklus I yang menjadi penilaian
selama proses pembelajaran yaitu terdiri dari penilaian keterlaksanaan
pembelajaran, penilaian penguasaan fitur Revit, dan penilaian sikap siswa.
4. Reflection, yaitu refleksi.
Pada tahap ini, setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti dan
observer melakukan diskusi dan evaluasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan
aktifitas siswa, dan performa guru selama mengajar. Hal ini dilakukan agar
mengetahui apa saja kekurangan yang terjadi pada Siklus awal setelah itu dilakukan
perbaikan pada tahap siklus selanjutnya, sehingga model pembelajaran dan hasil
belajar siswa dapat terlaksana dan mendapatkan hasil yang baik.
3.2.2 Siklus 2
1. Plan, yaitu perencanaan penelitian.
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan diantaranya; Pada
tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan agar proses pembelajaran
ekstrakurikuler Revit pada siklus II dapat berjalan dengan optimal. Pada tahap
siklus II ini direncanakan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan jumlah jam 9 ×
45 menit atau 9 jam pelajaran. Berikut adalah beberapa rencana-rencana yang
dipersiapkan pa pembelajaran ekstrakurikuler Revit, diantaranya;
a. Menyiapkan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang
akan diajarkan yaitu mengenai cara membuat struktur bangunan/potongan yang
dimulai dari membuat pondasi, sloof, balok, ringbalk, dan struktur atap dengan
menerapkan strategi yaitu Portfolio Base Learning (Portofolio);
b. Menyiapkan metode pembelajaran untuk beberapa siswa yang hasil dari siklus
sebelumnya belum mencapai tingkat kompeten;
c. Menyiapkan materi pembelajaran sebagai sumber belajar;
d. Menyiapkan jobsheet untuk lembar kerja siswa;
31
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Dan menyiapkan lembar observasi untuk evaluasi proses pembelajaran.
2. Action, yaitu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Pada tahap tindakan ini terdapat tiga unsur yang menjadi poin penting dalam
melakukan suatu tindakan yaitu, the improvement of practice (peningkatan praktik),
the improvement of understanding individually and collaboratively (peningkatan
pemahaman individual dan kolaboratif), dan improvement of the situation in which
the action takes place (peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaku utama (guru) melakukan
beberapa tindakan diantaranya:
a. Melakukan proses pembelajaran menggunakan aplikasi Revit sesuai dengan
RPP, dan modul pembelajaran yang telah dibuat;
b. Melakukan metode tutor sebaya kepada beberapa siswa karena hasil dari siklus
sebelumnya belum mencapai tingkat yang diharapkan yaitu kompeten;
c. Format tugas yang diberikan kepada siswa yaitu berupa jobsheet membuat
Potongan Rumah 2 Lantai;
Gambar 3. 6 Potongan Rumah 2 Lantai
(Sumber: data penelitian, 2019)
32
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Kegiatan yang dilakukan siswa berupa praktik dengan menggunakan aplikasi
perangkat lunak Revit,
e. Jenis data yang dikumpulkan berupa portofolio, dan hasil softfile tugas yang
telah dikerjakan dalam format .rvt serta lembar observasi pada setiap siklusnya;
f. Performa peneliti dinilai oleh dua orang observer yaitu guru mata pelajaran dan
guru ekstrakurikuler.
3. Observation, yaitu pengamatan terhadap pemberian tindakan dan implikasinya
terhadap subjek penelitian
Pada tahap observasi siklus II ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan pada siklus II. Observasi dilakukan berdasarkan format penilaian yang
telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap observasi siklus II yang menjadi penilaian
selama proses pembelajaran yaitu terdiri dari penilaian keterlaksanaan
pembelajaran, penilaian penguasaan fitur Revit, dan penilaian sikap siswa.
4. Reflection, yaitu refleksi.
Pada tahap ini, setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti dan
observer melakukan diskusi dan evaluasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan
aktifitas siswa, dan performa guru selama mengajar. Hal ini dilakukan agar
mengetahui apa saja kekurangan yang terjadi pada Siklus II, setelah itu dilakukan
perbaikan pada tahap siklus selanjutnya, sehingga model pembelajaran dan hasil
belajar siswa dapat terlaksana dan mendapatkan hasil yang baik.
3.2.3 Siklus 3
1. Plan, yaitu perencanaan penelitian.
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan diantaranya; Pada
tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan agar proses pembelajaran
ekstrakurikuler Revit pada siklus III dapat berjalan dengan optimal. Pada tahap
siklus III ini direncanakan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan jumlah jam 9 ×
45 menit atau 9 jam pelajaran. Berikut adalah beberapa rencana-rencana yang
dipersiapkan pada pembelajaran ekstrakurikuler Revit, diantaranya;
a. Menyiapkan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang
akan diajarkan yaitu mengenai cara membuat titleblock/kop gambar dan
33
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
annotate dengan menerapkan strategi yaitu Portfolio Base Learning
(Portofolio);
b. Menerapkan metode tutorial dan tutor sebaya kepada beberapa siswa. Hal ini
dikarenakan hasil siklus sebelumnya belum mencapai tingkat kompeten;
c. Menyiapkan materi pembelajaran sebagai sumber belajar;
d. Menyiapkan jobsheet untuk lembar kerja siswa;
e. Dan menyiapkan lembar observasi untuk evaluasi proses pembelajaran.
2. Action, yaitu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Pada tahap tindakan ini terdapat tiga unsur yang menjadi poin penting dalam
melakukan suatu tindakan yaitu, the improvement of practice (peningkatan praktik),
the improvement of understanding individually and collaboratively (peningkatan
pemahaman individual dan kolaboratif), dan improvement of the situation in which
the action takes place (peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaku utama (guru) melakukan
beberapa tindakan diantaranya:
a. Melakukan proses pembelajaran menggunakan aplikasi Revit sesuai dengan
RPP, dan modul pembelajaran yang telah dibuat;
b. Melakukan metode tutor sebaya kepada beberapa siswa karena hasil dari siklus
sebelumnya belum mencapai tingkat yang diharapkan yaitu kompeten;
c. Format tugas yang diberikan kepada siswa yaitu melanjutkan dan
menyelesaikan jobsheet Rumah 2 Lantai dengan memberi keterangan pada
setiap lembar kerja Denah, Potongan, dan Tampak;
d. Kegiatan yang dilakukan siswa berupa praktik dengan menggunakan aplikasi
perangkat lunak Revit,
e. Jenis data yang dikumpulkan berupa portofolio, dan hasil softfile tugas yang
telah dikerjakan dalam format .rvt serta lembar observasi pada setiap siklusnya;
f. Performa peneliti dinilai oleh dua orang observer yaitu guru mata pelajaran dan
guru ekstrakurikuler.
3. Observation, yaitu pengamatan terhadap pemberian tindakan dan implikasinya
terhadap subjek penelitian.
34
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap observasi siklus III ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan pada siklus III. Observasi dilakukan berdasarkan format penilaian yang
telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap observasi siklus III yang menjadi penilaian
selama proses pembelajaran yaitu terdiri dari penilaian keterlaksanaan
pembelajaran, penilaian penguasaan fitur Revit, dan penilaian sikap siswa.
4. Analisi dan Reflection
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan
membandingkan hasil observasi dari siklus I sampai dengan Siklus III. Hasil dari
analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan kesimpulan dari kegiatan siklus
III. Dimana semua data yang telah didapat dari siklus I, siklus II, dan siklus III
dianalisis dan sitarik kesimpulan, yang nantinya data tersebut akan dijadikan dasar
untuk menyusun laporan.
3.3 Data dan Sumber Data
3.3.1 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, data hasil tugas (portofolio)
siswa dan data hasil observasi penilaian penguasaan Revit yang dihasilkan siswa
setiap siklusnya. Selain itu data pendukung lainnya yaitu hasil observasi aktivitas
sikap siswa dan hasil observasi guru, dan juga absensi pada setiap siklusnya.
3.3.2 Sumber Data
Menurut Arikunto (2010), sumber data adalah subjek dari mana suatu data dapat
diperoleh. Adapun proses dalam pengambilan sumber data dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara terlebih dahulu kepada Ketua Jurusan DPIB dan
guru mata pelajaran APLPIG sekaligus Pembina Ekstrakurikuler untuk
mendapatkan data observasi awal mengenai ekstrakurikuler yang telah
dilaksanakan di SMKN 2 Garut. Selain itu, peneliti melakukan wawancara ke
beberapa konsultan untuk mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan di dunia
35
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
industry konstruksi di Indonesia dalam implementasi software BIM terutama
aplikasi Revit.
2. Pengamatan/Obseravasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran, guru dan siswa diamati oleh
pembina ekstrakurikuler, dan teman sejawat.
3. Dokumentasi pada penelitian ini yaitu foto-foto kegiatan yang diambil untuk
mempresentasikan tahap penelitian.
4. Tes Penguasaan Revit, dinilai berdasarkan hasil dari pekerjaan yang telah
dikerjakan oleh siswa dalam bentuk softfile .rvt setiap pertemuannya.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
memiliki karakteristik dan kualiatas terentu yang dipilih oleh peneliti untuk
dipelajari dan dicari kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Bedasarkan pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian ini yaitu Siswa
Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMKN 2
Garut.
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2013). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini
menggunakan jenis sampel nonprobability sampling dengan menggunakan teknik
sampling kuota di mana anggota sampel yang diambil berdasarkan kuota yang telah
ditentukan yaitu 30 siswa kelas XI DPIB SMK Negeri 2 Garut.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini, adalah :
1. Implementasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi yaitu pelaksanaan/
penerapan. Implementasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu penerapan
36
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Building Information Modelling (Revit) pada ekstrakurikuler yang telah
direncanakan dan disusun secara cermat.
2. Building Information Modelling (Revit)
Building Information Modelling (BIM) merupakan sebuah aplikasi software
yang mampu mengintegrasikan model virtual bangunan dalam bentuk 3D dan 2D
beserta data/informasi parametrik yang ada didalamnya sehingga memungkinkan
dilakukannya analisis yang akurat mulai dari tahap perencanaan, desain, fabrikasi,
konstruksi, hingga bangunan/infrastruktur tersebut beroperasi, dan juga dapat
meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi melalui kolaborasi antar
stakeholder konstruksi, proses desain dan konstruksi menjadi lebih ramping (lean),
menghindari kesalahan-kesalahan selama perencanaan hingga pelaksanaan (pre-
clash detection), mengoptimalkan penggunaan sumberdaya (material, peralatan,
waktu), dll. Software aplikasi yang termasuk kedalam BIM terdiri dari Revit, Tekla,
ArchiCAD, dll.
Revit Architecture merupakan aplikasi building information modeling (BIM)
yang mendukung desain, penggambaran dan penjadwalan yang dibutuhkan saat
membangun sebuah proyek bangunan baik secara Arsitektural, Sioil, Mechanical,
maupun Electrical sdan merupakan salah satu produk dari Autodesk.
Buillding Information Modelling (Revit) yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sebuah aplikasi software arsitektur dan sipil yang di implementasikan dalam
kegiatan ekstrakurikuler siswa SMK Negeri 2 Garut.
3. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di luar jam belajar
kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasansatuan pendidikan (Permendikbud No. 62 tahun 2014).
Ekstrakurikuler yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah kegiatan
yang dilakukan untuk bisa melaksanakan implementasi Buillding Information
Modelling (Revit) untuk memenuhi kebutuhan kompentensi dunia industri bidang
DPIB.
4. Kompetensi Dunia Industri Konstruksi
37
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kompetensi merupakan sebuah kemampuan/ keterampilan dasar yang dimiliki
seseorang.
Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah kemampuan/
keterampilan mengenain implementasi building information modelling (BIM) yang
dimiliki siswa pada kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan kompetensi yang ada
pada SKKNI dan dibutuhkan di DU/DI
3.6 Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya berkenaan dengan segala sesuatu yang sedang diteliti
dan dipelajari sehinggan memperoleh informasi, kemudian dapat ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan pengertian diatas maka variabel dalam dalam
penelitian ini adalah Implementasi Building Information Modelling (Revit) pada
Ekstrakurikuler untuk Memenuhi Kebutuhan Dunia Industri Konstruksi.
3.7 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen dan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah:
3.7.1 Observasi
Teknik pengumpulan data observasi ini digunakan sebagai penilaian guru dan
siswa selama proses pembelajaran. Observasi ini digunakan untuk mencatat setiap
perilaku/ tindakan guru dan siswa guna untuk dievaluasikan dan diperbaiki pada
pertemuan berikutnya. Berikut adalah rincian Format Observasi dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 3. 1
Format Observasi Akivitas Siswa
No Nama Siklus 1 Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5 Dst
Keterangan:
38
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru, menulis materi,
menyampaikan tujuan pembelajaran yang dijelaskan, dan langkah-langkah
pembelajaran Revit.
2. Siswa aktif bertanya pasa saat proses pembelajaran.
3. Siswa memberi pendapat dalam mengidentifikasi masalah yang ada.
4. Siswa aktif menjawab pertanyan dari guru.
5. Siswa memberi pendapat dalam memilih masalah untuk dikaji.
6. Siswa mengikuti diskusi dalam mengumpulkan informasi yang terkait dengan
masalah yang dikaji.
7. Siswa melaksakanan pembelajaran Revit.
8. Siswa mengerjakan evaluasi pekerjannya.
9. Siswa menyelesaikan jobsheet yang diberikan guru.
10. Siswa mengungkapkan hasil pembelajaran di depan kelas
Kriteria Skor:
1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Sangat Baik
Tabel 3. 2
Format Observasi Akivitas Guru
No. Aspek yang Dinilai Skor
Pembuka
1 Apersepsi dan motivasi
2 Penyampaian Kompetensi dan rencana kegiatan
Kegiatan Inti
3 Kesesuaian materi yang diajarkan
4 Penerapan setiap fase model pembelajaran
5 Penyampaian melalui sumber belajar/ media dalam pembelajaran
6 Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran berlangsung
7 Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
Kegiatan Penutup
8 Penutup Pembelajaran
39
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Aspek yang Dinilai Skor
9 Pengumpulan tugas
JUMLAH SKOR
SKOR MAKSIMUM
PRESENTASE
(Sumber: Adaptasi dari Kemendikbud, 2013)
Kriteria Skor:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
(skala 4)
Kriteria Kinerja Guru
Amat baik (A) = 91 – 100
Baik (B) = 76 – 90
Cukup (C) = 61 – 75
Kurang (K) = ≤ 65
3.7.2 Tes Penguasaan Revit
Tes ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang
diajarkan dan setelah itu dipraktikan secara langsung dengan waktu satu kali
pertemuan. Tes ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan
penguasaan siswa dalam mengunakan aplikasi Revit.
Selama tes, guru mengamati kemampuan siswa, aspek-aspek yang menjadi
penilaian tersebut adalah:
1. Proses, yaitu dengan melakukan penilaian terhadap sikap kerja dan
keterampilan penguasaan siswa saat sedang mengerjakan presentasi digital.
2. Hasil dalam bentuk portofolio, yaitu dengan melakukan penilaian terhadap hasil
akhir yang telah dkerjakan siswa dalam bentuk softfile .rvt. Berdasarkan
Panduan Penilaian SMK 2018, kriteria penilaian portofolio siswa menggunakan
predikat (SK= Sangat Kompeten, K= Kompeten, CK= Cukup Kompeten, BK=
Belum Kompeten) dan catatan kumpulan dokumen ini digunakan sebagai
40
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
referensi tambahan untuk mendeskripsikan pencapaian pengetahuan dan
keterampilan.
3.7.3 Dokumentasi
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan untuk
mendokumentasikan proses penelitian, beserta cuplikan tugas siswa pada
ekstrakurikuler Revit.
3.8 Uji Validitas Instrumen
Instrument atau alat pengukuran peneletian ini menggunakan tes dan observasi.
Maka untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan,
instrument penelitian harus memenuhi kriteria Validitas, agar penggunaannya
dalam suatu penelitian dapat menghasilkan data yang akurat dan objektif. Uji
validitas instrument tes ini menggunakan Judgetment Expert.
Validitas tes dalam penelitin ini menggunakan pengujian Validitas Isi (Content
Validity) dimana dilakukan perbandingan antara lembar kerja (jobsheet) dengan
rancangan modul pembelajaran. Judgetment Expert atau ahli dalam penelitian ini
yakni guru mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior
Gedung (APLPIG) SMKN 2 Garut dan salah satu staf perusahaan konsultan JTP
Studio yang ahli di bidang Revit.
3.9 Teknik Analisis Data
Data hasil dari penelitian ini diperoleh melalui tes psikomotorik, observasi, dan
angket pada implementasi building information modelling (Revit) yang berupa data
kuantitatif. Data kuantitatif ini dilakukan setelah data terkumpul dari sumber data
dengan tujuan untuk mengukur hasil kompetensi siswa lalu dianalisis secara
statistik. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.9.1 Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran (Lembar Observasi)
Data observasi yang dilakukan oleh peserta, guru, dan penelit serta tes analisis
data gambar dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan lembar observasi.
Adapun cara perhitungan keterlaksaan pembelajaran sebagai berikut:
41
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
% keterlaksanaan pembelajaran =P
N× 100%
Keterangan:
P = Jumlah skor pada lembar observasi
N = Jumlah skor maksimum pada lembar observasi
Tabel 3. 3
Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran
Presentase Rata-rata (%) Kriteria
0,00 – 24,90 Sangat Kurang
25,00 – 37,50 Kurang
37,50 – 62,50 Sedang
62,50 – 87,50 Baik
87,60 – 100,00 Sangat Baik
(Sumber: Sugiyono, 2009)
3.9.2 Analisis data Penguasaan Revit Siswa
Tabel 3. 4
Kategori Penilaian
Kategori Nilai
Sangat Kompeten (SK) 93 – 100
Kompeten (K) 84 – 92
Cukup Kompeten (CK) 75 – 83
Belum Kompeten (BK) <75
(Sumber: Pedoman Penilaian SMK, 2018)
Kriteria keberhasilan pada suatu tindakan dapat dikatakan berhasil apabila siswa
telah mencapai tingkat kompeten. Setelah itu hasil pengukuran nilai tersebut diubah
kedalam bentuk presentase klasifikasi penilaian. Adapun perhitungan presentasi
klasifikasi penilaian sebagai berikut:
A =B
C × 100%
Keterangan :
A = Persentase aktivitas belajar siswa (%)
B = Jumlah skor perolehan aktifitas yang dilakukan siswa
C = Jumlah skor maksimum aktivitas siswa
42
Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.9.3 Analisis Peningkatan Keterampilan
Data N-Gain digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
peningkatan/ perkembangan keterampilan hasil belajar siswa dilihat dari portofolio
pada tiap siklusnya. Setelah itu hipotesis tindakan akan dianalisi dalam pembahasan
setelah siklus selesai. Rumus N-Gain, adalah sebagai berikut:
N-Gain=skor T1-skor T0
skor max - skor T0
Keterangan :
T1= Setelah dilakukan tindakan
T0= Sebelum dilakukan tindakan
Skor Max = skor maksimum dalam panilaian
Tingkat perolehan hasil perhitungan Gain ternomalisasi dan klasifikasinya
dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 3. 5
Nilai Gain dan Klasifikasinya
INTERPRETASI
Gain ≥ 0.7 Gain yang dihasilkan tinggi
0.7 ≥ gain ≥ 0.3 Gain yang dihasilkan sedang
Gain ≤ 0,3 Gain yang dihasilkan rendah
(Sumber: Sugiyono, 2016)