BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi...

17
26 Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berada di Provinsi Jawa Barat, Jalan Suherman No.90, Jati, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2018-2019 dengan membutuhkan waktu 5 bulan, terhitung sejak Februari hingga Juni 2019. (Tabel jadwal pelaksanaan penelitian terlampir). Gambar 3. 2 Peta Kabupaten Garut (Sumber: google.maps) Gambar 3. 3 Peta Lokasi SMKN 2 Garut (Sumber: google.maps) Gambar 3. 1 Peta Jawa Barat (Sumber: google.maps)

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

26 Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berada di Provinsi Jawa Barat,

Jalan Suherman No.90, Jati, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Waktu pelaksanaan

penelitian ini direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2018-2019 dengan

membutuhkan waktu 5 bulan, terhitung sejak Februari hingga Juni 2019. (Tabel

jadwal pelaksanaan penelitian terlampir).

Gambar 3. 2 Peta Kabupaten Garut

(Sumber: google.maps)

Gambar 3. 3 Peta Lokasi SMKN 2 Garut

(Sumber: google.maps)

Gambar 3. 1 Peta Jawa Barat

(Sumber: google.maps)

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

27

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini membahas tentang Implementasi Building Information

Modelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk

memenuhi Kebutuhan Dunia Industri Konstruksi, dengan menggunakan metode

penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini ingin mengamati dan menganalisis

peningkatan penguasaan revit siswa setelah diberi tindakan. Pada penelitian

tindakan kelas ini dimana peneliti sebagai guru, guru mata pelajaran, dan pembina

ekstrakurikuler sebagai observer berkolaborasi dalam merencanakan tindakan

kelas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral

oleh Kemmis & Mc Tanggart.

(Sumber: diadaptasi dari (Mulyasa, 2009)

3.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 3 siklus, setiap

siklus terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya:

3.2.1 Siklus 1

1. Plan, yaitu perencanaan penelitian.

Rencana

Tindakan

Observasi

Refleksi

Rencana

Tindakan

Observasi

Refleksi

Rencana

Tindakan

Observasi

Refleksi

Diagram 3. 1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Siklus 1 Siklus 2

Siklus 3

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

28

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan agar proses

pembelajaran ekstrakurikuler Revit berjalan dengan optimal. Pada tahap siklus I ini

direncanakan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan jumlah jam 9 × 45 menit atau

9 jam pelajaran. Berikut adalah beberapa rencana-rencana yang dipersiapkan pa

pembelajaran ekstrakurikuler Revit, diantaranya;

a. Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang

akan diajarkan yaitu mengenai aplikasi perangkat lunak Revit dengan materi

yang akan diajarkan yaitu cara membuat denah dimulai dari membuat grid,

kolom, dinding, lantai, plafond, jendela, pintu, tangga, massing & site dan

penutup atap dengan menerapkan strategi yaitu Portfolio Base Learning

(Portofolio);

b. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.

c. Menyiapkan materi pembelajaran sebagai sumber belajar;

d. Menyiapkan jobsheet untuk lembar kerja siswa;

e. Dan menyiapkan lembar observasi untuk menilai ketuntasan skenario

pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan kegiatan siswa.

2. Action, yaitu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Pada tahap tindakan ini terdapat tiga unsur yang menjadi poin penting dalam

melakukan suatu tindakan yaitu, the improvement of practice (peningkatan praktik),

the improvement of understanding individually and collaboratively (peningkatan

pemahaman individual dan kolaboratif), dan improvement of the situation in which

the action takes place (peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).

Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaku utama (guru) melakukan

beberapa tindakan diantaranya:

a. Melakukan proses pembelajaran menggunakan aplikasi Revit sesuai dengan

RPP, dan modul pembelajaran yang telah dibuat;

b. Membagikan format tugas yang diberikan kepada siswa yaitu berupa jobsheet

membuat Denah Rumah 2 Lantai;

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

29

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 4 Denah Rumah 2 Lantai

(Sumber: data penelitian, 2019)

Gambar 3. 5 Tampak Rumah 2 Lantai

(Sumber: data penelitian, 2019)

c. Kegiatan yang dilakukan siswa berupa praktik dengan menggunakan aplikasi

perangkat lunak Revit,

d. Jenis data yang dikumpulkan berupa portofolio, dan hasil softfile tugas yang

telah dikerjakan dalam format .rvt serta lembar observasi pada setiap siklusnya;

e. Performa peneliti dinilai oleh dua orang observer yaitu teman sejawat dan

pembina ekstrakurikuler;

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

30

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Observation, yaitu pengamatan terhadap pemberian tindakan dan implikasinya

terhadap subjek penelitian.

Pada tahap observasi siklus I ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan pada siklus I. Observasi dilakukan berdasarkan format penilaian yang

telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap observasi siklus I yang menjadi penilaian

selama proses pembelajaran yaitu terdiri dari penilaian keterlaksanaan

pembelajaran, penilaian penguasaan fitur Revit, dan penilaian sikap siswa.

4. Reflection, yaitu refleksi.

Pada tahap ini, setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti dan

observer melakukan diskusi dan evaluasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan

aktifitas siswa, dan performa guru selama mengajar. Hal ini dilakukan agar

mengetahui apa saja kekurangan yang terjadi pada Siklus awal setelah itu dilakukan

perbaikan pada tahap siklus selanjutnya, sehingga model pembelajaran dan hasil

belajar siswa dapat terlaksana dan mendapatkan hasil yang baik.

3.2.2 Siklus 2

1. Plan, yaitu perencanaan penelitian.

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan diantaranya; Pada

tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan agar proses pembelajaran

ekstrakurikuler Revit pada siklus II dapat berjalan dengan optimal. Pada tahap

siklus II ini direncanakan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan jumlah jam 9 ×

45 menit atau 9 jam pelajaran. Berikut adalah beberapa rencana-rencana yang

dipersiapkan pa pembelajaran ekstrakurikuler Revit, diantaranya;

a. Menyiapkan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang

akan diajarkan yaitu mengenai cara membuat struktur bangunan/potongan yang

dimulai dari membuat pondasi, sloof, balok, ringbalk, dan struktur atap dengan

menerapkan strategi yaitu Portfolio Base Learning (Portofolio);

b. Menyiapkan metode pembelajaran untuk beberapa siswa yang hasil dari siklus

sebelumnya belum mencapai tingkat kompeten;

c. Menyiapkan materi pembelajaran sebagai sumber belajar;

d. Menyiapkan jobsheet untuk lembar kerja siswa;

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

31

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Dan menyiapkan lembar observasi untuk evaluasi proses pembelajaran.

2. Action, yaitu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Pada tahap tindakan ini terdapat tiga unsur yang menjadi poin penting dalam

melakukan suatu tindakan yaitu, the improvement of practice (peningkatan praktik),

the improvement of understanding individually and collaboratively (peningkatan

pemahaman individual dan kolaboratif), dan improvement of the situation in which

the action takes place (peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).

Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaku utama (guru) melakukan

beberapa tindakan diantaranya:

a. Melakukan proses pembelajaran menggunakan aplikasi Revit sesuai dengan

RPP, dan modul pembelajaran yang telah dibuat;

b. Melakukan metode tutor sebaya kepada beberapa siswa karena hasil dari siklus

sebelumnya belum mencapai tingkat yang diharapkan yaitu kompeten;

c. Format tugas yang diberikan kepada siswa yaitu berupa jobsheet membuat

Potongan Rumah 2 Lantai;

Gambar 3. 6 Potongan Rumah 2 Lantai

(Sumber: data penelitian, 2019)

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

32

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kegiatan yang dilakukan siswa berupa praktik dengan menggunakan aplikasi

perangkat lunak Revit,

e. Jenis data yang dikumpulkan berupa portofolio, dan hasil softfile tugas yang

telah dikerjakan dalam format .rvt serta lembar observasi pada setiap siklusnya;

f. Performa peneliti dinilai oleh dua orang observer yaitu guru mata pelajaran dan

guru ekstrakurikuler.

3. Observation, yaitu pengamatan terhadap pemberian tindakan dan implikasinya

terhadap subjek penelitian

Pada tahap observasi siklus II ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan pada siklus II. Observasi dilakukan berdasarkan format penilaian yang

telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap observasi siklus II yang menjadi penilaian

selama proses pembelajaran yaitu terdiri dari penilaian keterlaksanaan

pembelajaran, penilaian penguasaan fitur Revit, dan penilaian sikap siswa.

4. Reflection, yaitu refleksi.

Pada tahap ini, setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti dan

observer melakukan diskusi dan evaluasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan

aktifitas siswa, dan performa guru selama mengajar. Hal ini dilakukan agar

mengetahui apa saja kekurangan yang terjadi pada Siklus II, setelah itu dilakukan

perbaikan pada tahap siklus selanjutnya, sehingga model pembelajaran dan hasil

belajar siswa dapat terlaksana dan mendapatkan hasil yang baik.

3.2.3 Siklus 3

1. Plan, yaitu perencanaan penelitian.

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan diantaranya; Pada

tahap ini peneliti melakukan beberapa perencanaan agar proses pembelajaran

ekstrakurikuler Revit pada siklus III dapat berjalan dengan optimal. Pada tahap

siklus III ini direncanakan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan jumlah jam 9 ×

45 menit atau 9 jam pelajaran. Berikut adalah beberapa rencana-rencana yang

dipersiapkan pada pembelajaran ekstrakurikuler Revit, diantaranya;

a. Menyiapkan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang

akan diajarkan yaitu mengenai cara membuat titleblock/kop gambar dan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

33

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

annotate dengan menerapkan strategi yaitu Portfolio Base Learning

(Portofolio);

b. Menerapkan metode tutorial dan tutor sebaya kepada beberapa siswa. Hal ini

dikarenakan hasil siklus sebelumnya belum mencapai tingkat kompeten;

c. Menyiapkan materi pembelajaran sebagai sumber belajar;

d. Menyiapkan jobsheet untuk lembar kerja siswa;

e. Dan menyiapkan lembar observasi untuk evaluasi proses pembelajaran.

2. Action, yaitu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Pada tahap tindakan ini terdapat tiga unsur yang menjadi poin penting dalam

melakukan suatu tindakan yaitu, the improvement of practice (peningkatan praktik),

the improvement of understanding individually and collaboratively (peningkatan

pemahaman individual dan kolaboratif), dan improvement of the situation in which

the action takes place (peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).

Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaku utama (guru) melakukan

beberapa tindakan diantaranya:

a. Melakukan proses pembelajaran menggunakan aplikasi Revit sesuai dengan

RPP, dan modul pembelajaran yang telah dibuat;

b. Melakukan metode tutor sebaya kepada beberapa siswa karena hasil dari siklus

sebelumnya belum mencapai tingkat yang diharapkan yaitu kompeten;

c. Format tugas yang diberikan kepada siswa yaitu melanjutkan dan

menyelesaikan jobsheet Rumah 2 Lantai dengan memberi keterangan pada

setiap lembar kerja Denah, Potongan, dan Tampak;

d. Kegiatan yang dilakukan siswa berupa praktik dengan menggunakan aplikasi

perangkat lunak Revit,

e. Jenis data yang dikumpulkan berupa portofolio, dan hasil softfile tugas yang

telah dikerjakan dalam format .rvt serta lembar observasi pada setiap siklusnya;

f. Performa peneliti dinilai oleh dua orang observer yaitu guru mata pelajaran dan

guru ekstrakurikuler.

3. Observation, yaitu pengamatan terhadap pemberian tindakan dan implikasinya

terhadap subjek penelitian.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

34

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap observasi siklus III ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan pada siklus III. Observasi dilakukan berdasarkan format penilaian yang

telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap observasi siklus III yang menjadi penilaian

selama proses pembelajaran yaitu terdiri dari penilaian keterlaksanaan

pembelajaran, penilaian penguasaan fitur Revit, dan penilaian sikap siswa.

4. Analisi dan Reflection

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan

membandingkan hasil observasi dari siklus I sampai dengan Siklus III. Hasil dari

analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan kesimpulan dari kegiatan siklus

III. Dimana semua data yang telah didapat dari siklus I, siklus II, dan siklus III

dianalisis dan sitarik kesimpulan, yang nantinya data tersebut akan dijadikan dasar

untuk menyusun laporan.

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, data hasil tugas (portofolio)

siswa dan data hasil observasi penilaian penguasaan Revit yang dihasilkan siswa

setiap siklusnya. Selain itu data pendukung lainnya yaitu hasil observasi aktivitas

sikap siswa dan hasil observasi guru, dan juga absensi pada setiap siklusnya.

3.3.2 Sumber Data

Menurut Arikunto (2010), sumber data adalah subjek dari mana suatu data dapat

diperoleh. Adapun proses dalam pengambilan sumber data dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara terlebih dahulu kepada Ketua Jurusan DPIB dan

guru mata pelajaran APLPIG sekaligus Pembina Ekstrakurikuler untuk

mendapatkan data observasi awal mengenai ekstrakurikuler yang telah

dilaksanakan di SMKN 2 Garut. Selain itu, peneliti melakukan wawancara ke

beberapa konsultan untuk mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan di dunia

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

35

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

industry konstruksi di Indonesia dalam implementasi software BIM terutama

aplikasi Revit.

2. Pengamatan/Obseravasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran, guru dan siswa diamati oleh

pembina ekstrakurikuler, dan teman sejawat.

3. Dokumentasi pada penelitian ini yaitu foto-foto kegiatan yang diambil untuk

mempresentasikan tahap penelitian.

4. Tes Penguasaan Revit, dinilai berdasarkan hasil dari pekerjaan yang telah

dikerjakan oleh siswa dalam bentuk softfile .rvt setiap pertemuannya.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang

memiliki karakteristik dan kualiatas terentu yang dipilih oleh peneliti untuk

dipelajari dan dicari kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Bedasarkan pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian ini yaitu Siswa

Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMKN 2

Garut.

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi

(Sugiyono, 2013). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini

menggunakan jenis sampel nonprobability sampling dengan menggunakan teknik

sampling kuota di mana anggota sampel yang diambil berdasarkan kuota yang telah

ditentukan yaitu 30 siswa kelas XI DPIB SMK Negeri 2 Garut.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini, adalah :

1. Implementasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi yaitu pelaksanaan/

penerapan. Implementasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu penerapan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

36

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Building Information Modelling (Revit) pada ekstrakurikuler yang telah

direncanakan dan disusun secara cermat.

2. Building Information Modelling (Revit)

Building Information Modelling (BIM) merupakan sebuah aplikasi software

yang mampu mengintegrasikan model virtual bangunan dalam bentuk 3D dan 2D

beserta data/informasi parametrik yang ada didalamnya sehingga memungkinkan

dilakukannya analisis yang akurat mulai dari tahap perencanaan, desain, fabrikasi,

konstruksi, hingga bangunan/infrastruktur tersebut beroperasi, dan juga dapat

meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi melalui kolaborasi antar

stakeholder konstruksi, proses desain dan konstruksi menjadi lebih ramping (lean),

menghindari kesalahan-kesalahan selama perencanaan hingga pelaksanaan (pre-

clash detection), mengoptimalkan penggunaan sumberdaya (material, peralatan,

waktu), dll. Software aplikasi yang termasuk kedalam BIM terdiri dari Revit, Tekla,

ArchiCAD, dll.

Revit Architecture merupakan aplikasi building information modeling (BIM)

yang mendukung desain, penggambaran dan penjadwalan yang dibutuhkan saat

membangun sebuah proyek bangunan baik secara Arsitektural, Sioil, Mechanical,

maupun Electrical sdan merupakan salah satu produk dari Autodesk.

Buillding Information Modelling (Revit) yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah sebuah aplikasi software arsitektur dan sipil yang di implementasikan dalam

kegiatan ekstrakurikuler siswa SMK Negeri 2 Garut.

3. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di luar jam belajar

kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan

pengawasansatuan pendidikan (Permendikbud No. 62 tahun 2014).

Ekstrakurikuler yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah kegiatan

yang dilakukan untuk bisa melaksanakan implementasi Buillding Information

Modelling (Revit) untuk memenuhi kebutuhan kompentensi dunia industri bidang

DPIB.

4. Kompetensi Dunia Industri Konstruksi

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

37

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi merupakan sebuah kemampuan/ keterampilan dasar yang dimiliki

seseorang.

Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah kemampuan/

keterampilan mengenain implementasi building information modelling (BIM) yang

dimiliki siswa pada kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan kompetensi yang ada

pada SKKNI dan dibutuhkan di DU/DI

3.6 Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya berkenaan dengan segala sesuatu yang sedang diteliti

dan dipelajari sehinggan memperoleh informasi, kemudian dapat ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan pengertian diatas maka variabel dalam dalam

penelitian ini adalah Implementasi Building Information Modelling (Revit) pada

Ekstrakurikuler untuk Memenuhi Kebutuhan Dunia Industri Konstruksi.

3.7 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen dan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah:

3.7.1 Observasi

Teknik pengumpulan data observasi ini digunakan sebagai penilaian guru dan

siswa selama proses pembelajaran. Observasi ini digunakan untuk mencatat setiap

perilaku/ tindakan guru dan siswa guna untuk dievaluasikan dan diperbaiki pada

pertemuan berikutnya. Berikut adalah rincian Format Observasi dalam tabel

dibawah ini :

Tabel 3. 1

Format Observasi Akivitas Siswa

No Nama Siklus 1 Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5 Dst

Keterangan:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

38

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru, menulis materi,

menyampaikan tujuan pembelajaran yang dijelaskan, dan langkah-langkah

pembelajaran Revit.

2. Siswa aktif bertanya pasa saat proses pembelajaran.

3. Siswa memberi pendapat dalam mengidentifikasi masalah yang ada.

4. Siswa aktif menjawab pertanyan dari guru.

5. Siswa memberi pendapat dalam memilih masalah untuk dikaji.

6. Siswa mengikuti diskusi dalam mengumpulkan informasi yang terkait dengan

masalah yang dikaji.

7. Siswa melaksakanan pembelajaran Revit.

8. Siswa mengerjakan evaluasi pekerjannya.

9. Siswa menyelesaikan jobsheet yang diberikan guru.

10. Siswa mengungkapkan hasil pembelajaran di depan kelas

Kriteria Skor:

1 = Kurang 3 = Baik

2 = Cukup 4 = Sangat Baik

Tabel 3. 2

Format Observasi Akivitas Guru

No. Aspek yang Dinilai Skor

Pembuka

1 Apersepsi dan motivasi

2 Penyampaian Kompetensi dan rencana kegiatan

Kegiatan Inti

3 Kesesuaian materi yang diajarkan

4 Penerapan setiap fase model pembelajaran

5 Penyampaian melalui sumber belajar/ media dalam pembelajaran

6 Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran berlangsung

7 Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

Kegiatan Penutup

8 Penutup Pembelajaran

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

39

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Aspek yang Dinilai Skor

9 Pengumpulan tugas

JUMLAH SKOR

SKOR MAKSIMUM

PRESENTASE

(Sumber: Adaptasi dari Kemendikbud, 2013)

Kriteria Skor:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

(skala 4)

Kriteria Kinerja Guru

Amat baik (A) = 91 – 100

Baik (B) = 76 – 90

Cukup (C) = 61 – 75

Kurang (K) = ≤ 65

3.7.2 Tes Penguasaan Revit

Tes ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang

diajarkan dan setelah itu dipraktikan secara langsung dengan waktu satu kali

pertemuan. Tes ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan

penguasaan siswa dalam mengunakan aplikasi Revit.

Selama tes, guru mengamati kemampuan siswa, aspek-aspek yang menjadi

penilaian tersebut adalah:

1. Proses, yaitu dengan melakukan penilaian terhadap sikap kerja dan

keterampilan penguasaan siswa saat sedang mengerjakan presentasi digital.

2. Hasil dalam bentuk portofolio, yaitu dengan melakukan penilaian terhadap hasil

akhir yang telah dkerjakan siswa dalam bentuk softfile .rvt. Berdasarkan

Panduan Penilaian SMK 2018, kriteria penilaian portofolio siswa menggunakan

predikat (SK= Sangat Kompeten, K= Kompeten, CK= Cukup Kompeten, BK=

Belum Kompeten) dan catatan kumpulan dokumen ini digunakan sebagai

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

40

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

referensi tambahan untuk mendeskripsikan pencapaian pengetahuan dan

keterampilan.

3.7.3 Dokumentasi

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan untuk

mendokumentasikan proses penelitian, beserta cuplikan tugas siswa pada

ekstrakurikuler Revit.

3.8 Uji Validitas Instrumen

Instrument atau alat pengukuran peneletian ini menggunakan tes dan observasi.

Maka untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan,

instrument penelitian harus memenuhi kriteria Validitas, agar penggunaannya

dalam suatu penelitian dapat menghasilkan data yang akurat dan objektif. Uji

validitas instrument tes ini menggunakan Judgetment Expert.

Validitas tes dalam penelitin ini menggunakan pengujian Validitas Isi (Content

Validity) dimana dilakukan perbandingan antara lembar kerja (jobsheet) dengan

rancangan modul pembelajaran. Judgetment Expert atau ahli dalam penelitian ini

yakni guru mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior

Gedung (APLPIG) SMKN 2 Garut dan salah satu staf perusahaan konsultan JTP

Studio yang ahli di bidang Revit.

3.9 Teknik Analisis Data

Data hasil dari penelitian ini diperoleh melalui tes psikomotorik, observasi, dan

angket pada implementasi building information modelling (Revit) yang berupa data

kuantitatif. Data kuantitatif ini dilakukan setelah data terkumpul dari sumber data

dengan tujuan untuk mengukur hasil kompetensi siswa lalu dianalisis secara

statistik. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3.9.1 Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran (Lembar Observasi)

Data observasi yang dilakukan oleh peserta, guru, dan penelit serta tes analisis

data gambar dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan lembar observasi.

Adapun cara perhitungan keterlaksaan pembelajaran sebagai berikut:

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

41

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% keterlaksanaan pembelajaran =P

N× 100%

Keterangan:

P = Jumlah skor pada lembar observasi

N = Jumlah skor maksimum pada lembar observasi

Tabel 3. 3

Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran

Presentase Rata-rata (%) Kriteria

0,00 – 24,90 Sangat Kurang

25,00 – 37,50 Kurang

37,50 – 62,50 Sedang

62,50 – 87,50 Baik

87,60 – 100,00 Sangat Baik

(Sumber: Sugiyono, 2009)

3.9.2 Analisis data Penguasaan Revit Siswa

Tabel 3. 4

Kategori Penilaian

Kategori Nilai

Sangat Kompeten (SK) 93 – 100

Kompeten (K) 84 – 92

Cukup Kompeten (CK) 75 – 83

Belum Kompeten (BK) <75

(Sumber: Pedoman Penilaian SMK, 2018)

Kriteria keberhasilan pada suatu tindakan dapat dikatakan berhasil apabila siswa

telah mencapai tingkat kompeten. Setelah itu hasil pengukuran nilai tersebut diubah

kedalam bentuk presentase klasifikasi penilaian. Adapun perhitungan presentasi

klasifikasi penilaian sebagai berikut:

A =B

C × 100%

Keterangan :

A = Persentase aktivitas belajar siswa (%)

B = Jumlah skor perolehan aktifitas yang dilakukan siswa

C = Jumlah skor maksimum aktivitas siswa

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/38210/3/S_TA_1506328_Chapter3.pdfModelling (BIM) Revit pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Garut untuk memenuhi Kebutuhan

42

Fera Nur Aryanti, 2019 IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) REVIT PADA EKSTRAKURIKULER DI SMKN 2 GARUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI KONSTRUKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9.3 Analisis Peningkatan Keterampilan

Data N-Gain digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

peningkatan/ perkembangan keterampilan hasil belajar siswa dilihat dari portofolio

pada tiap siklusnya. Setelah itu hipotesis tindakan akan dianalisi dalam pembahasan

setelah siklus selesai. Rumus N-Gain, adalah sebagai berikut:

N-Gain=skor T1-skor T0

skor max - skor T0

Keterangan :

T1= Setelah dilakukan tindakan

T0= Sebelum dilakukan tindakan

Skor Max = skor maksimum dalam panilaian

Tingkat perolehan hasil perhitungan Gain ternomalisasi dan klasifikasinya

dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 3. 5

Nilai Gain dan Klasifikasinya

INTERPRETASI

Gain ≥ 0.7 Gain yang dihasilkan tinggi

0.7 ≥ gain ≥ 0.3 Gain yang dihasilkan sedang

Gain ≤ 0,3 Gain yang dihasilkan rendah

(Sumber: Sugiyono, 2016)