BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...

18
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2006: 96). Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Hal itu senada dengan pendapat Arikunto (2006: 96) yang menyatakan penelitian tindakan yang baik apabila dilakukan dalam bentuk kolaborasi dimana pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. 3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Penelitian direncanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Negeri Botongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga adalah bahwa penelitian dengan topik “Penerapan Pendekatan Scientific dengan Media Realia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas V SD”, belum pernah dilakukan di SD Negeri Botongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Pendekatan scientific merupakan pendekatan yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sejak diberlakukanya kurikulum 2013. Sedangkan Media realia juga masih jarang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Blotongan 03 semester II tahun pelajaran 2013/2014. Karakteristik siswa kelas V ini adalah berumur antara 10 tahun sampai 12 tahun dengan jumlah 27 siswa

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau

disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau

peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2006: 96). Peneliti

menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Hal

itu senada dengan pendapat Arikunto (2006: 96) yang menyatakan penelitian

tindakan yang baik apabila dilakukan dalam bentuk kolaborasi dimana pihak

yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan

pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru

yang sedang melakukan tindakan.

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga. Penelitian direncanakan pada semester II tahun pelajaran

2013/2014. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Negeri

Botongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga adalah bahwa penelitian dengan

topik “Penerapan Pendekatan Scientific dengan Media Realia Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas V SD”, belum pernah dilakukan di

SD Negeri Botongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Pendekatan scientific

merupakan pendekatan yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah sejak diberlakukanya kurikulum 2013.

Sedangkan Media realia juga masih jarang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran.

Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Blotongan 03 semester II tahun pelajaran 2013/2014. Karakteristik siswa kelas V

ini adalah berumur antara 10 tahun sampai 12 tahun dengan jumlah 27 siswa

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

35

yang terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Rata-rata hasil

belajar pada mata pelajaran matematika di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan

Sidorejo masih perlu di tingkatkan(<KKM 61). Berdasarkan wawancara dengan

guru kelas dan kepala sekolah Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai

pedagang, buruh pabrik, dan menjadi TKI.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2010: 2), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini di kelas V SD Negeri Blotongan 03

pada mata pelajaran matematika pokok bahasan “Bangun Ruang” ini ada dua

variabel yang terdiri dari variabel terikat, variabel bebas . Variabel-variabel

tersebut antara lain:

3.3.1 Variabel Bebas/Independen (X)

Merupakan Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variable terikat/dependen (Sugiyono, 2010: 4). Dalam

penelitian ini, variabel bebasnya adalah Pendekatan Scientific dan Media Realia.

3.3.2 Variabel Terikat/Dependen (Y)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 4). Variabel dependen atau variabel

terikat dalam penelitian ini adalah: hasil belajar matematika tentang bangun ruang.

Hasil belajar matematika tentang bangun ruang yang dinyatakan dengan skor hasil

test. Pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran tersebut mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Keefektifan adalah tingkat kesesuaian antara tujuan yang

dicapai dengan rencana yang ditetapkan. Keefektifan pembelajaran merupakan

ukuran tercapainya pembelajaran yang sesuai dengan suatu tujuan. Hal itu dapat

dicapai dengan cara membandingkan antar kondisi yang dicapai dengan apa yang

diharapkan. Secara teknis wujud kefektifan pembelajaran dapat diukur dari hasil

belajar siswa.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

36

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep

pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto , 2006: 97)

terdapat empat langkah (dan pengulanganya) Penelitian, meliputi: perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Yang disajikan dalam bagan 3.1 berikut ini:

Perencanaan

Refleksi ----------------SIKLUS - I ---------------- Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi ----------------SIKLUS – II ----------------Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Bagan Langkah Penelitian Tindakan Kelas

(Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto, 2006: 97)

Adapun rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:

3.4.1 SIKLUS I

3.4.1.1 Tahap Perencanaan (Planning)

Tahap Perencanaan ini meliputi:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau skenario

Pembelajaran pokok bahasan bangun ruang dengan pendekatan

scientific dan media realia.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

37

b. Mempersiapkan media pembelajaran sebagai model dalam

pembelajaran dan lokasi pembelajaran yang sesuai dengan materi atau

pokok bahasan bangun ruang

c. Membuat alat observasi atau instrumen penelitian untu memantau

proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific dan

media realia.

d. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran.

3.4.1.2 Tahap Tindakan (Acting)

Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran

yang telah didesain, antara lain:

Pertemuan I

a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

b. Guru Menyampaiakan tujuan pembelajaran

c. Guru menunjukkan model bangun ruang tabung dan kerucut

d. Siswa mengamati alat peraga yang dibawa oleh guru

e. Guru meminta siswa untuk membuat jaring jaring tabung dan kerucut

f. Siswa membuat jaring-jaring tabung dan kerucut sesuai pemahamanya

g. Guru meminta merangkai hasil karya jaring-jaringnya

h. Siswa merangkai jaring jaring yang telah dibuat

i. Siswa membandingkan hasil karyanya dengan teman lainya

j. Siswa berdiskusi antar teman

k. Siswa bersama guru bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman

dan penyimpulan

l. Guru memberikan penguatan dan menarik kesimpulan

m. Guru mengakhiri pelajaran dan memotivasi belajar materi besok

Pertemuan II

a. Membuka pelajaran dengan apersepsi dan motivasi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Guru menunjukan model bangun ruang tabung dan kerucut

d. Siswa mengamati model bangun ruang yang dibawa oleh guru

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

38

e. Guru bertanya siapa yang bias menggambar tabung dan kerucut

f. Siswa bertanya jawab tentang gambar apa yang akan dibuat

g. Guru meminta siswa unbtuk menggambar tabung dan kerucut sesuai

pemahamanya

h. Siswa menggambar tabung dan kerucut

i. Siswa dibagi kelompok masing masing 4 orang

j. Salah satu perwakilan kelompok siswa maju kedepan untuk mengambil

LKS dan peralatan

k. Siswa mengerjakan LKS sesuai perintah

l. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan

hasil diskusi kelompok

m. Guru memberika reward terhadap kelompok yang maju kedepan

n. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertukar pikiran atau pendapat

o. Siswa lain menanggapi hasil presentasi kelompok yang maju didepan

p. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman

q. Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran

r. Guru membagikan soal tes formatif

s. Siswa mengerjakan soal tes dengan tenang

t. Guru memberikan pesan kepada siswa untuk giat belajar

u. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan memberi salam

3.4.1.3 Tahap Pengamatan(Observing)

Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan oleh guru tentang

jalannya proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh yang dibantu oleh

pengamat untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran.

3.4.1.4 Tahap Refleksi (Reflecting)

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari

proses pembelajaran, jika dalam proses pembelajaran masih terdapat hambatan

dan kekurangan sehingga menyebabkan siswa masih belum termotivasi saat

belajar dan tujuan pembelajaran belum tercapai ketuntasannya berdasarkan

kriteria yang telah di tetapkan, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan

dalam bentuk tindakan pengululangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

39

proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah

dirumuskan berhasil.

3.4.2 SIKLUS II

Tindakan pada siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Siklus II

dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Siklus II merupakan

penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan siklus I. Kegiatan pembelajaran

pada siklus II sama seperti pada siklus I hanya saja materi pembelajaran dan

pelaksanaan berbeda.

3.4.2.1 Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan siklus I.

Namun dalam siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan

hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan

penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah

pada siklus I.

3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I,

yaitu melaksanakan sesuai siklus I sesuai dengan hasil refleksi siklus I,

mengamati siswa yang kurang bekerjasama dengan teman sekelompoknya,

memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang dapat menghambat kegiatan

pembelajaran.

3.4.2.3 Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan oleh pengamat (obeserver), pengamat bertugas

untuk mrngamati proses belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal,

inti, dan penutup. Pengamat mencatat mencatat kerjasama siswa menggunakan

lembar observasi terstruktur. Kegiatan pengamatan dan pelaksanaan dilakukan

pada waktu yang bersamaan.

3.4.2.4 Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari

proses pembelajaran. Hal yang perlu dianalisis meliputi kelmahan dan

keberhasilan guru saat menerapkan pendekatan scientific dengan media realia,

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

40

menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II. Refleksi ini berguna

untuk menentukkan keberhasilan tindakan pada siklus II yang telah dilakukan.

3.5 Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran Matematika

Bangun Ruang di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

setelah menggunakan pendekatan scientific dengan media realia adalah :

3.5.1.1 Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 231) dalam melakukan dokumentasi, peneliti

mencari darta mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

Dokumentasi bertujuan untuk mengungkapkan fakta yang terjadi saat

dilaksanakannya tindakan.

Metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal subjek

yang diteliti. Metode dokumen dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan cara

meminta data awal nilai hasil belajar UTS siswa pada mata pelajaran matematika

disemester pertama.

3.5.1.2 Metode Observasi

Menurut Arikunto (2006: 229) dalam menggunakan metode observasi cara

yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko

pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item – item tentang

kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Tehnik observasi digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan guru

dan siswa dalam mata pelajaran matematika dengan menggunakan penerapan

pendekatan scientific dan media realia. Observer melakukan pengamatan pada

setiap pertemuan. Melalui pengamatan tersebut observer mampu mengetahui

bagaimana sikap anak dalam pembelajaran dan guru dalam mengajar.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

41

3.5.1.3 Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan, untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).

Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi sifat

bangun ruang. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yakni posttest. Posttest

digunakan mengukur kemampuan siswa setelah diberi pembelajaran sifat bangun

ruang menggunakan pendekatan scientific dengan media realia.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam

rangka pengumpulan data. Tes merupakan alat ukur pengumpulan data yang

mendorong peserta memberikan penampilan maskimal sedangkan nontes

merupakan alat ukur yang mendorong peserta untuk mendapatkan penampilan

tipikal (Purwanto, 2013: 56). Adapun instrumen pengumpulan data dalam

penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

3.5.2.1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan

keaktifan siswa selama proses pembelajaran menggunakan pendekatan scientific

dengan media relia yang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Pengisian

lembar observasi ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom jawaban

sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas guru dan siswa pada setiap

pertemuan. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru pada tanel 3.1 dan siswa pada

tabel 3.2 sebagai berikut

Tabel 3.1

Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktifitas Guru

Aspek yang

diamati Indikator No. Item

Kegiatan Awal

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, media, dan siswa 1 – 2

Kegiatan apersepsi 3

Menyampaikan tujuan pembelajaran

4

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

42

Kegiatan Inti

Pembelajaran

Penyampaian materi 5 – 8

Penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik 9 – 15

Penerapan pendekatan scientific 16 – 21

Pemanfaatan media 22 – 25

Penggunaan bahasa 26 – 28

Kegiatan Akhir

Pembelajaran/

Penutup

Refleksi pembelajaran 29

Pelaksanaan evaluasi 30

Pelaksanaan tindak lanjut 31

Jumlah 31

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa

Aspek yang

diamati Indikator No. Item

Kegiatan Awal

Pembelajaran

Ketenangan menempati tempat duduk 1

Mempersiapkan buku catatan 2

Menjawab apersepsi 3

Memperhatikan tujuan pembelajaran 4

Kegiatan Inti

Pembelajaran

Penjelasan materi pembelajaran 5 – 7

Penggunaan pendekatan scientific 8 – 13

Pemanfaatan media realia 14 – 16

Kegiatan Akhir

Pembelajaran

Membuat rangkuman materi yang dipelajari 17

Mengerjakan soal dan menerima tindak lanjut 18

Jumlah 18

3.5.2.2 Tes

Soal tes ini digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian penggunaan

pendekatan scientific dengan media realia dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran matematika. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan tes atau

instrumen evalusi siklus I dan II untuk mengukur hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran

2013/2014 adalah pada tabel 3.3 dan tabel 3.4 sebagai berikut:

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

43

Tabel 3.3

Kisi- kisi Soal Tes siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No Item Jumlah

Item

Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

antar

bangun

Mengidentifi

kasi sifat-sifat

bangun

ruang.

1. Menyebutkan sifat

sifat bangun ruang

tabung

2. Menyebutkan sifat

sifat bangun ruang

kerucu

1, 6, 7, 9,

10,12, 13,

15

2,3,4,8,16,

17,19

8

7

3. Membuat jaring

jaring bangun ruang

tabung

4. Membuat jaring

jaring bangun ruang

kerucut

5,24

14

2

1

5. Menggambar

bangun ruang

tabung dari sifat-

sifatnya

6. Menggambar

bangun ruang

kerucut dari sifat-

sifatnya

20, 25

11,18, 21,

22,23

2

5

Jumlah 25

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

44

Tabel 3.4

Kisi- kisi Soal Tes siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No Item Jumlah

Item

Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

antar

bangun

Mengidentifi

kasi sifat-sifat

bangun

ruang.

1. Menyebutkan sifat

sifat bangun ruang

prisma

2. Menyebutkan sifat

sifat bangun ruang

limas

2, 3,5,

6,15, 16,

18

1, 4, 11,

13, 19, 22,

29,31

7

8

3. Membuat jaring

jaring bangun ruang

prisma

4. Membuat jaring

jaring bangun ruang

limas

7, 17

9,14, 30

2

3

5. Menggambar

bangun ruang

prisma dari sifat-

sifatnya

6. Menggambar

bangun ruang limas

dari sifat-sifatnya

21, 23, 24,

25

8,10, 12,

20, 26, 27

28.

4

7

Jumlah 31

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

45

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat. (Arikunto 2006 : 168).

Tingkat validitas dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor

pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi butir skornya sendiri

(corrected item to total correlation) dengan dinotasikan (r). Mengukur validitas

digunakan program komputer Statistical Package for the Social Science (SPSS)

versi 16.0 . Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat validitas pada Tabel 3.5

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Koefisien Validitas

r < 0,20 tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 validitas rendah

0,40 ≤ r ≤ 0,60 validitas sedang

0,60 ≤ r < 0,80 validitas tinggi

0,80 ≤ r < 1,00 validitas sempurna

Hasil validitas kisi-kisi butir soal untuk siklus I dan Siklus II dapat dilihat

pada Tabel 3.6 dan 3.7 sebagai berikut

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Butir Soal Tes Uji Validitas Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No Item Jumlah

Item

Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

Mengidentifi

kasi sifat-sifat

bangun

ruang.

1. Menyebutkan sifat

sifat bangun ruang

tabung

2. Menyebutkan sifat

1, 6, 7, 9,

10,12, 13,

2,3,8,16,

7

5

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

46

antar

bangun

sifat bangun ruang

kerucut

17

3. Membuat jaring

jaring bangun ruang

tabung

4. Membuat jaring

jaring bangun ruang

kerucut

5,24

14

2

1

5. Menggambar

bangun ruang

tabung dari sifat-

sifatnya

6. Menggambar

bangun ruang

kerucut dari sifat-

sifatnya

20, 25

18, 21, 22

2

3

Jumlah 20

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Butir Soal Tes Uji Validitas Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No Item Jumlah

Item

Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

antar

bangun

Mengidentifi

kasi sifat-sifat

bangun

ruang.

1. Menyebutkan sifat

sifat bangun ruang

prisma

2. Menyebutkan sifat

sifat bangun ruang

limas

2, 3,5, 6,

18

1, 11, 13,

19, 22,

29,31

5

7

3. Membuat jaring

jaring bangun ruang

prisma

7, 17

2

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

47

4. Membuat jaring

jaring bangun ruang

limas

9, 14, 30 3

5. Menggambar

bangun ruang

prisma dari sifat-

sifatnya

6. Menggambar

bangun ruang limas

dari sifat-sifatnya

23, 24, 25

8,10, 12,

20, 26,

3

5

Jumlah 25

Hasil uji coba instrumen diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri

Mangunsari 01 Salatiga pada hari Selasa, 25 Maret 2014 jam 07.00 WIB s.d jam

09.00 WIB. Hasil validitas butir soal setelah diolah menggunakan SPSS 16.0

dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan 3.9 sebagai beriikut.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Siklus I

No Item

Soal

R Keterangan No Item

Soal

R Keterangan

Item 1 0,350 Valid Item 16 0,377 Valid

Item 2 0,303 Valid Item 17 0,413 Valid

Item 3 0,426 Valid Item 18 0,249 Valid

Item 4 -0,012 Tidak Valid Item 19 -0,063 Tidak Valid

Item 5 0,355 Valid Item 20 0,279 Valid

Item 6 0,402 Valid Item 21 -0,067 Tidak Valid

Item 7 0,267 Valid Item 22 0,425 Valid

Item 8 0,755 Valid Item 23 0,554 Valid

Item 9 0,366 Valid Item 24 0,316 Valid

Item 10 0,246 Valid Item 25 0,294 Valid

Item 11 0,137 Tidak Valid

Item 12 0,358 Valid

Item 13 0,394 Valid

Item 14 0,320 Valid

Item 15 0,015 Tidak Valid

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

48

Berdasarkan Tabel 3.8 soal untuk siklus I setelah diuji validitas

menggunakan SPSS 16.0 di atas terlihat bahwa dari 25 soal hanya 20 soal yang

valid dan 5 soal yang dinyatakan gugur karena r tabel < 0,20 yaitu nomor 4,11,15,

19 dan 21.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Siklus II

No Item

Soal

R Keterangan No Item

Soal

R Keterangan

Item 1 0,410 Valid Item 16 0,076 Tidak Valid

Item 2 0,324 Valid Item 17 0,255 Valid

Item 3 0,377 Valid Item 18 0,544 Valid

Item 4 0,125 Tidak Valid Item 19 0,526 Valid

Item 5 0,391 Valid Item 20 0,370 Valid

Item 6 0,336 Valid Item 21 0,197 Tidak Valid

Item 7 0,366 Valid Item 22 0,592 Valid

Item 8 0,282 Valid Item 23 0,579 Valid

Item 9 0,277 Valid Item 24 0,257 Valid

Item 10 0,281 Valid Item 25 0,404 Valid

Item 11 0,614 Valid Item 26 0,295 Valid

Item 12 0,242 Valid Item 27 0,016 Tidak Valid

Item 13 0,359 Valid Item 28 -0,064 Tidak Valid

Item 14 0,279 Valid Item 29 0,441 Valid

Item 15 0,109 Tidak Valid Item 30 0,245 Valid

Item 31 0,245 Valid

Berdasarkan Tabel 3.9 soal untuk siklus II setelah diuji validitas

menggunakan SPSS 16.0 di atas terlihat bahwa dari 31 soal hanya 25 soal yang

valid dan 6 soal yang dinyatakan gugur, yaitu nomor 4,15, 16, 21, 27, dan 28.

Berdasarkan Tabel 3.8 dan 3.9 diatas terlihat bahwa jumlah soal valid

sebanyak 45 soal dan 11 soal tidak valid. Soal yang valid digunakan untuk tes

yaitu posttest pada siklus 1 dan siklus II, sedangkan soal yang tidak valid dibuang

atau tidak digunakan untuk menguji hasil belajar siswa dalam penelitian ini.

3.6.2 Uji Reliabiltas

Menurut Arikunto (2006: 178) reabilitas menunjuk pada pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

49

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Alat

ukur yang reliabel akan memberikan hasil pengukuran yang relatif stabil dan

konsisten karena pengukuranya menghasilkan galat yang minimal. Uji reliabilitas

dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat

reliabilitas alat evaluasi menggunakan ketentuan yang dikemukakan oleh George

dan Mallery pada Tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas dan Kategori

Koefisien Reliabilitas Kategori

Tidak reliable

Dapat diterima

Reliabel Bagus

Reliabel memuaskan

Item-item soal yang telah diuji validitasnya dan dinyatakan valid dicari

koefisien reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas item soal pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada Tabel 3.11 dan Tabel 3.12 sebagai berikut:

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus I

Conbarch’s Alpha N of Items

0,769 25

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus II

Conbarch’s Alpha N of Items

0,821 31

Berdasarkan Tabel 3.11 dan 3.12 diketahui bahwa koefisien reabilitas pada

siklus I sebesar 0,769 dan koefisien Reabilitas siklus II sebesar 0,821 dengan

kriteria siklus I dapat diterima dan siklus II reabilitas bagus, sehingga soal layak

digunakan dan sebagai alat ukur dalam penelitian.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

50

3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat

kesukaran berkisar 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin

mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin

sukar soal tersebut (Zulaiha, 2008: 14)

Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan

dengan menggunakan rumus berikut (Zulaiha, 2008:15) :

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran soal pilihan ganda

JB = Banyak siswa yang menjawab benar

n = Banyak siswa

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang,

dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Zulaiha, 2008:

14)

Tabel 3.12 Tingkat Kesukaran Soal

TK < 0,3 Sukar

0,3 ≤ TK ≥ 0,7 Sedang

>0,7 Mudah

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas

dan uji realibilitas diambil 20 butir soal pilihan ganda pada siklus I serta pada

siklus II diambil sebanyak 25 butir soal. Untuk hasil akhir pada tingkat uji

kesukaran instrumen tes siklus I didapat tingkat kesukaran mudah sebanyak 2

butir soal, tingkat kesukaran sedang sebanyak 13 butir soal, dan tingkat

kesukaran sukar sebanyak 5 butir soal. Pada siklus II didapat tingkat kesukaran

mudah sebanyak 2 butir soal, tingkat kesukaran sedang sebanyak 18 butir soal,

dan tingkat kesukaran sukar sebanyak 5 butir soal.

TK=𝐽𝐵

𝑛

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7885/4/T1_292010127_BAB III... · terhadap pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran. 3.4.1.2

51

3.8 Indikator Kerja

Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan

kelas ini, tolok ukurnya adalah Sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM

≥ 61. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥61

maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 80% siswa

telah mencapai nilai lebih atau sama dengan 61 maka dikatakan tuntas secara

klasikal.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

komparatif, yakni teknik statistik dengan membandingkan hasil dari pra siklus,

siklus I, dan siklus II dengan menggunakan prosentase ketuntasan belajar klasikal,

skor rata-rata, skor maksimal, skor minimal, dan standar deviasi. Dari

perbandingan (komparasi) tadi bisa dilihat perubahan atau kemajuan kualitas

pembelajaran, hasil belajar Matematika yang dilakukan oleh guru yang

diperlihatkan oleh siswa sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan.