BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian...

19
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen atau eksperimen semu. Arikunto (2006), Jenis penelitian penelitian eksperimen semu ( quasy experimental design) yaitu penelitian yang melibatkan dua kelas dengan karakteristik yang sama kelas pertama sebagai kelas kontrol kelas kedua sebagai kelas eksperimen. Menurut Sukmadinata (2012), kelas yang digunakan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol harus memiliki karakteristik yang sama atau disamakan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan terhadap gejala uatu kelompok lain yang diberi perlakuan berbedaa (Sugiyono, 2010). 3.1.2 Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan Gugus Among Siswa Kecamatan Temanggung yang memiliki 8 sekolah yang tergabung dalam gugus tersebut, diantaranya SDN Giyanti, SDN Purworejo, SDN 01 Mudal, SDN 02 Mudal, SDN 01 Mungseng, SDN 02 Mungseng, SDN 01 Nampirejo, SDN 02 Nampirejo, dengan berbagai pertimbangan yang ada maka dipilihlah SDN 01 Mungseng sebagai kelas eksperimen dan SDN Giyanti sebagai kelas kontrol. 3.1.3 Subyek Penelitian Subjek penelitianya adalah siswa kelas III Gugus Among Siswa dengan 2 SD yang menjadi subyek yang terdiri dari siswa kelas III SDN 01 Mungseng dan siswa kelas III SDN Giyanti. Kelas III SDN 01 Mungseng sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas III SDN Giyanti sebagai kelas kontrol. Jumlah seluruh siswa 50 orang.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen atau eksperimen semu.

Arikunto (2006), Jenis penelitian penelitian eksperimen semu (quasy

experimental design) yaitu penelitian yang melibatkan dua kelas dengan

karakteristik yang sama kelas pertama sebagai kelas kontrol kelas kedua sebagai

kelas eksperimen. Menurut Sukmadinata (2012), kelas yang digunakan baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol harus memiliki karakteristik yang sama atau

disamakan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan

terhadap gejala uatu kelompok lain yang diberi perlakuan berbedaa (Sugiyono,

2010).

3.1.2 Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan Gugus Among Siswa Kecamatan Temanggung

yang memiliki 8 sekolah yang tergabung dalam gugus tersebut, diantaranya SDN

Giyanti, SDN Purworejo, SDN 01 Mudal, SDN 02 Mudal, SDN 01 Mungseng,

SDN 02 Mungseng, SDN 01 Nampirejo, SDN 02 Nampirejo, dengan berbagai

pertimbangan yang ada maka dipilihlah SDN 01 Mungseng sebagai kelas

eksperimen dan SDN Giyanti sebagai kelas kontrol.

3.1.3 Subyek Penelitian

Subjek penelitianya adalah siswa kelas III Gugus Among Siswa dengan 2

SD yang menjadi subyek yang terdiri dari siswa kelas III SDN 01 Mungseng dan

siswa kelas III SDN Giyanti. Kelas III SDN 01 Mungseng sebagai kelas

eksperimen dan siswa kelas III SDN Giyanti sebagai kelas kontrol. Jumlah

seluruh siswa 50 orang.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

34

3.1.4 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016 dan

dilakukan secara bertahap. Adapun jadwal tahap kegiatan dan waktunya dapat

dilihat dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Jadwal kegiatan penelitian

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut M. Suban (2000: 24), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala nilai tes atau

peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Gugus Among

Siswa dengan berbagai sekolah yang tergabung didalamnya: SDN Giyanti, SDN

Purworejo, SDN 01 Mudal, SDN 02 Mudal, SDN 01 Mungseng, SDN 02

Mungseng, SDN 01 Nampirejo, SDN 02 Nampirejo.

No

Kegiatan

Perencanaan

Bulan

Maret April Mei

Minggu

ke-

Minggu

ke-

Minggu

ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pelaksanaan

3 Analisis data

4 Penyusunan

laporan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

35

3.2.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple

Random Sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi yang

dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi

tersebut (Sugiyono, 2011). Populasi dari sampel ini adalah SD yang ada dalam

Gugus Among Siswa. Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang telah

ditentukan maka terpilihlah 2 sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

yaitu Siswa kelas 3 SD Negeri 01 Mungseng dengan jumlah 25 siswa sebagai

kelas eksperimen dan siswa kelas 3 SDN Giyanti dengan jumlah 25 siswa

sebagai kelas kontrol.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau

benda yang menunjukkan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang

dimiliki (Mulyatiningsih, 2013:2). Menurut Sugiyono, (2011: 61), Variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan tujuan dan identifikasi

penelitian variabel dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y).

a. Variabel Bebas (X)

Menurut Slameto (2015: 198), variabel bebas atau independent

variable adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel

lain. Variabel bebas dari penelitian ini adalah ice breaking.

b. Variabel Terikat (Y)

Menurut Slameto (2015: 198), variabel terikat atau dependent

variable adalah variable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

36

dan pengaruh variable bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

minat belajar dan hasil belajar.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator

dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian hipotesis

dengan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Definisi operasional

dalam penelitian ini adalah:

1. Ice breaking dapat diartikan sebagai pemecah situasi kebekuan fikiran

atau fisik siswa. Ice breaking juga dimaksudkan untuk membangun

suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Hal ini

Ice breaking adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

(fun) serta serius tapi santai.

2. Minat belajar yaitu minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan yang menimbulkan keinginan untuk berhubungan lebih aktif

yang ditandai adanya hubungan perasaan senang tanpa ada paksaan Siswa

yang memiliki minat belajar yang tinggi dalam kelasnya akan

menimbulkan keninginan untuk berhubungan lebih aktif dengan proses

belajar di kelas seperti sering bertanya pada guru, rajin mengerjakan

pekerjaan rumah, mencari referensi materi pelajaran sekolah dengan rasa

senang, ikhlas dalam menjalankan kegiatan tanpa ada ada pemaksaan dari

dalam dan dari luar individu. Indicator yang digunakan untuk mengukur

minat belajar adalah dengan angket minat belajar matematika siswa.

Skala pengukuran minat belajar menggunakan Skala Likert.

3. Hasil belajar yaitu nilai dari evaluasi yang diperoleh siswa setelah

melakukan proses pembelajaran. Indicator hasil belajar berupa nilai tes

sebelum diberikan perlakuan atau pretest dan nilai tes setelah diberi

perlakuan atau post test. Skala pengukuran instrumen tes menggunakan

Skala Guttman.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

37

3.4 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Quasi

Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen. Bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama

dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013:79).

Penelitian dilaksanakan untuk mencari pengaruh metode ice breaking terhadap minat

belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas SDN 01 Mungseng dan SDN

Giyanti Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Adapun design penelitian

yaitu sebagai berikut:

Tabel Non-Equivalent Control Group Design.

Dalam desain terdapat empat kelompok data, yaitu data pretes kelompok

eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3) , data postes kelompok eksperimen (O2)

dan kelompok kontrol (O4). Berikut ini keterangan dari desain penelitian Non-

Equivalent Control Group Design.

X1 : Perlakuan 1 / treatmen ( Model Pembelajaran Ice Breaking )

O1 : Hasil pretest kelompok eksperimen

O2 : Hasil postes kelompok eksperimen

O3 : Hasil pretest kelompok kontrol

O4 : Hasil postes kelompok kontrol

Grup Pretes Variabel Bebas Pos Tes

Kelompok

Eksperimen

O1 X1 O2

Kelompok Kontrol O3 O4

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

38

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam peneltian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2013:62). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan, yaitu observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Adapun teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

1. Observasi

Obsevasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati

kegiatan dan tingkah laku guru pada saat mengajar dengan menerapkan

pembelajaran Ice breaking di dalam kelas. Saat guru mengajar di kelas

dengan menerapkan pembelajaran Ice breaking, guru lain sebagai

observer mengamati dan mengisi lembar observasi dari perlakuan yang

diberikan.

2. Tes

Teknik pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan

menyelesaikan soal matematika siswa yang pembelajarannya

menggunakan model Ice breaking bagi siswa kelas 3 Gugus Among

Siswa Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung adalah dengan

menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk pilihan ganda. Tes

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan diterapkannya metode ice breaking.

3. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui formuli-rformulir

yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada

seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008:

66) Angket ini digunakan untuk mendapatkan beberapa informasi tentang

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

39

minat siswa di kelas 3 Gugus Among Siswa Kecamatan Temanggung

Kabupaten Temanggung pada mata pelajaran matematika.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Arikunto (2002:136) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.Dalam mendapatkan data

yang diperlukan, disusun instrumen dalam bentuk observasi, dan tes. Sebelum

digunakan maka disusun terlebih dahulu kisi-kisinya dan butir-butir soalnya

3.5.2.1 Soal Pretest

Pretes dilakukan untuk mengukur kemampuan awal yang harus sama

diantara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Pretest Hasil Belajar

Standar Kompetensi : 3. Memahami pecahans ederhana dan penggunaanya dalam

pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 3.1. Mengenal pecahan sederhana

1.2.Membandingkan pecahan sederhana

1.3.Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan

sederhana

No Indikator Soal Nomor Soal

1. Membaca dan menuliskan lambang bilangan pecahan 1,2,4,5,6,7,8,22

2. Menyajikan nilai pacahan melalui gambar mengennal

pecahan

13, 14, 15

3. Membandingkan dua nilai bilangan pecahan dengan

menggunakan lambang yang memiliki nilai lebih besar

dan lebih kecil

3, 9, 10. 24, 25

4. Mengurutkan nilai bilangan pecahan 17, 18

5. Memecahkan masalah soal cerita yang berkaitan dengan

pecahan sederhana

11, 12, 16, 19,

20, 21, 23

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

40

3.5.2.2 Soal Postest

Postest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir dari dua kelompok

yang telah diberi perlakuan berbeda.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Postest Hasil Belajar

Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi

panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan

masalah.

Kompetensi Dasar : 5.1. Menghitung keliling persegi dan persegi panjang

No Indikator Soal Nomor Soal

1. Mengetahui rumus keliling persegi 1

2. Mengetahui rumus keliling persegi panjang 2

3. Menghitung keliling persegi panjang 3,7,10,14,16,17,

18,19

4. Menghitung keliling persegi 4,6,8,11,13,15

5. Menggambar persegi dengan ukuran tertentu 5,9

6. Menggambar persegi panjang dengan ukuran tertentu 12,20

Instrumen tes teriri dari soal pretest dan soal posttes yang terdiri dari soal

pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Pengukuran instrument tes ini adalah Skala

Guttman. Dengan skala ini akan mendapatkan jawaban yang tegas, yaitu ˮbenar-

salahˮ. Skoring untuk jawaban benar diberikan nilai 1 (satu) dan untuk jawaban salah

diberi skor 0 (nol) (Sugiyono, 2011:139). Sedangkan nilai skor per item soal

ditentukan dengan rumus:

Nilai skor per item ꞊ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙.

Krietria penilaian hasil belajar untuk soal pretest dan soal posttest ditentukan dengan

rumus berikut ini:

Nilai : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙× 100

Nilai maksimal ꞊ 100

Nilai minimal ꞊ 0

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

41

Rentan nilai ditentukan dengan nilai KKM mata pelajaran matematika yang di

tentukan oleh SDN 01 Mungseng dan SDN Giyanti Kecamatan Temanggung

Kabupaten Temanggung.

3.5.3 Angket Minat Belajar Siswa

Angket ini terdiri dari beberapa butir pernyataan. Dalam penelitian ini

untuk mengetahui seberapa besar minat dengan menggunakan tehnik notes

yaitu pengisian angket. Angket motivassi belajar diberikan kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Adapun kisi-kisi angket minat siswa dapat dilihat

pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Angket minat belajar

Aspek Indikator Item

Minat

belajar

Perasaan senang terhadap

mata pelajaran

matematika

4, 20, 29, 38, 40, 13

Ketertarikan terhadap

mata pelajaran

matematika

6, 11, 18, 17, 19, 33, 39

Perhatian terhadap

pelajaran matematika

2, 5, 7, 12, 14, 21, 24, 25, 26, 27,

30, 31

Keterlibatan siswa dalam

mengikuti mata pelajaran

matematika

1, 3, 8, 9, 10, 16, 15,22, 23, 28,

32, 34, 35

3.5.4 Observasi Pembelajaran

Observasi dilakukan untuk mengecek metode yang disampaikan guru dan

implementasi RPP yang disusun dalam pembelajaran. Lembar observasi

dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru lain selama guru kelas 3

melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Ice breaking

berlangsung.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

42

Instrumen Observasi yang digunakan berupa Check List yaitu lembar observasi

yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan diobservasi sehingga

observer tinggal memberi tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi. Check

List digunakan untuk mengamati partisipasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung dan bagaimana guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran.

Tabel 3.5

Kisi-kisi lembar observasi perhatian siswa

Variabel Indikator Sub indikator

Perhatian

siswa

Aktif dalam

pembelajaran

a. Antusias siswa jika disuruh maju oleh

guru

b. Aktif bertanya dengan guru jika belum

paham dalam pelajaran yang diajarkan

guru

c. Menanggapi pertanyaan yang di

berikan oleh guru.

d. Tekun dan ulet dalam mengerjakan

soal yang diberikan guru.

e. Aktif dalam kegiatan diskusi

kelompok.

Berkonsentrasi

dlm

pembelajaran

a. Membaca materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

b. Mengemukakan pendapat saat

kegiatan presentasi kelompok.

c. Mendengarkan guru saat menjelaskan

materi pelajaran

d. Memperhatikan apa yang guru

jelaskan di papan tulis.

e. Menulis dan mencatat apa yang di

jelaskan oleh guru.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

43

Tabel 3.6

Lembar observasi keterlaksanaan permainan ice breaking oleh guru

No Indikator Sub indikator Butir pengamatan

1 Efektifitas

penggunaan

icebreaking

Kesesuaian jenis

permainan icebreaking

dengan materi yang

diajarkan.

Guru memilih jenis permainan

icebreaking yang sesuai dan cocok

digunakan terkait materi yang

diajarkan

2 Tepat

situasi saat

pembelajara

n

Penggunaan permainan

icebreaking secara

spontan dalam proses

pembelajaran

Guru menggunakan jenis icebreaking

spontan yang tepat di saat

pembelajaran

Penggunaan permainan

icebreaking pada awal

kegiatan pembelajaran

tepat

Guru

menggunakan jenis icebreaking yang

tepat di awal kegiatan pembelajaran

Penggunaan permainan

icebreaking pada inti

kegiatan pembelajaran

tepat

Guru menggunakan jenis icebreaking

yang tepat di inti kegiatan

pembelajaran

Penggunaan permainan

icebreaking pada akhir

kegiatan pembelajaran

tepat

Guru menggunakan jenis icebreaking

yang tepat di akhir kegiatan

pembelajaran

3 Suasana

belajar yang

menyenang

kan

Penciptaan suasana

pembelajaran dari pasif

ke aktif

Guru menciptakan suasana

pembelajaran dari pasif ke aktif

dengan permainan icebreaking

Penciptaan suasana

pembelajaran dari jenuh

menjadi riang

Guru melakukan apersepsi dengan

menyanyikan lagu sesuai dengan

mata pelajaran

Guru menggunakan jenis icebreaking

audio visual di awal pembelajaran

untuk meningkatkan minat belajar

siswa

Penciptaan suasana

pembelajaran dari kaku

menjadi gerak

Guru memberikan variasi tepuk

tangan untuk meningkatkan

perhatian siswa saat proses

pembelajaran

Guru menggunakan jenis icebreaking

gerak badan saat proses

pembelajaran

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

44

3.6 Uji Prasyarat

3.6.1 Uji Validitas Soal

Menurut Sugiyono (2011:173) “valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Sugiyono juga

menambahkan bahwa “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS 20. Pada penelitan ini menggunakan batas minimal

koefisien korelasinya ≥ 0,20 untuk menyatakan bahwa item intrumen valid.

Teori ini menggunakan dasar teori dari Arikunto (2012, 89) yang menyatakan

semua item yang mencapai koefisien minimal 0,20 daya pembeda dianggap

sangat memuaskan. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah

soal valid atau tidak. Adapun hasil validitas instrumen pada penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest Hasil Belajar Matematika

Indikator Nomor

Soal

Hasil Uji Validitas Nomor soal

yang

digunakan Valid

Tidak

Valid

Membaca dan menulis lambang

bilangan pecahan.

1, 2, 4, 5,

6, 7, 8, 22

1, 2, 4, 5,

6, 7, 8

22 1, 2, 4, 5, 6,

7, 8

Menyajikan nilai pecahan melalui

gambar mengenal pecahan.

13, 14, 15 13, 15 14 13, 15

Membandingkan dua nilai

bilangan pecahan dengan

menggunakan lambang yang

memiliki nilai lebih besar dan

lebih kecil

3, 9, 10,

24, 25

3, 10, 24,

25

9 3, 10, 24, 25

Mengurutkan nilai bilangan

pecahan

17, 18 17,18 17,18

Memecahkan masalah soal cerita

yang berkaitan dengan pecahan

sederhana

11, 12,

16, 19,

20, 21, 23

11, 12,

16, 20,

21

19, 23 11, 12, 16,

20, 21

Jumlah Soal 20

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

45

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Posttest Hasil Belajar Matematika

Indikator Nomor

Soal

Hasil Uji Validitas Nomor soal

yang

digunakan Valid

Tidak

Valid

Mengetahui rumus keliling

persegi

2 2 2

Mengetahui rumus keliling

persegi panjang .

1 1 1

Menghitung keliling persegi

panjang

3,7,10,14,

16,17,

18,19,23,

24, 25

3,7,10,14

,16,17,19

,23, 24

3, 18, 25 3, 10, 24, 25

Menghitung keliling persegi 4,6,8,11,1

3,15, 21,

22

4,6,8,11,

13,15,

21, 22

4,6,8,11,13,1

5, 21, 22

Menggambar persegi dengan

ukuran tertentu

5,9 5,9 5,9

Menggambar persegi panjang

dengan ukuran tertentu

12,20 12,20 12,20

Jumlah Soal 22

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

46

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar Matematika

3.6.2 Uji reliabilitas instrumen tes

Menurut Sugiyono (2011:173) “instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama”. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS 20. Uji instrument ini menggunakan teori dari (Azwar, 2013:98)

untuk menentukan koefisien reliabilitas memberikan kategori reliabel adalah jika

koefisien reliabilitas hanya 0,600 berarti bahwa 40% variasi skor tersebut

menanpakan variasi yang eror. Berarti bila koefisien reliabilitas hanya 0,600

dikatakan tidak diterima atau tidak reliabel. Bila koefisien reliabilitasnya

memiliki nilai 0,70 atau lebih dikatakan diterima. Hasil uji reliabilitas instrument

penelitian ini terdapat pada tabel berikut ini.

Indikator

Nomor

Pernyataan

Hasil Uji Validitas Nomor

soal yang

digunakan Valid

Tidak

valid

Perasaan senang terhadap

mata pelajaran matematika

4, 20, 29, 38,

40, 13

4, 20, 38,

13

29, 40 4, 20, 38,

13

Ketertarikan terhadap mata

pelajaran matematika

6, 11, 18, 17,

19, 33, 39

6, 11, 18,

33, 39

17, 19 6, 11, 18,

33, 39

Perhatian terhadap

pelajaran matematika

2, 5, 7, 12, 14,

21, 24, 25, 26,

27, 30, 31

2, 5, 7, 21,

24, 25, 26,

27, 30, 31

12, 14 2, 5, 7, 21,

24, 25, 26,

27, 30, 31

Keterlibatan siswa dalam

mengikuti mata pelajaran

matematika

1, 3, 8, 9, 10,

16, 15,22, 23,

28, 32, 34, 35

1, 3, 8, 10,

16, 28, 32,

34, 35

9, 15, 22,

23

1, 3, 8, 10,

16, 28, 32,

34, 35

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

47

Tabel 3.9

Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.866 20

Uji reliabilitas instrumen soal pretest hasil belajar matematika yang

terdapat dalam Tabel 3.10 menunjukkan nilai indikator Cronbach’s Alpha (Alpha)

sebesar 0,866 dan lebih besar dari 0,7. Maka instrument soal pretest hasil belajar

Matematika dalam penelitian ini dapat diterima.

Tabel 3.10

Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Postest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.883 22

Uji reliabilitas instrumen soal pretest hasil belajar matematika yang

terdapat dalam Tabel 3.10 menunjukkan nilai indikator Cronbach’s Alpha (Alpha)

sebesar 0,874 dan lebih besar dari 0,7. Maka instrument soal pretest hasil belajar

Matematika dalam penelitian ini dapat diterima.

Tabel 3.11

Hasil Reliabilitas Instrumen Angket Minat Belajar

Uji reliabilitas instrumen angket minat belajar matematika yang terdapat

dalam Tabel 3.11 menunjukkan nilai indikator Cronbach’s Alpha (Alpha) sebesar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.912 30

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

48

0,912 dan lebih besar dari 0,7. Maka instrument angket minat belajar Matematika

dalam penelitian ini dapat diterima.

Selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada butir soal yang telah

dibuat, uji tingkat kesukaran soal juga perlu dilakukan. Perlu dilakukan uji tingkat

kesukaran soal karena menurut Wardani (2012:338) “semakin besar tingkat

kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin

rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar”. Wardani (2012:338) untuk

mengetahui indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

𝑃 =𝐵

𝑁

B : Jumlah peserta didik yang menjawab betul

N : Jumlah peserta didik

Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang

besarnya berkisar 0,00 - 1,00 menurut Aiken (1994) dalam Wardani (2012:338).

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel

tingkat kesukaran berikut ini. Dalam (Slameto:2011)

Tabel 3.11

Tingkat kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Rentang Nilai

Sukar

Sedang

Mudah

0.00 – 0.25

0.26 – 0.75

0.76– 1.00

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk menguji hipotesis. Uji menguji

kebenaran hipotesis diawal yang akan dilakukan. Dalam menguji hipotesis itu dengan

menggunakan uji sample t-test. sebelum dilakukan uji sample t-test terdapat uji

prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah itu baru bisa di uji

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

49

hipotesisnya. Data yang didapat dari penelitian ini adalah data hasil dan minat belajar

Matematika pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data

dilakukan dengan tujuan untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji beda rata-rata dengan

menggunakan uji Independent Sample t-test. Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan

menggunakan uji Independent Sample t-test perlu dilakukan uji prasyarat terlebih

dahulu. Uji prasyarat terdiri dari uji homogenitas dan uji normalitas. Uji prasyarat

penting dilakukan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok berasal dari

varian yang sama dan berdistribusi normal atau tidak. Apabila data homogen dan

berdistribusi normal, maka dapat digunakan statistik parametrik, sedangkan apabila

data tidak homogen dan tidak berdistribusi normal maka digunakan statistic

nonparametrik. Namun sebelum dilakukan uji prasyarat untuk uji beda rata-rata, data

hasil dan minat belajar Matematika siswa dianalisis deskriptif terlebih dahulu.

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan dan rancangan desain

penelitian dalam penelitian ini, harus diberikan pretest pada kedua kelompok sebelum

diterapkan treatment. Pemberian pretest bertujuan untuk melihat kesetaraan

kemampuan awal antara kedua kelompok yang digunakan sebagai subyek penelitian.

Uji kesetaraan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 for

windows dengan Uji T Independet Sample Test. Sebelum dilakukan uji kesetaraan,

harus dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas

dan uji homogenitas. Sebelum dilakukan uji prasyarat dat dianalisis secara deskriptif

terlebih dahulu.

3.7.1 Analisis Prasyarat

Analisis deskriptif merupakan analisis yang memberikan gambaran atau

deskripsi data dilihat dari nilai minimal, nilai maksimal, mean, dan standar deviasi

dari data hasil belajar dan minat belajar Matematika kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang telah didapat. Analisis deskriptif hasil belajar pretest dari

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

50

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for

windows.

3.7.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Version 20 dengan

Kolmogrov Smirnov. Menurut Slameto (2015:295) “persyaratan data tersebut

normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogrov

Smirnov.

3.7.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen

atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows

Version 20. Kedua kelompok dikatakan berasal dari kelompok yang homogen

apabila hasil uji statistika pada signifikansi menunjukkan angka 0,05. Jadi jika

nilai signifikansi > 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok tersebut homogen.

Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok tersebut

tidak homogen.

3.7.2 Uji Beda Rata-rata Minat Belajar

Setelah uji prasyarat dilakukan dan terpenuhi, yaitu kedua data pretest

dalam penelitian berdistribusi normal dan homogen maka uji beda dengan

Independent Sample Test dapat dilakukan. Kriteria pengujian dinyatakan dengan

hipotesis Ho dan Ha. Berikut ini hipotesis untuk uji beda dengan Independent

Sample Test untuk data pretest kedua kelompok.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/3/T1_292012092_BAB... · Skala pengukuran minat belajar menggunakan . Skala

51

Ho: 𝜇1 = 𝜇2, artinya tidak ada pengaruh ice breaking berbantuan musik terhadap

minat belajar bagi siswa kelas III SDN Gugus Among Siswa

Temanggung

Ha: 𝜇1 ≠ 𝜇2, artinya ada pengaruh ice breaking berbantuan musik terhadap hasil

minat belajar bagi siswa kelas III SDN Gugus Among Siswa

Temanggung

Apabila pengujian hipotesis memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 ( >

0,05 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai signifikansi kurang

dari 0,005 ( < 0,05 ) maka Ha diterima dan Ho ditolak.

3.7.3 Uji Beda rata-rata Hasil Belajar

Setelah diperoleh hasil uji t kemudian dilakukan analisi uji hipotesis

untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak. Adapun hipotesisnya adalah

Ho: 𝜇1 = 𝜇2, artinya tidak ada pengaruh ice breaking berbantuan musik terhadap

hasil belajar dan hasil belajar bagi siswa kelas III SDN Gugus

Among Siswa Temanggung

Ha: 𝜇1 ≠ 𝜇2, artinya ada pengaruh ice breaking berbantuan musik terhadap hasil

belajar bagi siswa kelas III SDN Gugus Among Siswa Temanggung

Apabila pengujian hipotesis memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 ( >

0,05 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai signifikansi kurang dari

0,005 ( < 0,05 ) maka Ha diterima dan Ho ditolak.