BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW · 2018. 9. 12. · d. Memberikan rekomendasi...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW · 2018. 9. 12. · d. Memberikan rekomendasi...
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Lokasi penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. “Penelitian eksperimen (experimental research) adalah metode
penelitian yang dilaksanakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
objek penelitian dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2014:72)”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur mengukur perbedaan yang signifikan
antara penggunaan metode discovery learning dengan pembelajaran konvensional
terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Bringin 01
Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
3.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Bringin 01 Kabupaten
Semarang pada kelas Va semester II tahun pelajaran 2014/2015. Pertimbangan
pemilihan sekolah ini berdasarkan pada kemudahan akses bagi penulis untuk
mengadakan penelitian.
3.2. Desain eksperimen
Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
one group pretest-posttest desain. Dalam desain ini, sebelum perlakuan diberikan
terlebih dahulu sampel diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran sampel
diberi posttest (tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan
metode pembelajaran discovery learning.
Tabel 3.2.
Desain penelitian One Grup Pretest-Posttest Desain
Pretest Treatment Postest
O1 X O2
(Sugiyono, 2014:75)
43
Keterangan:
O1: tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan.
O2: tes akhir (postes) setelah perlakuan diberikan.
X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan menerapkan
metode discovery learning dalam pembelajaran.
3.3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2014:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”. Dalam penelitian ini populasi yang dapat diambil adalah
keseluruhan subyek penelitian atau siswa kelas SD Negeri Bringin 01 Kabupaten
Semarang. Sedangkan Menurut Sugiyono (2014:118) “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SD
Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang. Jumlah siswa terdiri dari 14 siswa laki-
laki dan 13 siswa perempuan. Dimana dalam penelitian ini sampel terlebih dahulu
diberikan pretest (sebelum diberikan perlakuan) dan posstest (setelah diberikan
perlakuan menggunakan metode discovery learning)
3.4. Prosedur Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan,
tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan subjek penelitian
b. Membuat kisi-kisi instrumen soal tes
c. Membuat instrumen pretest-posstest pada sekolah yang telah dipilih yaitu
kelas Va SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang.
d. Mengujicobakan instrumen pretest-posttest pada sekolah yang dipilih yaitu
Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang.
44
e. Menganalisis data hasil instrumen pretest-posttest pada kelas uji coba
untuk mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal beserta tingkat
kesukarannya.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan pretest terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan
(treatment), hal ini untuk mengetahui hasil belajar sesuai dengan metode
yang diterapkan oleh guru.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapakan metode discovery
learning pada pembelajaran IPA.
c. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
diberi perlakuan.
3. Tahap akhir
a. Menganalisis hasil pretest-posttest yang telah dilakukan untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode discovery learning.
b. Menyusun hasil penelitian.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.
d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Hatch and Farhady
(Sugiyono, 2010:132) ”Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara orang dengan orang lain
atau antara satu objek dengan objek lain”. Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah penerapan metode discovery learning (Variabel X). Hal ini
dikarenakan penerapan metode discovery learning variabel yang dapat
45
mempengaruhi hasil belajar IPA. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar IPA.
3.5.2. Definisi Operasional
a. Variabel X (discovery learning)
Variabel X ini sering disebut variabel independent atau variabel bebas
adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan
suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel X yaitu penerapan
metode discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk megukur pengaruh
metode discovery learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD. Metode
discovery learning adalah proses pengalaman dimana siswa dihadapkan ke dalam
persoalan dan mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertannyaan di dalam suatu
prosedur, sehingga siswa meemperoleh pengalaman baru dimana dalam
pembelajaran siswa diarahkan untuk mencari data-data ataupun prinsip-prinsip
baru melalui pengalaman terhadap percobaan yang telah dilakukan.
Saat pembelajaran nantinya variabel X atau metode discovery learning ini
berlaku sebagai tindakan atau treatmen yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA pokok bahasan jenis-jenis tanah.
Metode discovery learning dalam penelitian ini akan diterapkan sesuai langkah-
langkah atau sintak pembelajaran yang menggunakan metode discovery learning
dalam pembelajaran IPA. Berikut uraian sintak pembelajaran dengan
menggunakan metode discovery learning.
1. Tahap Persiapan
a) Menentukan KD dan mengembangkannya ke dalam tujuan pembelajaran
beserta indikator-indikatornya;
b) Melakukan identifikasi masalah yang layak ditemukan jawabannya oleh
para siswa;
c) Menyusun kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa terkait dengan
penemuan itu beserta perangkat-perangkat pembelajaran yang dibutuhkan.
46
2. Tahap Pelaksanaan
a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Guru menuntun siswa ke arah materi pembelajaran, untuk membangkitkan
rasa ingin tau siswa, antusiasme, dan kesediaan belajar siswa.
b) Problem stetment (identifikasi masalah)
Memfokuskan perhatian siswa agar mengenali masalah yang akan dibahas.
c) Data collection (pengumpulan data)
Pengumpulan data berdasarkan pendapat siswa melalui pengalaman atau
pengamatan terhadap percobaan yang telah dilakukan, sehingga dapat
menberikan hipotesis dari permasalahan yang diberikan.
d) Data processing (pengolahan data)
Siswa mengumpulkan iformasi atau data melalui percobaan yang telah
dilakukan.
e) Verification (pembuktian)
Siswa membuktikan bahwa dengan percobaan dapat menemukan suatu
konsep, dan pemahaman melalui pengamatan yang telah dilakukan.
f) Generalization (menarik kesimpulan)
Menyimpulkan konsep sesuai dengan informasi yang telah diperoleh
melalui percobaan.
B. Variabel Y (Hasil Belajar IPA)
Variabel Y (terikat) ini sering disebut variabel dependent atau variabel yang
keberadannya tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel Y (terikat) adalah hasil belajar IPA, dimana hasil belajar IPA dipengaruhi
oleh penggunaan metode discovery learning. Batasan dalam penelitian ini hasil
belajar IPA adalah besarnya skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal
yang berbentuk pilihan ganda yang dilakukan siswa pada mata pelajaran IPA
tentang jenis-jenis tanah. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan
semakin tinggi nilaui belajar siswa , begitu juga sebaliknya. Hasil belajar siswa
dalam pemahaman materi diketahui dengan adanya hasil evaluasi di akhir
pembelajaran.
47
3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan suatu bukti tertulis yang diperlukan untuk dianalisis guna
mendapatkan suatu kesimpulan. Dengan teknik pengumpulan data bertujuan
untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan kondisi yang alami.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data disertai instrumennya. Teknik yang dipakai untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik tes.
Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar
observasi, dan butir soal tes dengan bentuk pilihan ganda.
a) Variabel X (Discovery learning)
Data variabel X dalam penelitian ini adalah penerapan metode discovery
learning. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatment di kelas. Observasi
dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran discovery learning. Guru sebagai pengamat melakukan pengamatan
secara langsung kemudian mengisi lembar observasi berdasarkan kondisi atau
fakta yang alami yang terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung. Lembar
observasi digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan metode
pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan
prosedur atau tidak, data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui pengaruh
penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery learning.
b. Variabel Y (Hasil Belajar IPA)
Penelitian ini dapat diambil data variabel Y yaitu hasil belajar IPA. Data
hasil belajar IPA diperoleh melalui tes. Tes merupakan alat yang digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar aspek kognitif yang dilakukan sebelum (pretest)
dan sesudah tindakan penerapan metode discovery learning (posttest). Teknik
pengumpulan data ini dengan cara melakukan pra penelitian di awal dengan
menggunakan pretest sebelum dilakukan perlakuan dan postest di akhir
pembelajaran melalui tes tertulis. Soal yang diberikan terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitas serta tingkat kesulitannya. Bentuk soal tes yang diberikan
48
berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Metode tes ini digunakan untuk
mengukur hasil belajar IPA berdasarkan aspek kognitif yang berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pengajaran pada siswa kelas
Va SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang.
3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data diperlukan penyusunan instrumen dalam bentuk
observasi dan tes. Instrumen dalam penelitian ini diuraiakan pada variabel yang
telah ditentukan.
a. Variabel X (discovery learning)
Insrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi.
Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam
penggunaan metode discovery learning dalam pembelajarandari kegiatan awal
sampai akhir. Observasi merupakan instrumen yang sering dijumpai dalam
penelitian pendidikan. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi yang
hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja
responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai
keterbatasan dalam menggali informasi berupa pendapat atau persepsi dari subjek
yang diteliti. Dalam penelitian ini kisi-kisi atau instrumen tindakan mengacu pada
langkah-langkah pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran IPA. Kisi-
kisi instrumen lembar pengamatan tindakan dapat dilihat pada Tabel 3.6.2.1.
Tabel 3.6.2.1.
Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penerapan Metode Discovery Learning Dalam
Pembelajaran
No Indikator Aspek yang diamati
1 Kegiatan Awal
1. Memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa
2. Mengkondisikan siswa untuk belajar
3. Memberikan apersepsi dan motivasi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
5. Memperlihatkan sebuah gambar
49
EKSPLORASI
Stimulasi
6. Siswa mengamati gambar yang diperlihatkan oleh
guru
7. Melakukan tanya jawab dengan siswa terkait
dengan materi yang dipelajari
8. Meminta siswa untuk mengidentifikasi persamaan
dan perbedaan yang terdapat pada benda yang
telah diamati
Problem
Stetment
9. Meminta siswa untuk mengidentifikasi ciri-ciri
benda yang telah diamati
ELABORASI
Data collection
10. Membagi siswa mmenjadi beberapa kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa
11. Membagikan alat dan bahan untuk melakukan
percobaan sesuai dengan materi yang dipelajari
12. Meminta kelompok untuk melakukan percobaan
sesuai dengan materi yang dipelajari
13. Mengarahkan siswa untuk mengamati percobaan
berkaitan dengan materi
Data processing
14. Meminta setiap kelompok untuk mencatat data
atau informasi terhadap hasil percobaan yang
dilakukan
Verifikasi data
15. Meminta siswa melakukan pencermatan terhadap
data atau informasi yang diperoleh dalam
percobaan yang dilakukan
Generalisasi
16. Meminta siswa untuk menyimpulkan data atau
infomasi yang diperoleh dalam percobaan
17. Meminta siswa untuk melakukan presentasi
terhadap data atau informasi yang diperoleh
KONFIRMASI 18. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum jelas
19. Memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
siswa
20. Kegiatan Penutup
21. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk
membuat rangkuman atau kesimpulan materi yang
telah dipelari
22. Melakukan evaluasi sesuai dengan materi yang
dipelajari
23. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
b. Variabel Y (hasil belajar IPA)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes dilakukan
untuk mengungkapkan hasil belajar sebelum (pretest) dan sesudah pemberian
treatment (postest). Jenis tes yang digunakan tes formtif berupa pilihan ganda.
50
Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan
merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah
penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah: (1) penyusunan kisi-kisi; (2) uji
coba instrumen; (3) uji validitas dan reliabilitas serta uji tingkat kesukaran soal.
Tes dalam bentuk soal yang dibuat disesuaikan dengan indikator.
Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan. Dalam
penelitian ini disusun dua kisi-kisi tes formatif dengan jawaban pilihan berganda
yaitu kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar sebelum perlakuan
diberikan (pretest) dan kisi-kisi dan kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil
belajar sesudah perlakuan diberikan (postest).
Kisi-kisi instrumen pretest untuk mengukur hasil belajar IPA sebelum diberi
perlakuan disusun berdasarkan SK: 7. memahami perubahan yang terjadi di alam
dan hubungannya dengan enggunaan sumber daya alam dan KD 7.2.
mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Kisi-kisi instrumen
pretest (sebelum perlakuan diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA dapat
dilihat pada tabel 3.6.2.2.
Tabel 3.6.2.2. Kisi-kisi Instrumen Pretest
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar : 7.1. Mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena
pelapukan
No Indikator Indikator Soal Jumlah
Soal
1. Menjelaskan pelapukan batuan 1, 2, 27 3
2. Menggolongkan jenis-jenis
batuan 3, 4, ,5, 6, 8, 10, 11,17 8
3. Mendeskripsikan proses
pembentukan batuan 7, 28, 30, 32, 36 5
4. Menjelaskan pelapukan fisika 12,16, 19, 22,24, 31, 34 8
6. Menjelaskan pelapukan biologi 21,25,26,29, 33,35 6
7. Menjelaskan pelapukan kimia 20,23, 37,38, 39, 40 6
8. Manfaat batuan dalam
kehidupan sehari-hari. 13, 14, 15, 3
51
Kisi-kisi instrumen posttest untuk mengukur hasil belajar IPA setelah diberi
perlakuan disusun berdasarkan SK: 7. memahami perubahan yang terjadi di alam
dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan KD 7.2.
mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Kisi-kisi instrumen posttest (setelah perlakuan
diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA dapat dilihat pada Tabel 3.6.2.3.
Tabel 3.6.2.3. Kisi-kisi Instrumen Posttest
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar : 7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
No Indikator Indikator Soal Jumlah
Soal
1. Menjelaskan susunan lapisan
tanah 1, 2, 3, 4, 6, 7,8,10, 12, 35 10
2. Membedakan letak lapisan
tanah
15, 22, 23, 26, 27, 29, 31,
33 8
3. Menyebutkan jenis-jenis tanah 9, 11, 16, 17, 18, 19, 20, 25,
28, 32, 37,38, 40 13
4.
Membedakan kemampuan
berbagai jenis tanah dalam
menyerap air
5, 21, 24, 30, 34, 36, 13, 14,
39 9
3.7. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Tingkat Kesukaran
Untuk menjamin bahwa instrumen tes berupa soal pilihan ganda yang akan
digunakan merupakan instrumen yang baik maka dialakukan uji validitas dan uji
reliabilitas dan uji tingkat kesukaran. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
syarat yaitu valid dan reliabel kemudian diuji tingkat kesukaran instrumen untuk
mengetahui adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran instrumen yang
digunakan. Uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal dilakukan di kelas
uji coba yaitu Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang.
3.7.1. Uji Validitas Soal
Validitas adalah satuan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Sugiyono (2014:121) “menyatakan valid berarti
intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula atau dapat
52
juga dikatakan bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka
instrumen itu juga valid. Dalam penelitian ini uji validitas ditunjukkan untuk
menguji instrumen dari variabel Y yang berupa tes yang telah diuji cobakan pada
kelas uji coba. “Suatu instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki batasan
corrected item to total correlation ≥ 0,374 dengan N=28 (Sugiyono, 2013:455)”.
Hal ini dapat dilihat pada tabel taraf signifikasi validitas di bawah ini.
Tabel 3.7.1.1.
Tarat Signifikansi Validitas
N Taraf Signifikansi
5% 1%
28 0,374 0,478
A. Uji Validitas Soal Pretest
Rancangan instrumen pretest yang telah jadi kemudian diujicobakan pada
siswa kelas Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang. Uji validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22.0 For Windows. Dari hasil
validitas berdasarkan taraf signifikansi validitas ≥ 0,374 menunjukkan bahwa dari
40 soal yang diuji cobakan ada 5 soal yang tidak valid yaitu soal no 5, 16, 30, 34,
dan 36. Namun setelah dilakukan perbaikan dengan mengurangi 5 soal yang tidak
valid maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.7.1.2.
Tabel 3.7.1.2. Validitas Pretest
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 20,2857 109,175 ,617 ,957
soal2 20,7143 105,249 ,751 ,956
soal3 20,6786 106,893 ,587 ,957
soal4 20,2857 109,175 ,617 ,957
soal6 20,4286 107,958 ,566 ,957
soal7 20,2857 109,175 ,617 ,957
soal8 20,9286 106,069 ,779 ,956
soal9 20,9286 106,069 ,779 ,956
soal10 20,4286 109,069 ,442 ,958
soal11 20,8929 106,914 ,653 ,956
53
soal12 20,3214 109,634 ,479 ,957
soal13 20,5000 107,593 ,559 ,957
soal14 20,2857 109,175 ,617 ,957
soal15 20,9286 106,439 ,737 ,956
soal17 20,8214 104,745 ,836 ,955
soal18 20,9286 106,069 ,779 ,956
soal19 20,2500 110,491 ,504 ,957
soal20 20,9286 106,069 ,779 ,956
soal21 20,2857 109,175 ,617 ,957
soal22 20,8929 106,247 ,725 ,956
soal23 20,2857 109,175 ,617 ,957
soal24 20,8571 105,238 ,807 ,955
soal25 20,8214 104,745 ,836 ,955
soal26 20,9286 106,513 ,728 ,956
soal27 20,6429 107,942 ,487 ,957
soal28 20,8214 104,745 ,836 ,955
soal29 20,8214 104,745 ,836 ,955
soal31 20,2857 109,175 ,617 ,957
soal32 20,8214 104,745 ,836 ,955
soal33 20,5000 108,259 ,490 ,957
soal35 20,5000 109,222 ,391 ,958
soal37 20,5000 109,222 ,391 ,958
soal38 20,2857 111,619 ,243 ,958
soal39 20,8214 104,745 ,836 ,955
soal40 20,9286 107,772 ,587 ,957
Tabel 3.7.1.2. menunjukkan validitas instrumen setelah mengurangi 5 item
soal yang tidak valid yaitu pada butir soal 5, 16, 30, 34, dan 36 maka diperoleh
hasil bahwa hanya ada 35 item soal yang valid yang kesemuanya memiliki
koefisian valid atau tafaf signifikansi ≥ 0,374 dengan N=28. Berdasarkan
penjelasan di atas maka ada 35 item soal yang bisa digunakan dalam penelitian
(soal pretest).
B. Uji Validitas Soal Postest
Rancangan instrumen posttest yang telah jadi kemudian diujicobakan pada
siswa kelas Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang. Uji validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22.0 For Windows. Dari hasil
validitas berdasarkan taraf signifikansi validitas ≥ 0,374 menunjukkan bahwa dari
54
40 soal yang diuji cobakan ada 8 soal yang tidak valid yaitu soal no 7, 10, 17, 20,
32, 34, 36, dan 37. Namun setelah dilakukan perbaikan dengan mengurangi 8 soal
yang tidak valid maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.7.1.3.
Tabel 3.7.1.3. Validitas Posttest
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal2 16,2857 73,323 ,422 ,955
soal3 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal4 16,3214 72,448 ,511 ,955
soal5 16,3214 73,115 ,385 ,955
soal6 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal8 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal9 16,2857 73,323 ,422 ,955
soal11 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal12 16,3214 72,448 ,511 ,955
soal13 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal14 16,2857 73,323 ,422 ,955
soal15 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal16 16,2857 73,323 ,422 ,955
soal18 16,3214 72,448 ,511 ,955
soal19 16,2857 73,323 ,422 ,955
soal21 16,9286 70,365 ,610 ,954
soal22 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal23 16,9286 70,365 ,610 ,954
soal24 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal25 16,9286 70,365 ,610 ,954
soal26 16,9286 70,365 ,610 ,954
soal27 16,8571 68,646 ,792 ,952
soal28 16,9286 70,365 ,610 ,954
soal29 16,9286 70,365 ,610 ,954
soal30 16,8929 69,062 ,759 ,953
soal31 16,3214 72,448 ,511 ,955
soal33 16,9643 71,295 ,510 ,955
soal35 16,9286 70,365 ,610 ,954
soal38 16,3214 72,448 ,511 ,955
soal39 16,4286 72,476 ,370 ,956
soal40 16,9286 70,365 ,610 ,954
55
Tabel 3.7.1.3. menunjukkan validitas instrumen setelah mengurangi 8 item
soal yang tidak valid yaitu pada butir soal 7, 10, 17, 20, 32, 34, 36, dan 37 maka
diperoleh hasil bahwa hanya ada 32 item soal yang valid yang kesemuanya
memiliki koefisian valid atau tafaf signifikansi ≥ 0,374 dengan N=28.
Berdasarkan penjelasan di atas maka ada 31 item soal yang bisa digunakan dalam
penelitian (soal posttest)
Tabel 3.7.1.2. dan tabel 3.7.1.3. menunjukan validitas instrumen pada
pretest menunjukkan 5 butir soal tidak valid dari 40 butir soal pretest pada butir
soal 5, 16, 30, 34, dan 36 maka diperoleh hasil hanya 33 soal yang valid
sedangkan pada insrumen soal posttest menunjukkan 8 butir soal tidak valid dari
40 butir soal postest yaitu pada butir soal 7, 10, 17, 20, 32, 34, 36, dan 37 maka
diperoleh hasil hanya 32 soal yang valid.
Validitas suatu soal dapat dihitung menggunakan bantuan softwere SPSS
22.0 For Windows dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze-Scale-
Reliability Analyze. kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau
tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan, apabila nilai koefisien kurang
dari 0,374 dengan N=28 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh
digunakan.
3.7.2. Uji Reliabilitas Soal
Reliabilitas suatu soal adalah taraf sampai dimana suatu soal mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Menurut Priyanto (2010:97) “uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur dapat
digunakan, dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukurannya diulang.
Sedangkan Widiyoko (2014:188) menyatakan bahwa “instrumen tes dikatakan
dapat dipercaya (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten)
apa bila diteskan berkali-kali.
Dalam penelitian ini reliabilitas digunakan untuk menguji atau mengetahui
instrumen dari variabel Y yaitu hasil belajar yang berupa soal tes yang telah diuji
cobakan di kelas uji coba agar dapat diketahui apakah soal sudah dianggap baik
atau belum sehingga soal tersebut dapat dipercaya. Untuk menentukan taraf
56
reliabilitas soal menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Woolfolk
(Widoyoko, 2014:193) yang didasarkan pada nilai koefisien Cronbach’s Alpha (α)
dapat dilihat pada tabel 3.7.2.1.
Tabel 3.7.2.1.
Taraf Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reabilitas Kategori
0,90 – 1,00 Sangat Reliabel
0,80 Reliabel
≤ 0,80 Kurang Reliabel
Tabel 3.7.2.1. menunjukkan tiga kategori taraf koefisien reliabilitas yaitu
koefisien reliabilitas 0,09 -1,00 dikategorikan sangat reliabel, koefisien reliabilitas
0,80 dikategorikan reliabel dan ≤ 0,80 kurang reliabel. Maka dalam penelitian ini
instrumen dinyatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas ≥ 0,80.
A. Uji Reliabilitas Soal Pretest
Rancangan instrumen pretest yang telah jadi kemudian diujicobakan pada
siswa kelas Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang sebagai kelas uji
coba. Berdasarkan hasil uji coba 40 item soal diperoleh Cronbach Alpha 0,958,
berdasarkan taraf koefisien reliabilitas di atas maka dapat dinyatakan bahwa item
soal sangat reliabel dan dapat diterima. Setelah dikurangi item soal yang tidak
valid dan reliabel maka diperoleh hasil reliabilitas soal pretest pada tabel 3.6.2.2.
Tabel 3.7.2.2. Reliabilitas pretest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,965 35
Tabel 3.7.2.2. menunjukkan reliabilitas instrumen setelah dikurangi item
soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach’s alpha 0,965 dari 35
item yang valid dan reliabel. Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas di
atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam
penelitian ini dinyatakan reliabel sangat bagus dengan koefisien reliabilitas 0,965
≥ 0,80.
57
B. Uji Reliabilitas Soal Posttest
Rancangan instrumen posttest yang telah jadi kemudian diujicobakan pada
siswa kelas Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang sebagai kelas uji
coba. Berdasarkan hasil uji coba 40 item soal diperoleh Cronbach Alpha 0,948
berdasarkan taraf koefisien reliabilitas di atas maka dapat dinyatakan bahwa item
soal sangat reliabel dan dapat diterima. Setelah dikurangi item soal yang tidak
valid dan reliabel maka diperoleh hasil reliabilitas soal posttest pada tabel 3.7.2.3.
Tabel 3.7.2.3. Reliabilitas posttest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,955 32
Tabel 3.7.2.3. menunjukkan reliabilitas instrumen setelah dikurangi item
soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach’s alpha 0,955 dari 32
item yang valid dan reliabel. Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas di
atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam
penelitian ini dinyatakan reliabel sangat bagus dengan koefisien reliabilitas 0,955
≥ 0,80.
Tabel 3.7.2.2. dan tabel 3.7.2.3. menunjukan bahwa kedua butir soal pretest
dan posttest yang akan digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dengan
cronbanch’s alpha 0,965 dan cronbanch’s alpha 0,955. Reliabilitas suatu
instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software SPSS 22.0 for windows
yaitu dengan cara Analyze - Scala - Reliabillity Analyze kemudian untuk melihat
hasilnya apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
perhitungan, apabila nilai alpha kurang dari 0,80 maka instrumen tersebut tidak
reliabel.
3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik
disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari
tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud
adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara
58
proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam
menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah
dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai berikut:
Keterangan:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal
N = jumlah siswa
Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut:
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31- 0,70 = soal kategori sedang
0,71- 1.00 = soal kategori mudah
A. Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretest
Pengujian tingkat kesukaran soal pretest dilakukan setelah soal sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Dari 40 instrumen soal pretest yang telah
diujicobakan pada siswa kelas Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang
terdapat 35 soal yang dinyatakan valid dan reliabel, maka dalam penelitian ini
digunakan 30 soal untuk pretest. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
microsoft excel 2013 diperoleh hasil kesukaran soal pretest pada tabel 3.7.3.1.
Tabel 3.7.3.1.
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest
Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah
0,0 – 0,30 Soal Kategori Sukar 8, 9, 11, 15, 16, 18, 20,
22, 26, 40 10
0,31 – 0,70 Soal Kategori Sedang 13, 17, 24, 25, 29, 32,
33, 35, 37, 39 10
0,71 – 100 Soal Kategori Mudah 1, 4, 6, 7, 12, 14, 19,
21, 23, 31 10
Total 30
I =
59
Tabel 3.7.3.1. menunjukkan terdapat 10 soal berkategori sukar dengan
rentang 0.0 – 0.30, 10 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 – 0,70, dan 10
soal berkategori mudah dengan rentang 0,71 – 100. Dengan demikian instrumen
soal pretest yang digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang
termasuk mudah, sedang, dan sukar.
B. Uji Tingkat K esukaran Soal Postest
Pengujian tingkat kesukaran soal posttest dilakukan setelah soal sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Dari 40 instrumen soal pretest yang telah
diujicobakan pada siswa kelas Vb SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang
terdapat 32 soal yang dinyatakan valid dan reliabel, maka dalam penelitian ini
digunakan 30 soal untuk pretest. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
microsoft excel 2013 diperoleh hasil kesukaran soal pretest pada tabel 3.6.3.2.
Tabel 3.7.3.2.
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Posttest
Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah
0,0 – 0,30 Soal Kategori Sukar 21, 23, 25, 26, 28,
29, 33, 35, 40 9
0,31 – 0,70 Soal Kategori Sedang 1, 3, 6, 11, 13, 15,
22, 24 ,27,30, 37 11
0,71 – 100 Soal Kategori Mudah 5, 7, 9, 12, 14, 16,
17, 20, 31, 39 10
Total 30
Tabel 3.7.3.2. menunjukkan terdapat 9 soal berkategori sukar dengan
rentang 0.0 – 0.30, 10 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 – 0,70, dan 11
soal berkategori mudah dengan rentang 0,71 – 100. Dengan demikian instrumen
soal posttest yang digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang
termasuk mudah, sedang, dan sukar.
3.8. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan The One Grup Pretest-Postest Desain. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Data hasil belajar IPA yang terkumpul dari hasil belajar IPA dilakukan analisis
60
deskriptif dan analisis parametrik. Analisis deskriptif yaitu ringkasan tetang data-
data penelitian. Untuk analisis deskriptif data menggunakan deskriptif statistik
dan analisis parametrik yaitu pendugaan dan uji hipotesis dari para meter varian
didasarkan pada anggapan bahwa skor-skor ditarik dalam suatu varian dengan
distribusi tertentu. Untuk analisis parametrik data yang digunakan adalah Uji T-
test. Analisis data penelitian ini menggunakan SPSS 22 for windows.
Sebelum melakukan uji T-test sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis
yaitu uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini yang digunakan uji Lilieferon
dengan melihat skor pada kolmogorow-Smirnov dengan menggunakan bantuan
SPSS 22.0 for window. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi
lebih besar dari 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikan >
0,05 maka ditolak dan diterima.
Hipotesisnya sebagai berikut:
= Nilai rata-rata Pretest = Nilai rata-rata Posttest
Artinya, Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode
discovery learning dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas V SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang.
= Nilai rata-rata Posttest > Nilai rata-rata Pretest
Artinya, Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode
discovery learning dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas V SD Negeri Bringin 01 Kabupaten Semarang. Nilai
Posttest (menggunakan metode discovery learning) lebih tinggi
dibandingkan nilai Pretest (pembelajaran konvensional).
Pada tahap pengujian hipotesis, teknis analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan uji T-test (Paired Samples T-test)
karena dalam penelitian ini sampel hanya 1 kelas yaitu siswa kelas Va SD Negeri
Bringin 01 Kabupaten Semarang yang sebelum dibeikan posttest sampel diberikan
pretest terlebih dahulu. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikan adalah jika signifikansi > 0,05
maka diterima dan jika signifikansi < 0,05 dan diterima.