BAB III - abstrak.ta.uns.ac.id · Kegiatan kepariwisataan di kawasan wisata Rowo Jombor dan ......
-
Upload
phamnguyet -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of BAB III - abstrak.ta.uns.ac.id · Kegiatan kepariwisataan di kawasan wisata Rowo Jombor dan ......
40
BAB III
PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN WISATA RAWA JOMBOR
DAN BUKIT SIDAGORA
A. Potensi Kawasan Wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora Berdasarkan
Analisa 4A
Potensi kawasan Rowo Jombor dan Bukit Sidagora
Kegiatan kepariwisataan di kawasan wisata Rowo Jombor dan
Bukit Sidagora secara signifikan dicirikan oleh karakteristik adanya
Tradisi Syawalan yang dilaksanakan pada bulan Syawal, Hingga saat
ini masyarakat disekitar masih menggelar tradisi Syawalan di Bukit
Sidagora. Untuk itu jenis wisata yang dapat dikembangkan di Bukit
Sidagora yaitu wisata budaya dan alamnya sedangkan di Rowo Jombor
mempunyai karakteristik Warung apung (Warung makan yang
mengapung di atas Rowo), wisatawan akan ditarik dengan sebuah
sampan yang terbuat dari drum yang disusun rapi untuk ke tempat
warung apungnya, wisatawan dapat menikmati berbagai permainan
seperti kapal buatan yang berbentuk seperti bebek yang dapat
ditumpangi paling banyak dua orang, aktifitas memancing juga dapat
dilakukan disini pengunjung juga dapat menikmati hasil tangkapan
sendiri, jika dibandingkan dengan memesan lebih menikmati dengan
memancing sendiri, keindahan alamnya yang sangat indah dengan
pemandangan rawa yang membentang dikelilingi dengan pegunungan
yang indah, disekitar rawa juga terdapat pemeliharaan ikan yang di
41
lakukan oleh masyarakat sekitar rawa, beberapa warung – warung atau
angkringan di pinggir jalan sekitar rawa menjajakan berbagai makanan
maupun minuman.
Gambar 4. Obyek wisata Rawa Jombor
sumber foto ( koleksi, rahmat dwiyanto 8 Juni 2016)
Bukit Sidagora mempunyai keindahan alamnya yang indah, terdapat
pegunungan kapur yang diatasnya terdapat rumah kecil, Bukit Sidagora juga
dipakai sebagai Tradisi Syawalan yang diadakan setahun sekali yaitu pada
bulan Ramadhan. Hal ini dapat dijadikan sebagai wisata keluarga maupun
wisata budaya karena tempat ini sangat cocok untuk berlibur dengan
keluarga. Secara makro, kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
telah banyak dikenal masyarakat,
42
Gambar 5. Gazebo di bukit Sidagora
Sumber ( koleksi, rahmat dwiyanto 8 Juni 2016)
khususnya masyarakat lokal dan regional. Hal ini berkaitan dengan
adanya Tradisi Syawalan dan Hari Idul Fitri yang mampu menyerap bagi para
wisatawan dalam jumlah yang sangat besar. (sumber Dinas Pariwisata
Klaten)
Tradisi Syawalan ini sudah diketahui oleh banyak wisatawan
disekitar, serta adanya Rawa Jombor juga menjadi tujuan wisatawan yang
ingin memancing, oleh karena itu kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora memiliki potensi atau posisi yang sangat strategis untuk
memperkenalkan obyek – obyek wisata lainnya yang terletak di Kabupaten
Klaten.
Karakter kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora cukup kuat
dengan unsur wisata budaya, alam, keluarga, dan sejarah dapat menjadi
43
magnet yang mampu menyerap banyak pasar wisatawan potensial di
Kabupaten Klaten.
Dari data yang tersedia tentang kondisi dan situasi di kawasan Rawa Jombor
dan Bukit Sidagora dapat dianalisis secara makro untuk pengembangannya
melalui analisi 4A terdiri atas Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ancillary
(kelembagaan).
a. Atraksi
Atraksi adalah daya tarik yang dapat mengundang wisatawan untuk
mengunjungi sebuah lokasi atau obyek wisata. Adapun dalam atraksi ini
meliputi :
a) Kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dari Rawa
Jombor pengunjung dapat melakukan aktivitas diantaranya melihat atau
menikmati pemandangan dari warung apung yang berada di rawa maupun
dari jalan yang mengitari rawa tersebut karena pemandangan di obyek
wisata ini masih asri dan alami, pengunjung juga dapat memancing di
sekitar warung apung yang ada, disetiap warung apung terkadang juga
mengadakan lomba memancing ikan biasanya pada saat hari libur.
tersedianya permainan anak yang berada di warung apung juga menambah
ketertarikan kepada para anak – anak untuk lebih lama dalam mengunjungi
warung apung, beberapa olahan masakan dari ikan juga sangat enak, menu
masakannya dari ikan seperti kepiting, ikan gurame, ikan lele dan ikan
nila, harganya terjangkau. Di setiap warung apung juga tersedia wahana
untuk bermain air yaitu perahu yang berbentuk seperti bebek maupun
angsa yang dapat di tumpangi dua orang, di rawanya sendiri juga terdapat
44
penyewaan perahu gethek yang dapat membawa pengunjung berkeliling
disekitar rawa, pada sore hari disekitar jalan yang mengelilingi rawa
dimanfaatkan oleh anak remaja untk kegiatan kumpul – kumpul, bertemu
keluarga maupun saudara, menikmati keindahan sore hari yang indah dan
aktifitas bersantai menikmati kopi yang dijajakan di setiap angkringan
yang berada di Rawa Jombor. Taman Bukit Sidagora memiliki
pemandangan yang indah yang dapat dinikmati oleh pengunjung dan dapat
dimanfatakan untuk pengambilan gambar pada saat sore hari maupun pagi
hari biasanya anak remaja karena pencahayaan yang indah, disini tersedia
arena bermain bagi anak – anak yang dapat dimanfaatkan untuk bermain
juga pengunjung juga dapat melakukan aktifitas jogging.
b) Atraksi wisata yang terdapat di Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
adalah Tradisi Syawalan yang diadakan setiap setahun sekali, banyak
pengunjung atau wisatawan yang pada saat Tradisi Syawalan. Unsur
tradisi dan nilai Religius yang dimiliki masyarakat sekitar sangat kuat,
khusunya tentang kepercayaan jika masyarakat dalam Tradisi Syawalan
yang mendapatkan Ketupat tersebut akan dihapuskan segala dosa –
dosanya. (sumber wawancara kepada Parmin, tanggal 8 juni 20016)
Rawa Jombor dan Bukit Sidagora sebagai salah satu potensi wisata di
Kabupaten Klaten mempunyai karakteristik tersendiri (attractions) yang
tidak dijumpai di obyek wisata yang terdapat di daerah lain. Hal ini
disebabkan oleh adanya tradisi Syawalan tersebut.
b. Aksesibilitas
45
Aksebilitas adalah keterjangkauan suatu daerah tujuan wisata atau
sebuah obyek wisata agar memudahkan para wisatawan untuk menjangkau
obyek wisata tersebut dengan baik, dari sarana transportasi darat, laut dan
udara serta fasilitas yang ada selama perjalanan. Berikut ini penuis
menguraikan beberapa uraian mengenai aksesibilitas :
a) Kondisi jalan
untuk kondisi jalan menuju obyek wisata bisa dikatakan jalannya
layak untuk dipakai karena jalannya sudah beraspal tapi ukurannya kurang
lebar, terdapat juga jalan beraspal yang sudah rusak. Ada 3 jalur alternatif
yang beraspal yang dapat dilewati dua jalan kondisinya baik sedangkan
satunya beraspal tetapi sudah rusak – rusak. ( sumber observasi secara
langsung tannggal 8 juni 2016)
b) Sarana Transportasi
Dari segi sarana transportasi untuk menuju ke obyek wisata Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora hanya bisa dilewati dari terminal Ir. Soekarno
Klaten, angkutan umum tidak ada karena yang di tetapkan oleh Dinas
Perhubungan hanya sampai ke terminal Ir. Soekarno Klaten, untuk menuju
ke Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dari terminal dapat mencarter mobil
atau ojek atau kendaraan pribadi. (sumber wawancara dengan Purwani)
c) Jarak
Dari segi jarak untuk menuju ke kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora tidak lah jauh dari arah Yogya : Kota Klaten – pertigaan
Bendogantungan Desa Sumberejo, belok kiri / ke arah selatan – Desa
Danguran – Desa Glodogan – Desa Jimbung – Rawa Jombor/Bukit
46
Sidagora. Lewat jalur timur atau dari arah Solo : Kota Klaten – Stasiun
Klaten – By Pass – belok kanan / ke arah selatan – Terminal Klaten Ir.
Soekarno - Kelurahan Buntalan – Desa Jimbung – Rawa Jombor/Bukit
Sidagora.
c. Amenitas
Amenitas adalah sarana pendukung seperti akomodasi, rumah makan,
industri kerajinan, cinderamata, biro perjalanan wisata, TIC (Tourist
Information Center), jasa komunikasi, jasa angkutan, jasa kesehatan,
penerangan, air bersih, jasa pemandu, toilet, dan tempat ibadah juga
mempengaruhi lama tidaknya para wisatawan dalam mengunjungi obyek. Hal
ini demi kelancaran kegiatan pariwisata yang ditujukan sebagai kenyamanan
dan kemudahan bagi wisatawan. Jika dalam suatu obyek wisata terdapat
sarana – sarana dan fasilitas yang memadai dan membuat wisatawan menjadi
nyaman maka, secara otomatis para wisatawan tersebut akan berlama – lama
untuk tinggal di obyek wisata tersebut.
Berikut ini ada beberapa sarana yang terdapat di kawasan wisata Rawa Jombor
dan Bukit Sidagora :
a) Masjid
Untuk masjid di kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
sudah ada letaknya berada di perkampungan masyarakat tetapi dekat
dengan rawanya, ada juga mushola yang di siapkan oleh warga, mushola
ini letaknya yang berada di warung apung yang dimiliki oleh masyarakat,
beberapa warung apung yang ada di rawa juga masih ada yang belum
menyediakan mushola bagi para pengunjung.
47
b) Rumah makan
Untuk rumah makan terdiri dari dua yaitu rumah makan di sekitar
Rawa Jombor seperti angkringan dan rumah makan biasa ada juga warung
makan di atas rawa yaitu warung apung, warung yang didirikan baik di
pinggir rawa maupun di atas rawanya merupakan mata pencaharian
masyarakat di sekitar rawa, sebagian warganya juga ada yang beternak
ikan.
c) Penerangan
Dalam hal sarana penerangan di kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora pada umumnya aliran listrik sudah ada tetapi hanya berasal dari
pemukiman penduduk, penerangan jalan di sekitar obyek masih minim
khususnya di Bukit Sidagora masih sedikit penerangannya dan juga di
Rawa Jombornya juga belum ada.
d. Ancillary (pengelolaan)
Di satu sisi Rawa Jombor dan Bukit Sidagora sendiri belum lengkap
fasilitas dari lembaga seperti tour guide, pelayanan kurir, konsultan, dari
Dinas Pariwisata Klaten sendiri sudah membuat cara agar Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora dapat dikenal oleh masyarakat, seperti membuat iklan di
website, dan melakukan pembinaan dalam POKDARWIS (Kelompok Sadar
Wisata), melakukan pelatihan dan penyedia pendidikan kepada masyarakat
agar ikut serta menjaga kelestarian kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora tersebut.
48
B. Potensi Kawasan Wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora Berdasarkan
Identifikasi SWOT dan Analisa SWOT
Analisis terhadap produk wisata secara Makro kawasan wisata Rawa Jombor
dan Bukit Sidagora dibutuhkan untuk mengetahui tentang kekuatan yang
dimiliki, Kelemahan, Peluang dan Tantangan yang dihadapi dalam proses
pengembangan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora. Kondisi dan situasi
kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dapat dianalisis secara
makro untuk pengembangannya melalui Identifikasi SWOT seperti nampak
dibawah ini :
1. STRENGHT (KEKUATAN)
a. Daya Tarik Wisata
Kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora berisi goa
kendil, goa payung, kereta lama, tempat bermain anak – anak, warung
apung, tempat pemancingan, area untuk jogging ataupun bersepeda
serta upacara Tradisi Syawalan. Hal ini memiliki potensi wisata alam
dan budaya, baik yang berwujud alami, cerita sejarah dan upacara
tradisional di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.
b. Lingkungan fisik Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
Lingkungan alam yang mendukung serta warung apung buatan dari
masyarakat sekitar kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora memiliki
panorama alam di pedesaan serta pegunungan yang sangat menawan.
c. Letak kawasan
49
Letak kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora strategis
karena dekat dengan Kota Klaten dan fasilitas yang dimiliki Kota
Klaten seperti Terminal, Stasiun ataupun Ojek.
d. Areal pengembangan untuk kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora masih cukup luas.
e. Lingkungan sosial masyarakatnya masih mendukung sebagai kawasan
wisata Budaya maupun Alam.
f. Memiliki potensi Sosial Budaya Tradisional dari Upacara Tradisi
Syawalan yang unik
2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
a. Fasilitas pendukung aktivitas wisata belum optimal
Di kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora fasilitas
pendukungnya belum optimal meliputi kurangnya pelebaran jalan raya
mengakibatkan bus besar belum dapat menuju lokasi hanya kendaraan
pribadi seperti mobil maupun motor, tempat peristirahatan terdapat
coret – coret yang tidak layak untuk dinikmati, tempat parkir belum
maksimal, kurangnya keamanan yang berjaga – jaga di lokasi obyek
dan kurangnya tempat sampah serta petugas kebersihan.
b. Kurang optimalnya aktivitas wisata
Pengembangan aktivitas wisata di Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora yang belum memanfaatkan potensi daya tarik yang dimiliki
secara optimal sehingga menyebabkan aktivitas wisata yang ada
menjadi kurang bervariasi dan menyebabkan penurunan kualitas daya
tarik Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.
50
c. Sarana dan prasarana penunjang yang kurang menjadikan tingkat
kenyamanan pengunjung menjadi berkurang.
d. Belum adanya pemandu wisata atau tour guide yang berada di kawasan
wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.
e. Manajemen pengelola yang belum optimal menjadikan kawasan wisata
Rawa Jombor dan Bukit Sidagora kurang optimal.
f. Belum adanya tempat untuk beristirahat bagi para pengunjung yang
melakukan aktifitas bersepeda maupun jogging.
3. OPPORTUNITY (PELUANG)
a. Potensi pengembangan aktivitas wisata
Membuat tempat – tempat baru yang bisa di jadikan obyek wisata
di kawasan khususnya untuk pengembangan daya tarik yang dimiliki
agar dapat meningkatkan kegiatan pariwisata Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora.
b. Pasar wisata
Merupakan pusat kegiatan wisata yang bisa dimanfaatkan untuk
kegiatan koleksi, edukasi, rekreasi, meningkatkan sosial ekonomi
masyarakat sekitarnya, dan memiliki obyek wisata yang sangat komplit
dan bermanfaat di dalam satu kawasan serta menjadi kawasan yang
menarik perhatian banyak masyarakat karena keunikannya dan menjadi
pasar wisata yang berasal dari Kota/ Kabupaten Klaten.
c. Masyarakat di sekitar kawasan
Dukungan masyarakat sekitar kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora yang membantu wisatawan yang berkunjung untuk menemani
51
atau memandu dan memberikan pengetahuan tentang obyek wisata dan
segala isi yang ada di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dan
memberikan bantuan penyewaan kendaraan kepada wisatawan yang
berkunjung.
d. Peluang pengembangan wisata berbasis wisata budaya maupun alam
cukup besar, karena menarik perpaduan antara wisata alam yang
menyatu dengan budayanya yang masih dijaga hingga saat ini.
e. Karena luasnya wilayah Bukit Sidagora dapat dijadikan wisata minat
khusus, wisata outbond (alam).
f. Peluang pengembangan atraksi wisata budaya dengan memanfaatkan
Upacara Tradisional Syawalan.
4. THREAT (ANCAMAN)
a. Kerusakan lingkungann
Terdapatnya ancaman kerusakan lingkungan dari berbagai kegiatan
pariwisata seperti buang sampah sembarangan, merusak dan mencemari
air yang ada di rawa dan tumbuhan di dalam kawasan bukit.
b. Kurangnya koordinasi antara stake holder dalam pengelolaan tempat
wisata.
c. Partisipasi masyarakat belum mendukung dalam pengembangan obyek.
Selain identifikasi SWOT ada juga analisis SWOT yang merupakan salah
satu metode untuk menggambarkan suatu kondisi dan mengevaluasi suatu
masalah yang terjadi di dalam (internal) dan di luar (eksternal) kawasan Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora.
52
Metode ini sering dilakukan untuk mencari strategi yang di lakukan,
berikut analisis SWOT terhadap kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
sebagai berikut:
Tabel 4. Analisis SWOT
SWOT Kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
Strenght
(Kekuatan)
1. Obyek wisata Rawa Jombor merupakan satu - satunya rawa
yang ada di Kabupaten Klaten.
2. Sebagai sarana rekreasi keluarga.
3. Mempunyai daya tarik berupa obyek wisata di dalamnya yang
unik di Kabupaten Klaten.
4. Mempunyai wisata pendidikan, alam dan budaya
Weakness
(Kelemahan)
1. Minimnya informasi pada masyarakat dan pengunjung.
2. Kurangnya penerangan pada saat malam hari.
3. Perawatan yang kurang intensif oleh pemerintah terhadap
fasilitas yang ada.
Opportunity
(Peluang)
Obyek kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
memiliki potensi wisata yang besar untuk menarik minat
masyarakat jika adanya informasi yang baik pada masyarakat
terhadap obyek wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dan
tingginya minat wisatawan terhadap kegiatan wisata keluarga
ataupun budaya.
Threat
(Ancaman)
Masyarakat pada jaman sekarang ini lebih cenderung tertarik
untuk mengunjungi tempat-tempat perbelanjaan yang modern serta
53
berwisata menikmati keunikan kuliner yang ada di kota Klaten.
C. Kendala – Kendala yang Dihadapi Dalam Pengembangan Kawasan
Wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
Pembangunan kepariwisataan di kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora masih banyak yang harus diperbaiki. Apabila dicermati dengan
seksama pembangunan kepariwisataan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
masih belum optimal dan masih banyak yang harus diperbaiki. Permasalahan
dan kendala dalam pengembangan adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya pendanaan untuk melakukan pembangunan, perhatian dan
perbaikan dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada pihak
Pengelolaan kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dalam
melakukan pengembangan pariwisata di kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora terhadap setiap aktivitas wisata serta peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan pariwisata di Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora.
b. Rawa Jombor sendiri belum terdapat penjagaan/satpam yang berjaga –
jaga disekitar obyek tersebut.
c. Petugas kebersihan masih sedikit di kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora.
54
d. Minimnya pencahayaan pada saat malam hari sehingga faktor untuk
terjadinya rawan kriminalitas serta di salah gunakan sebagian oleh anak
muda pada malam hari untuk berpacaran.
e. Tidak adanya tempat penampungan sampah yang cukup besar sehingga
pengunjung terkadang buang sampah sembarangan.
f. Minimnya pengetahuan dari masyarakat tentang pengelolaan enceng
gondok sehingga enceng gondok di area rawa tumbuh berkembang sangat
pesat.
g. Hilangnya para petani ikan jika karamba tancap yang berada di rawa
dihilangkan.
h. Adanya alih fungsi lahan sebagai sarana pendukung perkembangan
pariwisata mengakibatkan banyak lahan produktif yang hilang dan
tergantikan oleh bangunan beton.
i. Minimnya informasi yang ada menjadi salah satu penyebab kurangnaya
pengetahuan pengunjung terhadap kawasan wisata Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora.
j. Minimnya sarana MCK yang terdapat di Taman Bukit Sidagora.
k. Kurangnya area lahan parkir bagi para wisatawan.
l. Kurangnya dalam pelebaran jalan sehingga bagi kendaraan besar seperti
bus belum dapat masuk ke area kawasan tersebut.
m. Rawa Jombor dan Bukit Sidagora terancam oleh pembangunan perumahan
yang terdapat di kawasan yang menyebabkan semakin besarnya polusi dan
kerusakan di sekitar kawasan.
n. Kurangnya kerjasama antara biro perjalanan wisata.
55
o. Belum tersediannya tempat pembuangan limbah.
p. Terancamnya kelestarian Rawa Jombor dan Bukit Sidagora karena
kendaraan semakin bertambah dan menyebabkan polusi.
D. Strategi yang dihadapi dalam pengembangan Kawasan Wisata Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora
1. Konsep dan Strategi Pengembangan
Konsep pengembangan kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
diarahkan pada pengembangan fisik dan non fisik. Untuk pembangunan
fisik akan dilakukan beberapa kegiatan pembangunan untuk memperbaiki
kawasa tersebut. Beberapa hal yang akan direncanakan pembangunan
adalah tempat retribusi serta pos keamanan, lokasi parkir permanen untuk
kendaraan roda dua dan empat, talut disekitar rawa, tempat MCK, gardu
pandang, pelebaran jalan, fasilitas bermain anak – anak, tempat
penyewaan motor, camping ground dan papan penunjuk arah disekitar
rawa maupun bukit.
Pengembangan non fisik akan diarahkan pada upaya melakukan
pungutan penerima masyarakat setempat terhadap rencana pengembangan
kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora, penguatan kelembagaan,
pengembangan sumber daya manusia sebagai tuan rumah yang
memeberikan layanan atau service kepada pengunjung serta penguatan
masyarakat agar mampu berperan dalam setiap tahapan pembangunan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan atau
56
pemantauan dan evaluasi terhadap pengembangan kawasan Rawa Jombor
dan Bukit Sidagora. Karena pada dasarnya masyarakat setempat itulah
yang menjadi owner sehingga mereka harus memiliki sense of belonging
terhadap semua sumber daya yang terdapat di wilayahnya. (sumber
Disbudparpora Klaten)
2. Pengembangan fisik kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
a. Pembangunan tempat retribusi dan pos keamanan
Pembangunan tempat retribusi dan pos keamanan yang akan
dilaksanakan di kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
yaitu meliputi empat tempat pos keamanan dibagian selatan, barat,
timur rawa serta satu pos di bukit serta pembangunan untuk tempat
retribusi ada tiga yaitu di bagian selatan, timur dan barat. Sehingga
dalam pengawasan dan pantauan keamanan menjadi kondusif.
b. Pembangunan tempat parkir
Area parkir untuk kendaraan pengunjung, baik roda dua maupun
roda empat, direncanakan merupakan lokasi permanen dan akan
diletakkan di wilayah pintu retribusi sebelah barat yang berdekatan
dengan bukit, wilayah ini terdapat tanah yang cukup luas sehingga
dapat di pakai untuk lahan tempat parkir. Jalur untuk kendaraan seperti
bus dapat diakses pada pintu retribusi sebelah barat saja karena jalan
yang dari timur ataupun selatan masih sempit dan melewati
pemukiman penduduk sehingga hanya dapat dilewati oleh kendaraan
mobil ataupun motor.
c. Pembangunan talut
57
Pembangunan talut akan difungsikan sebagai pengaman lahan
yang memiliki derajat kemiringan yang cukup tajam agar tidak mudah
longsor dan rusak oleh para pengunjung dan mengantisipasi agar
wisatawan tidak terperosot ke rawa, pembangunan terasering yang di
bukit dapat untuk pembatas jurang dengan tempat area yang aman,
talut diarea taman berfungsi sebagai penampungan pengunjung dan
dapat digunakan sebagai tempat duduk ketika menyaksikan
penyebaran ketupat di taman atau sekitar panggung yang berada di
bukit pada Tradisi Syawalan. Dengan dibangunnya talut terasering
tersebut diharapkan pengunjung dapat terasa lebih nyaman, lebih
aman, tidak terdesak – desakan ketika menunggu acara Tradisi
Syawalan. Talut ini akan direncanakan akan dibangun di pintu masuk
air dari sungai ke rawa agar pada saat banjir air dari sungai tidak akan
masuk lagi ke rawa serta sebagai pembatas di bukit yang curam dan
area sekitar taman yabg berada di bukit.
d. Pembangunan area camping ground
Pembangunan area camping ground direncanakan berada di bukit
dekat dengan taman. Area camping ground diperuntukkan bagi
kelompok siswa dalam skala kecil mengingat luas lokasi berada di
bukit dan terbatas. Pembangunan area camping ground ini didasarkan
atas alasan bahwa kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
mempunyai potensi wisata alamnya dengan kegiatan wisata outbond
dengan nuansa alamnya dan pedesaannya yang dikombinasikan
58
dengan kegiatan pendidikan dan kegiatan olahraga. Namun kegiatan
camping ground harus dikoordinasikan dengan masyarakat setempat.
e. Pembangunan MCK dan air bersih
Pembangunan MCK direncanakan akan di bangun pada tiga lokasi
warung apung, taman di bukit serta di sebagian pemukiman rawa di
pinggir jalan. Pembangunan MCK di dasarkan pada kebutuhan untuk
memberikan layanan berupa sarana kepada pengunjung, utamanya
pada saat jogging ataupun bersepedaan di sekitar rawa ataupun bukit.
f. Pembangunan penunjuk arah (sign board)
Pembangunan papan penunjuk arah atau sign board akan dibangun
dibeberapa lokasi kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.
Penunjuk arah dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada
pengunjung yang akan mengunjungi rawa maupun bukit sehingga
mudah untuk menemukan lokasi yang tepat. Sehingga pengunjung
tidak akan bingung dalam memilih tempat yang akan di pakai untuk
rekreasi ataupun bersantai.
g. Pembangunan tempat penyewaan motor atau sepeda
Pembangunan tempat penyewaan motor atau sepeda ini sangat
penting dikarenakan untuk menempuh atau memutari rawa sangatlah
jauh maka disediakannya tempat penyewaan motor atau sepeda ini
sangat mendukung rencana akan dibangun di pertigaan sebelah barat
dekat dengan bukit dan tempat parkir.
59
h. Gardu pandang
Pembangunan gardu pandang akan direncanakan dibangun diatas
bukit, agar para pengunjung yang datang di kawasan Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora tidak hanya menikmati alamnya dan disekitarnya saja
tetapi dapat melihat pemandangan dari atas bukit yang terlihat dari
berbagai penjuru dari Desa krakitan.
i. Pelebaran jalan
Pembangunan pelebaran jalan akan dilakukan di sepanjang
jalan yang mengitari rawa dikarenakan jalannya yang masih sempit
sehingga hanya muat untuk kendaraan roda dua saja dan jika ada
kendaraan mobil yang lewat maka kendaraan roda dua pun harus
mengalah atau menepi maka diberlakukannya pelebaran jalan untuk
memudahkan bagi para pengunjung.
j. Tempat bermain anak – anak
Pembangunan tempat bermain anak akan di lokasikan di dua
tempat yaitu di taman bukit serta disekitar warung apung fasilitas ini
sangat mendukung karena sebagaian besar pengunjung wisata pasti
akan tertarik dengan permainan yang ada tidak hanya anak kecil
bahkan berbagai macam usia, untuk permainan yang memacu
adrenalin juga sangat diperlukan dalam pembangunan tempat bermain
seperti flying fox dan sebagainya.
k. Sumber Daya Listrik
Kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora sudah mempunyai
listrik di seluruh blok dan obyek - obyek yang ada di dalam kawasan,
60
pendistribusian sumber daya listrik yang diambil dari PLN yang
berpusat dari area pemukiman masyarakat sekitar, hal ini untuk
mengurangi resiko kriminalitas, ditambahkan lagi di sekeliling area
Rawa Jombor maupun di Bukit Sidagora.
l. Sistem Pembuangan Limbah
Hasil limbah kawasan ini terdiri dari dua jenis yaitu limbah padat
dan limbah cair. Pengelolaan limbah padat dilakukan dengan
melakukan pembakaran di tempat pembuangan utama kawasan
ataupun di daur ulang.
3. Pengembangan aktivitas wisata aktual
a. aktivitas foto di Bukit Sidagora dan Rawa Jombor
Bagi para wisatawan yang ingin mendapatkan hasil yang bagus
wisatawan biasanya datang di pagi hari maupun sore hari dengan
memanfaatkan pencahayaan alami. (observasi langsung tanggal 5 juni
2016)
b. aktivitas memancing
Pengunjung yang datang tidak hanya menikmati masakanya dapat
juga memancing setiap warung apung memiliki tempat untuk
memancing biaya pemancingan tergantung pengunjung dari kiloan
biayanya Rp. 20.000/kg maupun harian biayanya Rp.5000/hari.
c. Jogging
61
Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh para pengunjung yang
tinggalnya disekitar Klaten biasanya dilakukan pada pagi meupun pagi
hari.
d. Tradisi Syawalan
aktivitas ini biasanya dilakukan para pengunjung pada saat
menjelang lebaran pengunjung datang untuk mengikuti tradisi ini
maupun berpartisipasi.
e. Gathering/pertemuan
aktivitas ini digemari oleh para pengunjung karena pas dengan
panorama alamnya, dengan menikmati masakan dari olahan ikan, yang
diamasak di warung apung. Sangat cocok untuk pertemuan keluarga
maupun acara besar, hal ini dapat dikembangkan sebagai MICE.
f. Aktivitas Bermain
pengunjung yang datang dengan membawa anak dapat
memanfaatkan dengan fasilitas bermain yang ada di warung apung
maupun di bukit.
4. Pengembangan non fisik kawasan Rowo Jombor dan Bukit Sidagora
a. Pengembangan produk
Pengembangan produk kepariwisataan di kawasan wisata Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora merupakan satu kesatuan terpadu dari
beberapa potensi wisata, baik yang telah ada maupun dalam proses
62
perencanaan, yang secara prinsip dapat dikelola secara efektif melalui
pengemasan produk yang lebih menarik. Oleh karena itu perlu
dimunculkan area – area potensial untuk menciptakan kombinasi baru
produk wisata dengan mengedepankan unsur – unsur khas produk
yang direncanakan. Agar model pengembangan ini dapat tercapai,
maka perlu pengembangan secara terencana bagi kawasan – kawasan
wisata disekitarnya secara baik dan menyeluruh.
Produk yang dapat dikembangkan di kawasan Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora adalah wisata budaya, pendidikan serta alamnya.
Wisata alam dapat dikembangkan dengan outbond atau ground
camping tracking ke bukit serta menyusuri atau mengelilingi rawa
dengan bersepeda maupun lari. Wisata budayanya dapat
dikembangkan dengan cara memperkenalkan Tradisi setempat.
Adapun untuk wisata pendidikan dapat dikembangkan melalui even –
even khusus seperti acara camping pelajar, pramuka dan sebagainya.
63
Tabel 5. Paket wisata one day tour di Kecamatan Bayat
jam Acara/kegiatan
07.00 Dijemput dari meeting point
07.00-07.20 Perjalanan menuju pembuatan Batik Tulis
Jarum+makan pagi (nasi box)
07.20-09.30 Aktivitas di batik tulis jarum
09.30-09.45 Perjalanan menuju Makam Pandanaran
09.45-13.00 Aktivitas di Makam Pandanaran+istirahat,
makan siang (nasi box)
13.00-13.15 Perjalanan menuju pembuatan Gerabah Melikan
13.15-14.20 Aktivitas di pembuatan Gerabah Melikan
14.20-14.35 Perjalanan menuju Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora
14.35-17.00 Aktivitas di Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora+makan malam di warung apung
17.00 Pulang
Keterangan : Mini bus kapasitas 6-8 orang
Biaya Rp. 170.000/pack (sudah termasuk makan)
b. Pengembangan tradisi Syawalan
64
Tradisi Syawalan ini sangat menarik minat para wisatawan untuk
berkunjung ke kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora hal ini
dikarenakan sudah menjadi tradisi kepada para warga masyarakat
sekitar, hal ini tradisi ini dapat dikembangkan dengan menjadikan
tradisi Syawalan sebagai agenda/event tahunan yang diadakan oleh
pemerintah serta di unggulkan dalam hal agenda acara budaya.
c. Pengembangan Pemasaran
wisatawan yang berkunjung ke kawasan Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora pada saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung
meningkat, terutama pada saat Lebaran maupun tradisi Syawalan,
dimana jumlah kunjungan mencapai 18.800 orang.
(sumber UPTD Dinas pariwisata Klaten)
65
Tabel 6. Data pengunjung kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
Bulan Jumlah pengunjung
Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora Tahun
2014
Jumlah pengunjung
Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora tahun
2015
Januari 3800 3800
Februari 1429 3906
Maret 3067 2224
April 2645 2245
Mei 2155 2155
Juni 2484 2672
Juli 3056 + 14944 1874
Agustus 1424 2458 + 15542
September 2048 2034
Oktober 1730 1714
November 1714 1562
Desember 1998 5520
Jumlah 43854 47706
66
Sumber : UPTD Dinas Pariwisata Klaten
Namun demikian dilihat dari sudut realitas pasar, dapat dibedakan
menjadi pasar aktual dan pasar potensial. Pasar aktual kawasan wisata
Rawa Jombor dan Bukit Sidagora adalah wisatawan lokal yang
memiliki minat pada wisata alam dan wisata budaya (menyaksikan
tradisi Syawalan) maupun ikut berpartisipasi dalam tradisi syawalan.
Minat wisatawan lokal pada kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora terutama terkait dengan motivasi rekreasi berbasis pada
kegiatan melihat keindahan alamnya. Adapun untuk pasar potensial,
yaitu wisatawan tertarik terhadap upacara tradisi Syawalan. Pasar
potensial ini juga mencakup mereka yang melakukan kunjungan ke
obyek – obyek wisata disekitar Rowo Jombor dan Bukit Sidagora yang
hampir keseluruhannya adalah wisatawan lokal dan regional. Agar
pasar wisata tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
Maka perlu adanya strategi :
1. Pemanfaatan teknologi dan informasi bagi promosi dan sistem
informasi pariwisata daerah untuk mendukung strategi pemasaran
yang handal berupa alamat web, instagram, aplikasi dan facebook
sebagai informasi obyek wisata tersebut.
2. Pengembangan paket wisata dengan mengedepankan potensi
alamnya serta nilai – nilai tradisi dan budaya.
67
3. Pengembangan citra pariwisata obyek Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora sebagai obyek wisata alam dan budaya unggulan di
Kabupaten Klaten.
4. Pemberitahuan melalui berbagai media masa dalam upaya
menyebarluaskan berbagai informasi terkait dengan pengembangan
wisata di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.
d. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
Pengembangan pariwisata di kawasan wisata Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora tidak mungkin dapat tercapai tanpa adanya dukungan
dari masyarakat sekitar obyek, karena masyarakat sekitar obyek
merupakan salah satu subyek dari selutuh kegiatan yang akan
dilaksanakan. Hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan
pendapatan melalui berbagai peluang usaha dalam pelayanan pada
wisata. Namun sebelumnya semua itu terwujud, maka sangat
diperlukan adanya kesadaran dari tiap warga masyarakat untuk ikut
aktif terlibat didalam program – program yang direncanakan bersama
serta didukung oleh kemampuan SDM yang memadai.
Pengembangan SDM dapat dilaksanakan melalui peningkatan
pengetahuan masyarakat setempat mengenai pariwisata, peningkatan
sadar wisata dalam memberikan pelayanan kepada tamu (wisatawan),
serta upaya menciptakan dan menjaga citra positif dari kawasan Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora sehingga pengunjung selalu tertarik untuk
melakukan kunjungan ulang.
68
Langkah – langkah pengembangan SDM ini dapat dilakukan
dengan cara :
1. Masyarakat sekitar Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dapat
dijadikan sebagai Tour Guide untuk menambah hasil ekonomi
dan juga memperoleh pengalaman.
2. Sarasehan berbagai macam pihak antara masyarakat, Dinas
Pariwisata Klaten, DPU Perairan Klaten, serta tokoh
masyarakat.
3. Penyuluhan yang dilakukan oleh instansi terkait, Perguruan
Tinggi untuk pengembangan obyek maupun sebagai masukan
agar kedepannya lagi lebih optimal.
e. Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora
memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama masyarakat disekitar obyek. Agar pembangunan dapat
berhasil, maka masyarakat sebagai subyek (stake holder) harus
diikutsertakan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan,
maupun pengawasan. Untuk dapat mencapai tujuan ini, maka dalam
pengembangan kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora ini
perlu disipakan penataan kelembagaan dan kewenangan yang telah ada
di kawasan obyek wisata tersebut. Struktur kelembagaan yang akan
dibentuk di kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora haruslah
berdasarkan pada aspirasi dari stake holder (pemerintah, tour and
69
travel, masyarakat), kerjasama antar pemerintah Provinsi Jawa Tengah
dengan Dinas Pariwisata Klaten.
E. Kuesioner (angket)
Berdasarkan hasil kuesioner penelitian pada tugas akhir ini telah
menyebarkan angket sebanyak 30 responden untuk mengetahui bagaimana
komentar para wisatawan mengenai kunjungan datang ke kawasan Rawa Jombor
dan Bukit Sidagora, sarana dan prasarana yang terdapat di Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora, serta bagaimana suasana dan lingkungan di dalam kawasan Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora.
Hasil Kuesioner
Tabel 7. Hasil kuesioner keseringan pengunjung yang datang di kawasan Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora.
No Kuesioner Jawaban Responden
Sering Jarang Jumlah
Responen
1 Berapa kali anda berkunjung ke
Rawa Jombor dan Bukit Sidagora ?
25
Responden
05
Responden
30
Responden
Jumlah para wisatawan yang sering berkunjung ke kawasan Rawa Jombor
dan Bukit Sidagora lebih banyak di bandingkan dengan yang jarang dan tidak
pernah sama sekali, wisatawan yang sering berkunjung ke kawasan Rawa Jombor
dan Bukit Sidagora lebih di dominasi oleh wisatawan dari daerah Klaten
sementara wisatawan yang jarang berkunjung dan belum pernah atau baru
70
pertama kali datang ke kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora adalah
wisatawan yang berasal dari daerah luar kota Klaten.
Tabel 8. Hasil kuesioner tujuan pengunjung yang datang di kawasan Rawa
Jombor dan Bukit Sidagora.
No Kuesioner
Jawaban Responden
Berlibur Lain – lain Jumlah
Responen
2
Tujuan utama anda datang ke
Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora ?
27
Responden
3
Responden 30 Responden
Tujuan utama para wisatawan datang ke kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora lebih di dominasi oleh wisatawan yang ingin berlibur menikmati objek
wisata, melihat segala isi yang ada di dalam kawasan sementara wisatawan yang
datang ke kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora untuk lain - lain lebih
sedikit karena tujuan mereka datang ke Rawa Jombor dan Bukit Sidagora hanya
untuk melakukan kegiatan berolahraga dan memancing.
Tabel. 9. Hasil kuesioner kualitas sarana prasarana pengunjung yang datang di
kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.
No Kuesioner Jawaban Responden Jumlah
Responen Baik Cukup Kurang
3
Bagaimana menurut anda kualitas
sarana dan prasarana yang ada di
kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora.?
05
Responden
10
Responden
15
Responden 30 Responden
71
Menurut para wisatawan yang datang ke kawasan Rawa Jombor dan Bukit
Sidagora dari 15 responden menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada di
kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora ini sudah sangat baik dan cukup baik
karena pihak pengelola menyediakan tempat yang nyaman, untuk menyantap
makanan dan untuk aktivitas berkumpul keluarga atau berkumpul bersama teman-
teman, memiliki tempat sampah, memiliki toilet, mushola, memiliki papan
petunjuk informasi, memiliki halaman parkir, banyak tempat jual makan dan
minuman yang tersedia di dalam kawasan, jalanan yang sudah di aspal serta
memiliki arena bermain untuk anak.
Sementara ada beberapa wisatawan yang menyatakan bahwa sarana dan
prasarana di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora belum baik karena kurang
dirawatnya beberapa meja taman yang ada di Bukit Sidagora, tempat sampah yang
cukup jauh dari beberapa area - area penting di kawasan, mushola yang kurang
luas, adanya tulisan atau coretan di beberapa tempat istirahat, meja taman, warung
apung, beberapa halaman parkir belum diaspal dan rusak, dan banyak beberapa
area – area.
Tabel 10. Hasil kuesioner suasana dan lingkungan yang dirasakan pengunjung
yang datang di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.
No Kuesioner Jawaban Responden Jumlah
Responen Bersih Sejuk Lain-lain
4
Bagaimana menurut anda suasana dan
lingkungan di kawasan Rawa Jombor
dan Buit Sidagora.?
05
Responden
17
Responden
08
Responden 30 Responden
72
Menurut pendapat para wisatawan yang berkunjung mengenai suasana dan
lingkungan di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora bahwa suasana di
kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora ini sangat bersih, masih alami,
alamnya bagus, dan memiliki udara yang sejuk sehingga sekitar 22 wisatawan
menyatakan sangat merasa nyaman berkunjung ke kawasan Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora.
Berdasarkan dari hasil kuesioner bahwa wisatawan yang sering datang dan
berkunjung ke kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora adalah wisatawan yang
berasal dari daerah Klaten, tujuan utama datang ke kawasan Rawa Jombor dan
Bukit Sidagora karena ingin berlibur untuk menikmati kuliner dan ingin melihat
segala isi yang ada di dalam kawasan, para wisatawan yang datang ke kawasan
Rawa Jombor dan Bukit Sidagora menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang
ada di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora ini kurang atau cukup, di
warung apungnya memiliki untuk tempat istirahat, untuk menyantap makanan dan
untuk aktivitas berkumpul keluarga atau berkumpul bersama teman-teman,
memiliki tempat sampah, memiliki toilet, mushola, memiliki papan petunjuk
informasi, memiliki halaman parkir, banyak tempat jual makan dan minuman
yang tersedia di dalam kawasan, jalanan yang sudah di aspal, serta memiliki
arena bermain untuk anak, dan para wisatawan yang berkunjung menyatakan
bahwa suasana di kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora ini sangat bersih,
masih alami, alamnya bagus, dan memiliki udara yang sejuk sehingga wisatawan
menyatakan bahwa para wisatawan sangat merasa nyaman berkunjung ke
kawasan Rawa Jombor dan Bukit Sidagora.