BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat...

15
62 BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem Kabupaten Banyuwangi Gambar 2. Wisata Pulau Merah Dusun Pancer Desa Sumberagung Ekosistem adalah suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan biotik (mahluk hidup) maupun lingkungan abiotik (non mahluk hidup). Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu satuan lingkungan yang melibatkan unsur-unsur biotik dan faktor-faktor fisik (iklim,air dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lain (Suyud Dkk, 2014: 28).

Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat...

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

62

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

3.1 Ekosistem Kabupaten Banyuwangi

Gambar 2. Wisata Pulau Merah Dusun Pancer Desa Sumberagung

Ekosistem adalah suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses

interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud

yaitu lingkungan biotik (mahluk hidup) maupun lingkungan abiotik (non mahluk

hidup). Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu satuan lingkungan yang

melibatkan unsur-unsur biotik dan faktor-faktor fisik (iklim,air dan tanah) serta

kimia (keasaman dan salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lain (Suyud

Dkk, 2014: 28).

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

63

Banyuwangi merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya,

ekosistem yang tersebar di Banyuwangi juga cukup beragam diantaranya

ekosistem alam dan buatan, ekosistem alam sebagai berikut ekosistem hutan,

Padang rumput (Taman Nasional Baluran), ekosistem air laut, ekosistem danau

dan ekosistem sungai. Sedangkan ekosistem buatan diantaranya sebagai berikut

ekosistem suaka marga satwa dan waduk.

Ekosistem hutan sangat mudah ditemui di Banyuwangi, banyak tempat

wisata yang memanfaatkan hutan misalnya wisata hutan di Songgon maupun di

kalibaru keindahan hutan yang mampu menarik wisatawan lokal maupun

mancanegara. Ekosistem padang rumput yang sangat terkenal yakni Taman

Nasional Baluran yang didalamnya terdapat flora fauna yang hamper punah

misalnya banteng liar, harimau dan burung-burung yang akan punah masih dapat

ditemui di Baluran. Ekosistem hutan juga ada di Desa Sumberagung, Gunung

Tumpang Pitu merupakan wilayah hutan lindung yang menjadi serapan air di

wilayah sekitar dan menjadi ladang nafkah masyarakat lereng Gunung Tumpang

Pitu.

Kabupaten Banyuwangi merupakan wilayah ujung Jawa Timur yang

memiliki julukan The Sunrise of Java dimana sisi Banyuwangi yang pertama kali

mendapat paparan sinar matahari karena letaknya dipaling ujung. Kabupaten

Banyuwangi memiliki pantai yang selalu menjadi tujuan wisata wisatawan yang

terletak di Desa Sumberagung yakni pantai Pulau Merah yang seringkali

dijadikan tempat berkumpul bersama keluarga untuk menikmati pemandangan

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

64

yang indah nan hijau dari pegunungan yang berjejer di sekeliling pantai Pulau

Merah. Wilayah pesisir Banyuwangi memiliki kekayaan alam yang melimpah,

sektor perikanan sangat melimpah dibuktikan banyaknya Tempat Pelelangan Ikan

(TPI) seperti TPI Muncar, PTI Grajagan dan TPI Pancer. Menurut hasil

wawancara dengan nelayan Pancer, Bapak Ahmad 59 tahun warga Dusun Pancer:

“Hasil tangkapan nelayan di tahun 80-an sangat melimpah, masyarakat

nelayan tidak pernah merasakan kesusahan dalam hal perekonomian mbak,

namun setelah adanya tsunami perekonomian masyarakat sedikit terganggu

karena banyaknya kerusakan rumah dan hilangnya berbagai perabotan yang

sudah dimiliki seperti televisi, kasur, dan yang lainnya”

Hal ini membuktikan hasil perikanan dari ekosistem laut sangat menguntungkan

perekonomian masyarakat sekitar pantai. Namun pada tanggal 3 Juni 1994 terjadi

bencana alam Tsunami yang menghancurkan wilayah pesisir Pancer dan Grajagan

yang menewaskan kurang lebih 300 orang dan 789 orang terluka. Sebanyak 922

rumah warga rusak dihantam Tsunami (Kompas.com). Produksi ikan menurun

karena global warming yang mempengaruhi perolehan hasil perikanan di laut

Banyuwangi dan juga paparan limbah tambang emas yang dibiarkan dibuang ke

laut lepas.

Banyuwangi memiliki garis pantai sepanjang 175 km yang berada dalam

jalur gempa aktif yang rawan bencana tsunami. Secara geologis pesisir selatan

Jawa berada di jalur pertemuan dua lempeng besar yang saling bertumbukan

(subduksi) yakni lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Pergerakan dua

lempeng tersebut sering menyebabkan gempa yang bahkan memicu tsunami kecil

maupun besar. Pada tahun 1994 Banyuwangi tepatnya Desa Sumberagung pernah

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

65

mengalami gempa berkekuatan 7,2 Skala Ritcher yang berpusat 18 kilometer di

Samudera Hindia. Di pantai Lampon dan Pancer Kecamatan Pesanggaran dengan

ketinggian 11 meter hingga 14 meter dengan jangkauan 150 meter. Badan Litbang

Departemen Pekerjaan Umum mencatat sedikitnya 377 warga tewas, 789 terluka

dan sebanyak 922 rumah rusak ringan hingga berat (Ningtyas, 2019: 5-12).

Banyuwangi memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah di Kecamatan

Pesanggaran Desa Sumberagung. Wilayah ini termasuk dalam kawasan

konservasi Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Meru Betiri. Taman

Nasional Alas Purwo (TNAW) berada dalam satu rangkaian pesisir selatan yang

kurang lebih berjarak sekitar 30 km dari Kecamatan Pesanggaran. Taman

Nasional seluas 43.420 ha ini menjadi tempat berkembangbiak bagi 584 flora, 31

mamalia, 236 burung dan tempat pendaratan penyu. Sementara Taman Nasional

Meru Betiri (TNMB) berjarak 15 km di bagian selatan Desa Sumberagung. Seluas

20.415 ha dari 58.000 ha yang telah ditetapkan taman nasional pada tahun 1982

yang tepat berada di Dusun Kandangan dan Sarongan yang termasuk wilayah

Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran (Data Direktorat Taman Nasional

dan Hutan Wisata, 2017).

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

66

3.2 Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi

Gambar 3. Kantor Desa Sumberagung

Desa Sumberagung merupakan salah satu Desa di Kabupaten Banyuwangi

yang berada di wilayah bagian Selatan tepatnya dikaki Gunung Tumpang Pitu,

Gunung Lompong, Gunung Bayur dan Bukit Kapur (Gunung Gamping). Desa

Sumberagung memiliki jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten sekitar 65 Km.

Secara administratif Desa Sumberagung masuk wilayah Kecamatan Pesanggaran,

dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Desa

Barurejo, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah timur

berbatasan dengan Desa Sumbermulyo dan Desa Pesanggaran, dan sebelah barat

berbatasan dengan Desa Kandangan dan Desa Sarongan.

Dengan luas wilayah 13.262 Ha, Desa Sumberagung termasuk daerah yang

banyak memiliki kekayaan alam atau sumber daya alam yang tinggi, hampir

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

67

semua kekayaan alam dimiliki oleh desa Sumberagung. Sumber daya alam yang

ada antara lain mulai dari kelautan (di wilayah Dusun Pancer, Pulau merah),

Kehutanan (membentang disekitar wilayah desa), Perkebunan (wilayah Sungai

Lembu), Pertanian, Pariwisata, dan Pertambangan (Gunung Tumpang Pitu) yang

banyak terdapat kandungan bijih emas dan saat ini telah dilakukan eksploitasi

oleh PT Bumi Sukses Indo (BSI).

Secara umum luas wilayah desa Sumberagung sebagai berikut:

a) Pemukiman / Bangunan : 3.787 Ha

b) Tegal/kebun dan lading : 260 Ha

c) Sawah/Lahan Pertanian : 475 Ha

d) Hutan Negara/Desa : 3.264 Ha

e) Perkebunan : 2.600 Ha

f) Curah/lahan kritis/kuburan : 1.000 Ha

g) Luas Jalan : 2086 Ha

h) Lain-lain : 154 Ha

Topografi Desa Sumberagung berupa dataran rendah atau cekungan

yang dikelilingi oleh bebukitan dan gunung dengan banyak aliran sungai.

Sebagian wilayahnya dibatasi oleh laut serta perkebunan dan hutan.

Sedangkan ketinggian rata-rata dari permukaan air laut ±7 m dpl, dengan

keadaan suhu rata-rata berkisar 28°C-30°C. Curah hujan rata-rata tiap tahun

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

68

berkisar 2000-3000 mm, dengan demikian kondisi alam Desa Sumberagung

adalah daerah kering terutama di musim kemarau.

3.3 Sejarah Desa Sumberagung

Sekitar tahun 1935 di wilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan,

tepatnya di kaki Gunung Tumpang pitu, Gunung Lompong, Gunung Bayur dan

Bukit Kapur (Gunung Gamping) yang merupakan dataran rendah dan cekungan,

dilakukan pembukaan hutan oleh beberapa kelompok orang yang datang dari

berbagai daerah di tanah Jawa dengan tujuan akan dijadikan lahan perkampungan

dan pertanian.

Dalam kegiatan pembukaan hutan, masing-masing kelompok yang

berdasarkan daerah asal dipimpin oleh seseorang yang biasa dipanggil Mbah

Surip, dengan memilih lahan tertentu misalnya kelompok orang yang berasal dari

daerah Jember, setelah pembukaan hutan selesai menjadi daerah perkampungan,

daerah tersebut diberi nama "jemberan", kelompok orang yang berasal dari daerah

Jogjakarta setelah pembukaan hutan selesai menjadi daerah perkampungan, maka

daerahnya diberi nama "jogja", kelompok orang yang beragama Kristen setelah

pembukaan hutan selesai menjadi daerah perkampungan, maka diberi nama

"kursusan" dan sebagainya.

Akhirnya setelah pembukaan hutan dirasa cukup dengan terbentuknya

daerah pemukiman dengan nama yang bermacam-macam, para koordinator dan

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

69

sebagian anggota (nama dan asal tidak jelas) berkumpul untuk melakukan

musyawarah pemberian nama daerah baru yang mereka buka dengan satu nama

yang tidak mengikat dari nama daerah asal mereka masing-masing.

Dengan dasar daerah baru tersebut merupakan dataran rendah dan cekungan

serta berada di kaki gunung dan bukit sehingga keadaan air melimpah akhirnya

sepakat diberi nama Desa "Sumberagung" yangberasal dari kata Sumber yang

berarti mata air, sedangkan Agung berarti penuh/besar, oleh karena itu sampai

dengan sekarang Desa Sumberagung merupakan daerah rawan banjir pada musim

penghujan karena setiap tahunnya selalu terjadi bencana banjir lebih-lebih setelah

gunung dan bukit di sekitarnya gundul akibat penebangan liar.

Awalnya Desa Sumberagung terdiri dari 10 (sepuluh) Dusun antara lain:

1. Dusun Krajan/ Mulyoasri

2. Dusun Tembakur

3. Dusun Rejoagung

4. Dusun Silirbaru

5. Dusun Pancer

6. Dusun Sungailembu

7. Dusun Sumberjambe

8. Dusun Sarongan

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

70

9. Dusun Kandangan

10. Dusun Sukamade.

Namun pada tahun 1966, Desa Sumberagung dipecah menjadi 2 (dua) Desa

yaitu Desa Sumberagung (induk) dan Desa Sarongan (pecahan), selanjutnya pada

tahun 1992 dipecah lagi menjadi 2 (dua) yaitu Desa Sumberagung (induk) dan Desa

Sumbermulyo (pecahan) sampai dengan sekarang.

Adapun saat ini Desa Sumberagung terdiri dari 4 (empat) Dusun, terbagi

menjadi 11 RW dan 66 RT, dengan rincian:

1) Dusun Rejoagung : 2 RW, 17 RT

2) Dusun Silirbaru : 4 RW, 23 RT

3) Dusun Pancer : 3 RW, 20 RT

4) Dusun Sungailembu : 2 RW, 6 RT

3.4 Sejarah Pembangunan Desa Sumberagung

Pembangunan di Desa Sumberagung dimulai sejak dicanangkan Pelita I

pada tahun 1969, namun hingga sekarang belum tercapai sesuai dengan harapan

warga masyarakat, dikarenakan banyaknya kendala antara lain:

a) Luas wilayah

b) Lokasi yang agak terpencil

c) Medan sebagian sering dilanda banjir

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

71

d) Jumlah penduduk

e) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pembangunan.

Tetapi setelah memasuki Pelita II tepatnya pada tahun 1975 jalan poros

yang melewati Desa Sumberagung baik yang jurusan Desa Sarongan maupun

jurusan Dusun Pancer mendapat program pengaspalan dari Pemerintah, maka

transportasi semakin lancar, lebih-lebih setelah adanya program angkutan

pedesaan.

Pada tahun 2007 sampai dengan tahun berjalan ini (2007–2010) Desa

Sumberagung mendapatkan Program PNPM-MP yang telah banyak membantu

pembangunan desa Sumberagung dengan dasar Pemberdayaan Masyarakat

Miskin, dan partisipasi warga dan menonjolkan swadaya yang tinggi antara lain :

1. Pengerasan Jalan Dusun Rejoagung Jalan Ring 2 dan di Dusun Silirbaru

jalur Pak Wakabi ke Selatan tahun 2007.

2. Rabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008

3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh tembus Waru Doyong PNPM

Tahun 2009

4. Pembangunan Irigasi di Kanal Kambang Jepit Program PNPM MP 2009.

5. Pengerasan jalan Pak Bibit ke Barat sampai Pasar Templek PNPM Tahun

2010.

6. Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan melalui PNPM-MP Tahun

2007-hingga sekarang.

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

72

Pada tahun 2013-2014 Desa Sumberagung Mendapatkan Corporate Sosial

Responsibility (CSR) dari perusahaan Tambang Emas PT.BSI yang diperutukan

Plesterisasi Rumah warga kurang mampu dan pembangunan plengsengan

(penahan badan jalan), jembatan dan rehab total pembangunan jembatan Buk

Sanggawe, Gapura Masuk Kampung Nelayan Dusun Pancer serta masih ada

beberapa program fisik yang didanai dari CSR PT BSI. Desa Sumberagung

mendapatkan CSR dalam bentuk bus sekolah yang digunakan untuk antar jemput

sekolah anak-anak di sekitar tambang. CSR PT BSI lainnya dalam bentuk

beasiswa pendidikan untu anak-anak Desa Sumberagung yang kurang mampu,

yang nota benenya wilayah Desa Sumberagung merupakan wilayah yang gersang

dan kering sehingga untuk tipe tanahnya tidak cocok jika ditanami.sebagian

kekayaan Kabupaten Banyuwangi secara tidak langsung berasal dari perusahaan

tambang sudah sudah menduuduki Gunung Tumpang Pitu sejak tahun 1997.

Gambar 4. Bus sekolah CSR dari BSI

Meskipun demikian, masalah pembangunan di Desa Sumberagung baik

fisik maupun non fisik sampai sekarang masih jauh untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat pada umumnya, karena sering terjadi perencanaan program

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

73

pembangunan Pemerintah yang tidak melibatkan masyarakat sehingga ada

beberapa hasil pembangunan yang kurang bermanfaat.

Selanjutnya karena pembangunan di Desa Sumberagung belum merata di

seluruh wilayah Desa, maka melalui Dokumen RPJMDes masyarakat Desa

Sumberagung sangat berharap bahwa program-program pembangunan yang

merupakan usulan masyarakat Desa Surnberagung dan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun pihak ketiga

yang turut peduli terhadap pembangunan di Desa Sumberagung.

3.5 Keadaan Sosial Desa Sumberagung

a) Kondisi Pendidikan

Berdasarkan pendataan Desa Sumberagung pada awal tahun 2016

jumlah remaja putus sekolah cukup tinggi yakni tingkat SMP (sekolah

menengah pertama) sebanyak 200 orang (52,63%), kemudian putus sekolah

tingkat SMA (Sekolah menengah atas) sebanyak 150 orang (39,47%),

sedangkan remaja putus sekolah tingkat sekolah dasar sebanyak 30 orang

(7,89%) dapat disimpulkan angka putus sekolah cukup tinggi dikarenakan

tingginya biaya sekolah dan lokasi sekolah yang berjarak berjauhan.

b) Kondisi Kesehatan

Berdasarkan data dari kantor Desa Sumberagung kondisi kesehatan

warga Desa Sumberagung rendah hal ini bisa dilihat melalui banyaknya

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

74

jumlah rumah tidak sehat yang ada di lingkungan Desa Sumberagung.

Pemenuhan air bersih dikala musim kemarau sangat sulit karena jika musim

kemarau tiba wilayah sekitar Desa Sumberagung mengalami kekeringan dan

kekurangan air bersih. Dari sekitar 4500 rumah yang ada di Desa

Sumberagung, 4150 rumah (85, 37%) sudah memiliki prasarana air bersih

seperti sumur galian, sisanya masih menggunakan alam seperti sungai ataupun

kalenan (saluran irigasi).

c) Kondisi Keagamaan dan Budaya

Di Desa Sumberagung jumlah pemeluk agama Islam mencapai 99,6 %

dari jumlah total penduduknya atau sekitar 13.264 orang pemeluk agama

islam. 357 orang pemeluk agama Kristen maupun Katolik, 376 orang pemeluk

agama Hindu dan 271 orang pemeluk agama Budha.

Tabel 4. Jumlah Pemeluk Agama di desa Sumberagung

No.

Dusun/RW

Agama

Islam Kristen Katolik Hindu Budha

1 Rejoagung 3.079 99 5 55 135

2 Silirbaru 4.476 125 3 166 105

3 Pancer 4.598 108 2 155 25

4 Sungai

Lembu

1.111 15 - - 6

Jumlah 13.264 347 10 376 271

Sumber: Data Desa Sumberagung 2018

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pemeluk

agama Islam yang mendominasi di Desa Sumberagung. Secara kultur-historis,

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

75

masyarakat Desa Sumberagung paling banyak berasal dari suku Jawa, dengan

demikian kesenian yang berkembang dan masih lestari di Desa Sumberagung

lebih banyak diwarnai oleh kesenian- kesenian Jawa seperti, Jaranan, Janger,

Wayang Kulit, Karawitan, Reog, Terbangan, dan Hadrah. Dengan demikian

kesenian lokal dan kesenian yang bernuansa Islami mendominasi kelompok

kesenian seperti Hadrah dan kosidah

Tabel 5. Jumlah Kelompok Kesenian Desa Sumberagung

Kecamatan Pesanggaran hingga akhir Tahun 2018

Sumber: Data Desa Sumberagung 2018

3.6 Demografi Desa Sumberagung

Jumlah penduduk Desa Sumberagung hingga akhir tahun 2018 tercatat

sebanyak 14.268 jiwa, terdiri atas 7.244 jiwa laki-laki dan 7024 jiwa perempuan

yang tersebar di empat dusun.

No Nama Kelompok Total (grup)

1. Jaranan 1 grup

2. Wayang kulit -

3. Janger -

4. Karawitan 1 grup

5. Hadrah 5 grup

6. Qosidah 1 grup

7. Pencak Silat 2 grup

8. Reog 1 grup

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 3.1 Ekosistem ...eprints.umm.ac.id/47741/3/BAB III.pdfRabat Beton Jalan Umpang Karang PNPM Tahun 2008 3. Pengerasan Jalan Dusun Silirbaru Kaliuluh

76

Berikut data jumlah penduduk di tiap dusun di Desa Sumberagung

Kecamatan Pesanggaran sesuai hasil pendataan pada akhir tahun 2018:

Tabel 6. Jumlah Penduduk Desa Sumberagung

No Dusun Jumlah Penduduk Total Jumlah KK

L P

1. Rejoagung 1.735 1.638 3.373 993

2. Silirbaru 2.488 2.387 4.875 1.692

3. Pancer 2.453 2.453 4.888 1.648

4. Sungai Lembu 568 564 1.132 405

Jumlah 7.244 7.024 14.268 4.738

Sumber: Data Desa Sumberagung 2018