BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN...8. Kepala dusun Kedudukan kepala dusun adalah sebagai unsur...
Transcript of BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN...8. Kepala dusun Kedudukan kepala dusun adalah sebagai unsur...
17
BAB III
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
Desa Cikarang adalah salah satu desa di Kecamatan Cilamaya Wetan yang
berada di wilayah Kabupaten Karawang dengan total jumlah penduduk 9.062 jiwa
terdiri dari 4.527 jiwa penduduk laki-laki, 4.535 jiwa penduduk perempuan, dengan
2.769 Kepala Keluarga, jarak dari ibu kota kabupaten kurang lebih 30 KM. Adapun
luas Desa Cikarang berkisar 338,817 Ha. Terbagi menjadi 5 dusun dan 21 RT.
Antara lain Dusun Cikarang, Dusn Cimahi, Dusun Krajan, Dusun Sipat Kerep, dan
Dusun Banteng Ompong.
Adapun batas-batas wilayah Desa Cikarang sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banyuasih Kecamatan Banyusari
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cikalong Kecamatan Cilamaya Wetan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bayur Lor Kecamatan Cilamaya Wetan
Iklim di wilayah Desa Cikarang seperti iklim di daerah pantai utara
Kabupaten Karawang , yaitu beriklim tropis dengan suhu rata-rata 30℃. Pengaruh
angin musim cukup besar pada bulan-bulan tertentu, bertiup Angin Barat dan bulan
lainnya bertiup Angin Timur. Curah hujan berkisar antara 1000-1500 mm dengan
penyebaran secara merata.
3.1.1. Sejarah Institusi
Desa Cikarang Kecamatan Cilamaya Wetan, dulunya berawal dari Desa
Cikalong Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, ketika itu dipimpin
18
oleh Kepala Desa Bapak Casban. Dalam sejarah di Desa Cikalong ada sebuah
kampung atau dusun bernama Pande Gelang. Oleh sebab itu kehidupan
masyarakatnya selain bertani juga dikenal sebagai pengrajin perhiasan emas seperti
gelang, kalung, cincin dan lain-lain. Namun yang sangat menonjol sekali dan
terkenal sisi penghidupan masyarakatnya sebagai pengrajin gelang maka
dinamailah kampung tersebut Pande Gelang.
Setelah dalam kurun waktu tertentu kurang lebih sekitar tahun 1963 terjadi
perubahan nama kampung Pande Gelang berganti nama menjadi Dusun Cikarang,
berdasarkan usulan tokoh masyarakat oleh Bapak Nurtiman, Darmin, T.A. Juahari,
Warji dan Kepala Dusun Bapak Daman, kelima tokoh ini telah meninggal dunia,
dan dipandu oleh seorang juru tulis Desa Bapak Sobaruddin, melakukan
musyawarah serta hasil musyawarah itu disyahkan Kepala Desa Cikalong, sambil
mengadakan syukuran dan pesta “Baritan” sebagai hiburan rakyat maka lahirlah
Desa Cikarang.
Cikarang dalam pengertian bahasa sunda, ci artinya cai dan karang artinya
batu karang. Cikarang artinya air dan batu karang, yang melambangkan bahwa Desa
Cikarang kuat laksana batu karang. Walaupun diterpa air gelombang tetap kokoh
dan kuat. Dengan demikian tidak dapat dipungkiri penduduk dan tokoh masyarakat
Desa Cikalong dahulu maupun sekarang sangat kuat pengaruhnya terhadap desa-
desa tetangga Kecamatan Cilamaya Wetan.
19
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber: Kantor Desa Cikarang (2018)
Gambar III.1.
Struktur Organisasi Desa Cikarang
1. Kepala Desa
Kepala desa merupakan orang yang berkedudukan sebagai kepala
pemerintah di desa. Kedudukan kepala desa berada langsung di bawah Bupati dan
ia bertanggung jawab kepada Bupati melalui camat.
Fungsi dan tugas dari kepala desa adalah memimpin penyelenggaraan pemerintahan
serta pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan desa.
a. wewenang kepala desa
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, kepala desa diberikan beberapa
wewenang seperti yang tercantum dalam PP no. 72 tahun 2005, seperti :
1). Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama BPD
20
2). Mengajukan rancangan peraturan desa
3). Menetapkan peraturan desa yang telah mendapatkan persetujuan bersama
BPD
4). Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB desa
untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD
5). Membina kehidupan masyarakat desa
6). Membina perekonomian desa
7). Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
8). Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan serta dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9). Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Kewajiban pokok kepala desa
1). Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD tahun
1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI
2). Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3). Melaksanakan kehidupan demokrasi
4). Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari
KKN (korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
5). Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa
6). Mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan
7). Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik
8). Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa
9). Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa
21
10). Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa
11). Mengembangan pendapatan masyarakat dan desa
12). Membina, mengayomi, serta melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat
istiadat
13). Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa
14). Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan
hidup
Selain kewajiban-kewajiban pokok di atas, kepala desa juga berkewajiban untuk :
1). Memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati
atau Walikota melalui camat sekali dalam satu tahun
2). Memberikan Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD dalam
musyawarah BPD setidaknya sekali dalam setahun
3). Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
masyarakat baik melalui selebaran maupun dapat diinformasikan secara
lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa maupun media lainnya.
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
BPD merupakan suatu lembaga tingkat desa yang anggotanya terdiri dari
Ketua Rukun Warga, Pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama, serta tokoh
atau pemuka masyarakat lainnya. Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk
desa yang bersangkutan yang dipilih dalam musyawarah mufakat dan masa jabatan
dari anggota BPD adalah 6 tahun. (baca : RT dan RW di Indonesia)
a. Fungsi BPD
1). Menetapkan peraturan desa bersama dengan kepala desa.
22
2). Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
b. Wewenang BPD
1). Bersama Kepala desa melakukan pembahasan rancangan peraturan desa
2). Mengawasi pelaksanaan peraturan desa serta peraturan kepala desa
3). Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa
4). Membentuk panitia pemilihan kepala desa
5). Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan, serta menyalurkan
aspirasi masyarakat
6). Menyusun tata tertib BPD
c. Hak BPD
1). Meminta keterangan kepada pemerintah desa
2). Menyatakan pendapat
3. Sekretaris Desa
Kedudukan dari sekretaris desa adalah sebagai unsur staff yang membantu
kepala desa serta memimpin sekretariat desa. Adapun tugas utama dari seorang
sekretaris desa adalah membantu tugas kepala desa dalam melaksanakan tugas-
tugas ketatausahaan yang meliputi administrasi, kepegawaian, keuangan, umum,
perlengkapan, perencanaan, evaluasi, serta laporan.
a. Tugas sekretaris desa
1). Mengkoordinir serta menjalankan administrasi pemerintahan,
pembangunan, kemasyarakatan, dan keuangan desa.
2). Memberikan pelayanan administrasi untuk pemerintah desa dan masyarakat
23
b. Fungsi Sekretaris Desa
1). Sebagai pelaksana bagian surat menyurat, arsip, serta laporan
2). Melaksanakan urusan administrasi keuangan
3). Melaksanakan administrasi pemerintahan desa, pembangunan, dan
kemasyarakatan
4). Melaksanakan fungsi serta tugas kepala desa apabila kepala desa sedang
berhalangan.
5). Melaksanakan urusan perlengkapan serta kerumahtanggana desa
6). Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi kepala desa
4. Kepala urusan Umum
Kepala urusan umum juga merupak bagian strukur organisasi
pemerintahan desa yang ikut berperan penting untuk menjaga keamanan
lingkungan sekitar.
Berikut adalah tugas dan fungsi kepala urusan umum :
a. Tugas kepala urusan umum
1). Membantu tugas kepala desa dibidang teknis maupun administrasi
pemerintahan desa
2). Memberikan pelayanan umum serta tugas surat menyurat
3). Melakukan pemeliharaan dan pelestarian aset-aset pemerintah
4). Melaksanakan tugas terkait urusan keuangan dan laporan
5). Melakukan pembinaan serta pelayanan administrasi kependudukan dan
perizinan
24
b. Fungsi kepala urusan umum
1). Sebagai pelaksana kegiatan dalam bidang pembinaan kehidupan
masyarakat desa
2). Sebagai pelaksana inventarisasi, pembinaan, serta pelestarian kebudayaan
yang ada di desa
3). Sebagai pelaksana kegiatan perencanaan pada bidang sosial budaya dan
kemasyarakatan.
5. Kepala Seksi Pemerintahan
Kedudukan kepala urusan pemerintahan adalah sebagai unsur sekretariat,
yang melalui sekretaris desa, ia memiliki tanggung jawab terhadap kepala desa.
a. Fungsi kepala seksi pemerintahan
1). Sebagai pelaksana kegiatan pemerintahan desa
2). Sebagai pelaksana kegiatan dalam bidang ketentraman serta ketertiban
masyarakat
3). Sebagai pelaksana tugas-tugas pemerintahan yang dilimpahkan oleh kepala
desa
4). Sebagai pelaksana kegiatan perencanaan pemerintahan desa
b. Tugas kepala seksi pemerintahan
1). Membantu pelaksanaan tugas kepala desa terutama di didang teknis dan
administrasi
2). Membantu pelaksanaan tugas sekretaris desa baik secara teknis,
administrasi, maupun pelaksanaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
25
3). Melakukan pengajuan pertimbangan kepada kepala desa terkait rancangan
peraturan desa maupun hal-hal yang menyangkut pemerintahan desa
4). Melakukan pengajuan pertimbangan pada kepala desa terkait dengan
penyelesaian perselisihan yang terjadi di masyarakat desa
5). Menyusun laporan tahunan terkait penyelenggaraan pemerintahan desa
6. Kepala Seksi Ekbang
Kepala seksi urusan ekonomi dan pembangunan berkedudukan sebagai
unsur sekertariat, yang bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekertaris
desa.
a. Fungsi Kepala Seksi Ekbang
1). Pelaksana kegiatan bidang pembangunan masyarakat desa.
2). Pelaksana kegiatan dalam rangka membina perekonomian desa dan
inventarisasi potensi desa.
3). Pelaksana tugas-tugas pembangunan yang dilimpahkan oleh Kepala Desa.
4). Pelaksana kegiatan perencanaan pembangunan masyarakat desa.
b. Tugas Kepala Seksi Ekbang
1). Membantu Kepala Desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan
pengelolaan pembangunan masyarakat desa.
2). Membantu membina perekonomian desa.
3). Mengajukan pertimbangan kepada kepala desa baik menyangkut rancangan
peraturan desa maupun hal-hal yang bertalian dengan pembangunan desa.
4). Penggalian dan pemanfaatan potensi desa.
26
7. Kepala Seksi Trantib
Kedudukan kepala seksi trantib adalah sebagai unsur pelaksana teknis
lapangan bidang keamanan guna membantu kepala desa dalam menjalankan
kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.
a. Fungi kepala seksi trantib
1). Penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan pembinaan ketentraman dan
ketertiban umum
2). Penyuelenggaraan penegakan peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan
kepala daeran, dan peraturan perundang-undangan lainnya di desa
3). Pelaksanaan pembinaan dan perlindungan kepada masyarakat dan anggota
LINMAS di kelurahan
4). Pelaksanaan penertiban terhadap gangguan sosial
5). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
b. Tugas kepala seksi trantib
1). Membantu kepala desa melaksanakan pembinaan ketentraman
2). Menjaga ketertiban umum serta pembinaa perlindungan masyarakat
8. Kepala dusun
Kedudukan kepala dusun adalah sebagai unsur kewilayahan yang
membantu pelaksanaan tugas dari kepala desa di lingkup kerjanya. Adapun tugas
dari kepala dusun adalah membantu kepala desa dalam menjalankan kebijakan serta
kegiatan di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan, serta
kemasyarakatan.
27
a. Tugas Kepala dusun sebagai berikut :
1). Membantu melaksanakan tugas dari kepala desa yang masih berada dalam
wilayah kerjanya
2). Melakukan sosialisasi program-program pemerintah kepada masyarakat
3). Membantu tugas kepala desa dalam membina serta koordinasi kegiatan RT
maupun RW yang masih berada dalam wilayah kerjanya
4). Melakukan tugas lain yang diperintahkan oleh kepala desa.
b. Fungsi kepala dusun :
1). Sebagai pelaksana kegiatan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban,
pembangunan, serta kemasyarakatan di wilayah kerjanya
2). Sebagai pelaksana peraturan desa di wilayah kerjanya
3). Sebagai pelaksana kebijakan desa
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedurprosedur
kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun hasil dari kegiatan
analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh unit-unit organisasi khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pengolahan data.
Prosedur–prosedur Pengelolaan data peristiwa kependudukan seperti
mencatat data dan mencetak surat keterangan Kelahiran, Kematian, dan Pindah
penduduk yang ada di Kantor Desa Cikarang adalah seperti berikut :
28
1. Prosedur berjalan pembuatan surat pindah
a. pemohon datang ke desa membawa Foto Copy kartu keluarga dan Foto Copy
ktp sebagai persyaratan
b. pemohon mengambil formulir F-1.08 dan mengisi formulir F-1.08 dengan
lengkap
c. pemohon mendatangi RT setempat untuk mendapatkan tandatangan di
formulir F-1.08
d. pemohon menyerahkan formulir F-1.08 yang telah diisi beserta persyaratanya
ke kasi pemerintahan
e. kasi pemerintahan meregistrasi formulir F-1.08 ke dalam buku arsip
pembuatan surat pindah
f. setelah formulir dicatat dalam buku arsip pembuatan ktp formulir F-1.08
distempel oleh kepala desa
g. setelah semuanya selesai formulir diserahkan kepada pemohon untuk
melakukan proses selanjutnya diluar instansi desa
2. Prosedur berjalan pembuatan Surat Keterangan kelahiran
a. pemohon datang ke desa membawa bukti kelahiran dari bidan beserta KTP
dan Kartu Keluarga sebagai persyaratan
b. Pemohon mengisi formulir F-2.01 dengan lengkap
c. pemohon menyerahkan formulir F-2.01 yang telah diisi beserta persyaratanya
ke kasi pemerintahan
d. kasi pemerintahan meregistrasi formulir F-2.01 ke dalam buku arsip
pembuatan Keterangan Kelahiran
29
e. setelah formulir dicatat dalam buku arsip pembuatan ktp formulir F-2.01
distempel oleh kepala desa
f. setelah semuanya selesai formulir diserahkan kepada pemohon untuk
melakukan proses selanjutnya diluar instansi desa
3. Prosedur berjalan pembuatan Surat Keterangan Kematian
a. pemohon datang ke desa membawa Foto Copy kartu keluarga sebagai
persyaratan
b. pemohon mengisi formulir F-2.17 dengan lengkap
c. pemohon menyerahkan formulir F-1.07 yang telah diisi beserta persyaratanya
ke kasi pemerintahan
d. kasi pemerintahan mencetak dua rangkap surat kematian rangkap ke satu
untuk diregistrasi ke dalam buku arsip pembuatan surat kematian, rangkap ke
dua untuk diberikan kepada pemohon
e. sebelum surat kematian F-2.17 diserahkan kepada pemohon terlebih dahulu
distempel oleh kepala desa
f. Setelah pemrosesan selesai dibuat maka surat kematian diserahkan kepada
pemohon
30
3.3. Use Case Diagram
A. Use Case Mengelola Data Pindah
Sumber: Kantor Desa Cikarang (2018)
Gambar III. 2.
Use Case Diagram Mengelola Data Pindah
Tabel III.1.
Deskripsi Use Case MengelolaData Pindah
Use Case Name Mencatat data dan membuat surat
keterangan pindah
Requirements F-1.08
Goal Petugas dapat mengelola data pindah
Kepala Desa dapat menandatangani surat
keterangan pindah
Pemohon menerima surat keteragan pindah
Pre-Conditions Pemohon menyerahkan persyaratan
Petugas membuat dan mengisi form data
pindah
31
Post-Conditions Kepala Desa memandatangani surat
Data kelahiran dan surat keterangan pindah
selesai dikerjakan
Failed end Condition Form data pindah hilang
Actors Petugas seksi Pemerintahan, Pemohon, dan
Kepala Desa
Main Flow/Basic Path 1. Petugas mengisi form data pindah
2. Menyimpan form data pindah
Alternate
Flow/Invariant A
1. Petugas mencari form data pindah
2. Merubah form data pindah
Invatiant B 1. Mencari form data pindah
B. Use Case Mengelola Data Kelahiran
Sumber: Kantor Desa Cikarang (2018)
Gambar III. 3.
Use Case Diagram Mengelola Data Kelahiran
32
Tabel III.2.
Deskripsi Use Case Mengelola Data Kelahiran
Use Case Name Mencatat data dan membuat surat
keterangan kelahiran
Requirements F-1.08
Goal Petugas dapat mengelola data kelahiran
Kepala Desa dapat menandatangani surat
keterangan kelahiran
Pemohon menerima surat keteragan
kelahiran
Pre-Conditions Pemohon menyerahkan persyaratan
Petugas membuat dan mengisi form data
kelahiran
Post-Conditions Kepala Desa memandatangani surat
Data kelahiran dan surat keterangan
kelahiran selesai dikerjakan
Failed end Condition Form data kelahiran hilang
Actors Petugas seksi Pemerintahan, Pemohon, dan
Kepala Desa
Main Flow/Basic Path 3. Petugas mengisi form data kelahiran
4. Menyimpan form data kelahiran
Alternate Flow/Invariant A 3. Petugas mencari form data kelahiran
4. Merubah form data kelahiran
Invatiant B 2. Mencari form data kelahiran
33
C. Use Case Mengelola Data Kematian
Sumber: Kantor Desa Cikarang (2018)
Gambar III. 4.
Use Case Diagram Mengelola Data Kematian
Tabel III.3.
Deskripsi Use Case Mengelola Data Kematian
Use Case Name Mencatat data dan membuat surat
keterangan kematian
Requirements F-1.08
Goal Petugas dapat mengelola data kematian
Kepala Desa dapat menandatangani surat
keterangan kematian
Pemohon menerima surat keteragan
kematian
Pre-Conditions Pemohon menyerahkan persyaratan
Petugas membuat dan mengisi form data
kematian
Post-Conditions Kepala Desa memandatangani surat
keterangan
34
Data kelahiran dan surat keterangan
kematian selesai dikerjakan
Failed end Condition Form data kematian hilang
Actors Petugas seksi Pemerintahan, Pemohon, dan
Kepala Desa
Main Flow/Basic Path 5. Petugas mengisi form data kematian
6. Menyimpan form data kematian
Alternate Flow/Invariant
A
5. Petugas mencari form data kematian
6. Merubah form data kematian
Invatiant B 3. Mencari form data kematian
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan
A. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
Dokumen masukan adalah segala bentuk masukan yang diperlukan dalam
proses yang dapat menghasilkan dokumen keluaran yang diinginkan, adapun
bentuk dokumen masukan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nama Dokumen : Fotocopy Kartu Keluarga
Fungsi : Sebagai Persyaratan Pembuatan KTP, Surat Kematian,
Surat Kelahiran dan Surat Pindah.
Sumber : Penduduk
Tujuan : KASI Pemerintahan
Media : Kertas
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan pembuatan KTP, Surat Kematian,
Surat Kelahiran dan Surat Pindah.
Bentuk : Lampiran A.1.
2. Nama Dokumen : Foto Copy Kartu Tanda Penduduk
35
Fungsi : Sebagai Persyaratan Pembuatan Kartu Keluarga, Surat
Kematian, Surat Kelahiran dan Surat Pindah.
Sumber : Penduduk
Tujuan : KASI Pemerintahan
Media : Kertas
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan pembuatan Kartu Keluarga, Surat
Kematian, Surat Kelahiran dan Surat Pindah.
Bentuk : Lampiran A.2.
3. Nama Dokumen : Formulir Data Kematian (F-2.17)
Fungsi : Sebagai Permohonan Surat Kematian
Sumber : KASI Pemerintahan
Tujuan : Kepala Desa
Media : Kertas
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan pembuatan Surat Kematian
Bentuk : Lampiran A.3.
4. Nama Dokumen : Formulir Data Kelahiran (F-2.01)
Fungsi : Sebagai Permohonan Surat Keterangan Kelahiran
Sumber : KASI Pemerintahan
Tujuan : Kepala Desa
Media : Kertas
36
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan pembuatan Surat Keterangan
Kelahiran
Bentuk : Lampiran A.4.
5. Nama Dokumen : Formulir Pindah (F-1.08)
Fungsi : Sebagai Permohonan Surat Pindah
Sumber : KASI Pemerintahan
Tujuan : Kepala Desa
Media : Kertas
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan pembuatan Surat Pindah
Bentuk : Lampiran A.5.
B. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran adalah semua dokumen hasil dari proses yang
telah terjadi pada sistem. Adapun bentuk dokumen keluaran tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Nama Dokumen : Surat Keterangan Pindah
Fungsi : Bukti Pernyataan telah pindah
Sumber : KASI Pemerintahan
Tujuan : Penduduk
Media : Kertas
37
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan Surat Keterangan Pindah
Bentuk : Lampiran B.1.
2. Nama Dokumen : Surat Keterangan Kelahiran
Fungsi : Bukti Kelahiran
Sumber : KASI Pemerintahan
Tujuan : Penduduk
Media : Kertas
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan Surat Keterangan Kelahiran
Bentuk : Lampiran B.2.
3. Nama Dokumen : Surat Kematian
Fungsi : Bukti Keterangan Kematian
Sumber : KASI Pemerintahan
Tujuan : Penduduk
Media : Kertas
Jumlah : 1 (satu) lembar
Frekuensi : Setiap ada permohonan Surat Kematian
Bentuk : Lampiran B.3.
38
3.5. Permasalahan Pokok
Sistem administrasi kependudukan desa cikarang yang diangkat pada
pembahasan tugas akhir ini yaitu pada pembuatan surat keterangan dan pencatatan
arsip atau rekam data kelahiran, kematian dan pindah dimana pada sistem yang
dipakai pada saat ini masih menggunakan sistem yang konvensional yaitu berupa
surat keterangan yang masih ditulis tangan dan pencatatan arsip yang berupa
pembukuan dimana sistem pembukuan seperti yang disebutkan diatas sangat rawan
akan terjadinya kerusakan atau kehilangan dokumen pada pembukuan tersebut,
ditambah tidak konsistennya pengisian pada daftar arsip misalnya buku pencatatan
arsip untuk data kelahiran diisi dengan arsip data pembuatan surat keterangan
pindah, kejadian seperti ini tentu saja sangat membingungkan jika suatu saat nanti
rekam pencatatan arsip tersebut diperlukan untuk keperluan tertentu krena proses
pencarian datanya terlalu lama atau bahkan tidak ditemukan karena bercampur
dengan catatan arsip data yang lainnya.
3.6. Pemecahan Masalah
Dari masalah tersebut, dapat diambil keputusan dengan membuat sebuah
perancangan sistem program pengolahan data berbasis desktop yaitu Sistem
Administrasi Kependudukan pada Desa Cikarang yang mampu mengolah data
dengan baik dan menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh warga
Desa Cikarang dengan lebih cepat, tepat dan akurat, serta meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat. Perancangan sistem program berbasis
desktop dipilih karena disesuaikan dari hasil riset yang telah dilakukan dimana
didapatkan keputusan penggunaan berbasis desktop lebih mudah diterapkan