BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistemeprints.umm.ac.id/43179/4/BAB III.pdf ·...
Transcript of BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistemeprints.umm.ac.id/43179/4/BAB III.pdf ·...
12
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem.
Analisa sistem meliputi deskripsi umum Sistem Informasi Manajemen , alur
sistem yang sedang berjalan pada instalasi farmasi di Rumah Sakit, analisa
Fungsional dan Non-Fungsional.
3.1 Analisa Sistem
Analisa sistem dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi yang
baik, karena untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang baik dibutuhkan
beberapa tahapan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan, dan sistem dapat
berfungsi dengan baik dan layak untuk digunakan. Tahapan-tahapan analisa
sistem pada kasus ini antara lain deskripsi umum Sistem Informasi Apotek, alur
dari beberapa sistem yang sedang berjalan, dan analisa sistem yang fungsional dan
non-fungsional.
3.1.1 Deskripsi Umum Sistem Informasi Manajemen Apotek
“Sistem Informasi Manajemen apotek” merupakan aplikasi berbasis web
yang mana aplikasi ini ditujukan untuk membantu user/organisasi dalam
memanajemen proses-proses yang berhubungan dengan kefarmasian. Dan dalam
tugas akhir ini saya mengamil studi kasus pada Instalasi Farmasi pada suatu
Rumah Sakit.
Sistem Informasi ini tidak hanya membantu pelayanan terhadap
pelanggan, tetapi juga dapat mengolah data yang dimasukan secara otomatis
menjadi laporan-laporan yang diperlukan. Agar dapat digunakan seagai bahan
oleh top manager dalam hal ini kepala instalasi Farmasi sebagai acuan atau bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.
13
3.1.2 Alur Sistem Yang Berjalan
Pada bagian ini, akan menggambarkan beberapa alur dari sistem yang
yang berjalan atau sistem yang telah ada. Alur-alur tersebut antara lain seagai
berikut:
1. Alur Pengambilan Obat dengan resep
Berikut merupakan alur dari pelayanan pengambilan obat pada
instalasi farmasi RSUD H.Damanhuri Barabai.
Gambar 3.1 Alur pengambilan obat dengan resep
Pada alur (Gambar 3.1) tersebut dapat dilihat bagaimana alur dari
sistem pengambilan obat yang telah ada, dimana kasir mendapat resep obat
yang diberikan pasien. Baik untuk pengambilan obat pasien rawat inap atau
pun rawat jalan. Disana juga dapat dilihat, bagaimana pengontrolan obat yang
masih manual, menyebabkan agak lambatntya pelayanan.
14
2. Alur Pembelian Obat (Non Resep)
Berikut merupakan alur dari pelayanan Pembelian obat (Tanpa Resep) pada
instalasi farmasi RSUD H.Damanhuri Barabai.
Gambar 3.2 Alur pembelian obat Non-resep
Pada alur (Gambar 3.2) tersebut dapat dilihat bagaimana alur dari sistem
pemelian obat non-resep yang telah ada, dimana kasir mendapat resep obat yang
diberikan pasien. Disana juga dapat dilihat, selain pengontrolan obat yang masih
manual, penjumlahan harga obatpun masih manual menggunakan kalkulator. Hal
tersebut dianggap memperlambat pelayanan pada pengambilan obat.
15
3. Alur Pemesanan Obat
Berikut merupakan alur dari pelayanan Pemesanan obat pada instalasi
farmasi RSUD H.Damanhuri Barabai.
Gambar 3.3 Alur pemesanan obat yang telah ada
Pada alur (Gambar 3.3) tersebut dapat dilihat bagaimana alur dari sistem
pemesanan obat yang telah ada, dimana kasir mendapat formulir yang telah
diisi oleh dokter. Karena dokter yang akan bertanggungg jawab terhadap obat
yang dipesan. Setelah mendapat formulir, kasir akan menyerahkan kepada
kepala instalasi farmasi agar mendapat izin pemesanan. Setelah itu, daftar
obat yang dipesan akan diserahkan ke supplier melalui apotker yang ada pada
gudang farmasi. Dan untuk pembayaran, akan dibayar oleh bagian keuangan
rumah sakit, berdasarkan laporan dari kepala seksi pelayanan medik.
16
4. Alur Pembuatan Laporan
Berikut merupakan alur dari pelayanan Pembuatan laporan pada instalasi
farmasi RSUD H.Damanhuri Barabai.
Gambar 3.4 Alur pembuatan laporan yang telah ada.
Pada alur (Gambar 3.4) tersebut dapat dilihat bagaimana alur dari sistem
pemuatan lapora yang telah ada, dimana bagian apotek dan bagian farmasi sama-
sama membuat laporan secara manual setiap harinya. Laporan tersebut nantinya
akan dilaporkan pada saat rapat, dan akan dikumpulkan kepada bagian
administrasi untuk di rekap berdasarkan keperluan.
3.1.3 Analisa Kebutuhan
Analisa kebutuhan sistem bertujuan untuk mengetahui kebutuhan yang
diperlukan dalam proses pembuatan sistem informasi. Kebutuhan tersebut antara
lain analisa kebutuhan Fungsional dan analisa kebutuhan Non-Fungsional.
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan deskripsi dari aktivitas dan layanan yang
harus disediakan oleh sistem. Kebutuhan fungsional yang terdapat dalam
sistem informasi manajemen apotek adalah sebagai berikut:
a) Sistem dapat menampilkan halaman Login, sebagai pintu masuk kedalam
sistem.
b) Sistem dapat berjalan berdasarkan pembagaian tugas antar user.
c) Sistem dapat menyimpan data-data farmasi sehingga dapat dilihat,
ataupun di download oleh user.
17
d) Sistem dapat menunjukan beberapa kegiatan pelayanan farmasi yang
telah dilakukan pada instalasi.
e) Sistem dapat membantu pihak instalasi dalam proses pengumpulan dan
pembuatan laporan.
f) Sistem dapat mempercepat pelayanan terhadap pasien ataupun pelanggan
yang mengambil atau membeli obat.
2. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan Non-fungsional merupakan batasan-batasan yang dimiliki oleh
sistem. Agar nantinya tidak keluar dari pembahasan ataupun tujuan dari
dibuatnya sistem informasi manajemen apotek ini. Kebutuhan non fungsional
tersebut antara lain sebagai berikut:
a) Sistem Informasi Manajemen apotek yang dibangun berbasiskan web.
b) Sistem informasi Manajemen ini dikembangkan menggunakan PHP,
CSS, HTML dan JQUERY.
c) Sistem informasi manajemen Apotek menggunakan MYSQL seagai
database.
d) Sistem informasi ini juga nantinya menggunakan automatic message.
3.1.4 Arsitektur Sistem Informasi Manajemen Apotek
Arsitektur informasi (atau arsitektur teknologi inforrnasi, arsitektur sistem
informasi, infrastruktur teknologi informasi) adalah suatu pemetaan atau rencana
kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi.
18
Gambar 3.5 Desain Arsitektur Sistem Informasi Manajemen Apotek
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan adalah bagian dari metedologi pengembangan suatu
perangkat lunak yang akan dilakukan setelah tahapan untuk memberikan
gambaran secara terperinci.
Berdasarkan uraian diatas, perancangan sistem merupakan tahapan dari
siklus pengembangan sistem yang akan di definisikan dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang
menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa
penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi, juga
menyangkut konfigurasi dari beberapa komponen-komponen perangkat keras dan
perangkat lunak dari suatu sistem.
Perancangan dari Sistem Informasi Manajemen Apotek ini adalah sebagai
berikut:
19
3.2.1 Flowchart Program
Berikut merupakan flowchart dari sistem Informasi manajemen yang akan
diangun :
1. Flowchart Master Admin.
Gambar 3.6 Flowchart Program Master Admin
20
2. Flowchart Admin Gudang.
Gambar 3.7 Flowchart Program Admin Gudang
21
3. Flowchart Admin Kasir.
Gambar 3.8 Flowchart Program Admin Kasir
22
4. Flowchart Administrasi & Keuangan.
Gambar 3.9 Flowchart Program Adminstrasi & Keuangan
23
3.2.2 Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan suatu aliran arus data yang berfungsi
menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian
luar. Diagram Konteks yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
Gambar 3.10 Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Apotek
3.2.3 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan. DFD itu sendiri
merupakan sebuah metedologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured
Analisys and Design). DFD sangat banyak digunakan karena dapat
menggambarkan arus data didalam sistem dengan struktur.
1. DFD Level 0
Tujuan dari diagram ini untuk memberikan gambaran secara rinci sebuah
sistem yang nantinya menjadi proses-proses yanng harus dilakukan oleh external
entities yang ada pada diagram konteks. Pada DFD level 0 terdapat beberapa
proses, antara lain:
24
a) Proses 1.0. Create User. Proses ini dilakukan oleh master admin yang
bertujuan untuk mendaftarkan user dari sistem informasi ini sesuai dengan
pembagian tugasnya masing-masing.
b) Proses 2.0. Input Data_Dokter. Proses ini dilakukan oleh master admin,
dimana data dokter yang telah di inputkan ke dalam database akan digunakan
pada saat konsumen melakukan transaksi dengan kasir instalasi atau pada saat
pemesanan obat yang dilakukan oleh dokter yang bersangkutan.
c) Proses 3.0. Input Data_Obat. Proses ini dilakukan oleh bagian gudang.
Dimana obat yang masuk ke gudang melalui supplier akan di inputkan ke
sistem, agar nantinya data tersebut dapat digunakan untuk kasir dalam
melayani permintaan pasien dan dapat melihat ketersediaan obat. Dan juga
nantinya data terseut juga dapat digunakan untuk membuat laporan gudang.
d) Proses 4.0 Input Pembelian. Proses ini dilakukan oleh admin gudang. Pada
kelola data pembelian, admin gudang akan memasukan data mengenai alur
pembelian obat yang masuk ke apotek.
e) Proses 5.0. Input Data_Supplier. Proses ini dilakukan oleh admin gudang,
dimana data supplier ini akan digunakan untuk mendata arus alur obat yang
masuk ke dalam gudang instalasi, sehingga nantinya dapat dilihat dari
supplier mana saja obat yang masuk ke dalam gudang.
25
Gambar 3.11 DFD Level 0
2. DFD Level 1
Data Flow Diagram (DFD) level 1 disebut dengan overview diagram yaitu
uraian kegiatan (urutan kedua) setelah DFD Level 0. DFD level 1 dari sistem
informasi manajemen adalah sebagai berikut:
a. DFD Level 1 Proses 1 Kelola Data User
Pada kelola data user, master admin dapat melakukan create dan delete user.
Diagramnya dapat dilihat pada gambar berikut:
26
Gambar 3.12 DFD Level 1 Kelola Data User
b. DFD Level 1 Proses 2 Kelola Data Dokter
Pada kelola data dokter, master admin dapat melakukan create dan delete
dokter. Diagramnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.13 DFD Level 1 Kelola Data Dokter
c. DFD Level 1 Proses 3 Kelola Data Obat
Pada kelola data Obat, admin Gudang dapat melakukan create dan delete data
Obat. Diagramnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.14 DFD Level 1 Kelola Data Obat
27
d. DFD Level 1 Proses 4 Kelola Data Pembelian
Pada kelola data pembelian, admin gudang akan memasukan data mengenai
alur obat yang masuk ke apotek. Diagramnya dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 3.15 DFD Level 1 Kelola Data Pembelian Obat
e. DFD Level 1 Proses 5 Kelola Data Suplier
Pada kelola data Suplier, admin Gudang dapat melakukan create dan delete
data Suplier. Diagramnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.16 DFD Level 1 Kelola Data Suplier
f. DFD Level 1 Proses 6 Pembuatan Laporan
Pada Pembuatan Laporan, bagian administrasi dan keuangan dapat
melakukan pengelolaan terhadap laporan-laporan yang diperlukan pihak
instalasi farmasi. Diagramnya dapat dilihat pada gambar berikut:
28
Gambar 3.17 DFD Level 1 Pembuatan Laporan
3.3 Perancangan Data
Perancangan data terdiri dari diagram skema dan struktur tabel yang
terdapat pada ERD dari Sistem Informasi Manajemen Apotek yang dirancang
sebelumnya.
3.3.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entitas Relationship Diagram (ERD) menggambarkan suatu hubungan
antar tabel yang sudah ada dalam keadaan normal. Perancangan ERD dalam
membangun Sistem Informasi Manajemen Apotek sebagai berikut:
Gambar 3.18Entity Relationship Diagram (ERD)
29
3.4 Perancangan Desain AntarMuka
Perancangan desain antar muka ini bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga dapat mempermudah untuk
mengimplementasikan aplikasi serta akan memudahkan pembangunan aplikasi
yang memenuhi prinsip perancangan antarmuka yang baik.
Perancangan ditunjukan untuk mempermudah user dalam menggunakan
sistem informasi ini. Perancangan sistem Informasi Manajemen Apotek yang akan
dibangun adalah sebagai berikut
1. Tampilan perancangan muka halaman utama user.
Pada halaman ini user dapat menemukan halaman yang berisi ucapan
selamat datang dan tombol untuk mengarah ke area login. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.17 :
Gambar 3.19 Halaman utama sistem informasi manajemen apotek
30
2. Tampilan perancangan muka halaman area login
Pada halaman ini user dapat menemukan halaman yang berisi area login,
dimana user diminta memasukan username dan password sesuai dengan yang
telah di dapat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.18 :
Gambar 3.20 Login Area
3. Tampilan perancangan muka halaman Master Admin
Pada halaman ini MasterAdmin dapat menemukan halaman yang berisi menu
data user dan data dokter. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.19 :
Gambar 3.21 Halaman Master Admin
31
4. Tampilan perancangan muka halaman Admin Gudang
Pada halaman ini, admin dapat menemukan halaman yang berisi menu-menu
yang berhubungan dengan gudang. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar 3.20 :
Gambar 3.22 Halaman Admin Gudang
5. Tampilan perancangan muka halaman Admin Kasir
Pada halaman ini, admin dapat menemukan halaman yang berisi menu-menu yang
berhubungan transaksi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.21 :
Gambar 3.23 Halaman Admin Kasir
32
6. Tampilan perancangan muka halaman Administrasi dan keuangan
Pada halaman ini, admin dapat menemukan halaman yang berisi menu-menu
yang berhubungan laporan-laporan instalasi farmasi rumah sakit. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.22 :
Gambar 3.24 Halaman Administrasi dan Keuangan.