BAB III

29
BAB III LAPORAN KASUS Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang hasil dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan Abortus Imminens kehamilan 7 minggu G 2 P 0 A 1 di Ruang Mawar Nifas Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda mulai tanggal 29 Juli sampai 30 Juli 2015. Asuhan Keperawatan Pada Ny. R tersebut meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi sesuai masalah, implementasi yang telah dilakukan, dan evaluasi. A. Pengkajian Pada tahap pengkajian ini, penulis mengumpulkan data menggunakan metode Autoanamnesa (langsung dari pasien) dan Alloanamnesa (perawat ruangan, dokter, catatan medik, dan catatan keperawatan, serta dengan melakukan pemeriksaan fisik dan observasi langsung pada tanggal 29 Juli 2015, jam 08.55 WIB. 1. Biodata

Transcript of BAB III

BAB IIILAPORAN KASUS Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang hasil dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan Abortus Imminens kehamilan 7 minggu G2P0A1 di Ruang Mawar Nifas Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda mulai tanggal 29 Juli sampai 30 Juli 2015. Asuhan Keperawatan Pada Ny. R tersebut meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi sesuai masalah, implementasi yang telah dilakukan, dan evaluasi.A. PengkajianPada tahap pengkajian ini, penulis mengumpulkan data menggunakan metode Autoanamnesa (langsung dari pasien) dan Alloanamnesa (perawat ruangan, dokter, catatan medik, dan catatan keperawatan, serta dengan melakukan pemeriksaan fisik dan observasi langsung pada tanggal 29 Juli 2015, jam 08.55 WIB.1. Biodata Nama pasien Ny. R dengan usia 27 tahun, status perkawinan pasien sudah menikah, berjenis kelamin perempuan, beragama Islam, bersuku Banjar, dan berkebangsaan Indonesia. Pendidikan terakhir pasien adalah sarjana dan saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga. Alamat pasien di Jl. Cipto Mangunkusumo,RT 05, No.13 Samarinda. pasien masuk rumah sakit tanggal 27 Juli 2015, jam 13.07 WITA. Nomor register 15.21.49.29 dengan dianosa medis Abortus Imminens kehamilan 7 minggu G2P0A1. Identitas penanggung jawab nama Tn. A, umur 26 tahun, alamat Jl. Cipto Mangunkusumo RT 05, No. 13, Samarinda, agama Islam, pendidikan Sarjana, pekerjaan sebagai karyawan Honor, hubungan dengan klien adalah suami.2. Riwayat Kesehatana. Keluhan Utama1) Saat masuk (tanggal 27 Juli 2015, jam 13.07 WITA) Pasien mengatakan keluar flek-flek darah berwarna merah kecoklatan pada daerah kemaluannya, serta nyeri mules pada perut bagian bawah.2) Saat mengkaji (tanggal 29 Juli 2015, jam 08.55 WIB) Pasien mengatakan masih keluar flek-flek darah berwarna merah kecoklatan, pada kemaluannya, serta kadang disertai nyeri mules pada perut bagian bawah, skala nyeri 3. Pasien tampak meringis sambil memegangi perutnya.b. Riwayat Kesehatan/Kehamilan/Persalinan/Post Partum Sekarang Pasien mengatakan ini merupakan kehamilannya yang kedua (G2P0A1) dengan umur kehamilan 7 minggu, pasien mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 07 Juni 2015. Pasien mengatakan sebelumnya ia tidak mengetahui bahwa ia sedang hamil, tapi sudah merasa telat datang bulan. Pasien dan suaminya melakukan perjalanan jauh. Setelah perjalanan, pasien baru tau jika ia hamil dengan pemeriksaan sendiri menggunakan tespek. Pasien pun langsung memeriksakan kandungannya ke bidan untuk memastikan kehamilanya, dan pasien dinyatakan positif hamil. Sehari setelah periksa kehamilan, pasien mengeluh keluar flek-flek darah berwarna merah kecoklatan dari kemaluannya disertai nyeri mules pada perut bagian bawah. Pasien pun kembali memeriksakan kandungannya ke bidan dan dirujuk kerumah sakit Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda.c. Riwayat Kesehatan/Kehamilan/Persalinan/Post Partum yang lalu Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat dirumah sakit dengan penyakit Asma sekitar 2 tahun yang lalu dirumah sakit Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda. Pasien mengatakan ini kehamilan yang kedua, pada kehamilan sebelumnya pasien mengatakan mengalami keguguran juga dikarenakan pasien hamil diluar rahim. Kehamilannya yang lalu berusia 4 minggu saja.d. Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama dengan dirinya. Begitupun suaminya, tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti diabetes mellitus, asma, dan penyakit jantung ataupun penyakit menular lainnya.e. Genogram Keluarga

Keterangan : = Laki-laki= Perempuan= Meninggal dunia= Pasien= hubungan keluarga= Tinggal serumahf. Riwayat Perkawinan Pasien mengatakan ini merupakan perkawinan yang pertama dan sudah berjalan selama 3 tahun sejak pernikahan yang dilaksnakan 3 tahun yang lalu. Pasien mengatakan menikah pada umur 24 tahun.g. Riwayat Menstruasi Pasien mengatakan pertama kali menstruasi pada umur 16 tahun dan siklus haidnya lancar. Pasin mengatakan haidnya berlangsung selama 6 sampai 7 hari dalam siklus 28 hari. h. Metode Kontrasepsi Yang Pernah Digunakan Pasien mengatakan tidak penah menggunakan KB apapun, karena masih dalam rencana memiliki anak. Pasien dan suaminya ingin segera memiliki anak.3. Data Psikologi Pasien mengatakan merasa takut kehilangan bayinya untuk yang kedua kalinya. Pasien mengatakan tidak tahu cara menjaga kehamilannya agar tidak terjadi keguguran. Pasien tampak sering bertanya tentang apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan kandungannya.4. Data Sosial Pasien mengatakan hubugan social dengan suami, anak, orang tua, keluarga dan tetangga terjalin sangat baik. Hal ini bias terihat dari dukungan yang diberikan oleh suami dan keluarganya yang mengharapkan kesembuhan pasien.5. Data Ekonomi Pasien mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga dn suaminya bekerja sebagai karyawan honor, berpenghasilan cukup untuk sehari-hari. Biaya rumah sakit ditanggung sendiri oleh suami pasien.6. Data Budaya Pasien mengatakan ia dan suaminya bersuku banjar. Pada keluarga pasien dan suaminya tidak ada pantanagn makan bagi ibu hamil.7. Data Spiritual Pasien mengatakan yang ia alami sekarang ini adalah ujian dari Allah SWT. Pasien mengatakan biasa melaksanakan sholat 5 waktu sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan selama dirumah sakit klien tidak mampu melaksanakan sholat dan hanya bias berdoa saja agar diberi kesembuhan.8. Pola Kebiasaan Sehari-haria. Nutrisi (Makan dan Minum) Pasien mengatakan saat dirumah makan 3 kali sehari pada agi, siang dan malam dengan menu nasi, sayur, dan lauk-pauk. Untuk Minum pasien mengatakan biasa 5 sampai 8 gelas sehari yaitu berupa air putih dan teh manis. Selama dirumah sakit, pasien mengatakan nakan 3 kali sehari dengan menu makanan rumah sakit. Untuk minum juga biasa 5 sampai 8 gelas sehari berupa air putih dan teh manis.b. Eliminasi (Alvi dan Urine) Pasien mengatakan selama dirumah dan dirumah sakit, buang air kecil sebanyak 5 sampai 6 kali sehari, berwarna kuning jernih. Buang air besar sebanyak 2 hari sekali dengan warna kuning kecoklatan dan tekstur padat.c. Istirahat dan Tidur Pasien mengatakan dirumah tidur siang dari jam 13.00 sampai dengan 16.00 dan tidur malam dari jam 10.00 sampai dengan 06.00. Pada saat dirumah sakit pasien mengatakan tidur siang dari jam 11.00 sampai dengan 13.30 serta pada saat malam pasien tidak dapat tidur karena gelisah. Pasien tampak bedrest ditempat tidur.d. Aktivitas dan Gerak Pasien mengatakan dirumah beraktivitas seperti biasa yaitu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, memasak, mencuci dan lain-lain. Dirumah sakit, pasien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur saja dan semua kebutuhan dibantu oleh suaminya.e. Personal Hygine Pasien mengatakan dirumah mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, mengganti pakaian, dan menggosok gigi. Selama dirumah sakit, klien hanya diseka suaminyaatau kekamar mandi hanya dengan mencuci muka. Pasien mengganti pakaian 1 kali sehari.9. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi) Pada pemeriksaan ditemukan keadaan umum pasien baik, dengan kesadaran compos mentis dan GCS 15 E4V5M6. Tinggi badan 147 cm, berat badan selama dirawat 48 Kg dan pasien mengatakan berat badan sebelum ia hamil adalah 48 Kg belum ada perubahan. Pada pemeriksaan tanda-tannda vital didapatkan hasil tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 100 kali permenit, pernapasan 18 kali permenit da suhu badan 36,50C. Dari pemeriksaan fisik kepala didapatkan hasil yaitu warna rambut hitam dan sebagian coklat, distribusi penyebaran rambut merata, teksturnya halus, sedikit berminyak. Keadaan kulit kepala sedikit berminyak, namun tidak ada ketombe, dan tidak ada lesi. Ekspresi wajah tampak lemas dan meringis saat timbul nyeri, bentuk wajah bulat dan simetris, tidak ditemukan adanya lesi. Pada konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik kanan dan kiri, tidak ada oedema pada palpebra, pupil isokor kanan dan kiri, terdapat Closmagravidarum (lingkaran hitam disekitar mata). Keadaan mulut bersih, tidak ada stomatistis, terdapat caries pada gigi graham atas dan bawah, tidak ada kesulitan dalam menelan. Keadaan bibir tidak sianosis, bibir bagian atas dan bawah tampak kering, sudut bibir tidak ada lesi. Pada hidung septum berada ditengah, tidak meggunakan pernapasan cuping hidung, tidak terdapat secret dan dapat membedakan bau minyak kayu putih dan parfum. Tampak telinga sebelah kanan dan kiri simetris, fungsi pendengaran pasien baik ditandai dengan pasien mampu mendengar suara gesekan jari perawat dan suara detik pada jam tangan, terdapat sedikit serumen pada telinga. Pada pemeriksaan leher, tidak ditemukan adanya pembesaran pada kelenjar thyroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis, nadi karotis terba kuat, tidak ada tahanan saat menelan, dan tonsil T1 pada kanan dan kiri. Pada pemeriksan fisik dada untuk jantung didapatkan hasil auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 terdengar lup dan dup, tidak ada bunyi jantung tambahan. Untuk paru pada inspeksi dinding dada simetris antara kanan dan kiri dengan pernapasan 18 kali permenit, tidak ada penggunaan otot bantu dada saat bernapas. Auskultasi dada terdengar suara nafas vesikuler dan tidak ada terdengar suara nafas tambahan. Pada perkusi dada terdengar bunyi snor diarea paru kanan dan kiri. Pemeriksaan pada mammae keadaan tampak bersih, simetris kanan dan kiri, tidak terdapat hiperpigmentasi pada areola, putting susu menonjol, saat palpasi tidak ada benjolan, tidak ada produksi ASI, dan tidak ada bendungan ASI. Pada abdomen didapatkan hasil inspeksi bentuk abdomen simetris, tidak ada luka bekas operasi, tiak ada lesi, tidak ada striae. Pada auskultasi terdengar suara bising usus 8 kali permenit. Pada palpasi tinggi fundus belum teraba dan konsistensinya masih lunak, pada kandung kemih teraba keras. Pada perkusi tidak ditemukan pembesaran hepar, dan suara abdomen terdengar timpani. Pemeriksaan fisik pada genetalia, keadaan bersih, vulva berwarna merah sedikit gelap, tidak ada oedema, terlihat pengeluaran sedikit darah berwarna merah kecoklatan pada pembalut pasien, perineum tampak bersih dan tidak ada oedema, terdapat lubang anus yang berfungsi baik serta tidak ada hemoroid. Pada pemeriksaan ekstremitas atas, tidak terdapat oedema pada lengan kanan dan kiri, kedua lengan berfungsi dengan baik, kekuatan tonus otot 5 5,Pada tangan kanan terpasang infus RL. Pada pemeriksaan ekstremitas bawah, kaki kanan dan kiri simetris, kedua tungkai berfungsi baik, kekuatan tonus otot 5 5. Pada pemeriksaan fisik punggung, tampak bersih, simetris, tidak ada dekubitus, tidak terdapat kelainan bentuk tulang belakang seperti kifosis, skoliosis dan lordosis serta tidak ada lesi.10. Pemeriksaan Penunjang Pada tanggal 27 juli 2015 dari data hsil pemeriksaan kimia darah : glukosa sewaktu 107 mg/dl (n : 60-150), ureum 24,6 mg/dl (n : 10-40), creatinin 0,7 mg/dl (0,5-1,5). Pada pemeriksaan USG terakhir tanggal 29 Juli 2015 dinyatakan positif hamil dan janin sudah berukuran 2,57 cm.11. Penatalaksanaan/Therapi/Diet Pada tanggal 29 Juli 2015 , pasien mendapatkan obat makan asamefenamat tablet 3 kali sehari dan infus RL 20 tetes permenit.12. Data Fokusa. Data Subyektif pukul 08.55 WIB1) Pasien mengatakan nyeri mules pada perut bagian bawah.2) Pasien mengatakan skala nyeri 33) Pasien mengatakan merasa takut kehilangan bayinya untuk yang kedua kalinya.4) Pasien mengatakan tidak tahu cara menjaga kehamilannya agar tidak terjadi keguguran.5) Pasien mengatakan selama dirumah sakit hanya beraktivitas berbaring ditempat tidur saja dan semua kebutuhan dibantu oleh suaminya.6) Pasien mengatakan pada saat malam pasien tidak dapat tidur karena gelisah.7) Pasien mengatakan terkadang pusing jika duduk atau berdiri.8) Pasien mengatakan sering keluar darah dari kemaluannya jika ia beraktifitas.b. Data Obyektif pukul 08.55 WIB1) Pasien tampak meringis sambil memegangi perutnya.2) Tampak ada flek-flek darah merah kecoklatan pada pembalut pasien.3) Pasien tampak sering bertanya tentang apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan kandungannya.4) Pasien tampak bedrest di tempat tidur5) Tanda-tanda vital:Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 100 kali permenit, Pernapasan : 18 kali permenit, Suhu : 36,50C.6) Rentang respon kecemasan pasien dalam skala sedang7) Pasien tampak lemah dalam melakukan aktifitas13. Analisa Dataa. Pengelompokan Data IData Subyektif :1) Pasien mengatakan nyeri mules pada perut bagian bawah2) Pasien mengatakan skala nyeri 33) Pasien mengatakan sering keluar darah dari kemaluannya jika ia beraktifitasData Obyektif :1) Pasien tampak meringis sambil memegangi perutnya.2) Tampak ada flek-flek darah merah kecoklatan pada pembalut pasien.3) Tanda-tanda vital :Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi : 100 kali permenit, Pernapasan : 18 kali permenit, Suhu : 36,50CMasalah : Nyeri AkutPenyebab: Kontraksi Uterusb. Pengelompokan Data IIData Subyektif :1) Pasien mengatakan merasa takut kehilangan bayinya untuk yang kedua kalinya.2) Pasien mengatakan tidak tahu cara menjaga kehamilannya agar tidak terjadi keguguran.3) Pasien mengatakan pada saat malam pasien tidak dapat tidur karena gelisah.Data Obyektif :1) Pasien tampak sering bertanya tentang apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan kandungannya.2) Rentang respon kecemasan pasien dalam skala sedang3) Tanda-tanda vital :Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi : 100 kali permenit, Pernapasan : 18 kali permenit, Suhu : 36,50CMasalah : AnsietasPenyebab: Kurang pengetahuanc. Penelompokan Data IIIData Subyektif :1) Pasien mengatakan selama dirumah sakit hanya beraktivitas berbaring ditempat tidur saja dan semua kebutuhan dibantu oleh suaminya.2) Pasien mengatakan terkadang pusing jika duduk atau berdiri.3) Pasien mengatakan sering keluar darah dari kemaluannya jika ia beraktifitas.Data Obyektif :1) Pasien tampak bedrest di tempat tidur2) Pasien tampak lemah dalam melakukan aktifitas3) Tanda-tanda vital:Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 100 kali permenit, Pernapasan : 18 kali permenit, Suhu : 36,50C.Masalah : Intoleransi AktivitasPenyebab: kelemahanB. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan analisa data dari hasil pengkajian tanggal 29 Jui 2015, penulis dapat merumuskan dan memprioritaskan diagnosa keperawatan pada Ny. R adalah sebagai berikut :1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahanC. Perencanaan Setelah diagnosa keperawatan ditegakkan, selanjutnya merumuskan tujuan, kriteria hasil, dan intervensi yang merupakan bagian dari perencanaan. Adapun rencana tindakan keperawatan pada Ny. R adalah sebagai berikut :1. Diagnosa Keperawatan INyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterusTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang.Kriteria Hasil : Mengekpresikan penurunan nyeri/ketidaknyamanan, tampak rileks, mampu tidur/istirahat dengan tepat.Rencana Tindakan: a. Kaji skala nyeri, lokasi, intensitas (skala 0-10). Perhatikan pertunjuk verbal dan non verbal. Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk/keefektifan analgesik.b. Bantu pasien menemukan posisi nyaman.Rasional : Posisi supinasi dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk rileks dan tidur/istirahat secara efektif.c. Ajarkan penggunaan tehnik relaksasi nafas dalam.Rasional : Meningkatkan relaksasi dapat meningkatkan kemampuan koping.d. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.Rasional : Memberikan penghilang ketidaknyamanan/nyeri dan.2. Diagnosa Keperawatan IIAnsietas berhubungan dengan kurang pengetahuanTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan cemas berkurang dengan meningkatnya pengetahuan pasien tentang penyakit.Kriteria Hasil: Pasien mengungkapkan rasa takut dan masalah yang berhubungan dengan komplikasi atau kehamilan, mendemontrasikan keterampilan pemecahan masalah, menggunakan sumber-sumber/system pendukung secara efektif.Rencana Tindakan: a. Kaji tingkat stress klien/pasanagan berkenaan dengan komplikasi medis.Rasional : Hubungan keluarga yang buruk dan tidak tersedianya system pendukung dapat meningkatkan tingkat stress.b. Anjurkan klien/pasangan mengekpresikan prasaan prustasi dan berkenaan dengan aturan terapi dan/atau perubahan gaya hidup.Rasional : Klien/pasangan membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk menggungkapkan rasa marah/frustasi tentang perubahan dalam hidup keluarga untuk meminimalkan tingkat ansietas.c. Kaji respon fisiologis terhadap ansietas (tekanan darah dan nadi).

Rasional : ansietas atau stress dapat disertai dengan pelepasan katekolamin, menciptakan respon fisik yang mengpengaruhi rasa sejahtera klien dan kemudian meningkatkan ansietas.d. Berikan informasi yang tepat secara individu mengenai intervensi atau tindakan (pasien rawat inap) dan dampak potensial kondisi pada klien dan janin.Rasional : membantu menurunkan ansietas karena ketidaktahuan. Dapat meningkatkan kerja sama dan aturan tindakan, meningkatkan hasil kehamilan optimale. Kuatkan aspek-aspek positif dari kondisi maternal/janin, seperti pertumbuhan dan aktifitas janin.Rasional : meningkatkan kepercayaan dan harapan pada klien dan orang terdekat.3. Diagnosa Keperawatan IIIIntoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahanTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan pasien toleran terhadap aktivitasKriteria Hasil: pasien menyatakan kesadaran terhadap toleransi aktifitas, merncanakan perubahan yang perlu pada gaya hidup/aktivitas setiap hari, bebas kelelahan berlebihan atau kepekaan/kontraksi terus-menerus dari uterus.Rencana Tindakan: a. Anjurkan klien mengikuti aktivitas dengan istirahat yang cukup.Rasional : menghemat energy dan menghidari pengerahan tenaga terus menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus.b. Anjurkan istirahat yang adekuat dan penggunaan posisi miring kiri.Rasional : meningkatkan aliran darah ke uterus dan dapat menurunkan kepekaan/aktivitas uterus.c. Instruksikan klien untuk menghindari mengangkat berat, aktivitas/kerja rumah tangga berat, olahraga, dan perjalanan dengan lebih dari 1-2 jam.Rasional : aktivitas yang ditoleransi sebelumnya munin tidak di indikasikan untuk wanita beresiko. Latihan/ketegangan abdomen aerobic dapat menurunkan aliran darah uterus dan meningkatkan kepekaan uterus.d. Instruksikan klien untuk memodifikasi atau menghilangkan segala jenis aktivitas seksual bila ada gejala perdarahan.Rasioanal : aktivitas seksual, termasuk orgasme dan stimulasi payudara, mampu meningkatkan kepekaan uterus, karena pelepasan oksitosin.D. Implementasi Pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh punulis sesuai dengan rencana yang telah disusun dalah sebagai berikut :Rabu, 29 Juli 20151. Diagnosa Keperawatan IPukul 08.55 WIBa. Kaji skala nyeri, lokasi, karakteristik dan durasib.