BAB III - 101344013.pdf
-
Upload
whitebankai -
Category
Documents
-
view
61 -
download
1
Transcript of BAB III - 101344013.pdf
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
1/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 34
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan dan realisasi
penguat daya RF pada pengirim MS-GSM (890-915 MHz). Penguat daya RF ini
menggunakan transistor BJT seri BFG541 produk Phillips Semiconductorsyang
memiliki data teknis seperti ditunjukan pada spesifikasi berikut ini.
3.1 Spesifikasi Alat
Berikut ini adalah spesifikasi teknis untuk penguat daya RF yang akan
direalisasikan:
Frekuensi kerja: 890-915 MHz
Bandwidth: 25 MHz
Penguatan: sebesar-besarnya
Parameter Kestabilan (K) K 1
3.2 Diagram Blok Penguat RF
Gambar 31 Blok Diagram Penguat RF
Dalam realisasi penguat daya RF ini mengacu kepada blok seperti yang
ditunjukkan pada gambar 31. Secara keseluruhan penguat daya RF ini terdiri dari
dua blok diagram yaitu rangkaian biasing dan rangkaian RF. DC biasing
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
2/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 35
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
berfungsi untuk mengeset tegangan dan arus DC pada transistor agar transistor
dapat bekerja. Nilai tegangan dan arus tersebut sudah dispesifikasikan pada
datasheettransistor yang akan digunakan.
Penguat daya RF ini juga menggunakan rangkaian penyesuai impedansi
inputdan output. Rangkaian matching tersebut berfungsi agar terjadi transfer daya
maksimum, yaitu tidak ada daya yang dipantulkan kembali ke sumber sehingga
daya input dapat ditransmisikan seluruhnya ke beban. MN 1 adalah matching
network input yang berguna menyesuaikan impedansi sumber dengan impedansi
inputtransistor, sedangkan MN 2 adalah matching network outputdengan fungsi
yang sama dengan MN 1, hanya bedanya berfungsi untuk bagian output.
3.3 Proses Perancangan
Untuk mempermudah proses realisasi alat diperlukan langkah-langkah
perancangan yang sistematis, diantaranya adalah sebagai berikut ini.
3.3.1 Pemilihan Komponen
Dari spesifikasi yang diinginkan diatas, maka komponen aktif yang dipilih
adalah transistor jenis BJT tipe BFG541, karena memiliki spesifikasi yang
dibutuhkan untuk perancangan dan realisasi RF power amplifier 900 MHz. Hal
yang harus diperhatikan adalah noise figure, gain, ketersediaan dan kemudahan
pesanan di pasaran. Sesuai dengan pertimbangan diatas, maka transistor yang
dipilih adalah BFG541 dengan DC biasVCE= 8 V dan IC= 40 mA. Komponen
pasif kapasitor, resistor, dan induktor yang digunakan semuanya bertipe SMD.
3.3.2 Gummel PoonModel Transistor BFG541Dalam simulasi kita memerlukan suatu model transistor yang mewakili
karakteristik riil dari transistor yang digunakan secara keseluruhan. Pada ADS
2011 setiap transistor dimodelkan dengan metode pemodelan Gummel Poon
Model/SPICE model. Gummen Pool model tersebut berisi parameter-parameter
elektrikal dari transistor beserta model komponen parasitiknya. Gambar 33
merupakangummel poonmodel dari transistor BFG541
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
3/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 36
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 32 BFG541 BJT Package Symbol
Gambar 33 BFG541 Gummel PoonModel
Gambar 32 adalah BJT package symbol dari transistor BFG51 yang
digunakan dalam simulasi. Dalam package symbol tersebut berisi gummel poon
model dari transistor BFG541. Dapat dilihat pada gambar 33 terdapat komponen
induktor dan kapasistor yang merupakan model parasitic component transistor.
Pada gambar 33 juga terdapat beberapa nilai-nilai yang merupakan parameter-
parameter elektrikal dari transistor BFG541.
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
4/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 37
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
3.3.3 Pemilihan PCB dan Saluran Transmisi
Untuk memperoleh kualitas transmisi sinyal yang baik dalam rangkaian
maka digunakan PCB dengan tipe Roger 4003C dengan r=3.38 dan tebal
dielektrik d=1.524. Konstruksi jalur transmisi yang digunakan adalah saluran
mikrostrip. Pada mikrostrip, saluran terdiri dari konduktor strip (line) dan sebuah
konduktor bidang tanah yang dipisahkan oleh medium dielektrik dengan
konstanta dielektrik r. Di atas strip adalah udara sehingga jika tanpa shielding
sebagian medan elektromagnetik akan meradiasi, dan sebagian lagi ada yang
masuk kembali ke dalam substrat dielektrik. Jadi ada dua dielektrik yang
melingkupi strip: udara dengan konstanta dielektrik satu dan substrat dengan
konstanta dielektrik r1. Konstruksi saluran mikrostrip ditunjukan oleh gbr.34
d
W
r
Gambar 34 Konstruksi Saluran Transmisi Mikrostrip
3.3.4 BiasingDC BJT
Dalam perancangan penguat daya RF ini digunakan small signal analysis,
maka pada proses perancangan matching akan bertumpu pada analisis S
parameter. Pada umumnya datasheet transistor akan memuat data S parameter
yang spesifik untuk setiap nilai DC bias tertentu. Berdasarkan data S parameter
yang akan digunakan maka nilai DC biasyang biperlukan untuk transistor antara
lain:
Ic = 40 mA
Vce= 8V
Metode biasyang digunakan adalah fixed biasdengan feedback pathdari
collectorke basis transistor. Dari datasheetdidapatkan data-data yang digunakan
dalam perhitungan DC biasing sehingga nilai-nilai Vce dan Ic diatas dapat
terpenuhi, yaitu:
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
5/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 38
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
=120 (typical)
Vbe=0.7 V (silikon)
Gambar 35 topologi DC biasyang diterapkan dalam rangkaian penguat:
Gambar 35 Topologi BiasingDC Transistor
Kemudian dilakukan perhitungan biasing dengan menggunakan hukum
Ohm untuk mendapatkan nilai komponen RT, Rb, dan Rc pada topologi di atas.
Ketiga resistor tersebut akan mengatur jumlah arus yang mengalir dan nilai
tegangan pada node tertentu sehingga nilai-nilai Vce dan Ic yang telah
dispesifikasikan sebelumnya dapat dicapai. Berikut ini adalah perhitungan biasing
yang digunakan pada penguat
Ditetapkan terlebih dahulu tegangan pada nodeA yaitu sebesar 12 Volt, Ic
= 40mA dan Vce = Vc = 8V
Rc=
Ib= 0.33 mA
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
6/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 39
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Setelah nilai-nilai komponen didapatkan kemudian dilakukan DC
Simulationpada ADS 2011 untuk menguji apakah perhitungan biassudah sesuai
dengan desain atau belum.
3.3.5 DC SimulationADS 2011
Komponen-komponen yang didapatkan pada hasil perhitungan
sebelumnya disubstitusikan ke dalam topologi DC bias (Gambar 35) kemudian
dilakukan DC simulation pada ADS 2011 untuk mengecek berapa nilai Ic dan
Vce. Berikut ini (gambar 36) hasil simulasi DCsimulation ADS 2011
Gambar 36 DC Simulation ADS 2011
Dari hasil simulasi pada gambar 36 dapat dilihat bahwa nilai yang didapat
Ic adalah 43.5 mA sedangkan tegangan Vce sebesar 8.03 V. Nilai-nilai tersebut
sudah memenuhi nilai-nilai perancangan yang diinginkan.
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
7/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 40
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
3.3.6 Mikrostrip
Penguat daya RF ini menggunakan mikrostrip sebagai saluran
transmisinya. Jenis PCB yang digunakan adalah Roger 4003C dengan r=3.38 dan
tebal dielektrik d=1.524. Mikrostrip ini menggunakan impedansi karakteristik 50
Ohm. Untuk perhitungannya menggunakan persamaan sebagai berikut
Diketahui:
r=3.38
d=1.524 mm
Zo=50 Ohm
rr
rrZA
11,023,0
1
1
2
1
60
0
38.3502
377
2
377
0 xZB
r
Jadi lebar jalur untuk 50 adalah sebesar 1.9 mm.
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
8/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 41
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
3.3.7 Matching Network
Sebuah rangkaian penyesuai impedansi merupakan suatu elemen yang
sangat penting agar terjadinya suatu transfer daya maksimum. Untuk perancangan
penguat ini, penyesuai impedansi yang digunakan adalah tipe phi.
3.3.7.1 S Parameter Transistor
Dalam perancangan matching network penguat daya RF dengan analisis
small signal, parameter S transistor adalah hal pertama yang musti diperhatikan
karena hal ini akan menjadi penentu metode perancanganmatching. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, transistor BFG541 sudah memiliki model yang
mewakili karakteristik transistor secara seluruhnya. Pada ADS 2011 kita dapat
melakukan pengukuran S parameter dari transistor BFG541 yang telah
dimodelkan melalui S Parameters simulation. Gambar 37 set-up simulasi
pengukuran S parameter transistor pada ADS 2011
Gambar 37 Simulasi Pengukuran S Parameter BFG541
Pada simulasi tersebut dapat dilihat bahwa parameter S transistor diukur
dengan kondisi transistor diberi biasDC sesuai dengan yang telah dirancang pada
langkah sebelumnya. Pengukuran dilakukan dengansweepfrekuensi 800 MHz s.d
1 GHz. Tabel 1 menunjukkan hasil simulasi pengukuran S parameter BFG541
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
9/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 42
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Tabel 1 Hasil Simulasi Pengukuran S Parameter Transistor BFG541
3.3.7.2 Kestabilan Transistor
Sebelum dilakukan perancangan matching impedance, kita perlu
memeriksa kestabilan transistor. Hal ini diutamakan karena jika ternyata transistor
tidak stabil maka proses simultaneous conjugate matching tidak bisa dilakukan.
Kestabilan transistor dapat diketehui nilainya melalui perhitungan manual biasa
menggunakan rumus berdasarkan data-data S parameter (S11,S21,S12,S22) pada
frekuensi 900 MHz. Akan tetapi ADS 2011 memberikan fasilitas simulasi
penghitungan nilai kestabilan transistor yang hasilnya akan sama dengan
perhitungan manual biasa menggunakan rumus. Untuk mempersingkat waktu
pendesainan penguat maka pemeriksaan kestabilan transistor dilakukan dengan
bantuan fasilitas ADS 2011. Gambar 38 adalah simulasi penghitungan nilai
kestabilan transistor pada ADS 2011 menggunakan StabFact simulation
Gambar 38 StabFact SimulationADS 2011 untuk Menghitung Kestabilan
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
10/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 43
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Hasil simulasi perhitungan kestabilan transistor BFG541 adalah sebagai
berikut
Tabel 2 Hasil Simulasi Perhitungan Kestabilan StabFact ADS 2011
Dari tabel 2 hasil simulasi perhitungan disimpulkan bahwa transistor stabil
pada frekuensi 890-915 MHz sehingga metode matching simultaneousconjugate
matchingbisa diterapkan dalam perancangan penguat.
Untuk lebih yakin dalam melakukan perancangan, ada baiknya jika kita
melakukan perbandingan hasil antara perhitungan simulasi dan perhitungan. Dari
datasheet (lihat lampiran I) dengan nilai biasing Vce 8 V dan Ic 40 mA
didapatkan data-data S parameter sebagai berikut:
S11 = 0,303162,50
S21 = 5,05274,20
S12 = 0,11270,70
S22 = 0,125 -54,30
Dengan menggunakan rumus (29) maka didapat sebesar
= [(0,303162,50)( 0,125 -54,30)][(5,05274,20)(0,11270,70)]
= 0.533-32.67
Sehingga harga adalah
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
11/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 44
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Dari parameter S yang dihasilkan dari biasing DC, dapat dihitung nilai
kestabilan transistor tersebut. Nilai K > 1, artinya transistor stabil.
3.3.7.3 Zin dan Zout
L
Vs
Zs
in
ZLK-4
outs
bs
b1
b2a1
a2
Gambar 39 Refleksi pada Kutub 4
Setelah mendapatkan data S parameter dan kestabilan pada frekuensi kerja
transistor maka tahap selanjutnya adalah menghitung nilai impedansi Zin dan
Zout transistor. Nilai impedansi Zin dan Zout bisa diperoleh melalui perhitungan
manual menggunakan rumus berdasarkan data S parameter (S11,S12,S21,S22)
pada frekuensi 900 MHz. Akan tetapi padasoftwareADS 2011 terdapat fasilitas
simulasi untuk menghitung nilai impedansi Zin dan Zoutyang nilainya akan sama
dengan hasil penghitungan manual menggunakan rumus. Untuk mempersingkat
waktu pendesainan penguat maka nilai Zin dan Zout diperoleh melalui bantuan
ADS 2011. Gambar 40 simulasi untuk memperoleh nilai Zindan Zoutpada ADS
2011 menggunakan smZ1 (Simultaneous-Match Input Impedance) dan smZ2
(Simultaneous-Match Output Impedance)simulation
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
12/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 45
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 40 Simulasi Perhitungan Zin & Zout ADS 2011
Tabel 3 merupakan hasil simulasi perhitungan nilai impedansi Zin dan
Zout transistor BFG541
Tabel 3 Hasil Simulasi Perhitungan Zin& ZoutADS 2011
Dari hasil simulasi tersebut didapatkan Zin=20.302+j5.214 dan
Zout=81.958-j21.141.
3.3.7.5 Perancangan Matching Network I nput
Zsource= 50 Ohm
Zin= 20.302+j5.214 Ohm
Sebelum perancangan matching network tipe Phi dilakukan, kita harus
memiih resistansi virtual (Rv) yang mana nilainya Rv
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
13/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 46
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
perancangan kali ini R yang diambil adalah 5 Ohm (5
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
14/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 47
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 42 Smith Chart Util ityADS 2011
2. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian
impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh
ADS (gambar 43).
Gambar 43 Hasil Simulasi Auto 2 Element M atchADS 2011
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
15/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 48
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
3. Gunakan fasilitasBuildADS Circuituntuk membentuk rangkaian topologi
L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah
sebelumnya. Gambar 44 adalah rangkaian topologi L yang berhasil didapat
Gambar 44 Penyesuai Impedansi InputTipe L Kanan
4. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan
proses matching L kiri untuk menyesuaikan Rv 5 Ohm ke Zsource 50
Ohm. Inputkan nilai Rv 5 Ohm ke ZL padaNetwork Schematicsedangkan
nilai Zsource50 Ohm diinputkan ke ZS padaNetwork Schematic
Gambar 45 Smith Chart Util ityADS 2011
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
16/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 49
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
5. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian
impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh
ADS (gambar 46).
Gambar 46 Hasil Simulasi Auto 2 Element M atchADS 2011
6. Gunakan fasilitasBuildADS Circuituntuk membentuk rangkaian topologi
L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah
sebelumnya. Gambar 47 rangkaian topologi L yang berhasil didapat
Gambar 47 Penyesuai Impedansi InputTipe L Kiri
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
17/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 50
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
7. Tahap terakhir pembentukan matching impedance input topologi Phi
adalah menyatukan kedua matching tipe L yang telah didapatkan
sebelumnya. Gambar 48 merupakan rangkaian matching impedanceinput
tipe phi yang berhasil dirancang
Gambar 48 Penyesuai Impedansi Input Topologi Phi
3.3.7.6 Perancangan Matching Network Output
Zload= 50 Ohm
Zout= 81.958-j21.141 Ohm
Sebelum perancangan matching network tipe phi dilakukan, kita harus
memiih resistansi virtual (Rv) yang mana nilainya Rv
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
18/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 51
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 49 Rangkaian Topologi L Ekivalen
Berikut ini akan dijelaskan proses perancangan matching output dengan
bantuan software ADS 2011
1. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan
prosesmatchingL kiri untuk menyesuaikan impedansi Zout ke Rv 8 Ohm.
Inputkan nilai impedansi Zoutke ZL pada Network Schematic sedangkan
nilai Rv diinputkan ke ZS padaNetwork Schematic
Gambar 50 Smith Chart Util ityADS 2011
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
19/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 52
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
2. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian
impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh
ADS (gambar 51)
Gambar 51 Hasil Simulasi Auto 2 Element M atchADS 2011
3. Gunakan fasilitasBuild ADS Circuituntuk membentuk rangkaian topologi
L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah
sebelumnya. Gambar 52 rangkaian topologi L yang berhasil didapat
Gambar 52 Penyesuai Impedansi OutputTipe L Kiri
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
20/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 53
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
4. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan
proses matching L kanan untuk menyesuaikan Rv 8 Ohm ke Zload 50
Ohm. Inputkan nilai Rv 8 Ohm ke ZL padaNetwork Schematicsedangkan
nilai Zload50 Ohm diinputkan ke ZS padaNetwork Schematic
Gambar 53 Smith Chart Util ityADS 2011
5. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian
impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh
ADS (gambar 54).
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
21/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 54
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 54 Hasil Simulasi Auto 2 Element M atchADS 2011
6. Gunakan fasilitasBuild ADS Circuituntuk membentuk rangkaian topologi
L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah
sebelumnya. Gambar 55 rangkaian topologi L yang berhasil didapat
Gambar 55 Penyesuai Impedansi OutputTipe L Kanan
7. Tahap terakhir pembentukan matching impedance output tipe phi adalah
menyatukan kedua matching tipe L yang telah didapatkan sebelumnya.
Gambar 56 rangkaian matching impedance output tipe phi yang berhasil
dirancang
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
22/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 55
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 56 Penyesuai Impedansi Output Topologi Phi
3.4 Diagram Skematik Rangkaian
Gambar 57 merupakan diagram skematik rangkaian penguat secara
keseluruhan yang terdiri dari transistor, biasDC, RF Choke, DCBlock, matching
network input, dan matching network output.
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
23/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 56
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 57 Diagram Skematik Rangkaian Penguat Keseluruhan
3.5 Simulasi ADS 2011
Sebelum direalisasikan, penguat daya RF ini disimulasikan terlebih dahulu
menggunakan software ADS 2011 untuk mengetahui gambaran nilai gain
penguat, VSWR, Kestabilan, dan parameter-parameter lainnya. Hal ini dilakukan
untuk mengecek bilamana terjadi kesalahan dalam pendesainan rangkaian
penguat.
Gambar 58 Tampilan Schematic Simulation ADS 2011
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
24/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 57
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Pada simulasi ini digunakan model transistor BFG541 yang di-download
langsung dari situs nxp serta memiliki versi paling baru. Semua komponen pasif
yang digunakan diset ideal dan jalur tidak meredam.
3.5.1 Simulasi Gain
(a)
(b)
Gambar 59 Grafik Hasil Simulasi Gain(Pin: Biru|Pout: Merah)
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
25/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 58
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Gambar 59 menunjukkan hasil simulasi Gainrangkaian penguat daya RF
yang telah dirancang pada ADS 2011. Gambar 59a menunjukkan hasil simulasi
pada frekuensi 890-915 MHz sedangkan gambar 59b pada frekuensi 600 MHz-1.1
GHz. Dapat dilihat bahwa penguat menghasilkan penguatan 13 dB pada frekuensi
900 MHz.
3.5.2 Simulasi VSWR
Gambar 60 Hasil Simulasi Pengukuran VSWR ADS 2011
Hasil simulasi pengukuran VSWR (gambar 60) tersebut menunjukkan
bahwa nilai VSWR1 input dan VSWR2 output penguat cukup baik (nilai
mendekati 1).
3.5.3 Simulasi Kestabilan
Tabel 4 Hasil Simulasi Perhitungan Kestabilan StabFactADS 2011
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
26/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 59
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Hasil pengukuran (tabel 4) menunjukkan penguat stabil pada frekuensi
kerjanya (Stabfact 1).
3.5.4 Simulasi Pengukuran S11 dan S22 (dB)
Gambar 61 Hasil Simulasi Pengukuran S11 dan S22 ADS 2011
S11(dB) menunjukkan return loss sedangkan S22(dB) menunjukkan
return lossoutput. Hasil simulasi pengukuran (gambar 61) tersebut menunjukkan
nilai return loss input dan output sudah cukup baik (-20dB). Frekuensi
pengukuran 600 MHz-1.1 GHz.
3.6 Implementasi Alat
Implementasi dari rangkaian penguat daya RF ini terdiri dari implementasi
perangkat keras dan implementasi mekanik. Setelah desain selesai, maka hasil
desain tersebut diimplementasikan dalam bentuk yang lebih baik.
Dalam implementasi perangkat keras ini ada beberapa tahapan yang
dilakukan, yaitu :
1. PembuatanLay Out PCB
Setelah mendesain amplifier, selanjutkan membuat lay outPCB untuk
rangkaian amplifier. Pembuatan lay out PCB menggunakan bantuan
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
27/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 60
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
softwareAltium 13.1. Ukuran dan desain dari lay out PCB rangkaian
amplifier tersebut berdasarkan jumlah komponen dan bentuk footprint
dari masing-masing komponen yang digunakan dan diletakkan.
Gambar 62 adalah hasil lay outPCB rangkaian amplifieryang dibuat.
Gambar 62 Lay OutPCB Rangkaian Amplifier
2. Pencetakan PCB dan Penyolderan
Untuk proses pencetakan PCB tersebut, penulis menggunakan jasa
cetak PCB Multikarya. PCB yang dibuat menggunakan double layer,
dimana bagian atas (top layer) adalah garis jalur dan penempatan
komponen dan bagian bawah (bottom layer) adalah bagian grounding,
yang dihubungkan dengan through hole yang terdapat pada setiap kaki
komponen yang terhubung keground.
Peletakan komponen dibuat serapat mungkin, dikarenakan untuk
menghindari berubahnya frekuensi atau besarnya jumlah redaman yang
ditimbulkan dari bahan PCB tersebut. Bahan PCB yang digunakan adalah
Rogers RO4003C. Komponen yang digunakan adalah Komponen Surface
-
5/20/2018 BAB III - 101344013.pdf
28/28
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 61
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014
Mount, yang diharapkan memiliki toleransi yang baik, karena bekerja pada
frekuensi tinggi.
Setelah jalur PCB selesai dibuat, maka dilakukan pengecekan jalur.
Pengecekan ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu sebelum menjadi PCB dan
sesudah menjadi PCB. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
kesalahan-kesalahan jalur yang dapat merusak kinerja komponen yang
akan dipasang.
Penyolderan dilakukan dengan solder biasa. Karena penyolderan
dilakukan pada permukaan PCB maka dibutuhkan ketelitian dan
kesebaran, sehingga timah yang menempel tidak menggumpal dan
rangkaian tetap kelihatan rapi.
Realisasi alat dilengkapi juga dengan heatsink yang ukurannya
disesuaikan dengan kebutuhan. Heatsink juga pada realisasi penguat daya
RF ini sangat dibutuhkan untuk menyalurkan panas karena disipasi daya.
Gambar 63 Rangkaian Amplifier setelah dipasang Komponennya