BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf ·...

13
4 BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Sejauh yang peneliti ketahui belum pernah dilakukan penelitian mengenai Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Konsumen Terhadap Kehalalan Obat di Kabupaten Banyumas. Beberapa penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu : Knowledge, Attitude and Perception Regrading Halal Pharmaceuticals among General Public in Malaysia (Sadeeqa et al, 2013). 1. Persamaan penelitian Sadeeqa et al (2013) dengan penelitian ini adalah: a. Penelitiaan Sadeeqa et al merupakan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. b. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang sudah tervalidasi dan menggunakan skala Guttman dan Likert. 2. Perbedaan penelitian Sadeeqa (2013) dengan penelitian ini adalah: a. Penelitian Sadeeqa merupakan penelitian analisi yang menghubungkan variabel pengetahuan dengan persepsi dan sikap dengan persepsi konsumen terhadap kehalala obat. Sedangkan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggambarkan distribusi pengetahuan, sikap dan persepsi konsumen terhadap kehalalan obat. b. Daerah penelitian Sadeeqa dilakukan di negara bagian penang Malaysia meliputi multi-agama, multi-bahasa dan multi-ras. Sedangkan pada penelitian ini daerah penelitian di Kabupaten Banyumas dengan responden hanya beragama islam. c. Penelitian Sadeeqa dilakukan dengan pengumpulan populasi dari respondeng dengan usia 18 tahun ke atas. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan responden di atas 17 tahun. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Transcript of BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

4

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Sejauh yang peneliti ketahui belum pernah dilakukan penelitian

mengenai Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Konsumen Terhadap Kehalalan

Obat di Kabupaten Banyumas. Beberapa penelitian sejenis yang pernah

dilakukan sebelumnya, yaitu :

Knowledge, Attitude and Perception Regrading Halal Pharmaceuticals

among General Public in Malaysia (Sadeeqa et al, 2013).

1. Persamaan penelitian Sadeeqa et al (2013) dengan penelitian ini adalah:

a. Penelitiaan Sadeeqa et al merupakan penelitian menggunakan

pendekatan cross sectional.

b. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang sudah tervalidasi

dan menggunakan skala Guttman dan Likert.

2. Perbedaan penelitian Sadeeqa (2013) dengan penelitian ini adalah:

a. Penelitian Sadeeqa merupakan penelitian analisi yang

menghubungkan variabel pengetahuan dengan persepsi dan sikap

dengan persepsi konsumen terhadap kehalala obat. Sedangkan

penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggambarkan

distribusi pengetahuan, sikap dan persepsi konsumen terhadap

kehalalan obat.

b. Daerah penelitian Sadeeqa dilakukan di negara bagian penang

Malaysia meliputi multi-agama, multi-bahasa dan multi-ras.

Sedangkan pada penelitian ini daerah penelitian di Kabupaten

Banyumas dengan responden hanya beragama islam.

c. Penelitian Sadeeqa dilakukan dengan pengumpulan populasi dari

respondeng dengan usia 18 tahun ke atas. Sedangkan pada

penelitian ini menggunakan responden di atas 17 tahun.

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 2: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

5

B. Landasan Teori

1. Obat

a. Pengertian obat

Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, bahwa

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang

digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau

keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,

penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi

untuk manusia..

Obat memiliki sifat khusus yang berbeda-beda agar dapat bekerja

dengan baik. Sifat fisik obat, dapat berupa benda padat pada temperatur

kamar ataupun bentuk gas namun dapat berbeda dalam penanganannya

berkaitan dengan pH kompartemen tubuh dan derajat ionisasi obat

tersebut. Ukuran molekuler obat yang bervariasi dari ukuran sangat

besar (BM 59.050) sampai sangat kecil (BM 7) dapat mempengaruhi

proses difusi obat tersebut dalam kompartemen tubuh. Setiap obat

berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia.

Selain itu, desain obat yang rasional berarti mampu memperkirakan

struktur molekular yang tepat berdasarkan jenis reseptor biologisnya

(Katzung,2007).

b. Penggolongan Obat

Obat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu:

1) Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat

dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket

obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna

hitam.

Contoh : Parasetamol

2) Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat

keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 3: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

6

dokter, dan disertaidengan tanda peringatan. Tanda khusus pada

kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru

dengan garis tepi berwarna hitam.

Contoh : CTM

3) Obat Keras dan Psikotropika

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek

dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket

adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna

hitam.

Contoh : Asam Mefenamat

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun

sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui

pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Contoh : Diazepam, Phenobarbital

4) Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan

menimbulkan ketergantungan.

Contoh : Morfin, Petidin (Depkes, 2006)

c. Bahan Baku Obat

Bahan baku adalah semua bahan, baik yang berkhasiat (zat aktif)

maupun tidak berkhasiat (zat Nonaktif/eksipien), yang berubah maupun

tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak

tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan

(Siregar, 2010).

Zat aktif senyawa kimia murni tunggal jarang diberikan

langsung sebagai sediaan obat. Akan tetapi, sediaan obat yang

diformulasikan hampir selalu diberikan. Sediaan obat ini dapat beragam

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 4: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

7

dari larutan yang relatif sederhana sampai ke sistem sediaan obat yang

rumit, dengan menggunakan zat tambahan atau eksipien dalam

formulasi untuk memberikan fungsi farmasetik yang berbeda–beda

sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan (Siregar, 2010).

Desain dan formulasi suatu bentuk sediaan yang tepat

mensyaratkan pertimbangan karakteristik fisika, kimia, dan biologi

semua zat aktif dan eksipien yang digunakan dalam pembuatan suatu

produk.

2. Kehalalan Obat Menurut Pandangan Islam

a. Pengertian Halal

Kata Halal dalam Bahasa Arab yaitu "halal" yang artinya

"diperbolehkan" menurut hukum islam. Kebalikan dari halal adalah

"haram" yang berarti "melanggar hukum", yaitu "dilarang", dan

"terlarang". Halal dan Haram adalah istilah universal yang berlaku

untuk semua segi kehidupan. Obat halal yaitu obat yang tidak

mengandung bahan yang haram dan keadaanya masih belum bisa

digantikan dengan senyawa lain (Sadeeqa , 2013).

b. Hukum Islam dalam Konsep Halal

Hukum arak dipakai untuk berobat (Riwayat Muslim, Ahmad,

Abu Daud dan Tirmidzi) mengatakan bahwa “arak itu bukan obat,

melainkan penyakit”. (Riwayat Abu Daud) mengatakan bahwa

“Sesungguhnya Alloh telah menurunkan penyakit dan obat, dan

menjadikan untuk kamu bahwa tiap penyakit ada obatnya, oleh karena

itu berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram”. (Riwayat

Bukhari) mengatakan bahwa “Sesungguhnya Alloh tidak menjadikan

kesembuhanmu dengan sesuatu yang Ia haramkan atas kamu”.

Dikatakan keadaan darurat atau sampai dapat mengancam kehiupan

manusia yakni tidak ada obat lain selain arak, berdasarkan kaidah

agama berobat dengan arak tidaklah dilarang. Sesuai dengan firman

alloh (al-An’am : 145) yang artinya “ Siapa yang dalam keadaan

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 5: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

8

terpaksa dengan tidak sengaja serta tidak melewati batas, maka

sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”.

Mempertahankan hidup lebih utama atau wajib dibandingkan

dengan yang lain dengan menyampingkan hal yang terlarang menurut

islam dengan alasan darurat. Dalam sabda nabi Muhammad

sholallohu’alahiwassalam menekankan pentingnya menjaga lima hal

dalam hidup yaitu agama, kehidupan, kecerdasan, keturunan dan obat

(HR Bukhari) (Asmak, 2015).

c. Bahan Obat yang Halal Menurut Islam

Adapun bahan-bahan obat dan cara pengobatan menurut islam

yang dihalalkan yaitu: (Asmak, 2015)

1) Sumber obat tidak mengandung zat dari hewan yang terlarang

seperti babi atau binatang yang disembelih tidak sesuai syariat

Islam. Obat yang terbuat dari tanaman, tanah, air, sumber mineral

dan mikro organisme yang ada di darat dan di dalam air dianggap

halal dan diperbolehkan kecuali yang beracun dan berbahaya.

Sama halnya dengan kandungan obat yang dibuat secara sintesis

itu halal kecuali bahan-bahan yang beracun, berbahaya, dan yang

tercampur bahan yang tidak halal.

2) Metode persiapan, pemprosesan, pembuatan, atau pemyimpanan

harus terbebas dari unsur yang tidak halal atau kotor.

3) Penggunaannya tidak memiliki dampak yang berbahaya di masa

yang akan datang.

4) Berdasarkan pada konsep halalan toyyiban, aspek higienis dalam

mempersiapkan dan penanganan obat harus diperhatikan semua

pihak. Kehalalan berarti terbebas dari kotoran, debu, kuman dan

kandungan non-halal lainnya seperti minuman keras yang dapat

menyebabkan penyakit dan termasuk kebersihan personilnya,

pakaian, alat dan tempat proses pengobatan. Dipastikan bahwa

obat yang diproduksi tidak membahayakan bagi pelanggan.

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 6: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

9

5) Sertifikasi dari dokter Muslim yang jujur dan terpercaya selama

inspeksi.

6) Obat tidak mengandung bahan-bahan yang tidak dijelaskan dalam

formulasi dan terbukti digunakan.

7) Perawatan tidak berdasarkan pada sihir, pemujaan, dan takhayul

atau penggunaan zat atau media yang dilarang karena mereka

bertentangan dengan syariat Islam. Dengan jelas disebutkan

dalam Al Qur’an bahwa: “Dan sesungguhnya ada beberapa orang

laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan

kepada beberapa laki-laki dari jin, tapi mereka (jin) menjadikan

mereka (manusia) bertambah sesat” (Al-Jinn, 72: 6).

d. Bahan Obat Haram Menurut Islam

Adapun bahan-bahan obat menurut islam dianggap haram namun

dapat digunakan dalam keadaan darurat antara lain yaitu: (Asmak,

2015)

1) Alkohol merupakan senyawa organik yang mengandung bahan

yang dilarang menurut hukum islam. Alkohol digunakan sebagai

reagen maupun pelarut meliputi: benzil alkohol, metil alkohol dan

polietilena alkohol. Selain itu juga dapat digunakan sebagai

antiseptik untuk obat luar. Menurut agama islam, alkohol yang

terkandung dalam obat yang diminum dikatakan haram jika

melewati batas efek memabukan. Alkohol diperbolehkan karena

digunakan untuk obat luar karena efeknya membunuh bakteri.

2) Bangkai tidak diperbolehkan digunakan, binatang yang mati

yang tidak disembelih berdasarkan syariat Islam untuk tujuan

pengobatan. Islam telah memperingatkan bahwa pengobatan

menggunakan zat yang dilarang itu tidak baik dan memalukan

berdasarkan akal sehat dan perundang-undangan. Oleh karena

itu, Muslim dilarang untuk untuk mencari kesembuhan penyakit

melalui penggunaan zat yang dilarang. Mungkin zat yang illegal

efektif menyembuhkan penyakit fisik, akan tetapi hal tersebut

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 7: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

10

akan menghasilkan racun dalam jiwa. Namun demikian,

Muslim diperbolehkan menggunakan binatang dan organ dalam

yang halal untuk dimakan dan disembelih sesuai syariat Islam

guna untuk pengobatan.

3) Gelatin merupakan bahan obat yang berasal dari protein, tulang

dan kulit hewan. Gelatin banyak ditemukan dari babi karena

ketesediaan yang banyak. Menurut hukum islam babi adalah

haram. Sampai sekarang penggunaan gelatin masih

diperbolehkaan karena mencari alternatife lain sangat sulit dengan

alasan ketersediaanya sangat sedikit.

4) Contoh Obat Haram, Insulin; ada beberapa tipe insulin seperti

regular human insulin (RHI), rapid-acting insulin analogues

(RAAs), neutral protamine insulin dan long-acting analoges

yang tersedia untuk pasien diabetes untuk mengendalikan kadar

gula darah diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2. Insulin pada

mulanya berasal dari ekstrak pankreas anjing dan hari ini

insulin bisa diperoleh dari sapi, babi atau rekombinan insulin

manusia. Sekarang, penggunaan rekombinan insulin manusia

telah tersebar yang diproduksi melalui metode rekayasa genetik

yang berasal dari insulin babi. Heparin; Heparin adalah

anticoagulant yang digunakan untuk mencegah pembentukan

pembekuan darah untuk memudahkan sirkulasi darah. Heparin

diberikan melalui injeksi dan umumnya digunakan pada operasi

jantung dan penyakit kardiovaskular. Heparin diproduksi dari

usus babi dan paru sapi. Porcine trypsin; Trypsin berasal dari

babi dan digunakan dalam berbagai macam penggunaan ilmiah

dan medis juga dalam industri makanan. Trypsin juga

digunakan dalam produksi insulin yang umumnya digunakan

untuk mengobati diabetes (Diabetes mellitus). Low Molecular

Weight Heparin (HBMR).

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 8: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

11

3. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indra manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt

behaviour). Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif (Notoatmodjo,

2012), tercakup dalam 6 tingkatan, yaitu:

a) Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya dengan spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Pengukuran bahwa

orang yang bersangkutan tahu yaitu dapat menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b) Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar. Pengukuran

bahwa orang yang bersangkutan telah paham yaitu: dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkandan

sebagainya.

c) Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi yang dimaksud yaitu: penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya.

d) Analisis

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan suatu

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Pengukuran kemampuan analisis yaitu dapat dilihat dari:

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 9: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

12

penggunaan kata kerja, menggambarkan, membedakan, memisahkan,

mengelompokan sebagainya.

e) Sintesis

Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Pengukuran kemampuan menyintesis yaitu dapat dilihat

dari cara: menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan

sebagainya.

f) Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran

kemampuan mengevaluasi dapat digunakan kriteria yang sesuai

dengan sebab dan akibat.

4. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Dapat disimpulkan bahwa

manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat

ditafsirkan terlebih dahulu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

Sedangkan menurut Newcomb, salah seorang psikolog sosial

menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Menurut

Alport yang dikutip Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa sikap itu

mempunyai 3 komponen pokok yaitu :

a) Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek

b) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

c) Kecenderungan untuk bertindak (tend tobehave)

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 10: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

13

Dengan kata lain, fungsi sikap merupakan (reaksi terbuka)

atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan)

atau reaksi tertutup. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu :

a) Menerima

Menerima merupakan sikap seseorang mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan.

b) Menanggapi

Menanggapi merupakan sikap memberikan jawaban atau

tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi terlepas

dari usaha ya tersebut salah atau benar.

c) Menghargai

Menghargai merupakan sikap seseorang mengajak orang lain

untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

d) Bertanggung jawab

Bertanggung jawab merupakan sikap yang paling tinggi

tindakannya dan sikap bertanggung jawab yaitu mampu

mengambil segala resiko yang terjadi.

5. Persepsi

Menurut Robbin, persepsi merupakan sebagai proses seseorang

dapat mengorganisasikan dan menginterpretasikan sensasi yang dirasakan

dengan tujuan untuk memeberi makna terhadap suatu lingkungan

(Notoatmodjo, 2010).

Walaupun proses mulainya rangsangan fisik hingga interprestasi

yang begitu cepat, maka untuk mempelajari persepsi kita dapat

membaginya menjai dua bagian besar yaitu: proses sensasi atau merasakan

(sensasion) yang menyangkut proses sensor dan proses persepsi yang

menyangkut interprestasi kita terhadap suatu objek yang kita lihat atau kita

dengar atau kita rasakan (Notoatmodjo, 2010).

Ada banyak faktor yang akan menyebabkan stimulus dapat masuk

dalam perhatian kita. Faktor-faktor ini dapat kita bagi menjadi dua

kelompok besar yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 11: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

14

merupakan faktor yang melekat pada suatu objek, sedangkan faktor

eksternal merupakan faktor yang terjadi bila ada stimulus dari orang yang

mempresentasikan hal tersebut.

(1) Faktor Eksternal

(a) Kontras: cara paling mudah untuk menarik perhatian seseorang

yaitu dengan kontras baik pada warna, ukuran, bentuk atau

gerakan.

Kontras warna: jika kita mendaki gunung maka kita harus

memakai pakaian yang berwarna mencolok seperti warna

jingga, supaya memudahkan pencarian bila kita tersesat.

Kontras ukuran: cara ini banyak dilalakukan oleh

perusahaan iklan, dimana mereka akan membuat papan

iklan yang besar untuk menarik perhatian.

Kontras bentuk: jika kita berbadan gemuk kemudian kita

berkumpul diantara orang yang berbadan kurus maka kita

akan cepat menjadi perhatian.

Kontras gerakan: gerakan akan menarik perhatian kit ajika

benda-benda lainnya diam.

(b) Perubahan intestinal: suara yang pelan berubah menjadi keras,

atau cahaya yang awalnya redup menjadi terang akan menarik

perhatian kita.

(c) Pengulangan: iklan yang sering diulang-ulang akan menarik

perhatian kita, walaupun sering sekali membuat kita merasa

marah dibuatnya.

(d) Sesuatu yang baru: suatu stimulus yang baru akan lebih menarik

perhatian kita dari pada sesuatu apa yang sudah kita ketahui.

(e) Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak: suatu stimulus

yang menarik perhatian orang banyak maka akan menarik

perhatian kita.

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 12: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

15

(2) Faktor Internal

(a) Pengalaman atau pengetahuan: pengalaman atau pengetahuan

yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan

dalam menginterprestasikan stimulus yang kita peroleh.

Pengalaman masa lalu maka akan memepengaruhi perubahan

interprestasi.

(b) Harapan: harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi

akan adanya stimulu yang ada.

(c) Kebutuhan: kebutuhan akan memepengaruhi stimulus tersebut

dapat masuk adalam rentang perhatian kita dan kebutuhan ini

akan menginterprestasikan stimulus secara berbeda.

(d) Motivasi: motivasi akan memepengruhi persepsi seseorang.

(e) Emosi: emosi seseorang akan memepengaruhi persepsi terhadap

stimulus yang ada. Emosi takut juga akan mempengaruhi persepsi

kita terhadap rasa sakit.

(f) Budaya: seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan

menginterprestasikan orang-orang dalam kelompoknya secara

berbeda, namun akan mempersepsikan orang-orang diluar

kelompoknya sebgai sama saja (Notoatmodjo, 2010).

6. Konsumen

Istilah Konsumen berasal dari kata consumer atau

consument/konsument Celina (2009). Pengertian tersebut secara harfiah

diartikan sebagai “orang atau perusahaan yang membeli barang tertentu

atau menggunakan jasa tertentu” atau “sesuatu atau seseorang yang

menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang” Abdul (2008).

7. Pengambilan Keputusan Pembelian

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk prefelensi terhadap

merek-merek yang terdapat pda perangkat pilihan. Konsumen mungkin

juga memebentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

Walaupun demikian, dua faktor dapat memepengaruhi tujuan membeli dan

keputusan membeli. Faktor yang pertama yaitu sikap orang lain, sejauh

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017

Page 13: BAB II TINJUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/5230/3/DESY RATNA PURWANTI.... BAB II.pdf · berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat

16

mana sikap orng lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan

tergantung pada dua hal: (1) intensitas sikap negatif orang lain tersebut

terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2) Motivasi konsumen untuk

menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap

negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut

dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan

menyesuaikan tujuan pembeliannya.

Tujuan pemebelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor keadaan

yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan

faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang

diharapkan, dan manfaat prouk yang diharapkan. Pada saat konsumen

ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul

dan mengubah tujuan membeli.

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN….. DESY RATNA PURWANTI, FAKULTAS FARMASI UMP 2017