BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1...

28
9 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga Peran keluarga adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu (Efendy, 2009). Dapat dikatakan bahwa peran merupakan sesuatu yang diharapkan akan dilakukan seseorang yang kemudian akan memberikan pemenuhan kebutuhan. Jika mengaitkan peranan keluarga dengan upaya memenuhi kebutuhan individu, keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu peran keluarga juga merupakan salah satu fungsi keluarga dalam upaya pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga, tempat pengambilan keputusan (decision making) dan perantara yang efektif dalam berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat (Mubarak, 2009). 2.1.2 Pengertian Keluarga Keluarga adalah salah satu institusi masyarakat yang paling penting. Keluarga mewakili kelompok sosial primer yang

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1...

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

9

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Peran Keluarga

2.1.1 Pengertian Peran Keluarga

Peran keluarga adalah seperangkat perilaku interpersonal,

sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan

situasi tertentu (Efendy, 2009). Dapat dikatakan bahwa peran

merupakan sesuatu yang diharapkan akan dilakukan seseorang

yang kemudian akan memberikan pemenuhan kebutuhan. Jika

mengaitkan peranan keluarga dengan upaya memenuhi kebutuhan

individu, keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat

memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu peran keluarga juga

merupakan salah satu fungsi keluarga dalam upaya pemeliharaan

kesehatan seluruh anggota keluarga, tempat pengambilan

keputusan (decision making) dan perantara yang efektif dalam

berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat (Mubarak, 2009).

2.1.2 Pengertian Keluarga

Keluarga adalah salah satu institusi masyarakat yang paling

penting. Keluarga mewakili kelompok sosial primer yang

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

10

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh individu dan instansi lain.

Setiap individu dalam keluarga mengakui keluarga sebagai unit

sosial dasar karena kebanyakan individu memiliki kedekatan untuk

berinteraksi dan berhubungan secara terus- menerus dengan

anggota keluarganya daripada dengan kelompok sosial lain. Bobak,

dkk (2004: 11-12). Lebih lanjut, menurut Mubarak, (2009) keluarga

adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah, perkawinan atau odopsi, dan tiap-tiap anggota

keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.

2.1.3 Tipe-Tipe Keluarga

Menurut Friedman, (1998) ada beberapa tipe keluarga secara umum

antara lain : Keluarga inti (konjugal) adalah keluarga yang menikah,

sebagai orang tua, atau pemberian nafkah, keluarga inti terdiri dari

suami, istri, dan anak mereka, anak kandung, anak adopsi atau

keduanya, keluarga orientasi (keluarga asal) adalah unit keluarga

yang didalamnya seseorang dilahirkan, sedangkan keluarga besar

merupakan keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh

darah) yang paling lazim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu

salah satu teman kelurga inti (termasuk sanak keluarga,

kakek/nenek, tante paman dan sepupu. Sedangkan menurut

Mubarak ada berbagai Tipe keluarga diantaranya :

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

11

1. Traditional Nuclear. Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu,

dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh

sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,

satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah

2. Extended family. Extended family adalah keluarga inti

ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,

keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya

3. Reconstituted nuclear. Pembentukan baru dari keluarga inti

melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam

pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu

bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan

baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah

4. Middle age/aging couple. Suami sebagai pencari uang, istri

dirumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena

sekolah/perkawinan/meniti karier

5. Dyadic nuclear. Suami istri yang sudah berumur dan tidak

mempunyai anak, keduanya/salah satu bekerja di luar rumah

6. Single parent. Satu orang tua sebagai akibat

perceraian/kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat

tinggal di rumah atau di luar rumah

7. Dual carrier. Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa

anak

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

12

8. Commuter married. Suami istri atau keduanya orang karier dan

tinggal pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada

waktu-waktu tertentu

9. Single adult. Wanita atau pria dewasa yang tinggal dalam

sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk menikah

10. Three generation. Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu

rumah

11. Institusional. Anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam

suatu panti-panti

12. Comunal. Satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan

yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama

dalam penyediaan fasilitas.

13. Group marriage. Satu perumahan terdiri atas orang tua dan

keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap

individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah

orang tua dari anak-anak

14. Unmaried parent and child. Ibu dan anak dimana perkawinan

tidak dikehendaki, anaknya diadopsi

15. Cohobing cauple. Dua orang atau satu pasangan yang tinggal

bersama tanpa pernikahan

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

13

2.1.4 Fungsi Keluarga

Dalam satu keluarga ada beberapa fungsi dan tugas keluarga

yang dapat dijalankan diantaranya sebagai berikut :

1. Fungsi biologis, yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan,

memelihara dan membesarkan anak, serta memenuhi

kebutuhan gizi keluarga

2. Fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih sayang dan rasa

aman bagi keluarga, memberikan perhatian diantara

keluarga, memberikan kedewasaan kepribadian anggota

keluarga, serta memeberikan identitas pada keluarga

3. Fungsi sosialisasi, yaitu membina sosialisasi pada anak,

membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan masing-masing dan meneruskan nilai-nilai

budaya

4. Fungsi ekonomi, yaitu mencari sumber-sumber penghasilan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga saat ini dan menabung

untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan

datang

5. Fungsi pendidikan, yaitu menyekolahkan anak untuk

memberikan pengetahuan, ketrampilan, membentuk perilaku

anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya,

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

14

memepersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan

datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa,

serta mendidik anak sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

Friedman, 1998 mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga,

diantaranya adalah :

1. Fungsi afektif (the affective function)

Fungsi afektif berkaitan dengan fungsi internal keluarga

yang merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi

afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan

psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak melalui

keluarga yang gembira dan bahagia. Komponen yang

perlu dipenuhi oleh keluarga untuk fungsi afektif afektif

antara lain :

a. Memelihara saling asuh ( mutual nurturance)

Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan saling

menerima, dan saling mendukung antaranggota.

Setiap anggota yang mendapat kasih sayang dan

dukungan dari anggota yang lain, maka

kemampuannya untuk memberi dapat

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

15

meningkat, sehingga tercipta hubungan yang

hangat dan saling mendukung.

b. Keseimbangan saling menghargai

Pendekatan yang cukup baik untuk menjadi orang

tua diistilakan dengan keseimbangan saling

menghargai. Adanya sikap saling menghargai

dengan mempertahankan iklim yang positif

dimana tiap anggota diakui serta dihargai

keberadaan dan haknya sebagai orang tua

maupun sebagai anak, sehingga fungsi afektif

akan tercapai

c. Pertalian dan identifikasi

Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan

kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan individu

dalam keluarga adalah pertalian (bonding)

atau kasih sayang (attachment) digunakan

secara bergantian. Kasih sayang adaslah

ikatan emosional yang relatif unik dan abadi

antara dua orang tertentu.

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

16

d. Keterpisahan dan kepaduan

Salah satu masalah pokok psikologis yang

sentral dan menonjol yang meliputi kehidupan

keluarga adalah cara keluarga memenuhi

kebutuhan psikologis, mempengaruhi identitas

diri dan harga diri individu

2. Fungsi sosialisasi (the socialization )

Sosialisasi dimulai pada saat lahir dan di akhiri

dengan kematian. Sosialisasi merupakan suatu

proses yang berlangsung seumur hidup, dimana

individu secara kontinu mengubah perilaku mereka

sebagai respon terhadap situasi yang berpola secara

sosial yang mereka alami

3. Fungsi reproduksi (the reproductive function)

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan

keturunan dan menambah sumber daya manusia

4. Fungsi ekonomi (the economic function)

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti :

makanan, pakaian, dan perumahan, maka keluarga

memerlukan sumber keuangan

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

17

5. Fungsi perawatan keluarga/ pemeliharaan kesehatan

(the helath care function). Bagi para profesional

kesehatan keluarga, fungsi perawatan kesehatan

merupakan pertimbangan vital dalam pengkajian

keluarga.

2.1.5 Peran-Peran Formal Keluarga

Menurut Mubarak, (2009) setiap posisi formal dalam keluarga

adalah peran-peran yang terkait, yaitu sejumlah perilaku yang

kurang lebih bersifat homogen. Keluarga membagi peran

secara merata kepada para anggotanya, seperti cara-cara

masyarakat membagi peran-perannya menurut pentingnya

pelaksanaan peran bagi berfungsinya suatu sistem. Peran

dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan

istri-ibu antara lain sebagai berikut : Peran sebagai provider

atau penyedia, Sebagai pengatur rumah tangga, Perawatan

anak, baik yang sehat maupun sakit, Sosialisasi anak,

Rekreasi, Persaudaraan (kinship), memelihara hubungan

keluarga paternal dan maternal, Peran terapeutik (memenuhi

kebutuhan afektif dari pasangan), dan Peran seksual.

Sedangkan peran-peran informal keluarga bersifat implisit,

biasanya tidak tampak, dimainkan hanya untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan emosional individu dan/untuk menjaga

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

18

keseimbangan dalam keluarga. Beberapa contoh peran

informal yang bersifat adaptif diantaranya sebagai berikut ;

1. Pendorong. Pendorong memiliki arti bahwa dalam

keluarga terjadi kegiatan mendorong, memuji, setuju

dengan, dan menerima kontribusi dari orang lain.

Akibatnya ia dapat merangkul orang lain dan

membuat mereka merasa bahwa pemikiran mereka

penting dan bernilai untuk didengarkan

2. Pengharmonis. Pengharmonis yaitu berperan

menengahi perbedaan yang terdapat diantara para

anggota, penghibur, dan menyatukan kembali

perbedaan pendapat

3. Insiator-kontributor. Mengemukakan dan mengajukan

ide-ide baru atau cara-cara mengingat masalah-

masalah atau tujuan-tujuan kelompok

4. Pendamai. Pendamai berarti jika terjadi konflik yaitu

peranik dalam keluarga maka konflik dapat

diselesaikan dengan jalan musyawarah atau damai

5. Pencari nafkah. Pencari nafkah yaitu peran yang

dijalankan oleh orang tua dalam memenuhi

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

19

kebutuhan, baik material maupun nonmaterial

anggota keluarganya

6. Perawatan keluarga. Perawatan keluarga adalah

peran yang dijalankan terkait merawat anggota

keluarga jika ada yang sakit.

7. Penghubung keluarga. Perantara keluarga adalah

penghubung, biasanya ibu mengirim dan memonitor

komunikasi dalam keluarga

8. Pionir keluarga. Pionir keluarga yaitu membawa

keluarga pindah ke suatu wilayah asing dan

mendapatkan pengalaman baru

9. Sahabat, penghibur, dan koordinator. Koordinator

keluarga berarti mengorganisasi dan merencanakan

kegiatan-kegiatan keluarga yang berfungsi

mengangkat keakraban dan memerangi kepedihan

Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan dengan

baik berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan

keluarga. Selain keluarga mampu melaksanakan fungsi dengan

baik, keluarga juga harus mampu melakukan tugas kesehatan

keluarga. Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

20

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan, karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak

berarti . perubahan sekecil apapun yang dialami oleh

anggota keluarga, secara tidak langsung akan menjadi

perhaian keluarga atau orang tua

2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Tugas ini merupakan upaya utama keluarga untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,

dengan pertimbangan siapa diantara anggota keluarga yang

mempunyai kemampuan memutuskan sebuah tindakan.

3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat,

tetapi jika keluarga masih merasa mengalami keterbatasan,

maka anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau

perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi

4. Mempertahankan yang suasana rumah yang sehat

Rumah merupakan tempat berteduh, berlindung, dan

bersosialisasi bagi anggota keluarga. Sehingga anggota

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

21

keluarga akan memilki waktu lebih banyak berhubungan

dengan lingkungan tempat tinggal

5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat

Apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan

dengan kesehatan keluarga atau anggota keluarga harus

dapat memaafkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya

2.2 Keluarga Sebagai Motivator

Keluarga adalah salah satu institusi masyarakat yang paling penting.

Keluarga mewakili kelompok sosial primer yang mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh individu dan instansi lain.

Motivasi adalah kondisi internal yang terdiri dari kebutuhan,

dorongan, dan hasrat yang menggerakkan perilaku individu untuk

berbuat sesuatu guna mencapai tujuan tertentu (Shobiah, 2002).

Motivasi juga merupakan kondisi internal yang membangkitkan kita

untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan

membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu (Elliot et al. 2000).

Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan

internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan

adanya (1) hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) dorongan

dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) harapan dan cita-cita, (4)

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

22

penghargaan dan penghormatan atas diri, (5) lingkungan yang baik,

serta (6) kegiatan yang menarik

2.2.1 Teori Motivasi

Berdasarkan beberapa pendekatan mengenai motivasi, Swansburg

(2001), mengklasifikasikan motivasi kedalam teori-teori isi motivasi dan

proses motivasi.

2.2.1.1 Teori Isi Motivasi

Teori – teori isi motivasi berfokus pada faktor-faktor atau kebutuhan

dalam diri seseorang untuk menimbulkan semangat, mengarahkan,

mempertahankan dan menghentikan perilaku

A. Teori Motivasi kebutuhan (Abraham A. Maslow)

Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia secara

hierarki, yang terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok defisiensi

dan kelompok pengembangan. Kelompok defisiensi secara

hierarkis adalah fisiologis, rasa aman, kasih sayang dan

penerimaaan, serta kebutuhan akan harga diri.

Kelompok pengembangan mencakup kebutuhan aktualisasi diri

(Ahmadi dan Supriyono, 1991).

Mangkunegara (2005), menjabarkan hierarki Maslow sebagai berikut

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

23

a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur

biologis. Kebutuhan ini berupa : kebutuhan makan, minum,

bernapas, seksual dan sebagainya.

b. Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari

ancaman dan bahaya lingkungan.

c. Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta, yaitu kebutuhan untuk

diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, mencintai dan

dicintai

d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan

dihargai.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kebutuhan (skill) dan potensi, serta berpendapat

dengan mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu

B. Teori ERG ( Alderfer’s ERG Theory)

Teory ERG (existence, relstedness and growth), dikembangkan oleh

Clayton Alderfer. Menurut teori ini, komponen existence adalah

mempertahankan eksitensi merupakan kebutuhan setiap manusia

untuk menjadi terhormat. Hampir sama dengan teori Maslow,

kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan fisiologis juga terdapat

kebutuhan akan keamanan yang merupakan komponen existence.

Relatedness tercermin dari sifat manusia sebagai insan sosial yang

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

24

ingin berafiliasi, dihargai, dan diterima oleh lingkungan sosial.

Growth lebih menekankan kepada keinginan seseorang untuk

tumbuh dan berkembang mengalami kemajuan dalam kehidupan,

pekerjaan dan kemampuan, serta mengaktualisasi diri (Siagian,

2004)

C. Teori Motivasi Dua Faktor (Frederick Herzbeg’s Two FactorsTheory)

Hezberg, seorang psikolog yang berusaha mengembangkan

kebenaran teorinya, melakukan penelitian kepada sejumlah pekerja

untuk menemukan jawaban dari : ” Timbulnya keinginan Hezberg

untuk meneliti adalah karena adanya keyakinan bahwa terdapat

hubungan yang mendasar antara seseorang dengan pekerjaannya.

Oleh karena itu, sikap seseorang terhadap pekerjaannya akan

sangat menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalannya (siagian,

2004).

2.2.1.2 Teori Proses Motivasi

Teori proses motivasi terdiri atas teori penguatan, teori

pengharapan, teori keadilan, dan teori penetapan tujuan.

a. Teori Penguatan (Skinner’s Reinfircement theory)

Skinner mengemukakan suatu teori proses motivasi yang

desebut operant conditioning. Pembelajaran timbul sebagai

akibat dari perilaku, yang juga disebut modifikasi perilaku.

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

25

Perilaku merupakan operant, yang dapat dikendalikan dan

diubah melalui penghargaan dan hukuman. Perilaku positif yang

diinginkan harus dihargai dan diperkuat, karena penguatan

yang baik akan memberikan motivasi, meningkatkan kekuatan

dari suatu respon atau menyebabkan pengulangannya.

b. Teori Pengharapan (Victor H. Vroom’s Expectancy Theory)

Teori harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh

porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat

yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan

seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan

tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya

tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Siagian,

2004).

c. Teori Keadilan (Adam’s Equity Theory)

Teori keadilan yang dikembangkan oleh adam didasari pada

asumsi bahwa puas atau tidaknya seseorang terhadap apa yang

dikerjakannya merupakan hasil dari membandingkan antara

input usaha, pengalaman, skill, pendidikan, dan jam kerjanya

dengan output atau hasil yang didapatkan dari pekerjaan

tersebut (Mangkunegara, 2005).

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

26

d. Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke’s Theory)

Dalam teori ini, Edwin Locke mengemukakan kesimpulan bahwa

penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh terhadap

pekerjaan saja, tetapi juga mempengaruhi orang tersebut untuk

mencari cara yang efektif dalam mengerjakannya

(Mangkunegara, 2005). Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya akan

menumbuhkan motivasi yang tinggi. Tujuan yang sulit sekalipun

apabila ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan atau

organisasi yang membawahinya akan membuat prestasi yang

meningkat, asalkan dapat diterima sebagai tujuan yang pantas

dan layak dicapai (Siagian, 2004).

2.2.1.3. Jenis Motivator

Manusia sifatnya unik sehingga untuk memotivasi satu dengan

yang lain tidak harus sama. Melalui pemahaman tentang hierarki

kebutuhan maslow, kita dapat mengetahui jenis-jenis motivator.

Individu memiliki hierarki kebutuhan yang menentukan

tindakannya. Sekali kebutuhan paling dasar dipuaskan, individu

akan termotivasi untuk mencapai klebutuhan berikutnya.

Menurut Abraham C. dan Shanley F. (1997), jenis motivator

secara umum adalah uang, penghormatan, tantangan, pujian,

kepercayaan atasan, lingkungan kerja yang menarik, jam kerja

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

27

yang fleksibel, promosi, persahabatan, pengakuan,

penghargaan, kemandirian, lingkiungan yang kreatif,

bonus/hadiah, ucapan terima kasih, dan keyakinan dalam

bekerja.

A. Cara Memotivasi

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memotivasi

seseorang, yaitu :

a. Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force), yaitu

cara memotivasi dengan menggunakan ancaman

hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat

melakukan apa yang harus dilakukan

b. Memotivasi dengan bujukan (Motivating by enticement),

yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberi

hadiah agar melakukan sesuatu sesuai harapan yang

memberikan motivasi

c. Memotivasi dengan identifikasi (motivating by

indentification or ego-involvement),yaitu cara memotivasi

dengan menanamkan kesadaran sehingga individu

berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari

dalam dirinya sendiri dalam mencapai sesuatu.

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

28

Keluarga menyediakan suatu fungsi proteksi bagi anggotanya.

Fungsi ini memberi dukungan, sosialisasi anak-anak, memenuhi

kebutuhan makanan, dan tempat tinggal serta merupakan tempat

yang aman dari dunia luar. Sebagai bagian dari masyarakat

keluarga adalah suatu subsistem dari sistem sosial yang lebih besar

(Karen Stolte).

Petze (1994) mengemukakan kompetensi keluarga sebagai

ketrampilan berkomunikasi, pembelajaran sebelumnya dan perilaku

koping yang berhubungan, pengertian terhadap tindakan dan

motivasi seseorang, kemampuan untuk berhubungan dengan orang

lain secara emosional, kemampuan untuk menjadi jujur dan terbuka

dalam menghadapi orang lain, kapasitas mengatasi masalah dan

mengikuti rencana

2.3 Konsep Kanker Payudara

2.3.1 Pengertian kanker payudara

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada

payudara yang terus tumbuh berlipat kali ganda. Pada akhirnya sel-

sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu

tidak dibuang atau tidak terkontrol maka sel sel kanker bisa

menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain dan nantinya

dapat mengakibatkan kematian. Metastase bisa terjadi pada kelenjar

getah bening (limfe), ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

29

sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit dan

bawah kulit. Akibat penyakit ini penderita bisa meras nyeri, fungsi

dari organ-organ yang terserang menurun hingga bisa menyebabkan

kematian (Tapan, 2005).

2.3.2 Penyebab Kanker Payudara

Menurut Brunner & Suddarth, Penyebab langsung kanker

payudara hingga saat ini belum diketahui, namun menurut hasil

penelitian bahwa ternyata banyak faktor resiko yang menyebabkan

terjadinya kanker payudara. Faktor penyebab tersebut antara lain :

1) Riwayat pribadi tentang kanker payudara (risiko mengalami

kanker payudara pada payudara sebelahnya meningkat hampir 1%

setiap tahun). 2) Hubungan keluarga langsung dari wanita dengan

kanker payudara (risikonya meningkat dua kali jika ibunya terkena

kanker sebelum berusia 60 tahun. 3) Risiko meningkat 4 sampai 6

kali jika kanker payudara terjadi pada dua orang saudara langsung).

4) Risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami

menstruasi sebelum usia 12 tahun (menarke dini). 5) Wanita yang

mempunyai anak pertama setelah berusia 30 tahun mempunyai

risiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara dibanding

dengan wanita yang mempunyai anak pertama mereka pada usia

sebelum 20 tahun. 6) Menopause pada usia lanjut (setelah 50 tahun)

meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara dalam

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

30

perbandingan wanita yang telah menjalani ooforektomi bilateral

sebelum usia 35 tahun mempunyai resiko sepertiganya, 7) Riwayat

penyakit payudara jinak mempunyai resiko dua kali lipat untuk

mengalami kanker payudara. 8) pemajanan terhadap radiasi ionisasi

setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun berisiko hampir

dua kali lipat. 9) Obesitas (risiko terendah diantara wanita

pascamenopause) yang mana wanita gemuk yang didiagnosa

penyakit ini mempunyai angka kematian lebih tinggi yang paling

sering berhubungan dengan diagnosis yang lambat. 10) Wanita

yang menggunakan kontraseptif oral beresiko tinggi untuk

mengalami kanker payudara dan resiko tinggi ini menurun dengan

cepat setelah penghentian medikasi. 11) Terapi penggantian

hormone : wanita yang berusia lebih tua yang menggunakan

ekstrogen suplemen dan menggunakannya untuk jangka panjang

atau lebih dari 10 sampai 15 tahun dapat mengalami peningkatan

risiko sedangkan penambahan progesteron terhadap penggantian

ekstrogen menigkatkan insidens kanker endometrium yang mana hal

ini tidak menurunkan resiko kanker payudara). 12) Wanita yang

mengkonsumsi alkohol ( sedikit peningkatan risiko ditemukan pada

wanita yang mengkonsumsi alkohol bahkan dengan hanya sekali

minum dalam sehari.

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

31

2.3.3 Gejala Klinis Kanker Payudara

Menurut Tapan, 2005 gambaran klinis pada kanker payudara

adalah teraba adanya benjolan, tidak sakit, tunggal pada payudara,

dengan konsistensi yang keras dan padat. Benjolan tersebut

berbatas tegas, dengan ukuran kurang dari 5 cm. Biasanya dalam

stadium dini ini, belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar

payudara. Sedangkan menurut Jane, 2003, manifestasi kanker

payudara dapat digolongkan menjadi tiga antara lain : (1) Gejala

yang paling sering ditemukan : massa (terutama jika keras, ireguler,

tidak nyeri tekan) atau penebalan pada payudara, atau daerah

aksila; rabas puting payudara unilateral, persisten, spontan yang

mempunyai karakter serosanguineous (mengandung serum dan

darah); retraksi atau inversi puting susu; perubahan ukuran, bentuk

atau struktur, payudara (asimetris); pengerutan atau pelekukan kulit

di sekitarnya; kulit yang bersisik di sekitar puting susu; (2) gejala

penyebaran lokal atau regional : kemerahan, ulserasi edema, atau

pelebaran vena; pelebaran peau d’ orange (seperti kulit jeruk);

pembesaran kelenjar getah bening aksila; (3) bukti metastasis :

pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal; hasil

rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura;

peningkatan alkali fosfatase, kalsium, pindai tulang positif dan atau

nyeri tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang; tes fungsi hati

abnormal

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

32

Menurut Brunner & Suddart (2000) tumor mempunyai tahap I

–IV tergantung pada ukuran, nodus limfe yang terkena, dan

metastasis): (1) Tahap I : tumor kecil kurang dari 2 cm, nodus limfe

negatif dan tidak terdeteksi metastasis; (2) Tahap II : tumor lebih

besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, nodus limfe terfiksasi positif,

tidak terdeteksi metastasis; (3) Tahap III : Tumor lebih besar dari 5

cm, atau tumor dengan ukuran berapa saja dengan invasi kulit atau

dinding dada atau nodus limfe terfiksasi positif dala area klavikular,

tanpa bukti metastasis; (4) Tahap IV: Tumor dalam ukuran berapa

saja dengan nodus limfe positif atau negatif dengan metastasis jauh

2.3.4 Tipe Kanker Payudara

Menurut Otto E. Shirley ( 2005) beberapa tipe kanker payudara antara

lain

a. Karsinoma in situ

Karsinoma in situ adalah kanker yang masih berada pada

tempatnya, merupakan karsinoma duktker dini yang belum

menyebar atau meyusup keluar dari tempat asalnya

b. Karsinoma duktal

Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang

menuju ke puting susu. Sekitar 90 % kanker payudara merupakan

carsinoma duktal. Kanker ini bisa terjadi sebelum maupun sesudah

masa menopause. Kadang kanker ini dapat diraba dan pada

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

33

pemeriksaan mammograf, kanker ini tampak sebagai bintik-bintik

kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikas). Kanker ini biasanya

terbatas pada daerah tertentu di payudara dan bisa diangkat secara

keseluruhan melalui pembedahan. Sekitar 25-35 % penderita

karsinoma duktal akan menderita kanker invasif (biasanya pada

payudara yang sama)

c. Karsinoma Lobuler

Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya

terjadi setelah menopause. Kanker ini tidak dapat diraba dan tidak

terlihat pada mammogram, tetapi biasanya ditemukan secara tidak

sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan lain.

Sekitar 25-30 % penderita karsinoma lobuler pada akhirnya akan

menderita kanker invasif (pada payudara yang sama atau payudara

lainnya atau pada kedua payudara)

d. Kanker invasif

Kanker invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak

jaringan lainnya, bisa terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun

metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya). Sekitar 80 % kanker

payudara invasif adalah kanker duktal dan 10 % adalah kanker

lobuler

e. Karsinoma medular

Kanker ini berasal dari kelenjar susu dan tumbuh dalam kapsul di

dalam duktus. Tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

34

lambat sehingga prognosisnya lebih baik. Sekitar 6% dari kanker

payudara termasuk jenis ini

f. Karsinoma duktal-tubular

Kanker ini berasal dari kelenjar susu, jarang terjadi, menempati

sekitar 2 % kanker. Prognosisnya sangat baik karena metastasis

aksilaris secara histologi tidak lazim

g. Karsinoma inflamatori

1%-2% menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker

payudara lainnya. Tumor setemoat, nyeri tekan, payudara secara

abnormal keras dan membesar, kulit di atas tumor ini merah dan

agak hitam, sering terjadi edema dan retraksi puting susu

h. Penyakit paget’s payudara

Tipe ini jarang terjadi, gejala yang sering timbul adalah rasa terbakar

dan gatal pada payudara, tumor ini dapat duktal atau invasif. Massa

sering tidak dapat diraba dibawah puting tempat dimana penyakit ini

timbul

i. Kanker musinus

3% dari kanker payudara penghasil lendir, tumbuh dengan lambat

sehingga kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

35

2.3.5 Penatalaksanaan

Menurut Smeltzer (2002), penatalaksanaan kanker payudara terdiri

dari :

1. Mastektomi radikal yang dimodifikasi : keseluruhan payudara

diangkat bersamaan dengan nodus limfe aksilar.

2. Pembedahan payudara-konservasi: lumpektomi, mastektomi,

segmental atau kuadranektomi, dan diseksi aksilaris diikuti dengan

terapi radiasi terhadap penyakit mikroskopik residual

3. Mastektomi memberikan kesempatan maksimum pengangkatan

tumor, dan nodus yang terkena

4. Serangkaian terapi sinar eksternal pada masa tumor, untuk

mengurangi kemungkinan kekambuhan dan eradiksi kanker residual.

5. Kemoterapi diberikan untuk eradikasi penyebaran mikrometastasis

penyakit misalnya : cytoxan(C), metotreksat (M), fluorourasil(F) dan

AdrIamycin (A)

6. Program kemoterapi untuk kanker payudara menggabungkan

beberapa preparat untuk menggambungkan beberapa preparat

untuk meningkatkan penghancuran sel tumor dan untuk

meminimalkan resistensi medikasi. Preparat kemoterapeutik yang

paling sering digunakan dalam kombinasi adalah cytoxsan (C),

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peran Keluarga 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6725/2/T1_462008068_BAB II.pdf · 2.1.1 Pengertian Peran Keluarga ... Keluarga mewakili

36

methot rexate (M), Fluororacil (F) dan adryamicin (A) Regimen CMF

atau CAF adalah protokol pengobatan yang sering.

7. Transplan sumsum tulang autolog (ABMT) sekarang ini sudah

menunjukan peningkatan dalam penggunaannya; penggunaan

faktor-faktor pertumbuhan untuk menstimulasi sumsum tulang

mempunyai penurunan mortalitas yang tinggi

8. Terapi hormonal berdasarkan pada indeks reseptor, estrogen dan

progesteron. Tamoksifen merupakan agen hormonal utama yang

digunakan untuk menekan tumor yang tergantung pada hormon.

Preparat hormonal lainnya adalah megace. Halotestin, dan cytadren

9. Pembedahan rekonstruktif elektif memberikan pertimbangan

keuntungan psikologis, tetapi merupakan kontraindikasi jika kanker

merupakan tahap lanjut setempat, metastatik, atau inflamasi