BAB II TINJAUAN TEORI A....

22
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan menurut Irwanto (2003) adalah segala sesuatu yang diketahui atau segala sesuatu yang berkenaan dengan mata pelajaran. 2. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2005). Tingkat pengetahuan seseorang secara rinci dibagi menjadi enam tingkatan (Notoatmodjo, 2003) yaitu: a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah 7

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORI A....

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia, yaitu: indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan (knowledge) adalah

hasil tahu dari manusia terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang

memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya

(Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan menurut Irwanto (2003) adalah segala

sesuatu yang diketahui atau segala sesuatu yang berkenaan dengan mata

pelajaran.

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya

tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2005). Tingkat pengetahuan seseorang secara rinci dibagi

menjadi enam tingkatan (Notoatmodjo, 2003) yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

7

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu

tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

(Notoatmodjo, 2005).

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar (Notoatmodjo,

2005).

c. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

d. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

e. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

3. Manfaat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007, p.140), pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (overt behavior). Dari pengalaman dan penelitian terbukti

bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari

pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang

mengadopsi perilaku baru, di dalam diri seseorang terjadi proses yang

berurutan yakni:

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam diri

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut. Disini

sikap subyek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik

lagi.

d. Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku baru atau diadopsi perilaku melalui proses

seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang

positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng.

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2003) yang dikutip oleh Hendra (2008), ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu:

a. Umur

Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan

mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu,

bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti

ketika berumur belasan tahun. Daya ingat seseorang itu salah satunya

dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini, maka dapat kita simpulkan

bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-

umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau

mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

b. Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan

berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi

baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah

satu model untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara

terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan (Khayan, 1997).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari

seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

c. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama

bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang

baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya.

Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang

akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

d. Sosial Budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang.

Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya

dengan orang lain, karena hubungan ini seeorang mengalami suatu

proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.

e. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga

sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri.

f. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang.

Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV,

radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

g. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat

diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai

upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 1997).

5. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur

dapat disesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas (Notoatmodjo,

2005). Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan, kemudian dilakukan penilaian nilai 1 untuk

jawaban benar dan nilai untuk jawaban salah. Kemudian digolongkan

menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang, kurang. Dikatakan baik (>80%),

cukup (60-80%), dan kurang (<60%) (Khomsan, 2000).

6. Cara memperoleh pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal

dari berbagai macam sumber, misalnya : media massa, media elektronik,

buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan

sebagainya. Menurut Notoatmodjo (2003) dari berbagai macam cara yang

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

a. Cara Tradisional atau Non Ilmiah

Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu :

1) Trial and Error

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu ini bila

seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya yang

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, maka dicoba kemungkinan yang lain sampai berhasil.

Oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial (coba) dan

Error (gagal atau salah) atau metode coba-salah adalah coba-

coba. Metode ini telah banyak jasanya terutama dalam

meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam berbagai

ilmu pengetahuan. Hal ini juga merupakan pencerminan dari

upaya memperoleh pengetahuan, walaupun pada taraf yang masih

primitive. Pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan

metode ini banyak membantu perkembangan berfikir dan

kebudayaan manusia ke arah yang lebih sempurna.

2) Kekuasaan atau Otoritas

Sumber pengetahuan ini dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal ataupun informal, ahli agama, pemegang

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan

tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemrintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli

pengetahuan.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Adapun pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru terbaik”.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

4) Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berfikir umat manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan, dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan, manusia telah menjalankan jalan pikirannya, baik

melalui induksi atau deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya

adalah cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui

pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan. Kemudian dicari

hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila

proses pembuatan kesimpulan itu melalui pertanyaan-pertanyaan

khusus kepada umum dinamakan induksi sedangkan deduksi

adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan - pertanyaan umum

kepada khusus.

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

b. Cara Ilmiah atau Cara Modern

Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini menggunakan cara yang

sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode ilmiah atau

popular disebut metodologi penelitian (Research Methodologi).

7. Sumber pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), sumber dari pengetahuan didapat melalui

penginderaan. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu :

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

B. Inisiasi Menyusu Dini

1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini

a. Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini

adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir (Roesli, 2008).

b. IMD merupakan program yang dilakukan dengan cara langsung

meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi

merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu

(Syarifah, 2008).

c. Inisiasi menyusu dini adalah proses alami mengembalikan bayi

manusia untuk menyusu, yaitu dengan memberikan kesempatan pada

bayi untuk mencari dan menghisap ASI sendiri, dalam satu jam

pertama pada awal kehidupannya (Swasono, 2008 dalam Roesli, 2008)

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

Jadi, inisiasi menyusu dini adalah segala upaya yang dilakukan agar

agar bayi bisa menyusu sedini mungkin dalam satu jam pertama pada

awal kehidupannya.

d. Inisiasi Menyusu Dini adalah memberikan sesegera mungkin air susu

ibu (ASI) kepada bayi (Suari, 2008).

e. Inisiasi Menyusu Dini adalah segala upaya yang dilakukan agar bayi

bisa menyusu sedini mungkin dalam satu jam pertama pada awal

kehidupannya (Kresnawan, 2007).

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Praktik Inisiasi

Menyusu Dini

1. Faktor Ibu

Ibu menyusui harus muncul motivasi dan percaya diri bahwa dirinya bisa

menyusui.

2. Keluarga

Dari lingkungan keluarga, faktor nenek dan 'staf ahli' seperti baby sitter,

pembantu rumah tangga (PRT) sangat mempengaruhi usia pemberian

makanan tambahan pertama untuk bayi. Ayah juga berperan dalam

suksesnya ASI eksklusif yaitu dengan mendukung secara fisik dan

psikologis.

3. Lingkungan

Lingkungan kerja juga sangat berperan untuk suksesnya ASI Eksklusif;

UU Nakes no. 13/2003 menyebutkan perlunya ruang laktasi dan

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

fasilitasnya. Pengalaman dari mulut ke mulut dari tetangga juga

menentukan seorang bayi akan mendapatkan ASI eksklusif.

4. Kebijakan/aturan di masyarakat

Advokasi terhadap PEMDA juga perlu dilakukan mengingat masih ada

produk susu formula program bantuan dana APBD yang menyalahi aturan

label seperti masih mencantumkan formula untuk 0-6 bulan dimana usia

ini haruslah hanya mendapatkan ASI.

5. Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh melalui berbagai media baik cetak maupun

elektronik, berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat sehingga

seseorang yang lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah,

internet dan lain- lain) akan lebih banyak pengetahuannya. Dan

pengetahuan juga dapat di peroleh dengan pemberian penyuluhan (Hector

et.al 2005) . Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) karena

dalam pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng pada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

D. Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini memerlukan beberapa persiapan, diantaranya kondisi

fisik dan mental ibu (Roesli, 2008). Berikut ini beberapa langkah yang

harus dilakukan menurut protokol avidence – based yang telah diperbarui

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

oleh WHO dan UNICEF tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu jam

pertama yaitu :

1. Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya segera

setelah lahir selama paling sedikit satu jam

2. Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisasi menyusu dan ibu dapat

mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu serta memberi bantuan

jika diperlukan.

3. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi

baru lahir hingga inisiasi menyusu dini selesai kemudian baru

dilakukan prosedur tersebut seperti: memandikan, menimbang,

pemberian vitamin K, obat tetes mata, dan lain-lain

4. Prinsip menyusu / pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin dan

secara eksklusif

5. Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi

tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.

Biarkan kontak kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya 1 jam

bahkan lebih sampai bayi dapat menyusu sendiri. Apabila ruang

bersalin dingin, bayi dapat diberi topi dan diselimuti. Ayah atau

keluarga dapat memberi dukungan dan membantu ibu selama proses

bayi menyusu ini. Ibu diberi dukungan untuk mengenali saat bayi siap

untuk menyusu, menolong bayi bila diperlukan.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

E. Pentingnya kontak kulit dan menyusu dini

Menurut Sjafani (2007), ada dua hal penting yang tidak disadari selama ini

bahwa kontak kulit bayi dan ibu penting dan bayi baru lahir segera

didapati untuk menyusu sendiri. Roesli (2008) mengatakan kontak kulit

dengan kulit segera setelah lahir dan bayi menyusu sendiri dalam satu jam

pertama terbilang penting karena:

1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak

mencari payudara.

2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, pernafasan serta detak jantung bayi

lebih stabil, bayi akan jarang menangis sehingga mengurangi

pemakaian energi.

3. Menjaga kolonisasi bakteri baik dari ibu didalam perut bayi sehingga

memberikan perlindungan terhadap infeksi

4. ”Bonding” (Ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi akan lebih baik

karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu

biasanya bayi tidur dalam waktu yang lama.

5. Makanan awal non ASI mengandung zat putih telur yang bukan

berasal dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat

mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih

awal.

6. Bayi diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui

eksklusif dan akan lebih lama disusui.

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

7. Sentuhan tangan bayi di puting susu dan sekitarnya serta isapan bayi

pada puting susu akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin

8. Bayi mendapat kolostrum (ASI yang pertama kali keluar). Kolostrum

(the gift of life) yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk

ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus dan

kelangsungan hidup bayi.

9. Ibu dan Ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya

untuk pertama kali dalam kondisi seperti ini. Bahkan, ayah mendapat

kesempatan mengazankan anaknya di dada ibunya.

F. Keuntungan IMD bagi Ibu dan Bayi

Menurut Suari (2008), Roesli (2008), dan JNPK-KR (2007), ada berbagai

manfaat yang diperoleh dari proses inisiasi menyusu dini, diantaranya :

1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk bayi :

a. Mengoptimalkan keadaan hormonal ibu dan bayi

b. Kontak memastikan perilaku optimum menyusu berdasarkan

insting dan bisa diperkirakan :

1) Menstabilkan pernapasan

2) Mengendalikan temperatur tubuh bayi

3) Bayi mempunyai pola tidur yang lebih baik

4) Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu lebih cepat dan

efektif

5) Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

2. Keuntungan menyusu dini untuk bayi :

a. Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera

kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi

b. Meningkatkan kecerdasan

c. Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan napas

d. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu – bayi

e. Mencegah kehilangan panas

3. Keuntungan Menyusu dini untuk ibu :

a. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin karena isapan mulut

bayi

b. Meningkatkan keberhasilan produksi ASI

c. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu – bayi

4. Dengan memulai menyusu dini maka :

a. Kematian balita sebesar 40% terjadi pada satu bulan pertama

kehidupan bayi. Inisiasi menyusu dini dapat mengurangi 22%

kematian bayi usia 0-28 hari. Berarti inisiasi menyusu dini dapat

mengurangi angka kematian balita sebesar 8.8%

b. Meningkatkan keberhasilan menyusui eksklusif dan lama

menyusui sampai 2 tahun. Dengan demikian, dapat menurunkan

kematian anak secara menyeluruh

c. Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga akan

mengurangi kesulitan posisi saat menyusu

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

G. Penghambat IMD

Inisiasi menyusu dini masih sulit untuk diterapkan karena adanya mitos

atau pendapat yang masih simpang siur. Berikut ini ádalah pendapat-

pendapat yang dapat menghambat terjadinya kontak dini kulit ibu dengan

kulit bayi (Roesli, 2008) :

1. Bayi kedinginan-tidak benar

Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit

dengan sang ibu. Berdasarkan hasil penelitian Dr. Niels Bergman

(2005), suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1oC lebih panas

daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi yang

diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1oC.

Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2oC

menghangatkan bayi. Kulit ibu bersifat thermoregulator atau thermal

sinchrony bagi suhu bayi.

2. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya-

tidak benar

Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah

lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi

menyusu dini membantu menenangkan ibu.

3. Tenaga kesehatan kurang tersedia-tidak masalah

Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan

tugasnya. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

atau keluarga terdekat untuk menjaga bayi sambil memberi dukungan

pada ibu.

4. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk-tidak masalah

Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau

kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan

usahanya mencapai payudara dan menyusu dini.

5. Ibu harus dijahit-tidak masalah

Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang

dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu.

6. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore

(gonorrhea) harus segera diberikan setelah lahir-tidak benar

Menurut American College of Obstetrics and Gynecology dan

Academy Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini

dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri

tanpa membahayakan bayi.

7. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur-

tidak benar

Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas

badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan

melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera

setelah lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai

menyusu awal selesai.

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

8. Bayi kurang siaga – tidak benar

Justru pada 1 -2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert).

Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama.

9. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga

diperlukan cairan lain (cairan prelaktal) – tidak benar

Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi

dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai

pada saat itu.

10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi – tidak benar

Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Selain

sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru

lahir, kolostrum melindungi dan mematangkan dinding usus yang

masih muda.

H. Peran IMD dalam Millenium Devolepment Goals (MDGs)

Dalam Roesli (2008), IMD berperan dalam pencapaian tujuan MDGs.

Berikut ini adalah tujuan dari MDGs :

1. Membantu mengurangi kemiskinan

Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif

enam bulan dan lama menyusui. Jika seluruh bayi yang lahir di

Indonesia dalam setahun disusui secara eksklusif enam bulan, berarti:

a. Harga rata-rata satu kaleng susu formula Rp. 60.000,00 (tahun

2007).

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

b. Jumlah bayi lahir di Indonesia 5,5 juta per tahun.

c. Biaya pembelian susu formula selama enam bulan untuk bayi ini:

5,5 juta x 55 kaleng x Rp. 60.000,00 = Rp. 18.120 triliun.

d. Setiap bayi memerlukan sekitar Rp. 3,3 juta dalam enam bulan.

Biaya ini lebih dari 100% pendapatan buruh yang cuma Rp.

500.000 per bulan.

2. Membantu mengurangi kelaparan

Bagi anak usia dua tahun, sebanyak 500 cc ASI ibunya mampu

memenuhi kebutuhan kalori 31%, protein 38%, vitamin A 45%, dan

vitamin C 95%. ASI masih memenuhi kebutuhan kalori 70% untuk bayi

6-8 bulan, 55% untuk bayi 9-11 bulan, dan 40% untuk bayi 12-23

bulan. Keadaan ini akan secara bermakna memenuhi kebutuhan

makanan bayi sampai usia dua tahun. Dengan kata lain, pemberian ASI

membantu mengurangi angka kejadian kurang gizi dan pertumbuhan

yang terhenti yang umumnya terjadi pada usia ini.

Bayi yang berkesempatan melakukan inisiasi menyusu dini, 59% masih

menyusu hingga usia enam bulan dan 38% hingga bayi usia 12 bulan.

Pada bayi yang tidak diberi kesempatan melakukan inisiasi menyusu

dini, prosentase yang masih menyusu pada usia enam bulan hanya 19%

dan untuk bayi usia 12 bulan 8%.

3. Membantu mengurangi angka kematian anak balita

Sekitar 40% kematian balita terjadi pada usia bayi baru lahir

(di bawah satu bulan). Menurut (The World Health Report 2005 dalam

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

Roesli 2008), angka kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah 20 per

1.000 kelahiran hidup. Jika angka kelahiran hidup di Indonesia sekitar

5 juta per tahun dan angka kematian bayi adalah 20 per 1.000 kelahiran

hidup, berarti sama halnya dengan:

a. Setiap hari, 246 bayi meninggal

b. Setiap satu jam, 10 bayi Indonesia meninggal. Jadi, setiap enam

menit, satu bayi Indonesia meninggal.

Menurut The World Report 2005, angka kematian balita

Indonesia adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti :

a. Setiap hari, 430 balita meninggal.

b. Setiap jam, 24 balita meinggal. Setiap 2 ½ menit, satu balita

Indonesia meninggal.

Berdasarkan penelitian (WHO, 2000 dalam Roesli 2008) di

enam negara berkembang, risiko kematian bayi antara usia 9-12 bulan

meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui. Untuk bayi berusia di

bawah dua bulan, angka kematian ini meningkat menjadi 48%.

I. Manfaat ASI untuk bayi

1. Sebagai antibodi yang dapat mencegah masuknya bakteri dalam

tubuh bayi.

2. Sebagai sumber lemak yang dapat mencukupi kebutuhan kalori bayi.

3. Sebagai sumber karbohidrat (laktosa).

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

4. Dalam ASI terdapat protein yang sangat berguna untuk bayi karena

dalam protein terdapat sistin yang diperlukan untuk pertumbuhan

somatik, dan terdapat juga taurin yang berfungsi untuk pertumbuhan

otak.

5. ASI mengandung vitamin yang cukup untuk bayi. Vitamin K yang

berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah,vitamin E

paling banyak terdapat dalam kolostrum dan juga vitamin D.

6. Mengandung zat protektif yang dapat mencegah bakteri ke dalam

tubuh bayi sehingga bayi akan jarang sakit, seperti laktobasilus

bifidus, laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor

antistreptokokus, antibodi.

7. Tidak menimbulkan alergi.

8. Menyebabkan pertumbuhan baik (Suradi, 2004)

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-diyahwidya... · buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan ... (gagal

J. Kerangka Teori

Gambar 2.1 kerangka teori

Sumber: Notoatmodjo, S 2003.

pendidikan

sosial budaya

pengalaman

informasi

Inisiasi MenyusuDini

pengetahuan