BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

17
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian skripsi ini, peneliti merujuk ke beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu: 1. Jurnal penelitian M. Nasor yang berjudul Optimalisasi Fungsi Radio Sebagai Media Dakwah”. dalam penelitianya menyatakan ada beberapa aspek pengaruh karakteristik terhadap kemampuan radio siaran sebagai media dakwah tersebut, diantaranya adalah daya langsung, daya tembus, daya tarik. Dari karakteristik tersebut maka dapat dijadikan sebagai referensi dalam proses produksi hingga penyiaran dakwah di melalui radio. 1 2. Artikel Fitri Yanti yang berjudul “Membangun Radio Komunitas Sebagai Media Dakwah”. dalam penelitianya menyatakan dalam surat Al-Taubah ayat 71. Perintah Rasulullah yang masih terus berlaku menjadi tanggung jawab pelaksanaannya semasa hidup, tidak hanya di dalam waktu tertentu dan situasi tertentu. Pada tingkat realisasi, dakwah Islamiyah harus memenuhi beberapa unsur, diantaranya adalah juru dakwah, sasaran, materi, metode, strategi dan media dakwah. Dalam hal ini, radio komunitas rnerupakan media dakwah yang efektif menyentuh kesadaran bagi sasaran dakwah. 2 1 Febry Alfajran, Ali Nupiah, and Al-quran Hadis, “Strategi Radio Suara Padang Fm Dalam Pengelolaan Siaran Dakwah Dalam Rangka Pembinaan Diri Nabi Dakwah Islam Pertama Kali Dibawa Oleh Rasulullah Sejak Beliau Diangkat Menjadi Rasul Seiring Datang” 1, no. 1 (2019): 79–91. 2 Ibid.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian skripsi ini, peneliti merujuk ke beberapa penelitian yang

dilakukan sebelumnya, yaitu:

1. Jurnal penelitian M. Nasor yang berjudul “Optimalisasi Fungsi Radio

Sebagai Media Dakwah”. dalam penelitianya menyatakan ada beberapa

aspek pengaruh karakteristik terhadap kemampuan radio siaran sebagai

media dakwah tersebut, diantaranya adalah daya langsung, daya tembus,

daya tarik. Dari karakteristik tersebut maka dapat dijadikan sebagai

referensi dalam proses produksi hingga penyiaran dakwah di melalui

radio.1

2. Artikel Fitri Yanti yang berjudul “Membangun Radio Komunitas Sebagai

Media Dakwah”. dalam penelitianya menyatakan dalam surat Al-Taubah

ayat 71. Perintah Rasulullah yang masih terus berlaku menjadi tanggung

jawab pelaksanaannya semasa hidup, tidak hanya di dalam waktu tertentu

dan situasi tertentu. Pada tingkat realisasi, dakwah Islamiyah harus

memenuhi beberapa unsur, diantaranya adalah juru dakwah, sasaran,

materi, metode, strategi dan media dakwah. Dalam hal ini, radio komunitas

rnerupakan media dakwah yang efektif menyentuh kesadaran bagi sasaran

dakwah.2

1 Febry Alfajran, Ali Nupiah, and Al-quran Hadis, “Strategi Radio Suara Padang Fm Dalam

Pengelolaan Siaran Dakwah Dalam Rangka Pembinaan Diri Nabi Dakwah Islam Pertama Kali Dibawa Oleh

Rasulullah Sejak Beliau Diangkat Menjadi Rasul Seiring Datang” 1, no. 1 (2019): 79–91. 2 Ibid.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

7

3. Skripsi yang ditulis oleh Rafika Hidayat mahasiswa Universitas Islam

Negeri Allaudin Makasar yang berjudul “Strategi Dakwah Radio Syiar

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dalam Meningkatkan Mutu Siaran

Keagamaan”. dalam penelitianya menyatakan Melihat tujuan utama dari

Radio Syiar yaitu membidik kaum muda sebagai orientasi dakwahnya.

Disebutkan bahwa sebagian besar pendengar menanggapi dengan merasa

cocok terhadap metode dakwah pada program yang disiarkan, karena pada

dasarnya menurut Radio Syiar metode ini dirasa tepat untuk kaum muda.3

4. Artikel yang ditulis oleh Ahmad Zaeni yang berjudul “Dakwah Melalui

Radio: Analisis Terhadap Siaran Dakwah Di Radio PAS FM Pati”. dalam

penelitianya menyatakan bahwa capaian acara baik melalui dialog

interaktif dan rekaman adalah untuk memberikan siraman rohani tentang

ajaran Islam agar masyarakat mudah memahami pengetahuan ajaran Islam,

dan memberikan kesempatan kepada pendengar untuk bertanya- tanya

langsung secara on air.4

Berdasarkan dari penelitian yang telah peneliti paparkan di atas, sama-

sama membahas tentang dakwah melalui radio, sedangkan perbedaannya

penelitian ini lebih fokus membahas tentang program Kuliah Subuh di Radio

Gema Surya FM Ponorogo.

3 Nasor, “Optimalisasi Fungsi Radio Sebagai Media Dakwah.” 4 Ahmad Zaini, “Dakwah Melalui Radio: Analisis Terhadap Format Siaran Dakwah Di Radio PAS FM

Pati,” AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam 4, no. 1 (2016): 71–94.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

8

B. Landasan Teori

1. Pengertian Dakwah, Unsur-Unsur Dakwah, Urgensi Dakwah

a. Pengertian Dakwah

Islam adalah agama paling universal dan kompleks yang syarat akan

nilai karakter kepribadian dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Kehidupan

di sini mencangkup dalam keluarga dan di masyarakat, dalam hubungan

kenegaraan, maupun hubungan kepada Allah SWT.5 Pesan kedamaian inilah

yang seharusnya kita terima sebagai suatu keniscayaan yang dilakukan dengan

penuh kesadaran tetap saling menghormati satu dengan yang lainya.

Pesan damai dalam Islam dikenal dengan sebutan dakwah. Dakwah

dapat diartikan mengajak, atau dalam istilah lain seperti propaganda,

pencerahan, pendidikan, dan pengajaran.6 Dalam hal berdakwah jelas

bahwasanya dalam hal mengajak kita harus berfikir serius tentang bagaimana

dan apa yang sedang kita hadapi dalam realitas masyarakat yang ada. Ketika

manusia dalam keadaan lemah atau dalam fase kehilangan semangat hidup,

maka sangat jelas akan mencari-cari informasi apa yang bisa membuat tenang

atau mengembalikan semangat hidupnya kembali.

Dakwah bisa dimaknai juga sebagai implementasi dari istilah amar

ma’ruf nahi munkar. istilah tersebut secara jelas bahwa dakwah mempunyai

tujuan membuat seseorang tidak hanya berbuat baik saja, tetapi juga harus

mencegah yang buruk dalam hidup. Akhirnya besar harapan dakwah dapat

membebaskan seseorang dari kebuntuan pikir, kemiskinan hati, dan kemalasan.

5 Dhian Wahana Putra, “Nilai Pendidikan Karakter Al-Qur’an Surat Ali-Imran Ayat 102-104 Pada

Kurikulum Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),” Tarlim : Jurnal Pendidikan

Agama Islam 2, no. 1 (2019): 9. 6 Nurwahidah Alimuddin, “Konsep Dakwah Dalam Islam,” Jurnal Hunafa 4, no. 1 (2007): 73–78.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

9

Dari berbagai pengertian di atas, maka kita bisa memaknai bahwasanya

dakwah adalah ajakan yang tidak terbatas dalam konteks kebaikan. Jika kita

mengajak kepada keburukan maka jelas itu tidak masuk dalam kategori bukan

termasuk konteks dakwah. Jadi kita sebagai manusia yang mempunyai sifat

sosial, sudah jelas kita dianjurkan merawat kedamaian dalam kehidupan sehari-

hari. Baik berdamai dengan diri sendiri, orang lain, maupun dengan Allah

SWT.

b. Unsur-Unsur Dakwah

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat kita pahami sebagai tolok ukur

keberhasilan dakwah ditentukan oleh beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut

adalah bagian dari elemen dakwah yang tidak bisa kita pisahkan agar apa saja

yang dilakukan dalam berdakwah bisa terukur, terstruktur dan masif. Adapun

unsur-unsur tersebut antara laim, sebagai berikut:

1) Subjek dakwah

Subjek dakwah dalam Islam seringkali disebut sebagai da’i, ulama, ustadz,

dan lain sebagainya. Jadi dalam hal ini bisa disebut sebagai aktivis

dakwah. Sekarang kita memasuki era teknologi dan informasi, yang mana

perkembangan teknologi dan informasi telah dijadikan dunia ke dua yang

bisa kita sebut sebagai dunia maya. Informasi tidak mengenal ruang dan

waktu di manapun manusia berada. Bahkan tanpa kita mencari dengan

sengaja informasi dapat masuk dengan sendirinya yang sering kita sebut

sebagai notifikasi.7 Perkembangan tersebut tentunya menjadikan aktivis

dakwah berfikir apakah segala fenomena tersebut menjadi peluang atau

7 Ibid.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

10

tantangan. Berarti subjek dakwah secara pemikiran dan pengetahuan

diharapkan mampu membaca realitas di masyarakat.

2) Materi dakwah

Islam merupakan konsep agama dengan berlandaskan pada pengetahuan,

baik pengetahuan yang berdasarkan data-data empirik maupun melalui

pendekatan spekulatif terhadap hal metafisika, pengetahuan melalui intuisi

dan pengetahuan yang diperoleh dari al-Qur’an dan Hadits. Begitu juga

Islam tidak memperhadapkan satu macam pendekatan keilmuan dengan

aneka ragam pengetahuan yang dihasilkannya. Penerimaan Islam terhadap

berbagai macam pendekatan keilmuan dan hasil-hasilnya sekaligus, karena

Islam memandang bahwa semua pengetahuan dari Allah SWT.8 Maka

materi dakwah menjadi salah satu unsur yang wajib bagi aktivis dakwah

untuk menguasai ilmu pengetahuan.

3) Metode dakwah

Dalam berdakwah juga harus memiliki kerangka acuan dan cara berfikir

dalam menentukan sikap. Sehingga dengan adanya kegiatan dakwah tidak

menimbulkan saling membenci dan menghujat antar manusia yang satu

dengan yang lain. Sebagai representasi dari metode dakwah ini adalah

adanya inovasi media dakwah. Menurut Hamzah Ya’kub media disebut

juga sebagai wasilah. Ia menerangkan bahwa ada lima macam wasilah,

yaitu sebagai berikut :

a) Media dakwah menggunakan lisan ini menggunakan indera mulut

dengan mengeluarkan suara. Biasanya dilakukan dengan cara pidato,

8 Agung, “Konsep Pendidikan Karakter Islami : Kajian Epistimologis,” Al-Tarbawi Al-

Haditsah :Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 2 (2018): 52–70.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

11

tausyiah, atau khutbah. Secara umum bisa kita pahami dengan

ceramah.

b) Media dakwah menggunakan tulisan dapat dimaknai dengan menulis

teks dalam bentuk buku, opini, artikel, dsb. Pada intinya tulisan

tersebut diharapkan bisa memberikan pencerahan kepada setiap

pembacanya. Tentu dalam menulis ini selain memiliki ilmu yang

cukup, harus memperhatikan kaidah penulisan.

c) Media dakwah melalui lukisan. Dalam hal ini kita mengetahui adanya

kaligrafi yang sering kita ketahui sebagai hiasan dinding. Hal tersebut

dilakukan agar setiap hari seseorang diberikan informasi yang

bersumber dari lukisan yang sedang di lihat.

d) Dakwah melalui audiovisual. Media dakwah yang satu ini sudah

termasuk media yang cukup maju di era saat ini. Baik audio maupun

audiovisual media ini dapat merangsang indera penglihatan,

pendengaran, atau kedua-duanya, seperti TV, radio, internet, dan

sebagainya.9

4) Tujuan dakwah

Tujuan dakwah tidak lain adalah dalam rangka penyampaian pesan

spiritual yang kemudian akan bermakna menyelamatkan umat dari

berbagai permasalahan dalam hidup dan untuk mewujudkan cita-cita ideal

masyarakat utama menuju kebahagian dan kesejahteraan hidup baik dunia

mapun akhirat.10

9 Ibid. 10 Ibid.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

12

c. Urgensi Dakwah

Harus kita saat sedang berada pada era modern.11 Dengan adanya

berbagai masalah dunia yang dinamis baik karena pengaruh suasana ekonomi,

politik, hukum, maupun pendidikan semua ini tidak bisa kita hindari. Sehingga

fenomena hidup yang mewajibkan manusia untuk terus berfikir harus

mempunyai keputusan-keputusan bijak dalam menjalani kehidupan.

Ketika kita memiliki kesadaran bersama bahwasanya yang benar itu

harus kita lakukan dan yang salah itu harus kita hindari bahkan kita cegah,

maka kerusakan dan ketidakseimbangan alam ini akan terganggu. Karena,

semua orang ingin mencari definisi kebenaran menurut kepentinganya.

Kepentingan itulah yang seharusnya tidak hanya dimaknai berdasarkan

kepentingan pribadi melainkan kepentingan orang banyak.

Dakwah sangat dibutuhkan bagi mereka yang mencari petunjuk.

Petunjuk itu adalah harapan satu-satunya bagi mereka yang menemui jalan

buntu dalam memecahkan sebuah masalah. Mencari petunjuk disebut juga

sebagai ikhtiar. Ikhtiar ini juga dilakukan oleh pendahulu kita yaitu Al-Ghazali

ketika waktu itu beliau memikirkan cara berdakwah dalam majelis ilmu.12

Setelah mencari petunjuk dan menemukanya seseorang akan merenungi

tentang apa yang sudah ia peroleh. Dari perenungan inilah yang nantinya

diharapkan akan menemukan solusi atau jalan keluar dari suatu permasalahan

yang sedang dialami. Al-Ghazali sempat mengalami perenungan terhadap

buku-buku filsafat Yunani pada pemikiran Islam. hendaknya para dai

11 Khilman Rofi Azmi, “Model Dakwah Milenial Untuk Homoseksual Melalui Teknik Kontinum

Konseling Berbasis Alquran,” al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi 4, no. 1 (2019): 25. 12 Ibid.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

13

meneladani kisah tersebut untuk merenungkan pengaruh infiltrasi kebudayaan

melalui media massa.13

Dakwah bisa dilakukan baik secara individu maupun kelompok atau

organisasi. Dengan adanya organisasi, segala kegiatan dakwah akan

menjadikan tugas-tugas terperinci dan memudahkan pula bagi pelaksanaan di

lapangan. Pelaksanaan tugas-tugas dakwah ini akan memberi peran yang sesuai

dengan kemampuanya sendiri kemudian diberikannya dalam rangka turut aktif

dalam menyampaikan dakwah itu. Jika kejelasan masing-masing terhadap

tugas dakwah dilakukan dengan terperinci, maka timbulnya salah paham,

ketimpangan, plagiasi, kekosongan (vakum), dan lain sebagainya dapat di

minimalisir.14

Maka berdasarkan beberapa penjelasan di atas kita bisa melihat

bagaimana urgensi dakwah ini mengiringi setiap langlah hidup manusia. Bukan

hanya formalitas menghubungkan pesan-pesan agama saja. Dengan pencarian

dan renungan mendalam dakwah akan menjadi jantung, otak dan kaki manusia

dalam bergerak menyebarkan kebaikan.

2. Pengertian, Sejarah Radio, Perkembangan Radio di Indonesia, Karakteristik

Radio

a. Pengertian Radio

Radio merupakan salah satu media informasi yang bersifat auditif yang

masuk dalam kategoru jenis alat elektronik. Dapat kita pahami bersama

bahwasanya radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang

elektromaknetik yang dipancarkan dalam bentuk siaran melalui ruang pada

13 Ibid. 14 Muhammad Rosyid Ridla, “Perencanaan Dalam Dakwah Islam,” Jurnal dakwah 9, no. 2 (2008):

149–162.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

14

kecepatan cahaya. Gelombang elektromaknetik yang digunakan untuk alat

elektronik ini sama dengan cahaya dan gelombang panas, hanya saja

frekuensinya lebih rendah.15

Melalui media radio seseorang bisa menikmati beberapa siaran

informasi aktual, hiburan dan pendidikan masal yang sangat populer. Salah

satunya adalah informasi dakwah keislaman. Radio merupakan suara, suara

yaitu syarat utama terpaan radio ke khalayak dan stimulasi yang dikoneksikan

kepadanya oleh pendengar.16 Lewat informasi religius yang disampaikan

melalui radio, maka orang akan senantiasa mendengarkan dengan telinga dan

menerima dengan hati, kemudian dicerna dalam pikiran untuk kemudian

dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun besar harapan dari adanya radio yang itu dapat menjadikan

rasa optimis ada 3 hal. Pertama, ruang gerak radio yang tinggi di mana bisa

menggiring pendengarnya kemana-mana, sambil mengerjakan aktivitas lain

pun, seorang dapat mendengarkan radio. kedua, keadaan radio menggiring

pendengar kedalam kenyataan dengan suara-suara dari fakta yang terekam dan

disiarkan. Ketiga, kesegeraan radio menyajikan informasih dan petunjuk yang

dibutuhkan pendengar secara cepat, bahkan secara spontan saat kejadian.17

b. Sejarah Radio

Pada tahun 1985 Guglemo Marconi yanng lahir di Bollogna-Italia

menemukan adanya gelombang eelektromagnetik yang tidak tampak oleh mata

dan bergerak lewat udara dengan kecapatan suara. Pemanfaatan gelombang

15 Abdi Fauji, "Manajemen Radio Dakwah Al-Hikmah Pondo K Pesantren Imam Syafi ’ I Genteng

Banyuwangi Tesis Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Sosial ( M . Sos .)

Hadiono Pascasarjana Iain Jember Manajemen Radio Dakwah Al-Hikmah ” (2019). 16 Ibid. 17 Ibid.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

15

tersebut akhirnya digunakan untuk mengirim tanda-tanda melintasi jarak jauh

tanpa harus melalui saluran kawat. Terciptalah perangkat yang kemudian

dikenal dengan nama Radio.18

Radio adalah media utama informasi , hiburan dan pendidikan masal

yang sangat populer. Selama enam puluh tahun lebih radio menduduki peranan

penting, meskipun arti pentingnya bervariasi. Pada beberapa Negara terdapat

lembaga siara berskala Nasional yang dimiliki dan dijalankan oleh pemerintah

seperti BBC (British Broadchasting Corporation) di Inggris.

Disamping radio milik siaran pemerintah masih banyak lagi terdapat

siarann radio milik swasta yang tersebar di semua Negara mulai dari Amerika

Serikat hingga Negara-Negara Komunis. Di Negara-negara yang peran

pemerintahanya begitu kuat, radio pemerintah cenderung lebih menonjol.

Radio milik pemerintah itu mengolah materi-materi komersial maupun non

komersial, dan sangat populer. Salah satu contohnny adalah radio NBC di

Nigeria.

Dengan melihat beberapa fungsional radio dan sejarah awal

diciptakanya radio, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya radio adalah

media yang bersifat informatif dan fleksibel. Fleksibel dalam hal ini adalah

seperti yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya, kita bisa mendengarkan

radio sambil beraktivitas.

c. Perkembangan Radio Di Indonesia

Sejarah lahirnya tidak terlepas dari lahirnya bangsa Indonesia. Dalam

proses siaran awal sudah berupaya dan berkorban, karena siaran radio pertama

18 Abda, Slamet Muhaimin, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, (Surabaya: al-Ikhlas,1994), hal.92-93

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

16

di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Jika kita membuka

sejarah radio Indonesia maka akan terlihat bahwa adanya radio pertama kali di

Indonesia sekitar tahun 1920an untuk kepentingan penjajah Belanda. Sejarah

akan membawa kita kepada peristiwa penting masa lampau. Sejarah

merupakan disiplin ilmu yang mengajarkan nilai-nilai historis dari sebuah

kejadian. Keteladan dari para pendahulu dapat kita jadikan pedoman dalam

menjalani hidup, terutama mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah didirikannya Radio Republik Indonesia memiliki esensi

subtansial yang wajib untuk dibahas oleh generasi saat ini. Kita tidak bisa serta

merta melupakan sejarah atau apatis dengan sejarah. Bisa jadi kejadian yang

sedang kita alami saat ini sama dengan kejadian masa lalu sehingga kita punya

beberapa alat yang cukup untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita

hadapi. Selaras dengan perkataan Bung Karna yang mengatakan bahwa

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah

bangsanya sendiri.

Pada saat itu Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya

stasiun radio yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Radio ini memiliki slogan “Sekali di Udara, Tetap di Udara“, slogan ini masih

dikumandangkan hingga saat ini. RRI merupakan radio yang mempunyai posisi

yang strategis, karena RRI adalah satu-satunya jaringan nasional dan mampu

menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. Berawal dari kemerdekaan RI

pada saat itu RRI berfungsi sebagai alat penyampaian informasi pemerintah

dengan rakyat dalam dinamika memperjuangkan bangsa. RRI adalah organisasi

yang cenderung berafiliasi terhadap pemerintah.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

17

3. Dakwah Melalui Radio, Peran dan Fungsi

a. Dakwah Melalui Radio

Pendidikan agama Islam khusunya harus menyesuaikan situasi dan

kondisi yang bisa merubah ke arah yang lebih maju. Dalam hal ini efektivitas

dan efisiensi dalam aplikasi pendidikan Islam yang dilakukan sudah mengena

dan tepat atau belum, Apakah berhasil atau tidak. Dalam hal memperoleh

pendidikan Islam kita mengenal dengan adanya kegiatan dakwah.

Sebagai umat Islam turut serta dalam proses pengembangan diri melalui

dakwah baik secara individual maupun kelompok bisa berjalan dan diterima

dengan baik. Dakwah tidak boleh memaksa dan menyatakan sebuah hidayah,

ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sayyid Quthub.19

Dakwah di era saat ini tidak terbatas ruang dan waktu dengan adanya

fasilitas berbagai media. Jadi bisa diartikan bahwasanya radio bukan satu-

satunya alat atau media untuk berdakwah, tetapi dengan berbagai kelebihan

dan kekuranganya seorang pendakwah harus memanfaatkan peluang sekecil

apapun dalam mengemban amana agama dalam menyampaikan pesan-pesan

kebaikan.

Radio akan menjadi media yang cukup efektif dalam proses kegiatan

dakwah. Namun keefektifan ini harus diusahakan dengan inovasi yang menarik

untuk segala kalangan. Apa yang dicari oleh pendengar harus menjadi bahan

acuan utama dalam menentukan strategi dakwah melalui radio.

Selain itu dakwah tidak dapat dilepaskan dari komunikasi, baik

komunikasi langsung maupun tidak langsung. Kemudian tujuan dari

19 Muhammad Anwar, “Prinsip-Prinsip Dakwah Menurut Sayyid Quthub (Sebagai Pedoman Dai Untuk

Keberhasilan Dakwah),” Jurnal Dakwah Tabligh 16, no. 1 (2018): 1–14.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

18

komunikasi itu sendiri adalah mengharap partisipasi dari para pendengar untuk

mendengar dan menerapkan gagasan-gagasan yang selanjutnya menjadi

pengaruh dalam tingkah lakunya sehari-hari.20

Dengan radio seorang Da’i, Mubaligh atau penceramah dapat

mengimplentasikan pesan agama melalui siaran dan program yang telah ada di

sebuah stasiun radio. Selain dakwah melalui radio, dakwah juga bisa dilakukan

secara dialogis melalui telepon seluler.21

Keberadaan radio memberikan peran penting dalam kegiatan dakwah.

Dakwah bisa berupa ceramah dan pidato melalui radio dengan tema yang

aktual atau pembahasan pandangan Islam terkait masalah-masalah baru.

Dengan adanya dakwah aktual, maka akan menjadikan radio sebagai media

dakwah yang efektif untuk semua kalangan.22

Dengan adanya variasi dan model dakwah yang ada di tengah-tengah

masyarakat muslim, akan mempermudah obyek dakwah mencari informasi

seputar keagamaan. Karena segmentasi dakwah terkadang tidak bisa ditentukan

dengan usia atau wilayah, maka seseorang bisa dengan bebas dan menentukan

segementasinya sendiri dalam proses pencarian informasi yang diminati sesusai

dengan kebutuhan. Akhirnya dengan adanya dakwah melalui radio akan

melengkapi model dakwah yang lainya.

b. Manfaat Dakwah Melalui Radio

Radio sebagai media dakwah sangat berperan penting dalam hal

memperoleh pendidikan Islam non formal. Selain itu segmentasi dakwah

20 ht Fauziah Nasution, “Radio Komunitas Sebagai Media Dakwah,” HIKMAH: Jurnal Ilmu Dakwah

dan Komunikasi Islam 6, no. 1 (2012): 42–57. 21 Ibid. 22 Riyan Abdi Syamsi, Peranan Radio Pamulang Fm Dalam Universitas Islam Negeri Peranan Radio

Pamulang Fm Dalam, 2010.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

19

melalui radio secara subtansi dapat mempermudah seseorang mengakses

informasi spiritual yang menyangkut pendidikan Islam non formal untuk

kemudian diterapkan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari.

Sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh M.Arifin sebagai salah satu

komponen operasional ilmu pendidikan Islam, metode harus sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai dengan bertahap. Proses tahapan tersebut bisa

dilakukan melalui kelembagaan formal maupun nonformal.23

Dalam artikel yang ditulis oleh Santi Indra Astuti menerangkan tentang

bagaimana mengoptimalkan radio dan bagaimana menerapkan strategi dakwah

melalui radio agar segala kekurangan dapat disiasati. Secara lebih lanjut Santi

menjelaskan tentang kunci keberhasilan untuk menerapkan dakwah melalui

radio agar sesuai dengan segmentasi dan harapan, sebagai berikut24 :

1) Kemasan

Kita ketahui bersama bahwasanya radio bersifat selintas dan sesaat.

Seseorang dituntut untut konsentrasi pada saat mendengarkan radio. Jadi

untuk menyiasati kekurangan ini, radio harus dikemas seringan mungkin

dari segi durasi maupun elemen-elemenya. Dengan meminimalisir elemen-

elemen yang tidak perlu pesan dakwah akan mudah dipahami dan diterima

dengan mudah.

2) Frekuensi

Semakin tinggi orang diterpa media massa, semakin tinggi pula dampak

yang ditimbulkan pada komunikasi massa orang tersebut. Hal ini adalah

23 M. Kholil Asy’ari, “METODE PENDIDIKAN ISLAM Oleh : M.Kholil Asy’ari Abstraksi,”

Qathruna 1, no. 1 (2014): 193–205. 24 Astuti, “Pemanfaatan Radio Sebagai Media Dakwah, Jawaban Atas Tantangan Berdakwah Di Era

Globalisasi.” Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan 16, no. 3 (2000): 240-250.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

20

konsekuensi logis. Mengingat rendahnya konsentrasi seseornag dalam

mendengarkan radio, maka dakwah melalui radio harus disiarkan dengan

frekuensi yang tinggi dan berulang-ulang. Frekuensi ini akan memberi

dampak padi ingatan khalayak tentang informasi spiritual yang

disampaikan oleh pendakwah.

3) Durasi

Durasi ini lebih fleksibel dalam pengaplikasiannya, karena tergantung dari

apa dan bagaimana konsep acara yang akan berlangsung. Tetapi dalam

konteks dakwah, durasi memberikan peran penting bagi harapan

pendengar agar pembahasan dakwah tidak melebar serta sebagai pedoman

jadwal dalam mendengarkan siaran dakwah.

4) Timing

Sebagi media yang membangun ikatan personal antara pendakwah dengan

pendengarnya, radio hendaknya tetap memperhatikan psikografi dan

demografi pendengarnya. Hal ini diimplementasikan dengan adanya

pengamatan jam-jam atau waktu tertentu dalam proses penjadwalan siaran

dakwah agar memungkinkan pendengar mempunyai waktu luang serta

memaahami dengan mudah.

5) Daya Tarik Auditif

Dalam proses perluasan dimensi imajinasi pendengar serta menimbulkan

sentuhan personal, dapat didukung dengan mengatur elemen vokal

pendakwah. Dengan mempelajari gaya pemgucapan maupun tempo saat

siaran, diharapkan para pendakwah melalui radio bisa mengabstraksikan

pesan tersebut dengan baik.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

21

c. Peran Dakwah Melalui Radio

Konsep radio for society menggambarkan peran penting terhadap

tanggungjawab sosial yang diemban radio. Sehingga, Peran dakwah melalui

radio diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Radio adalah penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain.

Sebagaimana pesan dakwah Islam yang disampaikan di awal pembahasan,

sebagai konsekuensi logis dari pencapaian penyampaian pesan dakwah

adalah bagaiaman agar sampai kepada audien. Peran inilah yang mestinya

kita sadari bersama menjadi sebuah spirit untuk mengemban pendidikan

nonformal yang berkaitan dengan pendidikan Islam sebagai pilihan

alternatif maupun sebagai jalan solutif.

2) Radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi

kebijakan. Kita bisa menggaris bawahi bersama tentang kata

mempengaruhi. Fungsi dari dakwah itu sendiri adalah mengajak sebagai

wujud mengajak itu sendiri adalah dengan mempengaruhi melalui pesan-

pesan pendidikan Islam.

3) Radio sebagai sarana untuk diskusi ketika ada perbedaan pendapat

sehingga menemukan solusi yang tidak saling merugikan satu dengan yang

lainya. Agama Islam jelas bagaimana menempatkan posisi dialog ini

sebagai metode penting dan relevan untuk mengatasi dua pendapat atau

lebih yang berbeda.

4) Radio sebagai pengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan

kejujuran. Sangat lazim bagaimana kita diajarkan dalam pendidikan Islam

dalam menerapkan perilaku jujur pada setiap situasi. Karena seseorang

yang menempuh pendidikan nonformal dengan mendengarkan informasi

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A. Tinjauan …

22

spiritual atas dorongan kesadaran, maka dari rangkuman kesadaran

tersebut akan terbangun kejujuran.25

25 Ita Suryani, “Peran Radio Ethnic Sebagai Media Penguatan Eksistensi Budaya Masyarakat Betawi (

Studi Deskriptif Di Bens Radio Dan Masyarakat Betawi Rt . 009 / 08 , Setu Babakan , Jagakarsa , Jakarta

Selatan ),” Jurnal Komunikologi 5, no. 1 (2008).