BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia...

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Muda 1. Definisi Motivasi Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme (hal ini manusia) yang mendorong untuk berbuat sesuatu atau merupakan driving force. Tindakan manusia dipengaruhi faktor dari luar dan dari dalam. Motif merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif memberi tujuan dan arah pada tingkah laku manusia (Walgito, 2002). Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan- dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Notoatmodjo, 2003 & Purwanto, 1998). Motivasi adalah tenaga penggerak dan kadang-kadang dilakukan dengan mengenyampingkan hal-hal yang dianggap kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan. Motivasi murni adalah motivasi yang betul-betul disadari akan pentingnya suatu perilaku dan dirasakan sebagai suatu kebutuhan (Irwanto, 2002).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi Ibu Usia Muda

1. Definisi Motivasi

Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau

to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

(hal ini manusia) yang mendorong untuk berbuat sesuatu atau merupakan

driving force. Tindakan manusia dipengaruhi faktor dari luar dan dari

dalam. Motif merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga

penggerak lainnya yang berasal dari dalam diri seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motif memberi tujuan dan arah pada tingkah laku

manusia (Walgito, 2002).

Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-

dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat

sesuatu atau orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna

mencapai suatu tujuan (Notoatmodjo, 2003 & Purwanto, 1998).

Motivasi adalah tenaga penggerak dan kadang-kadang dilakukan

dengan mengenyampingkan hal-hal yang dianggap kurang bermanfaat

dalam mencapai tujuan. Motivasi murni adalah motivasi yang betul-betul

disadari akan pentingnya suatu perilaku dan dirasakan sebagai suatu

kebutuhan (Irwanto, 2002).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

2. Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Purwanto (1998), unsur-unsur motivasi terdiri dari :

a. Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya

memerlukan rangsangan dari dalam maupun dari luar.

b. Motivasi seringkali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi.

c. Motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian

tujuan.

d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia.

3. Jenis Motivasi

Menurut Priyosaksosono (2008), motivasi dapat dibedakan

menjadi tiga jenis, yaitu

a. Fear motivation

Fear motivation adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan.

Seseorang melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu

yang buruk akan terjadi.

b. Achievement motivation

Achievement motivation adalah motivasi yang didasarkan karena

ingin mencapai sesuatu. Motivasi ini jauh lebih baik yang pertama,

karena sudah ada tujuan didalamnya. Misalnya ibu memberikan ASI

pada bayinya karena tahu manfaat ASI bagi bayi sangat besar

diantaranya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat anak

cerdas.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

c. Inner motivation

Inner motivation adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari

dalam yaitu karena didasarkan oleh misi hidupnya yang berdasarkan

nilai yang diyakininya. Nilai itu bisa berupa kasih sayang pada

bayinya atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya sebagai

ibu. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi

jauh kedepan bukan hanya untuk memperoleh sesuatu tetapi juga

proses belajar yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

4. Penggolongan Motif Dari Sudut Asalnya

Menurut Purwanto (1998), ditinjau dari sudut asalnya, motif-motif

pada manusia digolongkan menjadi tiga, yaitu:

a. Motif Biogenetis

Motif biogenetis adalah motif yang berkembang pada diri orang

dan berasal dari organismenya sebagai makhluk biologis. Motif ini

bercorak universal dan kurang terikat kepada lingkungan kebudayaan

tempat manusia itu tinggal dan berkembang. Contoh motif biogenetis

misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, bernafas,

seksual, eliminasi dan sebagainya.

b. Motif Sosiogenetis

Motif sosiogenetis adalah motif yang dipelajari orang dan berasal

dari lingkungan kebudayaan dimana orang itu berada dan berkembang.

Motif ini berkembang berdasarkan interaksi sosial dengan orang

lain atau hasil kebudayaan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

c. Motif Teogenetis

Motif teogenetis adalah motif yang berasal dari interaksi antara

manusia dengan tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam

kehidupanya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasi norma-norma

agama tertentu. Contoh motif teogenetis adalah memberikan ASI

sampai dua tahun sesuai dalam kitab suci Al-Qur’an yaitu Al-Baqarah

ayat 233.

5. Ciri-ciri motivasi dalam perilaku

a. Penggerak perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-tanggapan

yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku

tertentu saja, tetapi merangsang berbagai kecendrungan berperilaku

yang memungkinkan tanggapan yang berbeda-beda.

b. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi

dengan kekuatan determinan. Rangsang yang lemah mungkin

menimbulkan reaksi hebat atau sebaliknya.

c. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.

d. Penguatan positif (positive reinforcement) menyebabkan suatu

perilaku tertentu cenderung untuk diulangi kembali.

e. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu

bersifat tidak enak (Irwanto, 2002).

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Menurut Handoko (1998), ada dua faktor yang dapat mempengaruhi

motivasi, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal atau intrinsik

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

adalah motivasi yang berasal dari dalam diri manusia, biasanya timbul dari

perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas,

sedangkan faktor eksternal atau ekstrinsik adalah faktor motivasi yang

berasal dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau

lingkungan.

Faktor internal atau intrinsik ini meliputi :

a. Fisik

Faktor fisik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

kondisi fisik atau kelainan fisik seputar menyusui, misal puting lecet

karena digigit, payudara bengkak, mastitis dan abses. Selain itu juga

status kesehatan dan status gizi ibu menyusui juga akan mempengaruhi

kondisi fisik ibu (Bobak, 2004). Yang cukup sering terjadi, kasus

puting lecet karena posisi bayi menyusu kurang tepat, atau bayi

menggigit puting, yang tentunya membuat ibu merasa sakit. Akhirnya,

banyak ibu memutuskan berhenti menyusui.

b. Proses mental

Motivasi merupakan suatu proses yang tidak terjadi begitu saja,

tetapi ada kebutuhan yang mendasari munculnya motivasi tersebut. Ibu

menyusui yang mengalami ganguan pada proses mental tentu sulit

untuk memberikan ASI pada bayinya. Hal ini karena proses laktasi

akan berhasil bila hormon oksitosin keluar, hormon ini sangat

mempengaruhi kinerja myoepithel dalam memompa ASI keluar dari

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

alveoli. Sedangkan oksitosin keluar jika secara mental dan psikologis

ibu merasa tenang, mampu dan mendapat dukungan.

c. Faktor kematangan usia

Kematangan usia akan mempengaruhi pada proses berfikir dan

pengambilan keputusan dalam pemberian ASI. Ibu usia muda yang

masih labil ini akan cenderung untuk tidak memberikan ASI, karena

takut bentuk buah dadanya akan rusak apabila menyusui dan

kecantikannya akan hilang, serta takut ditinggalkan oleh pergaulan

teman sebayanya (Bobak, 2004).

d. Keinginan dalam diri sendiri

Di dalam diri tiap individu akan terdapat kemampuan,

ketrampilan, kebiasaan yang menunjukan kondisi orang untuk

melaksanakan pekerjaan yang mungkin dimanfaatkan sepenuhnya

atau mungkin tidak.

e. Pengelolaan diri

Pengelolaan dimaksudkan adanya pengaruh. Pengelolaan diri

seseorang dapat dipengaruhi dari individu itu sendiri atau dari luar.

f. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau

pengalaman orang lain. Tingkat pengetahuan seseorang

mempengaruhi perilaku individu, yang mana makin tinggi

pengetahuan seseorang maka akan memberikan respon yang lebih

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

rasional dan juga makin tinggi kesadaran untuk berperan serta, dalam

hal ini adalah pemberian ASI eksklusif.

Sedangkan faktor eksternal atau ekstrinsik ini meliputi :

a. Lingkungan

Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar individu

baik secara fisik, biologis maupun sosial (Notoatmodjo, 2003).

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap motivasi ibu menyusui

yang masih dalam tahap perkembangannya pada usia remaja dalam

pemberian ASI eksklusif. Lingkungan yang tidak mendukung dan

kurang kondusif akan membuat stres bertambah. secara fisik misalnya

penataan rumah, konstruksi bentuk bangunan akan meningkatkan

ataupun mengurangi stres dan secara biologis lingkungan ini tidak

mengganggu kenyamanan yang dapat memicu stres, sedangkan

lingkungan sosial salah satunya adalah dukungan keluarga, khususnya

dukungan sosial suami

b. Dukungan sosial suami

Dukungan sosial suami sangat mempengaruhi dalam

memotivasi istri dalam pemberian ASI eksklusif. Dukungan ini bisa

berwujud perhatian, informasi, finansial, dan emosional.

c. Penguatan/kekuatan

Penguatan atau kekuatan adalah perubahan perilaku yang

dilaksanakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga ia mau

melakukan sesuai dengan yang diharapkan. Cara ini misalnya dengan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

suatu peraturan undang-undang yang harus dipatuhi sehingga dengan

sendirinya akan muncul motivasi untuk melaksanakan peratuaran

tersebut, contoh undang-undang tentang pemberian ASI eksklusif

yaitu Permenkes nomor 456/MENKES/SK/VI/2004.

d. Media

Media berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-

pesan atau informasi kesehatan (Sugiyono,1999). Dengan adanya

media ini ibu menyusui akan tahu manfaat pemberian ASI eksklusif

bagi bayi dan dirinya.

B. Pemberian ASI Eksklusif

1. Air Susu Ibu (ASI)

a. Definisi ASI

Air susu ibu (ASI) merupakan minuman pertama dan utama bagi

bayi baru lahir, bahkan disebutkan bahwa : “tidak ada yang lebih

penting untuk kelangsungan hidup bayi manusia, selain air susu ibu”

(Morley, 1979).

Air susu ibu (ASI) adalah makanan ideal pada bayi terutama pada

bulan-bulan pertama karena mengandung zat gizi untuk pertumbuhan

(Muchtadi,2002).

Menurut Riadi dan Tjokronegoro (1997), ASI merupakan

makanan yang alami, yang ideal untuk bayi yang mengandung semua

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

zat gizi yang dibutuhkan untuk membangun dan menyediakan energi

bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

b. Komposisi ASI

1. Sumber Gizi Sempurna

ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna

untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi, yang

terdiri dari faktor pembentuk sel-sel otak, whey (protein utama dari

susu yang beratnya lebih banyak dari pada kasein (protein utama

dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65:35.

Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh

bayi.

2. Mudah dicerna

ASI mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses

pencernaan antara lain lipse (untuk menguraikan lemak), amilase

(untuk menguraikan karbohidrat), dan protease (untuk

menguraikan protein).

3. Komposisi sesuai kebutuhan

ASI yang keluar hari pertama sampai kira-kira hari ketujuh

mengandung kolostrum dan seterusnya akan berubah sesuai

kebutuhan bayi.

4. Mengandung zat pelindung

Antara lain imunoglobulin yang terdiri dari IgM, IgG, IgE

yang merupakan anti bodi pelindung usus dan saluran pernafasan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

5. Cita rasa ASI bervariasi

Sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung

makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu

6. Asam lemak esensial

Yaitu asam linoleat dan asam alfa-linoleat. Kedua asam

lemak esensial dalam tubuh bayi diubah menjadi DHA (asam

dokosaheksanoat) dan AA (asam arakhidonat)

7. Protein

Asam amino tertentu yaitu taurin, triptofan dan fenilalanin.

8. Vitamin B kompleks

Yaitu vitamin B6 dan vitamin B9 (asam folat)

9. Yodium, zat besi dan zat seng (Handajani, 2005).

2. ASI Eksklusif

a. Definisi ASI eksklusif

Pemberian ASI secara eksklusif artinya hanya memberi ASI pada

bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air

teh, air putih, juga tanpa makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur

nasi, biskuit, bubur susu, tim dan sebagainya.

Pemberian ASI secara eksklusif ini pada usia empat sampai enam

bulan pertama kehidupanya (Roesli, 2005). Sedangkan menurut WHO

2002 pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

b. Manfaat ASI eksklusif

ASI eksklusif yang telah direkomendasikan oleh WHO pada tahun

2002, memberikan banyak manfaat, diantaranya bagi bayi, ibu,

keluarga dan negara.

1) Manfaat bagi bayi : a). Komposisi sesuai kebutuhan, air susu setiap

spesies makhluk hidup yang menyusui itu berbeda-beda sesuai

dengan laju pertumbuhan dan kebiasaan menyusu anaknya. Jadi,

ASI memang dirancang sedemikan rupa untuk bayi manusia; b).

Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam

bulan. Dengan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI cukup

sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi normal sampai

usia enam bulan; c). ASI mengandung zat pelindung. Anti bodi (zat

kekebalan tubuh) yang terkandung dalam ASI akan memberikan

perlindungan alami bagi bayi baru lahir. Anti bodi dalam ASI ini

belum bisa ditiru pada susu formula; d). Perkembangan

psikomotorik lebih cepat. Berdasarkan penelitian, bayi yang

mendapat ASI bisa berjalan dua bulan lebih cepat bila

dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula; e).

Menunjang perkembangan kognitif. Daya ingat dan kemampuan

bahasa bayi yang mendapat ASI lebih tinggi bila dibandingkan

bayi yang diberi susu formula. Hal ini karena ASI mengandung

nutrien untuk pertumbuhan otak bayi diantaranya taurin, laktosa

atau hidrat arang asam lemak ikatan panjang antara lain AA dan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

DHA; f). Menunjang perkembangan penglihatan, antara lain karena

ASI mengandung asam lemak omega 3; g). Memperkuat ikatan

batin ibu-anak. Rasa aman dalam diri bayi akan tumbuh saat ia

berada dalam dekapan ibunya. Ia menikmati sentuhan kulit yang

lembut dan mendengar bunyi jantung sang ibu seperti yang telah

dikenalnya selama dalam kehamilan; h). Dasar untuk

perkembangan emosi yang hangat. Melalui proses menyusui, anak

akan belajar berbagi dan memberikan kasih sayang pada orang-

orang di sekitarnya; i). Dasar untuk perkembangan kepribadian

yang percaya diri. Terjalinnya komunikasi langsung antara ibu dan

bayinya selama proses menyusui akan meningkatkan kelekatan

diantara mereka. Rasa lekat dan percaya bahwa ada seseorang yang

selalu ada apabila dibutuhkan lambat laun akan berkembang

menjadi percaya pada diri sendiri

2) Manfaat bagi ibu adalah : a). Mencegah perdarahan pasca

persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula.

Hal ini karena hormon progesteron yang merangsang kontraksi

otot-otot di saluran ASI sehingga ASI terperah keluar juga akan

merangsang kontraksi rahim. Jadi, susuilah bayi segera setelah

lahir, agar tidak terjadi perdarahan pasca persalinan dan proses

pengerutan rahim berlangsung lebih cepat; b). Mencegah anemia

defisiensi zat besi. Bila perdarahan pasca persalinan tidak terjadi

atau berhenti lebih cepat, maka risiko kekurangan darah yang

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

menyebabkan anemia pada ibu akan berkurang; c). Mempercepat

ibu kembali ke berat sebelum hamil. Dengan menyusui, cadangan

lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai sumber

energi selama kehamilan untuk digunakan sebagai energi

pembentuk ASI akan menyusut. Penurunan berat badan ibu pun

akan terjadi lebih cepat; d). Menunda kesuburan. Pemberian ASI

dapat digunakan sebagai cara mencegah kehamilan. Namun, ada

tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu: bayi belum diberi makanan

lain, bayi belum berusia enam bulan dan ibu belum haid; e).

Menimbulkan perasaan dibutuhkan. Rasa bangga dan bahagia

karena dapat memberikan sesuatu dari dirinya demi kebaikan

bayinya akan memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayinya;

f). Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium.

Penelitian membuktikan bahwa ibu yang memberikan ASI secara

eksklusif memiliki risiko terkena kanker payudara dan kanker

ovarium 25% lebih kecil bila dibandingkan ibu yang tidak

menyusui secara eksklusif

3) Manfaat bagi keluarga adalah : a). Mudah pemberian. ASI selalu

tersedia dalam suhu yang sesuai, dan dapat diberikan kapan saja

saat bayi merasa lapar; b). Mengurangi biaya rumah tangga. ASI

tidak perlu dibeli, seperti halnya susu formula. Uang untuk

membeli susu bisa dialihkan untuk membiayai kebutuhan rumah

tangga yang lain; c). Mengurangi biaya pengobatan. Bayi yang

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk

berobat.

4) Manfaat bagi negara adalah : a). Penghematan untuk subsidi anak

sakit dan pemakaian obat-obatan. Angka kematian dan kesakitan

bayi yang mendapat ASI akan berkurang. Selain itu, dengan

tertundanya masa subur ibu, penggunaan obat/alat KB dapat

dihemat untuk beberapa bulan; b). Penghematan devisa untuk

pembelian susu formula dan perlengkapan menyusu. Pemerintah

dapat menghemat biaya pengeluaran untuk membeli susu formula,

botol, dot, dan bahan bakar minyak/gas yang diperlukan dalam

mempersiapkan air panas untuk membuat susu formula; c).

Mengurangi polusi. Pemberian ASI tidak akan menyebabkan

terjadinya tumpukan kaleng/karton susu dan pencemaran udara; d).

Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Anak

yang jarang sakit dan tumbuh-kembang dengan optimal akan

tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan

berpotensi sebagai SDM yang berkualitas.

3. Pemberian ASI

a. Pemberian ASI ditinjau dari beberapa aspek

1) Aspek biologis

Manusia termasuk jenis mamalia dan secara alamiah seorang

ibu yang melahirkan akan menghasilkan ASI. ASI dapat keluar

melalui isapan bayi dan tergantung pada keadaan emosi ibu.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

Karena hormon oksitosin yang memicu kerja myoepithel, akan

keluar jika ibu merasa tenang.

2) Aspek psikologis

Menyusui merupakan proses interaksi antar ibu dan bayi yang

sangat mempengaruhi, hubungan ini paling mudah tercipta selama

12 jam dan mulai terjalin beberapa menit setelah bayi dilahirkan,

karena itu sangat dianjurkan agar bayi disusui sedini mungkin atau

inisiasi dini setelah bayi dilahirkan (Handajani, 2005).

3) Aspek sosial budaya

Orang Filipina, Amerika, Meksiko, Vietnam dan beberapa

orang Nigeria tidak memberikan kolostrum kepada bayi mereka.

Orang Korea tidak menyusui sampai hari ketiga setelah bayi lahir,

sedangkan beberapa yang lain mulai menyusui bayinya setiap kali

bayi mereka menangis (Bobak, 2004).

Morse, dkk (1990) menemukan bahwa dari 120 kebudayaan

yang dipelajarinya, 50 diantaranya menahan kolostrum sekurang-

kurangnya dua hari. Sedangkan Alexander & Blank (1998)

menemukan orang Amerika-Meksiko cenderung menyusui bayinya

secara berlebihan karena mereka beranggapan bahwa bayi yang

gemuk adalah bayi yang sehat (Bobak, 2004).

Di pedesaan telihat bayi disusui ibunya setiap hari, bahkan

gadis-gadis, sebelum menikah dan melahirkan akan dapat

mengamati dan mempelajari cara-cara menyusui. Dukungan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

masyarakat sangat membantu menyukseskan pemberian ASI

sesudah melahirkan (Aritonang, 1996).

4) Aspek ekonomis

Di negara berkembang masalah sanitasi dan kebersihan belum

begitu baik, masalahnya terjadi kematian atau infeksi pencernaan

yang tinggi ada hubunganya dengan penggunaan susu botol, hal ini

sangat merugikan dari segi ekonomis (Aritonang, 1996).

b. Cara pemberian ASI yang benar

Menurut Roesli (2001), peningkatan pengguanaan ASI untuk

mencapai kesuksesan antara lain :

1) Tidak membuang kolostrum

ASI yang keluar hari pertamam sampai kelima atau ketujuh mengandung zat

putih telur (protein) yang kadarnya tinggi yang sangat baik untuk daya tahan

tubuh.

2) Tidak terpaku pada jadwal

3) Tetap menyusui ketika ibu sakit

4) Hindari penggunaan dot

5) Berfikir positif tentang ASI

6) Memberi makanan pendamping setelah enam bulan

(http://www.balita-anda.indoglobal.com)

c. Frekuensi menyusui

1) Frekuensi menyusui dengan pembatasan (taken breast feeding)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

Pembatasan dilakukan mengenai frekuensi dan jarak menyusui,

dengan tujuan mendidik bayi untuk membiasakan disiplin dan

memberi kemudahan. Cara ini dianggap mengurangi kemampuan

menyusui pada ibu, oleh karena itu tidak dianjurkan lagi.

2) Frekuensi menyusui dengan gaya bebas (on demand)

Cara ini dianjurkan dan biasa disebut menyusui kehendak bayi.

Diberikan saat bayi lapar atau haus.

d. Lama pemberian ASI

Lama pemberian ASI tergantung kondisi dalam dua hari pertama,

produksi ASI yang belum banyak hingga tidak perlu menyusui terlalu

lama cukup beberapa menit saja untuk merangsang keluarnya ASI.

Namun pada umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali

menyusu. Tetapi bukan berarti ibu harus melihat jam dan mengukur

lamanya bayi menyusui.

e. Masalah dalam pemberian ASI (menyusui)

Menyusui dan menyusu merupakan aktivitas yang kompleks bagi

ibu dan bayi. Di tengah jalan, prosesnya bisa saja mengalami

hambatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: 1).

Merasa ASI kurang; 2). Kurang memahami

penatalaksanaan/managemen laktasi; 3). Sudah mendapat prelacteal

feeding; 4). Ibu bekerja; 5). Kelainan ibu; 6). Kelainan bayi; 7).

Kurang motivasi ibu (keluarga khususnya suami); 8). Berat badan

turun (Roesli, 2007).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

C. Dukungan Sosial Suami

1. Definisi

Dukungan sosial berfokus pada sifat interaksi yang berlangsung

dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh

individu. Evaluasi individu atau keluarga ini juga melihat apakah

hubungan tersebut bermanfaat dan seberapa jauh manfaat itu (Friedman,

1998)

Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan

sosial yang dipandang oleh keluarga baik secara internal seperti dukungan

suami atau saudara kandung ataupun secara eksternal bagi keluarga inti.

Sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda sesuai tahap-tahap siklus

kehidupan seperti saat menyusui (Friedman, 1998).

Dukungan suami merupakan dorongan, motivasi terhadap istri,

baik secara moral maupun material (Bobak, 2005). Dukungan sosial

suami dapat berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stres

dan konsekuensi negatifnya (Friedman, 1998).

2. Sumber-Sumber Dukungan Sosial

Dalam hal ini ibu usia remaja (ibu muda) memperoleh dukungan

sosial dari orang-orang yang memiliki hubungan berarti dengan individu

seperti suami, keluarga (ayah, ibu, mertua), saudara, teman dekat,

tetangga dan petugas kesehatan (Bobak, 2004).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

3. Jenis-Jenis Dukungan Sosial Suami

Menurut House (1985), Thoits (1982) dan Coplan (1076) yang

dikutip dari Friedman (1998), wujud dari dukungan sosial suami yaitu :

a. Dukungan informasi adalah dukungan yang diberikan apabila

individu tidak mampu menyelesaikan masalah dengan memberikan

informasi, nasehat dan petunjuk tentang cara-cara pemecahan

masalah.

b. Dukungan emosional atau psikologis adalah dukungan yang dapat

berupa perhatian, mendampingi atau menemani istri saat dirumah,

pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi.

c. Dukungan instrumental atau finansial adalah dukungan yang bersifat

nyata atau konkrit dalam bentuk materi, uang atau dana yang

bertujuan untuk meringankan individu, keperluan ibu, keperluan bayi

misalnya pakaian bayi.

d. Dukungan penghargaan atau penilaian adalah dukungan yang berupa

penilaian positif dari suami lewat ungkapan hormat misalnya pujian

pada istri yang menyusui.

Dukungan sosial dapat diukur dengan melihat tiga elemen yaitu:

1). Perilaku supportif aktual dari teman-teman dan sanak famili; 2). Sifat

kerangka sosial (apakah kelompok jaringan tertutup dari individu-

individu atau lebih menyebar); 3). Cara individu merasakan dukungan

yang diberikan oleh teman-teman dan sanak famili (Niven, 2002).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

D. Kerangka Teori

Berdasarkan uraian teori diatas maka kerangka teori penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Faktor Internal : a. Fisik b. Proses mental c. Kematangan usia d. Keinginan dalam diri

sendiri e. Pengelolaan diri f. Tingkat pengetahuan

Faktor eksternal : a. Lingkungan b. Dukungan sosial suami c. Penguatan/kekuatan d. Media

Motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI

eksklusif

Gambar : 1. Kerangka Teori

Sumber :Bobak, L; & Jensen (2004); Friedman, M.M (1998); Handoko (1998); Notoatmojo (2003).

E. Kerangka Konsep

Variabel bebas

Dukungan sosial suami a. Dukungan emosional b. Dukungan instrumental c. Dukungan informasi d. Dukungan penghargaan

Variabel terikat Motivasi ibu usia

muda dalam pemberian ASI

eksklusif.

Gambar : 2. Kerangka Konsep

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Ibu Usia Mudadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milkhatung... · Misalnya ibu memberikan ASI pada bayinya karena tahu manfaat

F. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Variabel yang akan menentukan atau berpengaruh terhadap variabel terikat.

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah dukungan sosial suami

2. Variabel terikat

Variabel yang kondisi atau nilainya dipengaruhi variabel lain. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI

eksklusif

G. Hipotesa

Dari permasalahan yang ada maka hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

HO : Tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan sosial suami dengan

motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif.

Ha : Ada hubungan yang bermakna antara dukungan sosial suami dengan motivasi

ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif.