BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf ·...

19
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh kebangsaan direksi, kepemilikan blockholders, dan intellectual capital terhadap kinerja perusahaan membutuhkan beberapa kajian teori untuk menguatkan penelitian antara lain: 1. Teori Agensi Teori keagenan mulai di perkenalkan sekitar tahun 1970 an, terutama oleh Jansen dan Meckling pada tahun 1976 mendefinisikan hubungan keagenan didefinisikan sebagai kontrak antara satu orang atau lebih (principal) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka mendelegasikan beberapa otoritas kepada agen dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan organisasi (Jansen dan Meckling, 1976). Teori keagenan menyatakan bahwa hubungan antara manajemen dengan pemilik perusahaan memiliki kepentingan yang berbeda. Ada dua fungsi utama dalam perusahaan yaitu fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan (Gudono, 2014) Dalam pelaksanaanya perusahaan harus melibatkan kedua sistem ini jika ingin menguatkan posisi perusahaan.Teori keagenan dibangun sebagai upaya untuk memahami dan memecahkan masalah yang muncul manakala ada ketidaklengkapan informasi Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Penelitian tentang pengaruh kebangsaan direksi, kepemilikan

blockholders, dan intellectual capital terhadap kinerja perusahaan

membutuhkan beberapa kajian teori untuk menguatkan penelitian antara

lain:

1. Teori Agensi

Teori keagenan mulai di perkenalkan sekitar tahun 1970 an,

terutama oleh Jansen dan Meckling pada tahun 1976 mendefinisikan

hubungan keagenan didefinisikan sebagai kontrak antara satu orang

atau lebih (principal) melibatkan orang lain (agen) untuk

melakukan beberapa layanan atas nama mereka mendelegasikan

beberapa otoritas kepada agen dalam pengambilan keputusan yang

berkaitan dengan organisasi (Jansen dan Meckling, 1976). Teori

keagenan menyatakan bahwa hubungan antara manajemen dengan

pemilik perusahaan memiliki kepentingan yang berbeda. Ada dua

fungsi utama dalam perusahaan yaitu fungsi pengelolaan dan fungsi

kepemilikan (Gudono, 2014)

Dalam pelaksanaanya perusahaan harus melibatkan kedua

sistem ini jika ingin menguatkan posisi perusahaan.Teori keagenan

dibangun sebagai upaya untuk memahami dan memecahkan

masalah yang muncul manakala ada ketidaklengkapan informasi

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

11

pada saat melakukan kontrak (perikatan). Kontrak yang dimaksud

adalah kontrak antara prinsipal (pemberi kerja) dengan agen

(penerima kerja misalnya manajemen) (Gudono, 2014). Teori

keagenan berpendapat jika agen memiliki keunggulan informasi

dibandingkan prinsipal dan kepentingan agen berbeda dengan

prinsipal maka akan terjadi principal agen problem dimana agen

akan melakukan tindakan yang menguntungkan diri sendiri dan

merugikan prinsipal (Gudono, 2014)

Dua macam bentuk masalah keagenan yang terdapat dalam

hubungan antara prinsipal dan agen, yaitu pilihan buruk (adverse

selection / negative selection) dan bencana moral (moral hazard).

Pilihan buruk (adverse selection) terjadi saat prinsipal tidak

mengetahui kemampuan agen sehingga keputusan yang diambil

agen merupakan keputusan yang tidak tepat bagi perusahaan.

Bencana moral (moral hazard) terjadi manakala kontrak sudah

disetujui oleh prinsipal dan agen, namun pihak agen secara sadar

memiliki keunggulan (informasi) tidak memenuhi persyaratan

(term) kontrak tersebut. Tentu saja prinsipal menyadari akan adanya

potensi kedua masalah tersebut dan merekan ingin melindungi dari

agen yang oportunistik dengan merancang metode sedemikian rupa

agar agen bertindak sesuai dengan prinsipal (Gudono, 2014)

Hubungan keagenan seringkali menjadikan manajemen

eksekutif mengendalikan perusahaan sesuai dengan kepentingannya

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

12

sendiri dan mengorbankan kepentingan pemilik jika kepemilikan

pada perusahaan tersebar (Berle dan Means, 1932). Kurangnya

pengawasan karna kepemilikan perusahaan yang tersebar (tidak

adanya blockholder) menjadikan manajemen meminimalkan upaya

produktifitas serta memberikan perusahaan dan pemilik return

sekecil mungkin (Gudono, 2014).

2. Stakeholder Teory

Stakeholder theory adalah teori yang menggambarkan

kelangsungan bisnis perusahaan daam mencapai tujuan tergantung

pada pihak yang berperan sebagai pemangku kepentingan (Freeman,

1984). Pemangku kepentingan tidak terbatas hanya pemilik dan

manajemen, melainkan terdapat beberapa pihak seperti pemerintah,

karyawan, kreditur, investor, dan konsumen (Gudono, 2014).

Stakeholder theory berpendapat bahwa seluruh stakeholder

memiliki hak untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi

bagaimana aktivitas perusahaan (Deegan, 2004). Laporan keuangan

merupakan cara yang paling efisien bagi perusahaan guna

melakukan komunikasi dengan stakeholder, sehingga mendorong

kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu cara untuk

memenuhi kepentingan stakeholder (Guthire dkk, 2006).

3. Teori Ketergantungan Sumberdaya (KSD)

Teori ketergantungan sumber daya atau resource

dependence theory berpandangan menguasai sumber daya yang vital

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

13

dapat mengurangi ketidakpastian dalam hubungan organisasi dan

meningkatkan power perusahaan (Preffer dan Salancik 1978).

Dalam mengendalikan sumber daya dapat melalui penguasaan,

kepemilikan atas sumber daya, kendali atas akses sumber daya,

kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi

sumber daya (Preffer dan Salancik 1978).

Penguasaan (pengendalian) pihak luar atas sumberdaya yang

diperlukan akan membatasi diskresi manajemen, bias menggagalkan

pencapaian tujuan organisasi dan bahkan mengancam eksistensi

organisasi (Scott, 2003). Kelangsungan organisasi bergantung pada

kemampuan manajemen memaksimalkan power organisasi,

khususnya untuk mendapatkan sumber daya (Ulrich & Barney,

1984).

Teori ketergantungan sumberdaya berpendapat bahwa

sumberdaya yang dapat digunakan untuk menjalankan organisasi

secara efektif dan efisien meliputi aset, manusia, kemampuan,

proses organisasi, atribut perusahaan, informasi, pengetahuan yang

dikendalikan perusahaan (Gudono, 2014). Sumber daya manusia

yang dimiliki perusahaan yang digunakan secara optimal akan

meningkatkan potensi perusahaan (Tuch dan Noel, 2007). Diversitas

sumberdaya (direksi) yang berkaitan dengan ras, suku, kebangsaan

dianggap penting dapat memaksimalkan sumberdaya perusahaan

(Siciliano, 1996).

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

14

4. Resource Based Theory

Pandangan mengenai Resource Based Theory dimulai oleh

Barney, (1986) berpendapat dalam menghasilkan keunggulan

bersaing organisasi tidak hanya budaya organisasi saja. Aset

perusahaan, kapabilitas, proses organisasional, karakteristik

perusahaan, informasi pengetahuan dan sumberdaya yang berada

dalam perusahaan untuk digunakan mengimplementasi strategi agar

tercapainya keefektifan dan efesiensi (Barney, 1986)

RBT menjadi pokok pikiran dalam mendefinisikan apa yang

menjadi keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan (Barney dkk,

2011). Substansi utama resource-based view adalah sumberdaya

yang mampu menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan

yaitu sumberdaya yang bernilai, langka atau unik, sulit untuk ditiru,

dan tidak tergantikan, sumber daya dinyatakan bernilai ketika dapat

digunakan untuk implementasi strategi secara efektif dan efesien

yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Barney, 1991).

RBT menjelaskan perusahaan akan mendapatkan

keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan sumberdaya yang

dimiliki termasuk intellectual capital meliputi human capital,

physical capital maupun structural capital (Faza dan Erna, 2014)

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

15

5. Kebangsaan Direksi

Kebangsaan direksi adalah kewarganegaraan yang dimiliki

oleh direksi perusahaan ditunjukan dengan anggota direksi dari

berbagai negara (Mishra dan Shital, 2013). Kegiatan bisnis

perusahaan sudah menjadi bagian dari ekonomi global, perusahaan

yang memiliki kegiatan bisnis di negara lain diharuskan memiliki

direksi yang dapat memahami bagaimana berbagai negara tersebut

beroprasi, lingkungan bisnis, sosial perilaku masyarkat (Mishra dan

Shital, 2013)

Diversitas direksi dari berbagai negara cenderung memiliki

perspektif dan pandangan yang beragam sehingga dapat

meningkatkan kreativitas dan mengarah pada pemecahan masalah

yang inovatif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan (Mishra

dan Shital, 2013). Direksi harus dapat memahami kebuutuhan

budaya dan bisnis dari berbagai negara (Mishra dan Shital, 2013).

Kebangsaan direksi diukur dari proporsi direksi

berkewarganegaraaan asing dibandingkan dengan direksi dari

negara operasional (Wicakssana dan I, 2011)

6. Kepemilikan Blockholder

Kepemilikan Blockholder adalah jumlah kepemilikan saham

terbesar dalam perusahaan yang besarnya lebih dari 20%,

kepemilikan diatas 20% dianggap dapat meningkatkan keefektivan

kontrol dari shareholder (Porta dkk, 1999). Blockholder dapat

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

16

berasal dari intansi maupun perseorangan yang memiliki

kemampuan profesionalisme dalam menjalankan dan mengontrol

perusahaan, semakin tinggi kepemilikan blockholder pada

perusahaan jika dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik

akan meningkatkkan nilai perusahaan (Thomsen dkk, 2004).

Semakin tinggi kepemilikan pada perusahaan maka semakin

rendah keinginan dan kesempatan manajemen untuk

menyalahgunakan sumber daya, sedangkan persebaran kepemilikan

yang tinggi menyebabkan manajemen tidak dapat diawasi dengan

baik karna pemegang saham kehilangan kontrol. Meningkatkan

kepemilikan perusahan juga salah satu cara dalam upaya menekan

konflik keagenan dan biaya keagenan (Berle dan Means 1932).

Semakin tingginya proporsi kepemilikan saham pada suatu

perusahaan akan mempunyai peran dan kesempatan yang lebih besar

dalam memaksimalkan nilai perusahaan (Jansen dan Meckling,

1976).

Adanya pemegang saham Blockholder ownership memiliki

arti penting dalam memonitor manajemen. Kepemilikan oleh

institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan

perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi-institusi lain

akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal.

Mekanisme monitoring tersebut akan menjamin peningkatan

kemakmuran pemegang saham. Signifikasi blockholder ownership

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

17

sebagai agen pengawas ditekankan melalui investasi mereka yang

cukup besar dalam pasar modal. Apabila blockholder merasa tidak

puas atas kinerja manajerial, maka mereka akan menjual sahamnya

ke pasar. (Ardianingsih & Komala, 2010).

Blockholder ownership juga dapat meningkatkan konflik

agency antara blockholder dengan investor minoritas Hal tersebut

dikarenakan blockholder memiliki dorongan untuk menggunakan

voting power mereka, sehingga dapat menikmati penghasilan atau

keuntungan-keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan pada

pemegang saham minoritas (Becht dkk, 2002).

7. Intellectual Capital

Intellectual capital adalah jumlah dari sesuatu pada

perusahaan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif di pasar

yang dapat berupa pengetahuan, informasi, kekayaan intelektual,

pengalaman dan segala yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan

kekayaan (Stewart, 1997)

Organisational For Economic Cooperation and

Development (OECD, 1999) menjelaskan intellectual capital

sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud yaitu

organisational (structural) capital dan human capital.

IC umumnya di definisikan sebagai perbedaan nilai pasar

perusahaan (bisnis perusahaan) dan nilai buku dari aset perusahaan

atau dari financial capital-nya. Hal ini berdasarkan suatu observasi

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

18

bahwa sejak akhir 1980-an nilai pasar dari bisnis kebanyakan dan

secara khusus adalah bisnis yang berdasar pengetahuan telah

menjadi besar dari nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan

berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh akuntan. (Roslender

& Finchan, 2004)

Intellectual capital diidentifikasikan sebagai nilai

tersembunyi (hidden value) dari bisnis. Terminologi “tersembunyi”

disini digunakan untuk dua hal yang berhubungan. Pertama IC

khususnya aset intellectual atau aset pengetahuan, adalah tidak

terlihat secara umum seperti layaknya aset tradisional, dan kedua

aset semacam itu biasanya tidak terlihat pula pada laporan keuangan

(Edvinsson & Malone, 1997).

Perkembangan intellectual capital diindonesia diawali

dengan munculnya PSAK No.19 tentang aset tidak berwujud.

Meskipun belum dinyatakan secara eksplisit sebagai intellectual

capital (IC). Intellectual capital harus mendapatkan perhatian yang

cukup karna hal ini memiliki dampak yang besar terhadap kinerja

keseluruhan perusahaan (Ulum, 2009). Semakin baik perusahaan

dalam mengelola komponen intellecctual capital menunjukan

perusahaan mampu mengelola aset dengan baik sehingga dapat

meningkatkan kinerja perusahaan (Kartika dan Saarce, 2013).

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

19

Berikut adalah Komponen Intellectual Capital

a. Human Capital

Human Capital di dalam suatu organisasi memiliki

potensi penuh untuk membangun orientasi pasar bagi

konsumennya. Studi yang dilakukan oleh Bontis (1998).

Human capital adalah salah satu modal penting bagi

perusahaan, karena merupakan sumber inovasi dan

pembaharuan strategi, proses re-engineering, serta

sumber mimpi dari perusahaan. Menurut Bontis (1999),

salah satu unsur yang dapat menciptakan persepsi pasar

yang positif bagi perusahaan adalah personal skill yang

dimiliki karyawan sehingga perusahaan dapat

mengungguli persaingan dan penjualan.

b. Struktur Capital

Struktural capital merupakan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan

dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk

menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta

kinerja bisnis secara keseluruhan (Tulisiana,2010).

Sebuah organisasi dengan modal struktural kuat akan

memiliki budaya yang kuat dan mendukung individu

untuk mencoba melakukan sesuatu walaupun gagal akan

belajar dari kegagalan dan mencoba lagi (Bontis, 1998).

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

20

Struktural capital akan memaksimalkan potensi

seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi jika

organisasi memiliki sistem dan prosedur yang baik,

sehingga tanpa adanya struktural capital modal

intelllectual hanya akan menjadi modal manusia tanpa

dapat berkembang (Bontis, 1999).

c. Relational Capital / Costumer Capital

Relational Capital adalah hubungan yang harmonis/

association network yang dimiliki perusahaan dengan

mitranya. Baik yang berasal dari para pemasok yang

andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal.

Relational capital dapat muncul dari berbagai bagian

diluar lingkungan perusahaan yang dapat menambah

nilai bagi perusahaan tersebut (Tulisiana,2014).

Relational capital berhubungan dengan pengetahuan

yang tertanam dalam hubungan eksternal perusahaan,

salah satu pokok yang dapat dimanfaatkan dalam

relational capital hubungan dengan pelanggan adalah

orientasi pasar (Bontis, 1998)

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

21

8. Kinerja Perusahaan

Kinerja merupakan sesuatu yang dapat diukur, baik diukur

menggunakan angka atau menggunakan sebuah ekspresi yang

memungkinkan terjadinya komunikasi (Lebas dan euske, 2004).

Kinerja merupakan sekumpulan proses yang saling berkolaborasi.

Kinerja bergantung pada keputusan dan tinfakan yang diambil oleh

manajer. Indikator kinerja bisa dilihat dari efektifitas dan efesiensi

organisasi (Sobirin, 2014)

Efektif berarti organisasi dapat menghasilkan sesuatu lebih

baik dari yang di tetapkan dan efesien penggunaan sumberdaya

organisasi yang dapat di minimalkan mungkin namun mampu

mencapai tujuan (Sobirin, 2014). Salah satu yang dapat digunakan

untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu menggunakan kinerja

keuangan, kinerja keuangan sudah tentu sangat penting bagi

keberlangsungan hidup organisasi terutama bagi organisasi bisnis.

Indikator kinerja keuangan yang umum digunakan diantaranya

adalah: laba, ROI, ROA, dan book value. Karena kinerja keuangan

tidak cukup untuk menjelaskan kinerja organisasi secara

keseluruhan maka perlu didukung oleh kinerja non-finansial seperti:

kualitas layanan, inovasi produk dan kemampuan perusahaan

menyampaikan produk tepat waktu (Sobirin, 2014).

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

22

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N0 Penulis & Tahun Variabel Hasil

1. Ciavarella, 2017 1. Gender

2. Umur

3. Kebangsaan

4. ROA

5. Ebitda

1. Diversitas gender dan

kebangsaan direksi berpengaruh

positif terhadap kinerja

keuangan dan nilai perusahaan

2. Diversitas umur direksi tidak

berpengaruh

2. Darmadi, 2010 1. Gender

2. Umur

3. Kebangsaan

4. Kinerja Keuangan

1. Diversitas gender berpengaruh

negatif terhadap kinerja

keuangan

2. Diversitas umur direksi

berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan

3. Diversitas kebangsaan direksi

tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan

3. Faza dan Erna, 2014 1. Intellectual capital

2. ROA

3. ROE

4. Aset Turnover

5. Tobin’Q

1. Intellectual capital berpengaruh

positif terhadap ROA dan ROE

2. Intellectuaal capital tidak

berpenngaruh dengan aset

turnover dan tobins’q

4. Iranmahd dkk, 2014 1. Intellectual capital

2. Biaya

3. Nilai perusahaan

1. Intelllectual capital berpengaruh

negatif terhadap biaya

perusaahaan

2. Intellectual capital tidak

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

5. Maditinos dkk, 2011 1. Intellectual capital

2. ROA

3. ROE

1. Intellectual capital tidak

berpengaruh terhadap ROA dan

ROE

6. Pratama, 2016 dan

2018

1. Intelllectual capital

2. Kinerja keuangan

1. Intellectual capittal berpengaruh

positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan

7. Randoy dkk, 2006 1. Gender

2. Umur

3. Kebangsaan

4. ROA

1. Tidak ada hubungan signifikan

antara diversitas gender, umur,

kebangsaan direksi dengan ROA

8. Reddy dkk, 2015 1. Blockholder

2. Tobins’Q

3. ROA

1. Tidak ada penngaruh antara

blockholder dengan tobins’q

2. Terdapat pengaruh positif antara

blockholder dengan ROA

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

23

9. Sirapanji dan Saaece,

2014

1. Intellectual capital

2. ROA

3. ROE

4. Nilai perusahaan

1. HCE tidak berpengaruh dengan

profitabilitas

2. CEE berpengaruh dengan

profitabilitas

3. SCE berpengaruh dengan nilai

dan profitabilitas

10. Sujono dkk, 2010 1. Blockholder

2. Nilai perusahaan

3. Hutang

1. Blockholder berpengaruh

dengan nilai perusahaan

2. Blockholder berpengaruh

negatif dengan hutang

perusahaan

11. Thomsen dkk, 2006 1. Blockholder

2. ROA

1. Blockholder tidak berpengaruh

terhadap ROA

12. Ujunwa, 2011 1. Ukuran direksi

2. Gender

3. Kebangsaan

4. Ethnik

5. Pendidikan

6. ROA

1. ukuran direksi dan gender

berpengaruh negatif dengan

ROA

2. Kebangsaan, ethnik, pendiidikan

direksi berpengaruh positif

terhadap ROA

13. Yuliani, 2012 1. Blockholder

2. Struktur modal

3. Nilai perusahaan

1. Blockholder tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

2. Struktur modaal secara langsung

maupun tidak langsung

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

C. Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Diversitas Direksi Terhadap Kinerja Perusahaan

Diversitas direksi dari berbagai negara cenderung memiliki

perspektif dan pandangan yang beragam sehingga dapat

meningkatkan kreativitas dan mengarah pada pemecahan masalah

yang inovatif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan (Mishra

dan Shital, 2013). Diversitas anggota direksi juga merupakan salah

satu isu yang dapat diperhatikan oleh investor dalam memilih

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

24

anggota direksi yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan

(Amin dan Sunarjanto, 2016).

Keberadaan direksi yang tersebar dalam mekanisme tata

kelola perusahaan yang baik mewakili prinsip akuntabilitas dan

independensi pembuatan keputusan yang baik selanjutnya

mengarahkan perusahaan pada kemampuan menghasilkan laba yang

lebih tinggi (Wicaksana & I, 2011). Secara teoretis, adanya direksi

yang tersebar akan meningkatkan nilai stakeholders. Adanya direksi

yang tersebar merupakan “good news” bagi investor sehingga akan

meningkatkan kinerja perusahaan (Wicaksana & I, 2011)

2. Pengaruh Kepemilikan Blockhoder Terhadap Kinerja

Perusahaan

Semakin tingginya proporsi kepemilikan saham pada suatu

perusahaan akan mempunyai peran dan kesempatan yang lebih besar

dalam memaksimalkan nilai perusahaan (Jansen dan Meckling,

1976). Argumen convergence of interest oleh Jansen dan Meckling,

(1976) berpendapat bahwa semakin terkonsentrasinya kepemilikan

pada satu orang atau perusahaan akan membuat kendali atas

perusahaan semakin kuat dan mengurangi konflik keagenan.

Blockholder memiliki kemampuan dalam meminimalkan

residual lost dari agency problem ketika mempunyai preferensi yang

kuat sehingga dapat mempertahankan pengendalian dan insentif

yang kuat dalam memaksimalkan nilai (Zackhouser dan John,

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

25

H1(+)

H2(+)

H3(+)

1990). Semakin tingginya proporsi kepemilikan saham pada suatu

perusahaan akan mempunyai peran dan kesempatan yang lebih besar

dalam memaksimalkan nilai perusahaan (Jansen dan Meckling,

1976).

3. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan

Intellectual capital dianggap sebagai penciptaan nilai (Value

Creation) perusahaan dalam jangka panjang. Penciptaan nilai yang

tidak berwujud (intangible value creation) harus mendapat

perhatian yang cukup karena memiliki dampak yang besar terhadap

kinerja perusahaan (Ulum, 2009). IC merupakan suatu aset yang

sangat berharga dan bernilai dan dibutuhkan oleh pihak eksternal

namun pengakuan tersebut tidak ada dalam laporan keuangan

(Kartika dan Saarce, 2013). Perusahaan yang baik dalam mengellola

komponen intellecctual capital menunjukan perusahaan mampu

mengelola aset dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja

perusahaan (Kartika dan Saarce, 2013). Berdasarkan penjelasan

diatas dapat digunakan kerangka pemikiran seperti berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kebangsaan Direksi (X1)

Intellectual Capital (X3)

Kepemilikan Blockholder (X2) Kinerja Perusahaan

(ROA) (Y)

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

26

D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh kebangsaan direksi terhadap kinerja keuangan perusahaan

Diversitas direksi dari berbagai negara cenderung memiliki

perspektif dan pandangan yang beragam sehingga dapat

meningkatkan kreativitas dan mengarah pada pemecahan masalah

yang inovatif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan (Mishra

dan Shital, 2013). Adanya keragaman direksi dipercaya akan

mempengaruhi nilai perusahaan baik dalam jangka pendek maupun

panjang (Cok dan Stacy, 1991),

Direksi dari berbagai negara memiliki perspektif dan

pandangan yang beragam dalam mengatasi masalah perusahaan

sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Mishra dan Shital,

2013. Perusahaan yang telah memiliki direksi berkebangsaan asing

menunjukan bahwa perusahaan telah melakukan proses globalisasi

dan pertukaran informasi internasional yang dapat digunakan untuk

memanfaatkan kinerja perusahaan (Randoy dkk, 2006). Dari

penjelassan diatas dan dengan didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Ciavarella, (2017), Ujunwa, (2011), Woschkowiak

(2018) yang menyatakan bahwa kebangsaan direksi memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan maka hipotesis

penelitian ini adalah

H1: Kebangsaan direksi berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

27

2. Pengaruh kepemilikan blockholder terhadap kinerja perusahaan

Semakin tingginya proporsi kepemilikan saham pada suatu

perusahaan akan mempunyai peran dan kesempatan yang lebih besar

dalam memaksimalkan nilai perusahaan (Jansen dan Meckling,

1976) didukung oleh Yuliani dan Muizuddin, (2014) Bahwa jika

blockholder mampu menjalankan fungsinya dalam pengendalian

perusahaan akan dapat meningkatkan nilai perusahaan

Penelitian yang dilakukan oleh (Sujono, 2010), (Ahmed dan

Ola 2017), (Reddy dkk, 2015) menunjukan adanya pengaruh

signifikan positif antara kepemilikan blockholder dengan nilai

perusahaan. Dari kajian diatas maka ditarik hipotesis

H2: Kepemilikan blockholder berpengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan.

3. Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan

RBT yang di kembangkan oleh Berney,(1991) berpendapat

bahwa IC sebagai inti dari penciptaan nilai keunggualn perusahaan.

dalam menghasilkan keunggulan bersaing organisasi tidak hanya

budaya organisasi saja, namun mencakup semua aset perusahaan,

kapabilitas, proses organisasional, karakteristik perusahaan,

informasi pengetahuan dan sumberdaya yang berada dalam

perusahaan untuk digunakan mengimplementasi strategi agar

tercapainya keefektifan dan efesiensi (Berney, 1986).

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensirepository.ump.ac.id/9175/3/BAB II.pdf · kendali atas pemakaian sumber daya, dan kemampuan meregulasi sumber daya (Preffer

28

Keunggulan kompetitif perusahaan dapat digunakan untuk

meningkatkan nilai perusahaan dapat berupa pengetahuan,

informasi, kekayaan intellectual (Stewart, 1997). Perusahaan yang

memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan akan dapat

menjadikan perusahaan memenangkan persaingan dalam pasar

sehingga dapat meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan (Chen

dkk, 2005). Hasil penelitian oleh Faza dan Erna, (2014), Sirapanji

dan Saarce, (2014), Pratama (2016,2018) menunjukan adanya

pengaruh yang signifikan antara intellectual capital terhadap kinerja

perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas makan hipotesis

penelitian ini adalah

H3: Intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

Pengaruh Kebangsaan Direksi... Deni Wahyu Kusuma, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019