BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB...

27
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar a. Hakikat Belajar Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Belajar dimulai dari semenjak manusia lahir sampai akhir hayat agar manusia tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Belajar merupakan hal yang pokok dalam kehidupan. Slameto (2010: 2) bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. b. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Belajar Tingkah laku dalam belajar mempunyai beberapa ciri-ciri. Adapun ciri-ciri tersebut seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2010: 3-5) sebagai berikut: 1) Perubahan terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya. 2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kehidupan manusia. Belajar dimulai dari semenjak manusia lahir

sampai akhir hayat agar manusia tersebut dapat memenuhi

kebutuhan hidup dan mengembangkan kemampuan yang ada pada

dirinya. Belajar merupakan hal yang pokok dalam kehidupan.

Slameto (2010: 2) bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

b. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Belajar

Tingkah laku dalam belajar mempunyai beberapa ciri-ciri.

Adapun ciri-ciri tersebut seperti yang dikemukakan oleh Slameto

(2010: 3-5) sebagai berikut:

1) Perubahan terjadi secara sadar

Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya merasakan

telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan

fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

11

statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan

perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan

ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu

senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh

sesuatu yang lebih baik sebelumnya. Dengan demikian

makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin

banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer

terjadi hanya untuk beberapa saat saja. Perubahan yang

terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi

setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang

akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada

perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang dialami seseorang setelah melalui

proses belajar meliputi perubahan tingkah laku secara

keseluruhan. Ketika seseorang belajar sesuatu, sebagai

hasilnya siswa akan mengalami perubahan tingkah laku

secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan,

pengetahuan, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan lingkungannya yang mengalami perubahan

tingkah laku yang berbeda antara sebelum dan sesudah belajar.

Perubahan tingkah laku setiap orang berbeda-beda sesuai

dengan kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya baik dalam

hal pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

12

c. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya

(Sudjana, 2011: 22). Pengertian mengenai hasil belajar juga

dikemukakan oleh Suprijono (2013: 5) bahwa hasil belajar

merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses

perolehan pengetahuan baru yang memungkinkan adanya

perubahan perilaku. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila

telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

oleh guru sebelumnya. Hasil belajar menyangkut tiga aspek, yaitu

aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor (Susanto,

2014: 5).

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai

oleh siswa dengan segala perubahan tingkah laku atau hasil yang

diperoleh setelah melalui proses pembelajarannya. Peningkatan

yang dicapai meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

d. Macam-macam Hasil Belajar

Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif, afektif

dan psikomotor yang dijadikan pedoman untuk penilaian hasil

belajar siswa. Ketiga aspek ini akan menunjukkan tingkat

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

13

keberhasilan siswa dalam menerima pembelajaran. Bloom

(Sudjana, 2011: 22) hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yakni

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom

(Sudjana, 2011: 22) berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu:

a) Pengetahuan (knowledge) merupakan tipe hasil

belajar tingkat kognitif yang paling rendah tetapi

hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil

belajar berikutnya.

b) Pemahaman (comprehension) merupakan tipe

hasil belajar yang setingkat lebih tinggi daripada

pengetahuan tetapi tidaklah berarti bahwa

pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab untuk

dapat memahami karena perlu terlebih dahulu

mengetahui atau mengenal.

c) Aplikasi (application) merupakan penggunaan

abstraksi pada situasi kongkret atau situasi

khusus.

d) Analisis (analysis) merupakan usaha memilah

suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-

bagian yang lebih kompleks dengan

memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe

sebelumnya sehingga jelas susunannya.

e) Sintesis (synthesis) merupakan penyatuan unsur-

unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk

menyeluruh.

f) Evaluasi (evaluation) merupakan pemberian

keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin

dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,

pemecahan, metode, materil, dan lain-lain.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

14

2) Ranah Afektif

Ranah Afektif berdasarkan taksonomi Bloom

(Sudjana, 2011: 29) berkenaan dengan sikap yang terdiri

dari lima aspek, yaitu:

a) Penerimaan (receiving), yakni semacam kepekaan

dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar

yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,

situasi, gejala, dan lain-lain.

b) Jawaban (responding), yakni reaksi yang

diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang

datang dari luar.

c) Penilaian (valuing), yakni berkenaan dengan nilai

dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus

tadi.

d) Organisasi (organization), yakni pengembangan

dari nilai ke dalam satu sistem organisasi,

termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,

pemantapan, dan prioritas nilai yang telah

dimilikinya.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni

keterpaduan semua sistem nilai yang telah

dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah lakunya.

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor menurut klasifikasi Simpson

(Winkel, 1999: 249) tingkatan keterampilan, yaitu:

a) Persepsi (perception)

Mencakup kemampuan untuk menunjukkan

perbedaan reaksi yang tepat pada dua rangsangan

atau lebih.

b) Kesiapan (set)

Mencakup kemampuan untuk menempatkan

dirinya pada keadaan akan memulai suatu

gerakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan

mental.

c) Gerakan terbimbing (guided response)

Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu gerakan sesuai dengan contoh yang diberikan.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

15

d) Gerakan yang terbiasa (mechanical response)

Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu

gerakan dengan lancar tanpa memperhatikan lagi

contoh yang diberikan.

e) Gerakan kompleks (complex response)

Mencakup kemampuan untuk melaksanakan

suatu perbuatan yang berurutan dan

menggabungkan beberapa sub keterampilan

menjadi suatu keseluruhan gerakan yang teratur.

f) Penyesuaian pola gerakan (adjustment)

Mencakup kemampuan mengadakan perubahan

dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan

kondisi setempat (mahir).

g) Kreativitas (creativity)

Mencakup kemampuan untuk melahirkan pola

gerak-gerik yang baru atas inisiatif sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil atau

perubahan tingkah laku yang telah dicapai dari proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan hasil belajar

dinilai dengan ukuran guru tingkat sekolah dan tingkat

nasional. Mengukur tingkat peguasaan dalam belajar atau

untuk mengukur perolehan hasil belajar, maka dilakukan

evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut untuk

mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan hasil

belajar siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan

ilmu pengetahuan tetapi juga pada sikap dan keterampilan.

Penilaian pada penelitian ini terdiri dari tiga aspek yaitu

aspek kognitif, afektif dan psikomotor dengan

menggunakan metode Mind Mapping dengan media CD

pembelajaran.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

16

Kisi-kisi dari penilaian ketiga aspek tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif yaitu penilaian antara aspek

pengetahuan, pemahaman, analisis, dan hanya sampai

pada penerapan atau aplikasi karena disesuaikan dengan

materi pelajaran. Instrumen hasil belajar yang

digunakan berupa penskoran pada hasil LKS dan

evaluasi pembelajaran. Skor dari LKS hanya sebagai

hasil dari latihan siswa dalam memahami konsep

materi, sedangkan skor evaluasi adalah skor

sesungguhnya yang akan digunakan sebagai alat ukur

kemampuan siswa. Adapun rancangan kisi-kisi hasil

belajar pada ranah kognitif yang akan digunakan adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Rancangan Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek

Kognitif

No. Indikator Kognitif Aspek

1. Siswa dapat mendefinisikan Pengetahuan

2. Siswa dapat menjelaskan Pemahaman

3. Siswa dapat menerapkan Penerapan

4. Siswa dapat menggunakan

konsep

Analisis

5. Siswa dapat menggabungkan

konsep

Sintesis

6. Siswa dapat memberikan

penilaian

Evaluasi

2) Ranah Afektif, yaitu penilaian yang ditekankan pada

semua aspek. Instrumen yang digunakan dalam

penilaian afektif berupa lembar penilaian afektif.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

17

Berikut adalah rancangan kisi-kisi hasil belajar ranah

afektif:

Tabel 2.2 Rancangan Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek

Afektif

No. Indikator Afektif Aspek

1. Siswa bersedia mengikuti proses

pembelajaran dengan baik dan

tertib.

Penerimaan

2. Siswa percaya diri dalam

menanyakan sesuatu yang belum

tahu kepada guru.

Partisipasi

3. Siswa dapat memberikan

penilaian terhadap hasil diskusi

kelompok lain.

Penilaian

4. Siswa bertanggung jawab saling

membantu dalam mengerjakan

diskusi kelompok.

Organisasi

5. Siswa mengemukakan gagasan

dalam kelompok.

Karakteristik

3) Ranah Psikomotor, penilaian ini ditekankan pada

keterampilan proses kinerja kelompok dalam membuat

dan menggunakan alat peraga atau media sesuai

kebutuhan dan materi pembelajaran. Instrumen yang

digunakan dalam penilaian psikomotor berupa lembar

penilaian psikomotor. Berikut adalah rancangan kisi-kisi

hasil belajar ranah psikomotor:

Tabel 2.3 Rancangan Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek

Psikomotor

No. Indikator Psikomotor Aspek

1. Siswa dapat mengerti yang

diperintahkan

Persepsi

2. Siswa dapat menyiapkan

yang akan dilakukannya

Kesiapan

3. Siswa dapat memunculkan

ide kreatif

Kreativitas

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

18

Pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)

menggunakan metode Mind Mapping sangat sesuai dengan

karakteristik siswa sekolah dasar yaitu pada tahap operasional

konkrit yang mulai menggunakan logika dalam belajarnya sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini didukung oleh pendapat

Piaget dalam Swadarma (2013: 27) yang menyatakan bahwa

terdapat kesesuaian teori Piaget dengan Mind Mapping

yaitu ruang kognitif yang besar melalui analisis yang

dibuat, rekonstruksi berdasarkan pengetahuan

sebelumnya, mengemukakan gagasan dengan bahasanya

sendiri, lentur terhadap perubahan gagasan, kondusif dan

cara berfikir terstruktur.

Cara pembelajaran dengan mengkonstruksi pengalaman sendiri

inilah yang mendorong siswa untuk berfikir lebih kreatif dan

mandiri sehingga hasil belajarpun dapat meningkat. Sudjana (2010:

2) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

Sedangkan Mind Mapping merupakan cara termudah untuk

menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi

ke luar otak (Buzan, 2013: 4). Proses kegiatan belajar mengajar di

SD dengan menggunakan metode Mind Mapping yaitu dengan cara

mencari informasi di luar otak kemudian menempatkan ke dalam

otak akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan siswa

setelah memperoleh pengalaman kemampuan belajarnya.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

19

2. Metode Mind Mapping

a. Pengertian Metode Mind Mapping

Kegiatan pembelajaran membutuhkan suatu metode yang

mampu untuk membawa siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah

Mind Mapping seperti yang dikemukakan Olivia (2013: ix) Mind

Mapping merupakan sebuah jalan pintas yang dapat membantu

untuk mempersingkat waktu sampai setengahnya untuk

menyelesaikan tugas. Swadarma (2013: 2) menyatakan bahwa

Mind Mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak

dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya

untuk membentuk kesan.

Buzan (2013: 12) menyatakan bahwa Mind Mapping adalah

sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa

untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak yang

menakjubkan. Metode ini membantu tiap siswa untuk belajar,

menyusun, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang

diinginkan dan mengelompokkannya dengan cara yang alami,

memberi akses yang mudah. Piaget dalam Swadarma (2013:26)

menyatakan bahwa Main Mapping memberi pengalaman yang

berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

Mind Mapping atau peta pikiran adalah sebuah teknik

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

20

mengembangkan gagasan secara bebas dengan menggunakan

simbol dan gambar seperti bentuk akar, daun dan cabang atau

ranting pohon. Metode yang menyenangkan, efektif, efisien,

kreatif, menarik dan mudah dengan menggunakan tema atau kata

kunci yang akan dibahas.

b. Fungsi dan Manfaat Mind Mapping

Mind Mapping memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam

kegiatan pembelajaran. Buzan (2013: 6) bahwa Mind Mapping

dapat membantu penulisnya untuk:

1) Membuat rencana

2) Alat Komunikasi

3) Memunculkan kreativitas

4) Menghemat waktu

5) Menyelesaikan masalah

6) Memusatkan perhatian

7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

8) Mengingat dengan lebih baik

9) Belajar dengan lebih cepat dan efisien

10) Melihat gambar secara keseluruhan

11) Menyelamatkan pohon

Selain itu Michael Michalko dalam Buzan (2013: 6) bahwa

Mind Mapping bermanfaat untuk:

1) Mengaktifkan seluruh otak.

2) Membereskan akal dari kekusutan mental.

3) Memungkinkan siswa berfokus pada pokok bahasan.

4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-

bagian informasi yang saling terpisah.

5) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan

perincian.

6) Memungkinkan siswa mengelompok konsep,

membantu siswa membandingkannya.

7) Mensyaratkan siswa untuk memusatkan perhatian pada

pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

21

tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan

jangka panjang.

Metode pembelajaran Mind Mapping akan bermanfaat bagi

siswa. Hal ini seperti yang disampaikan Olivia (2013: ix)

menyatakan manfaat Mind Mapping antara lain:

1) Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan

perhatian) dan lebih baik dalam mengingat.

2) Meningkatkan kecerdasan visual dan keterampilan

observasi.

3) Melatih kemampuan berfikir kritis dan komunikasi.

4) Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu.

5) Meningkatkan kreativitas dan daya cipta.

6) Membuat catatan dan ringkasan pelajaran dengan lebih

baik.

7) Membantu mendapatkan atau memunculkan ide atau

cerita yang brilian.

8) Meningkatkan kecepatan berpikir dan mandiri.

9) Menghemat waktu sebaik mungkin.

10) Membantu mengembangkan diri serta merangsang

pengungkapan pemikiran.

11) Membantu menghadapi ujian dengan mudah dan

mendapat nilai yang lebih bagus.

12) Membantu mengatur pikiran, hobi, dan hidup siswa.

13) Melatih koordinasi gerakan tangan dan mata.

14) Mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk

bersenang-senang.

15) Membuat tetap fokus pada ide utama maupun semua ide

tambahan.

16) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang

membuat siswa ingin terus-menerus belajar.

c. Kelebihan Mind Mapping

Metode pembelajaran yang digunakan memiliki kelebihan

dan kekurangan. Metode Mind Mapping, seperti yang

dikemukakan oleh Swadarma (2013: 9) keunggulan Mind Mapping

yaitu:

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

22

1) Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan.

2) Memaksimalkan sistem kerja otak.

3) Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin

banyak ide dan informasi yang dapat disajikan.

4) Memacu kreativitas, sederhana dan mudah dikerjakan.

5) Sewaktu-waktu dapat me-recall data yang ada dengan

mudah.

6) Menarik dan mudah tertangkap mata (eye cathing).

7) Dapat melihat sejumlah besar data dengan mudah.

d. Aturan dalam Pembuatan Mind Mapping

Pelaksanaan metode Mind Mapping akan berjalan dengan

maksimal jika sesuai dengan aturan dalam pembuatannya. Berikut

aturan dalam Mind Mapping menurut Swadarma (2013: 10) antara

lain:

1) Kertas

Kertas yang digunakan adalah kertas putih polos

berorientasi panjang mendatar.

2) Warna

Gunakan spidol warna-warni dan tiap cabang dibuat

warna yang berbeda.

3) Garis

Buatlah garis lengkung yang bentuknya mengecil dari

pangkal menuju ujung.

4) Huruf

Pada cabang utama yang dimulai dari gambar

utama/tema menggunakan huruf kapital, sedangkan

pada cabang berikutnya menggunakan huruf kecil.

Posisi antara garis dan huruf pun sama panjang.

5) Keyword

Keyword merupakan kata kunci yang mewakili pesan

yang ingin disampaikan. Kata kunci jangan terlalu

panjang dan hanya menuliskan hal-hal yang penting

saja.

6) Key image

Key image adalah kata bergambar yang mempermudah

penulis untuk mengingat.

7) Struktur

Tema utama di tengah memancar ke segala arah.

Umumnya terdiri dari 2-7 garis dan dimulai dari kanan atas sesuai arah jarum jam.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

23

e. Langkah-langkah Pembelajaran membuat Mind Mapping

Pelaksanaan metode Mind Mapping akan berjalan dengan

baik apabila sesuai dengan langkah-langkah. Buzan (2013: 15)

menjelaskan bahwa ada tujuh langkah dalam membuat Mind

Mapping, antara lain:

1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi

panjangnya diletakkan mendatar.

2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral akan lebih

menarik, membuat siswa tetap terfokus, membantu kita

berkonsentrasi dan mengaktifkan otak siswa.

3) Gunakan warna yang menarik akan membuat Mind

Map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran

kreatif dan menyenangkan.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan

hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke

tingkat satu dan dua dan seterusnya. Seperti pohon

mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari

batang utamanya.

5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis

lurus yang akan membosankan otak.

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Kata kunci

tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas

kepada Mind Map.

7) Gunakan gambar sebagai sentral yang setiap gambar

bermakna seribu kata.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Media merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru

untuk membantu memudahkan penyampaian materi agar siswa

lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Media

yang digunakan oleh guru tersebut sekaligus menjadi jembatan

yang menghubungkan antara guru dan siswa sebagai alat

komunikasi agar tidak terjadi salah konsep. Media berasal dari

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

24

bahasa latin, yaitu bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah

berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala

sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi

kepada penerima informasi. “Association for Educational

Communication and Teknology” (AECT) mengatakan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang

untuk menyalurkan pesan atau informasi (Azhar Arsyad, 2007: 3),

media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media

pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan

belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

media adalah sebuah alat bantu guru yang digunakan untuk

menyampaikan materi tertentu agar siswa mudah memahami serta

dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada

siswa sehingga tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini

sangat diperlukan karena media merupakan salah satu penunjang

dalam kegiatan pembelajaran.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media

pembelajaran di dalam proses belajar mengajar menurut Arsyad

(2007: 25-26) sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian

pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

25

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara siswa dan lingkungannya dan

kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai

dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan

indera, ruang dan waktu:

a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk

ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti

dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau

model;

b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak

tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan

mikroskop, film, slide, atau gambar;

c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau

terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat

ditampilkan melalui rekaman video, film, slide

disamping secara verbal;

d) Objek atau proses yang amat rumit seperti

peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret

melalui film, gambar, slide, atau simulasi

komputer;

e) Kejadian atau percobaan yang dapat

membahayakan dapat disimulasikan dengan media

seperti komputer, film dan video;

f) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung

berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan

waktu lama seperti proses kepompong menjadi

kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik

rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide,

atau simulasi komputer.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan

pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di

lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya

interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan

lingkungannya misalkan melalui karyawisata,

kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran sangat penting bagi kelancaran suatu

pembelajaran. Misalnya, media pembelajaran dapat

memperjelas suatu materi pembelajaran, lalu dapat

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

26

menimbulkan motivasi belajar siswa dengan berinteraksi

langsung dengan lingkungan sekitar dan juga dapat

memanfaatkan keterbatasan kelas.

c. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria memilih media pembelajaran yang akan digunakan

dalam pembelajaran sangat penting, maka di bawah ini ada

beberapa kriteria dalam pemilihan media pengajaran menurut

Arsyad (2007: 75-76) diantaranya adalah:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih

berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan

yang secara umum mengacu kepada salah satu atau

gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan

psikomotor.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya

fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat

membantu proses pembelajaran secara efektif, media

harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas

pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3) Prakits, luwes, dan bertahan. Media dipilih sebaiknya

dapat digunakan dimana pun dan kapan pun dengan

peralatan yang tersedia di sekitarnya serta mudah

dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya. Apa pun media itu,

guru harus mampu menggunakannya dalam proses

pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan

hasil belajar.

5) Pengelompokan sasaran. Media efektif untuk kelompok

besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada

kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat

untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang,

kelompok kecil dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar

maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknis

tertentu. Teknis yang menerangkan inti permasalahan

yang ada di dalam materi pembelajaran. Dengan begitu

maka gambar maupun forografi akan mudah dipahami

oleh siswa.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

27

d. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran harus memiliki fungsi yang baik untuk

siswa. Fungsi media pembelajaran yang berdampak pada

pembelajaran siswa di kelas antara lain:

1) Fungsi komunikatif. Media pembelajaran digunakan

untuk memudahkan komunikasi antara penyampai

pesan dan penerima pesan.

2) Fungsi motivasi. Dapat kita bayangkan pembelajaran

yang hanya mengandalkan suara melalui ceramah tanpa

melibatkan siswa secara optimal seperti yang

digambarkan pada pola terpisah, bukan hanya dapat

menimbulkan kebosanan pada diri siswa sebagai

penerima pesan, akan tetapi juga dapat mengganggu

suasana belajar.

3) Fungsi kebermaknaan. Melalui penggunaan media,

pembelajaran dapat lebih bermakna yakni bukan hanya

dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data

dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap

rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan

siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek

kognitif tahap tinggi.

4) Fungsi penyamanan persepsi. Melalui pemanfaatan

media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan

persepsi setiap siswa sehingga setiap siswa memiliki

pandangan yang sama terhadap informasi yang

disuguhkan.

5) Fungsi individualitas. Pemanfaatan media pembelajaran

berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap

individu yang memiliki setiap individu yang memiliki

minat dan gaya belajar yang berbeda.

4. Media Audio Visual (CD Pembelajaran)

a. Pengertian Audio Visual (CD Pembelajaran)

Media audio visual merupakan salah satu media yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran. Media ini berkaitan dengan

yang didengar dan dilihat siswa. Anita (2008: 5) bahwa audio

adalah pendengaran, visual berarti penglihatan, jadi media audio

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

28

visual adalah sesuatu yang dapat dilihat dan didengar. Misalnya

adalah CD pembelajaran, televisi, dan gambar bergerak. Salah satu

gambaran yang paling banyak dijadikan landasan teori penggunaan

media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone Of Experience

(Kerucut pengalaman Dale‟s) (Dale‟s 1969). Kerucut ini

merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkat

pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner yaitu pengalaman

langsung (enactive), pengalaman gambar (iconic), dan pengalaman

abstrak (symbolic).

Direct purposeful experiences (pengalaman langsung)

Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Dale‟s

Contrived experiences atau indirect experiences (pengalaman tiruan atau tidak

langsung)

Dramatized experiences (pengalaman bersandiwara)

Demonstration (demonstrasi)

Field-trip (karya wisata)

Exhibits (pameran)

Television and motion picture (televisi dan gambar bergerak)

Still picture, Radio, and Recording

(gambar diam, radio, dan rekaman)

Visual symbols (lambang-lambang visual)

Verbal symbols

(lambang kata-kata)

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

29

Tahap-tahap dari pengalaman konkrit ke abstrak, digambarkan

dalam kerucut pengalaman sebagai berikut:

1) Direct purposeful experiences (pengalaman langsung)

Pada dasar kerucut, merupakan kenyataan yang dialami sendiri

secara langsung oleh siswa. Siswa berpartisipasi langsung

dengan benda, kejadian dan keadaan sebenarnya.

2) Contrived experiences atau indirect experiences (pengalaman

tiruan atau tidak langsung)

Tingkat kedua pada kerucut ini, merupakan sesuatu yang dibuat

atau tiruan yang berbeda dengan aslinya baik dalam ukuran,

kompleksitas atau keduanya dengan maksud untuk lebih mudah

dimengerti. Pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda

atau kejadian-kejadian tiruan dari yang sebenarnya.

3) Dramatized experiences (pengalaman bersandiwara)

Segala sesuatu yang terjadi pada masa lampau kadang tidak

dapat dialami secara langsung. Pengalaman dalam bentuk

drama secara langsung dengan ikut berpartisipasi memerankan

karakter tokoh akan memberikan pembelajaran di luar situasi

riil.

4) Demonstration (demonstrasi)

Demonstrasi merupakan penjelasan visual dari suatu fakta, ide,

atau proses yang penting. Seorang demonstrator menunjukkan

bagaimana sesuatu dikerjakan tentang cara membuat atau cara

melayani sesuatu proses.

5) Field-trip (karya wisata)

Mengajak anak ke objek diluar sekolah dalam rangka

pengajaran agar tidak membosankan didalam kelas. Dalam

karya wisata tidak selalu terbatas hanya pada kegiatan

mengamati saja tetapi juga ikut berpartisipasi sehingga akan

lebih bermakna dalam pembelajaran.

6) Exhibits (pameran)

Suatu pameran kadang-kadang hanya berisi model yang diatur

dalam suatu pajangan yang bermakna, kadang-kadang juga

berisi foto maupun foto disertai model, bagan atau poster-

poster.

7) Television and motion picture (televisi dan gambar bergerak)

Film merupakan salah satu jenis media yang diam atau

kombinasi penglihatan dan suara yang akan menarik minat

penontonnya dalam pemberian informasi.

8) Still picture, Radio, and Recording (gambar diam, radio, dan

rekaman)

Tahap berikutnya dari kerucut pengalam ini menunjukkan

variasi materi yang luas, yaitu gambar diam (fotografi dan rekonstruksi visual yang lain), radio dan rekaman.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

30

9) Visual symbols (lambang-lambang visual)

Lambang-lambang itu misalnya, papan tulis, peta datar,

diagram, bagan, dan lain-lain. Pada tahap ini, pembaca tidak

lagi dihadapkan pada sesuatu yang nyata, melainkan gambaran

yang abstrak. Guru harus melihat bahwa alat bantu simbolis

disesuaikan dengan tingkat pembelajar yang disiapkan untuk

menggunakan bahasa baru dari simbol-simbol visual.

10) Verbal symbols (lambang kata-kata)

Simbol verbal merupakan puncak kerucut pengalaman.

Lambang kata dijumpai dalam buku dan bacaan, seperti: buku,

majalah, koran, dan folder.

Hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui pengalaman langsung

(konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang

kemudian melalui benda tiruan sampai kepada lambang verbal

(abstrak). Mempelajari verbal (abstrak) tidaklah mudah maka

diperlukan sebuah media agar dalam mempelajari lambang verbal

(abstrak) yang tadinya sulit dipahami menjadi lebih mudah dipahami.

Puncak kerucut yang semakin ke atas maka semakin abstrak media

penyampaian pesan. Perlu dicatat bahwa urutan-urutan ini tidak berarti

proses belajar dan interaksi belajar mengajar harus dimulai dari

pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang

paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang

dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajarnya.

b. Manfaat Media Audio Visual

Adapun manfaat media audio visual menurut Arsyad (2007: 23)

yang menyatakan bahwa ada 10 manfaat media yaitu:

1) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam

kelas.

2) Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

31

3) Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan

serta minat siswa dengan meningkatkan motivasi belajar

siswa.

4) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar

siswa.

5) Membuat hasil belajar siswa lebih bermakna bagi berbagai

kemampuan siswa.

6) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran

dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang

mengakibatkan meningkatkan hasil belajar siswa.

7) Memberikan umpan balik yang dapat membantu siswa

menemukan seberapa banyak yang telah mereka pelajari.

8) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu,

konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.

9) Memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman siswa

yang mencerminkan pembelajaran yang verbalistik dan

membuat generasi yang tepat.

10) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang

siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan

system gagasan yang bermakna.

5. Ilmu Pengetahuan Siswa (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata

pelajaran yang diajarkan kepada siswa Sekolah Dasar (SD). Mata

pelajaran IPS diberikan kepada siswa SD untuk mengembangkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil

bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai anggota

masyarakat dan warga negara yang baik. Mata pelajaran IPS

memiliki materi yang luas cakupannya, sehingga siswa diharuskan

mampu mengingat materi yang telah diajarkannya di dalam kelas.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari

tentang hubungan sosial, keadaan sosial dengan lingkungan sekitar

yang terdapat masalah-masalah beragam yang timbul akibat

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

32

adanya hubungan masyarakat dengan lingkungannya, yang

didalamnya termasuk ilmu-ilmu sosial. Trianto (2010: 171) Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi,

ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial

dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan

cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mata

pelajaran IPS merupakan kumpulan dari beberapa ilmu-ilmu sosial

dan ilmu kemanusiaan yang dirumuskan atas dasar realitas yang

terjadi di lingkungan sekitar untuk mewujudkan suatu sikap

disiplin dalam berinteraksi sosial. Mata pelajaran IPS memiliki

cakupan materi yang luas dan beragam. Mata pelajaran IPS

menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di SD.

b. Materi Pembelajaraan IPS SD

Materi yang dijadikan objek penelitian difokuskan pada

materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Materi pokok ini

meliputi:

1) Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan 17

Agustus 1945

2) Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

33

Meskipun mata pelajaran IPS memiliki tujuan yang sangat

bermanfaat di kehidupan siswa, akan tetapi kualitas mata pelajaran

IPS tidak sesuai dengan harapan. Para guru menghadapi masalah

klasik, seperti rendahnya hasil belajar siswa serta kurangnya

motivasi atau keinginan terhadap pelajaran IPS di sekolah. Hal ini

terjadi karena para siswa umumnya menganggap pelajaran IPS

adalah pelajaran yang sulit karena banyak materi yang harus

dihafalkan, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa terhadap

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mendapat nilai yang

rendah atau belum mencapai nilai KKM.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

IPS SD kelas V semester 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Perincian Indikator Materi Proklamasi Kemerdekaan

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Menghargai peranan

tokoh pejuang dan

masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankan

kemerdekaan Indonesia

2.3 Menghargai jasa dan

peranan tokoh perjuangan

dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

(Sumber: SD Negeri 3 Karanggude)

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian telah dilakukan kaitannya dengan penelitian

ini, antara lain :

Penelitian yang dilakukan oleh Zakariya Firasyan Syah, Suripto,

dan Ngatman (2014) dengan judul “Penerapan Model Mind Map Dalam

Peningkatan Hasil Belajaran IPS Tema Sejarah Peradaban Indonesia Pada

Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Sruweng”. Hasil penelitian tersebut

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

34

menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran mind

mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat presentase

ketuntasan siswa setelah dilaksanakan tindakan siklus I meningkat menjadi

59,26%, siklus II meningkat menjadi 70,37%, dan siklus III meningkat

kembali menjadi 85,19%. Dengan demikian penggunaan model Mind Map

dapat meningkatkan hasil belajar.

Penelitian yang dilakukan oleh Desmalena, Nurharmi, dan M.

Tamrin (2014) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran Mind Mapping Siswa Kelas V Di SD Negeri 13 Tanjung Nan

IV Solok Selatan”. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dengan

menggunakan model mind mapping kelengkapan kognitif belajar siklus

pertama pada pertemuan I hanya 8 siswa yang mencapai skor 65,

sedangkan 16 orang masih tinggal di bawah KKM. Pada pertemuan kedua

siklus II adalah 19 siswa yang menyelesaikan nilai dengan nilai tertinggi

dari 100 di ketuntasan klasikal persentase adalah 79,19%. Kemudian untuk

hasil belajar dalam domain afektif. Proses pembelajaran di siklus adalah

25% dan pada siklus II meningkat menjadi 75%. Sebagai untuk penilaian

eksternal dalam proses pembelajaran pada siklus pertama adalah 29,16%

di siklus II meningkat menjadi 83,33%. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui model

pembelajaran Pikiran Pemetaan kelas lima sosial studi pembelajaran.

Berdasarkan hasil dua penelitian di atas peneliti akan melakukan

penelitian yang dapat mendukung serta membedakan dengan penelitian

sebelumnya serta dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui

Penerapan Metode Mind Mapping Dengan Media CD Pembelajaran Pada

Pelajaran IPS Di Kelas V SD Negeri 3 Karanggude”.

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

35

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang di

muka, diketahui bahwa hasil belajar IPS kelas V SD Negeri 3 Karanggude

yang masih rendah. Hasil belajar IPS yang masih rendah dapat dilakukan

tindakan berupa penggunaan metode pembelajaran maupun media

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk

mengatasi hal tersebut diperlukan adanya inovasi dalam pembelajaran.

Salah satunya dengan menggunakan metode Mind Mapping menggunakan

media CD pembelajaran yang digunakan pada pertemuan setiap siklus.

Metode ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir

lebih kreatif, memunculkan ide-ide cemerlang dan mengatasi kesulitan

belajar dalam mengorganisasikan gagasan. Media CD pembelajaran

digunakan dalam metode Mind Mapping untuk membantu kelancaran

proses pembelajaran materi proklamasi dapat dipahami dengan mudah.

Kondisi akhir yang diharapkan adalah meningkatkan hasil belajar siswa

baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor pada materi

proklamasi kemerdekaan.

Untuk lebih jelasnya peneliti gambarkan bagan kerangka pikir

tersebut seperti di bawah ini:

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar ...repository.ump.ac.id/2125/3/BAB II.pdf · d. Macam-macam Hasil Belajar Proses belajar mengajar terdiri dari aspek kognitif,

36

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah dengan melalui metode Mind Mapping dan

menggunakan media CD pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar

siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada materi proklamasi

kemerdekaan di kelas V SD Negeri 3 Karanggude Tahun Pelajaran

2015/2016.

Kerangka

Pikir

Kondisi

awal

peserta

didik

Hasil belajar IPS kelas V

SD Negeri 3 Karanggude

masih rendah.

Kondisi akhir

peserta didik

Hasil belajar (aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor)

siswa meningkat pada materi

proklamasi kemerdekaan.

Tindakan (acting)

melalui metode

Mind Mapping

menggunakan

Media Audio Visual

(CD pembelajaran) Siklus

II

Siklus I

Peningkatan Hasil Belajar..., Okta Dianingati, FKIP, UMP, 2016