BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ca Mammae 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/10017/3/Ayu Tri Oktafia...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ca Mammae 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/10017/3/Ayu Tri Oktafia...
8 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ca Mammae
1. Pengertian Ca Mammae
Ca mammae atau kanker payudara merupakan gangguan dalam
pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-
sel normal, berkembangbiak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah (Nurarif, 2015). Menurut Mulyani (2013) Ca Mammae
merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara.
Ca Mammae adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang
terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya
(epitel maupun lobulusnya) dan komponen selain kelenjar seperti
jaringan lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara
(Rasjidi, 2010 dalam Sari, 2012). Ca Mammae adalah suatu tumor
(maligna) yang berkembang dari sel-sel di payudara. Biasanya Ca
Mammae tumbuh di lobulus yaitu kelenjar yang memproduksi susu, atau
pada duktus saluran kelenjar susu. Ca Mammae tumbuh dan berkembang
dengan cepat tanpa terkoordinasi didalam jaringan dan menyebar ke
pembuluh darah (Putra, 2015).
9 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
2. Etiologi
Menurut Brunner dan Suddart dalam NANDA, (2015), penyebab
kanker payudara belum dapat ditentukan, tetapi terdapat beberapa faktor
genetik. Kanker payudara memperlihatkan proliferasi keganasan sel
epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya
ada terdapat hyperplasia sel dengan perkembangan sel-sel yang atipikal
dsan kemudian berlanjut menjadi karsinoma insitu dan sel menjadi
massa. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium juga berperan
dalam pembentukan kanker payudara (estradiol dan progesteron
mengalami perubahan dalam lingkungan seluler). Menurut Putra (2015)
faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker payudara terbagi menjadi
dua kelompok yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan faktor resiko
tidak dapat diubah. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
a. Faktor resiko yang dapat diubah
1) Obesitas
Obesitas adalah kegemukan yang diakibatkan oleh kelebihan
lemak dalam tubuh. Jaringan lemak dalam tubuh merupakan
sumber utama estrogen, jafdi jika memiliki jaringan lemak lebih
banyak berarti memiliki estrogen lebih tinggi yang meningkatkan
resiko kanker payudara.
2) Pecandu alkohol
Alkohol bekerja dengan meningkatkan kadar darah didalam
insulin darah, seperti faktor pertumbuhan atau insulin like growth
10 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
factors (IGFs) dan estrogen. Oleh karena itu, alkohol dapat
meningkatkan resiko kanker payudara.
3) Perokok berat
Rokok merupakan salah satu faktor resiko kanker payudara pada
perempuan, rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat
mempengaruhi organ-organ tubuh. Menurut WHO menyatakan
setiap jam tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia.
Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia yang
sebagan besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu
kanker).
4) Stress
Stress dapat menadi faktor resiko kanker payudara karena stres
psikologi yang berat dan terus menerus dapat melemahkan daya
tahan tubuh dan penyakit fisik dapat mudah menyerang.
5) Terpapar zat karsinogen
Zat karsinogen diantaranya yaitu zat kimia, radiasi, dan
pembakaran asap tembakau. Zat karsinogen dapat memicu
tumbuhnya sel kanker payudara (Depkes, 2015).
b. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
1) Faktor genetik atau keturunan
Kanker payudara sereing dikatakan penyakit turun-menurun, ada
dua gen yang dapat mewarisi kanker payudara maupun ovarium
yaitu gen BRCA1 ( Brest Care Susceptibility Gene 1) dan
11 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
BRCA2 (Brest Care Susceptibility Gene 2) yang terlibat dari
perbaikan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Kedua gen ini hanya
mencapi 5% dari kanker payudara, jika pesien memiliki riwayat
keluarga kanker payudara uji gen BRCA dapat dilakukan. Jika
memiliki salah satu atau kedua gen BRCA1 dan BRCA2 risiko
terkena kanker payudara akan meningkat, BRCA1 beresiko lebih
tinggi kemungkinan 60-85% beresiko kankekr payudara
sedangkan BRCA2 beresiko 40-60% beresiko kanker payudara.
2) Faktor seks atau jenis kelamin
Perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami kanker
payudara, tetapi laki-laki juga dapat terserang kanker payudara.
Hal ini disebabkan laki-laki memiliki lebih sedikit hormon
estrogen dan progesteron yang dapat memicu pertumbuhan sel
kanker, bukan kelenjar seperti perempuan.
3) Faktir usia
Faktor risiko usia daoat menetukan seberapa besar risiko kanker
payudara. Presentase risiko kanker payudara menurut usia yaitu,
dari usia 30-39 tahun berisiko 1 dari 233 perempuan atau 0,43%,
usia 40-49 tahun berisiko 1 dari 69 perempuan atau 1,4%, usia
50-59 tahun berisiko 1 dari 38 perempuan atau 2,6%, usia 60-69
tahun berisiko 1 dari 27 perempuan atau 3,7%. Jadi, semakin tua
usia seseorang kemungkinan terjadinya kanker payudara semakin
12 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
tinggi karena kerusakan genetik (mutasi) semakin meningkat dan
kemampuan untuk beregenerasi sel menurun.
4) Riwayat kehamilan
Perempuan yang belum pernah hamil (nullipara) memiliki
risiko kanker payudara lebih tinggi. Pertumbuhan sel payudara
pada usia remaja bersifat imatur (belum matang) dan sangat
aktif. Sel payudara yang imatur lebih rentan mengalami mutasi
sel yang abnormal, ketika seseorang hamil akan mengalami
kematuran sel pada payudaranya dan menurunkan risiko
kanker payudara.
5) Riwayat menstruasi
Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama kali
sebelum umur 12 tahun (menache dini) berisiko 2-4 kali lebih
tinggi terkena kanker payudara. Risiko yang sama juga
dimiliki perempuan yang menopause pada usia diatas 55
tahun. Setelah wanita menstruasi akan mengalami perubahan
bentuk tubuh tidak terkecuali payudara, payudara akan mulai
tumbuh dan terdapat hormon yang dapat memicu pertumbuhan
sel ambornormal.
6) Riwayat menyusui
Perempuan yang menyusui anaknya, terutama selama lebih dari
satu tahun, berisiko lebih kecil menderita kanker payudara.
Selama menyusui, sel payudara menjadi lebih matang (matur).
13 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Dengan menyusui menstruasi akan mengalami penundaan. Hal ini
akan mengurangi paparan hormon estrogen terhadap tubuh
sehingga menurunkan risiko kanker payudara.
3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala kanker payudara pada stadium awal biasanya
massa tunggal, massa teraba keras dan padat, dapat digerakkan atau
terfiksasi pada kulit atau jaringan yang berada dibawahnya, tidak
memiliki batasan yang jelas atau tidak teratur. Tanda lanjutan lainnya
berupa adanya rabas pada puting atau terjadi retraksi pada puting, edema
atau cekungan pada kulit, payudara tidak simetris, dan pembesaran nodus
limfe aksila. Pasien yang menderita Carsinoma mammae biasanya ada
yang merasakan nyeri dan ada yang tidak merasakan nyeri, dan berat
badan menurun menunjukkan adanya metastase (Nurarif, 2015).
4. Jenis-jenis Ca mammae
Ca mammae terdiri dari berbagai jenis. Jenis ca mammae ini berbeda satu
sama lain. Jenis ca mammae yang dapat ditemui antara lain:
a. Karsinoma In Situ
Karsinoma in situ berarti kaker yang masih berada pada tempatnya,
kanker ini belum menyabar atau menysup keluar dari tempat
asalnya.
b. Karsinoma Duktal
Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang
menuju ke puting susu. Seitar 90% ca mammae merupakan
14 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
karsinoma duktal. Kanker ini bisa terjadi sebelum maupun sesudah
masa menopause. Kadang kanker ini dapat diraba dan pada
pemeriksaan mammografi, kanker ini tampak sebagai bintik-bintik
kecil. Kanker ini biasanya memiliki batas pada daerah tertentu di
payudara dan bisa diangkat secara keseluruhan melalui
pembedahan.
c. Karsinoma Lobular
Karsinoma lobular mulai tumbuh didalam kelenjar susu, biasanya
terjadi setelah menopause. Jenis kanker ini tidak dapat diraba dan
tidak terlihat pada saat pemeriksaan mammografi. Sekitar 25-30%
penderita karsinoma lobular pada akhirnya akan menderita kanker
invasif (pada payudara yang sama, payudara lainnya atau pada
kedua payudara).
d. Karsinoma Invasif
Kanker invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak
jaringan lainnya, dapat terlokalisir (terbatas pada bagian payudara
saja) maupun bermetastase ( menyebar pada nagian tubuh lainnya).
5. Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan : (Nurarif, 2015)
a. Scan (misalnya MRI, CT). Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi
metastatik dan evaluasi.
b. Termograafi yaitu suatu cara yang menggunakan sinar infra red.
15 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
c. Mamografi untuk mendeteksi massa maligna kecil dalam 2 tahun
sebelum kanker dapat dipalpasi.
d. Biopsi untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2 (Breast
Cancer Susceptibility Gene).
e. USG (ultrasonografi) untuk membedakan lesi solid dan kistik.
f. Pemeriksaan laboratorium berupa darah lengkap dan kimia darah.
6. Klasifikasi
Secara umum jenis kanker payudara dapat dibagi menjadi tiga
yaitu kanker payudara non-invasive, kanker payudara invasive dan
kanker payudara paget’s disease. uraian lengkpanya sebagai berikut:
(Putra, 2015)
a. Kanker payudara non-invasive
Kanker terjadi pada kantong (tube) susu (penghubung antara
alveolus, kelenjar yang memporduksi susu, dan puting payudara).
jenis kanker ini biasanya disebut dengan kanker carsinoma insitu,
dimana kanker payudara belum menyebar kebagian luar jaringan
kantong susu.
b. Kanker payudara invasive
Sel kanker merusak seluruh kelenjar susu serta menyerang
lemak dan jaringan disekitarnya. pada tahap ini kanker telah menyebar
keluar dari kantong susu dan menyerang jaringan disekitarnya, bahkan
menyebabkan metastase seperti ke jaringan kelenjar limfe.
c. Paget’s Disease
16 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Kanker bermula tumbuh disaluran susu, kemudian menyebar
ke kulit areola dan puting. tandanya terlihat kulit pecah-pecah,
memerah, dan mengeluarkan cairan. penyembuhan pada jenis kanker
ini lebih baik jika tidak disertai dengan massa.
Klasifikasi kanker payudara menurut stadium dan harapan
hidup: (National Cancer Institute-surveilance, Epidemology and
Result (SEER), 2001 dalam NANDA, 2015).
a. Stadium 0
Tidak terbukti adanya tumor primer, tidak ada tumor dalam
kelenjar getah bening region, tidak ada metastase ke bagian lain, dan
memiliki harapan hidup 99% selama 5 tahun kedepan.
b. Stadium I
Tumor berukuran kurang atau kurang 2 cm, tidak ada tumor
dalam kelenjar getah bening region, tidak ada metastase jauh dan
memiliki harapan hidup 92% selama 5 tahun kedepan.
c. Stadium IIA
Tumor tidak ditemukan pada payudara, tetapi sel-sel kanker
ditemukan dikelenjar getah bening di ketiak yang terletak di bawah
lengan dapat berpindah-pindah, tidak mengalami metastase jauh dan
memiliki harapan hidup 82% selama 5 tahun kedepan.
d. Stadium IIB
Tumor berukuran lebih besar dari 2 cm tidak lebih dari 5 cm,
sel-sel kanker ditemukan dikelenjar getah bening diketiak yang
17 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
terletak dibawah lengan dapat berpindah-pindah dan tidak
mengalami metastase jauh.
e. Stadium IIIA
Tumor tidak ditemukan pada payudara, tetapi ditemukan
dikelejar getah bening melekat bersama atau pada struktur yang lain,
tidak ada metastase jauh dan memiliki harapan hidup 47% selama 5
tahun kedepan.
f. Stadium IIIB
Tumor telah menyebar kedinding dada atau menyebabkan
pembengkakan, juga terdapat luka bernanah di payudara atau
didiagnosis sebagai inflammatory breast cancer, menyebar ke
kelenjar getah bening dan memiliki harapan hidup 44% selama 5
tahun kedepan.
g. Stadium IV
Ukura tumor sudah tidak dapat ditentukan dan telah
menyebar atau bermetastase ke lokasi yang jauh, seperti tulang,
paru-paru, liver, tulang rusuk, atau organ-organ tubuh lainnya dan
memiliki harapan hidup 15% selama 5 tahun kedepan.
7. Penatalaksanaan
Penanganan pada pasien kanker payudara meliputi:
a. Mastektomi
Mastektomi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat
payudara.
18 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Tipe-tipe mastektomi manurut Martin dan Griffin (2014) terbagi
menjadi 7 yaitu:
1) Mastektomi radial luas
Terdiri prosedur diatas ditambah eksisi kelenjar limfe mammae
internal. Beberapa bagian rusuk harus diangkat untuk mencapai
kelenjar mammae internal, operasi ini jarang dilakukan.
2) Mastektommi radikal (haisted klasik)
Melalui insisi vertikal, seluruh payudara diangkat dengan batas
kulit yang bermakna disekitar puting, areola, dan tumor. Otot
pektoralis mayor dan minor diangkat, vena aksila dipotong. Dalam
pembedahan kulit yang tipis ditinggalkan.
3) Mastektomi radikal modifikasi
Seluruh payudara dan sebagian besar kelenjar limfe pada aksila
diangkat,vena aksila dipotong, otot pektoralis dipertahankan.
4) Mastektomi sederhana (total)
Seluruh payudara diangkat, tetapi kelenjar aksila dan otot
pektoralis tidak. Apabila kanker telah menyebar, aksila diradiasi
atau dilakukan mastektomi radikal.
5) Mastektomi sebagian (reseksi segmen, reseksi potongan)
Tumor dan besar segmen di sekitar jaringan payudara, dibawah
fasia, dan kulit di atasnya diangkat biasanya sekitar sepertiga
payudara.
6) Lumpektomi, tilektomi atau eksisi lokal
19 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Tumor berukuran 3 cm sampai 5 cm jaringan pada kedua sisi
diangkat, memepertahankan jaringan dan kulit payudara lainnya.
7) Mastektomi subkutan
Jaringan payudara, termasuk kedua aksila, diangkat melalui insisi
di bawah payudara. Semua kulit payudara, termasuk puting dan
areola serta tonjolan jaringan kecil di bawah puting, dibiarkan
ditempatnya. Implan silikon disisipkan, baik pada saat pembedahan
awal atau beberapa bulan sesudahnya.
b. Radioterapi
Radiotrapi yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi.
Tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi
lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudaar
menghitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat
dari radiasi. Pengobatan ini biasanya diberikan bersamaan dengan
lumpektomi atau mastektomi (Putra, 2015).
c. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti
kanker dalam bentuk pil, kapsul atau melalui infus yang bertujuan
membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada
pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar ke bagian
tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapi adalah pasien mengalami
20 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan
yang diberikan pada saat kemoterapi (Putra, 2015).
d. Terapi Hormonal
Terapi ini biasa disebut trapi anti-estrogen yang sistem kerjannya
memblok kemampuan estrogen dalam menstimulus perkembangan
kanker payudara (Putra, 2015).
e. Lintas metabolisme
Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas
osteoklas dan resorbsi tulang yang sering digunakan untuk melawan
osteoporosis yang diinduksi oleh ovarian suppression, hiperkalsemia
dan kelainan metabolisme tulang, menunjukan evektivitas untuk
menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang.
Penggunaan asam bifosfonat dalam jangka panjang dapat
menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi
ginjal (Nurarif, 2015).
8. Diagnosis
Diagnosisi dari kanker payudara atau ca mammae dapat dilakukan dengan
beberapa pemeriksaan yang dilakkan oleh tenaga kesehatan antara lain:
a. Anamnesis
Anamnesis atau wawancara merupakan metode pengumpulan data
secara langsung antara perawat dan pasien. Data yang mencakup
wawancara meliputi:
1) Identitas pasien
21 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Identitas pasien mencakup nama pasien, tanggal lahir/usia,
suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal masuk
rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor rekam medik dan
diagnosa medis.
2) Keluhan utama
Keluhan utama terbagi menjadi dua yaitu keluhan utama saat masuk
rumah sakit dan keluhan saat pengkajian. Keluhan utama pada
pasien dengan kanker payudara dapat nerupa adanya massa tumor di
payudara, rasa sakit di payudara, keluar cairan pada puting,
kemerahan pada payudara, payudara terasa restraksi.
3) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang dialami pasien dari penjelasan sebelum
terjadinya keluhan utaman sampai terjadi keluhan utama dan
hingga pada saat pengkajian. Riwayat kanker payudara dari tanda
gejala munjul, penetapan biopsi, keluhan yang paling dirasakan
hingga penanganan yang sudah diberikan untuk menangani
keluhan tersebut.
b) Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit dahulu adalah riwayat penyakit yang pernah di
derita oleh pasien dan berhubungan dengan penyakit yang
sekarang ini.
c) Riwayat penyakit keluarga
22 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Riwayat penyakit kelurga adalah berisi tentang semua anggota
kelurga pasien yang memiliki penyakit kronis, menular, menurun
dan menahun seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes
melitus, TBC, HIV, hepatits B, penyakit kelamin, dan apakah
kelurga ada yang memiliki riwayat kanker payudara.
d) Perilaku yang mempengaruhi kesehatan
Perilaku yang mempengaruhi kesehatan berisi tentang aktivitas
atau prilaku sebelum pasien sakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan pasien, seperti peminum alkohol atau tidak, merokok
atau tidak, ketergantungan obat-obatan atau tidak, dan bagaimana
dengan aktivitas berolahraga.
e) Data Psikososial
Data pisikososial diperlukan untuk mengetahui koping yang
dimiliki pasien, persepsi pasien tentang penyakitnya dan untuk
mengetahaui apakah terjadi gangguan konsep diri pada pasien.
f) Personal hygine
Data personal hygine diperlukan untuk mengetahui frekuensi
mandi, kramas, menyikat gigi, memotong kuku dan ganti pakaian
dalam sehari.
g) Pengkajian spiritual
Pengkajian spiritual dapat ditanyakan bagaimana kebiasaan
beribadah selama sebelum sakit dan sesudah sakit ini. Biasanya
pada pasien yang mengalami penyakit kronis akan lebih
23 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
mendekatkan diri kepada tuhan guna untuk mencari ketenangan
hidupnya.
b. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melihat
kondisi pasien maupun lingkungan sekitar pasien atau respon pasien
dengan penyakit kanker, biasanya terdapat nyeri sehingga respon
pasien terlihat meringis menahan nyeri.
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah dengan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) secara rutin. Pemeriksaan yang dilakukan
dengan teknik inspeksi dan palpasi pada kedua payudara.
d. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus
Diagnosis kanker sering dapat ditentukan dengan pemeriksaan biopsi
jarum halus. Pemeriksaan ini dapat ditegakkan untuk mengetahui
apakah jaringan yang diambil merupakan jaringan jinak (benigna) atau
ganas (maligna).
e. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaa radiologi yang direkomendasikan adalah USG
(Ultrasonografi) payudara dan mammografi.
f. Pemeriksaan Antigen Kanker
Berbagai zat yang disebut CA (Cabcer Ntigen) juga diberi nama
antigen karbohidrat zat tersebut. The American Society of Clinical
24 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Oncology (ASCO) menganjurkan pemeriksaan CA 15-3 untuk
memantau respon metastase penyakit.
B. Pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
1. Pengetahuan
a. Pengetian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain yang membentuk tindakan
seseorang (over behavior) dari pengalaman dan penelitian, ternyata
perilaku didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). Ca
mammae terdiagnosa stadium lanjut, karena upaya deteksi dini kanker
payudara yang masih kurang (Kemenkes RI, 2015). Akibat tingginya
tingkat insiden kanker payudara salah satunya adalah masih rendah
pengetahuan dsan pemahaman masyarakat atau pemahaman masyarakat
akan bahaya kanker payudara dan kesadaran penting melakukan
pemeriksaan dini (Thaha & Widajadja, 2017).
Notoatmodjo (2012) menjelaskan perilaku seseorang atau
masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap,
kepercayaan, dan tradisi. Masih kurangnya kesadaran wanita-wanita
Indonesia dalam melakukan deteksi dini terhadap kanker payudara,
masih banyak wanita Indonesia belum mengetahui cara-cara detekdi
dini kanker payudara menyebabkan angka kejadian kanker payudara
cukup besar.
25 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Pengetahuan perempuan tentang resiko dan manfaat dari
deteksi dini kanker payudara berpengaruh positif terhadap keyakinan
mereka tentang kesehatan, sikap dan perilaku, sehingga perawatan
kesehatan profesional dapat mengembangkan program kesehatan
payudara yang efektif (Erbil, 2012). Adanya pengetahuan yang cukup
diharapkan para wanita akan mampu memotivasi diri mereka untuk
melkuakan tindakan yang berkaitan dengan upaya pencegahan dini.
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Motoatmodjo (2012) tingkat pengetahuan dibagi
menjadi 6domain kognitif, yaitu:
1) Tahu (Knowlage)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, pada tingkatan ini reccel (mengingat kembali)
terhadap sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang
diperkirakan atau rangsang yang diterima. Oleh alasan itu tingkatan
ini adalah yang paling rendah.
2) Memahami (Comprehensio)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan ututk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan bisa
menginterprestasikan materi tersebut secara benar tentang objek
yang dilakukan dengan menjelaskan, menyebutkan contoh dan lain-
lain.
3) Menerapkan (Aplication)
26 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Menerapkan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi
sebenarnya. Menerapkan disini dapat diartikan sebagai aplikasi
dipengguna hukum-hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam
kontak atau sejauh yang berbaring.
4) Analisis (Analysis)
Analisa adalah ekmampuan untuk pria jabarkan suatu materi atau
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada. Sebenarnya satu sama
berbaring, kemampuan analisa ini bisa dilihat dari penggunaan kata
kerja bisa pemikiran, perbedaan, dibagi, mengelompokan dan
sebaginya.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk duduk atau
terhubung bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Menggunakan kata berbaring sistesis ini suatu kemampuan
untuk menyusun, dapat merencanakan, meringkas, menyesuaikan
terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini kiranya kemampuan untuk melakukan perkiraan
terhadap suatu materi atau objek peringkat itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada.
27 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
9. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
a. Pengertian SADARI
Deteksi dini dan diagnosis keganasan memegang peranan
penting untuk memperbaiki prognosis disamping faktor klinis lainnya.
Deteksi dini kanker payudara terdiri dari pemeriksaan payudara sendiri,
pemeriksaan klinis payudara dan mammaografi. Deteksi dini terkait
dengan pengobatan yang tepat adalah strategi yang paling efektif untuk
mengurangi angka kematian akibat kanker payudara. Cara deteksi dini
yang mudah, murang dan dapat dilakukan sendiri yaitu dengan
pemeriksaan sendiri (SADARI). Deteksi dini dapat dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau lebih dikenal dengan
istilah SADARI yang merupakan salah satu langkah deteksi dini untuk
menemukan kanker payudara atau ca mammae stadium awal yang akan
lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin, karena sekitar 85%
kelainan di payudara biasanya pertama kali dikenali oleh penderita
(Rasjidi,2010a).
b. Manfaat SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri dapat mengajarkan perempuan untuk
merasakan dan mengetahui payudara yang normal. Bentuk dan
kepadatan payudara bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu
terutama pada waktu haid. Pemeriksaan payudara sendiri juga
bermanfaat untuk pencegahan atau deteksi dini kanker payudara atau ca
mammae (Rasjidi, 2010).
28 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
c. Langkah-langkah SADARI
Masalah utama terjadinya kanker payudara adalah
ketidakteraturan dan jarang sekali dilakukan SADARI dengan benar.
Pemasyarakatan kegiatan SADARI bagi semua wanita dimulai sejak
usia subur. SADARI sebaiknya dilakukan setiap kali selesai menstruasi
(hari ke-10 dari awal menstruasi), pemeriksaan dilakukan dilakukan
setiap bulan sejak umur 20 tahun (Rasjidi, 2010). Menurut Mikail
(2011), SADARI sangat efektif sampai dengan 90% dalam mendeteksi
kanker payudara termasuk pada wanita usia subur. Dalam melakukan
Pemeriksaan Payudara Sendiri selain harus dilakukan secara rutin, kita
juga harus melakukan dengan langkah-langkah yang benar atau
pemeriksaan dapat menghasilkan hasil yang tepat. Oleh karena itu maka
dibawah ini merupakan langkah-langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri
menurut Yayasan Kanker Indonesia (2013), yaitu:
1) Perhatikan dengan teliti payudara anda dimuka cermin (tanpa
berpakaian), dengan kedua lengan lurus ke bawah.
2) Amati dengan teliti dan perhatikan bila ada benjolan atau
perubahan bentuk pada payudara sebab anda sendirilah yang lebih
mengenal tubuh anda.
3) Angkat kedua lengan lurus ke atas dan ulangi pemeriksaan seperti
diatas.
Dengan keua siku mengarah kesamping, tekanlah telapak tangan
anda yang satu pada yang lain secara kuat. Cara ini akan
29 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
menegangkan otot-otot dad anda sehingga perubahan-perubahan
seperti cekungan (dekok) dan benjolan akan lebih terlihat.
Pencetlah pelan-pelan daerah di sekitar puting kedua payudara
anda, dan amati apakah keluar cairan yang tidak normal (tidak
biasa).
4) Berbaringlah dengan tangan kanan dibawah kepala dan letakkan
bantal kecil dibawah punggung kanan.
5) Rabalah seluruh permukaan payudara kanan dengan tangan kiri
sampai ke daerah ketiak. Perhatikanlah jika ada benjolan yang
mencurigakan. Lakukan perabaan yang sama untuk payudara kiri.
6) Raba payudara denga tiga ujung jari tengah yang dirapatkan.
7) Lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap,
dimulai dari pinggir dengan mengikuti arah putaran jarum jam.
d. Hasil yang Terdapat Pada Pemeriksaan SADARI
Bila telah melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara
benar dan rutin maka kita pasti akan mengenal bagaimana payudara
sendiri dan mengenali perubahan yang terjadi pada payudara sendiri
dan mengenali perubahan yang terjadi pada payudara kita sendiri. Oleh
karena itu, dibawah ini merupakan gambaran hasil dari peyudara
normal dan payudara tidak normal. Hasil pemeriksaan payudara normal
dan tidak normal:
30 Tingkat Pengetahuan Masyarakat..., AYU TRI OKTAFIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2020
Tabel 2.1 Hasil pemeriksaan payudara normal dan tidak normal
Payudara Tidak Normal Payudara Normal
1) Penambahan ukuran/besar
yang tidak biasa pada payudara
Tidak ada penambahan ukuran
payudara dari biasanya
2) Salah satu payudara
menggantung lebih rendah dari
biasanya
Kedua payudara sama besar
(simetris)
3) Cekungan atau lipatan pada
puting
Puting tidak mengelaurkan cairan
seperti darah atau susu
4) Perubahan penampilan puting
paudara
Tidak ada benjolan pada kedua
payudara
5) Keluar cairan seperti susu atau
darah dari salah satu puting
Idak teraba pembesaran kelenjar
getah bening pada lipatan ketiak
atau leher
6) Adanya benjolan pada
payudara
Tidak ada pembengkakan pada
lengan bagian atas.
7) Pembesaran kelenjar getah
bening pada lipatan ketiak atau
leher
8) Pembengkakan pada lengan
bagian atas.