BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. · PDF filekeliru sering kali menyampingkan...
date post
31-Jan-2018Category
Documents
view
214download
1
Embed Size (px)
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. · PDF filekeliru sering kali menyampingkan...
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI (Air Susu Ibu)
1. Pengertian
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biscuit,
bubur nasi dan tim. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka
waktu setidaknya selama 4 bulan tetapi bila mungkin selama 6 bulan
(Roesli, 2000).
ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik baik bayi,
yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Terkait itu, ada suatu
hal yang perlu disayangkan, yakni rendahnya pemahaman ibu, keluarga
dan masyarakat mengenai pentingnya ASI bagi bayi. Akibatnya, program
pemberian ASI eksklusif tidak berlangsung optimal (Prasetyono, 2009).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI eksklusif adalah makanan
terbaik bagi bayi terutama pada 6 bulan pertama karena didalamnya
mengandung zat besi yang paling sempurna untuk perkembangan dan
pertumbuhan bayi.
9
10
2. Kandungan ASI
Kandungan kandungan zat yang terdapat dalam ASI adalah
protein, laktosa, vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai makanan bagi
bayi. Oleh karena itu, ASI dalam jumlah cukup dapat memenuhi
kebutuhan gizi selama 6 bulan pertama setelah kelahiran (Baskoro, 2008) :
a. Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk Laktosa (gula susu) yang
jumlahnya tidak terlalu bervariasi setiap hari, dan jumlahnya lebih
banyak ketimbang dalam PASI. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan
PASI adalah 7 : 4, sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan
PASI. Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi penting yang
berperan dalam pertumbuhan sel-sel saraf. Di dalam usus, sebagian
laktosa akan diubah menjadi asam laktat, yang berfungsi mencegah
pertumbuhan bakteri yang berbahaya, serta membantu penyerapan
kalsium dan mineral-mineral lain.
b. Protein
Protein sangat bagus karena semua unsur protein ini sangat
penting bagi bayi pada tahun pertama hidupnya. Karena pada tahun
pertama pertumbuhan bayi sangat cepat, didalam kandungan Protein
Whey, terkait juga protein yang baik yaitu taurin merupakan protein
otak yang diperlukan untuk otak, susunan syaraf, selain itu juga
penting untuk pertumbuhan retina. Lactoferin juga protein yang
penting karena lactoferin mengangkut zat besi dari ASI ke darah dan
11
lactoferin dapat menjaga usus dari bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit. Sedangkan protein lysosyme yang dapat mematikan bakteri
yang berbahaya.
c. Lemak
Jenis lemak dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang
dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan mudah dicerna karena
mengandung enzim lipase- omega 3, omega 6 dan DHA adalah lemak
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel jaringan otak.
Lemak juga mengandung asam linoleat, jenis asam ini tidak dapat
dibuat oleh tubuh yang mempunyai fungsi untuk memacu
perkembangan sel syaraf otak bayi.
d. Mineral
Mineral juga terkandung dalam ASI meskipun kadarnya relatif
rendah. Zat besi dan kalsium yang terkandung didalam mineral sangat
stabil dan mudah diserap.
e. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang dibutuhkan bayi sampai 6 bulan
kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir belum mampu menyerap
vitamin K.
3. Manfaat Pemberian ASI
ASI banyak mengandung komposisi zat gizi yang berperan penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Manfaat ASI
menurut Suradi (2004):
12
a. Bagi bayi
Ada 4 manfaat ASI :
1) ASI sebagai nutrisi
Di dalam ASI terdapat nutrisi-nutrisi yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan otak antara lain : taurin, laktosa dan asam lemak
ikatan panjang.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh
Bayi baru lahir membawa imunoglobulin (zat kekebalan tubuh)
secara alamiah. Tetapi zat ini akan segera turun apabila bayi telah
dilahirkan. Pada saat zat kekebalan tubuh yang dibawa sejak lahir
sudah mulai menurun, maka kemampuan bayi mempertahankan
daya tahan tubuhnya mulai lambat, setelah itu akan terjadi
kesenjangan daya tahan tubuh. Kesenjangan ini dapat diatasi
dengan pemberian ASI, karena ASI mengandung zat kekebalan
tubuh, yang dapat melindungi bayi dari infeksi, bakteri, virus dan
jamur.
3) ASI meningkatkan kecerdasan
Kecerdasan anak erat kaitannya dengan otak, maka perkembangan
kecerdasan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan otak. Salah
satunya yang berperan dalam perkembangan otak adalah nutrisi
dengan memberikan ASI perkembangan otak dapat berkembang
secara optimal dan menjadikan perkembangan potensi kecerdasan
anak secara maksimal.
13
4) Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan
merasakan kasih sayang, merasa aman dan tentram serta perasaan
terlindungi dan disayangi. Inilah yang menjadi dasar
perkembangan emosi bayi dan membentuk percaya diri dan dasar
spiritual yang baik. Keuntungan lain dari pemberian ASI menurut
tidak mudah tercemar, melindungi bayi dari infeksi, lebih murah /
ekonomis, mengandung vitamin yang cukup, mencegah anemia
akibat kekurangan zat besi, ASI mudah dicerna dan menghindari
bayi dari alergi.
b. Bagi ibu
1) Mengurangi resiko kanker payudara (Ca Mammae).
Menyusui mengurangi resiko kanker payudara pada ibu dan infeksi
alergi.
2) Mengurangi resiko kanker indung telur (Ca Ovarium) dan kanker
rahim (Ca Endometrium).
Wanita yang mengidap kanker indung telur ephitenal dibanding
dengan perempuan dengan kondisi neoplastic menunjukkan tren
terbalik terhadap resiko terkena kanker indung telur dengan
meningkatkan durasi menyusui dan jumlah anak yang disusui.
3) Mengurangi resiko keropos tulang (Osteoporosis).
Perempuan dengan banyak anak dan periode menyusui yang
panjang memiliki kepadatan mineral tulang lebih tinggi / sama dan
14
resiko patah lebih rendah / sama dibandingkan dengan yang tidak
pernah melahirkan dan menyusui.
4) Mengurangi resiko rheumatoid artritis.
5) Metode KB paling aman.
6) Mengurangi resiko diabetes maternal
c. Bagi keluarga
1) Mudah pemberiannya
Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan
kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak,
botol, dan dot yang selalu harus dibersihkan.
2) Menghemat biaya
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang digunakan untuk
membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain.
Selain itu, penghematan juga disebabkan bayi yang mendapat ASI
lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
3) Mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera
Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih jarang,
sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan
hubungan bayi dan keluarga.
d. Bagi lingkungan
1) Mengurangi bertambahnya sampah
Dengan hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) manusia tidak
memerlukan kaleng susu, karton, kertas pembungkus.
15
2) Mengurangi polusi udara
Air Susu Ibu (ASI) tidak menambah polusi udara karena untuk
membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap.
e. Bagi Negara
1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI
menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian anak
menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa
ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya
diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian
bawah.
2) Mengurangi subsidi kesehatan
Subsidi untuk rumah sakit berkurang karena rawat gabung akan
memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi
persalinan dan infeksi nosokomial, serta mengurangi biaya yang
diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI
lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan anak yang
mendapat susu formula.
3) Menghemat devisa untuk membeli susu formula
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu
menyusui eksklusif selama 6 bulan, berapa banyak devisa yang
dapat dihemat oleh negara yang sebelumnya dipakai untuk
membeli susu formula.
16
4. Faktor-faktor yang terkait Pemberian ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI menurut Prasetyono
(2009) sebagai berikut :
a. Aspek pemahaman dan pola pikir
Meskipun pemberian ASI telah banyak disosialisasikan, namun
tidak sedikit ibu yang belum mengerti dan menganggap remeh hal itu,
terutama para ibu yang bekerja di luar rumah. Beberapa anggapan
keliru sering kali menyampingkan kebutuhan nutrisi bayi. Selain itu,
keberhasilan media promosi dapat berpengaruh terhadap pola pikir
para ibu bahwa susu formula yang banyak mengandung DHA, AA dan
kandungan lain lebih cocok dan sangat dibutuhkan oleh bayi
ketimbang ASI, yang membuat mereka repot menyusui.
Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama
6 bulan pertama kelahiran dikarenakan kurangnya informasi dan
pengetahuan dikarenakan o