BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - UMPrepository.ump.ac.id/2164/3/BAB II_WIDAYAT_MANAJEMEN'17.pdfBAB II...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - UMPrepository.ump.ac.id/2164/3/BAB II_WIDAYAT_MANAJEMEN'17.pdfBAB II...
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari
pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan
Kotler dan Keller, (2009). Sedangkan Assauri, (2010) menjelaskan
pemasaran yaitu kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Menurut Kotler dan Keller, (2009) Tujuan pemasaran adalah
mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau
jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya,
pemasaran harus menghasilkan seorang melanggan yang siap untuk
membeli. Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk
dan jasa tersedia.
2. Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran
Banyak pengertian yang diberikan mengenai Manajemen Pemasaran.
Salah satu pengertian menyatakan, bahwa manajemen pemasaran
merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun
dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna
mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. Dengan
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
8
batasan pengertian mengenai manajemen pemasaran seperi diatas, maka
akan tercakup ruang lingkup yang sangat luas. Secara singkat dapat
dinyatakan bahwa manajemen pemasaran mencakup seluruh filsafat,
konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran Assauri, (2010).
3. Price (Harga)
Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang
seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen dalam
melakukan pembelian dan tidak bisa dikesampingkan oleh perusahaan.
Assauri (2010) harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan lainnya hanya unsur biaya
saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih
banyak perusahaan yang masih kurang sempurna dalam menangani
permasalahan penetapan harga tersebut. Sedangkan Tjiptono (2008) me
nambahkan harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat
fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Mungkin harga adalah elemen
termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan; fitur produk,
saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu Kotler
dan Keller, (2009).
Tujuan penetapan harga menurut Assauri (2010) adalah sebagai
berikut:
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
9
1. Memperoleh laba yang maksimum salah satu tujuan yang paling lazim
dalam penetapan harga adalah memperoleh hasil laba jangka pendek
yang maksimum.
2. Mendapatkan share pasar tertentu, sebuah perusahaan dapat menetapkan
tingkat harga untuk mendapatkan atau meningkatkan share pasar,
meskipun mengurangi tingkat keuntungan pada masa itu.
3. Memerah pasar (market skimming). Prusahaan mengambil manfaat
memperoleh keuntungan dari bersedianya pembeli dengan harga yang
lebih tinggi dari pembeli yang lain karena barang yang ditawarkan
memberikan nilai yang lebih tinggi bagi mereka.
4. Mencapai tingkat hasil penjualan maksimum pada waktu itu. Perusahaan
menempatkan harga untukmemaksimumkan penerimaan penjualan pada
masa itu.
5. Mencapai keuntungan yang ditargetkan. Perusahaan menetapkan harga
tertentu untuk dapat mencapai tingkat labayang berupa rateof return yang
memuaskan,
6. Mempromosikan produk. Perusahaan menetapkan harga khusus yang
rendah untuk mendorong penjualan bagi produknya,bukan semata-mata
berjuang mendapatkan untung yang besar.
4. Brand image (Citra merk)
Merk dagang (brand) menurut Assauri (2010), adalah nama,
istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut,
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
10
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi (barang atau jasa) dari seorang
penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk.
Sedangkan brand image (citra merk) adalah cerminan sebuah produk yang
pertama kali dilihat sebelum pengambil keputusan untuk membeli ataupun
ketertarikan (minat) untuk membeli suatu produk.
Menurut Keller dalam Ferrinadewi (2008) brand image adalah
persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan
asosiasinya pada merek tersebut. Bahwa pemahaman tentang merek
merupakan ingatan alam bawah sadar konsumen terhadap merk itu sendiri.
Ferrinadewi (2008), brand image terdiri dari 2 komponen yaitu
brand association atau asosiasi merek dan favorability, strength &
uniqueness of brand association atau sikap positif, kekuatan dan keunikan
merek.
Citra merk mencerminkan jati diri dari perusahaan didasarkan pada
apa yang dilihat atau dikira oleh masyarakat tentang perusahaan yang
bersangkutan. Bisa jadi satu perusahaan memiliki citra merk yang berbeda
dihadapan orang. Merek adalah kebutuhan strategis yang membantu
perusahaan untuk menciptakan nilai lebih bagi konsumen dan untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Merek yang
sukses akan meningkatkan kepercayaan produk dan jasa pada konsumen.
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
11
5. Country of origin (Negara asal)
Kebanyakan konsumen sekarang ini sangat kritis dalam memilih
suatu produk, mereka tidak hanya melihat dari segi harga ataupun brand
image suatu produk. Country of origin atau negara asal suatu produk juga
sangat diperhatikan dalam pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2009),
persepsi negara asal atau country of origin perception adalah asosiasi dan
kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah negara.
Pejabat pemerintah ingin memperkuat citra negara mereka untuk
membantu pemasar domestik yang melakukan ekspor. Sikap terhadap
country of origin dapat berganti sepanjamg waktu Kotler dan Keller (2009).
Isu-isu yang terjadi disebuah negara dapat mempengaruhi citra negara asal
sehingga mempengaruhi penjualan atau ketertaikan konsumen
menggunakan produk dari negara tersebut. Sehingga setiap negara
berlomba-loba dalam menciptakan citra negarannya yang baik demi
menarik konsumen untuk menggunakan produk dari negara tersebut.
Negara asal produk atau merek mempengaruhi minat beli seseorang
dan mencerminkan kualitas dari suatu produk. Dimana pandangan orang
tentang kualitas produk atau merek tersebut tidak akan sama apabila
diproduksi di negara lain. Negara asal suatu produk merupakan elemen
pemasaran yang penting dan yang mempengaruhi persepsi konsumen
maupun perilaku. Persepsi positif country of origin suatu produk dapat
menambah kepercayaan atau keyakinan konsumen terhadap produk. Begitu
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
12
juga sebaliknya persepsi negatif dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
6. Purchase intentions (Minat beli)
Tujuan dari sebuah perusahaan menciptakan dan memasarkan
produk salah satunya adalah menarik minat beli konsumen. Karena
pembelian biasanya diawali dari ketertarikan atau minat beli akan suatu
produk. Berbagai cara dilakukan oleh penjual ataupun produsen untuk
menarik minat beli konsumen guna meningkatkan penjualan dan meraih
keuntungan yang maksimal. Memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan bukanlah hal yang dapat dilakukan dengan mudah oleh penjual
atau produsen. Oleh karena itu penjual perlu memahami berbagai faktor
yang menjadi daya tarik konsumen dalam pembelian.
Menurut Sciffman dan Kanuk (2007), menjelaskan bahwa pengaruh
eksternal, kesadaran kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif
adalah hal yang dapat menimbulkan purchase intention. Sedangkan menurut
Kotler dan Keller (2009), purchase intention adalah sebuah perilaku di
mana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu
produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan
mengonsumsi atau menginginkan suatu produk. Beberapa tahapan yang
dilalui dalam proses memunculkan minat beli konsumen ada tiga, yaitu:
a. Tahap Kognitif
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
13
Tahap kognitif adalah tahap yang terdiri dari kesadaran atau
pemahaman penerima pesan. Dalam tahap ini dalam pikiran penerima
pesan dapat dipengaruhi oleh pesan dalam iklan tersebut. Karena itu,
tahap ini terfokus pada iklan tersebut.
b. Tahap Afektif
Tahap afektif adalah tahap yang terdiri dari kesuksesan dan
kecenderungan penerima pesan akan produk yang di iklankan. Pada
tahap ini penerima pesan dipengaruhi alam emosinya. Sama halnya pada
tahap kognitif, terhadap afektif ini terfokus pada iklannya. Komponen
afektif meliputi sikap, evaluasi, perasaan tertentu pada produk yang
pesan-pesannya telah menyentuh konsumen.
c. Tahap Konatif
Tahap konatif merupakan tahap pembbelian oleh penerima pesan.
Tahap ini mengacu pada tindakan. Semua berakhir pada perubahan
tentang seberapa jauh efektivitas dari produk yang di iklankan, karena iu
tahapan ini berfokus pada produknya. Kepuasan maupun ketidakpuasan
konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi tindakan
selanjutnya. Jika konsumen merasa puas akan suatu produk maka
kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk
atau jasa akan lebih tinggi.
Kotler & Keller (2009) menambahkan minat beli adalah perilaku
konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan
keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Adapun minat membeli
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
14
itu muncul melalui berbagai rangkaian proses, antara lain: pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, dan akhirnya akan
timbul sebuah minat beli yang ada pada diri konsumen.
7. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang telah mengkaji Pengaruh Price,
Brand Image dan Country Of Origin Terhadap Purchase Intention Sepeda
Motor Merk Honda antara lain:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan dengan
penelitian ini
1 Yanthi
dan
Jatra,
2015
Pengaruh
Country Of
Origin, Brand
Image, Dan
Perceived
Quality
Terhadap
Minat Beli
Sepeda Motor
Honda Beat Di
Kota Denpasar
1) Country of origin
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat beli. 2)
Variabel brand image
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat beli. 3)
Variabel perceived
quality berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat beli
Terletak pada
variabel penelitian.
Peneliti hanya
menggunakan
variabel brand image
dan country of origin
terhadap purchase
intention.
Selanjutnya peneliti
menambahkan
pengaruh price
terhadap purchase
intention.
2 Rizky
dan
Yasin,
2014
Pengaruh
promosi dan
harga terhadap
minat beli
perumahan
Obama PT.
Nailah Adi
Kurnia Sei
Mencirim
Medan
Bahwa promosi dan
harga berpengaruh
positif terhadap minat
beli, harga
berpengaruh positif
terhadap minat beli,
variable promosi dan
harga secara bersama-
sama berpengaruh
terhadap minat beli.
Terletak pada
variabel penelitian.
Peneliti
menambahkan
variabel brand image
dan country of origin
serta mengilangkan
variabel promosi.
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
15
3 Arista
dan
Astuti,
2011
Analisis
Pengaruh Iklan,
Kepercayaan
Merek, dan
Citra Merek
terhadap Minat
Beli Konsumen
iklan berpengaruh
terhadap minat beli,
kepercayaan merek
berpengaruh terhadap
minat beli, dan citra
merek tidak
berpengaruh terhadap
minat beli.
Terletak pada
variabel penelitian.
Peneliti hanya
menggunakan
variabel citra merek
terhadap minat beli.
8. Kerangka Pemikiran
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2016), mengemukakan
bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan
secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis
perlu dijelaskan hubungan antara variabel bebas (independen) dan variabel
terikat (dependen).
1. Hubungan antara Price dan Purchase Intention
Menurut Tjiptono (2008), harga berfungsi dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Minat beli
konsumen tidak hanya keinginan untuk membeli suatu produk, namun
juga dengan melihat kemampuan daya beli serta kesesuaian harga dengan
kualitas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Risky dan Yasin, (2014)
meneliti tentang pengaruh promosi dan harga terhadap minat beli,
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
16
menyimpulkan bahwa harga berpengaruh positif secara parsial dan
simultan terhadap minat beli.
2. Hubungan antara Brand Image dan Purchase Intention
Terdapat hubungan antara brand image dan purchase intention
(minat beli), menurut Ferrinadewi (2008), brand image merupaka
persepsi merek yang nantinya persepsi ini akan digunakan oleh
konsumen dalam evaluasi alternatif merek yang akan dipilih. Artinya
minat beli seseorang berawal dari melihat brand image yang sesuai
dengan keinginan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yanthi dan Jatra
(2015), meneliti tentang pengaruh country of origin, brand image, dan
perceived quality terhadap minat beli, menyimpulkan bahwa brand
image, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli.
3. Hubungan antara Country of Origin dan Purchase Intention
Terdapat hubungan antara country of origin dan purchase
intention (minat beli), menurut Kotler dan Keller (2009), persepsi negara
asal dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen secara
langsung dan tidak langsung. Kekhawatiran bagi pemasar global adalah
bagaimana maslah politik tentang negara asal mereka dapat
mempengaruhi persepsi tentang produk mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yanthi dan Jatra
(2015), meneliti tentang pengaruh country of origin, brand image, dan
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
17
perceived quality terhadap minat beli, menyimpulkan bahwa country of
origin berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan kerangka
pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Keterangan garis:
= Hubungan secara parsial
= Hubungan secara simultan
9. Hipotesis
Atas dasar pertimbangan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1 = Price, brand image, dan country of origin secara simultan
berpengaruh terhadap purchase intention
H2 = Price secara parsial berpengaruh terhadap purchase intention
PRICE (X1)
PURCHASE
INTENTION (Y)
H2
H3
BRAND IMAGE (X2)
COUNTRY OF
ORIGIN (X3)
H4
H1
Pengaruh Price, Brand…, Widayat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017