BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pompaeprints.umm.ac.id/60475/3/BAB II.pdf · Cara kerja...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pompaeprints.umm.ac.id/60475/3/BAB II.pdf · Cara kerja...
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut,
kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran, hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedan tekanan
perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Pada prinsipnya pompa mengubah impller mekanik menjadi impeller aliran
fluida, impeller yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan
dan mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan
hidraulik yang besar, hal ini impeller dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan
berat, dalam operasi mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge
yang besar dan tekanan isap yang rendah, akibat tekanan yang rendah pada sisi isap
pompa, maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan
yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada
ketinggian yang diinginkan.
2.2 Klasifikasi pompa
A. Pompa kerja positif (positive displacement pump) disebut juga dengan pompa
aksi impeller, impeller mekanik dari putaran poros pompa dirubah menjadi
impeller tekanan untuk memompakan fluida, pada pompa jenis ini dihasilkan
head yang tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah.
B. Pompa sentrifugal (Dynamic pump / sentrifugal pump) merupakan suatu pompa
yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu impeller berputar
dengan kecepatan tinggi, fluida masuk dipercepat oleh impeller yang menikkan
kecepatan fluida maupun tekanannya dan melemparkan kelur impeller.
5
2.3 Jenis-jenis Pompa Kerja Positif
A. Pompa putar (Rotary) komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah
rumah pompa dengan sambungan saluran isap (suction) dan sambungan saluran
kempa (discharge) dan didalam rumah pompa tersebut terdapat komponen yang
berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps), atau ulir (screw pumps).
Secara umum prinsip kerja pompa rotary pumps adalah sebagai berikut:
berputarnya elemen dalam rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan
pada saluran isap, sehingga terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah
pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh
elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan
terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi pengecilan rongga,
sehingga cairan terkempakan ke luar. Untuk memperjelas hal ini akan dibahas
satu-persatu jenis-jenis pompa yang termasuk jenis rotary pumps.
Macam-macam pompa Rotary:
1) Pompa roda gigi luar pompa ini merupakan jenis pompa rotary yang
peling sederhana, apabila gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap cairan
akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi tersebut. Kemudian
cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila giginya
bersatu lagi.
2) Pompa cuping (lobe pump) pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis
roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai dua rotor atau lebih dengan
2 3 4 cuping atau lebih pada masing-masing rotor. Putaran rotor tadi
diserampakkan oleh roda gigi luarnya.
3) Pompa roda gigi dalam jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai
gerigi dalam yang berpasangan dengan roda gigi kecil dengan
penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan
sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap
pompa.
6
4) Pompa sekrup (screw pump) pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup
yang berputar di dalam rumah pompa yang diam. Pompa sekrup tunggal
mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator atau
lapisan heliks dalam (internal helikx stator). Pompa 2 sekrup atau 3
sekrup masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler).
5) Pompa baling geser (sliding vane pump) pompa berporos tunggal yang
di dalam rumah pompa berisi sebuah rotor berbentuk silinder yang
mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya, ke dalam alur-alur ini
dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada dinding dalam rumah
pompa dan dapat berputar secara radial dengan mudah. Rotor ini
dipasang asimetri dalam rumah pompa, ketika rotor berputar tekanan
dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja isap dan pada saluran
pemasukan terjadi pembesaran ruang kosong. Sehingga cairan dapat
mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam rumah pompa,
pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong sehingga pada
tempat ini terjadi kerja keempat. Dengan cara ini secara berturut-turut
terjadi kerja isap dan kerja keempat, jenis pompa ini digunakan untuk
pompa vakum.
B. Pompa torak, pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas
selama pergerakan piston sepanjang langkahnya. Volume cairan yang
dipindahkan selama satu lagkah piston akan sama dengan perkalian luas piston
dengan panjang langkah.
Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal
dan kerja ganda, sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan dapat
dikelompokkan dalam pompa torak silinder tunggal dan pompa torak silinder
banyak.
Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi
sebagai berikut. Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, zat cair akan
terisap oleh katup isap di sebelah bawah dan pada saat yang sama cairan yang
7
ada di sebelah atas torak akan terkempakan ke luar. Jika torak bergerak ke
bawah katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka sehingga cairan
tertekan ke atas torak melaluikatup kempa, dengan gerakan ini maka akan
terjadi kerja isap dan kerja kempa secara bergantian. Aliran cairan yang
dihasilkan terputus-putus. Cara kerja pompa torak kerja ganda pada prinsipnya
sama dengan cara kerja pompa torak kerja tunggal, tetapi pada pompa torak
kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua katup kempa yang masing-masing
bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat yang sama terjadi kerja isap dan
kerja kempa, karena itu aliran zat cair menjadi impeller lebih teratur.
Komponen-komponen pompa torak
1) Torak, mengatur perpindahan zat cair.Torak terdiri dari sejumlah cakra
yang biasanya terbuat dari besi tuang dan diantaranya dipasang sebuah
atau lebih gelang perapat, yang bertugas merapatkan ruang antara torak
dan silinder. Gelang perapat dapat berupa manset atau gelang torak,
kadang-kadang torak pada penggunaannya tidak diperlengkapi dengan
gelang perapat khusus. Untuk mengurangi rugi bocor biasanya torak
dibuat lebih panjang dan disekelilingnya diberi alur labirin. Oleh karena
torak tidak atau impeller tidak menyinggung silinder maka rugi gesekan
tidak besar, sehingga dapat diperoleh penghematan kerja.
2) Silinder, biasanya dilapisi dengan perunggu atau lapisan lain yang dapat
diganti. Bagian sebelah dalam harus dibuat sebulat dan selicin mungkin,
sehingga bila aus pelapis silinder dapat diganti dengan mudah.
3) Katup, gunanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukan dan
lubang pengeluaran dari silinder pada saat yang tepat dan bekerja secara
otomatis karena adanya perbedaan tekanan di atas dan di bawah katup.
Sering kali katup diperlengkapi dengan pegas guna menutup katup,
menurut cara dan pada saat yang tepat.
8
4) Mekanik Engkol, mekanik engkol dan mekanik batang penggerak
mengatur supaya gerak putar motor diubah menjadi gerak bolak balik
torak.
5) Lemari Roda Gigi, jumlah putaran motor diperlambat oleh suatu
trasmisi tali. Pada pompa torak yang berjalan lambat, jumlah putaran
cakra tali yang tinggi diperlambat sampai ke jumlah putaran poros
engkol yang sesuai melalui tranmisi roda gigi. Lemari roda gigi harus
diisi minyak sampai ketinggian tertentu, minyak tidak hanya mengatur
pelumasan roda gigi tetapi juga mengatur pelumasan mekanik engkol.
6) Sungkup Udara, digunakan agar aliran zat cair stabil (tetap). Tanpa
sungkup udara aliran zat cair sering berubah-ubah hal ini disebabkan
karena kecepatan torak sulit dipertahankan stabil, ada dua sungkup
udara yaitu sugkup udara isap dan sungkup udara kempa.
(Gambar 2.1 Pompa Torak)
2.3 Jenis-jenis pompa Dinamik
A. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeller dan saluran inlet
ditengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeller berputar, fluida
mengalir menuju casing disekitar impeller sebagai akibat dari gaya sentrifugal.
Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida sementara
9
kecepatan putar impeller tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi
tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outlet nya.
Gambar 2.2 : pompa cemtrifugal
B. Pompa Aksial
Pompa aksial bisa juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini
menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeller dan gaya lifting dari sudu
terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan pada sistem drainase dan irigasi.
Pompa aksial vertikal single stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang
pompa aksial two stage lebih ekonomomis penerapannya. Pompa aksial
horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang
kecil dalam alirannya.
10
Gambar 2.3 : pompa axial
C. Spesial Effect Pump
Pompa ini sering digunakan untuk kebutuhan 7lectrom. Pompa yang termasuk
dalam electro effect pump yaitu jet (electrom), gas Lift, hydraulic ram dan
electromagnetic. Pompa jet digunakan untuk mengkonversi electro tekanan dari
fluida bergerak menjadi electro gerak sehingga menciptakan area bertekanan
rendah, dan dapat menghisap di sisi suction. Gas lift pump adalah sebuah cara
untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan jalan menginjeksikan
suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari fluida
tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan. Pompa
electromagnetic adalah pompa yang menggerakan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya electromagnetic.
11
Gambar 2.4 : pompa spesial effec
2.5 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang menggunakan impeller sebagai
penggerak utama. Impeller yang di pasang pada salah satu ujung poros dan pada
ujung yang lain dipasang kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Bentuk
impeller yang dipasang menyebabkan aliran fluida yang keluar dari pompa akan
membentuk aliran yang tegak lerus terhadap poros pompa. Pada pompa sentrifugal
terdapat mechanical seal yang digunakan untuk mencegah kebocoran fluida keluar
atau udara masuk ke dalam pompa.
A. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Prinsip kerja pompa ini adalah fluida memasuki nosel pada sisi masuk menuju
titik tengah impeller yang berputar. Ketika berputar, impeller akan memutar
cairan yang ada dan mendorongnya keluar antara dua siripnya, serta
menciptakan percepatan sentrifugal. Ketika cairan meninggalkan titik tengah
impeller, menciptakan daerah bertekanan rendah sehingga cairan
dibelakangnya mengalir ke arah sisi masuk. Karena sirip impeller berbentuk
kurva, cairan akan terdorong kearah tangensial dan radial oleh gaya sentrifugal
terlihat. Gaya ini terjadi di dalam pompa seperti halnya yang dialami air dalam
ember yang diputar diujung seutas tali. Intinya adalah bahwa energi yang
12
diciptakan oleh gaya sentrifugal adalah energi kinetik. Jumlah energi yang
diberikan ke cairan sebanding dengan kecepatan pada piringan luar impeller.
SeEnergi kinetik cairan yang keluar dari impeller tertahan dengan penciptaan
terhadap aliran. Tahanan pertama diciptakan oleh rumah pompa (volute) yang
makin cepat impeller berputar maka semakin besar energi diberikan kepada
cairan. Menangkap cairan dan memperlambatnya. Pada nosel keluar, cairan
makin diperlambat dan kecepatannya diubah menjadi tekanan sesuai dengan
prinsip Bernoulli.
B. Kelebihan Pompa Sentrifugal
Ada pun kelebihan pompa sentrifugal antara lain:
1) Aliran yang halus (smooth) di dalam pompa.
2) Tekanan yang seragam pada discharge pompa.
3) Biaya rendah.
4) Bisa mengatasi jumlah fluida yang besar.
5) Dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi
selanjutnya dapat dikoneksikan langsung dengan turbin uap dan motor
elektrik.
C. Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1) Kapasitas Kapasitas rendah : < 20 m3/jam
Kapasitas menengah: 20 – 60 m3/jam
Kapasitas tinggi: > 60 m3/jam
2) Tekanan Discharge
Tekanan rendah: < 5 kg/cm2
Tekanan menengah: 5-50 kg/cm2
Tekanan tinggi: >50 kg/cm2
3) Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat
Single stage: Terdiri dari satu impeller dan satu casing.
Multi stage: Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing
13
Multi impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel
dalam satu casing.
Multi impeller dan multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi
stage.
4) Posisi Poros
Poros tegak
Poros mendatar
5) Jumlah Suction
Single suction
Double suction
6) Arah Aliran Keluar impeller
Radial flow
Axial flow
Mixed flow
D. Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal yang tersaji pada
Gambar di bwah ini.
Gambar 2.5 : pompa sentrifugal
14
Keterangan:
1) Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana
poros pompa menebus casing.
2) Packing
Digunakan untuh mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari
casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes dan teflon.
3) Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroprasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian
berputar lainnya.
4) Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai
leakage joint, internal bearing, dan interstage atau distance sleever.
5) Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
6) Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi
dinamis (single stage).
7) Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
8) Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara berkelanjutan,
15
sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi
kekosonga akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
9) Casing Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeler maupun bagian belakang impeler,
dengan cara memperkecil celah antara casing dan impeler.
10) Discharge Nozzle
Sisi keluar pada arah discharge.
E. Pompa Setrifugal Single Stage
Pompa ini mempunyai satu impeller seperti yang diperlihatkan dalam gambar
di bawah ini. Head total yang ditimbulkan hanya berasal dari satu impeller
relatif rendah. Terdapat 2 jenis poros yaitu poros horisontal dan poros vertical.
Gambar 2.6 : pompa sentrifugal singgle stage
F. Pompa Sentrifugal Multi Stage
Pompa ini menggunakan beberapa impeller yang dipasang secara berderet (seri)
pada satu poros. Prinsip kerja dari pompa multistage yaitu air terhisap oleh
impeller. Air yang masuk impeller ikut berputar dan terdorong oleh sudu-sudu
16
impeller dan membentuk Gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal tersebut membuat
air menjauhi lingkaran dan menuju difuser dengan kecepatan tinggi. Pada
diffuser energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan. Air yang
meninggalkan titik tengah impeller menimbulkan kevakuman pada tengah
impeller sehingga dapat menghisap air. Prinsip kerja pada impeller kedua Sama
dengan imppeler pertama. Pada impeller terakir atau impeller ke enam air
keluar pada sisi discharge. Head total pompa ini merupakan jumlah dari head
yang dihasilkan oleh masing-masing impeller sehingga lebih tinggi dari pompa
single stage. Pemasangan diffuser pada rumah pompa banyak tingkat lebih
menguntungkan daripada dengan rumah volut, karena aliran dari satu tingkat
ketingkat berikutnya lebih mudah dilakukan.
Gambar 2.7 : pompa sentrifugal multi stage
G. Ganguan-Gangguan Pada Pompa
Gangguan pada pompa dapat menyebabkan menurunnya kinerja pompa
tersebut untuk mengumpan air. Gangguan pada pompa juga dapat
memperpendek umur pompa tersebut. Gangguan-ganggguan tersebut
disebabkan beberapa factor salah satunya yaitu kurangnya perawatan pompa
17
yang dilakukan. Adapun gangguan yang sering terjadi pada pompa sebagai
berikut:
1) Pompa sulit dipancing.
2) Pompa tidak bisa berputar setelah tombol ditekan.
3) Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar.
4) Motor mengalami pembebanan lebih.
5) Bunyi dan getaran terlalu berlebih.
6) Temperatur bantalan melebihi batas.
7) Kebocoran dan pemanasan kotak packing.
8) Terjadi kavitasi.
9) Impeller macet atau tidak berputar normal.
10) Terbentuknya kerak pada bagin dalam pompa.
2.6 Pengertian Pompa Cwp (Circulating water pump)
Untuk memompakan air laut sebagai media pendingin utama menuju condenser
digunakanlah pompa yang disebut sebagai CWP (Circulating Water Pump). CWP
pada umumnya menggunakan pompa tipe mixed flow dengan posisi vertical. CWP
di PLTU sendiri terdapat 3 buah, tiap unit membutuhkan 3 pompa untuk memompa
air laut. Kedua pompa bekerja penuh dan yang 1 stand-by karena kapasitas pompa
ini 2X50%.
Gambar 2.8 : sistem pendinginan pltu
18
Pada sisi tekan pompa dipasang penghubung fleksibel (expansion joint) untuk
meredam getaran maupun tumbukan air (water hammer ) mengingat pompa ini
mengalirkan air dalam jumlah yang sangat besar. Pada saluran tekan pompa
umumnya dipasang katup butterfly pada sisi outlet dengan tujuan agar dapat
menutup dengan cepat mengingat diameter pipa saluran yang sangat besar. katup
ini umumnya digerakkan oleh motor listrik. Pembukaan dan penutupan katub ini
berlangsung secara otomatis katup akan membuka otomatis beberapa saat setelah
pompa start dan akan menutup secara otomatis pula bila pompa distop.
Untuk masalah pendingin, CWP ini menggunakan pendingin berupa air. Air ini
akan bersirkulasi mendinginkan pompa dan selanjutnya air akan didinginkan
menggunakan cooling blower fan.
Pengaruh Salah satu jenis pompa kerja dinamis yang banyak dipergunakan
adalah pompa sentrifugal jenis aliran campur (mixed flow pump). Pada pompa
aliran campur arah aliran fluida merupakan kombinasi antara aliran radial dan
aksial dan keluar dari impeller pada sudut antara 0-90 dari arah aksial Pompa ini
biasanya memiliki tekanan yang lebih besar daripada pompa aksial dan kapasitas
lebih
Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang menghasilkan head
melalui putaran impeller, sehingga ada hubungan antara kecepatan keliling
impeller dan head yang dibangkitkan. Pada diameter impeller yang konstan,
kecepatan keliling impeller secara langsung berkaitan dengan putaran pompa.
Perubahan putaran pompa akan mempengaruhi unjuk kerja pompa. Persamaan
yang menunjukkan hubungan antara putaran pompa dengan kapasitas, head dan
daya poros pompa dinyatakan hukum kesebangunan pompa (affinity laws) seperti
terdapat pada persamaan berikut.
Bila unjuk kerja pompa pada putaran normal telah diketahui, hukum
kesebangunan pompa tersebut dapat dipergunakan untuk memperkirakan unjuk
kerja pompa apabila dioperasikan pada putaran yang berbeda Head akan berubah
19
cukup signifikan bila putarannya berubah karena sebanding dengan kuadrat
putarannya. Sedangkan penurunan daya pompa akan lebih besar bila pompa
dioperasikan pada putaran yang lebih kecil karena sebanding dengan pangkat tiga
dari putaran normal.
Penggerak pompa yang banyak dipergunakan adalah motor listrik, karena
karakteristiknya yang praktis dan murah bila dibandingkan dengan penggerak yang
lain. Kebanyakan motor listrik dipergunakan pada kecepatan konstan serta
memberikan output yang konstan. Variable speed drive (VSD) adalah peralatan
yang mengatur kecepatan atau torsi peralatan mekanis. VSD akan menaikkan
efisiensi karena motor dapat bekerja pada putaran yang ideal sesuai dengan
bebannya. Pada beberapa aplikasi VSD dapat menurunkan kebutuhan listrik pada
motor hingga 30-60%. Pemanfaatan VSD pada pompa, fan, kompresor dll dapat
meningkatkan meningkatkan efisiensi energy, menaikkan power factor, starting
lebih halus dan mengurangi losis akibat gesekan pada sistem transmisi.
Perubahan putaran dapat dilakukan dengan cara mengatur putaran motor
induksi dapat dilakukan dengan cara mengatur slip motor atau mengatur
frekuensinya. Pengaturan frekuensi (variable frequency drive) lebih banyak
digunakan karena lebih praktis. Hubungan antara frekuensi dengan putaran motor
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Studi tentang pengaturan kapasitas pompa dengan VSD telah dilakukan yang
meneliti tentang perbandingan antara pengaturan kapasitas pompa dengan control
valve dan VSD. Diperoleh hasil bahwa pengaturan kapasitas dengan VSD
memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pengaturan dengan
control valve, yaitu konsumsi energy menurun dan umur pakai komponen pompa
akan meningkat.
A. Spesifikasi Pompa CWP
Jenis CWP yang digunakan PLTU yaitu pompa vertikal aliran campur
(vertical mixed flow pump) yang digerakkan oleh motor listrik, dapat memompa
20
air laut dengan kapasitas yang besar namun memiliki head yang rendah, head
yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh Gaya
sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeller. Impeller pada pompa
pendingin kondensor ini hanya satu impeller (Single Impeller Pump). Aliran
buangnya sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa
ini disebut pompa aliran campur, pompa ini dibuat dengan shaft pompa tegak,
rumah pompa atau casing pompa digantung pada lantai pump pit.
Spesifikasi pompa sebagai berikut:
B. Bagian aksesoris utama pompa CWP
1) Suction bell pompa membuat air sampai ke impeller dalam keadaan
stabil. Didalamnya ada dua plate untuk menghindari terjadinya arus
turbulensi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pompa.
2) Impeller chamber atau rumah impeller adalah tempat berputarnya
impeller, impeller chamber terhubung dengan diffuser menggunakan
flange impeller chamber. Sedangkan impeller berfungsi untuk
mentransfer gaya mekanik menjadi gaya dinamis fluida (liquid's
dynamic power).
3) Diffuser mengubah gaya dinamis fluida dari impeller menjadi tekanan,
dan mengalirkan fluida menuju middle connecting pipe dan discharge
elbow.
4) Discharge elbow Bagian bawah discharge elbow terhubung dengan
support plate, bagian atas discharge elbow terhubung dengan cover
board dan bagian samping discharge elbow terhubung dengan header
discharge pipe Terdapat anti korosi berupa auxiliary electrode di bagian
discharge elbow.