BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai...

39
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata (Sugihartono, 2007:8). Secara lebih spesifik Thurston sendiri memformulasikan perasaan sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu obyek psikologis (Azwar, 2005). Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu obyek yang positif (favorable) maupun negatif (unfavorable) (Azwar, 2005).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Persepsi

2.1.1 Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia

dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung

dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses

untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia.

Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada

yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi

negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata

(Sugihartono, 2007:8).

Secara lebih spesifik Thurston sendiri memformulasikan perasaan sebagai

derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu obyek psikologis (Azwar,

2005). Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan

predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu obyek yang positif

(favorable) maupun negatif (unfavorable) (Azwar, 2005).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

2.1.2 Proses Terjadinya Persepsi

Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan dari

berbagai sumber melalui panca indera, setelah itu diberikan respon sesuai dengan

penilaian dan pemberian arti terhadap rangsang lain. Setelah rangsangan diterima

lalu diseleksi. Setelah diseleksi rangsangan diorganisasikan berdasarkan bentuk

sesuai dengan rangsangan yang telah diterima. Setelah data diterima dan diatur,

proses selanjutnya individu menafsirkan data yang diterima dengan berbagai cara.

Dikatakan telah terjadi persepsi setelah data atau rangsangan tersebut berhasil

ditafisrkan (Prasilika, 2007).

Proses terjadinya persepsi menurut Sobur (2009) adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Proses Terjadinya Persepsi

Gambar 1 menunjukkan bahwa teori rangsangan-tanggapan (stimulus-

respon), persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan

tanggapan setelah rangsangan diterapkan seseorang (Sobur, 2009).

2.1.3 Jenis-Jenis Persepsi

Menurut Sunaryo (2004), persepsi ada dua macam, yaitu: 1). eksternal

persepsi (persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar

individu; 2). self persepsi (persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang

Rangsangan Persepsi Pengalaman

Penalaran

Tanggapan

Perasaan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

berasal dari dalam diri individu). Menurut Notoadmodjo (2003), setelah seseorang

mengetahui stimulus atau obyek kesehatan kemudian mengadakan penilaian

terhadap apa yang diketahui. Proses selanjutnya diharapkan individu akan

mempraktekkan apa yang diketahuinya.

2.1.4 Struktur-Struktur Persepsi

Persepsi mengandung tiga komponen yang membentuk struktur persepsi

yaitu:

a. Komponen Kognitif (pemikiran/perseptual)

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku

atau apa yang benar bagi obyek persepsi. Sekali kepercayaan itu telah

terbentuk, maka akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa

yang diharapkan dari obyek tertentu (Azwar, 2005).

b. Komponen Afektif (Perasaan)

Komponen afektif menyangkut masalah emosional subyektif seseorang

terhadap suatu obyek persepsi. Secara umum, komponen afektif disamakan

dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Reaksi emosional banyak

dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percaya sebagai benar dan

berlaku bagi obyek yang dimaksud. Rasa senang merupakan hal yang positif,

sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif (Azwar, 2005).

c. Komponen Konatif (Predisposisi Tindakan)

Komponen perilaku/konatif dalam struktur persepsi menunjukkan bagaimana

perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang

berkaitan dengan obyek persepsi yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku

(Azwar, 2005).

2.1.5 Cara Mengukur Persepsi

Winardi (2002) menyatakan, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar

seseorang dapat menyadari dan melakukan persepsi, seperti: (1) adanya obyek

yang dipersepsi; (2) adanya indera atau reseptor, yaitu sebagai alat untuk

menerima stimulus; (3) diperlukan adanya perhatian sebagai langkah awal menuju

persepsi. Melalui proses selektif terhadap suatu rangsangan, seseorang dapat

mempunyai tanggapan atau pendapat tentang obyek tertentu. Dalam hal persepsi

dapat diukur dari proses memberikan nilai terhadap obyek tertentu dari orang

tersebut. Pengukuran persepsi dapat menggunakan lembar pertanyaan yang

bertujuan untuk memperoleh informasi/pandangan mengenai suatu masalah

melalui indera yang dimilikinya. Hasil pengukuran persepsi dapat berupa persepsi

yang benar atau salah (Winardi, 2002).

2.2 Konsep Dasar Metode Mengajar

2.2.1 Pengertian Metode Mengajar

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau

jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode

menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk

mencapai tujuan. Metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik anak didik,

materi, kondisi lingkungan dimana pembelajaran berlangsung. Penggunaan atau

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

pemilihan suatu metode mengajar disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang

harus dipertimbangkan antara lain: tujuan, karakteristik anak didik, situasi,

kondisi, kemampuan pribadi pendidik, sarana dan prasarana (Usman, 2004).

Mengajar adalah komunikasi antara dua orang atau lebih dimana antara

keduanya terdapat saling mempengaruhi melalui pemikiran-pemikiran mereka dan

belajar sesuatu dari interaksi tersebut. Mengajar adalah mengisi pikiran anak didik

dengan berbagai informasi dan pengetahuan tentang fakta untuk kegunaan pada

masa akan datang. Mengajar adalah proses dimana pendidik, anak didik,

kurikulum dan variabel lainnya disusun secara sistematis guna mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Mengajar adalah mendorong lahirnya motivasi untuk

belajar (Abdul Azis Wahab, 2012).

Mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada

mahasiswa dalam melakukan proses belajar. Dari konsep ini terlihat bahwa peran

seorang guru atau dosen adalah memimpin belajar (learning manager) dan

fasilitator belajar. Keterpaduan proses belajar anak didik dengan proses mengajar

pendidik sehingga terjadi interaksi belajar-mengajar (terjadinya proses

pembelajaran) harus melalui perencanaan dan pengaturan yang saksama (Sudjana,

2010).

Dalam arti luas, mengajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan

dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai

upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar

bagi para mahasiswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik

maupun mental (Sardiman, 2011)

Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para

pendidik, sebab berhasil atau tidaknya anak didik belajar sangat bergantung pada

tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh pendidik. Metode

mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang

tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan anak didik untuk

saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga proses belajar

berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai. Selain itu metode mengajar

dapat diartikan sebagai cara yang ditempuh sehubungan dengan upaya

penyampaian bahan pelajaran kepada anak didik yang menyangkut masalah cara

kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan.

Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi 2

bagian, yaitu: (1) metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang

lazim dipakai oleh guru atau disebut metode tradisional; (2) metode mengajar

inkonvesional, yaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum

lazim digunakan secara umum, seperti mengajar dengan modul, pengajaran

berprogram masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di

sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-

guru yang ahli menanganinya. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar

sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya anak didik

belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

digunakan oleh pendidik (Widya Wati, 2010). Dari beberapa sumber di atas

tentang metode pengajaran dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah

cara kerja yang secara sistematis di gunakan dalam penyampaian pelajaran

sehingga proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran dapat tercapai.

2.2.2 Prinsip-Prinsip Metode Mengajar

Menurut Usman (2004), agar metode mengajar dapat efektif, maka setiap

metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Metode tersebut harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri. Belajar

merupakan akibat dari kegiatan anak didik. Pada dasarnya belajar itu berwujud

dari pengalaman, memberi reaksi, dan melakukan. Menurut prinsip ini

seseorang belajar melalui reaksi atau melalui kegiatan mandiri yang merupakan

landasan dari semua pembelajaran. Pengajaran harus dilaksanakan melalui

pembelajaran tangan pertama. Dengan kata lain, anak didik banyak

memperoleh pengalaman belajar.

b. Metode tersebut harus memanfaatkan hukum pembelajaran. Metode kegiatan

dalam pembelajaran berjalan dengan jalan tertib dan efisien sesuai dengan

hukum-hukum dasar yang mengatur pengoperasiannya. Hukum-hukum dasar

menyangkut kesiapan, latihan dan akibat, harus dipertimbangkan dengan baik

dalam segala jenis pembelajaran. Pembelajaran yang baik memberi kesempatan

terbentuknya motivasi, latihan, peninjauan kembali, penelitian, dan evaluasi.

c. Metode tersebut harus berawal dari apa yang sudah diketahui anak didik.

Memanfaatkan pengalaman masa lampau anak didik yang mengandung unsur-

unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang dipelajari akan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

melancarkan pembelajaran. Hal tersebut dapat dicapai dengan sangat baik

melalui korelasi dan pembandingan. Pembelajaran akan dipermudah apabila

yang memulainya dari apa yang sudah diketahui peserta didik.

d. Metode tersebut harus didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan

baik yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran.

e. Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan melalui

prosedur-prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi, seperti kebutuhan,

minat serta kematangan mental dan fisik.

f. Metode harus merangsang kemampuan berpikir dan nalar para anak didik.

Prosedurnya harus memberikan peluang bagi kegiatan berpikir dan kegiatan

pengorganisasian yang saksama. Prinsip kegiatan mandiri sangat penting dalam

mengajar anak didik untuk bernalar.

g. Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan anak didik dalam hal

keterampilan, kebiasaan, pengetahuan, gagasan, dan sikap anak didik, karena

semua ini merupakan dasar dalam psikologi perkembangan.

h. Metode tersebut harus menyediakan bagi para anak didik pengalaman-

pengalaman belajar melalui kegiatan belajar yang banyak dan bervariasi.

Kegiatan-kegiatan yang banyak dan bervariasi tersebut diberikan untuk

memastikan pemahaman.

i. Metode tersebut harus menantang dan meningkatkan motivasi anak didik

kearah kegiatan-kegiatan yang menyangkut proses deferensiasi dan integrasi.

Proses penyatuan pengalaman sangat membantu dalam terbentuknya tingkah

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

laku terpadu. Ini paling baik dicapai melalui penggunaan metode pengajaran

terpadu.

j. Metode tersebut harus memberi peluang bagi anak didik untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan dan memberi peluang pada guru atau dosen untuk

menemukan kekurangan-kekurangan agar dapat dilakukan perbaikan dan

pengayaan (remedial dan anrichment).

k. Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan kekurangan/kelemahan

metode lain. Metode tanya jawab, metode diskusi, metode demontrasi, metode

resitasi dan metode simulasi kesemuanya dapat digunakan untuk mendukung

kelemahan metode ceramah, kenyataan yang diterima secara umum bahwa

metode yang baik merupakan sintesa dari banyak metode atau prosedur. Hal ini

didasarkan atas prinsip bahwa pembelajaran terbaik terjadi apabila semakin

banyak indra yang dirangsang (Arief, Armai, 2002).

2.2.3 Bentuk-Bentuk Metode Mengajar

Menurut berbagai sumber, terdapat beberapa metode mengajar yang dapat

digunakan, antara lain:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan secara

lisan dari pendidik kepada anak didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk

menjelaskan uraiannya, pendidik dapat menggunakan alat-alat bantu seperti

gambar dan audio visual lainya (Sagala, 2009:201).

Metode ceramah adalah metode yang paling banyak digunakan dalam

proses mengajar. Biasanya sebelum menggunakan metode lain dalam

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

pembelajaran, pendidik menggunakan metode ceramah terlebih dahulu sebgai

pengantar. Ada beberapa keunggulan metode ceramah: (1) cepat untuk

menyampaikan informasi; (2) dapat menyampaikan informasi dalam jumlah

banyak dengan waktu singkat kepada sejumlah besar pendengar. Menurut Sagala

(2009; 202) agar ceramah menjadi metode yang baik hendaknya diperhatikan: (1)

digunakan jika jumlah khalayak cukup ramai; (2) dipakai jika pendidik akan

memberikan materi pelajaran baru; (3) dipakai jika khalayaknya telah mampu

menerima informasi melalui kata-kata; (4) sebaiknya diselingi oleh penjelasan

melalui gambar dan alat-alat visual lainnya; (5) sebelum ceramah dimulai,

sebaiknya pendidik berlatih dalam memberikan ceramah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi mahasiswa akan

menurun dengan cepat setelah mahasiswa mendengarkan ceramah lebih dari 20

menit secara terus-menerus. Disamping itu masih ada beberapa kelemahan metode

ceramah seperti:

1 Komunikasi yang terjadi hanya satu arah. Akibatnya apabila metode ini

diterapkan secara murni, mahasiswa menjadi pasif karena tidak diberi

kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau bertanya.

2 Dosen mengalami kesukaran untuk memenuhi kebutuhan individual

pendengar yang heterogen. Mahasiswa yang kecepatan belajarnya lambat akan

mengalami kesukaran menerima pengetahuan baru jika dosen mengajar terlalu

cepat. Sebaliknya mahasiswa yang kecepatan belajarnya cepat akan menjadi

bosan. Akibatnya perbedaan yang terjadi di antara mahasiswa akan menjadi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

semakin besar bila dosen hanya mementingkan penyampaian informasi

secepatnya tanpa memperhatikan kebutuhan dan kecepatan belajar individu.

3 Mahasiswa tidak diberi kesempatan untuk berpikir dan berperilaku kreatif.

Pengajaran tidak berpusat pada mahasiswa, tetapi pada dosen. Akibatnya

mahasiswa menjadi pasif dan cenderung cepat merasa bosan.

Agar dosen dapat memanfaatkan keunggulan metode ceramah dan

sekaligus mengurangi kelemahan metode ceramah, sebaiknya diterapkan alternatif

kombinasi metode ceramah dengan metode mengajar yang lain.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab yaitu penyampaian pelajaran dengan cara dosen

mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab atau penyajian pelajaran dalam

bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari pendidik kepada anak didik

atau dapat juga sebaliknya. Adapun keunggulan dari metode ini, seperti: (1)

situasi kelas akan hidup karena anak-anak aktif berpikir dan menyampaikan buah

pikiran; (2) melatih agar anak berani mengungkapkan pendapatnya dengan lisan;

(3) timbulnya perbedaan pendapat diantara anak didik akan menghangatkan

proses diskusi dengan lisan secara teratur; (4) mendorong anak didik lebih aktif

dan sungguh-sungguh; (5) merangsang anak didik untuk melatih dan

mengembangkan daya pikir; (6) mengembangkan keberanian dan (7)

keterampilan anak didik dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

Sedangkan untuk kelemahan dari metode ini, antara lain: (1) memakan waktu

lama; (2) mahasiswa merasa takut apabila dosen kurang mampu mendorong

mahasiswanya untuk berani menciptakan suasana yang santai dan bersahabat; (3)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

tidak mudah membuat pertanyaan sesuai dengan tingkat berpikir mahasiswa

(Usman, 2004).

c. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah proses melibatkan dua orang anak atau lebih

untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan saling mempertahankan pendapat

dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.

Metode diskusi kelas memunkinkan adanya interaksi antara dosen dengan

mahasiswa. Dengan metode diskusi, dosen dapat membaca pikiran mahasiswa

tentang konsep yang baru dipelajarinya. Reaksi atau emosi mahasiswa terhadap

konsep tersebut dapat diamati untuk melihat kesiapan mereka menerima inovasi

atau konsep baru. Metode diskusi baru dapat berjalan dengan baik bila mahasiswa

telah memiliki pengalaman atau konsep dasar tentang masalah yang akan

didiskusikan. Maka metode ceramah dapat dimanfaatkan untuk menerangkan teori

atau konsep sebelum diskusi dilaksanakan. Urutan metode ini tidak mengharuskan

didahului dengan ceramah terlebih dahulu dan dapat disesuaikan dengan kondisi

pembelajaran. Cara ini memungkinkan dosen untuk memulai pengajaran dari

pengetahuan yang telah dimiliki mahasiswa sehingga konsep baru menjadi lebih

mudah dipelajari bagi mahasiswa (Taniredja, 2012).

Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode

ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan

keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan,

penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas

pengetahuan anak daripada metode diskusi.

Metode diskusi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan, antara lain:

(1) melibatkan mahasiswa sebagai bagian komponen sistem, (2) menstimulasi dan

memotivasi mahasiswa, (3) melatih mahasiswa agar kritis dalam menganalisa, dan

(4) mengembangkan kemampuan bekerja sama.

Menurut Suryosubroto dalam Taniredja, 2012 mengatakan bahwa metode

diskusi juga memiliki beberapa kelemahan yang sebelumnya hendaknya dapat

diantisipasi, seperti: (1) tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana

hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinana anak didik dan partispasi

anggotanya; (2) memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum

pernah dipelajari sebelumnya; (3) jalannya diskusi dapat dikuasai atau didominasi

oleh beberapa mahasiswa yang menonjol; (4) tidak semua topik dapat dijadikan

pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematik saja yang dapat

didiskusikan; (5) diskusi yang mendalam perlu waktu yang banyak, (6) apabila

suasana diskusi hangat dan mahasiswa sudah berani mengemukakan buah pikiran

mereka, biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya, (7) sering terjadi

dalam diskusi mahasiswa kurang berani mengemukakan pendapatnya; (8) jumlah

mahasiswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi kesempatan

setiap mahasiswa untuk mengemukakan pendapatnya.

d. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pengajaran yang digunakan dengan

cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

kegiatan, baik secara langsung maupun menggunakan metode pengajaran yang

relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Adapun

kelebihan dari metode demonstrasi, seperti: (1) perhatian mahasiswa dapat lebih

dipusatkan; (2) proses belajar mahasiswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari; (3) pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dalam diri mahasiswa. Sedangkan untuk kelemahan dari metode ini, seperti: (1)

mahasiswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan; (2)

tidak semua benda dapat didemonstrasikan; (3) sukar dimengerti jika

didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang

didemonstrasikan (Simamora, Roymond, 2009).

2.2.4 Kinerja Dosen Dalam Proses Belajar-Mengajar

Hamzah B. Uno (2008:18), menjabarkan kinerja dosen kedalam tiga

kategori, yaitu: kemampuan profesional, kemampuan sosial, dan kemampuan

personal. Penjelasan mengenai ketiga kategori tersebut, sebagai berikut:

a. Kemampuan Profesional

Kemampuan profesional seorang pengajar dapat diukur dari kemampuan

seseorang tersebut dalam hal penguasaan materi, sistematika penyajian materi,

metode mengajar, kesiapan materi pembelajaran, kemampuan membuat dan

menggunakan media pengajaran, serta kemampuan mengatur ruang belajar.

b. Kemampuan Sosial

Dalam proses belajar-mengajar di kelas, dosen diharapkan mampu

berinteraksi sosial dengan baik, yang diidentifikasikan sebagai kemampuan

menciptakan suasana kondusif dalam belajar, membangkitkan motivasi belajar

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

mahasiswa, membuat batas hubungan yang tepat dengan mahasiswa, memberikan

kebebasan bertanya dan berpendapat kepada mahasiswa, menghargai mahasiswa,

tidak membeda-bedakan status mahasiswa, bersikap adil, memberikan feedback

untuk setiap tugas yang diberikan, serta memberikan kesempatan mahasiswa

untuk mengekspresikan perasaannya.

c. Kemampuan Personal

Kemampuan personal dari seorang dosen dicirikan dengan sikap

kepribadian yang mantap, luasnya pengetahuan dan wawasan yang berkaitan

dengan bahan ajar, ketepatan cara berbicara sehingga menarik perhatian peserta

didiknya, bersemangat serta bergairah dalam mengajar, kerapian penampilan fisik,

kemampuan mengendalikan diri saat marah, luwes dan fleksibel, selera humor

baik, jujur dalam mengakui keterbatasan pengetahuan, mampu memberikan kritik

ataupun saran membangun, mampu menerima kritik dari mahasiswa, menciptakan

kreativitas dalam belajar, serta pemilihan bahasa dalam proses belajar-mengajar

(Hamzah B. Uno, 2008:69).

2.2.5 Karakteristik Pengajar yang Efektif dalam Mengajar

Menurut Elliot et al. (2000:6), mengidentifikasikan beberapa karakter yang

efektif dalam mengajar, sebagai berikut:

a. Mampu menggunakan bahasa sebagai media penyampaian materi yang

menarik. Jika pengajar mampu menarik perhatian dalam menyarnpaikan ide-ide

mereka, akan menggugah motivasi belajar para peserta didiknya.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

b. Menguasai materi penbelajaran, sehingga pengajar tidak hanya dapat

menyajikan fakta-fakta maupun teori tetapi juga cara berpikir melalui materi

pembelajaran yang disampaikan.

c. Mampu menghubungkan antara pengetahuan yang dikuasai dengan

kepentingan peserta didiknya mtuk menguasai materi, sehingga memunculkan

ketertarikan, pemahaman serta pengganaan materi yang diberikan oleh pengajar.

2.2.6 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Metode Pengajaran

Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi metode pengajaran,

seperti: (a) tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya; (b) anak didik dan berbagai

macam tingkat kematangannya; (c) situasi yang berbagai macam kualitas

keadaannya; (d) fasilitas yang berbagai macam kualitas dan kuantitasnya; (e)

pribadi pengajar atau dosen serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

Menurut penelitian Hermawati (2010), keberhasilan seorang dosen dalam

proses belajar-mengajar harus didukung oleh kemampuan pribadinya yang

meliputi:

a. Kemantapan dan integritas pribadi

Seorang dosen dituntut untuk dapat bekerja secara teratur dan konsisten,

tetapi kreatif dalam menghadapi pekerjaannya sebagai dosen. Kemantapannya

dalam bekerja hendaknya menjadi karakteristik pribadinya sehingga pola hidup

seperti ini terhayati oleh mahasiswa. Kemantapan dan integritas pribadi tidak

terjadi dengan sendirinya, melainkan tumbuh melalui proses belajar yang sengaja

diciptakan. Melalui kemantapan pribadi dan integritas yang tinggi maka setiap

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

permasalahan yang dihadapi akan terpecahkan dan akan berpengaruh terhadap

proses belajar-mengajar.

b. Peka terhadap perubahan dan pembaharuan

Dosen harus peka terhadap perubahan yang sedang berlangsung di

perguruan tinggi maupun yang sedang berlangsung disekitarnya. Hal ini

dimaksudkan agar kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi tetap konsisten

dengan kebutuhan lingkungan sekitar dan tidak ketinggalan zaman. Pembaharuan

terhadap pengetahuan kependidikan merupakan suatu upaya lembaga pendidikan

menjembatani masa sekarang dengan masa yang akan datang dengan jalan

memperkenalkan program kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru.

c. Berpikir alternatif

Dosen harus mampu berpikir dan mampu memecahkan masalah yang

dihadapi dalam proses perkuliahan. Dosen juga harus mampu memberikan

alternatif jawaban dan memilih salah satu dari alternatif tersebut untuk kelancaran

proses perkuliahan.

d. Adil, jujur dan obyektif

Seorang dosen harus adil, jujur dan obyektif dalam menilai mahasiswa

dalam proses perkuliahan. Adil diartikan sebagai kemampuan menempatkan

sesuatu pada tempatnya. Jujur adalah tulus ikhlas dan menjalankan fungsinya

sebagai dosen, sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang berlaku. Obyektif

artinya benar-benar menjalankan aturan dan kriteria yang telah ditetapkan.

e. Berdisiplin dalam melaksanakan tugas

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Pengertian disiplin dalam pendidikan adalah keadaan tenang dan

keteraturan sikap dan keteraturan tindakan. Disiplin merupakan salah satu alat

untuk mencapai tujuan pendidikan.

f. Ulet dan tekun bekerja

Keuletan dan ketekunan dalam bekerja tanpa pamrih merupakan hal yang

harus dimiliki oleh dosen. Dosen tidak akan putus asa apabila menghadapi

kegagalan dan terus berusaha untuk mengatasinya.

g. Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya

Agar dapat mencapai hasil kerja yang baik, seorang dosen harus

meningkatkan diri, mencari cara-cara baru, menjaga semangat kerja,

mempertahankan dedikasi dan loyalitas yang tinggi agar mutu pendidikan selalu

meningkat, pengetahuan umum yang dimiliki selalu bertambah.

h. Simpatik dan menarik, luwes, bijaksana dan sederhana dalam bertindak

Dosen harus simpatik dan menarik dalam menerangkan materi perkuliahan

agar disenangi oleh para mahasiswa. Keluwesan juga harus dimiliki oleh dosen

karena dengan sifat ini dosen akan mampu berkomunikasi dengan baik.

Kebijaksanaan dan kesederhanaan akan menjalin keterkaitan antara dosen dan

mahasiswa. Keterikatan tersebut akan membuat seorang dosen dapat

mengendalikan proses belajar-mengajar yang diselenggarakannya.

i. Bersifat terbuka

Dosen harus siap setia saat untuk mendiskusikan apapun dengan

lingkungan tempatnya bekerja, baik dengan mahasiswa, orang tua, rekan kerja

atau dengan masyarakat sekitar kampus. Dosen diharapkan dapat menampung

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

aspirasi berbagai pihak, bersedia menjadi pendukung dan terus berusaha

meningkatkan serta memperbaiki suasana kehidupan perguruan tinggi berdasarkan

kebutuhan dan tuntutan dari berbagai pihak.

j. Berwibawa

Seorang dosen harus menjadi role model bagi para mahasiswanya. Dosen

harus dapat bekerja dengan baik, berdisiplin dan tertib dalam melakukan

pekerjaan. Dengan demikian mahasiswa akan taat dan patuh pada peraturan yang

berlaku sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh dosen.

2.2.7 Hubungan Antara Pengajar dan Peserta Didik

Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak dipengaruhi

komponen-komponen belajar-mengajar. Sebagai contoh bagaimana cara

mengorganisasikan materi, metode yang diterapkan, media yang digunakan, dan

lain-lain. Tetapi disamping komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan

belajar-mengajar, ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan peserta

didik, yaitu soal hubungan antara pengajar dan peserta didik.

Hubungan pengajar dengan peserta didik di dalam proses belajar-mengajar

merupakan faktor yang sangat menentukan. Jika hubungan pengajar dan peserta

didik tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan.

Dalam hubungan ini, salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui contact-

hours didalam hubungan guru-siswa. Contact-hours atau jam-jam bertemu antara

guru-siswa, pada hakikatnya merupakan kegiatan di luar jam-jam presentasi di

muka kelas seperti biasanya. Untuk tingkat perguruan tinggi peranan contact-

hours ini sangat penting sekali.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Perlu digarisbawahi bahwa kegiatan belajar-mengajar, tidak hanya melalui

presentasi atau sistem kuliah di depan kelas. Bahkan sementara dikatakan bahwa

metode dengan kuliah (presentasi) tidaklah dianggap sebagai satu-satunya proses

belajar yang efisien bila ditinjau baik dari segi pengembangan sikap dan pikiran

intelektual yang kritis dan kreatif. Dengan demikian bentuk-bentuk kegiatan

belajar selain melalui pengajaran di depan kelas, perlu diperhatikan bentuk-bentuk

kegiatan belajar-mengajar yang lain. Cara-cara atau bentuk-bentuk belajar yang

lain itu antara lain dapat melalui dengan contact-hours. Dalam saat-saat semacam

iu dapat dikembangkan komunikasi dua arah. Dosen dapat menanyakan keadaan

mahasiswanya dan begitu juga sebaliknya mahasiswa dapat mengajukan berbagai

persoalan-persoalan dan hambatan yang sedang dihadapi. Terjadilah suatu proses

interaksi dan komunikasi yang humanistic.

Pengajar yang menerapkan prinsip-prinsip humanistic approach akan

tergolong pada humanistic teacher. Hal ini jelas akan sangat membantu

keberhasilan studi peserta didiknya. Berhasil dalam arti tidak sekadar tahu atau

mendapatkan nilai baik dalam ujian, tetapi akan menyentuh pada soal sikap

mental dan tingkah laku atau hal-hal yang intrinsik. Dengan demikian, tujuan

kemanusiaan harus selalu diperhatikan, sehingga salah satu hasil pendidikan yang

diharapkan yakni human people, manusia yang memiliki kesadaran untuk

memperlakukan orang lain dengan penuh respect dan dignity.

Namun demikian harus diakui bahwa kegiatan informal semacam itu

belum banyak dikembangkan. Di samping itu perlu juga diingat adanya hambatan-

hambatan tertentu. Misalnya kadang-kadang masih adanya sikap otoriter dari

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

pengajar, sikap tertutup dari pengajar, peserta didik yang pasif, jumlah mahasiswa

yang terlalu besar, sistem pendidikan keadaan dan latar belakang pengajar sendiri

maupun peserta didiknya.

Untuk mengatasi itu semua perlu dikembangkan sikap demokratis dan

terbuka dari para pengajar perlu ada keaktifan dari pihak peserta didik dan

pengajar harus bersikap ramah sebaliknya peserta didik juga harus bersifat sopan,

saling hormat-menghormati, rasio dosen dan mahasiswa yang lebih proporsional,

masing-masing pihak bila perlu mengetahui latar belakang baik dosen maupun

mahasiswa. Apabila hal-hal tersebut dapat terpenuhi, maka akan terciptalah suatu

komunikasi yang selaras antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-

mengajar.

2.3 Konsep Dasar Motivasi Belajar

2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar

Berawal dari kata “motif” inilah, maka motivasi adalah daya penggerak

yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu terutama bila

kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak (Sardiman,

2011).

Motivasi yang diartikan sebagai kekuatan yang berasal dari dalam diri

individu akan menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat. Motivasi

belajar adalah masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan

keinginan setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun

psikologis dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Uno,

2009:39)

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

"Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan

belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat

tercapai" (Sardiman, 2011).

Menurut Mc. Donald dalam Hamalik (2009), motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang

dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan

energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada diri manusia.

Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul

dari dalam diri manusia), akan tampak menyangkut kegiatan fisik manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi

dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang

muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berlanjut dengan

persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan

atau keinginan (Sardiman, 2011).

Ada empat komponen utama dalam motivasi belajar yaitu kebutuhan,

dorongan, tujuan dan incentive. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada

ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dan apa yang diharapkan, kebutuhan

cenderung permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan untuk

melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan; dorongan merupakan kekuatan

mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan; tujuan adalah

hal yang dicapai oleh seorang individu, artinya tujuanlah yang mengarahkan

perilaku seseorang itu sedangkan incentive yaitu hal-hal yang disediakan oleh

lingkungan dengan maksud merangsang individu untuk bekerja lebih giat dan

baik, misalnya hadiah dan harapan (Hamalik, 2008:108)

Jadi, motivasi belajar adalah sesuatu hal yang dapat membuat seseorang

untuk berbuat demi mencapai tujuan. Seluruh daya penggerak didalam diri

individu yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang hendak dicapai oleh subyek belajar dapat tercapai.

2.3.2 Kebutuhan dan Teori Tentang Motivasi

Teori tentang motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan

suatu aktivitas adalah “biogenic theories” dan “sociogenic theories”. “Biogenic

theories” yang menyangkut proses biologis lebih menekankan pada mekanisme

pembawaan biologis, seperti: insting dan kebutuhan-kebutuhan biologis.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Sementara itu yang “sociogenic theories” lebih menekankan adanya pengaruh

pengaruh kebudayaan/kehidupan masyarakat. Dari kedua pandangan itu dalam

perkembangannya akan menyangkut persoalan-persoalan insting, fisiologis,

psikologis dan pola-pola kebudayaan (Sardiman, 2011).

Hal ini menunjukkan bahwa seseorang melakukan aktivitas karena

didorong oleh adanya faktor-faktor, kebutuhan biologis, insting, dan mungkin

unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya

manusia. Dalam persoalan ini Skiner lebih cenderung merumuskan dalam bentuk

mekanisme stimulus dan respons. Mekanisme hubungan stimulus dan respons

inilah akan memunculkan suatu aktivitas (Sardiman, 2011).

Jika hal ini dikaitkan dengan kegiatan belajar, maka menciptakan kondisi

atau suatu proses yang mengarahkan mahasiswa untuk melakukan aktivitas

belajar. Dalam hal ini sudah barang tentu peran dosen sangat penting. Untuk dapat

belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Dalam hal ini

perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang

diinginkan juga tidak baik. Sebagai contoh kalau motif yang timbul untuk suatu

perbuatan belajar itu, karena rasa takut akan hukuman, maka faktor-faktor tersebut

dilibatkan kedalam situasi belajar akan menyebabkan kegiatan belajar menjadi

kurang efektif dan hasilnya kurang permanen/tahan lama, kalau dibandingkan

dengan perbuatan belajar yang didiukung oleh suatu motif yang menyenangkan.

Sehingga dalam kegiatan itu kalau tidak melalui proses dengan didasari motif

yang baik, atau mungkin karena rasa takut, terpaksa atau sekedar seremonial; jelas

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

akan menghasilkan hasil belajar yang semu dan tidak tahan lama (Sardiman,

2011).

Memberikan motivasi kepada mahasiswa, berarti menggerakkan

mahasiswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap

awalnya akan menyebabkan subyek merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan

sesuatu kegiatan belajar. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa seseorang

melakukan aktivitas itu didorong oleh adanya faktor-faktor kebutuhan biologis,

insting, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan

budaya manusia. Sebenarnya semua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan dari

soal kebutuhan, kebutuhan dalam arti luas, baik kebutuhan yang bersifat biologis

maupun psikologis. Dengan demikian, dapatlah ditegaskan bahwa motivasi, akan

selalu berkaitan dengan soal kebutuhan. Sebab seseorang akan terdorong

melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan (Sardiman, 2011).

Kebutuhan ini timbul karena adanya keadaan yang tidak seimbang, tidak

serasi atau rasa ketegangan yang menuntut suatu kepuasan. Jika sudah seimbang

dan terpenuhi pemuasannya berarti tercapailah suatu kebutuhan yang diinginkan.

Keadaan tidak seimbang atau adanya rasa tidak puas itu, diperlukan motivasi yang

tepat. (Sardiman, 2011).

Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution (dalam Sardiman,

2011), manusia hidup dengan memiliki berbagai kebutuhan, antara lain:

a. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas

Hal ini sangat penting bagi seseorang, karena perbuatan sendiri itu

mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, bagi orang

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

tua yang memaksa anak untuk diam dirumah saja adalah bertentangan dengan

hakikat anak. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar bahwa

pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan perasaan yang

bahagia.

b. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain

Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk berbuat

sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dari

berhasil tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain. Hal ini sudah

barang tentu merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang

melakukan kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan,

misalnya anak-anak itu rela belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan

sesuatu kegiatan belajar untuk orang yang disukainya, misalnya belajar demi

orang tua.

c. Kebutuhan untuk mencapai hasil

Kegiatan belajar akan berhasil baik, jika disertai dengan pujian. Aspek

pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan

giat. Apabila usaha belajar itu tidak dihiraukan orang lain, guru, dosen atau orang

tua misalnya, boleh jadi kegiatan anak menjadi berkurang. Dalam kegiatan

belajar-mengajar istilahnya perlu dikembangkan unsur reinforcement. Pujian atau

reinforcement ini harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan

sesuatu dengan hasil yang optimal. Dalam kegiatan belajar-mengajar itu harus

dimulai dari yang mudah atau sederhana dan bertahap menuju sesuatu yang

semakin sulit atau kompleks.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan

Suatu kesulitan atau hambatan misalnya kecacatan, mungkin dapat

menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan untuk mencari

kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa, sehingga tercapai

kelebihan/keunggulan dalam bidang tertentu. Sikap seseorang terhadap kesulitan

atau hambatan ini sebenarnya banyak bergantung pada keadaan dan sikap

lingkungan. Sehubungan dengan ini maka peranan motivasi sangat penting dalam

upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka

untuk berusaha agar memperoleh keunggulan.

Kebutuhan manusia seperti telah dijelaskan sebelumnya senantiasa akan

selalu berubah. Begitu juga motif, motivasi yang selalu berubah-ubah atau bersifat

dinamis, sesuai dengan keinginan dan perhatian manusia. Relevan dengan soal

kebutuhan itu maka timbullah teori tentang motivasi (Sardiman, 2011).

Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembangannya ada

dikalangan para psikolog. Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam

motivasi itu ada suatu hierarki, maksudnya motivasi itu ada tingkatan-

tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang

motivasi yang selalu berkaitan dengan soal kebutuhan, yaitu: (1) kebutuhan

fisiologis; (2) kebutuhan akan keamanan (security); (3) kebutuhan akan cinta dan

kasih; (4) kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri (Sardiman, 2011).

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Disamping itu ada teori-teori lain yang perlu diketahui, antara lain:

a. Teori insting

Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah

jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkaitan dengan insting

atau pembawaan. Dalam memberikan respon terhadap adanya kebutuhan seolah-

olah tanpa dipelajari. Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall.

b. Teori fisiologis

Teori ini juga disebutnya “behaviour theories”. Menurut teori ini semua

tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan

organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut sebagai kebutuhan

primer, seperti: kebutuhan tentang makanan, minuman, udara dan lain-lain yang

diperlukan untuk kepentingan tubuh seseorang. Dari teori inilah muncul

perjuangan hidup, perjuangan untuk mempertahankan hidup, struggle for survival.

c. Teori psikoanalitik

Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur-

unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia

karena adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego. Tokoh dari teori ini adalah

Freud.

Selanjutnya untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang

motivasi itu, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada

pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a) tekun menghadapi

tugas; (b) ulet menghadapi kesulitan; (c) tidak memerlukan dorongan dari luar

untuk berprestasi sebaik mungkin; (d) menunjukkan minat terhadap bermacam-

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

macam masalah; (e) lebih senang bekerja mandiri; (f) cepat bosan pada tugas-

tugas yang rutin; (g) dapat mempertahankan pendapatnya; (h) tidak mudah

melepaskan hal yang diyakininya; (i) senang mencari dan memecahkan masalah

soal-soal (Sardiman, 2011).

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang tersebut

selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan

sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal-hal itu semua harus

dipahami benar oleh dosen, agar dalam berinteraksi dengan mahasiswa dapat

memberikan motivasi yang tepat dan optimal (Sardiman, 2011).

2.3.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Sardiman (2011:84), dalam belajar sangat diperlukan adanya

motivasi. “Motivation is an essential condition of learning”. Makin tepat motivasi

yang diberikan, akan makin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi motivasi akan

senantiasa menentukan intesitas usaha belajar bagi para mahasiswa. Perlu

ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Dengan demikian,

motivasi mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut ada

tiga fungsi motivasi:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan (Sardiman.

b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa saja yang

harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan

yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.3.4 Macam-Macam Motivasi

Menurut Sardiman (2011:86), motivasi dilihat dari dasar pembentukannya,

antara lain:

a. Motif-motif bawaan

Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada

tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorongan

untuk bekerja, dorongan untuk beristirahat, dan lain-lain. Motif-motif ini

seringkali disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis.

b. Motif-Motif yang Dipelajari

Motif-motif yang dipelajari adalah motif-motif yang timbul karena

dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu

pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif

ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab

manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia lain, sehingga

motivasi itu dapat terbentuk. Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs.

Sebab justru dengan kemampuan berhubungan, kerja sama di dalam masyarakat

tercapailah suatu kepuasan diri. Untuk itulah manusia perlu mengembangkan

sifat-sifat kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi orang tua

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

dan dosen. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini dapat membantu dalam usaha

mencapai prestasi (Sardiman, 2011).

Disamping itu Frandsen (dalam Sardiman, 2011:87), masih menambahkan

jenis-jenis motif berikut ini:

a. Cognitive motives

Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni menyangkut kepuasan

individual. Kepuasan individual yang berada didalam diri manusia dan biasanya

berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer

dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan

intelektual.

b. Self-expression

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting

kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu

terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk ini memang diperlukan

kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan

untuk aktualisasi diri.

c. Self-enhancement

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan

meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi

salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana

kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis (dalam

Sardiman, 2011:88), antara lain sebagai berikut:

a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum,

makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai

dengan jenis Pshysiological drives dari Frandsen.

b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan

untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk

memburu. Motivasi jenis ini timbul karena adanya rangsangan dari luar.

c. Motif-motif obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan

eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk meningkatkan minat. Motif-motif ini

muncul karena dorongan dari luar secara efektif (Sardiman, 2011).

Motivasi jasmani dan rohaniah, antara lain:

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua

jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi

jasmani seperti: refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk

motivasi rohaniah adalah kemauan (Sardiman, 2011).

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik, antara lain:

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Jika dilihat dari segi tujuan kegiatan yang

dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan

belajar itu sendiri (Sardiman, 2011).

“Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet

pipil-needs and purposes”. Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk

motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan

suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

belajarnya. Perlu diketahui bahwa anak didik yang memiliki motivasi intrinsik

akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang

ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang

ingin dicapai adalah belajar (Sardiman, 2011).

Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan,

kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan

berpengetahuan. Jadi, motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan

tujuan secara essensial, bukan sekedar simbol dan seremonial. Bentuk motivasi ini

seperti: cita-cita yang ingin dicapai, adanya kesadaran dan pertimbangan pribadi

yang matang, pemikiran akan masa depan tentang kesuksesan. Berikut ini

penjelasan mengenai masing-masing bentuk motivasi, sebagai berikut:

1 Cita-cita yang ingin dicapai. Cita-cita peserta didik akan memperkuat semangat

belajar dan dapat mengarahkan perilaku belajar. Cita-cita peserta didik akan

memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, sebab tercapainya

suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri (Slameto, 2010:50).

2 Adanya kesadaran dan pertimbangan pribadi yang matang. Belajar yang efektif

dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, image seseorang. Tiap

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

orang tentu berusaha untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakan. Oleh

karena itu, peserta didik harus yakin bahwa dengan belajar yang baik dapat

membantu tercapainya cita-cita yang diinginkan (Slameto, 2010:75).

3 Pemikiran akan masa depan tentang kesuksesan. Menurut Slameto (2010:75)

tiap orang akan berusaha agar keinginannya dapat berhasil. Untuk kelancaran

belajar, diperlukan sikap yang optimis, percaya akan kemampuan sendiri dan

yakin dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik (Slameto, 2010).

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena

adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar karena besok akan

ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik. Jadi yang penting bukan karena

belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik. Jika

dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung

berkaitan dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi

ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas

belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara

mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 2011).

Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik

dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab

kemungkinan keadaan anak didik itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin

komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang

menarik bagi anak didik, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Bentuk teori ini

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

seperti: pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pengaruh guru atau dosen.

Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing bentuk motivasi, sebagai berikut:

1 Pengaruh orang tua. Adanya dukungan dan cara orang tua mendidik sangat

besar pengaruhnya terhadap belajar anak (Slameto, 2010:60).

2 Pengaruh teman. Pengaruh dari teman bergaul peserta didik lebih cepat masuk

dalam jiwanya dari yang oran lain duga. Teman bergaul yang baik tentu dapat

berpengaruh positif terhadap diri peserta didik, begitu juga sebaliknya.

3 Pengaruh guru atau dosen. Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan

juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami

kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis (Uno, 2009:4). Lebih

lanjut Uno menjelaskan bahwa pendidik menggunakan berbagai metode dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran agar dapat memotivasi anak didiknya

untuk dapat mengikuti kegiatan yang diberikan.

2.3.5 Bentuk-Bentuk Motivasi

Didalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik

maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, anak didik dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara

ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui

bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi bermacam-macam. Tetapi untuk

motivasi ekstrinsik perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dalam hal ini

pengajar harus berhati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi

kegiatan belajar para anak didik agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Menurut Sardiman (2011), ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan

motivasi dalam kegiatan belajar-mengajar, antara lain:

a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar. Banyak

anak didik yang belajar dan lebih mengutamakan mencapai angka/nilai yang baik.

Sebagai contoh saat adanya kuis dikelas dan small group discussion (SGD) dosen

memberikan tambahan nilai/angka pada mahasiswa yang aktif menjawab

pertanyaan. Angka-angka yang baik itu bagi para peserta didik, khususnya

mahasiswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu

demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi

seseorang yang tidak senang dan berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

c. Saingan atau kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar mahasiswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga dapat bekerja keras dengan

mermpertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup

penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi

yang baik dengan menjaga harga dirinya.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

e. Memberi ujian

Para peserta didik akan termotivasi untuk belajar kalau mengetahui akan

ada ujian. Oleh karena itu, memberi ujian ini juga merupakan sarana motivasi.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan

mendorong mahasiswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa

grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri mahasiswa untuk

terus belajar dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

g. Pujian

Apabila ada mahasiswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas

dengan baik atau mampu menjawab pertanyaan yang diberikan, maka pengajar

perlu memberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan

memupuk suasana yang menyenangkan dan meningkatkan gairah belajar serta

akan membangkitkan harga diri.

h. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang

tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada

motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik.

i. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul

karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai

dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-

cara sebagai berikut: (a) membangkitkan adanya suatu kebutuhan; (b)

menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; (c) memberi

kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik; (d) menggunakan berbagai

macam bentuk mengajar.

j. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh mahasiswa,

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan

yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan

timbul gairah untuk terus belajar. Dengan adanya berbagai macam motivasi,

dosen dapat mengarahkan dan mengembangkan motivasi tersebut untuk

menghasilkan hasil belajar yang bermakna.

2.3.6 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa

Mengingat pentingnya peranan motivasi bagi mahasiswa dalam belajar,

maka dosen diharapkan dapat membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar

para mahasiswanya. Agar mahasiswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal

maka mahasiswa harus memiliki motivasi belajar yang tinggi. Namun dalam

kenyataannya tidak semua mahasiswa dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi

di perguruan tinggi dan tidak sedikit mahasiswa yang memiliki motivasi belajar

yang rendah. Untuk membantu mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang

rendah, perlu dilakukan suatu upaya dari dosen agar mahasiswa dapat

meningkatkan motivasi belajarnya (Hermawati, 2010).

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi … II.pdf · metode harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai ... unsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang ...

Dalam rangka mengupayakan peningkatan motivasi belajar mahasiswa,

seorang dosen menurut Winkel (dalam Hermawati, 2010) hendaknya selalu

memperhatikan hal-hal berikut:

a. Seorang dosen hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip

belajar. Dosen pada prinsipnya harus memandang bahwa dengan kehadiran

mahasiswa di ruang kuliah merupakan suatu motivasi belajar yang datangnya dari

mahasiswa. Sehingga dengan adanya prinsip seperti ini, dosen akan menganggap

mahasiswa sebagai seorang yang harus dihormati dan dihargai.

b. Dosen hendaknya mampu mengoptimalisasi unsur-unsur dinamis dalam

pembelajaran. Dalam proses belajar, seorang mahasiswa terkadang dapat

terhambat oleh jasmani atau mental dari mahasiswa tersebut (Hermawati, 2010).