BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fitur Line Shopping sebagai ...eprints.umm.ac.id/61044/3/BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fitur Line Shopping sebagai ...eprints.umm.ac.id/61044/3/BAB...
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fitur Line Shopping sebagai Komunikasi Pemasaran
2.1.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata
Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah suatu pikiran, makna atau pesan dianut
secara sama. (Mulyana, 2007, hal. 46). Komunikasi juga dapat dikatakan
sebagai transmisi simbol atau gambar, gagasan maupun informasi. Tindakan
atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi. Komunikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan dalam penyampaian pesan antara orang
yang menyampaikan pesan dengan orang yang menerima pesan. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan dengan verbal (langsung) maupun non
verbal (tidak langsung).
Komunikasi adalah sebuah unsur yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Komunikasi bisa dikatakan sebagai kegiatan interaksi antar
sesama manusia. Komunikasi tidak dapat lepas dari kehidupan manusia
karena manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan. Sehingga
manusia perlu mempelajari komunikasi agar mereka dapat memenuhi salah
satu kebutuhannya yaitu hubungan sosial.
Sedangkan menurut Everett M. Rogers dalam buku Winarni (2003:3)
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
8
Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society (Effendy, 2005: 10), mengatakan bahwa cara
yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan
sebagai berikut: “Who Says What in Which Channel To Whom With What
Effect” atau “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui
apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya”.
2.1.2 Bidang Komunikasi
Bidang-bidang komunikasi mencakup jenis-jenis komunikasi adalah sebagai
berikut :
a. Komunikasi Sosial adalah suatu kegiatan komunikasi yang lebih diarahkan
kepada pencapaian suatu situasi integrasi sosial (Astrid, Phill;1985:1).
Komunikasi Sosial dapat dikatakan berhasil apabila kedua pihak mempunyai
manfaat dalam proses komunikasi tersebut. Melalui komunikasi sosial,
kelangsungan hidup sosial dari suatu kelompok akan berjalan dengan baik.
Komunikasi sosial dapat mencapai stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan
nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh suatu masyarakat; melalui
komunikasi sosial, kesadaran bermasyarakat dipupuk, dibina, diperluas
(Astrid, Phill;1985:2).
b. Komunikasi Politik menurut Dahlan (1999) adalah suatu bidang atau disiplin
yang menelaah perilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik,
mempunyai akibat politik, atau berpengaruh terhadap perilaku politik
(Cangara, Hafied;2009:35). Komunikasi politik mempunyai pesan yang
memuat tentang politik yaitu mencakup pembicaraan mengenai kekuasaan,
wewenang, keputusan bahkan pembuatan suatu peraturan.
9
c. Komunikasi AntarBudaya adalah komunikasi yang melibatkan kedua pihak
yang berbeda budayanya. Artinya sumber dan penerima pesan mempunyai
budaya yang berbeda.
d. Komunikasi Internasional adalah komunikasi yang terjadi karena pesan-
pesannya terkait dengan kepentingan antarbangsa dan disampaikan melalui
saluran konferensi tingkat tinggi atau sejenisnya dan media massa yang
melintasi batas negara (Shoelhi, Mohammad;2014:26).
e. Komunikasi Pembangunan adalah
Nasution, 1996:128).
f.
digunakan sebelum munculnya teknologi modern.
g.
khalayak dapat mengamalkannya kedalam kehidupan mereka.
h.
kepada khalayak tentang keberadaan produk yang ditawarkan.
2.1.3 Komunikasi Massa
Seiring dengan perkembangan tekonologi komunikasi yang pesat ini,
media komunikasi massa pun juga berkembang dengan pesat. Dengan
adanya teknologi modern saat ini, orang dapat berkomunikasi kepada
komunikan mereka tanpa batasan ruang dan waktu. Elvinaro dan Lukiati
melaksanakan rencana pembangunan suatu negara Quebral (dalam
komunikator ke komunikan melalui media tradisional yang sudah lama
dakwah islam dan disampaikan oleh aktor dakwah yang bertujuan agar
mempersuasifkan atau membujuk, menginformasikan, menyampaikan
komunikasi yang dilakukan untuk
Komunikasi Tradisional adalah proses penyampaian pesan dari
Komunikasi Dakwah adalah komunikasi yang berisikan pesan mengenai
Komunikasi Pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan untuk
10
(2007: 3) mengatakan bahwa “mass communication is messages
communicated throught a mass medium to large number people”
(Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang).
Meletze juga mengungkapkan pendapatnya di kutip dalam buku
Elvinaro dan Lukiati (2007: 4), ia mengartikan komunikasi massa sebagai
bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui
media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik
yang tersebar. Media penyebaran tersebut dapat dilakukan melalui media
surat kabar, baik melalui media cetak maupun media elektronik.
Keberlangsungan dari komunikasi massa berkaitan dengan adanya
media massa dan hal ini menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Sebab
media massa adalah media informasi dan komunikasi yang dapat diakses
oleh masyakarat. Menurut Liliweri (2011: 37-39) komunikasi massa
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sifat Komunikator
Sesuai dengan hakekatnya dalam sifat penggunaan media atau saluran
secara profesional dengan teknologi tinggi melalui usaha-usaha industri
maka kepemilikan media massa bersifat lembaga, yayasan, organisasi
usaha yang mempunyai struktur, fungsi dan misi tertentu.
2. Sifat pesan
Pesan komunikasi massa bersifat umum, dan universal tentang pelbagai
hal dari berbagai tempat. Isi dari media massa itu sendiri tentang berbagai
peristiwa apa saja yang patut diketahui oleh masyarakat umum.
11
3. Sifat media massa
Salah satu ciri yang khas dalam komunikasi massa adalah sifat media
massa. Komunikasi massa tampaknya lebih bertumpu pada andalan
teknologi pembagi pesan dengan menggunakan jasa industri untuk
memperbanyak dan melipatgandakan. Dengan bantuan industri ini
mengakibatkan berbagai pesan dapat menjangkau konsumen dengan cara
yang tepat, cepat dan terus menerus.
4. Sifat Komunikan
Komunikan dalam komunikasi massa adalah konsumen. Konsumen
merupakan masyarakat umum yang sangat beragam, heterogen dalam
segi demografis, geografis, maupun psikografis. Jumlah komunikan itu
sangat besar dan diantara mereka ada yang tidak saling kenal namun pada
suatu waktu dan tempat relatif sama mereka memperoleh jenis pesan yang
sama dari media massa tertentu.
5. Sifat efek
Bagaimanapun juga komunikasi massa mempunyai efek tertentu. Secara
umum terdapat tiga efek dari komunikasi massa, berdasarkan teori
hierarki efek, yaitu efek kognitif (pesan komunikasi massa
mengakibatkan konsumen berubah dalam hal pengetahuan, pandangan
dan pendapat terhadap suatu yang diperolehnya), efek afektif (pesan
komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari
konsumen), dan efek konatif (pesan komunikasi massa mengakibatkan
orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu).
12
6. Sifat umpan balik
Umpan balik dari komunikasi massa biasanya lebih bersifat tertunda.
Pengembalian reaksi terhadap suatu pesan kepada sumbernya tidak terjadi
pada saat yang sama melainkan setelah suatu media itu beredar atau
pesannya itu memasuki kehidupan suatu masyarakat tertentu.
2.1.4 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah salah satu bidang komunikasi yang
mengedepankan komunikasi secara persuasif. Komunikasi Pemasaran
adalah suatu sarana dalam kegiatan pemasaran yang memanfaatkan media
komunikasi untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual.
Komunikasi pemasaran ialah sebuah aktivitas dalam bentuk menyebarkan,
mempengaruhi, membujuk tentang produk kepada masyarakat agar mereka
bersedia membeli produk tersebut.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009) berpendapat
bahwa, komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual.
Komunikasi pemasaran juga dapat diartikan sebagai suatu hubungan antara
perusahaan dan konsumen dimana perusahaan tersebut memperkenalkan
merek produknya. Pengertian komunikasi pemasaran juga dapat diuraikan
ke dalam 2 unsur yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh pihak satu ke pihak
dua.
13
Sutisna (2002:267) mengatakan bahwa komunikasi pemasaran
merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama
konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar konsep yang
secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan disebut sebagai
bauran promosi (promotional mix). Komunikasi pemasaran memiliki
peranan yang sangat penting dalam menginformasikan sebuah produk yang
ditawarkan sebab konsumen akan mempertimbangan berbagai macam aspek
sebelum membeli produk tersebut. Sebelum memilih suatu produk,
konsumen mempelajari merek produk, kondisi produk, harga produk, dan
lainnya. Sehingga komunikasi pemasaran dapat berperan dalam
mengkomunikasikan produk kepada konsumen.
merek; citra merek; respon merek; dan hubungan merek.
2.1.5 Bentuk Program Komunikasi Pemasaran
Secara umum, komunikasi pemasaram terdiri dari 2 unsur yaitu
komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
pesan dari komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima
pesan). Sedangkan Pemasaran adalah kegiatan, sekumpulan perintah, dan
serangkaian proses membentuk, mengkomunikasikan, mengirim, dan
Kontribusi komunikasi pemasaran dalam membentuk ekuitas merek
melalui bauran komunikasi komunikasi (marketing communication mix)
dan kerangka dasar komunikasi umum (iklan, promosi penjaualan,acara
dan pengelaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran
langsung & pemasaran intekaktif, dari mulut ke mulut, dan penjualan
personal) akan membentuk pemahaman konsumen terhadap : Kesadaran
14
menukarkan penawaran yang bernilai kepada konsumen, klien, rekanan, dan
masyarakat pada umumnya (Kotler dan Keller ; 2016 : 27).
Media adalah suatu alat saluran yang digunakan untuk menyalurkan
sebuah pesan. Media Komunikasi Pemasaran adalah alat yang digunakan
untuk menyampaikan pesan oleh komunikator kepada komunikan atau
khalayak yang bertujuan untuk menawarkan produk maupun jasa. Media
merupakan sarana agar manusia dapat menafsirkan informasi yang
disampaikan oleh komunikator. Media komunikasi pemasaran mempunyai
peranan yang penting untuk mempromosikan atau memperkenalkan sebuah
produk maupun jasa kepada masyarakat. Komunikasi pemasaran yang baik
dalam pelaksanaannya akan berdampak pada persepsi positif yaitu berupa
kepercayaan terhadap merek. Komunikasi pemasaran memiliki enam
macam bentuk atau biasa disebut dengan bauran promosi antara lain (Nikels
dalam Agus Hermawan, 2012:54-57) :
1. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan Perorangan (personal selling) adalah bentuk komunikasi antar
individu dimana penjual menginformasikan dan mempersuasi calon
konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasanya. Interaksi
dilakukan secara langsung kepada satu calon pembeli atau lebih untuk
menjelaskan, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan. Seperti yang
kita ketahui biasanya dalam personal selling, penjual akan memberikan
diskon untuk menarik perhatian konsumen. Selain itu penjual akan
memberikan tester atau memberikan contoh produk secara gratis untuk
meningkatkan angka penjualan.
15
2. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang
atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. Iklan merupakan
komunikasi satu arah yang memperkenalkan produk atau jasa kepada
konsumennya yang terpencar secara geografis melalui media massa
seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, media berbasis internet. Iklan
dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang dan juga
mempercepat quick sales.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Sales promotion merupakan kegiatan memasarkan produk untuk menarik
perhatian pelanggan dan menimbulkan pembelian dalam waktu yang
singkat. Selain itu promosi penjualan diarahkan bagi pedagang besar
maupun eceran bagi konsumen. Promosi ini biasanya akan memberikan
potongan harga setelah melakukan pembelian maupun memberikan
kupon undian setiap pembelian. Efek yang ditimbulkan dari promosi
penjualan hanya berjangka pendek. Metode-metode promosi penjualan
yang biasanya ditujukan kepada konsumen yaitu memberikan kupon,
memberikan sampel secara gratis, mengadakan deminstrasi, mengadakan
kontes.
4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Alat promosi ini dapat menarik perhatian masyarakat jika memiliki
kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukkan unsur penjualan, sehingga
berfungsi sebagai pemberi informasi. Hubungan masyarakat
16
dan publisitas termasuk efektif dan ekonomis, selain itu bisa meraih
orang-orang yang menghindari tenaga penjualan dan periklanan.
5. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung dapat hanya dapat menjangkau konsumen yang
spesifik, namun pesan yang disampaikan dapat disesuaikan dengan
karakter dan respon konsumen yang menjadi sasaran serta dapat
diperbaharui secara cepat. Media yang digunakan yaitu surat, telepon,
faksimili, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk
berkomunikasi secara langsung.
6. Event dan Sponsorship
Alat promosi ini merupakan pengembangan publisitas yang mengacu
pada pelaksanaan kegiatan yang sifatnya promosi. Contohnya mendukung
acara yang menjadi perhatian dari masyarakat. Salah satu cara dalam
menyampaikan pesan sebuah merek adalah dengan cara mengajak
konsumen dan konsumen potensial untuk terlibat dalam sebuah acara
yang diselenggarakan perusahaan.
2.1.6 Proses Komunikasi Pemasaran
Terdapat 5 unsur dalam proses komunikasi yaitu Sumber, Encoding,
Transmission, Decoding dan Umpan balik (feedback). Sedangkan proses
komunikasi pemasaran dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Sumber (source) adalah langkah pertama yaitu pemasar menentukan tujuan
komunikasi dan menetapkan target sasaran.
2. Proses (encoding) adalah proses dimana tujuan yang sudah ditetapkan oleh
pemasar lalu disandikan dalam bentuk iklan.
17
3. Pengiriman (transmission) adalah proses pengiriman atau penyampaian
pesan melalui media agar dapat menjangkau segmen sasaran. Penyebaran
ini dapat menggunakan media massa, brosur, atau media lainnya.
4. Proses (decoding) adalah proses dimana audiens memahami atau
menafsirkan pesan yang sudah disebarkan oleh pemasar lewat iklan.
5. Umpan balik (feedback) adalah respon dari audiens terhadap produk yang
sudah diiklankan.
2.2 New Media
New Media merupakan media yang menggunakan internet, media
online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan
dapat berfungsi secara privat maupun secara public (Mondry, 2008: 13).
Menurut Denis McQuail dalam buku Teori Komunikasi Massa (2011:43) ciri
utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap
khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan.
Interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuk, dan
sifatnya yang ada dimana mana. Karakter media baru yang merupakan
bentukdigital tentu memudahkan aktifitas dalam bertukar informasi secara
cepat dan mudah diakses dimanapun dan kapanpun sebagai media
komunikasi yang efisien dengan orang yang berada jauh sekalipun.
2.3 Media Sosial
Kehadiran media sosial membuat sebuah suatu informasi dapat
menjangkau wilayah yang lebih luas, bahkan bisa bersifat global.
Keberagaman media sosial membuat sebuah informasi bisa tersebar melalui
beragam jenis konten, tidak hanya teks, tetapi juga secara audio, visual,
18
maupun audio-visual. Jumlah khalayak yang besar di media sosial menjadi
pertimbangan institusi media massa untuk menjadikan media sosial sebagai
saluran promosi. (Nasrullah, 2015: 158)
Media sosial membawa penggunanya untuk mengikuti tren yang ada di
dalam media sosial tersebut. Maka dari itu, saat ini berita atau informasi lebih
cepat tersebar di media sosial. Selain itu media sosial juga membuat hal baru
dengan memposisikan penggunanya akan merasa trendi dengan
menggunakan media sosial. Ini berkaitan dengan pengertian media sosial
menurut Van Dijk 2013 dalam Nasrullah, (2015:11), media sosial adalah
platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang
memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu,
media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitor) online yang menguatkan
hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.
Media sosial sebagai media advertising adalah media sosial digunakan
sebagai media beriklan. Media sosial adalah media online yang memiliki para
pengguna aktif berpartisipasi, berbagi informasi maupun menciptakan suatu
konten. Menurut Karjaluoto (2008:2) media sosial menggambarkan sebuah
media sehingga para pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi dan
memberi kontribusi di dalam media tersebut. Media Sosial memiliki
karakteristik yaitu para pengguna dapat dengan bebas berkomunikasi antar
sesamanya. Media sosial dapat menciptakan sebuah forum komunitas
sehingga para pengguna dapat dengan mudah membentuk suatu pembahasan
maupun komunitasnya sendiri. Media sosial adalah media yang
19
selalu berinovasi dalam menyediakan fitur atau cara-cara yang baru dalam
berkomunikasi. Media sosial berhasil mengubah posisi SMS atau telpon
ditengah-tengah masyarakat. Berbeda dengan SMS maupun telfon yang
berbayar menggunakan pulsa saat menggunakannya, media sosial hanya
membutuhkan internet dan tidak memberikan batasan waktu maupun
jangkauan bagi penggunanya. Media sosial menjadi media yang efektif bagi
masyarakat khususnya kaum muda sebab media ini dirancang agar para
pengguna merasakan kemudahannya dalam berkomunikasi.
Beberapa manfaat dari media sosial menurut (Puntoadi, 2011:5-21), yaitu:
1. Personal branding is not only figure, it’s for everyone. Beberapa media
sosial seperti Facebook, Twitter, instagram YouTube adalah media yang
berguna untuk orang berkomunikasi, berdiskusi, bahkan mendapatkan
popularitas di sosial media. Manfaat dari media sosial adalah dapat
membangun personal branding dengan tidak mengenal trik atau
popularitas semu, karena audiensn yang akan menentukan.
2. Fantastic marketing result throught social media. People don’t watch
TV’s anymore, they watch their mobile phones. Fenomena ini
menjelaskan bahwa masyarakat saat ini sangat bergantung dengan
telepon genggam atau sekarang disebut “smartphone” untuk mencari
berbagai informasi. Masyarakat saat ini sudah jarang menggunakan
media massa seperti televisi maupun radio untuk mencari informasi.
3. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat
dengan konsumen. Media sosial tidak hanya bermanfaat untuk
berkomunikasi saja namun media sosial saat ini digunakan oleh
20
pemasar untuk melakukan interaksi secra personal yang berguna untuk
membangun ikatan lebih dekat kepada konsumen.
4. Media sosial memiliki sifat viral. Viral bisa dikiatakan seperti virus,
yaitu dapat menyebar dengan cepat. Informasi yang muncul dari satu
sumber dapat dengan cepat tersebar kepada para penggunaya karena
para penghuni media sosial memiliki karakter yang selalu berbagi.
Menurut Nasrullah (2016:39-46) ada enam kategori besar untuk melihat
pembagian media sosial, yakni:
1. Media jejaring sosial (social networking)
Social networking atau jaringan sosial merupakan medium yang paling
popular dalam kategori media sosial. Media ini adalah sarana yang dapat
digunakan pengguna untuk berinteraksi kepada sesama, maupun saling
berbagi informasi. Situs jejaring sosial ini digunakan untuk menciptakan
konten, berkomunikasi, berbagi profil maupun aktivitas. Contoh dari situs
jearing sosial ini adalah facebook. Facebook merupakan salah satu jejaring
sosial yang sangat populer, hal ini disebabkan karena facebook dapat
berbagi momen para penggunanya dalam bentuk status atau konten, foto,
video dan aktivitas lainnya. Contoh lain media jejaring sosial selain
facebook adalah twitter, instagram, whatsapp, LINE dan lain-lain.
2. Jurnal online (blog)
Blog adalah media sosial yang berguna untuk menggunggah aktivitas para
penggunanya. Blog juga dapat mengomentari bahkan berbagi tautan web
atau informasi lainnya. Istilah blog berasal dari kata “weblog”, yang pertama
kali diperkenalkan oleh Jorn Berger di tahun 1997 yang merujuk
21
pada jurnal pribadi online. Secara mekanis, jenis media sosial ini bisa
menjadi dua: pertama, kategori personal homepages, yaitu pemilik
menggunakan nama domain sendiri, seperti .com atau .net; kedua, dengan
menggunakan fasilitas penyedia halaman weblog gratis, seperti Wordpress
(www.wordpress.com) atau Blogspot (www.blogspot.com).
3. Jurnal online sederhana atau microblog (microblogging)
Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging adalah jenis
media sosial yang memberikan fasilitas pada para penggunanya untuk
menulis hingga mempublikasikan pendapat mereka. Secara historis,
kehadiran jenis media sosial ini merujuk pada munculnya Twitter yang
hanya menyediakan ruang tertentu atau maksimal 140 karakter.
4. Media berbagi (media sharing)
Situs berbagi media (media sharing) adalah jenis media sosial yang
memberika kemudahan untuk para pengguannya dalam berbagi dokumen,
video, foto, audio, dan lain-lain. Contoh dari media sharing ini adalah
Youtube, Flickr, photobucket.
5. Penanda sosial (social bookmarking)
Penanda sosial atau social bookmarking adalah media sosial yang berguna
untuk mengorganisasi atau mengelola, menyimpan bahkan mencari
informasi berita secara online. Beberapa contoh situs social bookmarking
adalah Delicious.com, StumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan untuk
di Indonesia ada LintasMe.
6. Media konten bersama atau Wiki
22
Media sosial selanjutnya adalah wiki atau media konten bersama. Media
sosial ini adalah situs yang memiliki konten hasil dari kolaborasi para
penggunanya. Situs ini miirip dengan kamus atau ensiklopedi, wiki
menghadirkan kepada pengguna pengertian, sejarah, hingga rujukan buku
atau tautan tentang satu kata. Dalam praktiknya, penjelasan-penjelasan
tersebut dikerjakan oleh para pengunjung. Artinya, ada kolaborasi atau kerja
bersama dari semua pengunjung untuk mengisi konten dalam situs ini. Kata
“wiki” merujuk pada media sosial Wikipedia yang populer sebagai media
kolaborasi konten bersama.
2.3.1 Media Sosial LINE
LINE adalah salah satu media sosial yang termasuk dalam forum
online digunakan untuk saling kirim pesan atau surel, dokumen, audio,
gambar dll. LINE adalah aplikasi smartphone yang digunakan untuk
mengirim pesan secara gratis. Tidak hanya menawarkan fitur chatting saja,
tapi LINE mempunyai beberapa fitur menarik lainnya diantaranya ada video
call, free call, Line Shopping, LINE today dll. Hal tersebut membuat aplikasi
LINE ini lebih unggul daripada aplikasi messenger lainnya. LINE juga
menyuguhkan berbagai sticker gratis maupun berbayar agar kesan chatting
dengan lawan bicara terlihat lebih ekspresif. LINE tidak hanya terdapat pada
smartphone saja namun aplikasi ini juga terdapat pada personal computer
(PC). Line diluncurkan pada tanggal 23 Juni 2011 oleh NHN Jepang setelah
gempa Tohoku. NHN Jepang menyadari betapa nyaman sistem komunikasi
rusak itu dan menemukan bahwa layanan data akan bekerja dan lebih
efisien. Mereka memutuskan untuk merancang
23
sebuah aplikasi yang dapat diakses oleh smartphone, tablet dan dekstop
yang bekerja pada jaringan internet dan akan layanan ini secara gratis dapat
digunakan, bahkan untuk melakukan telepon (sumber : kompasiana.com).
Menurut Zarella (Widjajanto:2013:147), Line merupakan media
sosial yang termasuk dalam kelompok kategori forum yang dikenal sebagai
jenis media sosial yang merupakan community bulletin board atau forum
online yang digunakan untuk saling kirim email atau surel, chatting atau
mengakses piranti lunak. Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk bertukar
pesan teks, namun aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai alat bertukar
data pesan yang beragam dari vidio, foto, audio dan sebagainya. Cara kerja
dari aplikasi ini bisa dimasukkan dalam kategori peer-to-peer atau
chatroom. Melalui LINE kita dapat melakukan aktivitas seperti mengirim
pesan teks, mengirim gambar, video, panggilan video dan pesan suara.
2.3.2 Fitur Line Shopping
Salah satu fitur yang dihadirkan oleh Line adalah Line Shopping.
Menurut situs resmi Line Shopping https://today.line.me/id, Line Shopping
merupakan layanan konten yang tersedia pada aplikasi. Fitur ini adalah fitur
e-commerce yang menyuguhkan berbagai barang yang dijual atau biasa
diseput marketplace. Sebab media sosial saat ini banyak diminati oleh kaum
muda sehingga perusahaan atau pemilik produk menggunakannya untuk
promosi. Diluncurkan pada 1 September 2016 di Indonesia, fitur ini
merupakan pilot project dari Line. Hingga saat ini,
24
market place keluaran Line tersebut sudah memiliki lebih dari 2.200 penjual
yang telah aktif melakukan aktivitas jual-beli digital (Soraya Fransiska,
2017, Line Shopping, E-commerce Keluaran Line,
https://www.gadis.co.id/Try-It/line-shopping-e-commerce-keluaran-line
diakses pada tanggal 23 April 2019). Item yang ditawarkan oleh fitur Line
Shopping ini adalah fashion, beauty, aksesori, homefood, dll.
2.4 Terpaan Media Sosial
Terpaan Media adalah suatu perilaku seseorang dalam menggunakan
media massa. Seseorang dapat dikatakan terkena terpaan media apabila
mereka diterpa oleh isi atau konten media tersebut. Menurut Ardianto dan
Erdinaya (2005:164), terpaan media merupakan suatu usaha mencari data
khalayak tentang penggunaan media baik jenis media,frekuensi
penggunaan,durasi penggunaan dan atensi (perhatian) masyarakat terhadap
program yang di lihat. Menurut Ardianto (2004) bahwa untuk mengukur
terpaan media dapat dilihat dari 3 faktor sebagai berikut :
1. Frekuensi, diukur berdasarkan berapa kali sehari seseorang menggunakan
media dalam satu minggu, berapa kali seminggu seseorang menggunakan
dalam satu bulan, serta berapa kali sebulan seseorang menggunakan media
dalam satu tahun.
2. Durasi penggunaan media, berdasarkan berapa lama khalayak menggunakan
media dan mengikuti suatu program.
3. Pehatian (atensi), proses mental seseorang dalam menyimak suatu program.
Meliputi menonton dengan melakukan kegiatan lain, menonton dengan
tidak melakukan kegiatan lain, dan menonton dengan melakukan diskusi.
25
Terpaan media dapat diukur dari seberapa sering seseorang
mengkonsumsi informasi yang mereka peroleh dari media. Pada penelitian
ini terpaan media adalah terpaan pada media sosial Line. Terpaan ini dapat
diukur dengan banyaknya frekuensi, durasi dan perhatian dari para pengguna
aplikasi LINE serta pengguna yang mengetahui fitur Line Shopping.
2.4.1 Efek Terpaan Media
Menurut Keith R. Stamm & John E. Bowes (1990), efek media dalam
mempengaruhi manusia, dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
dan pemahaman. Jika manusia tidak bisa lepas dari media massa, maka efek
penerima yang ada dibawah kontrol langsung si pemberi pesan. Efek
sekunder diyakini lebih menggambarkan realitas yang sungguh-sungguh
& John E. Bowes (1990), Efek terpaan juga dijelaskan pada teori AIDDA.
Teori AIDDA atau juga sering disebut A-A Procedure (from attention to
action procedure), merupakan teori yang dikemukakan oleh Wilbur
Schramm. AIDDA merupakan akronim dari kata Attention (perhatian),
1. Efek Primer, yaitu efek yang ditimbulkan karena adanya terpaan, perhatian
yang ditimbulkan sungguh-sungguh terjadi.
2. Efek Sekunder, yaitu efek yang ditimbulkan karena adanya perubahan
tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan prilaku
(menerima dan memilih). Yang termasuk dari efek sekunder adalah prilaku
terjadi di masyarakat.
Selain efek terpaan media yang sudah di jelaskan oleh Keith R. Stamm
26
Interest (minat), Desire (keinginan), Decision (keputusan) dan Action
(tindakan) (Effendy, 1986:305).
Definisi elemen AIDDA diatas yaitu:
1. Elemen AIDDA yang pertama dan paling mudah dicapai adalah
perhatian (Attention) dari konsumen. Elemen ini menjelaskan tentang
seberapa pengaruhnya fitur LINE SHOPPING terhadap tingkat perhatian
penggunanya. Hal ini bisa dilihat dari seberapa banyak orang yang tahu
tentang fitur LINE SHOPPING pada aplikasi LINE.
2. Elemen yang kedua adalah menarik minat (Interest) konsumen terhadap
layanan jual beli online yang diiklankan pada fitur LINE SHOPPING.
Dengan kata lain perasaan konsumen yang ingin mengetahui lebih dalam
tentang suatu produk yang ditawarkan sehingga menimbulkan daya tarik.
Pada elemen ini efektifitasnya dapat diukur dengan melihat sejauh mana
konsumen tertarik terhadap produk yang diiklankan.
3. Elemen yang ketiga adalah menumbuhkan keinginan (Desire) pada
konsumen untuk membeli atau menggunakan produk pada layanan jual beli
online milik LINE SHOPPING. Untuk mengukur efektifitasnya dapat
dilihat seberapa besar konsumen mempunyai keinginan untuk
menggunakan fitur LINE SHOPPING.
4. Elemen yang keempat adalah (Decision) atau memutuskan yaitu terpaan
fitur LINE SHOPPING mendorong konsumen dapat melakukan
pengambilan keputusan terhadap pembelian atau tidak.
27
5. Elemen AIDDA yang terakhir adalah merangsang konsumen untuk
bertindak (Action) terhadap produk yang diiklankan pada fitur LINE
SHOPPING.
Dalam penelitian ini peneliti bertujuan mengetahui sikap atau tindakan
konsumen dengan mempertimbangkan definisi diatas yaitu seberapa besar
frekuensi dalam keputusan pembelian produk melalui fitur LINE
SHOPPING.
2.5 Keputusan Pembelian sebagai Efek Fitur Line Shopping
2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Kita tidak menyadari bahwa manusia selalu terlibat dengan
pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dituntut
untuk mengambil keputusan apabila sedang dihadapkan dengan berbagai
pilihan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) keputusan pembelian
mempunyai arti sebagai tahap suatu proses keputusan dimana konsumen
secara langsung melakukan pembelian sebuah produk (dalam Usman
Effendi, 2016). Di dalam mengambil keputusan, manusia memiliki peranan
yang penting untuk melakukan proses kegiatannya.
Keputusan pembelian dapat dikatakan berkaitan dengan
pertimbangan yang telah dilakukan oleh konsumen untuk membeli suatu
produk. Dalam aspek kehidupan, manusia selalu dihadapkan dengan
pengambilan keputusan dengan melibatkan pilihan di antara berbagai
macam kebutuhan.
Dalam bukunya Perilaku Konsumen, Setiadi (2010:14) membagi beberapa
kategori dalam proses pengambilan keputusan pembelian, diantaranya :
28
1. Pengenalan masalah : proses ini berawal saat pembeli menyadari adanya
masalah kebutuhan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan
internal maupun eksternal.
2. Pencarian informasi : konsumen yang mulai telah timbul minat mereka
akan mencari informasi mengenai porduk tersebut lebih banyak. Proses
pencarian informasi terhadap produk ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara mulai dari bertanya kepada rekan terdekatnya, hingga mencari
informasi dari beberapa sumber. Sedangkan sumber informasi konsumen
dikelompokkan menjadi empat kelompok :
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan
b. Sumber komersial : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, dan
pameran
c. Sumber umum : media massa
d. Sumber pengalaman : yang pernah menangani, menguji, dan
menggunakan produk.
Setiap sumber informasi akan mempengaruhi keputusan pembelian yang
berbeda-beda, misalnya informasi komersil umumnya melaksanakan fungsi
memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi
legitimasi/evaluasi.
3. Evaluasi alternatif : merupakan cara konsumen dalam memproses
informasi tentang produk maupun jasa untuk membuat keputusan akhir.
Pada tahap ini konsumen dianggap sebagai alat rasional yang membentuk
nilai dari produk. Tingkat kepercayaan konsumen dapat menimbulkan citra
merek.
29
4. Keputusan membeli : pada tahap ini, konsumen memberikan keputusan
setelah tahap evaluasi, apakah mereka memutuskan untuk membeli produk
atau tidak. Konsumen akan membuat keputusan untuk membeli bila merek
atau produk nya dianggap sesuai dengan tahap-tahap sebelumnya.
Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti
: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan
manfaat produk yang diharapkan.
5. Perilaku sesudah pembelian : pada tahap ini konsumen akan mengalami
respon yang berbeda yakni puas atau tidak puas. Konsumen tersebut akan
terlibat dalam tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang
akan menarik minat pasar.
6. Kepuasaan sesudah membeli : setelah membeli produk, seorang
konsumen mungkin mendeteksi adanya suatu cacat, mungkin juga beberapa
konsumen yang bersifat netral pada cacat tersebut dan bahkan beberapa
mungkin melihat cacat tersebut sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai
dari produk. Kepuasan pembelian merupakan fungsi dari dekatnya antara
harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan produk tersebut.
7. Penggunaan dan pembuangan sesudah pembelian : para pemasar juga
harus mengontrol bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu
produk. pada akhirnya pemasar perlu mempelajari pemakaian dan
pembuangan produkuntuk mendapatkan isyarat-isyarat dari masalah-
masalah dan peluang-peluang yang mungkin ada.
2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
30
Menurut Philip Kotler (2003:202) faktor yang mempengaruhi perilaku
keputusan pembelian konsumen yaitu :
1. Faktor budaya, sub budaya dan kelas sosial
Budaya merupakan faktor keinginan dan perilaku yang paling utama.
Sejak anak-anak, mereka mendapatkan nilai, persepsi, prefensi dan
perilaku dari keluarga. Masing-masing sub budaya menampakkan
identifikasi maupun sosialisasi khusus seperti kebangsaan, agama,
ras dan lain-lain. Kelas sosial juga mempengaruhi sebab faktor
tersebut mencerminkan status pekerjaan, latar pendidikan, cara
bicara dan lain-lain.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku keputusan pembelian juga
dipengaruhi oleh faktor sosial yaitu :
a. Kelompok acuan.
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen
dapat diartikan sebagai kelompok yang dapat memberikan
pengaruh secara langsung. Contohnya seperti keluarga,
tetangga, rekan kerja yang selalu berinteraksi secara
langsung oleh seseorang.
b. Keluarga
Keluarga dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu yang
pertama keluarga orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari
orang tua dan saudara kandung sedangkan jenis kedua
31
adalah keluarga prokreasi yaitu keluarga yang terdiri dari
pasangan dan jumlah anak yang dimilikinya.
c. Peran dan status
Semakin tinggi peran seseorang pada sebuah organisasi
maka semakin tinggi status mereka di dalam organisasi
tersebut. Tentunya, orang yang memiliki status yang
tinggi akan melakukan pembelian terhadap merek-merek
yang lebih berharga dan mahal.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor pribadi yaitu yang
pertama adalah usia dan siklus hidup. Faktor usia dapat
mempengaruhi seseorang dalam membeli barang dan jasa yang
betbeda-beda sepanjang hidupnya. Faktor yang kedua adalah
pekerjaan dan lingkungan ekonomi. Contohnya seorang direktur
perusahaan membeli mobil mewah dan mahal, sering melakukan
perjalanan menggunakan pesawat, dan bagaimana sikapnya pada
saat berbelanja. Faktor yang ketiga adalah gaya hidup. Gaya hidup
dapat diartikan sebagai pola hidup seseorang yang ada dalam
aktivitas, minat dan opini yang terbentuk dalam kelas sosial maupun
pekerjaan. Sehingga faktor ini juga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian seseorang.
4. Faktor Psikologis
32
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian
adalah faktor psikologis. Faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai
berikut :
a. Motivasi.
Seseorang memiliki kebutuhan dari waktu ke waktu.
Kebutuhan tersebut muncul karena adanya tekanan
bologis yaitu seperti lapar dan haus. Tekanan yang kedua
adalah tekanan psikogenesis yaitu kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan
kelompok. Tekanan-tekanan tersebut dapat memicu
seseorang terhadap perilaku pembelian.
b. Persepsi.
Tindakan seseorang yang termotivasi dipengaruhi oleh
persepsi dari situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan
sebagai sebuah proses yang digunakan individu untuk
memilih. Ada tiga proses yang ada pada setiap persepsi
yaitu yang pertama perhatian selektif yaitu proses
penyaringan informasi yang didapat oleh konsumen.
Dalam proses ini, para pemasar harus dapat menarik
perhatian konsumen dengan cara memberikan konten atau
informasi yang menarik. Begitupun dengan nama merk,
potongan harga, dan bonus barang. Sehingga konsumen
dengan mudah memperhatikan rangsangan yang
berhubungan dengan kebutuhannya saat ini. Proses
33
yang kedua adalah distorsi selektif. Proses ini adalah
proses pembentukan seseorang untuk mengubah
informasi menjadi bermakna pribadi. Proses yang ketiga
adalah ingatan selektif adalah proses dimana seseorang
akan mengingat informasi yang mendukung pandangan
dan keyakinan mereka. Orang cenderung akan mengingat
produk yang dia sukai dan melupakan produk yang tidak
disukai.
c. Pembelajaran
Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara
pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan
penguatan. Contohnya, konsumen yang perna membeli
gadget merk X yang mendapatkan pengalaman
menyenangkan sehingga persepsi mereka terhadap merk
X positif dan mengasumsikan sebagai merek gadget
terbaik.
d. Keyakinan dan sikap.
Keyakinan dapat diartikan sebagai gambaran pemikiran
seseorang tentang sesutu. Contohnya seperti keyakinan
seseorang terhadap suatu produk ketika produk tersebut
menginformasikan kandungan bahan yang meyakinkan.
Sehingga hal ini akan mempengaruhi konsumen untuk
mengambil keputusan pembelian suatu produk.
34
2.6 Penelitian Terdahulu
Nama
Penelitian
dan Tahun
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Dewi
Ambarwati
Arifin
(2017)
PENGARUH
FITUR LINE
TODAY
TERHADAP
MINAT SISWA
MEMBACA
ARTIKEL
BERITA
(Studi pada
siswa-siswi SMA
Perintis 1 dan
SMA Perintis 2
Bandar Lampung)
Metode Kuantitatif Pada penelitian
ini, diperoleh
hasil bahwa dari
perhitungan nilai
antar variabel,
pengaruh line
today terhadap
minat siswa
membaca artikel
berita sebesar
35,80% dan
dikatakan pada
kategori sedang.
Yanuar
Mulia Sari
(2015)
PENGARUH
TERPAAN
IKLAN DALAM
BENTUK MINI
DRAMA
TERHADAP
Metode Kuantitatif Pada penelitian
ini, diperoleh
hasil bahwa dari
perhitungan
antar variabel,
menunjukkan
35
PENGGUNAAN
FITUR
APLIKASI
INSTAN
MESSAGING
(Studi pada
Mahasiswa Prodi
Ilmu Komunikasi
FISIP UMM
angkatan 2011
Pengguna
Aplikasi Line)
bahwa adanya
pengaruh
terpaan iklan
dalam bentuk
mini drama
terhadap
penggunaan
aplikasi instant
messaging.
2.7 Kerangka Teoritis
Kerangka Teorits adalah model kerangka konseptual yang menjelaskan teori
yang telah diidentifikasi yang dijadikan landasan pada permasalahan maupun
suatu penelitian. Dalam model teori yang peneliti gunakan yaitu teori AIDDA
yaitu Attention, Interest, Desire, Decision dan Action. (Attention) merupakan
suatu respon dari konsumen berupa perhatian pada produk yang ditawarkan
oleh fitur Line Shopping. Setelah konsumen memperhatikan produk dari fitur
Line Shopping akan timbul ketertarikan (interest) pada produk tersebut, yang
akan menimbulkan hasrat (desire) untuk membelinya. Setelah timbulnya
hasrat untuk membeli, konsumen otomatis akan dihadapkan pada suatu
keputusan (decision) dalam membeli
36
produk tersebut atau tidak dan setelah konsumen memutuskan, akan timbul
suatu tindakan (action) dari keputusan konsumen sebelumnya.
Berdasarkan beberapa teori yang sudah dijelaskan di atas, maka model
kerangka berfikir digambarkan sebagai berikut:
2.8 Hipotesis dan Definisi Variabel
2.9.1 Definisi Konseptual
Definisi konseptual menurut Hamidi (2010:141) adalah batasan
tentang pengertian yang diberikan peneliti terhadap variabel yang
akan diukur, digali datanya dan diteliti. Berikut adalah definisi
konseptual yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Terpaan, adalah suatu keadaan yang dimana suatu keadaan
dimana seseorang sedang terkena pesan oleh suatu media massa.
Pesan yang didapatkan oleh penerima secara otomatis akan
Terpaan Fitur Line Shopping (X)
➢ Attention/Perhatian
Keputusan Pembelian Produk (Y)
➢ Interest/Minat
➢ Desire/Hasrat
➢ Decision/Keputusan
37
ditterima baik melalui indera penglihatan maupun
pendengarannya. Informasi yang diberikan oleh fitur Line
Shopping akan diterima oleh pengguna yang mengakses sehingga
dapat dikatakan pengguna tersebut sudah terkena terpaan oleh
suatu media. Beberapa indikator yang berhubungan dengan
terpaan fitur Line shopping yaitu terdiri dari frekuensi, durasi dan
intensitas.
2. Fitur pada Media Sosial adalah fitur yang disediakan oleh media
sosial yang bertujuan untuk memudahkan para penggunanya
dalam mengakses media tersebut. Fitur media sosial diciptakan
dengan tujuan untuk memberikan inovasi agar media tersebut
tidak kalah dengan media-media yang baru.
3. Keputusan Pembelian adalah tahap pembeli untuk menentukan
pilihan serta melakukan pembelian produk. Dalam pengambilan
keputusan harus diawali dengan adanya rasa sadar atas kebutuhan
maupun keinginan dari konsumen tersebut. Selanjutnya jika sudah
disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan
mencari informasi mengenai keberadaan produk yang
diinginkannya. (Suharno, 2010: 96).
Keputusan pembelian dilakukan melalui beberapa proses
yaitu attention (perhatian), interest (minat), desire (hasrat),
decision (keputusan) dan action (tindakan pembelian). Pengguna
media yang sudah terkena oleh terpaan fitur line shopping akan
memunculkan respon audiens terhadap produk yang ditawarkan.
38
3.9.2 Definisi Operasional
Definisi Operasional ialah batasan-batasan yang menjelaskan ciri- ciri
dalam suatu konsep. Definisi operasional ini bertujuan untuk
mencapai alat ukur yang sesuai bagi peneliti. Dengan variabel Terpaan
fitur Line Shopping pada aplikasi Line (X) dan Keputusan Pembelian
produk (Y). Untuk mengetahui operasionalisai variabel maka harus
diukur dengan menggunakan suatu indikator. Hal ini bertujuan untuk
memperjelas variabel yang peneliti gunakan.
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1. Terpaan Fitur
Line
Shopping di
Aplikasi Line
(X)
Frekuensi Sering atau tidaknya
audiens membuka
fitur Line Shopping
Likert
Durasi Berapa lama
(menit/jam) audiens
membuka fitur Line
Shopping dalam
sehari
Likert
Intensitas/
Perhatian/
Pemahama
n
• Fokus
audiens pada
produk yang
ditawarkan
dalam fitur
Likert
39
Line
Shopping
• Tampilan
layout pada
fitur Line
Shopping
yang menarik
• Ketertarikan
audiens pada
produk yang
ditawarkan
dalam fitur
Line
Shopping
2. Keputusan
Pembelian
Produk
Hasrat/De
sire
• Keinginan
audiens
untuk
menggunaka
n fitur line
shopping
Likert
40
Decision/
Keputusan
• Dapat
memenuhi
kebutuhan
audiens
• Dapat
mencari
produk
sesuai
dengan
kebutuhan
audiens
3.9.3 Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Arti dari kata sementara sebab jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta
fakta empirik yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,
2009:96).
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang
penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh antara Terpaan Fitur Line Shopping terhadap
Keputusan Pembelian Produk.
41
H0 : Tidak ada pengaruh antara Terpaan Fitur Line Shopping
terhadap Keputusan Pembelian Produk.