BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia...

43
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Pertama 2.1.1 Pengertian Anak Usia Sekolah Menengah Pertama Anak usia sekolah menengah (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Kemampuan-kemampuan kognitif tersebut akan semakin berkembang hingga anak memasuki tahap operasional formal, yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira 11 atau 12 tahun. Secara umum karakteristik pemikiran remaja pada tahap operasional formal ini adalah diperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Pada tahap ini anak yang menginjak usia remaja sudah dapat berpikir secara abstrak dan hipotesis, sehingga ia mampu memikirkan sesuatu yang akan mungkin terjadi, sesuatu yang bersifat abstrak (Desmita, 2014). 2.1.2 Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Pertama Masa remaja (Adolescence) merupakan masa di mana terjadi transisi masa kanak-kanak menuju dewasa, biasanya antaras usia 13 dan 20 tahun. Istliah Adolescence merujuk kepada kematangan psikologis individu, sedangkan pubertas merujak kepada saat dimana telah ada kemampuan reproduksi. Pada masa remaja ini terdapat tiga subfase : masa remaja awal 11 sampai 14 tahun), masa remaja pertengahan (15-17 tahun), dan masa remaja akhir (18-20 tahun), Adapun tahap perkembangan masa remaja, yaitu : 1) Perubahan fisik, Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada masa remaja. Terdapat banyak variasi pada masa perubahan fisik yang dihubungkan

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Pertama

2.1.1 Pengertian Anak Usia Sekolah Menengah Pertama

Anak usia sekolah menengah (SMP) berada pada tahap perkembangan

pubertas (10-14 tahun). Kemampuan-kemampuan kognitif tersebut akan

semakin berkembang hingga anak memasuki tahap operasional formal, yakni

suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira 11 atau

12 tahun. Secara umum karakteristik pemikiran remaja pada tahap operasional

formal ini adalah diperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak,

menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.

Pada tahap ini anak yang menginjak usia remaja sudah dapat berpikir secara

abstrak dan hipotesis, sehingga ia mampu memikirkan sesuatu yang akan

mungkin terjadi, sesuatu yang bersifat abstrak (Desmita, 2014).

2.1.2 Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Pertama

Masa remaja (Adolescence) merupakan masa di mana terjadi transisi

masa kanak-kanak menuju dewasa, biasanya antaras usia 13 dan 20 tahun.

Istliah Adolescence merujuk kepada kematangan psikologis individu, sedangkan

pubertas merujak kepada saat dimana telah ada kemampuan reproduksi. Pada

masa remaja ini terdapat tiga subfase : masa remaja awal 11 sampai 14 tahun),

masa remaja pertengahan (15-17 tahun), dan masa remaja akhir (18-20 tahun),

Adapun tahap perkembangan masa remaja, yaitu :

1) Perubahan fisik, Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada masa remaja.

Terdapat banyak variasi pada masa perubahan fisik yang dihubungkan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

13

dengan pubertas antara lawan jenis dan sesama jenis. Anak perempuan

umumnya lebih dulu mengalami perubahan fisik dibandingkan anak laki-

laki, yaitu sekitar dua tahun lebih awal. Tinggi dan berat badan biasanya

terjadi pada masa pre-pubertas, yaitu pada usia 12 tahun untuk anak

perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan,

tinggi badan bertambah 5,7 sampai 20,3 cm dan berat badan bertambah

6,8 sampai 25 kg. Tinggi badan pada anak laki-laki meningkat sekitar 10,2

sampai 30,5 cm dan berat badan bertambah 6,8 sampai 29,5 kg.

2) Perubahan kognitif, perubahan pada pikiran dan lingkungan sosial remaja

akan menghasilkan tingkat perkembangan intelektual tertinggi. Pada masa

remaja memperoleh kemampuan memperkirakan suatu kemungkinan,

mengurutkan, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan melalui

pemikiran logis. Mereka dapat berpikir secara abstrak dan dapat mengatasi

masalah hipotetis. Masa ini individu akan mengalami keajuan proses

berpikir yang sebelumnya masih bersifat fisik/konkret menjadi bersifat

abstrak. Anak usia sekolah hanya berpikir mengenai hal yang terjadi,

sedangkan remaja mampu membayangkan hal yang akan terjadi.

3) Perubahan Psikososial. Pada perkembangan psikososial, pencarian jati diri

merupaka tugas utama remaja. Mereka dapat membentuk hubungan

kelompok yang erat atau memilih untuk tetap terisolasi. (Potter & Perry,

2009).

Pada masa ini anak diharapkan memperoleh pengetahuan dasar yang

dipandang sangat penting bagi persiapan dan penyesuaian diri terhadap

kehidupan di masa dewasa diharapkan mempelajari keterampilan-

keterampilan tertentu. Keterampilan-keterampilan itu meliputi:

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

14

a) Keterampilan membantu diri sendiri, Pada masa ini, anak-anak mampu

dirinya sendiri untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Dia mampu

memecahkan masalahnya sendiri sehingga ia dapat berintegrasi dengan

lingkungannya. b) Keterampilan sosial, Pada masa ini anak-anak mampu

bersosialisasi baik dengan teman seumurnya maupun dengan orang yang lebih

tua atau muda darinya. c) Keterampilan Sekolah, Anak-anak pada masa ini

mampu untuk bersekolah, mengikuti pelajaran, dan menyerap pelajaran.

d) Keterampilan Bermain, Pada anak usia sekolah dasar, anak-anak mampu

bermain mainan untuk usia mereka (Iskandar & Sunendar, 2013).

2.1.3 Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa adalah bagian-bagian pengalaman siswa yang

berpengaruh pada keefektifan proses belajar. Karakteristik siswa bertujuan

untuk mendeskripsikan bagian-bagian kepribadian siswa yang perlu

diperhatikan untuk kepentingan rancangan pembelajaran. Karakteristik siswa

merupakan salah satu variabel dalam domain desain pembelajaran yang

biasanya didefinisikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh

siswa termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka seperti

kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran, dan ciri-ciri jasmani

serta emosional siswa, yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar

(Budiningsih, 2011).

Karaktersitik siswa sekolah dasar secara umum: a) Memiliki rasa

keingintahuan yang kuat dan tertarik pada dunia sekitar yang mengelilingi diri

mereka sendiri, b) Senang bermain dan bergembira riang, c) Suka mengatur

diri untuk menangani berbagai hal, d) Bergetarnya perasaan dan terdorong

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

15

untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan

dan menolak kegagaan-kegagalan, e) Belajar secara efektif ketika merasa puas

dengan situasi yang terjadi, f) Belajar dengan cara bekerja, mengobservasi,

berinisiatif, dan mengajar anak-anak lainnya (Sumantri & Permana, 2011).

Dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, pengajar harus

memperhatikan karakteristik siswa antara lain :

a) Kematangan mental dan dan kecakapan intelektual. Tingkat kematangan

mental dan kecakapan intelektual sangat mempengaruhi strategi dalam

pembelajaran. Siswa memiliki kematangan mental dan kecakapan

intelektual yang berbeda-beda. Siswa yang telah matang secara mental dan

cakap secara intelektual, dengan strategi pembelajaran apapun, siswa akan

mudah mengikuti pembelajaran.

b) Kondisi fisik dan kecakapan psikomotor. Kondisi fisik dan kecakapan

psikomotor merupakan faktor yang mempengaruhi dalam strategi

pembelajaran. Kecakapan psikomotor meliputi kekuatan, kecepatan,

kordinasi, dan fleksibilitas, sehingga strategi pembelajaran digunakan

apabila sesuai dengan kondisi fisik dan kecakapan psikomotor siswa.

c) Umur. Umur merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam strategi

pembelajaran. Strategi pembelajaran siswa umur 6-12 tahun akan berbeda

dengan yang berumur 15-17 tahun, hal ini berkaitan dengan tugas-tugas

perkembangan belajar siswa. d) Jenis Kelamin. Meskipun secara prinsip

tidak terdapat perbedaan antara siswa laki-laki dan perempuan, namun

dalam hal-hal tertentu ada perbedaan, misalnya kebiasaan, cara belajar,

minat, kecakapan, psikomotor dan perhatian, sehingga jenis kelamin

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

16

merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam dalam strategi

pembelajaran (Iskandarwassid & Sunendar, 2013).

2.1.4 Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah (SMP)

Karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP ini, yaitu :

a) Terjadi ketidakseimbangan prooporsi tinggi dan berat badan, b) Mulai

timbulnya ciri-ciri seks sekunder, c) Kecendrungan ambivalensi, antara

keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta keinginan untuk bebas

dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua,

d) Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma

dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa, e) Mulai

mempertanyakan secara skeptic mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan

keadilan Tuhan, f) Reaksi dan ekspresi emosi masih labil, g) Mulai

mengembangkan standar harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai

dengan dunia sosial (Desmita, 2014).

2.2 Konsep Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Mendefinisikan kata pembelajaran berasal dari kata ajar yaitu petunjuk

yang diberikan kepada seseorang agar diketahui dan dituruti., sedangkan

pembelajaran merupakan proses, cara, perbuatan yang menjadikan seseorang

belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) dalam Mustofa & Thobroni,

2011). Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

memperbaiki sikap dan perilaku, meningkatan keterampilan serta membentuk

kepribadian. Belajar didefinisikan sebagai suatu aktivitas untuk memperoleh

perubahan tingkah laku (behavioral change) pada siswa yang belajar sebagai

akibat dari interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar baik yang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

17

secara sengaja dirancang maupun yang tidak secara sengaja dirancang tapi

dimanfaatkan (Samani, 2012). Seseorang yang belajar akan memperoleh

perubahan. Perubahan sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Perubahan

hasil belajar tersebut, dapat membantu seseorang dalam memecahkan

permasalahan dalam hidupnya serta dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya (Baharuddin, 2014).

Belajar adalah proses interaksi langsung dari seseorang dengan objek

belajar yang menggunakan semua alat inderanya. Jadi belajar adalah suatu

proses bukan hasil, yang dalam prosesnya melibatkan tiga aspek yaitu: attension,

perception dan memory.

a) Attension, merupakan proses berpikir dengan pengelolaan informasi yang

diterima di lingkungan melalui tahap-tahap pada aktivitasnya. Tahap

pertama atensi, yaitu pengamatan pertama terhadap stimulus yang ada di

lingkungan. Tahap kedua, focusing yaitu pengamatan yang terpusat pada

isyarat-isyarat khusus dari stimulus. Individu membutuhkan jawaban dari

pertanyaan yang muncul disaat mengamati stimulus. Tahap ketiga, sustaining

focus yaitu suatu kemampuan mempertahankan pengamatan terhadap

stimulus dalam jangka waktu yang lama. Tahap ke empat, shifting focus adalah

kemampuan mengalihkan perhatian pada suatu stimulus ke stimulus lainnya

dalam waktu cepat.

b) Perception merupakan fungsi dari syaraf pusat. Organisme yang

memperhatikan stimulus agar dapat diterima otak melalui penglihatan dan

pendengaran. Persepsi membutuhkan penerimaan sensasi sebagai dasar

pemahaman, interpretasi dan penambahan arti. Persepsi juga dapat diartikan

sebagai proses penerimaan terhadap sensasi yang telah diinterpretasikan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

18

c) Memory merupakan suatu proses internal yang kompleks dengan berbagai

macam subkomponen. Informasi disimpan dalam tiga tahap: pertama,

informasi akan disimpan secara singkat pada penyimpanan sensori, kedua,

pentransferan informasi pada penyimpanan jangka pendek, ketiga, data yang

sudah dikodekan ditransfer pada penyimpanan jangka panjang yang lebih

permanen. Belajar akan menjadi masalah apabila seseorang tidak dapat

memfungsikan ketiga aspek tersebut ( Nur’aeni, 2010).

2.2.2 Tipe-tipe Belajar

Ada beberapa tipe belajar yang sering ditunjukkan anak yaitu :

1) Tipe Auditori, Anak dengan tipe ini lebih suka belajar dengan cara

mendengarkan dibandingkan membaca sendiri. Tipe ini biasanya

mempergunakan kemampuan mendengar dengan kordinasi imaginasi dan

kemampuan fantasinya untuk dapat memahami dan menyimpan suatu

ingatan. Tipe ini kurang tertarik dengan membaca, buku yang penuh tulisan

yang membuat mereka mengantuk.

2) Tipe Visual, Tipe ini kebalikan dari tipe auditori, belajar dengan cara melihat

merupakan gaya yang menarik bagi tipe ini sehingga menciptakan gambaran,

memori ataupun pemahaman dalam otaknya perlu adanya media pendukung

seperti gambar yang berwarna-warni dan menarik sehingga mengoptimalkan

proses belajar mereka (Nugroho, 2007).

3) Tipe Kinestetik, Peserta didik yang bertipe ini belajarnya dilakukan melalui

gerakan atau sentuhan.

4) Tipe Taktil, Taktil artinya rabaan atau sentuhan. Peserta didik yang bertipe

belajar taktil menyerap materi pelajarannya melalui alat peraba yaitu tangan

atau kulit..

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

19

5) Tipe olfaktoris, Keberhasilan belajar peserta didik yang bertipe ini

tergantung pada indra penciumannya. Peserta didik tipe ini akan sangat

cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana yang harum, sejuk, dan segar.

6) Tipe Gustative, Gustative berarti kemampuan mencicipi, peserta didik yang

tergolong dalam tipe ini mencirikan belajarnya lebih mengandalkan

kecakapan lidah. Mereka akan lebih cepat mempelajari sesuatu melalui indra

kecapnya. Misalnya membaca buku sambil menguyah (Wiyani, 2013).

2.3 Konsep Konsentrasi

2.3.1 Pengertian Konsentrasi

Kesulitan belajar juga dipengaruhi oleh daya konsentrasi pada anak

yang sedang belajar. Anak dengan konsentrasi tinggi dalam belajar akan tetap

belajar meskipun banyak faktor yang mempengaruhi seperti kebisingan, acara

lebih menarik dan sebagainya. Namun sebaliknya jika seseorang tidak bisa

memiliki konsentrasi untuk belajar, hal yang mudah pun akan terasa sulit

untuk dipelajari. Pelajaran yang sulit tentu akan terasa lebih berat lagi (Subini,

2013). Konsentrasi adalah pemusatan perhatian dan kesadaran sepenuhnya

pada bahan pelajaran yang sedang dipelajari. Mengabaikan semua hal yang

tidak berhubungan dengan kegiatan tersebut. Konsentrasi terjadi proses

pengenalan dan pengolahan informasi yaitu memasukkan, menyimpan, dan

memanggil kembali informasi. Seorang siswa tidak dapat berkonsentrasi,

proses tersebut tidak berjalan dengan baik dan memungkinkan siswa tidak

dapat menyerap, menyimpan, dan mengingat kembali informasi dengan baik

(Ovilia, 2010).

Daya serap adalah kemampuan seorang siswa dalam menyerap

informasi yang diperolehnya selama pembelajaran. Daya serap berkaitan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

20

dengan minat belajar dan tingkat konsentrasi. Konsentrasi yang baik adalah

ketika seorang siswa dalam kondisi alfa (rileks tanpa stres ditandai dengan

terbukanya 88% pikiran bawah sadar) (Olivia, 2007). Berdasarkan

penelalaahan para ahli pendidikan, hal yang menyebabkan rendahnya kualitas

dan prestasi belajar seseorang, disebabkan oleh lemahnya kemampuan

seseorang untuk dapat konsentrasi dalam belajar. Konsentrasi belajar itu tidak

datang dengan sendirinya ataupun pembawaan bakat yang dibawa sejak lahir,

sehingga konsentrasi belajar itu harus diciptakan dan direncanakan serta

dijadikan kebiasaan belajar. Anak mempunyai kemampuan yang sama untuk

dapat konsentrasi dalam belajar (Surya, 2009).

2.3.2 Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian

pada pelajaran (Dimyati & Mudjiono, 2006). Kesulitan dalam memusatkan

perhatian, dapat mempengaruhi performa akademis anak secara serius,

dimana gangguan kerap menyertai kelemahan dalam kemampuan akademis

(Wood, 2007). Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses

perubahan tingkah-laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai,

pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi

(Nuryadi, Negara & Roring, 2015).

2.3.3 Ciri-ciri Konsentrasi Belajar

Ciri-ciri konsentrasi belajar siswa yaitu :

a) Perilaku kognitif, yaitu yang menyangkut masalah kecakapan intelektual,

informasi, pengetahuan. Pada perilaku kognitif ini, siswa memiliki konsentrasi

belajar dapat ditengarai dengan kesiapan pengetahuan yang muncul

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

21

diperlukan komprehensif dalam penafsiran dan informasi, mengaplikasikan

pengetahuan yang diperoleh, mampu mengadakan analisis pengetahuan yang

diperoleh.

b) Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa persepsi dan sikap. Siswa yang

memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan adanya penerimaan

(tingkat perhatian tertentu), respon (keinginan untuk mereaksi bahan yang

diajarkan, mengemukakan pandangan dari suatu ide, sikap, keyakinan

seseorang.

c) Perilaku psikomotor, yaitu pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi

dapat ditengarai dengan adanya gerakan anggota tubuh yang tepat sesuai

dengan petunjuk guru, komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan

gerakan yang penuh arti.

d) Perilaku berbahasa, Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar

dapat ditengarai dengan adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan

benar dan baik (Aprilia, Suranata & Dharsana, 2014).

2.3.4 Aspek-aspek Konsentrasi Belajar

Aspek - aspek pemusatan perhatian atau konsentrasi yaitu :

a) Pemusatan atau kontrol perhatian, Perhatian semakin dapat dipertahankan

dengan bertambahnya usia. Minat anak juga mempengaruhi perhatiannya.

b) Penyesuaian diri, diperlukan dalam penyaringan informasi yang relevan. Anak

yang usianya lebih tua dapat lebih fleksibel untuk memodifikasi perhatiannya

sesuai dengan kebutuhan.

c) Berencana, strategi mengarahkan perhatian dengan suatu perencanaan yang

sistematis dan terorganisir dapat meningkatkan efisiensi informasi yang tidak

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

22

relevan. Anak yang usianya lebih muda lebih tidak sistematis dan tidak terarah

dibandingkan anak yang usianya lebih tua.

d) Adaptasi perhatian dengan bertambahnya usia, dengan pertambahan usia,

anak menjadi lebih fleksibel dan lebih mampu mengadaptasi strategi

perhatiannya (Nuryana & Purwanto, 2010).

Aspek – aspek konsentrasi belajar sebagai berikut : a) Pemusatan

pikiran yaitu suatu keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan, nyaman,

perhatian seseorang dalam memahami isi pelajaran yang dihadapi. b) Motivasi

yaitu keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk

berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam

memenuhi kebutuhannya. c) Rasa khawatir yaitu perasaan yang tidak tenang

karena seseorang merasa tidak optimal dalam melakukan pekerjaannya.

d) Perasaan tertekan yaitu perasaan seseorang yang bukan dari individu

melainkan dorongan atau tuntutan dari orang lain maupun lingkungan.

e) Gangguan pemikiran yaitu hambatan seseorang yang berasal dari dalam

individu maupun orang sekitar. Misalnya masalah ekonomi, keluarga,

masalah pribadi individu (Nugroho, 2007).

2.3.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar

Siswa dapat berkonsentrasi dengan baik dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu faktor internal dan eksternal, yaitu :

2.3.5.1 Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang muncul dalam diri siswa misalnya

kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, kondisi fisik seperti kondisi tubuh

yang sehat atau tidak sakit, kondisi fisiologis siswa tidak stress, modalitas

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

23

belajar atau yang sering disebut dengan gaya belajar (Agustini & Sudhana,

2014).

Hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik dipengaruhi oleh faktor

utama, yaitu disebut faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal

yaitu : a) Daya ingat rendah, daya ingat rendah sangat mempengaruhi hasil

belajar seseorang. Anak yang sudah belajar dengan keras namun mempunyai

daya ingat di bawah rata-rata hasilnya akan kalah dengan anak yang

mempunyai daya ingat tinggi. b) Kebiasaan belajar, Seorang anak yang

terbiasa belajar dengan kata lain ada jadwal tertentu setiap harinya juga akan

mengalami perbedaan prestasi dengan anak yang belajar tidak tertentu setiap

harinya (tidak terjadwal). c) Sikap dan perilaku, Perilaku juga merupakan

faktor yang berpengaruh pada tingkat kecedasan seseorang dalam kondisi dan

perilaku yang terganggu tentunya anak tidak dapat tumbuh dan berkembang

secara optimal. Ia akan mengalami berbagai macam hambatan dalam tumbuh

kembangnya seperti gangguan perkembangan fisik, bidang akademis atau

dalam interaksi sosial dengan lingkungannya. Hal itulah yang menjadi

penyebab kesulitan belajar seseorang. Sikap siswa yang positif, tertama pada

guru dan mata pelajaran yang diberikan merupakan pertanda awal yang baik

bagi proses belajar siswa tersebut. d) Terganggunya alat-alat indra, Kesehatan

merupakan hal yang penting yang berpengaruh pada aktivitas sehari-hari.

Begitu pula dalam belajar. Siswa yang kesehatan tubuhnya terganggu akan

menjadi kedala yang menyebabkan gangguan dalam belajar. f) Tingkat

kecerdasan, Inteligensi bukan satu-satunya yang dapat menentukan

kecerdasan seseorang, inteligensi juga memberikan pengaruh pada kesulitan

belajar siswa. Siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi dapat mudah belajar

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

24

menerima apa yang diberikan, sedangkan siswa dengan inteligensi rendah

cenderung lebih lambat menerima materi yang diberikan. g) Minat, Minat

adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat timbul dalam

diri siswa untuk menerima, memerhatikan, dan melakukan sesuatu tanpa ada

yang menyuruh. Minat mempengaruhi hasil belajar siswa. i) Konsentrasi

belajar, Kesulitan belajar sangat dipengaruhi oleh konsentrasi pada anak yang

sedang belajar. Anak yang memiliki konsentrasi tinggi untuk belajar akan

tetap belajar walaupun banyak faktor yang mempengaruhi seperti kebisingan,

acara lebih menarik dan sebagainya (Subini, 2013).

2.3.5.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah pengaruh yang berasal dari luar individu adalah

pengaruh yang berasal dari luar individu miasalnya adanya gangguan dari

lingkungan seperti suara dan juga bau atau aroma (Agustini & Sudhana,

2014).

Adapun faktor-faktor eksternal yaitu :

a) Faktor Keluarga, Keluarga adalah lingkungan pertama yang paling

berpengaruh pada kehidupan anak sebelum kondisi di sekitar anak

(masyarakat dan sekolah). Lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi

tingkat kecerdasan atau hasil belajar pada anak yaitu, cara mendidik anak,

relasi antaranggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang

tua, latar belakang kebudayaan. b) Faktor Sekolah, Sekolah merupakan

tempat belajar anak setelah keluarga dan masyarakat sekitar. 3) Faktor

lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar anak, antara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

25

lain : a. Guru, b. Metode mengajar, c. Instrumen atau Fasilitas, d. Kurikulum

Sekolah, e. Relasi Guru dan Anak, f. Relasi antar anak, d. Disiplin Sekolah,

e. Pelaaran dan waktu, f. Standar pelajaran, g. Kebijakan penilaian,

h. Keadaan gedung, h. Tugas rumah (Subini, 2013).

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi adalah faktor sosial

meliputi guru, orang tua, dan teman. Faktor non sosial yang meliputi

lingkungan, latihan, metode belajar, sarana dan prasarana, serta bahasa dan

budaya. Faktor psikologi meliputi bakat, minat, ingatan, dan motivasi.

Faktor yang berikutnya adalah status gizi meliputi kebiasaan sarapan pagi,

pola konsumsi makan keluarga, persediaan pangan keluarga, pendapatan

keluarga, dan zat gizi dalam makanan (Tamsuri & Ajeng, 2012).

2.3.6 Faktor-faktor yang menyebabkan anak kehilangan konsentrasi belajar

Faktor-faktor yang menyebabkan anak kehilangan konsentrasi belajar, yaitu :

a) Tidak memiliki motivasi diri, Motivasi yang kuat timbul dalam diri seorang

siswa untuk dapat mendorongnya belajar sangat diperlukan. b) Suasana

lingkungan belajar yang tidak kondusif, Suasana yang ramai dan bising tentu

saja sangat mengganggu anak yang ingin belajar dalam suasana tenang.

c) Kondisi kesehatan anak, Bila anak terlihat ogah-ogahan pada materi

pelajaran yang sedang dialaminya, hendaknya jangan tergesa-gesa untuk

menghakimi bahwa ia malas belajar. Mungkin saja kondisi kesehatannya saat

itu sedang ada masalah. Selain itu kebiasaan tidak sarapan juga mempengaruhi

prestasi seorang anak disekolah. Sarapan pada pagi hari sebelum berangkat ke

sekolah sangatlah penting bagi anak, karena bisa mempengaruhi daya

konsentrasi belajar dikelas. d) Siswa merasa jenuh, Beban pelajaran yang harus

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

26

ditanggung seorang siswa sangatlah banyak. Belum lagi agar mereka harus

mengikuti kegiatan di beberapa lembaga pendidikan informal (khursus).

Karena sedemikian padatnya aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang anak

sekolah, maka seringkali mereka dihinggapi kejenuhan. Berilah mereka waktu

untuk istirahat sebentar, sekedar untuk mengendorkan urat syaraf yang sudah

sangat tegang tersebut.. Dengan demikian diharapkan urat syaraf yang telah

terlanjur tegang tersebut dapat kendor kembali sehingga mudah untuk

menerima materi pelajaran berikutnya (Nugroho, 2007).

2.4 Konsep Yoga

2.4.1 Definisi Yoga

Yoga adalah penyatuan jiwa, tubuh dan pikiran yang berhubungan

dengan kesehatan dan kebugaran. Yoga dapat melatih kesabaran dan kontrol

emosi. Yoga muncul sekitar 5.000 tahun yang lalu. Pada abad ke-2 SM, Rishi

Patanjali dalam bukunya Yoga Sutra terdapat delapan unsur yoga, yaitu yama

atau pengendalian diri, niyama (disiplin diri), asana (postur yoga untuk

meditasi), pranayama (teknik pernafasan), pratyahara (menguasai rasa), dharna

(konsentrasi), dhyana (meditasi) dan Samadhi (keasaran tinggi ) (Hajir, 2010).

Yoga adalah sebuah aktivitas dimana seseorang memusatkan seluruh

pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan

yang berarti mengendalikan, mengatur, dan berkonsentrasi, yang berfungsi

menyelaraskan tubuh, jiwa dan pikiran kita, selain itu, terapi yoga dapat

melancarkan aliran oksigen didalam tubuh sehingga tubuh pun menjadi lebih

sehat (Viklund (2010) dalam Andreanne, 2012). Yoga merupakan sistem

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

27

holistik praktek pada pikiran dan tubuh untuk kesehatan mental dan fisik

melalui kekuatan, latihan pernafasan, relaksasi yang mendalam dan meditasi

untuk melatih konsentrasi. Yoga telah terbukti mengurangi stres dan dapat

meningatkan mood. Yoga juga bermanfaat dalam memperbaiki gangguan

hiperaktif pada anak laki-laki, penurunan berat badan, harga diri, dan

kecemasan pada anak-anak. Selain itu, manfaat lain dari yoga dalam kondisi

kejiwaan seperti depresi dan kecemasan gangguan pernafasan seperti asma,

gangguan kardiovaskular seperti hipertensi, gangguan endokrin seperti

diabetes, dan berbagai kondisi saraf dan otot (Noggle, et al. 2012).

Yoga juga memiliki manfaat pada kesehatan mental dan fisik yaitu

meningkatkan kesadaran tubuh, mengurangi stres kronis, menyengarkan

tubuh dengan meghilangkan ketegangan otot, menenangkan pikiran dan

tubuh baik pencegahan dan terapi, mempertajam konsentrasi. Adapun

manfaat fisik dari yoga dapat meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas otot

sendi, menguatkan otot, memperkuat tulang belakang, meningkatkan otot

skeletal, meningkatkan stamina, meningkatkan sirkulasi, meningkatkan

kondisi jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kolestrol dan

kadar gula darah (Sharma, 2015).

2.4.2 Manfaat Yoga Dalam Proses Belajar Siswa

Beberapa manfaat melakukan latihan yoga untuk memaksimalkan proses

belajar siswa, yaitu :

a) Menumbuhkan minat belajar yang baik pada anak. b) Meningkatkan

konsentrasi, daya ingat dan pemahaman. c) Meringankan kecemasan dan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

28

ketegangan. d) Meningkatkan suasana belajar yang nyaman dan lebih santai

dalam proses belajar dan mengajar. e) Menciptakan pembelajaran sosial dan

emosional. f) Mengetahui cara-cara yang sehat dalam mengekspresikan diri.

g) meningkatkan keterampilan mendengarkan. h) membangun kreativitas

yang diperlukan, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan

berorganisasi.

i) membentuk postur tubuh dan membantu siswa untuk duduk dengan

nyaman dalam waktu lama. j) meningkatkan keterampilan motorik dan

keseimbangan. k) menjadikan kelas lebih tenang dan harmonis.

l) meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. m) meningkatkan pola tidur.

n) meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, mendorong disiplin diri dan

pengendalian diri (Hardjaddinata, 2012).

2.4.3 Manfaat Berlatih Yoga Pada Anak

Melakukan latihan yoga dapat meningkatkan pertumbuhan fisik,

psikis dan sosial emosional yang baik bagi anak. Latihan yoga yang dilakukan

secara teratur dapat membantu anak memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan

menjadi lebih aktif. Latihan yoga yang dilakukan dalam kelompok bersama

teman-temannya, juga mampu mengembangkan keterampilan sosial anak,

misalnya menjalin hubungan dengan teman baru, mematuhi aturan-aturan

sosial, bekerja sama, dan lain-lain.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat yoga : a) Mengembangkan

keterampilan bersosialisasi, Gerakan yoga yang dapat dilakukan bersama-

sama dalam satu kelompok akan membantu anak dalam bersosialisasi

sehingga dapat meningkatkan komunikasi dan keakraban di antara mereka.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

29

b) Meningkatkan stamina tubuh, Gerakan yoga yang dilakukan secara

konsisten merupakan media untuk meningkatkan fungsi kelenjar endokrin

pada tubuh. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengatur hormon tubuh

yang dapat memperbaiki segala macam gangguan yang terjadi pada tubuh bayi

dan anak. Tubuh mendapatkan fleksibilitas saat melakukan gerakan yoga

dengan melepaskan asam laktat yang bisanya menyebabkan kekakuan,

ketegangan, sakit dan kelelahan. c) Memperbaiki sistem pencernaan, kolik,

sembelit, atau kembung merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami

oleh bayi maupun anak. Beberapa gerakan yoga dapat membantu

memperbaiki sistem pencernaan dengan cara mengoptimalkan kerja kelenjar

serotonin. d) Menciptakan sistem pernapasana yang baik, Gerakan yoga

banyak melibatkan sistem pernapasan sehingga dapat mennciptakan sistem

pernapasan yang baik. Latihan yoga yang dilakukan pada jangka pendek dapat

meningkatkan kapasitas pernapasan dan ekspansi dinding dada serta volume

paru-paru. Sitem pernapasan yang baik akan membantu pertumbuhan fisik

yang optimal. e) Menstimulasi perkembangan motorik, Gerakan yoga yang

dilakukan secara berulang-ulang oleh anak mampu menstimulasi jaringan

saraf dan otot di tubuh menjadi lebih kuat. Dengan demikian, akan

meningkatkan koordinasi anggota badan dalam melakukan motorik kasar

untuk mengembangkan keterampian anak. f) Membantu memperbaiki pola

tidur, Yoga dapat membantu memperbaiki pola tidur, baik frekuensi dan

durasi sehingga dapat memperlancar metanbolisme tubuh. g) Meningkatkan

sistem imunitas tubuh, Yoga dipercaya dapat meningkatkan sistem imunitas

tubuh. i) Mengusir stress dan mengembangkan kemampuan relaksasi, Gerkan

yoga dapat memacu tubuh meningkatkan hormon endokrin, yakni hormon

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

30

yang berfungsi menimbulkan rasa nyaman pada tubuh sehingga mampu

mengusir stress dan menciptakan relaksasi bagi tubuh ((Hardjaddinata, 2012).

2.4.4 Tahapan - tahapan dan Manfaat Gerakan Yoga

Tahap-tahapan dan manfaat gerakan yoga yaitu :

2.4.4.1 Sukhasana

1) Sukhasana (Posisi Sederhana), Manfaat gerakan ini yaitu untuk

membuat lutut dan pergelangan kaki fleksibel dan menyehatkan kerja

organ perut dengan melancarkan sirkulasi darah di area tersebut. Langkah-

langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a) Duduk dengan menyilang

kaki dibagian tengah tulang kering. Letakkan telapak kaki bagian dalam

menyangga bagian bawah luar lutut. Jari kaki menghadap lurus ke depan.

b) Tekan telapak kaki di lantai, angkat tulang punggung lurus ke atas.

c) Lebarkan dada serta jauhkan jaraka antara bahu kiri dan kanan

d) Sejajarkan dagu dengan lantai dan arahkan pandangan lurus ke depan.

(Lebang, 2015). Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah :

a) Duduk santai di atas matras dengan kaki bersila. b) Rasakan tulang

duduk menempel di lantai dan fokus pada napas. c) Bernapas inhale dan

exhale untuk memaksimalkan oksigen yang masuk ke dalam tubuh.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

31

d) Pusatkan pikiran sepenuhnya untuk memulai latihan yoga. e) Lakukan

sebanyak 10 napas inhale dan exhale (Putra, 2015).

2.4.4.2 Pranayamas

1) Kapalabhati, Manfaat gerakan ini yaitu dapat meningkatkan respirasi

paru-paru dan melancarkan sirkulasi darah. Teknik ini juga dapat membantu

menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan pernapasan, misalnya

asma, bronchitis, dan lain-lain. Teknik ini juga bermanfaat membuang

semua pikiran negatif sehingga membantu menerangi pikiran. Langkah-

langkah dalam melakukan gerakan ini adalah: a) Ambil posisi dudu

bersimpuh (vajrasana), b) Tarik perut ke dalam (posisi vajrasana) dengan

dibantu tangan, sambil menghembuskan nafas melalui hidung dengan

bersuara, lalu tarik dengan lembut, c) lakukan pranayama ini terus-menerus

selama satu menit. Teknik ini tidak direkomendasikan oleh wanita hamil dan

orang-orang yang pernah terkena serangan stroke dan serangan jantung

(Islafatun, 2014).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

32

2) Bastrika, Manfaat gerakan ini yaitu untuk menghilangkan stress,

mengendalikan rasa marah, dan membangkitkan tenaga. Teknik

pranayama yang satu ini juga membantu mengatasi beberapa sikap

negatife, seperti selalu merasa lemah, kebiasaan suka mengkritik dan

menghina orang, tidak bisa mengambil keputusan, dan lain-lain.

Selain itu, teknik ini juga membantu kita untuk memudahkan

konsentrasi saat pikiran sedang kacau. Langkah-langkah dalam

melakukan gerakan ini adalah : a) Ambil dalam posisi duduk

(Vajrasana), b) Kepalkan kedua tangan, letakkan sejajar dengan bahu,

c) Luruskan tangan ke atas dan tarik kembali ke bawah, mengikuti

gerakan tangan sebanyak tiga kali (Islafatun, 2014).

(1) (2)

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

33

3) Ujjayi, Manfaat gerakan ini yaitu akan membuat pola pernapasan

lebih efesien. Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah :

a) Ambillah posisi duduk yang nyaman, b) Mulai dengan menutup

mata yang akan membawa perhatian pada cara bernapas tanpa

berusaha menguasai napas, c) Tarik napas dengan mengontraksikan

tenggorokan dan rasakan gerakan pita suara, d) tarik napas dan

hitung dalam hati selama empat ketukan : satu, dua, tiga, empat.

Keluarkan napas dengan hitungan yang sama, f) lanjutnya ritme

pernapasan ini sampai merasa mampu menambah ketukan menjadi

5:5 saat menarik napas maupun saat menghembuskan napas

(Islafatun, 2014).

2.4.4.3 Surya Namaskara

2.4.4.4 Pranayamas

1) Anulom-vilom, Manfaat gerakan ini yaitu untuk menyeimbangkan

tekanan darah, baik rendah maupun tinggi. Teknik ini bermanfaat untuk

melancarkan peredaran darah, mengatasi insomnia, menyembuhkan

penyakit paru-paru basah, migren, dan vertigo, menghilangkan rasa cemas

dan takut. Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a) Tutup

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

34

lubang hidung kanan, b) Tarik napas melalui lubang hidung kiri tanpa

menahan napas. Lalu, hembuskan napas melalui lubang hidung kanan

dengan menutup lubang hidung kiri, c) Lakukan hal yang sama, tapi mulai

dengan menutup lubang hidung kiri, d) Lakukan gerakan ini 1-3 menit

setiap tahapnya (Islafatun, 2014).

2) Bhramari, Manfaat gerakan ini yaitu untuk menenangkan pikiran pada

saat ada masalah yang harus diselesaikan secara mendadak. Dengan

melakukan pranayama ini, wajah juga akan menjadi lebih bercahaya, pikiran

menjadi kuat, dan jauh dari penyakit telinga. Langkah-langkah dalam

melakukan gerakan ini adalah : a) Duduk bersimpuh (vajrasana), b) Tutup

kedua lubang telinga dengan ibu jari, c) Tarik napas dalam-dalam melalui

kedua lubang hidung, d) Hembuskan napas denngan lembut sambil

mengeluarkan suara mendengung seperti suara lebah, secara berturut-turut

tiga sampai enam kali, e) Saat berhenti bersuara, tetap tutup telinga dan

dengarkan suara yang ada di dalam badan, dan lakukan sebanyak tiga kali

(Islafatun, 2014).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

35

2.4.4.5 Asanas

2.4.4.5.1 Posisi Berdiri

1) Gerakan Butterfly (Posisi kupu-kupu), Manfaat gerakan ini yaitu

meningkatkan keseimbangan tubuh, merangsang sistem pernapasan,

melatih otot-otot lengan, membentuk tulang punggung yang prima dan

tegak, merangsang saraf tulang belakang. Langkah-langkah dalam

melakukan gerakan ini adalah : Duduk di lantai dengan posisi bersila dan

satukan kedua telapak kaki. b) Posisikan tangan berpegangan pada kaki

atau pergelangan kaki, dan biarkan kedua lutut jatuh ke lantai. c) Duduk

dengan tulang belakang yang tinggi. c) Ajak anak membayangan sebagai

kupu-kupu dengan sayapnya yang indah membentang dari tulang

punggung dengan antenna panjang menjangkau dari kepala. d) Tarik napas

dalam kemudian tahan napas sampai hitungan 5-8. e) Kemudian,

hembuskan napas secara perlahan. f) Lakukan gerakan ini sebanyak 5 kali

(Hardjadinata, 2012).

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

36

2) Padmasana (Posisi Teratai), Manfaat gerakan ini yaitu pada tulang

belakang akan dipertahankan tegak lurus pada asana, membantu

menstabilkan denyut nadi. Akibatnya peregangan otot dikurangi, yang

mana akan menurunkan peregangan jantung , juga nafas akan menjadi

lebih santai, pengaruh lainnya adalah meningkatkan konsentrasi pikiran

(Pal, 2014). Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah :

a) Duduk dengan posisi sukhasana, dengan kaki kanan melintang didepan.

b) Perlahan, majukan kaki kanan ke depan dan angkat telapak kaki kanan

di atas paha kiri setinggi mungkin. c) Letakkan telapak kaki kanan di atas

paha kiri, d) Angkat kaki kiri dan tempatkan diatas paha kanan, e) Tekan

jari tangan di atas lantai dan angkat tulang punggung agar menegak hingga

puncak kepala., f) Tahan selama 30-60 detik. Ulangi lagi untuk sisi lainnya

(Lebang, 2015).

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

37

4) Vajrasana (Posisi Diamond), Manfaat posisi ini untuk membuka

dan memberikan peregangan pada paha bagian dalam. Langkah-

langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a) Duduk di atas

matras dan pastikan kedua bokong anda mempel di matras. b)

Satukan telapak kaki di depan. c) Pastikan kedua kaki anda

membentuk segitiga (diamond). d) Berikan jarak yang cukup panjang

antara paha dalam dan tumit, kira-kira 2 jengkel. e) Duduk dan

tegakkan tulang belakang anda. f) Pada saat inspirasi, angkat kedua

tangan dan tegakkan tulang belakang anda. g) Pada saat ekspirasi,

bawa tubuh anda ke depan. Jika mampu, meletakkan dahi anda di

telapak kaki; h) tahan pose ini selama 10 hitungan (Putra, 2015).

(1) (2)

(3)

5) Sasankasana (Posisi Kelinci), Manfaat gerakan ini yaitu melatih

pernapasan, membantu mengalihkan energi yang berlebihan, melatih

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

38

konsentrasi, melatih kelenturan tulang punggung serta gerakan ini

sangat baik untuk anak-anak yang memiliki ADD dan ADHD.

Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a) posisi

duduk dengan kaki tertekuk ke belakang (lutut disamping). b) duduk

dengan dada tegak dan bahu ditekuk ke leher. c) relakskan rahang

bawah dengan membuka mulut. d) tarik napas cepat melalui hidung

sebanyak 4 sampai 6 kali. e) hembuskan napas melalui mulut yang

terbuka dengan cepat sambil berkata : aaaa ( Hardjadinata, 2012).

6) Dhanurasana (Posisi Lutut), Manfaat gerakan ini yaitu melatih

otot-otot lengan, melatih otot- otot kaki, melatih kelenturan tulang

punggung, meregangkan dada dan perut, meningkatkan fleksibilitas

tulang pinggang atau pinggul. Langkah-langkah dalam melakukan

gerakan ini adalah : a) Berbaring dengan muka menghadap ke

lantai. b) Tarik napas dan rileks lalu hembuskan napas. c) Tekuk lutut

ke atas lalu ambillah pergelangan kaki di belakang dengan tangan

sehingga titik tumpu berada pada perut. d) Tarik napas dalam, angkat

kepala, dada, dan kaki dari lantai ke arah langit-langit. e) Rasakan

lengkungan di punggung. f) Tahan posisi ini selama 5 hitungan.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

39

g) Turunkan perlahan, atur pernapasan, dan beristirahatlah sejenak.

Lakukan gerakan ini sebanyak 5 kali (Lebang, 2013).

7) Singhasana (Posisi Singa), Manfaat gerakan ini yaitu

meningkatkan keseimbangan tubuh, melatih otot-otot lengan,

melatih otot-otot kaki, melatih kelenturan otot pinggang,

meningkatkan fleksibilitas tulang pinggang atau pinggul. Langkah-

langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a) berdiri tegak dengan

kaki dibuka selebar bahu lalu tekuk lutut sedikit. Bungkukkan badan

ke depan dan biarkan lengan menggantung di depan. c) ayunkan

tangan ke bagian dalam atau di antara lebar kaki sebanyak 4 kali.

Angkat badan tegak ke atas kembali.

d) lakukan gerakan ini sebanyak 5 kali. Perhatikan peraturan nafasnya

(Hardjadinata, 2012).

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

40

2.4.4.5.2 Posisi Tengkurap

1) Makarasana (Posisi Buaya), Manfaat gerakan ini tepat dipraktikkan

oleh seorang yang menderita penyakit asma. Selain asma, postur ini juga

dapat membantu mengobati penyakit urat pada tulang belakang maupun

masalah pada paru-paru. Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini

adalah : a) Tidur dengan posisi telungkup, b) Letakkan kedua tangan di

depan kepala dengan posisi telapak tangan mengarah ke bawah, kaki lurus

ke belakang, dan bernapaslah dengan normal (Islafatun, 2014).

2) Balasana (Posisi Anak), Manfaat gerakan ini yaitu mengistirahatkan

tubuh dan pikiran, meringankan ketidaknyamanan dan melancarkan

kembali sirkulasi energi tubuh. Langkah-langkah dalam melakukan gerakan

ini adalah : a) Duduklah di atas tumit dan regangkan kedua lutut hingga

sejajar dengan pinggul. b) Sambil membuang napas, condongkan tubuh ke

depan dan istirahatkan kening pada alas. c) Letakkan kedua lengan di

samping tubuh dengan telapak tangan menghadap atas. d) Pejamkan mata

dan bernapaslah secara perlahan. Lakukan selama yang diinginkan

(Islafatun, 2014).

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

41

4) Bhujaangasana (Posisi kobra), Manfaat gerakan ini yaitu untuk

peregangan pada tulang belakang, membuka otot dada serta bahu dan

penguatan perut serta tangan. Langkah-langkah dalam melakukan

gerakan ini adalah : a) Telengkupkan dan tempelkan dada di matras.

b) Letakkan kedua tangan disamping dada dan tekuk siku. c)

Dekatkan siku ke tubuh (menempel ke tubuh). d) Buka jari-jari

tangan. e) Rapatkan kaki dan paha, aktifkan otot-oto bokong. f) Pada

saat menarik napas, perlahan angkat kepala dan dada ke atas sehingga

seperti kobra. g) Pastikan pada saat dada terangkat, bahu tetap jauh

dari telinga (bahu rata) dan leher relaks. h) Tahan pose ini selama 5

napas (Putra, 2015).

(1) (2)

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

42

(3)

5) Dhanurasana (Posisi menunduk), Manfaat gerakan ini yaitu untuk

peregangan dan penguatan tulang belakang, pinggang, dan otot perut.

Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a)

Telungkupkan dan tempelkan dada di atas matras. b) lengan berada

rileks disamping tubuh. c) Tekuk kaki satu per satu lalu kedua tangan

memegang punggung kaki. d) Perlahan angkat dada keatas dengan

menendang atau mendorong kedua kaki. e) Pastikan otot perut aktif

dan tetap bernafas, tahan posisi ini selama 5 napas (Islafatun, 2014).

2.4.4.5.3 Posisi Terlentang

1) Uttana Padasana, Manfaat dari melakukan postur ini adalah

menguatkan otot perut dan mengatasi masalah pencernaan. Langkah-

langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a)ambil posisi berbaring.

b) rapatkan kedua kaki, letakkan lengan disamping tubuh dan telapak

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

43

tangan menghadap ke atas. c) siku ditekan dan dada diangkat dari lantai

secara maksimal, lalu kepala diangkat ke belakang dan dagu ditarik sejauh

mungkin dari dada. d) letakkan ubun-ubun di lantai. Posisi ini juga

disebut postur ikan. e) pada posisi ini, kedua kaki diangkat 45 derajat dari

lantai tanpa menggerakkan kepala atau dada, dan jari kaki diluruskan.

f) lengan diluruskan dan kedua telapak tangan dirapatkan dengan jari

tangan mengarah ke kaki. g) tahan perlahan pada posisi ini lalu

hembuskan nafas sambil menurunkan seluruh tubuh (Islafatun, 2014).

2) Pavanamuktasana, Manfaat gerakan ini yaitu pada sistem syaraf

pusat. Pavanmuktasana seperti menekuk kedepan yang biasanya memiliki

efek menenangkan pada sistem syaraf dan menenangkan serta

menyantaikan pikiran. Posisi meditasi dari asana meningkatkan

konsentrasi dan meningkatkan suplai darah ke otak. Pada efek daerah

lokal dari asana memproduksi stimulus untuk menekan reseptor pada

otot perut dan organ yang mengirim impuls menuju ganglion autonom

pada daerah seperti ganglion celiac, ganglion mesenteric superior dan

inferior, dan pembuluh darah organ autonom lainnya. Stimulus ini

selanjutnya menyebabkan respon parasimpatik yang akan meningkatkan

suplai darah dan regulasi dari irama berbagai organ. Langkah-langkah

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

44

dalam melakukan gerakan ini adalah : a) Tegakkan punggungmu dengan

kaki ditarik kearah dalam. Letakkan tangan disamping. b) Keluarkan

nafas, tekuk lutut, ambil kaki sampai lutut dengan tangan, dekatkan jari,

dan angkat kepala kearah lutut seperti akan menciumnya. Gerakan ini

akan dilakukan berubah-ubah, gerakan stimulasi. c) tarik nafas, lepaskan

jari yang saling berdekatan, turunkan tangan dan angkat kaki sampai

sudut 90°. Kemudian bawa kaki turun secara perlahan ke lantai. d) Ulangi

gerakan ini 5-6 dalam 4x putaran (Gupta, 2014).

3) Naukasana (Posisi perahu), Manfaat gerakan ini yaitu untuk

penguatan otot perut. Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini

adalah : a) Duduk di atas matras, kemudian tekuk kaki. b) Pegang paha

dari bawah dan tegakkan tulang belakang. c) Pastikan bahu jauh dari

telinga, kemudian satu per satu, angkat dan luruskan kaki. d) Pastikan

lutut sejajar dengan pergelangan kaki. e) Aktifkan otot perut. Jika mampu

lepaskan kedua tangan. f) Pastikan untuk tetap bernafas. g) Tahan posisi

ini dalam 5 napas (Gupta, 2014).

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

45

2.4.4.5.4 Posisi Berdiri

1) Tadasana (Posisi Gunung), Manfaat gerakan ini yaitu untuk

menunjang tubuh agar dapat berdiri tegak. Langkah-langkah dalam

melakukan gerakan ini adalah : a) Berdiri dengan kedua telapak kaki

menempel di sisi dalam, kedua ibu jari kaki saling menempel. Bagi berat

tubuh merata ke seluruh telapak kaki, b) Biarkan kedua tangan memanjang

di sisi tubuh. Hadapkan telapak tangan ke arah paha dan seluruh jari

mengarah ke lantai dalam keadaan aktif. c) Tekan kaki kuat ke lantai,

kecangkan lutut, tarik quadriceps (paha bagian depan) ke atas. Pastikan

tubuh tidak condong ke depan ataupun belakang, d) Tegakkan tulang

punggung, angkat dagu sejajar garis lantai. Pandangan lurus ke depan, buat

area leher tidak menegang (Lebang, 2015).

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

46

2) Tiryak Tadasan (Posisi Pohon Palm), Manfaat gerakan ini yaitu

seperti tadasana, tetapi gerakan ini khusus untuk melakukan pijatan,

melonggarkan dan melatih pinggul bagian samping. Hal ini

menyeimbangkan otot postural bagian kanan dan kiri. Langkah-langkah

dalam melakukan gerakan ini adalah : a) berdiri dengan membuka kaki.

b) atur pandangan pada satu titik didepan secara langsung. c) dekatkan

jari-jari tangan dan arahkan keluar telapak tangan. d) tarik nafas dan angkat

lengan sampai menyentuh kepala. e) ketika mengeluarkan nafas, tekuk

badan kearah kiri dari pinggang. f) jangan tekuk kedepan atau kebelakang

atau memutarkan badan. g) pertahankan posisi untuk beberapa detik ketika

menahan pengeluaran nafas. h) tarik nafas dan perlahan posisikan tubuh

tegak. i) ulangi gerakan sebelumnya pada arah kanan. j) jari posisi tegak,

keluarkan nafas dengan membawa lengan menuju arah bawah. k) Gerakan

ini hanya 1 putaran. l) lakukan 5-10 putaran (Saraswati, 2002).

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

47

(1) (2)

(3)

3) Vrikshasana (Posisi Pohon), Manfaat gerakan ini yaitu meningkatkan

keseimbangan dan kelenturan tubuh, melatih otot-otot lengan, melatih

otot-otot kaki, merangsang pernafasan, melatih konsentrasi untuk

jangka waktu yang cukup lama. Langkah-langkah dalam melakukan

gerakan ini adalah : a) berdiri tegak, arahkan kepala ke atas sambil

menarik napas sambil menghembuskan napas secara perlahan.

b) Angkat tangan ke atas dan buka selebar bahu dengan menarik napas

dan menghembuskan napas secara perlahan. c) Angkat kaki kiri, tekuk

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

48

kaki dalam pada lutut kanan. d) Tahan posisi ini hingga hitungan ke-6.

e) Kembali ke posisi tegak. f) Lakukan hal yang sama untuk kaki kanan.

Ajak anak membayangkan menjadi pohon yang besar. Lakukan gerakan

ini sebanyak 5 kali. Atur nafas dengan benar (Lebang, 2015).

(1) (2)

4) Garudasana (Posisi Elang), Manfaat gerakan ini yaitu untuk menjaga

keseimbangan sistem saraf dan meningkatkan konsentrasi. Selain itu, dari

postur ini juga bisa memberikan manfaat fleksibilitas tangan dan kaki.

Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah : a) Berdiri tegak,

b) Pandangan fokus pada satu titik. c) Ikatkan kaki kiri ke kaki kanan.

d) Lipat tangan kiri ke tangan kanan. e) Tarik napas, tahan sejenak,

kemudian hembuskan.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

49

f) Lakukan dengan tangan dan kaki sebaliknya (Lebang, 2015).

5) Konasana (Posisi Angle), Manfaat gerakan ini yaitu untuk

meregangkan otot paha bagian dalam, melenturkan persendian di panggul,

melancarkan sirkulasi darah. Langkah-langkah dalam melakukan gerakan

ini adalah : a) Duduk dandasana, seperti posisi kupu-kupu. b) tekuk kedua

lutut dan rapatkan kedua telapak kaki, tumit diletakkan dekat panggul.

c) pegang kedua telapak kaki. d) tarik napas perlahan sambil tubuh ditarik

ke atas. e) saat mengakhiri gerakan ini, hembuskan napas perlahan sambil

tekuk tubuh ke depan (Islafatun, 2014).

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

50

2.4.4.5.5 Posisi Relaksasi

a) Savasana, Manfaat gerakan ini yaitu untuk melepaskan beban pikiran

dan mental, memaksimalkan seluruh aktivitas pembuangan racun,

membantu tubuh merestorasi energi, menyiapkan tubuh untuk aktivitas

selanjutnya. Langkah-langkah dalam melakukan gerakan ini adalah :

a) duduk dengan kaki lurus memanjang, panjangkan betis, tumit menjauh

dari tubuh. b) perlahan, rebahkan tubuh. c) relakskan seluruh otot yang

umum aktif, seperti leher, bahu, dan seluruh otot kaki. d) Lembutkan

kulit wajah, lalu relakskan mata, dahi, dan lidah serta rahang. e) bernafas

dengan mengaktifkan otot perut (diafragma). f) lepaskan pikiran dan

biarkan anda berada di antara fase sadar dan tidur. g) berdiam selama 10

menit (Lebang, 2015).

s

2.4.5 Proses Yoga Dapat Meningkatkan Konsentrasi Belajar

Proses konsentrasi dan memori adalah faktor utama dalam

pembelajaran. Latihan yoga pada anak usia 10-12 tahun dapat meningkatkan

konsentrasi dalam belajar. Olahraga dan aktivitas fisik telah terkait dengan

perubahan positif. Yoga adalah salah satu aktivitas fisik. Beberapa studi

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara tingkat kebugaran dan

konsentrasi perhatian dan memori pada anak-anak, latihan yoga berpengaruh

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

51

pada konsentrasi pada anak-anak. Asana (postur tubuh) dan pranayama (teknik

pernapasan) adalah salah satu posisi terbaik untuk meningkatkan memori dan

daya konsentrasi (Tiwari, 2015).

Gerakan-gerakan di dalam yoga bisa membantu melancarkan sirkulasi

darah di dalam tubuh. Lancarnya sirkulasi darah, oksigen ( ) di dalam tubuh

dan darah pun akan meningkat sehingga aliran ke otak juga akan

meningkat (Putra, 2015). Adanya aliran darah yang lancar pada otak, dengan

sendirinya otak akan selalu merasa segar dan mudah untuk berkonsentrasi

dalam melakukan sesuatu. Selain itu yoga dapat menyeimbangkan fokus mata

anak dan juga melatih konsentrasi saat melakukan pergerakan badan

Gerakan-gerakan yoga diyakini dapat digunakan untuk meningkatkan

konsentrasi seseorang. melalui latihan yang rutin dan teratur, aliran darah ke

seluruh tubuh akan mengalir dengan lancar, khususnya pada bagian otak

Nugroho, 2007).

2.5 Konsep Army Alpha

Test Army Alpha merupakan bagian atau subtest dari suatu test

intelligensi yang disusun berdasarkan konsep intelligensi dari E.L Thomdike,

yaitu “Army AlphaTest. Test ini pada mulanya dipergunakan sebagai alat

seleksi bagi tentara Amerika pada masa perang dunia I. Alat test Army

Alpha yang berjumlah 12 soal. Di fakultas psikologi UI (universitas

Indonesia) Test Army Alpha-I banyak digunakan untuk keperluan seleksi

pula, namun bukan sebagai test intelligensi. Test Army Alpha-I sendiri

merupakan test yang mengukur kemampuan memusatkan perhatian

(attention) “attention” oleh Kendier (1975) diartikan sebagai. “the focusing

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

52

on certain featuras of a stimulus pattern while simultaneously ignoring

other”. Pengertian “attention” dapat dikatakan sama dengan konsentrasi,

yang diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu tugas tertentu,

sambil berusaha untuk meyampingkan stimulus lain yang hadir yang

mungkin dapat mengganggu perilaku yang efektif dari tugas tersebut. Test

Army Alpha-I dapat diberikan secara masal atau individual, dan terdiri dari

12 soal. Pengerjaan tugas dilakukan soal demi soal atas instruksi lisan dari

tester, dan kepada testee diberikan waktu yang terbatas untuk

menyelesaikannya. Tiap-tiap soal mempunyai waktu yang berbeda, yang

berkisar antara 5-15 detik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a) Pemberian instruksi umum. Testee harus mengerti betul apa dan

bagaimana tugasnya kelak. Dalam hal ini testee memberi contoh

tertulis mengenai apa yang dimaksud

dengan : mencoret, membuat garis melintang, dan sebagainya.

b) Pemberian soal. Soal-soal test hanya dibacakan 1 kali, dan ini di

informasikan kepada testee.

Cara membaca yaitu penting sekali bahwa kalimat-kalimat

soal dibacakan dengan memperhatikan betul tanda-tanda baca

(koma, titik), tidak terlalu cepat atau lambat, ada intonasi dan irama,

dan ucapan benar-benar jelas.

Cara skoring yaitu soal yang diberi nilai 1 adalah soal yang

pengerjaannya betul seluruhnya. Soal yang hanya sebagian betul

dianggap salah.

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

53

Raw Score : = jumah soal yang dibuat betul

= jumlah soal yang dibuat – jumlah soal yang salah.

Instruksi/Perintah tes army Alpha :

1. Pada test ini anda akan melihat lingkaran, segitiga, segiempat, angka-

angka, dan perkataan-perkataan. Test ini terdiri dari 12 bagian yang

bernomor 1 s/d 12. Untuk mengerjakan tes ini perintah itu agak

panjang sehingga anda diminta untuk mendengarkan perintah-

perintah itu dengan baik, oleh karena perintah-perintah tersebut tidak

akan diulang. Kalau ada perintah ”MULAI” barulah anda mengambil

pensil dan mengerjakannya. Kalau ada printah “STOP” anda harus

segera berhenti menulis dan meletakkan pensil anda kembali, lalu

mendengarkan perintah “MULAI”, karena nanti anda akan membuat

kesalahan. Dalam perintah-perintah nanti, anda antara lain akan

diminta untuk membuat (contohkan di papan tulis).

a) Tanda silang

b) Mencoret angka atau huruf

c) Membuat garis dibawah angka atau huruf

d) Membuat garis melintang angka atau huruf

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam mengatasi anak yang mengalami

kesulitan dalam berkonsentrasi dalam belajar yaitu pengumpulan data, wawancara,

observasi, dokumentasi, angket, pemeriksaan fisik dan kesehatan, teknik tes. Teknik

tes merupakan bentuk mengumpulkan data dengan memberikan tes. Tes merupakan

deretan pernyataan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dijalankan.

Tes yang dilakukan berupa tes hasil belajar dan tes psikologi. Tes psikologi

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/42102/3/jiptummpp-gdl-husnulchot-48956...perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan, tinggi badan bertambah 5,7 sampai

54

merupakan bentuk pengumpulan data yang bersifat potensial. Maksudnya data

tentang kemampuan yang belum tampak dan dimiliki oleh anak yang berkesulitan

belajar, misalnya intelegensi, bakat, minat, sikap, kepribadian, dan sebagainya. Tes

psikologi merupakan tes yang sudah distandarisasi, sudah ditetapkan tingkat

kesahihandan keandalannya. Tes psikologi sudah diakui secara umum sehingga orang

yang memberikan tes tinggal menggunakan sesuai aturan dan petunjuk yang ada

(Subini, 2013). Alat test Army Alpha ini termasuk dalam salah satu ciri-ciri konsentrasi

belajar yaitu aspek kognitif. Intelektual merupakan salah satu aspek yang harus

dikembangkan pada anak. Intelektual sering kali disinonimkan dengan kognitif,

karena proses intelektual banyak berhubungan dengan berbagai konsep yang telah

dimiliki anak dan berkenaan dengan bagaimana anak menggunakan kemampuan

berpikirnya dalam memecahkan suatu persoalan. Faktor kognitif mempunyai peranan

penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam

belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berpikir (Aphroditta,

2013).