BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama...

28
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahan Semua jenis pekerjaan akan menghasilkan kelelahan kerja. Lelah bagi setiap orang akan mempunyai arti tersendiri dan bersifat subyektif. Lelah merupakan suatu perasaan. Secara anatomi keluhan subjektif tersebut terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok anggota tubuh atas (kepala, leher, bahu, lengan, tangan dan pinggang) dan kelompok anggota tubuh bawah (pantat, paha, lutut dan kaki) 9 . 1. Pengertian Kelelahan Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja 11 . Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan setelah istirahat. Kelelahan (fatigue) merupakan suatu perasan yang subyektif 9 . Kelelahan adalah suatu kondisi yang disertai penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja 12 . Kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja, yang dapat disebabkan oleh 6 : a) Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata (kelelahan visual) b) Kelelahan fisik umum c) Kelelahan syaraf d) Kelelahan oleh lingkungan yang monoton e) Kelelahan oleh lingkungan kronis terus-menerus sebagai faktor secara menetap. 2. Jenis Kelelahan Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu berdasarkan proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelelahan

Semua jenis pekerjaan akan menghasilkan kelelahan kerja. Lelah bagi

setiap orang akan mempunyai arti tersendiri dan bersifat subyektif. Lelah

merupakan suatu perasaan. Secara anatomi keluhan subjektif tersebut terbagi

menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok anggota tubuh atas (kepala,

leher, bahu, lengan, tangan dan pinggang) dan kelompok anggota tubuh bawah

(pantat, paha, lutut dan kaki)9.

1. Pengertian Kelelahan

Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat

kesalahan kerja11. Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan

agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut, sehingga dengan demikian

terjadilah pemulihan setelah istirahat. Kelelahan (fatigue) merupakan suatu

perasan yang subyektif9. Kelelahan adalah suatu kondisi yang disertai

penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja12. Kelelahan adalah

aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam

bekerja, yang dapat disebabkan oleh6 :

a) Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata (kelelahan visual)

b) Kelelahan fisik umum

c) Kelelahan syaraf

d) Kelelahan oleh lingkungan yang monoton

e) Kelelahan oleh lingkungan kronis terus-menerus sebagai faktor secara

menetap.

2. Jenis Kelelahan

Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu berdasarkan

proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

2

a) Berdasarkan proses, meliputi10:

1) Kelelahan otot (muscular fatigue)

Adalah tremor pada otot atau perasaan nyeri yang terdapat pada

otot. Hasil percobaan yang dilakukan para peneliti pada otot

mamalia, menunjukkan kinerja otot berkurang dengan meningkatnya

ketegangan otot sehingga stimulasi tidak lagi menghasilkan respon

tertentu. Manusiapun menunjukkan respon yang sama dengan proses

yang terjadi pada percobaan diatas. Irama kontraksi otot akan terjadi

setelah melalui suatu periode aktivitas secara terus menerus3.

Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan

melalui fisik untuk suatu waktu tertentu disebut kelelahan otot secara

fisiologis, dan gejala yang ditunjukkan tidak hanya berupa

berkurangnya tekanan fisik namun juga pada makin rendahnya

gerakan9.

2) Kelelahan Umum

Biasanya kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya

kemauan untuk bekerja, yang sebabnya adalah pekerjaan yang

monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan,

Sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi. Secara

umum gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai

perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan subyektif biasanya

terjadi pada akhir jam kerja, apabila beban kerja melebihi 30-40%

dari tenaga aerobik. Pengaruh-pengaruh ini seperti berkumpul

didalam tubuh dan mengakibatkan perasaan lelah3.

Gejala umum kelelahan adalah suatu perasaan letih yang luar

biasa dan terasa aneh. Semua aktivitas menjadi terganggu dan

terhambat karena munculnya gejala kelelahan terebut. Tidak adanya

gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya

terasa berat dan merasa mengantuk9.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

3

b) Berdasar waktu terjadi kelelahan, meliputi9:

1) Kelelahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ atau

seluruh organ tubuh secara berlebihan dan datangnya secara tiba-

tiba.

2) Kelelahan kronis merupakan kelelahan yang terjadi sepanjang hari

dalam jangka waktu yang lama dan kadang-kadang terjadi sebelum

melakukan pekerjaan, seperti perasaan “kebencian” yang bersumber

dari terganggunya emosi. Selain itu timbulnya keluhan psikosomatis

seperti meningkatnya ketidakstabilan jiwa, kelesuan umum,

meningkatnya sejumlah penyakit fisik seperti sakit kepala, perasaan

pusing, sulit tidur, masalah pencernaan, detak jantung yang tidak

normal, dan lain-lain.

c) Berdasar penyebab kelelahan, meliputi:

1) Kelelahan fisiologis merupakan kelelahan yang disebabkan karena

adanya faktor lingkungaan fisik, seperti penerangan, kebisingan,

panas dan suhu.

2) Kelelahan psikologis terjadi apabila adanya pengaruh hal-hal diluar

diri yang berwujud pada tingkah laku atau perbuatan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti suasana kerja, interaksi

dengan sesama pekerja maupun dengan atasan.

Observasi yang pernah dilakukan, bahwa perasaan letih seperti haus,

lapar dan perasaan lainnya yang sejenis merupakan alat pelindung alami

sebagai indikator bahwa keadaan fisik dan psikis seseorang menurun.

Beberapa jenis kelelahan umum menurut adalah3:

1.1) Kelelahan penglihatan, muncul dari terlalu letihnya mata.

1.2) Kelelahan seluruh tubuh, sebagai akibat terlampau besarnya beban

fisik bagi seluruh organ tubuh.

1.3) Kelelahan mental, penyebabnya dipicu oleh pekerjaan yang

bersifat mental dan intelektual.

1.4) Kelelahan syaraf, disebabkan oleh terlalu tertekannya salah satu

bagian dari sistem psikomotorik.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

4

1.5) Kelelahan kronis, sebagai akibat terjadinya akumulasi efek

kelelahan pada jangka waktu yang panjang.

1.6) Kelelahan siklus hidup sebagai bagian dari irama hidup siang dan

malam serta petukaran periode tidur.

3. Mekanisme Kelelahan

Pada susunan syaraf pusat terdapat sistem aktivasi (bersifat simpatis)

dan inhibisi (bersifat parasimpatis). Rangsangan eferen menghambat pusat-

pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial

kegiatan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi

tersebut akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan

gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Dengan demikian semakin

lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah otot

seseorang3.

Untuk melakukan aktivitas, tubuh memerlukan energi yang diperoleh

dari pembakaran zat makanan. Energi yang diperoleh dari proses tersebut

digunakan oleh otot untuk melakukan kontraksi dan relaksasi. Energi pada

kontraksi diperoleh dari perubahan adenosine triphosphat (ATP) menjadi

adenosine diphosphat (ADP) kemudian ADP diubah kembali menjadi ATP

oleh enegi yang tersedia dari pemecahan glikogen. Dengan tambahan

persediaan oksigen maka pemecahan bersifat aerobik, yang menghasilkan

karbondioksida dan air. Deplesi ATP dan phospocreatin mengakibatkan

terjadinya kelelahan otot.

Bila tidak cukup tersedia oksigen akan dipecah menjadi asam laktat

(glycogen anaerobic) dan kadar asam laktat dalam darah akan bertambah.

Akumulasi asam laktat dalam aliran darah dapat mengurangi kapasitas

kerja otot yang selanjutnya akan mengakibatkan kondisi yang disebut

kelelahan.

Peranana aliran darah pada kelelahan otot sangat menentukan karena

otot yang berkontraksi membutuhkan energi dan dalam pristiwa kontraksi

ini oksigen darah berkurang dan terjadi penimbunan sisa metabolisme

berupa karbondioksida, asam laktat dan lainnya di otot.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

5

Keadaan dan perasaan kelelahan adalah reaksi fungsional dari pusat

yaitu corteks cerebri yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik yaitu

sistem penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi). Sistem

penghambat ini terdapat dalam thalamus yang mampu menurunkan

kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kecenderungan untuk

tidur untuk sistem penggerak terdapat dalam formation retikularis yang

dapat merasa pusat-pusat vegetatif untuk merangsang dari peralatan tubuh

untuk bekerja.

4. Penyebab Kelelahan

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari,

kelelahan mempunyai beragam penyebab yang berbeda, yaitu beban kerja,

beban tambahan dan faktor individu.

a) Beban Kerja15

Menyatakan bahwa hubungan antara beban kerja dan kapasitas kerja

dipengaruhi oleh faktor yang sangat komplek, baik faktor internal

maupun eksternal. Faktor internal, meliputi faktor somatis (jenis

kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi) dan faktor

psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan sebagainya).

Faktor eksternal, meliputi tugas-tugas (task) yang dilakukan baik yang

bersifat fisik seperti sikap kerja, alat kerja dan sebagainya, maupun yang

bersifat mental, seperti kompleksitas pekerjaan atau sulit tidaknya tugas

yang dikerjakan, yang mempengaruhi tingkat emosi pekerja. Faktor

berikut yang mempengaruhi adalah organisasi, seperti waktu istirahat,

dan sistem evaluasi terhadap hasil pekerjaan mahasiswa. faktor

lingkungan kerja, seperti panas lingkungan, intensitas penerangan dan

sebagainya.

Secara umum beban kerja dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

External Load (stressor) adalah beban kerja yang berasal dari pekerjaan

yang sedang dilakukan. External Load meliputi pekerjaan, organisasi

dan lingkungan. Internal Load (strain) adalah reaksi tubuh seseorang

terhadap suatu external load yang diberikan kepada orang tersebut1.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

6

Tabel 2.1

Katagori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu Tubuh dan

Denyut Jantung

Katagori Beban

Kerja

Konsumsi

Oksigen

(l/min)

Ventilasi

paru

(l/min)

Suhu Inti

Tubuh

(°C)

Denyut

Nadi

(denyut/

min)

Ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100

Sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38,0 100-125

Berat 1,5-2,0 31-43 38,0-38,5 125-150

Sangat Berat 2,0-2,5 43-56 38,5-39,0 150-175

Sangat Berat

Sekali

2,5-4,0 60-100 >39 >175

b) Beban Tambahan9

Beban tambahan merupakan beban diluar beban kerja yang harus

ditanggung oleh pekerja. Beban tambahan tersebut berasal dari

lingkungan kerja yang memiliki potensi bahaya seperti lingkungan kerja.

Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kelelahan adalah:

1) Iklim Kerja

Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,

kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat

pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat

pekerjaannya. Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan keluhan

kaku dan kurangnya koordinasi sistem tubuh, sedangkan suhu terlalu

tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

efisiensi kerja, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, aktivitas

organ-organ pencernaan menurun, suhu tubuh meningkat, dan

produksi keringat meningkat.

2) Kebisingan

Kebisingan merupakan suara atau bunyi yang tidak dikehendaki

karena pada tingkat atau intensitas tertentu dapat menimbulkan

gangguan, terutama merusak alat pendengaran. Kebisingan akan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

7

mempengaruhi faal tubuh seperti gangguan pada saraf otonom yang

ditandai dengan bertambahnya metabolisme, bertambahnya tegangan

otot sehingga mempercepat kelelahan.

3) Penerangan

Penerangan ditempat kerja merupakan salah satu sumber cahaya

yang menerangi benda-benda ditempat kerja. Penerangan yang baik

adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja melihat

pekerjaan dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu serta

membantu menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan

menyenangkan. Penerangan tempat kerja yang tidak adekuat dapat

menyebabkan kelelahan mata, akan tetapi penerangan yang terlalu

kuat dapat menyebabkan kesilauan.

Selain penyebab diatas, ada faktor individu yang mempengaruhi tingkat

kelelahan. Faktor individu meliputi umur, jenis kelamin, status gizi,

kondisi kesehatan, kondisi psikologi dan sikap kerja.

1) Jenis Kelamin

Jenis kelamin dapat menentukan tingkat kelelahan kerja.

Biasanya wanita lebih mudah lelah dibanding pria. Hal tersebut

dikarenakan ukuran tubuh dan kekuatan otot tenaga kerja wanita

relatif kurang dibanding pria, secara biologis wanita mengalami

siklus haid, kehamilan dan menopouse, dan secara sosial kultural

yaitu akibat kedudukan sebagai ibu dalam rumah tangga dan tradisi-

tradisi sebagai pencerminan kebudayaan3.

2) Umur

Umur dapat mempengaruhi kelelahan pekerja. Semakin tua

umur seseorang semakin besar tingkat kelelahan. Fungsi faal tubuh

yang dapat berubah karena faktor usia mempengaruhi ketahanan

tubuh dan kapasitas kerja seseorang.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

8

3) Status Gizi

Status gizi adalah tanda-tanda atau penampilan fisis yang

diakibatkan karena adanya keseimbangan antara pemasukan gizi di

satu pihak, serta pengeluaran oleh organism di lain pihak yang

terlihat melalui variable-variabel tertentu, yaitu melalui suatu

indicator status gizi. Status gizi optimal adalah keseimbangan antara

asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi. Status gizi merupakan

salah satu penyebab kelelahan. Seorang tenaga kerja dengan keadaan

gizi yang baik akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh

yang lebih baik, begitu juga sebaliknya16.

Indeks massa tubuh merupakan indikator status gizi untuk

memantau berat badan normal orang dewasa bukan untuk

menentukan overweight dan obesitas pada anak-anak dan remaja.

Nilai indeks massa tubuh dihitung dengan menggunakan rumus:

Indeks massa tubuh = BB(kg)

TB (m2)

Berat badan dikatakan normal bila IMT 20,1-25 untuk laki-laki

dan 18,7-22,8 untuk perempuan. Bila nilai IMT di atas 25 maka

digolongkan sebagai overweight dan bila di atas 30 dinyatakan

sebagai obese. Seseorang dikatakan kurus atau underweight bila IMT

nya sekitar.

4) Lama tidur

Lama tidur berpengaruh pada daya tahan tubuh dalam melakukan

pekerjaan. Dalam rangka menghindari efek kelelahan kumulatif

diperlukan istirahat tidur sekitar 7 jam sehari. Selama tidur tubuh

diberi kesempatan untuk membersihkan pengaruh-pengaruh atau zat-

zat yang kurang baik dari dalam tubuh.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

9

5) Kondisi kesehatan

Status kesehatan dapat mempengaruhi kelelahan kerja yang dapat

dilihat dari riwayat penyakit yang diderita. Beberapa penyakit yang

mempengaruhi kelelahan, yaitu:

5.1) Jantung, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen

dengan penyediaan aliran darah meningkat. Pada keadaan

kurang oksigen (O2), karbondioksida (C02) dan ion H+

dilepaskan. Untuk memenuhi kekurangan Oksigen (O2)

tersebut tubuh mengadakan proses anaerob dan proses ini

menghasilkaan asam laktat yang bisa menyebabkaan kelelahan.

5.2) Gangguan ginjal merupakan sistem pengeluaran sisa

metabolisme terganggu sehingga tertimbun dalam darah.

Penimbunan metabolisme ini menyebabkan kelelahan.

5.3) Asma merupakan proses transportasi oksigen (O2) dan

karbondioksida (C02) terganggu sehingga terjadi akumulasi

karbondioksida dalam tubuh. Terganggunya proses tersebut

karena adanya agen-agen sensitifasi dan iritan dalam saluran

pernafasan.

5.4) Tekanan darah rendah, terjadi apabila kerja jantung untuk

memompa darah ke seluruh tubuh kurang maksimal dan lambat

sehingga kebutuhan oksigen (O2) terhambat.

5.5) Tekanan darah tinggi menyebabkan kerja jantung menjadi lebih

kuat sehingga jantung membesar dan tidak lagi mampu

memompa darah untuk diedarkan keseluruh tubuh. Selanjutnya

terjadi sesak nafas akibat pertukaran oksigen (O2) terhambat

yang akhirnya memicu terjadinya kelelahan.

5.6) Pada penyakit paru, oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)

terganggu sehingga banyak yang tertimbun yang akhinya akan

menyebabkan seseorang cepat mengalami kelelahan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

10

6) Kondisi Psikologi

Tenaga kerja yang sehat adalah tenaga kerja yang produktif,

sehingga kesehatan psikis perlu diperhatikan untuk mencapai

produktivitas yang tinggi. Lingkungan kerja mekanis dan lingkungan

kerja fisik yang buruk akan menimbulkan perasaan tidak nyaman,

menjemukan, mengganggu konsentrasi dan emosi tenaga kerja.

Faktor psikologis memainkan peranan besar dalam menimbulkan

kelelahan, dimana penyebabnya bisa dari luar tempat kerja maupun

dari pekerjaannya sendiri3.

7) Sikap kerja

Sikap tubuh dalam bekerja adalah sikap yang ergonomi sehingga

dicapai efisiensi kerja dan produktivitas yang optimal dengan

memberikan rasa nyaman dalam bekerja. Apabila sikap tubuh salah

dalam melakukan pekerjaan maka akan mempengaruhi kelelahan

kerja3.

5. Akibat Kelelahan

Kelelahan kerja merupakan komponen fisik dan psikis. Kerja fisik

yang melibatkan kecepatan tangan dan fungsi mata serta memerlukan

konsentrasi terus-menerus dapat menyebabkan kelelahan fisiologis dan

disertai penurunan keinginan untuk bekerja yang disebabkan faktor psikis

sehingga menyebabkan timbulnya perasaan lelah. Kelelahan kerja dapat

mengakibatkan penurunan kewaspadaan, konsentrasi dan ketelitian

sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan3. Kelelahan kerja dapat

mengakibatkan penurunan produktivitas. Jadi kelelahan kerja dapat

berakibat menurunnya perhatian, perlambatan dan hambatan persepsi,

lambat dan sukar berfikir, penurunan kemauan atau dorongan untuk

bekerja, menurunnya efisiensi dan kegiatan-kegiatan fisik dan mental yang

pada akhirnya menyebabkan kecelakan kerja dan terjadi penurunan

poduktivitas kerja9.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

11

6. Pengukuran Kelelahan

Pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu9:

a) Kualitas dan kuantitas hasil kerja

Kualitas output digambarkan sebagai suatu jumlah proses kerja (waktu

yang digunakan setiap item) atau proses operasi yang dilakukan setiap

unit waktu.

b) Uji psiko-motor (psychomotor test)

Salah satu yang digunakan adalah pengukuran waktu reaksi. Waktu

reaksi adalah jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai

kepada suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan.

c) Uji hilangnya kelipan

Dalam kondisi yang lelah, kemampuan tenaga kerja untuk melipat

kelipan akan berkurang. Semakin lelah akan semakin panjang waktu

yang diperlukan untuk jarak antara kelipan.

d) Pengukuran kelelahan secara subjektif (subjective feelings of fatigue)

Merupakan salah satu kuesioner yang dapat untuk mengukur tingkat

kelelahan subjektif. Pengukuran kelelahan dengan menggunakan

kuesioner kelelaha subjektif dapat digunakan untuk menilai tingkat

keparahan kelelahan individu dalam kelompok kerja yang cukup banyak

atau kelompok sampel yang dapat mereprensentasikan populasi secara

keseluruhan.

B. Ergonomi

1. Pengertian Ergonomi

Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani : ergon (kerja) dn nomos

(peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu biologis

tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu tekhnik dan tekhnologi

untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia

terhadap pekerjaanya yang mempunyai manfaat diukur dengan efisiensi

dan kesejahteraan kerja3.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

12

Ergonomi adalah kemampuan untuk menerapkan informasi menurut

karakter manusia, kapasitas dan keterbatasannya terhadap desain

pekerjaan, mesin dan sistemnya, ruangan kerja dan lingkungan sehingga

manusia dapat hidup dan bekerja secara sehat, aman, nyaman dan efisien17.

Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk

menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang

digunakan baik dalam beraktivitas maupun beristirahat dengan segala

kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia baik secara fisik

maupun mental sehingga dicapai suatu kualitas hidup secara keseluruhan

yang lebih baik9.

Ergonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai perkaitan antara

orang dengan lingkungan kerjanya, yang dimaksud dengan lingkungan

kerja disini adalah keseluruhan alat, perkakas dan bahan yang dihadapi.

Lingkungan sekitar tempat kerja, metode yang digunakan dalam bekerja

serta pengaturan kerja sebagai perorangan maupun kelompok.

Ergonomi sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam

kaitannya dengan pekerjaan. Ergonomi menitik beratkan kegiatannya pada

rancangan dari sistem tempat manusia bekerja15. Dalam bukunya chandler

mendefinisikan ergonomi sebagai sebuah studi ilmiah tentang pekerjaan

yang terfokus pada kemampuan dan keterbatasan manusia dengan lebih

memperhatikan adanya rancangan yang sesuai bagi kehidupan manusia

dan lingkungan18.

Ergonomi merupakan gabungan dari berbagai lapangan ilmu seperti

antropologi, biometika, faal kerja, hygiene perusahaan dan dan kesehatan

kerja, perencanaan kerja, riset terpakai dan cybernika. Namun kekhususan

utamanya adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik meliputi

tata kerja dan peralatannya7.

Ergonomi digunakan untuk merencanakan cara bekerja yang lebih

baik meliputi tata cara kerja dan peralatannya. Banyak keuntungan yang

dapat diambil dari penerapan ergonomi di tempat kerja begitu juga pada

alat kerja (becak). Tenaga kerja dalam hal ini adalah pekerja penarik becak

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

13

agar menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya karena

peralatan kerja dan lingkungannya mendukung sehingga tidak

menimbulkan beban tambahan bagi pekerja penarik becak.

2. Tujuan Ergonomi12

Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah :

a) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya

pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja

fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.

b) Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak

sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna

meningkatkan jaminan social baik selama kurun waktu usia produktif

maupun setelah tidak produktif.

c) Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek

teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang

dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang

tinggi.

3. Ruang Lingkup Kajian Ergonomi Modern12

a) Lingkup kajian ergonomi secara fisik

Berkaitan dengan disiplin ilmu tentang anatomi manusia,

antropometrik, fisiologi, dan karakteristik biomekanis karena hal

tersebur selalu terkait dengan aktivitas fisik manusia.

b) Lingkup kajian ergonomi secara kognitif

Berkaitan dengan proses mental seperti: persepsi, memori, penalaran,

dan respon motor karena hal tersebut dapat mempengaruhi manusia dan

interaksi di antara unsur-unsur lain dari suatu sistem kerja.

c) Lingkup kajian ergonomi organisasi kerja

Berkaitan dengan optimalisasi sistem sosio-teknik termasuk juga kajian

tentang struktur organisasi, kebijakan, dan proses kerja.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

14

d) Lingkup kajian ergonomi lingkungan kerja

Berkaitan dengan masalah-maasalah factor fisik lingkungan kerja,

seperti : pencahayaan atau penerangan, temperatur atau iklim kerja,

kebisingan dan getaran.

4. Prinsip Ergonomi3

Ergonomi dalam penerapannya mempunyai prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan,

ukuran dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat petunjuk,

cara-cara harus melayani mesin (gerak, arah, kekuatan).

b) Untuk normalisasi ukuran mesin dan alat-alat industri, harus diambil

ukuran terbesar sebagai dasar serta diatur dengan suatu cara, sehingga

ukuran tersebut dapat dikecilkan dan dapat dilayani oleh tenaga kerja

yang lebih kecil.

c) Ukuran-ukuran antropometri terpenting sebagai dasar ukuran-ukuran

dan penempatan alat-alat industri :

Berdiri :

1) Tinggi badan berdiri

2) Tinggi bahu

3) Tinggi siku

4) Tinggi pinggul

5) Panjang lengan

Duduk :

1) Tinggi duduk

2) Panjang lengan atas

3) Panjang lengan bawah dan tangan

4) Jarak lekuk lutut-garis punggung

5) Jarak lekuk lutut-telapak tangan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

15

d) Ukuran-ukuran kerja :

1) Pada pekerjaan tangan yang dilakukan berdiri, tinggi kerja sebaiknya

5-10 cm dibawah siku.

2) Apabila bekerja berdiri dengan pekerjaan diatas meja dan jika

dataran tinggi siku disebut 0 maka hendaknya dataran kerja :

a) Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian 0 + (5-10) cm

b) Untuk pekerjaan ringan 0 - (5-10) cm

c) Untuk pekerjaan berat 0 – (10-20) cm

e) Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit

membungkuk. Sedangkan dari sudut tulang, dinasehatkan duduk tegak,

adar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas. Maka

dianjurkan pemilihan sikap duduk yang tegak yang diselingi istirahat

sedikit membungkuk.

f) Tempat duduk yang baik memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Tinggi dataran duduk yang dapat diatur dengan papan kaki yang

sesuai dengan tinggi lutut, sedangkan paha dalam keadaan datar.

2) Papan tolak punggung yang tingginya dapat diatur dan menekan

pada punggung.

3) Lebar papan duduk tidak kurang dari 35 cm

g) Pekerjaan berdiri sedapat mungkin dirubah menjadi pekerjaan duduk.

Dalam hal ini jika tidak mungkin, kepada pekerja diberi tempat dan

kesempatan untuk duduk.

h) Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23-370 ke bawah,

sedangkan untuk pekerjaan duduk 32-440 ke bawah. Arah penglihatan

ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat (relaxed).

i) Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya dan

lengan bawah. Pengangan-pengangan harus diletakkan didaerah

tersebut, lebih-lebih bila sikap tubuh tidak berubah.

j) Kemampuan seseorang bekerja seharian adalah 8-10 jam, lebih dari itu

efisiensi dan kualitas kerja sangat menurun.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

16

k) Waktu istirahat didasarkan kepada keperluan atas dasar pertimbangan

ergonomi. Harus dihindari istirahat-istirahat sekehendak tenaga kerja,

istirahat oleh karena turunnya kapasitas tubuh dan istirahat curian.

l) Beban tambahan akibat lingkungan sebaiknya ditekan menjadi sekecil-

kecilnya.

m) Daya penglihatan dipelihara sebaik-baiknya terutama dengan

penerangan yang baik.

n) Kondisi mental psikologis dipertahankan dengan adanya premi

perangsang, motivasi, iklim kerja dan lain-lain.

5. Aplikasi/ Penerapan Ergonomi

a) Posisi Kerja

Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana

kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama

bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang

vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.

b) Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi

waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran antropometrinya.

c) Tata letak tempat kerja

Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.

Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak

digunakan daripada kata-kata.

d) Mengangkat beban

Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan

kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat

menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian

akibat gerakan yang berlebihan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

17

6. Kapasitas Kerja9

a) Umur

Umur seseorang berbanding langsung dengan kapasitas fisik

sampai batas tertentu dan mencapai puncaknya pada umur 25 tahun.

Pada umur 50-60 tahun kekuatan otot menurun sebesar 25 %

kemampuan sensoris dan motoris menurun sebanyak 60 %.

Selanjutnya kemampuan kerja fisik seseorang yang berumur > 60

tahun tinggal mencapai 50 % dari umur orang yang berumur 25 tahun.

b) Jenis kelamin

Secara umum wanita hanya mempunyai kekuatan fisik 2/3 dari

kemampuan fisik atau kekuatan otot laki-laki, tetapi dalam hal tertentu

wanita lebih teliti dari laki-laki. Seorang wanita lebih tahan terhadap

suhu dingin daripada panas. Hal tersebut disebabkan karena tubuh

seorang wanita mempunyai jaringan dengan daya konduksi yang lebih

tinggi terhadap panas bila dibandingkan laki-laki. Akibatnya pekerja

wanita memberikan lebih banyak reaksi perifer bila bekerja pada cuaca

panas.

c) Kesegaran jasmani

Kesegaran jasmani adalah suatu kesanggupan atau kemampuan

dari tubuh manusia untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi

terhadap beban fisik yang dihadapi tanpa menimbulkan kelelahan yang

berarti dan masih memiliki kapasitas cadangan untuk malakukan

aktivitas berikutnya.

d) Kemampuan kerja fisik

Suatu kemampuan fungsional seseorang untuk mampu melakukan

pekerjaan tertentu yang memerlukan aktivitas otot pada periode waktu

tertentu.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

18

C. Keluhan Muskuloskeletal18

1. Pengertian Keluhan Musculoskeletal

Keluhan musculoskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot

rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan

sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang

dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa

kerusakan pada sendi, ligament dan tendon. Secara garis besar keluhan

otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Keluhan sementara (reversible) yaitu keluhan otot yang terjadi pada

saat otot menerima beban statis.

b. Keluhan menetap (persistent) yaitu keluhan otot yang bersifat

menetap.

2. Faktor Penyebab Keluhan pada Musculoskeletal9

a. Peregangan otot yang berlebihan

Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya sering

dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut

pengerahan tenaga yang besar seperti mengangkat, mendorong,

menarik dan menahan beban yang berat. Peregangan otot yang

berlebihan ini terjadi karena pengerahan tenaga yang diperlukan

melampaui kekuatan optimum otot. Apabila hal serupa sering

dilakukan maka dapat mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot

bahkan dapat menyebabkan terjadinya cedera otot skeletal.

b. Aktivitas berulang

Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus

menerus seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu besar dan

angkat-angkat. Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan

akibat beban kerja secara terus menerus tanpa memperoleh kesempatan

untuk relaksasi.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

19

c. Sikap kerja tidak alamiah

Adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi bagian-bagian tubuh

bergerak menjauhi posisi alamiah misalnya pergerakan tangan

terangkat, punggung terlalu membungkuk dan kepala terangkat.

Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh maka

semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan sistem musculoskeletal.

Sikap kerja tidak alamiah ini pada umumnya karena karakteristik

tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja yang tidak sesuai dengan

kemampuan dan keterbatasan pekerja.

d. Faktor penyebab sekunder

1) Tekanan, terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang

lunak.

2) Getaran, getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan

kontraksi otot bertambah. Kontraksi statis ini menyebabkan

peredaran darah meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot.

3) Mikroklimat, Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat

menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan pekerja sehingga

gerekan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak yang disertai

dengan menurunya kekuatan otot.

e. Penyebab Kombinasi

1) Umur, pada umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada

usia kerja yaitu 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya adalah 35

tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan

bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah

baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga resiko

terjadinya keluhan otot meningkat.

2) Jenis kelamin, karena secara fisiologis kemampuan otot

wanitamemang lebih rendah daripada pria. Kekuatan otot wanita

hanya sekitar duapertiga dari kekuatan otot pria, sehingga daya

tahan otot pria pun lebih tinggi dibandingkan wanita.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

20

3) Kebiasaan merokok, semakin lama dan semakin tinggi frekuensi

merokok semakin tinggi pula tingkat keluhan otot yang dirasakan.

Kebiasaan merokok akan menurunkan kapasitas paru-paru,

sehingga kemampuan untuk mengkonsumsi oksigen menurun dan

sebagai akibatnya tingkat kesegaran tubuh juga menurun.

4) Kesegaran jasmani, bagi yang dalam kesehariannyamelakukan

pekerjaan yang memerlukan pengerahan tenaga yang besar di sisi

lain tidak mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat hamper

dapat dipastikan akan terjadi kelelahan otot.

5) Kekuatan fisik, secara fisiologis ada yang dilahirkan dengan

struktur otot yang mempunyai kekuatan fisik lebih kuat

dibandingkan dengan yang lainnya. Dalam kondisi kekuatan yang

berbeda ini, apabila harus melakukan pekerjaan memerlukan

pengerahan otot, yang mempunyai kekuatan otot rendah akan lebih

rentan terhadap resiko cedera otot.

6) Ukuran tubuh (antropometri), berat badan, tinggi badan dan massa

tubuh merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya keluhan

otot skeletal. Keluhan otot skeletal yang terkait dengan ukuran

tubuh lebih disebabkan oleh kondisi keseimbangan struktur rangka

di dalam menerima beban baik berat tubuh maupun beban

tambahan lainnya.

D. Waktu Kerja dan Istirahat3

Lamanya seseorang bekerja sehari secara baik umumnya 6-8 jam dan

sisanya digunakan untuk beristirahat. Memperpanjang waktu kerja lebih dari

kemampuan tersebut biasanya disertai menurunnya efisiensi, penurunan,

produktivitas, timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan. Dalam seminggu

seseorang biasanya dapat bekerja dengan baik selama 40 – 50 jam. Makin

panjang waktu kerja, makin besar kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak

diinginkan6.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

21

Secara fisiologis istirahat sangat perlu untuk mempertahankan kapasitas

kerja. Pekerjaan fisik memerlukan waktu-waktu untuk istirahat disamping

pekerjaan-pekerjaan yang menimbulkan ketegangan mental dan syaraf9.

Ada 4 macam jenis istirahat, yaitu :

1. Istirahat spontan

Adalah istirahat pendek segera setelah pembebanan kerja.

2. Istirahat curian

Yaitu istirahat yang terjadi jika beban kerja tidak dapat diimbangi oleh

kemampuan kerja

3. Istirahat kondisi kerja

Yaitu istirahat karena proses kerja yang tergantung dari bekerjanya mesin-

mesin, peralatan dan prosedur-prosedur kerja.

4. Istirahat yang ditetapkan

Yaitu istirahat atas dasar ketentuan perundang-undangan yang berlaku

seperti istirahat selama 1 jam sesudah bekerja 4 jam kerja berturut-turut6.

E. Kebutuhan Gizi Kerja18

Gizi kerja adalah pemberian gizi yang diterapkan kepada masyarakat

pekerja dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, efisiensi dan

produktivitas kerja yang setinggi-tingginya. Sedangkan manfaat yang

diharapkan dari pemenuhan gizi kerja adalah untuk mempertahankan dan

meningkatkan ketahanan tubuh serta menyeimbangkan kebutuhan gizi dan

kalori terhadap tuntutan tugas pekerja.

1. Manusia memerlukan zat gizi yang bersumber dari makanan.

Bahan makanan yang diperlukan tubuh mengandung unsure utama seperti

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi

tersebut adalah sebagai sumber tenaga atau kalori (karbohidrat, lemak,

protein), membangun dan memelihara jaringan tubuh (protein, air dan

mineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan mineral).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

22

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang19

Kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda satu sama lainnya dan sangat

tergantung pada berbagai factor yaitu:

a. Ukuran tubuh

Semakin besar ukuran tubuh seseorang maka semakin besar pula

kebutuhan kalorinya.

b. Usia

Anak-anak dan remaja membutuhkan relative lebih banyak kalori dan

zat gizi yang dibutuhkan dibandingkan orang dewasa dan tua karena

untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

c. Jenis kelamin

Laki-laki umumnya membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan

wanita. Hal ini karena secara fisiologis laki-laki mempunyai lebih

banyak otot dan juga lebih aktif.

d. Kegiatan/aktivitas pekerjaan yang dilakukan

Pada pekerjaan yang berat membtuhkan kalori dan protein yang lebih

besar karena dipergunakan untuk bekerja serta lamanya penggunaan

otot-otot tersebut.

e. Kondisi tubuh tertentu

Pada orang yang baru sembuh dari sakit akan membutuhkan kalori dan

zat gizi lebih banyak hal ini diperlukan untuk rehabilitasi kembali sel-

sel/jaringan tubuh yang rusak selama sakit.

f. Kondisi lingkungan

Pada musim hujan dan tempat-tempat yang lebih tinggi dibutuhkan

kalori yang lebih banyak yang diperlukan untuk mempertahankan suhu

tubuh.

3. Pengaruh faktor lingkungan fisik

Faktor dalam lingkungan kerja menunjukkan pengaruh-pengaruh yang

jelas terhadap keadaan gizi tenaga kerja.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

23

a. Tekanan panas

Untuk pekerjaan ditempat kerja bersuhu tinggi, harus memperhatikan

secara khusus kebutuhan air dan garam sebagai pengganti cairan untuk

penguapan. Dalam lingkungan kerja panas dan pekerjaan berat

diperlukan sekurang-kurangnya 2,8 liter air minum bagi tenaga kerja.

Kadar garam tidak boleh terlalu tinggi melainkan sekitar 0.2 %.

b. Bahan kimia

Bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan keracunan kronis dengan

penurunan berat badan sebagai salah satu gejalanya. Pengaruh lainnya

mungkin berupa gangguan saluran pencernaan dengan akibat tidak

berfungsinya system pencernaan.

c. Faktor psikologis

Stress akibat tidak serasian emosi, hubungan manusia dalam pekerjaan

yang kurang baik, rangsangan dan hambatan psikologis. Sehingga akan

menurunkan berat badan, terjadinya penyakit dan tidak produktifnya

tenaga kerja.

F. Sikap Kerja Duduk18

Pelaksanaan kerja biasanya menggunakan alat dan sarana kerja6. Saat

melakukan pekerjaan tersebut dengan sendirinya terbentuk sikap kerja yang

menyesuaikan dengan alat dan sarana kerja yang digunakan. Posisi atau sikap

dan cara kerja yang sesuai dengan aturan kerja adalah sikap dan cara kerja

yang ergonomi. Alasan tersebut dikemukakan karena bekerja sambil duduk

mempunyai keuntungan sebagai berikut :

1. Kurangnya kelelahan pada kaki.

2. Terhindarnya sikap-sikap yang tidak alamiah.

3. Berkurangnya pemakaian energi.

4. Kurangnya tingkat keperluan sirkulasi darah.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

24

Namun demikian terdapat pula kerugian sebagai akibat bekerja sambil duduk,

yaitu :

1. Melembekkan otot-otot perut

2. Kebungkukan

3. Tidak baik bagi alat-alat dalam khususnya peralatan pencernaan jika posisi

dilakukan secara membungkuk.

Posisi kerja duduk juga menimbulkan juga menimbulkan keluhan sakit

pada punggung bagian bawah (Low Back Pain). Sakit punggung bagian bawah

merupakan parameter/tolak ukur kegiatan kerja yang tidak memenuhi syarat

kesehatan kerja yang ergonomi. Sakit pada punggung bagian bawah biasanya

muncul disebabkan oleh :

1. Tekanan pada akar syaraf

2. Sendi dan jaringan lunak lain yang teriritasi oleh trauma mekanik karena

kerusakan/degenerasi struktur tulang.

G. Antropometri

1. Pengertian Antropometri11

Antropometri berasal dari kata antro yang berarti manusia dan metri

yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan

sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh

manusia.

Antropometri adalah suatu studi tentang pengukuran yang sistematis

dari fisik tubuh manusia, terutama mengenai dimensi bentuk dan ukuran

tubuh yang dapat digunakan dalam klasifikasi dan perbandingan

antropologis12.

Ukuran alat-alat kerja erat kaitannya dengan tubuh penggunanya. Jika

alat-alat kerja tersebut tidak sesuai ukurannya dengan ukuran tubuh tenaga

kerja sebagai pelaku kerja maka tenaga kerja tersebut akan merasa tidak

nyaman dan akan lebih lamban dalam bekerja yang pada akhirnya akan

timbul suatu kelelahan kerja/gejala penyakit otot yang lain akibat

melakukan pekerjaan dengan tidak alamiah.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

25

Ukuran tubuh/antropometri masing-masing orang berbeda-beda.

Dalam merancang suatu peralatan kerja perlu memperhatikan bermacam

faktor antara lain :

a. Umur

Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan besar, seiring

dengan bertambahnya umur yaitu sejak kelahirannya sampai dengan

umur sekitar 20 tahun.

b. Jenis kelamin

Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar

dibandingkan dengan perempuan, terkecuali untuk beberapa bagian

tubuh tertentu seperti pinggul dan sebagainya.

c. Suku/Bangsa

Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik

fisik yang akan berbeda satu dengan yang lainnya.

d. Posisi tubuh

Posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh, oleh sebab itu

posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran.

Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh

manusia yang akan menggunakannya, maka rancangan tersebut harus bisa

memenuhi 2 syarat produk, yaitu3:

a. Bisa sesuai untuk tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim

dalam arti terlalu besar/kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya.

b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain

(mayoritas dari populasi yang ada).

Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut ditetapkan cara :

a. Dimensi minimum, harus ditetapkan dari suatu rancangan produk

umumnya didasarkan pada nilai persentil yang terbesar seperti 90-th,

95-th dan 99-th persentil.

b. Dimensi maksimum, harus ditetapkan berdasarkan nilai persentil yang

paling rendah 1-th, 5-th, 10-th persentil dari distribusi data

antropometri yang ada. Hal ini ditetapkan sebagai contoh dalam

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

26

penetapan jarak jangkauan dari suatu mekanisme control yang harus

dioperasikan oleh seorang pekerja.

2. Kriteria Antropometri untuk Penerapan Ergonomi20

a. Antropometri statis (struktural)

Pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan posisi

statis atau diam. Antropometri statis ini meliputi dimensi otot rangka

atau skeletal yaitu antara pusat sendi atau dimensi kontur yaitu dimensi

permukaan tubuh-kulit. Contoh pengukuran antropometri statis antara

lain:

1) Tinggi dan berat badan.

2) Tinggi siku duduk yang diukur dari tempat duduk.

3) Ukuran: panjang, tinggi, lebar, tebal anggota tubuh tertentu.

4) Jarak antara sendi-sendi segmen tubuh.

5) Berat, volume, massa tubuh.

6) Lingkar dari berbagai anggota tubuh tertentu.

7) Pusat gravitas tubuh

b. Antropometri dinamis (fungsional)

Pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh sedang melakukan

aktivitas fisik. Pengukuran tersebut meliputi : jangkauan, lebar jalan

lalu lalang untuk orang yang sedang berjalan, tenaga injak pada kaki,

kekuatan jari menggenggam.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

27

H. Kerangka Teori

· Juni Widiyastuti. Hubungan antara kesesuaian antropometri dengan dimensi becak

terhadap keluhan subjektif pada pengemudi becak di daerah Wates Kabupaten Progo.

Skripsi. Semarang: Undip. 2005.

Antropometri

Dimensi Alat

Sesuai

Sikap Kerja statis

Aliran darah menurun

Penimbunan asam laktat

Faktor mempengaruhi kelelahan:

1. Beban kerja

2. Beban tambahan

3. Kondisi kesehatan

4. Faktor psikologis

5. Status gizi

6. Jenis kelamin

Sikap kerja dinamis

Aliran darah lancar

Tidak ada kelelahan

otot

Tidak ada penimbunan asam laktat

Tidak sesuai

Kelelahan otot

Kelelahan fisiologi

1. Menurunnya kewaspadaan

2. Menurunnya konsentrasi

Perasaan lelah

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-rakhmata2a... · Irama kontraksi otot akan terjadi ... tinggi akan menyebabkan kelelahan dengan akibat menurunnya

28

I. Kerangka Konsep

Keterangan :

· Diukur

J. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada maka dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

“Ada hubungan kesesuaian antara ukuran alat kerja dengan keluhan subjektif

pada anggota tubuh pekerja”.

Variabel Terikat

Keluhan subjektif pada anggota tubuh pekerja

Variabel Bebas

Kesesuaian antara ukuran alat kerja dengan pekerja

Variabel Pengganggu

1. Beban Kerja•

2. Intensitas Kerja•

3. lama kerja•