BAB II Thalasemia TPP
-
Upload
alfreda-devina-susanti -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of BAB II Thalasemia TPP
![Page 1: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Definisi Thalassemia
Thalassemia adalah sekelompok penyakit atau keadaan herediter dimana produksi satu
atau lebih dari satu jenis rantai polipeptida terganggu. (Tjokronegoro, A. 2001)
Thalassemia adalah ketidakadaan atau kekurangan produksi satu atau lebih rantai globin
dari hemoglobin. (George, E. 1994)
Thalassemia adalah sekelompok heterogen anemia hipokomik herediter dengan berbagai
derajat keparahan. (Nelson, 1996)
Thalassemia adalah anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari kedua orang tua
kepada anak-anaknya secara resesif. (Rusepno, 1985)
Thaalassemia temasuk golongan hemoglobinopati. (Djelantik, 1996)
Dapat diartikan bahwa Thalassemia adalah salah satu dari penyakit genetik yang
diwariskan dari orang tua kepada anaknya melalui gen yang menyebabkan berkurangnya sel-sel
darah merah yang sehat dan hemoglobin dari keadaan normal. Akibatnya, produksi hemoglobin
berkurang, kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari usia sel darah
merah normal (<120 hari), sehingga penderita akan mengalami gejala anemia / kurang darah.
1.2. Penyebab Thalassemia
Thalassemia merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan rantai asam amino
yang membentuk hemoglobin yang dikandung oleh sel darah merah. Sel darah merah membawa
oksigen ke seluruh tubuh dengan bantuan substansi yang disebut hemoglobin. Hemoglobin
terbuat dari dua macam protein yang berbeda, yaitu globin alfa dan globin beta. Protein globin
tersebut dibuat oleh gen yang berlokasi di kromosom yang berbeda. Apabila satu atau lebih gen
yang memproduksi protein globin tidak normal atau hilang, maka akan terjadi penurunan
produksi protein globin yang menyebabkan thalassemia. Mutasi gen pada globin alfa akan
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 1
![Page 2: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/2.jpg)
menyebabkan penyakit alfa- thalassemia dan jika itu terjadi pada globin beta maka akan
menyebabkan penyakit beta-thalassemia.
1.2.1. Alfa-Thalassemia
Alfa-globin adalah sebuah komponen (subunit) dari protein yang lebih besar yang disebut
hemoglobin, yang merupakan protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke sel dan
jaringan di seluruh tubuh. Hemoglobin terdiri dari empat subunit: dua subunit alfa-globin dan
dua subunit jenis lain globin.
HBA1 (Hemoglobin, alfa 1) adalah gen yang memberikan instruksi untuk membuat
protein yang disebut alpha-globin. Protein ini juga diproduksi dari gen yang hampir identik yang
disebut HBA2 (Hemoglobin, alfa 2). Kedua gen globin alpha terletak dekat bersama-sama dalam
sebuah wilayah kromosom 16 yang dikenal sebagai lokus globin alfa.
Pada manusia normal terdapat 4 kopi gen alpha-globin yang terdapat masing-masing 2
pada kromosom 16. Gen-gen ini membuat komponen globin alpha pada hemoglobin orang
dewasa normal, yang disebut hemoglobin A. Dan juga merupakan komponen dari hemoglobin
pada janin dan orang dewasa lainnya yang disebut hemoglobin A2. Mutasi yang terjadi pada gen
alpha globin adalah delesi.
Gambar diatas menunjukkan bahwa kedua orang tua yang pada gen nya terdapat masing-
masing 2 gen yang sudah termutasi. Maka anaknya 25% normal, 25% carrier, 25% 2 gen delesi,
25% menderita hemoglobin H disease.
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 2
![Page 3: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/3.jpg)
1.2.2.Beta-Thalassemia
Globin beta adalah sebuah komponen (subunit) dari protein yang lebih besar yang disebut
hemoglobin, yang terletak di dalam sel darah merah. HBB gen yang memberikan instruksi untuk
membuat protein yang disebut globin beta.
Lebih dari 250 mutasi pada gen HBB telah ditemukan menyebabkan thalassemia
beta. Sebagian besar mutasi melibatkan perubahan dalam satu blok bangunan DNA (nukleotida)
dalam atau di dekat gen HBB. Mutasi lainnya menyisipkan atau menghapus sejumlah kecil
nukleotida dalam gen HBB. Mutasi gen HBB yang menurunkan hasil produksi globin beta
dalam kondisi yang disebut beta-plus (B +) talasemia.
Tanpa globin beta, hemoglobin tidak dapat terbentuk yang mengganggu perkembangan
normal sel-sel darah merah. Kekurangan sel darah merah akan menghambat oksigen yang akan
dibawa dan membuat tubuh kekurangan oksigen. Kurangnya oksigen dalam jaringan tubuh dapat
menyebabkan kerusakan organ, dan masalah kesehatan lainnya termasuk thalassemia beta.
Pada manusia normal terdapat 2 kopi gen beta globin yang terdapat pada kromosom 11,
yang membuat beta globin yang merupakan komponen dari hemoglobin pada orang dewasa,
yang disebut hemoglobin A. Lebih dari 100 jenis mutasi yang dapat menyebabkan thalasemia β,
misalkan mutasi beta 0 yang berakibat tidak adanya beta globin yang diproduksi, mutasi beta +,
dimana hanya sedikit dari beta globin yang diproduksi.
Jika seseorang memiliki 1 gen beta globin normal, dan satu lagi gen yang sudah
termutasi, maka orang itu disebut carier/trait.
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 3
![Page 4: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/4.jpg)
Gambar diatas menunjukkan bahwa kedua orangtua merupakan carier/trait. Maka anaknya 25%
normal, 50% carier/trait, 25% mewarisi 2 gen yang termutasi (thalasemia mayor).
1.3. Klasifikasi Thalassemia
1. Alpha Thalassemia
Alpha thalassemia diam carrier
Alpha thalassemia minor, juga disebut sifat thalassemia alfa
Penyakit hemoglobin H
Alpha thalassemia mayor, juga disebut hydrops fetalis
2. Beta Thalassemia
Beta thalassemia minor, juga disebut sifat thalassemia beta
Beta thalassemia intermedia
Beta thalassemia mayor, juga disebut Cooley's anemia atau beta-nol (ß 0)
thalassemia
Beta-plus (ß +) thalassemia
Mediterania anemia
1.4. Diagnosis Thalassemia
Thalassemia dapat di ketahui dengan cara melakukan tes darah yang terdiri dari termasuk
menghitung kelengkapan darah (CBC) dan tes hemoglobin khusus.
CBC memberikan informasi tentang jumlah hemoglobin dan berbagai jenis sel darah,
seperti sel darah merah, dalam sampel darah. Penderita thalassemia memiliki lebih sel-sel
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 4
![Page 5: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/5.jpg)
darah merah sehat lebih sedikit dan kurang hemoglobin dalam keadaan normal. Penderita
alfa thalassemia atau beta thalassemia mungkin memiliki sel darah merah lebih kecil
daripada sel darah merah normal.
Tes hemoglobin mengukur jenis hemoglobin dalam sampel darah. Penderita thalassemia
memiliki masalah dengan alpha atau rantai protein beta globin hemoglobin.
Umumnya orang yang menderita thalassemia didiagnosis pada saat usia dini. Hal ini
karena tanda-tanda dan gejala dari penyakit ini telah muncul dalam 2 tahun pertama mereka
hidup.
Diagnosis dapat juga dilakukan dengan melakukan tes pada jumlah zat besi dalam darah
untuk mengetahui apakah anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi atau
thalassemia. Kekurangan zat besi - anemia terjadi saat tubuh tidak memiliki cukup besi untuk
membuat hemoglobin. Jika anemia pada thalassemia terjadi karena masalah dengan salah satu
rantai globin alpha atau rantai beta globin hemoglobin, bukan karena kekurangan zat besi.
Thalassemia merupakan penyakit keturunan yang diteruskan dari orang tua kepada anak-
anak, studi genetik keluarga juga dapat membantu mendiagnosis gangguan ini. Ini melibatkan
pengambilan riwayat kesehatan keluarga dan melakukan tes darah pada anggota keluarga untuk
menunjukkan apakah ada gen hemoglobin yang telah hilang atau diubah.
1.5. Gejala Klinis Thalassemia
Tanda dan gejala dari penyakit thalassemia disebabkan oleh kekurangan oksigen di dalam
aliran darah. Hal ini terjadi karena tubuh tidak cukup membuat sel-sel darah merah dan
hemoglobin. Keparahan gejala tergantung pada keparahan dari gangguan yang terjadi.
Tidak Gejala
Alpha Thalassemia silent carrier umumnya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Hal ini
terjadi karena kekurangan protein globin alfa sangat kecil sehingga hemoglobin dalam darah
masih dapat bekerja normal.
Anemia ringan
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 5
![Page 6: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/6.jpg)
Orang yang telah menderita thalassemia alfa atau beta dapat mengalami anemia
ringan. Namun, banyak orang dengan jenis talasemia tidak memiliki tanda-tanda atau gejala
yang spesifik. Anemia ringan dapat membuat penderita merasa lelah dan hal ini sering
disalahartikan menjadi anemia yang kekurangan zat besi.
Anemia ringan sampai sedang dan tanda serta gejala lainnya
Orang dengan beta talasemia intermedia dapat mengalami anemia ringan sampai sedang.
Mereka juga mungkin memiliki masalah kesehatan lainnya, seperti:
a) Memperlambat pertumbuhan dan pubertas. Anemia dapat memperlambat pertumbuhan
anak dan perkembangannya.
b) Masalah tulang, thalassemia dapat membuat sumsum tulang (materi spons dalam tulang
yang membuat sel-sel darah) tidak berkembang. Hal ini menyebabkan tulang lebih luas
daripada biasanya. Tulang juga dapat menjadi rapuh dan mudah patah.
c) Pembesaran limpa. Limpa adalah organ yang membantu tubuh melawan infeksi dan
menghapus materi yang tidak diinginkan. Ketika seseorang menderita talasemia, limpa
harus bekerja sangat keras. Akibatnya, limpa menjadi lebih besar dari biasanya. Hal ini
membuat penderita mengalami anemia parah. Jika limpa menjadi terlalu besar maka
limpa tersebut harus disingkirkan.
Anemia berat dan tanda serta gejala lainnya
Orang dengan penyakit hemoglobin H atau thalassemia beta mayor (disebut juga Cooley's
anemia) akan mengalami talasemia berat. Tanda dan gejala-gejala muncul dalam 2
tahun pertama kehidupannya. Mereka mungkin akan mengalami anemia parah dan masalah
kesehatan serius lainnya, seperti:
a. Pucat dan penampilan lesu
b. Nafsu makan menurun
c. Urin akan menjadi lebih pekat
d. Memperlambat pertumbuhan dan pubertas
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 6
![Page 7: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/7.jpg)
e. Kulit berwarna kekuningan
f. Pembesaran limpa dan hati
g. Masalah tulang (terutama tulang di wajah)
Komplikasi Thalassemia
Perawatan yang ada sekarang yaitu hanya dengan membantu penderita thalassemia berat
untuk hidup lebih lama lagi. Akibatnya, orang-orang ini harus menghadapi komplikasi dari
gangguan yang terjadi dari waktu ke waktu.
a. Jantung dan Liver Disease
Transfusi darah adalah perawatan standar untuk penderita thalassemia. Sebagai
hasilnya, kandungan zat besi meningkat di dalam darah. Hal ini dapat merusak organ
dan jaringan, terutama jantung dan hati.
Penyakit jantung yang disebabkan oleh zat besi yang berlebihan adalah penyebab
utama kematian pada orang penderita thalassemia. Penyakit jantung termasuk gagal
jantung, aritmis denyut jantung, dan terlebih lagi serangan jantung.
b. Infeksi
Di antara orang-orang penderita thalassemia, infeksi adalah penyebab utama penyakit
dan kedua paling umum penyebab kematian. Orang-orang yang limpanya telah
diangkat berada pada risiko yang lebih tinggi, karena mereka tidak lagi memiliki organ
yang memerangi infeksi.
c. Osteoporosis
Banyak penderita thalassemia memiliki tulang yang bermasalah, termasuk
osteoporosis. Ini adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi sangat lemah, rapuh dan
mudah patah.
1.6. Pengobatan Thalassemia
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 7
![Page 8: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/8.jpg)
Pengobatan thalassemia bergantung pada jenis dan tingkat keparahan dari gangguan.
Seseorang pembawa atau yang memiliki sifat alfa atau beta talasemia cenderung ringan atau
tanpa gejala dan hanya membutuhkan sedikit atau tanpa pengobatan. Terdapat 3 (standar)
perawatan umum untuk thalassemia tingkat menengah atau berat, yaitu transfusi darah, terapi
besi dan chelation, serta mmenggunakan suplemen asam folat. Selain itu, terdapat perawatan
lainnya adalah dengan transplantasi sum-sum tulang belakang, pendonoran darah tali pusat, dan
HLA (Human Leukocyte Antigens).
Transfusi darah
Transfusi yang dilakukan adalah transfusi sel darah merah. Terapi ini merupakan terapi
utama bagi orang-orang yang menderita thalassemia sedang atau berat. Transfusi darah
dilakukan melalui pembuluh vena dan memberikan sel darah merah dengan hemoglobin
normal. Untuk mempertahankan keadaan tersebut, transfusi darah harus dilakukan secara
rutin karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati. Khusus untuk penderita beta
thalassemia intermedia, transfuse darah hanya dilakukan sesekali saja, tidak secara rutin.
Sedangkan untuk beta thalssemia mayor (Cooley’s Anemia) harus dilakukan secara teratur
(2 atau 4 minggu sekali).
Terapi Khelasi Besi (Iron Chelation)
Hemoglobin dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya protein. Apabila melakukan
ransfusi darah secara teratur dapat mengakibatkan penumpukan zat besi dalam darah.
Kondisi ini dapat merusak hati, jantung, dan organ-organ lainnya. Untuk mencegah
kerusakan ini, terapi khelasi besi diperlukan untuk membuang kelebihan zat besi dari tubuh.
Terdapat dua obat-obatan yang digunakan dalam terapi khelasi besi, yaitu:
a. Deferoxamine
Deferoxamine adalah obat cair yang diberikan melalui bawah kulit secara perlahan-
lahan dan biasanya dengan bantuan pompa kecil yang digunakan dalam kurun waktu
semalam. Terapi ini memakan waktu lama dan sedikit memberikan rasa sakit. Efek
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 8
![Page 9: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/9.jpg)
samping dari pengobatan ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan
pendengaran.
b. Deferasirox
Deferasirox adalah pil yang dikonsumsi sekali sehari. Efek sampingnya adalah sakit
kepala, mual, muntah, diare, sakit sendi, dan kelelahan (kelelahan).
Suplemen Asam Folat
Asam folat adalah vitamin B yang dapat membantu pembangunan sel-sel darah merah yang
sehat. Suplemen ini harus tetap diminum di samping melakukan transfusi darah ataupun
terapi khelasi besi.
Transplantasi sum-sum tulang belakang
Bone Marrow Transplantation (BMT) sejak tahun 1900 telah dilakukan. Darah dan sumsum
transplantasi sel induk normal akan menggantikan sel-sel induk yang rusak. Sel-sel induk
adalah sel-sel di dalam sumsum tulang yang membuat sel-sel darah merah. Transplantasi sel
induk adalah satu-satunya pengobatan yang dapat menyembuhkan talasemia. Namun,
memiliki kendala karena hanya sejumlah kecil orang yang dapat menemukan pasangan
yang baik antara donor dan resipiennya.
Pendonoran darah tali pusat (Cord Blood)
Cord blood adalah darah yang ada di dalam tali pusat dan plasenta. Seperti tulang sumsum,
itu adalah sumber kaya sel induk, bangunan blok dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Dibandingkan dengan pendonoran sumsum tulang, darah tali pusat non-invasif, tidak nyeri,
lebih murah dan relatif sederhana.
HLA (Human Leukocyte Antigens)
Human Leukocyte Antigens (HLA) adalah protein yang terdapat pada sel di permukaan
tubuh. Sistem kekebalan tubuh kita mengenali sel kita sendiri sebagai 'diri,' dan sel ‘asing'
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 9
![Page 10: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/10.jpg)
sebagai lawan didasarkan pada protein HLA ditampilkan pada permukaan sel kita. Pada
transplantasi sum-sum tulang, HLA ini dapat mencegah terjadinya penolakan dari tubuh
serta Graft versus Host Disease (GVHD). HLA yang terbaik untuk mencegah penolakan
adalah melakukan donor secara genetik berhubungan dengan resipen (penerima).
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, dkk. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI
Atul, B. 1996. Hematologi Klinik Uji Keterampilan Diagnostik. Jakarta : Widya Medika
Children's Hospital & Research Center Oakland. 2005. “What is Thalassemia and
Treating Thalassemia”
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 10
![Page 11: BAB II Thalasemia TPP](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082417/55cf99cb550346d0339f327a/html5/thumbnails/11.jpg)
Djelantik, I.B. 1996. Leukimia. Panduan Praktikum dan 500 Soal Jawab Hematologi.
Jakarta : Widya Medika
Elizabeth, G. 1994. Diagnosis Pranatal Talasemia Di Malaysia. Bangi : Universiti
Kebangsaan Malaysia.
Maureen Okam, M.D. (Harvard Medical School) .1999. “Thalassemia information”
Nelson. 1996. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Universitas Indonesia
Sarwono, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Laporan TPP Thalassemia| FKUMP 2012 11