BAB II RJP
-
Upload
deris-saputro -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of BAB II RJP
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 1/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pernapasan dan Sirkulasi
Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem diantaranya yang utama adalah
sistem pernafasan dan sistem sirkulasi. Kedua sistem ini merupakan komponen
utama untuk mempertahankan hidup seseorang. Terganggunya salah satu atau
kedua fungsi ini dapat mengakibatkan ancaman bagi seseorang.
a. Sistem Pernapasan
Sistem ini memiliki fungsi mengambil oksigen mengeluarkan CO2,
menghangatkan dan melembabkan udara ( hidung .
Susunan saluran napas !". #ulut$hidung
2. %aring
&. 'arings
. Trakea
). *ronkus
+. *ronkiolus
. -leolus (tempat pertukaran O2 dan CO2 di paru/paru.
b. Sistem Sirkulasi
Sistem ini memiliki fungsi sebagai alat angkut ! O2, CO2, 0at nutrisi, 0at
sampah. Sebagai pertahanan tubuh terhadap penyakit dan racun.
#engedarkan panas ke seluruh tubuh. #embantu membekukan darah bila
ter1adi luka
Sistem sirkulasi, terdiri dari !
". antung
2. Pembuluh darah ( arteri, ena, kapiler
&. 3arah dan komponennya ( sel darah merah, sel darah putih, keping
darah, plasma
. Saluran limfe
2.2 Mati
Salah satu kondisi manusia yang harus diketahui dan dikenali oleh seorang
pelaku pertolongan pertama adalah mati, 4alaupun pada dasarnya keadaan ini
merupakan keadaan yang terakhir yang ingin dihadapi oleh seorang penolong.
3alam 5stilah kedokteran dikenal dua istilah untuk mati yaitu ! mati klinis
dan mati biologis.
-. #ati Klinis
Korban dinyatakan mati klinis bila pada saat melakukan
pemeriksaan korban, penolong tidak menemukan adanya pernafasan dan
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 2/23
denyut nadi yang berarti sistem pernafasan dan sistem sirkulasi darah
terhenti.
Pada beberapa keadaan penanganan yang baik masih memberikan
kesempatan kedua bagi sistem tersebut untuk berfungsi kembali
(reersible. Korban masih memiliki kesempatan sekitar / + menit
sebelum kerusakan otak mulai ter1adi. *ila tidak segera diatasi maka akan
ter1adi mati biologis.
*. #ati *iologis
#ati biologis berarti kematian sel, yaitu karena terganggunya
pasokan oksigen dan 0at makanan ke sel/sel yang menyusun 1aringan
tersebut akan mati dan 1aringan tersebut akan terganggu. mati biologis ini
bersifat menetap (irreersible, tidak akan bisa pulih kembali.#asing/masing sel dan 1aringan memiliki daya tahan yang
berbeda/beda sebelum mengalami mati biologis. pada manusia kematian
biologis paling cepat ter1adi pada sel/sel otak, yaitu berkisar 6 / "7 menit
setelah henti 1antung.
Otak merupakan pusat pengatur kegiatan seluruh tubuh manusia
yang bila rusak tentu akan berakibat pada organ atau bagian tubuh lainnya.
4alaupun muncul agak lama, ada beberapa tanda yang dapat men1adi
pedoman sudah ter1adi kematian pada seseorang. tanda/tanda itu dikenal
sebagai tanda pasti mati yaitu8
". 'ebam #ayat
Tanda ini ter1adi akibat berkumpulnya darah yang sudah tidak
beredar lagi dibagian tubuh yang paling rendah, sebagai akibat
gaya tarik bumi. Keadaan ini ter1adi 27 / &7 menit setelah kematian
terlihat sebagai 4arna ungu sampai kebiruan pada kulit.
2. Kaku #ayat
Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah meninggal, biasanya ter1adi antara " / 2 1am kemudian.
&. Pembusukan
Proses ini biasanya mulai timbul setelah + / "2 1am setelah
kematian. 3itandai dengan bau yang sangat tidak enak dan 1ena0ah
biasanya sudah membengkak. Proses ini sangat dipengaruhi
keadaan setempat seperti suhu, kelembaban dan lainnya.
. Tanda 'ainnya ! Cedera #ematikan
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 3/23
Cedera yang dimaksud adalah cedera yang bentuknya
sedemikian parah sehingga hampir dapat dipastikan penderita
tersebut tidak mungkin bertahan hidup.
9*! :-9;- 3OKT<= ;-9> *<=:-K #<9;-T-K-9
S<S<O=-9> T<'-: #<959>>-'
-pabila ditemukan tanda/tanda di atas, maka tidak perlu dilakukan
*antuan :idup 3asar (*:3 atau =esusitasi antung Paru (=P
2.3 Bantuan Hidup Dasar Basi! "i#e Supp$rt%
ika pada suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat
gangguan tersumbatnya 1alan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak
ada nadi, maka penolong harus segera melakukan tindakan yang dinamakan
dengan istilah *antuan :idup 3asar (*:3.
*antuan hidup dasar terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat
membantu mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. *eberapa cara
sederhana tersebut adalah bagaimana menguasai dan membebaskan 1alan nafas,
bagaimana memberikan bantuan penafasan dan bagaimana membantu
mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh korban, sehingga pasokan
oksigen ke otak ter1aga untuk mencegah matinya sel otak.
Penilaian dan pera4atan yang dilakukan pada bantuan hidup dasar sangat
penting guna melan1utkan ketahapan selan1utnya. :al ini harus dilakukan secara
cermat dan terus menerus termasuk terhadap tanggapan korban pada proses
pertolongan.*ila tindakan ini dilakukan sebagai kesatuan yang lengkap maka
tindakan ini dikenal dengan istilah =esusitasi antung Paru (=P
2.& De#inisi 'esusitasi Jantun( Paru 'JP%
=esusitasi 1antung paru (=P adalah suatu tindakan ga4at darurat akibat
kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna
mencegah kematian biologis.
=esusitasi 1antung paru (=P, atau 1uga dikenal dengan cardio pulmonier
resusitation (CP=, merupakan gabungan antara pi1at 1antung dan pernafasan
buatan. Teknik ini diberikan pada korban yang mengalami henti 1antung dan
nafas, tetapi masih hidup.
Komplikasi dari teknik ini adalah pendarahan hebat. ika korban
mengalami pendarahan hebat, maka pelaksanaan =P akan memperbanyak darah
yang keluar sehingga kemungkinan korban meninggal dunia lebih besar. 9amun,
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 4/23
1ika korban tidak segera diberi =P, korban 1uga akan meninggal dunia. =esusitasi
1antung paru (=P harus segera dilakukan dalam /+ menit setelah ditemukan
telah ter1adi henti nafas dan henti 1antung untuk mencegah kerusakan sel/sel otak
dan lain/lain. ika penderita ditemukan bernafas namun tidak sadar maka
posisikan dalam keadaan mantap agar 1alan nafas tetap bebas.
2.) 'antai Pen*elamatan
Korban yang mengalami henti nafas dan henti 1antung mempunyai
harapan hidup lebih baik 1ika semua langkah dalam =antai Penyelamatan $ =antai
Surial dilakukan. =antai Penyelamatan ini diperkenalkan oleh -:- (-merican
:eart -ssociation yang mempunyai mata rantai yaitu sebagai berikut !
". Kecepatan dalam meminta bantuan#engenali ge1ala dan tanda kedaruratan sistem pernafasan dan
sistem peredaran darah serta menghubungi bantuan terutama Sistem
Penanganan >a4at 3arurat Terpadu.
2. =esusitasi antung Paru (=P
#elakukan =esusitasi antung Paru secara efektif. =P yang
dimulai secara dini meningkatkan harapan hidup korban secara
bermakna.
&. 3efibrasi
5ni merupakan tindakan penge1utan 1antung dengan tenaga listrik,
dilakukan oleh tenaga medis terlatih dengan peralatan khusus.
. Pertolongan :idup 'an1ut
Pertolongan dilapangan yang baik tidak akan memberikan hasil yang baik
bila tidak disertai penanganan lan1utan yang baik di rumah sakit. 3alam dunia
kedokteran pera4atan ini dikenal dengan istilah -danced Cardiac 'ife Support
atau -C'S.
>ambar 2." =antai Penyelamatan
(sumber ! http!$$pmr/smabhatig.blogspot.com$27"2$7$rantai/penyelamatan.html
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 5/23
.
?ntuk memudahkan pelaksanaannya maka digunakan akronim -/*/C
yang berlaku uniersal.Setiap tahap -*C pada =P dia4ali dengan fase
penilaian respons, pernafasan dan nadi.
a. Airway Control (pembebasan 1alan napas
*ila tidak ditemukan respons pada korban maka langkah
selan1utnya adalah penolong menilai pernafasan korban apakah cukup
adekuat @ ?ntuk menilainya maka korban harus dibaringkan terlentang
dengan 1alan nafas terbuka.
>ambar 2.2 Airway Control (sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/bantuan/hidup/dasar/dan/
r1p.html
'idah paling sering menyebabkan sumbatan 1alan nafas pada
kasus/kasus korban de4asa tidak ada respons, karena pada saat korban
kehilangan kesadaran otot/otot akan men1adi lemas termasuk otot
dasar lidah yang akan 1atuh ke belakang sehingga 1alan nafas 1adi
tertutup. Penyebab lainnya adalah adanya benda asing terutama pada
bayi dan anak.
Penguasan 1alan nafas merupakan prioritas pada semua korban.
Prosedurnya sangat berariasi mulai dari yang sederhana sampai yang
paling rumit dan penanganan bedah. Tindakan/tindakan yang lain kecil
peluangnya untuk berhasil bila 1alan nafas korban masih terganggu.
*eberapa cara yang dikenal dan sering dilakukan untuk membebaskan
1alan nafas
a. -ngkat 3agu Tekan 3ahi
Teknik ini dilakukan pada korban yang tidak mengalami trauma
pada kepala, leher maupun tulang belakang.caranya adalah dengan
mengangkat dagu kedepan dan bersamaan menekan dahi
sampaikepalapenderita pada posisi ekstensi maksimal. Pada pasien
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 6/23
bayi dan anak kecil tidak dilakukan sampai maksimal tetapi sedikit
ekstensi sa1a.
>ambar 2.2 Angkat dagu tekan dahi(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/bantuan/
hidup/dasar/dan/r1p.html
b. Perasat 3orongan =ahang *a4ah ( Jaw Thurst Manuver)
Teknik ini digunakan sebagai pengganti teknik angkat dagu
tekan dahi. Teknik ini sangat sulit dilakukan tetapi merupakan
teknik yang aman untuk membuka 1alan nafas bagi korban yang
mengalami trauma pada tulang belakang. 3engan teknik ini, kepala
dan leher korban dibuat dalam posisi alami $ normal.
>ambar 2.2 Angkat dagu tekan dahi(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/bantuan/
hidup/dasar/dan/r1p.html
Setelah 1alan nafas terbuka, maka periksalah 1alan nafas karena
terbukanya 1alan nafas dengan baik dan bersih sangat diperlukan
untuk pernafasan adekuat. Keadaan 1alan nafas dapat ditentukan
bila korban sadar, respon dan dapat berbicara dengan penolong.
Perhatikan pengucapannya apakah baik atau terganggu, dan hati/
hati memberikan penilaian untuk korban dengan gangguan mental.
?ntuk korban yang disorientasi, merasa mengambang, bingung
atau tidak respon harus di4aspadai kemungkinan adanya darah,
muntah atau cairan liur berlebihan dalam saluran nafas. Cara ini
lebih lan1ut akan diterangkan pada halaman cara pemeriksaan 1alan
nafas.Ingat : Teknik ini hanya untuk korban yang mengalami trauma
tulang belakang atau curiga trauma tulang belakang
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 7/23
c. #embersihkan alan 9afas
Posisi Pemulihan
*ila korban dapat bernafas dengan baik dan tidak ada
kecurigaan adanya cedera leher, tulang punggung atau
cedera lainnya yang dapat bertambah parah akibat tindakan
ini maka letakkan korban dalam posisi pemulihan atau
dikenal dengan istilah posisi miring mantap.
>ambar 2.& Posisi Pemulihan(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/
bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
Posisi ini berguna untuk mencegah sumbatan dan 1ika
ada cairan maka cairan akan mengalir melalui mulut dan
tidak masuk ke dalam saluran nafas.
Sapuan ari
Teknik hanya dilakukan untuk penderita yang tidak
sadar, penolong menggunakan 1arinya untuk membuang
benda yang mengganggu 1alan nafas.
Cara melakukan Sapuan ari !
". *alikkan korban pada sisi kirinya (1angan dilakukan
bila ada cedera leher $ tulang belakang.2. *uka mulut korban dan lihat ke dalam.
&. #asukkan 1ari ke pipi bagian dalam sampai geraham
yang paling belakang.
. *entuk 1ari seperti kait lalu upayakan pengambilan
benda yang menyumbat tersebut. :ati/hati 1angan
sampai malah memasukkan benda tersebut makin ke
dalam.
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 8/23
Gambar 2!" #apuan Jari(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/
bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
d. Sumbatan alan 9afas
Sumbatan 1alan nafas dapat ter1adi baik pada 1alan nafas bagian
atas atau bagian ba4ah. -dapun yang men1adi 1alan nafas bagian
atas adalah mulut, hidung sampai ke bagian larings. ?ntuk bagian
ba4ah terdiri dari bronkus dan lan1utannya. ?ntuk sumbatan yang
ter1adi pada bagian ini biasanya disebabkan oleh benda asing yang
terhirup atau spasme saluran nafas. Pada orang dalam keadaan
sadar sumbatan biasanya disebabkan oleh makanan, untuk korban
yang tidak respon adalah lidah yang 1atuh ke belakang.
ika sumbatan ini ter1adi pada korban yang tidak sadar atau tidak
respon maka dilakukanlah langkah/langkah membuka 1alan nafas
dengan teknik angkat dagu tekan dahi atau teknik 1a4 thrustmaneuer, namun untuk orang yang sadar penolong dapat
melakukannya dengan perasat heimlich (heimlich maneuver .
-da beberapa cara melakukan Perasat :eimlich yaitu!
a. :entakan perut pada korban de4asa dan anak ada respon
". Penolong berdiri di belakang korban, posisikan tangan
penolong memeluk di atas perut korban melalui ketiak
korban.
2. Sisi genggaman tangan penolong diletakkan di atas perut
korban tepat pada pertengahan antara pusar dan batas
pertemuan iga kiri dan kanan.
&. 'etakkan tangan lain penolong di atas genggaman pertama
lalu hentakan tangan penolong ke arah belakang dan atas
(seperti mengulek posisi kedua siku penolong ke arah luar,
kemudian lakukan hentakan sambil meminta pasien
membantu memuntahkannya.
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 9/23
. 'akukan berulang sampai berhasil, namun tetap harus
berhati/hati.
>ambar 2. penderita tersedak ada respon(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/
bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
b. :entakan perut pada korban de4asa dan anak tidak ada respon". *aringkan korban, dalam posisi terlentang.
2. ?payakan memberikan bantuan pernafasan, bila gagal
upayakan perbaikan posisi dan coba ulangi pemberian nafas
bantuan, namun 1ika masih gagal segera lakukan langkah
berikut8
&. *er1ongkoklah di atas paha korban dan tempatkan tumit
tangan sedikit di atas pusat tepat pada garis tengah antara
pusat dan pertemuan rusuk kiri dan kanan.. 'akukan ) kali hentakan perut kearah atas.
). Periksa mulut penderita dan lakukan sapuan 1ari. *ila perlu
dapat dilakukan penarikan rahang ba4ah, untuk bayi dan
anak hanya dilakukan kalo bendanya terlihat.
+. *ila belum berhasil 1uga, maka segera ulangi langkah
nomor 2/) berualang/ulang hingga 1alan nafas terbuka.
>ambar 2.) penderita tersedak tidak ada respon(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/
bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 10/23
c. :entakan
dada pada
korban de4asa
yang kegemukan
atau 4anita
hamil yang ada
respon
". *erdirilah
dibelakang
korban, lengan memeluk korban melalui ba4ah ketiak
dibagian dada.2. Posisikan tangan membentuk kepalan seperti pada hentakan
perut tepat di atas pertengahan tulang dada.
&. 'akukan hentakan dada.
. 'an1utkan sampai 1alan nafas terbuka atau korban men1adi
tidak sadar.
>ambar 2.+ penderita hamil tersedak ada respon
(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/ bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
d. :entakan dada pada korban de4asa yang kegemukan atau
4anita hamil yang tidak ada respon
'angkah yang dilakukan sama seperti pada point *, hanya
posisi penolong dari samping korban dan letak tumit tangan
pada pertengahan tulang dada.
b. $reathing #upport (entilasi buatan dan oksigenasi paru secara
darurat
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 11/23
*ila pernafasan seseorang terhenti maka penolong harus berupaya
untuk memberikan bantuan pernafasan.
>ambar 2. breathing support (sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/
bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
Teknik yang digunakan untuk memberikan bantuan pernafasan yaitu!
a. #enggunakan mulut penolongCara langsung sudah tidak dian1urkan karena bahaya infeksi
(terutama hepatitis, :5A karena itu harus memakai Bbarrier
deiceB (alat perantara. 3engan cara ini akan dicapai konsentrasi
oksigen hanya "6 .
*ahaya bagi penolong yang melakukan bantuan pernafasan dari
mulut ke mulut!
/ Penyebaran penyakit
/ Kontaminasi bahan kimia
/ #untahan penderitaContoh !
". #ulut ke masker =P
2. #ulut ke -P3
&. #ulut ke mulut $ hidung
>ambar 2.6 breathing support dari mulut ke mulut
(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/
bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 12/23
b. #enggunakan alat bantu
3ipakai alat yang ada bag dan mask dengan di antaranya ada
katup. ?ntuk mendapatkan penutupan masker yang baik, maka
sebaiknya masker
dipegang satu
petugas sedangkan
petugas yang lain
memompa. Contoh !
Kantung masker
berkatup (*ag Aale
#ask $ *A#
Gambar 2% &JP Menggunakan Alat
(Sumber!
http://pertolonganpertama-
pertolonganpertama.blogspot.com/2011/01/bantuan-hidup-dasar.html)
%rekuensi pemberian nafas buatan!
3e4asa ! "7/"2 D pernafasan$menit, masingE ",) / 2 dtk
-nak ("/6th ! 27 D pernafasan$menit, masingE " / ",) dtk
*ayi (7/"th ! F 27 D pernafasan$menit, masingE "/",) dtk
*ayi baru lahir ! 7 D pernafasan$menit, masingE " / ",) dtk
Saat memberikan bantuan pernafasan petun1uk yang dipakai
untuk menentukan cukup tidaknya udara yang dimasukkan adalah
gerakan naiknya dada. angan sampai memberikan udara yang
berlebihan karena dapat mengakibatkan udara 1uga masuk dalam
lambung sehingga menyebabkan muntah dan mungkin akan
menimbulkan kerusakan pada paru/paru. ika ter1adi penyumbatan
1alan nafas maka lakukan kembali -ir4ay Control seperti yang
di1elaskan diatas.
*eberapa tanda/tanda pernafasan!
". -dekuat (mencukupi
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 13/23
/ 3ada dan perut bergerak naik dan turun seirama dengan
pernafasan
/ ?dara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut $ hidung
/ Korban tampak nyaman
/ %rekuensinya cukup ("2/27 D$menit
2. Kurang -dekuat (kurang mencukupi
/ >erakan dada kurang baik
/ -da suara nafas tambahan
/ Ker1a otot bantu nafas
/ Sianosis (kulit kebiruan
/ %rekuensi kurang atau berlebihan
/ Perubahan status mental
&. Tidak *ernafas
/ Tidak ada gerakan dada dan perut
/ Tidak terdengar aliran udara melalui mulut atau hidung/ Tidak terasa hembusan nafas dari mulut atau hidung
*ila menggunakan masker atau -P3, pastikan terpasang dengan
baik dan tidak mengalami kebocoran udara saat memberikan
bantuan pernafasan.
Teknik Pemberian *antuan Pernafasan pada pelaksanaan *antuan
:idup 3asar adalah !
". 9ilai respon korban, 1ika perlu mintalah pertolongan.
2. *uka 1alan nafas, gunakan teknik tekan dahi angkat dagu atau
perasat pendorongan rahang ba4ah (1a4 thrust maneuer.&. 'akukan pemeriksaan nafas, lihat, dengar dan rasakan selama &/)
detik.
. ika korban tidak bernafas, posisikan mulut penolong sedemikian
rupa sehingga seluruh mulut atau hidung (keduanya pada bayi dan
anak tertutup rapat, tidak ada udara yang bocor. epitlah dengan
baik ke dua cuping hidung korban sehingga udara tidak bocor,
1angan menariknya.
). *erikan 2 kali bantuan pernafasan a4al (",) / 2 detik untuk de4asadan " / ",) detik untuk bayi dan anak. Tiupannya harus merata dan
1umlahnya cukup (dada bergerak naik.
+. *ila udara ternyata tidak masuk maka upayakan reposisi untuk
membuka 1alan nafas, lalu tiup kembali. *ila tidak masuk 1uga
maka penolong harus menganggap ada sumbatan 1alan nafas,
sehingga harus kembali ketindakan -ir4ay Control.
. 'akukan pemeriksaan nadi karotis selama ) / "7 detik.
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 14/23
6. ika nadi karotis berdenyut maka teruskan pemberian nafas buatan
sesuai dengan kelompok usia korban.
G. 9ilai pernafasan yang kita berikan apakah sudah cukup baik, hal
ini ditandai dengan gerakan naik turunnya dada dengan baik."7. *ila upaya memberikan nafas buatan gagal maka upayakan
memposisikan kembali kepala korban, nilai 1uga kemungkinan
adanya sumbatan.
c. Circulatori #upport (bantuan sirkulasi
Tindakan paling penting pada bantuan sirkulasi adalah Pi1atan
antung 'uar. Pi1atan antung 'uar dapat dilakukan mengingat
sebagian besar 1antung terletak diantara tulang dada dan tulang
punggung sehingga penekanan dari luar dapat menyebabkan ter1adinyaefek pompa pada 1antung yang dinilai cukup untuk mengatur peredaran
darah minimal pada keadaan mati klinis.
\
>ambar 2."7 Circulatori #upport
(sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/
bantuan/hidup/dasar/dan/r1p.html
Penekanan dilakukan pada garis tengah tulang dada 2 1ari di atas
permukaan lengkung iga kiri dan kanan. Kedalaman penekanan
disesuaikan dengan kelompok usia penderita.
/ 3e4asa ! / ) cm
/ -nak dan bayi ! & / cm
/ *ayi ! ",) / 2,) cm
Secara umum dapat dikatakan bah4a bila 1antung berhenti
berdenyut maka pernafasan akan langsung mengikutinya, namun
keadaan ini tidak berlaku sebaliknya. Seseorang mungkin hanya
mengalami kegagalan pernafasan dengan 1antung masih berdenyut,
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 15/23
akan tetapi dalam 4aktu singkat akan diikuti henti 1antung karena
kekurangan oksigen.
Pada saat terhentinya kedua sistem inilah seseorang dinyatakan
sebagai mati klinis. *erbekal pengertian di atas maka selan1utnya
dilakukan tindakan =esusitasi antung Paru.
2.+ 'esusitasi Jantun( Paru 'JP%
=esusitasi antung Paru (=P yaitu Tindakan yang merupakan gabungan
dari ketiga komponen -, * dan C ( Airway control' $reathing #upport dan
Circulatory #upport .
Pada orang de4asa tindakan =P ini dilakukan dengan rasio &7 kompresi
dada berbanding 2 kali tiupan nafas (untuk satu penolong dan rasio )
kompresi dada berbanding " kali tiupan nafas persiklus untuk dua penolong
(-:-,277). Pada anak dan bayi dilakukan dengan rasio ) ! " 1uga.
-dapun cara proses pemberian pertolongan hingga ke =esusitasi antung
Paru adalah sebagai berikut!
". Ketika anda menemukan korban, lakukanlah penilaian dini dengan
memeriksa responnya melalui respon suara anda. Panggillah nama
korban 1ika anda mengenalnya atau dengan cara mengguncang/
guncang bahu korban (hati/hati bila curiga ada cedera leher dan tulang
belakang.
2. ika tidak ada respon, untuk korban de4asa mintalah Pertolongan
Pertama kali kepada orang disekeliling anda baru lakukan pertolongan.
Pada bayi atau anak, lakukan pertolongan terlebih dahulu selama "
menit baru minta bantuan. :al ini karena umumnya pada bayi atau
anak ter1adi karena sebab lain, sehingga biasanya pemulihannya lebih
cepat.
&. Pada kondisi tidak respon ini, segera buka 1alan nafas, tentukan fungsi pernafasan dengan cara 8 lihat, dengar dan rasakan ('3= selama & / )
detik. ika ada nafas maka pertahankan 1alan nafas dan segera lakukan
posisi pemulihan atau melakukan pemeriksaan fisik.
. ika tidak ada nafas, maka lakukan pemberian nafas buatan sebanyak 2
H..
). Kemudian periksa 9adi Karotis Korban ) / "7 detik, 1ika ada maka
kembali ke no. &. ika T53-K -3- 9-35, maka baru lakukan
tindakan Pi1at antung 'uar atau =esusitasi antung Paru dengan
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 16/23
1umlah rasio &7 kali kompresi dada ! 2 kali tiupan nafas (satu
penolong atau ) ! " untuk (dua penolong. 5ngat melakukan =P ini
hanya dilakukan ketika nadi tidak ada $ tidak teraba.
+. ika korban menun1ukkan tanda/tanda pulihnya satu atau semua
sistem, maka tindakan =P harus segera dihentikan atau hanya diarah
ke sistem yang belum pulih sa1a.*iasanya yang paling lambat pulih
adalah pernafasan spontan, maka hanya dilakukan tindakan =esusitasi
Paru (nafas buatan sa1a.
Catatan !
Khusus untuk bayi yang baru lahir, rasio kompresi dan nafas buatan
adalah & ! ", mengingat dalam keadaan normal bayi baru lahir
memiliki denyut nadi diatas "27 D$menit dan pernafasan mendekati 7
D$menit.
2., Ma!am - ma!am Teknik 'JP
-. Teknik Kompresi 3ada Pada 3e4asa
'angkah/langkah kompresi dada pada de4asa !
". Posisikan korban, dia harus berbaring terlentang di atas dasar yang
keras misalnya lantai, 1angan di atas kasur.
2. *ebaskan pakaian di sekitar dada korban.
&. Posisi diri penolong pada salah satu sisi penderita. ?payakan
senyaman mungkin, kedua lutut penolong dibuka kira/kira selebar
bahu penolong.
. Tentukan pertemuan lengkung iga kiri dan kanan. =aba lengkung
rusuk paling ba4ah geser sampai bertemu dengan rusuk sisi
berla4anan.
). Temukan titik pi1atan dari pertemuan kedua rusuk tersebut diukur 2 1ari
ke atas pada garis tengah tulang dada.
+. Posisikan tangan penolong pada titik pi1atan, bagian yang menekan
adalah tumit tangan, tangan yang bebas diletakkan di atas tangan yang
satunya untuk menopang.
. Posisikan bahu penolong tegak lurus dengan tangan yang menekan.
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 17/23
6. 'akukan kompresi (pi1atan 1antung luar, 1aga agar posisi tangan tetap
lurus, berikan tekanan yang sesuai kekuatan dan kedalamannya dengan
keadaan penderita. Pada saat melepaskan tekanan 1angan sampai
tertahan.
*. =esusitasi antung Paru (=P satu orang penolong
Pada halaman ini, akan lebih di1elaskan lagi bagaimana cara melakukan
=P tersebut dengan satu orang penolong. :al ini sangat penting
mengingat adanya perbedaan melakukan =P dengan satu orang penolong
atau dua orang penolong.
>ambar 2."" &esusitasi Jantung Paru (&JP) satu orang penolong (sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/bantuan/
hidup/dasar/dan/r1p.html
-dapun langkah/langkah yang harus dilakukan adalah
". Periksa =espon, 1ika tidak ada respon
2. -ktifkan sistem (SP>3T, minta bantuan (bila belum dilakukan
&. *uka 1alan nafas (caranya klik disini dan disini dan lakukan
pemeriksaan nafas
. 'akukan bantuan nafas a4al 2 kali dan 1ika perlu singkirkan benda
asing (yang mungkin ada atau menyumbat dari mulut korban
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 18/23
). ika korban bernafas dan nadi karotis teraba letakkan korban pada
posisi pemulihan
+. Periksa nadi karotis 1ika tidak ada denyutan maka lakukan =P
. Posisikan penolong dan tentukan titik pi1atan
6. 'akukan pi1atan 1antung sebanyak &7 kali dengan kecepatan pi1atan 67
/ "77 kali per menit
G. *erikan nafas buatan 2 kali secara kuat lembut, dilakukan setelah &7
kali pi1atan 1antung dengan 4aktu per satu tiupan sekitar ",) / 2 detik
"7. 'akukan terus sampai mencapai ) siklus dari &7 pi1atan dan 2 bantuan
pernafasan
"". Kemudian periksa nadi karotis korban
"2. ika nadi berdenyut dan nafas ada teruskan monitor -*C sampai
bantuan datang"&. ika nadi berdenyut tetapi nafas belum ada maka teruskan bantuan
pernafasan "7 /"2 kali per menit, 1ika kemudian nadi masih tidak
berdenyut lakukan lagi =P. Periksa kembali nadi karotis dan nafas
setiap 2 atau & menit kemudian.
C. =esusitasi antung Paru (=P dua orang penolong
Cara melakukan =esusitasi antung Paru dengan dua orang penolong
sedikit berbeda dengan yang dilakukan oleh satu orang penolong, adapun
caranya adalah sebagai berikut !
>ambar 2."2
&esusitasi Jantung Paru (&JP) dua orang penolong (sumber ! http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$bag//bhd/bantuan/
hidup/dasar/dan/r1p.html
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 19/23
". Sebagaimana penatalaksanaan korban dengan satu penolong, maka
tindakan pertama yang harus dilakukan ialah periksa respon, 1ika tidak
ada
2. -ktifkan sistem SP>3T&. Posisi penolong saling berseberangan diantara korban
. *uka 1alan nafas dilakukan oleh penolong yang berada didekat kepala
korban (caranya klik disini dan disini, dan periksa nafas
). ika tidak ada nafas, berikan nafas buatan 2 kali dan singkirkan benda
yang menyumbat 1alan nafas
+. Periksa 9adi karotis, 1ika ada lan1utkan pemberian nafas buatan sesuai
dengan kelompok usia korban, 1ika nafas sudah ada lakukan
penga4asan -*C dan posisi pemulihan
. ika 9adi tidak teraba maka lakukan lakukan =P6. Penolong yang berada dibagian dada menentukan titik pi1atan
kemudian melakukan pemi1atan sebanyak &7 kali
G. 3ilan1utkan dengan penolong yang berada dibagian kepala
memberikan nafas buatan sebanyak 2 kali
"7. 'akukan teknik di atas selama satu menit ("2 siklus kemudian periksa
nadi karotis
"". ika nadi ada dan nafas ada maka teruskan penga4asan -*C sampai
bantuan datang
"2. ika nadi ada tetapi nafas belum ada maka teruskan bantuan pernafasan
"7 /"2 kali permenit, 1ika kemudian nadi 1uga tidak berdenyut lagi
maka kembali lakukan =P.
"&. Periksa kembali nadi karotis dan nafas setiap 2 atau & menit kemudian
3. Catatan untuk Pelaksanaan =esusitasi antung Paru (=P
#elakukan =P yang baik bukan 1aminan penderita akan selamat,
tetapi ada hal/hal yang dapat dipantau untuk menentukan keberhasilan
tindakan maupun pemulihan sistem pada korban diantaranya!
". Saat melakukan pi1atan 1antung luar suruh seseorang menilai nadikarotis, bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik.
2. >erakan dada terlihat naik turun dengan baik pada saat
memberikan bantuan pernafasan.
&. =eaksi pupil $ manik mata mungkin akan kembali normal.
. Iarna kulit korban akan berangsur/angsur membaik.
). Korban mungkin akan menun1ukkan refleks menelan dan bergerak.
+. 9adi akan berdenyut kembali.
=esusitasi antung Paru dapat dihentikan apabila!
". Korban pulih kembali.
2. Penolong kelelahan.
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 20/23
&. 3iambil alih oleh tenaga
yang sama atau yang lebih
terlatih dimungkinkan
1uga dengan peralatan yang
lebih canggih (seperti ke1utan
listrik.
. ika ada tanda pasti mati.
<. =esusitasi antung Paru (=P pada anak dan *ayi
-da perbedaan antara pemberian Kompresi pada orang de4asa dan
anak ("/6 tahun serta (7/" dalam proses =esusitasi antung Paru.
Perbedaan itu terletak pada pemeriksaan nadi untuk bayi dilakukan pada
9adi *rakial (nadi lengan atas sedangkan untuk anak sama dengan orang
de4asa.
Sedangkan perbandingan kompresi dan bantuan pernafasan baik untuk
satu penolong atau dua penolong adalah sama yaitu ) ! ", berbeda untuk
de4asa &7 ! 2 (satu penolong dan ) ! " (dua penolong.
ika bayi atau anak tidak bernafas dan tidak berdenyut nadi maka mulailah
proses =P dengan langkah/langkah sebagai berikut!
". Posisikan korban.
2. *uka ba1u korban bagian dada.
&. Tentukan titik pi1atan untuk bayi satu 1ari di ba4ah garis ima1iner $
semu kedua puting susu, untuk anak sama dengan orang de4asa.
. 'akukan pi1atan 1antung untuk bayi dengan mempergunakan 1ari
tengah dan 1ari manis, sedangkan untuk anak mempergunakan satu
tumit tangan sa1a. Kecepatan pi1atan 1antung luar pada bayi
sekurang/kurangnya "77 kali $ menit.
Catatan !
JKhusus bayi baru lahir maka perbandingan pi1atan 1antung luar(kompresi dan bantuan pernafasan & ! ", mengingat dalam keadaan
normal bayi baru lahir memiliki denyut nadi di atas "27 kali $ menit dan
pernafasan mendekati 7 kali $ menitJ.
2. Kesalahan =esusitasi antung Paru (=P
Kesalahan melakukan tindakan dan langkah dalam =esusitasi antung Paru
dapat menyebabkan berbagai akibat bahkan akibat fatal yang ditimbulkan
seperti bertambahnya cedera bisa beru1ung kepada kematian.
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 21/23
Oleh sebab itu perlu diketahui hal/hal yang dapat menimbulkan kesalahan
serta akibatnya agar anda sebagai pelaku Pertolongan Pertama dapat lebih
berhati/hati dalam melakukan hal tersebut.
-dapun beberapa kesalahan dalam melakukan =P dan akibat yang
ditimbulkannya adalah sebagai berikut!
". Korban tidak dibaringkan pada bidang yang keras, hal ini akan
menyebabkan Pi1atan antung 'uar kurang efektif.
2. Korban tidak hori0ontal, 1ika kepala korban lebih tinggi maka 1umlah
darah yang ke otak berkurang.
&. Teknik tekan dahi angkat dagu kurang baik, maka 1alan nafas masih
terganggu.
. Kebocoran saat melakukan nafas buatan, menyebabkan pernafasan buatan
tidak efektif.
). 'ubang hidung kurang tertutup rapat dan mulut korban kurang terbuka
saat pernafasan, menyebabkan pernafasan buatan tidak efektif.
+. 'etak tangan kurang tepat dan arah tekanan kurang baik, bisa
menimbulkan patah tulang, luka dalam paru/paru.
. Tekanan terlalu dalam dan terlalu cepat, maka 1umlah darah yang dialirkan
kurang.
6. =asio kompresi dan nafas buatan tidak baik, maka oksigenisasi darah
kurang.
-kibat lainnya yang dapat ter1adi 1ika =P yang dilakukan salah adalah!
". Patah tulang dada dan tulang iga.
2. *ocornya paru/paru (Pneumotoraks.
&. Perdarahan dalam paru/paru atau rongga dada (:emotoraks.
. 'uka dan memar pada paru/paru.
). =obekan pada hati.
Secara ?mum kesalahan dan akibat kesalahan =P dalam di lihat pada
bagan berikut !
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 22/23
2.6 Skema =esusitasi antung Paru (=P
8/15/2019 BAB II RJP
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-rjp 23/23
>ambar 2." #kema &esusitasi Jantung Paru (&JP) (sumber !
http!$$pmitasik.blogspot.com$27"&$72$skema/r1p.html